Anda di halaman 1dari 16

Kompleksitas Keamanan Kawasan

Timur Tengah
Agung Nurwijoyo, M.Sc
Departemen Ilmu Hubungan Internasional
FISIP UI

1
Pembahasan
Teori Kompleksitas
Keamanan Kawasan di
Timur Tengah

Sejarah Kompleksitas Intervensi Level Global


Keamanan Kawasan Timur
Tengah

Perkembangan MERSC di
Musim Semi Arab Kawasan Kompleksitas Kawasan

MERSC dan Musim


Perubahan Kawasan Kompleksitas Keamanan
Semi Arab

Transformasi Internal
Transformasi Sub-Kawasan

Transformasi Eksternal

2
Transformasi Kompleksitas Keamanan Global
Eropa Merancang Kemunculan 2 Super-Power Unipolar di bawah
Sistem Internasional (Bipolar): Amerika Serikat
Amerika Serikat dan Uni Soviet

Negara – Negara Pengaruh Kemunculan Isu


Eropa Mencapai Terciptanya Eropa non-Hard Power
Kompleksitas Meningkat dan Aktor Beragam
Perbaikan bidang
Hard-Power Keamanan Kemunculan Pecahnya Pasca 9/11: isu
Regional: Soviet
The New 3rd terorisme, WMD,
Ciptakan etno-nasionalisme,
Timur World Kompleksitas radikalisme
Eropa Bertumbuh
Tengah, Keamanan agama, kejahatan
Menjadi Penguasa ¼ Regional transnasional,
Afrika, Asia migrasi global
dunia Baru

Era Modern Era Perang Dingin / Dekolonisasi Era Pasca Perang DIngin
(1500 – 1945) (1945 – 1989) (1989 - ...)
3
“Sekumpulan unit yang proses sekuritisasi, desekuritisasi ataupun keduanya saling
terkait dengan isu keamanan yang dihadapi unit tersebut dan penyelesaiannya pun
tidak bisa dianalisa serta diselesaikan dengan memisahkan dari unit yang ada.”
(Buzan dan Waever, 2003)

4
Kompleksitas Keamanan Kawasan
• Wilayah sub-complex dan Insulator dalam RSC
• Variabel dalam Melihat Perubahan di Kawasan
• Border
• Struktur Anarkis
• Polarisasi
• Konstruksi Sosial: Pola Kawan dan Lawan
• Kegunaan Teori Regional Security Complex:
• Penggunaan Level Analisa yang sesuai dengan studi keamanan
• Menggunakan studi empirik
• Skenario untuk melihat posibilitas yang ada

5
Kompleksitas Keamanan Kawasan
• Skenario:
1. Maintaining Status Quo
2. Transformasi Internal
3. Transformasi Eksternal
• Teori tidak berlaku jika:
1. Adanya pentrasi greatpower mutlak di kawasan.
2. Tidak terstruktur. Dipengaruhi 2 faktor: (1) negara di kawasan memiliki
kapabilitas power yang rendah; (2) isolasi geografis.

6
Tipe Kompleksitas Keamanan Kawasan
Tipe Fitur Kunci Contoh
Standard Polarisasi yang disebabkan adanya kekuatan regional Timur Tengah, Amerika Selatan, Asia
Tenggara, Afrika Selatan dan Wilayah
Semenanjung Afrika (Tanduk Afrika)
Centre
- Superpower Unipolar sebagai pusat Superpower Amerika Utara
- Greatpower Unipolar sebagai pusat greatpower CIS, dan Asia Selatan
- Regional Power Unipolar sebagai pusat regional power -
- Institutional Regional / Kawasan yang meningkatkan kualitas aktor melalui Uni Eropa
institusi
Great Power Bi- atau Multi-polar dengan greatpower sebagai kekuatan di Eropa Pra-1945, Asia Timur
kawasan
Supercomplex Kuatnya dinamika kemananan antar-kawasan yang tumbuh dari Asia Selatan dan Asia Timur
greatpower yang menyebar ke kawasan lainnya
7
Middle East Regional Security Complex

Negara Insulator:
Terbentang antara
Afghanistan dan
Maroko - Iran
Turki

3 Sub-Kompleks: Kompleksitas
Teluk, Levant, dan Kawasan Dibangun
Maghrib lebih dari 20 Negara

8
Middle East Regional Security Complex
1. Terbentuk sejak 1. Terbentuk sejak
pecahnya konflik Israel- mundurnya Inggris
Palestina yang dari kawasan (1971)
menciptakan sehingga
kompleksitas memunculkan
keamanan di Levant rivalitas Iran, Irak
dan negara-negara
2. Pasca-Perang Arab
Dingin, pengaruh AS
dominan khususnya 2. Peran Sentral
dengan GWOT. GCC bagi hegemoni
Saudi dan
3. Disamping isu protektorat AS
politik, militer,
perbatasan dan etnis, 3. Isu etnis,
juga isu sentral adalah sektarian, minyak
air bumi, perbatasan
dan hegemoni
dominan

1. Peran sentral Uni Eropa bagi 2. Isu sentral adalah isu


sub-kawasan domestik dan perbatasan.
9
Middle East Regional Security Complex

Koneksi antara Level Domestik


dan Level Global :
MERSC memiliki akar dalam level
regional dan domestik,
pembangunan politik lokal dan
sejarah serta budaya dan agama.
Level global juga bermain di
dalamnya tetapi tidak mengontrol
penuh dinamika keamanan di
kawasan

10
Arab Spring

11
Arab Spring
• Arab Spring? Arab Uprising? Revolusi? Facebook Revolution?
• Arab Spring adalah Global dan Regional Power Shift (Fuller, 2013)
• Identifikasi aspek penting Arab Spring (Holmes, 2012):
(1) Militer; (2) Rakyat (Pemuda); (3) Masjid. Plus, Teknologi.

12
Isu Sentral di Masa Arab Spring?

13
MERSC dan Arab Spring (1)
• Perkembangan MERSC di Kawasan
• Intervensi Level Global:
• Militer: Keberadaan NATO di Libya, AS dan pasukan koalisi dalam Operasi Militer
terhadap ISIS di Suriah dan Irak, Rusia dalam operasi militer terhadap ISIS di Suriah.
• Non-Militer: Uni Eropa di kawasan Afrika Utara / Mediterania
• Kompleksitas Kawasan:
• Negara-negara di kawasan mengalami transformasi domestik
• Kemunculan berbagai aktor non-negara / kelompok teror / freedom-fighter
• Mesir tidak lagi menjadi natural leader, polarisasi terhadap Turki, Iran dan Arab Saudi

14
MERSC dan Arab Spring (2)
• Perubahan Kawasan
• Kompleksitas Keamanan
• 5 gejala utama dari Arab Spring: Pergantian rezim dan pemerintahan, pertumbuhan aktor
non-negara, polarisasi identitas keagamaan, ekskalasi ancaman keamanan kawasan,
berlanjutnya ketidakpastian dan instabilitas kawasan
• Pola kawan dan lawan tidak terlihat dominan dipengaruhi oleh faktor rivalitas keagamaan dan
konflik Arab – Israel
• Kecenderungan negara untuk utamakan kedaulatan dan aliansi sub-kawasan (khususnya
Teluk)
• Transformasi Sub Kawasan
• Transformasi Internal: Revolusi (Mesir dan Tunisia), Trasformasi Minor (Aljazair, Maroko, Arab
Saudi, Bahrain, Yordania), dan Chaos (Libya, Suriah, Yaman).
• Transformasi Eksternal: Penguatan Institusi GCC (relasi baik dengan AS dan Uni Eropa) untuk
hadapi ancaman eskternal dan meningkatkan keamanan domestik dari anachronistic regime,
serta GCC Berhasil membangun kemitraan stategis dengan EFTA, ASEAN dan RIO Group.
Disamping itu terdapat Iran dan Turki.

15
Kesimpulan
• Dalam studi Timur Tengah dikenal pandangan: In middle east, difficult to support another
against a shared enemy without at the same time threatening a frendly third party. US
could not support Iraq against Iran without strengthening Iraq against Israel.
• Arab Spring merubah peta kekuatan regional dan global di kawasan Timur Tengah
• Arab Spring juga memberikan pengaruh terhadap Isu Palestina – Israel
• Arab Spring menunjukkan dominasi peran wilayah sub-kompleks samar kecuali untuk
wilayah Teluk dengan adanya dominasi kekuatan Saudi
• Secara domestik, terlihat juga polarisasi antara peran kelompok oposisi, militer plus
intelijen dan rezim dalam transformasi domestik baik revolusi, chaos ataupun
transformasi internal.
• Kawasan TimTeng minim dalam aliansi kerjasama regional dan juga aliansi isu keamanan.
Adanya Liga Arab, ACRS, CENTO dan GCC yang sifantnya collective-defence dibangun dari
kekuatan eksternal.
• Polarisasi kawasan terlihat dari Turki, Iran dan Arab Saudi.

16

Anda mungkin juga menyukai