Anda di halaman 1dari 8

Identifikasi Potensi Kawasan Wisata Kali Pasir, Kota Tangerang

IDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN WISATA KALI PASIR, KOTA


TANGERANG

Gugun Gunardi
Jurusan Teknik Planologi – Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
reza.sasanto@esaunggul.ac.id

Abstrak
Kota Tangerang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kota wisata budaya. Di daerah
Kali Pasir yang terletak di tepi sungai Cisadane terdapat fenomena kultur yang menarik, yaitu
pembauran antara etnik Tionghoa dan penduduk asli Tangerang. Didaerah tersebut terdapat
bangunan Klenteng “Boen Tek Bio” yang berdekatan dengan bangunan masjid yang dikenal
dengan nama Masjid Kali Pasir. Tidak hanya wisata budaya saja yang terdapat didaerah ini,
namun tepatnya disepanjang jalan Kisamaun atau jalan yang menuju lokasi Klenteng ataupun
Masjid, khususnya pada malam hari banyak terdapat penjaja makanan yang menawarkan berbagai
jenis panganan, salah satunya penjual daging ular dan biawak yang hanya dijual dilokasi ini.
Kawasan ini juga berdekatan dengan sungai yang tidak hanya digunakan sebagai sumber air, tapi
juga sebagai lokasi upacara keagamaan maupun olah raga. Potensi-potensi yang terdapat di Kali
Pasir ini belum terlihat didukung oleh fasilitas-fasilitas agar berkembang lebih optimal menjadi
sebuah kawasan wisata. Berbagai aktifitas yang telah berlangsung belum pula dikelola secara baik,
Menyikapi kondisi tersebut diperlukan identifikasi kajian potensi wisata di Kawasan Kali pasir
yang dapat mengoptimalkan potensi-potensi wisata tersebut Setelah melakukan pengamatan,
mengidentifikasi dan menganalisis, maka kesimpulan yang di dapat adalah sebagai berikut :
Berdasarkan hasil analisis mengenai kondisi eksisting, baik kondisi fisik maupun pengunjung
yang datang ke kawasan Kali pasir, dapat di simpulkan bahwa kawasan Kali Pasir dapat di
kembangkan untuk menjadi suatu kawasan wisata. Yang perlu ditingkatkan nantinya adalah
pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur yang sudah ada di kawasan Kali Pasir dan dari
beberapa wisata yang dikembangkan di Kawasan Kali Pasir ini, wisata Budaya yang akan
dijadikan wisata utama (main tourism), dan wisata yang lainnya menjadi pendukung dari wisata
utama. Studi ini mencoba menemukenali potensi wisata di kawasan Kali Pasir, khususnya
pariwisata budaya di kawasan pecinan kali pasir untuk dijadikan sebagai suatu kawasan wisata.
Untuk mendukung rencana tersebut diperlukan juga koordinasi yang baik antar pihak-pihak yang
terkait dalam pengembangan dan pemantauan kawasan wisata dan juga upaya pembuatan
peraturan daerah tentang kawasan wisata serta tindak lanjut dari peraturan daerah tersebut. Kajian
potensi wisata di kawasan Kali Pasir ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak dalam
melakukan perencanaan pengembangan kawasan wisata di kawasan Kali Pasir.

Kata kunci : Kawasan wisata, Kali Pasir, Pecinan

Pendahuluan Joli Ema Kwan Im. Pesta tahun Naga ini dime-
Kota Tangerang memiliki potensi untuk riahkan dengan pertunjukan Barongsai dan Wayang
dikembangkan menjadi kota wisata budaya. Di Potehi.
daerah Kali Pasir yang terletak di tepi sungai Di samping acara gotong Toapekong sejak
Cisadane terdapat fenomena kultur yang menarik, tahun 1911 para umat Boen Tek Bio juga
yaitu pembauran antara etnik Tionghoa dan pen- menyelenggarakan acara Petjun yang diadakan di
duduk asli Tangerang. Didaerah tersebut terdapat Kali Cisadane, yaitu perlombaan perahu naga. Aca-
bangunan Klenteng “Boen Tek Bio” yang ber- ra Petjun ini dahulu dilaksanakan setiap bulan Mei-
dekatan dengan bangunan masjid yang dikenal de- Juni saat musim kemarau dimana air sungai jernih
ngan nama Masjid Kali Pasir. dan tenang, namun sekarang ini acara Petjun dilak-
Setiap 12 tahun sekali yaitu saat tahun Naga sanakan bersamaan dengan acara Festival Cisadane.
menurut kalender Tionghoa, di Kota Tangerang Di acara Festival Cisadane ini para pengunjung
berlangsung acara gotong Toapekong berupa arak- disuguhi atraksi kesenian khas daerah seperti tarian
arakan Joli Ka Lam Ya, Kwan Tek Kun dan terakhir
28 Jurnal PLANESATM Vo. 1, No. 1, Mei 2010
Identifikasi Potensi Kawasan Wisata Kali Pasir, Kota Tangerang
barongsay, liong, debus dan atraksi kesenian daerah untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari
lainnya. suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan
Tidak hanya wisata budaya saja yang ter- untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang
dapat didaerah ini, namun tepatnya disepanjang dikunjungi, tetapi semata-mata hanya untuk menik-
jalan Kisamaun atau jalan yang menuju lokasi mati perjalanan tersebut untuk bertamasya dan
Klenteng ataupun Masjid, khususnya pada malam rekreasi.
hari banyak terdapat penjaja makanan yang me-
nawarkan berbagai jenis panganan, salah satunya Komponen Pariwisata
penjual daging ular dan biawak yang hanya dijual Komponen pariwisata menurut Endar
dilokasi ini. Potensi-potensi yang terdapat di Kali Sugianto dan Sri Sulastiningrum dalam bukunya
Pasir ini belum terlihat didukung oleh fasilitas- Pengantar Akomodasi dan Restoran, meliputi :
fasilitas agar berkembang lebih optimal menjadi 1. Objek dan daya tarik wisata
sebuah kawasan wisata. Berbagai aktifitas yang Objek dan daya tarik wisata dapat berupa alam,
telah berlangsung belum pula dikelola secara baik, budaya atau tata hidup dan sebagainya yang
seperti beberapa kawasan serupa di Indonesia memiliki daya tarik untuk dikunjungi atau yang
(kawasan Kya-Kya Pecinan di Surabaya). menjadi sasaran bagi wisatawan.
Oleh karenanya banyak pelanggaran-pe- 2. Sarana dan fasilitas yang meliputi :
langgaran yang terjadi dan justru mereduksi potensi a. Akomodasi
kawasan sebagai aset wisata, salah satu contohnya Akomodasi adalah tempat bagi seseorang
ialah banyak rumah-rumah yang seharusnya tidak untuk tinggal sementara. Akomodasi ini bisa
boleh dirombak justru diubah hanya karena alasan berupa hotel, losmen, guest house, pondok,
keuntungan semata (pembangunan rumah walet), cottage, inn, perkemahan dan sebagainya.
tidak adanya pengaturan para pedagang kaki lima b.Restoran
sehingga menimbulkan ketidakteraturan dan kema- Restoran adalah industri jasa yang bergerak di
cetan pada pelaksanaannya di malam hari. bidang penyediaan makan dan minum, yang
Menyikapi kondisi tersebut diperlukan ka- dikelola secara komersil, baik secara mandiri
jian potensi wisata di Kawasan Kali pasir yang da- ataupun terkait dengan usaha lain.
pat mengoptimalkan potensi-potensi wisata tersebut. c. Biro perjalanan
Menurut undang-undang No.9 tahun 1990 Biro perjalanan adalah suatu badan usaha
pasal 1 tentang kepariwisataan, Pariwisata adalah dimana operasionalnya meliputi pelayanan
segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, semua proses perjalanan dari seseorang sejak
termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata berangkat hingga kembali.
serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. d.Transportasi atau Jasa angkutan
Kepariwisataan menurut Tap MPRS tahun 1960 Transportasi adalah bidang usaha jasa
adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan angkutan. yang dapat dilakukan melalui darat,
manusia dalam memberikan hiburan rohani dan laut dan udara.
jasmani, setelah beberapa waktu bekerja serta e. Tempat penukaran uang (Money Changer)
mempunyai modal untuk melihat-lihat daerah lain Suatu tempat/usaha yang bergerak dalam
(wisatawan nusantara) atau negara-negara lain bidang penukaran mata uang asing.
(wisatawan mancanegara). f. Atraksi Wisata
Sedangkan pariwisata menurut Oka A Atraksi wisata adalah suatu kegiatan yang
Yoeti, pariwisata berasal dari dua kata, yaitu : dapat menghibur seseorang ketika
 Pari, yang berarti banyak, berkali-kali datang. menyaksikan kegiatan tersebut. Atraksi
 Wisata, yang berarti perjalanan, bepergian yang wisata ini berupa pertunjukan tari-tarian,
dalam hal ini sinonim dengan kata “travel” dalam musik dan upacara adat yang sesuai dengan
bahasa inggris. kebudayaan setempat. Pertunjukan ini dapat
Sehingga pariwisata diartikan sebagai secara tradisional maupun modern.
peralanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar- g.Cinderamata
putar dari suatu tempat ke tempat lain, yang dalam Cinderamata adalah oleh-oleh atau kenang-
bahasa inggris disebut dengan kata “tour”, kenangan yang dapat dibawa oleh para
sedangkan untuk pengertian jamak, kata kepa- wisatawan pada saat kembali ke tempat
riwisataan dapat digunakan kata “tourism”. asalnya. Cinderamata harus memberikan sua-
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut tu keindahan seni dan sifatnya khas untuk
diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap daerah.
pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan h.Prasarana Pariwisata
Jurnal PLANESATM Vo. 1, No. 1, Mei 2010 29
Identifikasi Potensi Kawasan Wisata Kali Pasir, Kota Tangerang
Prasarana pariwisata adalah suatu prasarana Pariwisata yang meliputi beberapa pariwisata
yang diperlukan dalam suatu objek wisata, lokal di suatu wilayah. Contoh : Bali, Sumatra
diantaranya adalah: Barat, Jawa Barat dan sebagainya.
 Jalan raya c. Pariwisata nasional (national tourism)
 Listrik Adalah lingkup pariwisata yang berkembang
 Air minum dalam satu negara.
 Telekomunikasi d.Pariwisata regional internasional (regional
 Pelabuhan udara/laut. international tourism)
Adalah pariwisata yang berkembang di suatu
Tipologi Pariwisata wilayah yang merupakan gabungan dari
1. Berdasarkan jarak ditempuh beberapa negara yang berdekatan. Contoh :
a. Wisata Mancanegara (asing, internasional) ASEAN.
Yaitu wisata yang melibatkan perjalanan ke e. Pariwisata internasional (international
daerah yang bukan negara asal wisatawan. tourism)
b.Wisata Domestik Adalah pariwisata yang berkembang meliputi
Yaitu wisata yang melibatkan hanya dalam seluruh negara di dunia.
batas-batas negaranya sendiri. 6. Berdasarkan tujuan perjalanan
2.Berdasarkan secara ekonomis a. Pariwisata Bisnis (Bussines tourism)
a. Wisata Pasif Adalah jenis pariwisata dengan orang-orang
Yaitu wisata mancanegara atau kedatangan yang melakukan perjalanan wisata terdiri dari
wisatawan dari luar negeri itu akan orang-orang yang bertujuan untuk dagang
menghasilkan pemasukan devisa atau PAD atau yang berhubungan dengan pekerjaannya.
(Pendapatan Asli daerah) untuk negara maupun Contoh : kongres, simposium, seminar dan
daerah tempat wisata yang dikunjungi. sebagainya.
b.Wisata Aktif b.Pariwisata liburan (Vacational tourism)
Yaitu perjalanan warga negara ke luar negeri. Adalah pariwisata dengan tujuan untuk
Kalau orang berbicara tentang pariwisata pada berlibur atau memanfaatkan waktu libur.
umumnya atau dalam rangka pembangunan c.Pariwisata Pendidikan (Educational tourism)
pariwisata, yang dimaksud adalah wisata Adalah pariwisata dengan tujuan untuk
reseptif. belajar.
3. Berdasarkan lamanya orang mengadakan 7.Berdasarkan waktu berkunjung
perjalanan a. Pariwisata berdasarkan musim (Seasonal
a.Wisata Kecil tourism)
Yaitu wisata jangka pendek, yang Adalah pariwisata yang kegiatannya
memerlukan waktu satu hari tanpa menginap berlangsung pada musim-musim tertentu,
disebut ekskursi. misalnya : summer tourism dan winter tourism.
b.Wisata Besar b.Pariwisata berdasarkan event (Occasional
Yaitu wisata yang memerlukan waktu lebih tourism)
dari satu hari. Adalah pariwisata yang diselenggarakan terkait
4. Berdasarkan organisasi perjalanannya dengan event tertentu, seperti upacara galungan
a. Wisata Individual dan kuningan di Bali, upacara sekaten di
Yaitu Aktivitas pengaturan wisatanya Yogyakarta dan Surakarta.
dilakukan sendiri tanpa diserahkan pada 8.Berdasarkan objek
perusahaan perjalanan. a. Pariwisata Budaya (Cultural tourism)
b.Wisata terorganisasi Adalah jenis pariwisata yang disebabkan
Yaitu aktivitas wisata kelompok wisatawan adanya daya tarik seni dan budaya disuatu
yang pengaturan aktivitas wisatanya daerah atau tempat, seperti peninggalan nenek
dilakukan oleh perusahaan perjalanan. moyang, benda-benda kuno dan sebagainya.
5. Berdasarkan letak geografis b.Pariwisata Penyembuhan (Recuperational
a. Pariwisata lokal (local tourism) tourism)
Adalah pariwisata setempat dengan ruang Adalah jenis pariwisata yang disebabkan
lingkup yang terbatas pada tempat-tempat adanya suatu fasiltas untuk penyembuhan
tertentu saja. Contoh : kepariwisataan di penyakit.
Bandung, Denpasar, Padang dan sebagainya. c. Pariwisata Perdagangan (Commercial tourism)
b. Pariwisata regional (regional tourism)
30 Jurnal PLANESATM Vo. 1, No. 1, Mei 2010
Identifikasi Potensi Kawasan Wisata Kali Pasir, Kota Tangerang
Adalah perjalanan yang dikaitkan dengan Adalah jenis kegiatan pariwisata yang dikem-
kegiatan perdagangan seperti penyelenggaraan bangkan bagi para remaja dan pada umumnya
expo, exhibition dan sebagainya. dengan harga yang relatif murah dan menggu-
d.Pariwisata Politik (Political tourism) nakan sarana akomodasi youth hostel.
Adalah suatu perjalanan yang dilakukan dengan b.Wisata Dewasa (Adult tourism)
tujuan untuk melihat atau menyaksikan Adalah kegiatan pariwisata yang diikuti oleh
peristiwa atau kejadian yang berhubungan orang-orang berusia lanjut. Pada umumnya
dengan kegiatan suatu negara. orang-orang yang melakukan perjalanan ini
e. Pariwisata Olahraga (Sport tourism) adalah mereka yang menjalani masa pensiun.
Adalah jenis kegiatan pariwisata dengan tujuan 12. Berdasarkan harga dan tingkat sosial
untuk menyaksikan suatu pesta olah raga yang a. Pariwisata Mewah (Deluxe tourism) Adalah
di selenggarakan di suatu tempat. perjalanan wisata yang menggunakan fasilitas
f. Pariwisata Sosial (Social tourism) standar lux, baik alat pengangkutan, hotel
Adalah pariwisata yang berdiri sendiri. Pe- maupun atraksi yang hendak disaksikannya.
ngertian ini adalah bahwa kegiatan pariwisata b.Pariwisata Menengah (Middle class tourism)
yang di selenggarakan tidak bertujuan untuk Adalah perjalanan wisata yang diperuntukan
mencari keuntungan. bagi mereka yang menginginkan fasilitas
g.Pariwisata Agama (Religion tourism) dengan harga dan fasilitas tidak terlalu mahal,
Adalah jenis pariwisata dimana tujuan tetapi juga tidak terlalu jelek pelayanannya.
perjalanan yang dilakukan adalah untuk melihat c. Pariwisata Murah (Social tourism)
atau menyaksikan upacara-upacara keagamaan, Yaitu sejenis pariwisata yang penyeleng-
seperti kunjungan ke Lourdes bagi orang garaannya dilakukan secara bersama dengan
beragama katolik, atau ke Muntilan pusat biaya yang diperhitungkan semurah mungkin
pengembangan agama kristen di Jawa Tengah, dengan fasilitas yang cukup memadai selama
juga pergi Umroh bagi orang Islam atau juga dalam perjalanan.
upacara agama Hindu Bali di Sakenan, Bali.
9. Berdasarkan jumlah orang yang melakukan Objek dan Daya Tarik Wisata
perjalanan Dalam literatur kepariwisataan luar negeri
a. Pariwisata Perseorangan (Individual tourism) tidak dijumpai istilah objek wisata seperti yang
Adalah perjalanan yang dilakukan oleh biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek
seseorang atau sekeluarga yang menyeleng- wisata mereka lebih banyak menggunakan istilah
garakan perjalanan bersama. ‘tourist attractions’, yaitu segala sesuatu yang
b.Pariwisata Kelompok (Group tourism) menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi
Adalah jenis pariwisata yang dilakukan oleh suatu daerah tertentu.
sekelompok orang yang bergabung dalam sa-
tu rombongan (group) dengan tujuan yang sa- Menurut Marioti tourist attraction itu
ma. sendiri dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu
10. Berdasarkan akses yang digunakan tourism resources dan tourist service.
a. Pariwisata Darat (Land tourism) 1. Tourism resources
Adalah jenis pariwisata yang di dalam melak- Tourism resources ini oleh Prof. Marioti disebut
sanakan kegiatannya menggunakan kendaraan dengan istilah “attractive spontance”, yaitu
darat seperti bus, kereta api, mobil pribadi segala sesuatu yang tedapat di daerah tujuan
atau taksi dan kendaraan darat lainnya. wisata yang merupakan daya tarik agar orang-
b.Pariwisata laut dan Sungai (Sea or river tou- orang mau datang berkunjung kesuatu tempat
rism) daerah tujuan wisata, diantaranya antara lain :
Adalah kegiatan pariwisata yang menggu-  Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam
nakan sarana transportasi air seperti kapal semesta (Natural Amenities), yang termasuk
laut, fery dan sebagainya. kelompok ini adalah: iklim, bentuk tanah dan
c. Pariwisata Udara (Air tourism) pemandangan, hutan belukar, fauna dan flora,
Adalah kegiatan pariwisata yang mengguna- dan pusat-pusat kesehatan natural.
kan sarana transportasi udara seperti pesawat  Hasil ciptaan manusia (Man-made supply), yang
terbang, helikopter dan sebagainya. termasuk dalam kelompok ini adalah : benda-
11. Berdasarkan usia yang melakukan perjalanan benda bersejarah, kebudayaan dan keagamaan.
a. Wisata remaja (Youth tourism)  Tata cara hidup masyarakat (The way life)
2. Tourist Service
Jurnal PLANESATM Vo. 1, No. 1, Mei 2010 31
Identifikasi Potensi Kawasan Wisata Kali Pasir, Kota Tangerang
Sedangkan untuk tourist service, Prof. Marioti Pendekatan PASOLP sendiri merupakan pende-
menyebut dengan istilah “attraction device”, yaitu katan perencanaan kawasan wisata modern yang
semua fasilitas yang digunakan dan aktifitas yang menyertakan antara kebijakan nasional/daerah,
dapat dilakukan yang pengadaannya disediakan lingkungan dan sektor ekonomi yang terkait dengan
oleh perusahaan lain secara komersial. Tetapi perencanaan.
torist service bukanlah merupakan daya tarik Pendekatan PASOLP ini mulai dikem-
dalam kepariwisataan, tetapi kehadirannya bangkan pada tahun 1977 oleh Baud Bovy dan
diperlukan bila kita hendak mengembangkan Lawson, dalam proses pengerjaan pendekaatan ini
kepariwisataan pada suatu daerah. terdapat lima langkah, yaitu :
Survey dan Analisis, Tahapan ini untuk mengetahui
Dalam pembangunan kawasan pariwisata permasalahan dan objek dan daya tarik wisata yang
tersebut juga harus memperhatikan hal-hal sebagai terdapat di kawasan perencanaan.
berikut : 1.Pengertian dari Objek dan Daya tarik kawasan
a. Kemampuan untuk mendorong peningkatan Tahapan ini menerangkan objek dan Daya tarik
perkembangan kehidupan ekonomi dan sosial dapat digunakan untuk menentukan jenis pari-
budaya wisata yang akan dikembangkan.
b.Nilai-nilai agama, adat istiadat, serta pandangan 2.Rekomendasi kebutuhan dan prioritas
dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Tahapan ini untuk pengembangan pariwisata dan
c. Kelestarian budaya dan lingkungan hidup rekreasi dengan cara mengevaluasi produk (objek
d.Kelangsungan usaha pariwisata itu sendiri dan daya tarik).
e. Tata ruang 3.Persiapan rencana/ Preperation of plans
f. Rencana induk pembangunan pariwisata daerah Tahapan ini menerangkan bagaimana persiapan
suatu perencanaan kawasan wisata, yang ter-
Tujuan Pengembangan Pariwisata masuk persiapan rencana adalah :
Tujuan utama pengembangan pariwisata  Tata guna lahan
adalah agar lebih banyak wisatawan datang pada  Penyediaan fasilitas, infrastruktur dan fungsi
suatu kawasan wisata, lebih lama tinggal, dan lebih lainnya yang sesuai dengan rencana
banyak mengeluarkan uangnya di tempat wisata  Evaluasi terinci mengenai dampak dari pem-
9
yang mereka kunjungi , sehingga dapat menambah bangunan
devisa untuk negara bagi wisatawan asing, dan  Determinisi kondisi untuk keseimbangan lahan
menambah pendapatan asli daerah untuk wisatawan dan kawasan yang dilindungi lainnya
lokal. Disamping itu juga bertujuan untuk 4.Pelaksanaan dari pembangunan/ Implementation
memperkenalkan dan memelihara kebudayaan di of the Development
kawasan pariwisata tersebut. Tahapan ini mencangkup :
 Measure for effective implementation (perijinan,
MetodePenelitian keuangan, dan administrasi)
Tempat Penelitian  Prosedur untuk laporan pengawasan/monitoring
Lokasi penelitian studi terdapat di wilayah dan mengoreksi ketidakseimbangan
administrasi Kota Tangerang. Kawasan studi ini  Tindakan rencana pada tahapan awal
berada di wilayah RW 02 dan RW 03 Kelurahan pembangunan
Sukasari, Kecamatan Tangerang yaitu di kawasan
pecinan Tangerang yang lebih dikenal dengan nama Dalam penelitian ini penulis membatasi
kampung petak sembilan atau disebut juga dengan penelitian sampai dengan tahap rekomendasi
nama kampung Kali Pasir. kebutuhan dan prioritas, sesuai dengan tujuan dari
penelitian ini yaitu menemukenali potensi wisata
Metode Pendekatan Studi dikawasan Kali Pasir, khususnya pariwisata budaya
Berdasarkan tujuan dari studi ini, yaitu di kawasan pecinan kali pasir.
menemukenali potensi wisata dikawasan Kali Pasir, Metode penelitian yang digunakan yaitu
khususnya pariwisata budaya di kawasan pecinan metode deskriptif yang tujuannya untuk men-
kali pasir maka pendekatan yang dilakukan dalam deskripsikan atau menggambarkan fenomena atau
menghimpun dan menganalisis informasi yang hubungan antar fenomena yang diteliti dengan
dibutuhkan guna mencapai tujuan studi dalam sistematis, faktual dan akurat (Kusmayadi, 2000),
penelitian ini adalah pendekatan PASOLP (Product sedangkan menurut Densin, metode deskriptif
Analysis Sequence for Outdoor Leisure Procedure). adalah cara analisis data secara menyeluruh disusun
dalam suatu kerangka dijelaskan berkenaan dengan
32 Jurnal PLANESATM Vo. 1, No. 1, Mei 2010
Identifikasi Potensi Kawasan Wisata Kali Pasir, Kota Tangerang
kondisi atau karakteristik suatu objek untuk ngembangan Kawasan wisata dari aspek regional
mendapatkan fenomena berdasarkan pertimbangan dan aspek tapak
tertentu. 3.Analisis Stakeholders yaitu menganalisis pihak-
Dalam skripsi ini analisis yang dilakukan pihak yang terkait dalam rencana pengembangan
terhadap data sekunder menjadi pendukung bagi kawasan wisata di kawasan Kali pasir untuk
analisis data primer atas survey lapangan dan wa- membentuk suatu pola kemitraan yang berfungsi
wancara. Analisis data primer dilkukan untuk meng- untuk perencanaan maupun kelangsungan kawa-
gambarkan kondisi kawasan studi baik per- san wisata.
masalahan maupun potensi yang ada sehingga dapat
ditemukan faktor-faktor yang dapat menunjang Analisis
potensi wisata di kawasan ini. Analisis Potensi Wisata Berdasarkan Kebijakan
Pemerintah Daerah
Metode Pengumpulan Data Berdasarkan kebijakan yang telah dibuat
Dalam rangka melakukan kajian potensi oleh Pemerintah Kota Tangerang terdapat beberapa
wisata di kawasan Kali Pasir, data-data dihimpun kebijakan yang mendukung pengembangan kawa-
melalui pengumpulan data sekunder dengan cara san Kali Pasir menjadi kawasan wisata,
melakukan studi yang komprehensif terhadap
bahan-bahan pustaka seperti buku-buku literatur Analisis Potensi Wisata Berdasarkan Kebijakan
(Text book), laporan-laporan statistik dari instansi Pemerintah Daerah
terkait, dokumen/lembaran hukum dan perundang- Berdasarkan kebijakan yang telah dibuat
undangan, jurnal pemberitaan dan artikel diberbagai oleh Pemerintah Kota Tangerang terdapat beberapa
media massa, dan lain sebagainya. kebijakan yang mendukung pengembangan ka-
Survey lapangan dilakukan dalam rangka wasan Kali Pasir menjadi kawasan wisata.
pengumpulan data-data primer ke lokasi studi yang
didapat berupa keadaan eksisting serta melakukan Analisis Potensi Wisata Berdasarkan Kondisi
wawancara terhadap pihak-pihak yang berkaitan Fisik
dan berkompeten dalam penulisan skripsi ini. Berdasarkan kondisi fisik di wilayah Kali
(wawancara antara lain dilakukan terhadap, ketua Pasir terdapat beberapa potensi yang mendukung
RW di kawasan kali Pasir, pihak pengelola klenteng wilayah Kali Pasir untuk dikembangkan menjadi
boen Tek Bio, pihak Pengelola masjid Kali Pasir, kawasan wisata, beberapa kondisi fisik di wilayah
staf instalasi dan pemeliharaan PDAM Kota Kali Pasir :
Tangerang ). • Sarana dan Prasarana
Data-data sekunder juga didapat dari Penyediaan sarana di wilayah Kali Pasir sampai
beberapa instansi terkait didaerah studi dan saat ini sudah memadai khususnya penyediaan
konsultan perencanaan berupa buku-buku rencana sarana untuk permukiman, seperti sarana
dan laporan-laporan stastik serta peta-peta tematis pendidikan, kesehatan, peribadatan, olahraga, dan
yang diperlukan. Untuk memperkecil tingkat perdagangan dan jasa. Sedangkan untuk sarana
devisiasi data-data yang didapat terutama data-data pariwisatanya sendiri di wilayah ini berdasarkan
sekunder, dilakukan uji validitas dengan metode teori yang dikemukakan oleh Endar Sugianto dan
triangulasi sumber, yaitu melakukan cek silang Sri Sulastiningrum dalam bukunya Pengantar
(Cross-check) dengan fakta-fakta dari observasi Akomodasi dan Restoran di kawasan Kali Pasir
lapangan dan dari sumber lain. kurang memadai.
Semua sumber yang dikumpulkan, baik  Kondisi Alam
melalui studi kepustakaan maupun survey lapangan Letak kawasan Kali Pasir berada tepat
(primer dan sekunder), selanjutnya disajikan secara disamping/tepi sungai Cisadane, hal ini meru-
deskriptif. pakan salah satu faktor pendukung dalam pe-
ngembangan kawasan Kali pasir menjadi kawasan
Metode Analisis wisata.
1.Analisis Potensi Wisata, yaitu dengan meng-
analisis potensi wisata berdasarkan kebijakan Analisis Potensi Wisata Berdasarkan Ber-
pemerintah daerah, kondisi fisik dan lokasi, dasarkan Lokasi / Aksesibilitas
pengunjung, objek wisata sekitar, dan analisa Berdasarkan data-data yang di dapat dari
pariwisata utama. hasil data primer maupun sekunder, Kawasan Kali
2.Analisis Program Pengembangan Fisik Kawasan Pasir merupakan kawasan yang strategis. Hal ini
Wisata yaitu dengan menganalisis program pe- dikarenakan lokasi kawasan yang berada di pusat
Jurnal PLANESATM Vo. 1, No. 1, Mei 2010 33
Identifikasi Potensi Kawasan Wisata Kali Pasir, Kota Tangerang
kota Tangerang, sehingga mengenai pencapaian Pariwisata
menuju kawasan Kali Pasir mudah dicapai dengan Berdasarkan dari hasil analisis yang
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. diperoleh dan berdasarkan teori-teori megenai
kawasan wisata, di kawasan Kali Pasir terdapat
Analisis Potensi Wisata Berdasarkan Potensi beberapa wisata yang dapat dikembangkan, seperti :
Pengunjung 1. Wisata Budaya
Pada pembahasan mengenai potensi  Bangunan bersejarah/Cagar Budaya
pengunjung ini akan dibagi menjadi tiga pembaha- (Klenteng Boen Tek Bio, Masjid Kali Pasir,
san berdasarkan objek atau lokasi yang dikunjungi Arsitektur rumah).
wisatawan ke kawasan Kali Pasir. Pembagian  Upacara-upacara keagamaan (upacara Ce it
pengunjung ini dibagi menjadi : Cap Go, Imlek, Gotong Toapekong, Petjun).
a. Pengunjung bangunan bersejarah Klenteng  Makanan Tradisional (asinan, kue bulan,
Boen Tek Bio bacang, sate ular, biawak dan babi).
b. Pengunjung lokasi permukiman Kp. Kali Pasir 2. Wisata Pendidikan
c. Pengunjung lokasi jajanan di Kawasan Kali Mempelajari bangunan-bangunan bersejarah
Pasir dan kebudayaan masyarakat setempat.
d. Pengunjung bangunan bersejarah Masjid Kali 3. Wisata Event
Pasir Seperti Upacara-upacara keagamaan (upacara
Ce it Cap Go, Imlek, Gotong Toapekong,
Kesimpulan Petjun).
Setelah melakukan pengamatan, meng- 4. Wisata Kuliner
identifikasi dan menganalisis, maka kesimpulan  Makanan Tradisional (asinan, kue bulan,
yang di dapat adalah sebagai berikut : bacang, sate ular, biawak dan babi).
 Pusat jajanan/makanan pada sore hingga
Kebijakan-kebijakan malam hari di pusat kota lama Tangerang
Berdasarkan hasil analisis mengenai 5. Wisata Air
kebijakan di Kawasan Kali Pasir dapat disimpulkan  Lomba perahu Naga (diadakan pada perayaan
dalam hal pengembangan kawasan wisata di Petjun yang acaranya bersamaan dengan
wilayah Kali Pasir, pemerintah Kota Tangerang perayaan ulang tahun Kota Tangerang.
telah mendukung terbentuknya kawasan wisata  Tempat memancing.
dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait.  Tempat berolahraga dan berekreasi (bermain
Namun kelemahan dari kebijakan-kebijakan bola, voli, dan bermain), khususnya sekarang
tersebut adalah tidak memiliki kekuatan hukum ini dilakukan oleh masyarakat setempat dan
yang mengikat publik sehingga diperlukan suatu masyarakat sekitarnya.
Perda khusus mengenai kawasan wisata dikawasan
ini yang dapat mengikat secara hukum seluruh
lapisan masyarakat. Dan berdasarkan undang- Daftar Pustaka
undang no.5 tahun 1992 tentang cagar budaya Dirjen Pariwisata, “Panduan Sadar Wisata I”, Dirjen
bangunan-bangunan yang terdapat di wilayah petak Pariwisata, Jakarta,1997.
sembilan ini yang berumur lebih dari 50 tahun dan
mempunyai nilai sejarah merupakan bangunan Mc.Intosh, Robert and Cupta, Shasi Kant, “Tourism,
cagar budaya yang perlu dilakukan pemeliharaan Princile, Practice Philosophies”, Third
dan pengaturan Edition, Grid Publishing Inc, 1980.

Kondisi Eksisting Salah, Shahab, “Tourism Management”, Tourism


Berdasarkan hasil analisis mengenai kondisi Management Press, London, 1975
eksisting, baik kondisi fisik kawasan (infrastruktur,
komponen pariwisata) maupun pengunjung yang Yoeti, Oka A, “Pengantar Ilmu Pariwisata”,.
datang ke kawasan Kali pasir, dapat di simpulkan Angkasa, Bandung, 1996.
bahwa kawasan Kali Pasir dapat di kembangkan
untuk menjadi suatu kawasan wisata. Yang perlu Sugiantoro, Endar dan Sulartiningrum, Sri,
ditingkatkan dalam pengembangan kawasan ini “Pengantar Akomodasi dan Restoran”,.
nantinya adalah pemeliharaan dan peningkatan Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 1996.
infrastruktur yang sudah ada di kawasan Kali Pasir.

34 Jurnal PLANESATM Vo. 1, No. 1, Mei 2010


Identifikasi Potensi Kawasan Wisata Kali Pasir, Kota Tangerang
Soekardjo, RG, “Anatomi Pariwisata”, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1996.

Marpaung, Happy, “Pengetahuan Pariwisata”,.


Alfabeta, Bandung, 2002.

Lawson, Manuel Baud Bovy Fred, “Tourism and


Recreation Hand Book”, Architectural
Press 2000.

Sykes, Peter Robert Huhg, “Urban Regeneration”,.


British Urban Regeneration Association,
New York, 2000.

Rutherford, DL, “Approaches to Tourism


Planning”, University of Pretoria, Pretoria,
2006.

Jurnal PLANESATM Vo. 1, No. 1, Mei 2010 35

Anda mungkin juga menyukai