Anda di halaman 1dari 10

FRISKA PUTRI RAHMEILIA

S H I R LY S I S WA R D H A N A
N O V I TA E K A L ES TA R I
SUKU ACEH
■ Bagi suku bangsa Aceh, segala sesuatu yang akan mereka lakukan, selalu berlandaskan kitab
adat (Meukeuta Alam)
■ Setelah agama Islam masuk ke Aceh, arah Rumoh Aceh mendapatkan pengaruh keagamaan.
Dalam agama Islam, ibadah shalat selalu menghadap ke kiblat. Maka itu, rumah juga dibuat
memanjang ke arah kiblat, yakni ke arah barat, mencerminkan upaya masyarakat Aceh untuk
membangun garis imajiner dengan Ka‘bah yang berada di Mekkah.
DENAH RUMOH ACEH ■ Rumah ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagan utama
dan 1 bagian tambahan.
■ Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë
keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah)
dan seuramoë likôt (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian
tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur)
■ Atap rumah berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka
keluarga.
No. Nama Ruang Arti
1. Seuramo Keue Serambi depan, tempat kaum lelaki.
Ruang tengah yang elevasinya lebih tinggi
2. Tungai Dari pada lantai serambi. Di dalam tungai
terdapat bilik dan rambat.
3. Rambat Lorong penghubung kedua serambi.
Kamar tidur untuk orang tua atau anak
4. Rumoh Inong
perempuan yang baru menikah.

Kamar depan, yang berfungsi sebagai kamar


5. Anjong
untuk anak perempuan.

Serambi belakang, tempat kaum perempuan


6. Seuramo Likot
dan anak-anak.

7. Dapur Dapur, Untuk kegiatan masak-memasak.


■ Kepala rumah biasa disebut bubông. Bubông berarti atap, atau STRUKTUR
bagian atap. Biasanya atap ini tidak memakai plafon tetapi
langsung menaungi ruangan pada badan rumah yang fungsional.
Sebuah ruang kecil terdapat diantara bubông dan badan rumah, yakni
loteng yang disebut para. Gunanya sebagai gudang. Bagian badan
rumah disebut Ateuh Rumoh, yang berarti bagian atas. Dinamakan Tame’h
seperti ini sebab posisinya memang berada jauh diatas tanah, untuk
mencapai lantai rumah ini perlu menggunakan tangga. Pada Ateuh Toi
Rumoh ini terdapat ruang-ruang fungsional rumah. Bagian bawah
rumah disebut yup moh. Yup moh berarti bagian bawah rumah. Ulee Toi
Bagian bawah ini berupa kolong yang ketinggiannya sekitar 2,5 meter.
Bangunan dibuat berpanggung/ bertiang tinggi untuk menghindari Bajoe
banjir.
No. Nama Elemen Arti

1. Tameh Tiang
2. Tameh Raja Tiang Raja
3. Tameh Putroe Tiang Putri
4. Gaki Tameh/ keunaleung Bagian bawah tiang
5. Rok Mengunci, pasang, Balok pengunci
6. Toi Balok pengunci yang arahnya tegak lurus dengan rok.
7. Peulangan Tempat bertumpu dinding dalam (Interior)
Tempat tumpuan dinding luar (eksterior), papan tebal yang diukir
8. Kindang kemudian dilekatkan pada pinggang rumah

(pada ujung toi).


9. Aleue Lantai
10. Rante Aleue Pengikat lantai yang biasanya terbuat dari rotan atau tali.
11. Lhue Balok rangka untuk lantai
12. Neudhuek Lhue Tempat bertumpunya lhue.
13. Binteh Dinding
14. Binteh Cato Dinding catur, merupakan salah satu bentuk jalinan dinding.
15. Boh Pisang Papan kecil di atas kindang
16. Tingkap Jendela
17. Kap/ Rungka Rangka Atap (yang berbentuk segitiga)
18. Gaseue Kaso
19. Indreng Papan miring penahan kaki kuda-kuda

20. Gording, bertempat di dudukan geunalong pada kaki kuda-kuda


Geunalong
(Gaseue gantong)
21. Bara Ateuh Batang atas
22. Bara Panyang Batang panjang
23. Tuleng Rhueng Balok Wuwung, tempat bersandar kaso pada bagian ujung atas
24. Diri Makelar
25. Gaseue Gantong Kaki Kuda-Kuda
26. Bara Linteung Batang melintang
27. Puteng Tameh Bagian ujung tiang yang dipahat, sebagai penyambung pada balok-balok.
28. Beulebah Tempat Mengikat atap Rumbia
29. Neudhuek Gaseue Tempat bersandar kaso (Gaseue) pada bagian bawah

30. Tali pengikat keseluruhan bagian atap, yang diikat pada ujung bui
Taloe Pawai
teungeut, dan dikaitkan pada puteng tiang deretan depan dan belakang.

31. On- meuria Daun rumbia

32. Selembar papan yang agak kecil, yang dipasang pada bagian ujung kiri
Lesplang/ seupi
dan kanan atap.
33. Bui Teungeut Potongan kayu sebagai penahan pada neudeuk gaseue

Tolak angin, sebuah elemen pada Rumoh aceh yang terdapat pada
34. Tulak Angen setiap sisi dinding rumah aceh yang berbentuk segitiga. Elemen ini
terpasang sedikit miring menghadap ke bawah.
POTONGAN
■ Pembangunan rumah tinggal
tradisional Aceh dilakukan
secara bergotong royong oleh
masyarakat setempat dengan
bantuan seorang utoeh (daerah
pesisir) dan utus (daerah
pegunungan). Utoeh dan Utus
adalah seorang tukang kayu
yang telah diakui
kemampuannya dalam
merencanakan konstruksi,
memahat dan melubangi
rangka kayu untuk rumah yang
akan dibangun. Sistem bentuk
struktur bangunan terbatas
menurut pengalaman dan
teknik pertukangan maupun
oleh faktor-faktor metafisis
(adat, primbon, agama dll)
menurut bentuk, lebar bentang
serta bahan bangunan yang
digunakan secara tradisional.
ELEMEN RUMOH ACEH

Neuduek gaseu
ORNAMEN RUMOH ACEH

Tulak Angen

Binteh

Kindang
Thuep gaseue/ Lesplang
On meuria

Awe seumeudap

Bara Panyang

Gaseu

Beulabah
lkat cupeng

Taloe pawai

Neuduek gaseue

Geunulong

Anda mungkin juga menyukai