Anda di halaman 1dari 2

2.

Kelemahan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di luar negeri :


a. Biaya yang diperlukan untuk KKL ke luar negeri tidaklah murah. Jika dibandingkan dengan
traveling sendiri dengan biaya KKL, maka lebih mahal biaya yang harus dikeluarkan ketika
KKL. Belum lagi biaya pribadi seperti uang saku dan uang paket data, semakin banyak
pengeluaran yang diperlukan.
Saran : Untuk adik tingkat yang merencanakan KKL di luar negeri, maka lebih baik
merencanakan usaha dana agar biaya pribadi tidak membengkak seperti KKL tahun 2019.
b. Mata uang yang digunakan di negara tujuan pun juga mempengaruhi, money changer di
Palangka Raya sangatlah terbatas, bahkan di bank-bank besar Palangka Raya banyak yang tidak
memperjual-belikan mata uang Baht, dari info yang kami dapat kebanyakan bank lebih
mengutamakan membeli mata uang Dollar. Dari sepengalaman kami, yang menerima penukaran
uang Baht hanya di bank BCA saja, dan di bank BCA pun kehabisan stok mata uang Baht. Tidak
hanya itu saja, kurs mata uang pun harus kita perhatikan juga, jika memungkinkan, usahakn
menukar uang secepat mungkin, karena kurs mata uang semakin hari semakin naik, bahkan
hanya dalam hitungan jam saja.
Saran : Usahakan menukar mata uang selama masih di negara Indonesia, jangan di negara tujuan.
Karena harga jual mata uang di negara tujuan semakin mahal dibandikan saat masih di
Indonesia, dan juga hindari menukar uang di bandara, karena harganya juga mahal. Jika ingin
menarik uang melalui ATM, usahakan kartu ATM mempunyai logo Master Card, tetapi biasanya
biaya untuk penarikan uang sangatlah mahal, dimulai dari Rp. 25.000 – Rp. 50.000.
c. Budaya yang berbeda juga sangatlah terasa. Orang-orang di negara lain tidaklah seramah di
Indonesia, sehingga kita harus menjaga sikap dan perilaku kita, jangan sampai hanya karena
tingkah sembrono, negara Indonesia di cap menjadi negara yang tidak punya tatakrama.
Saran : Cari info mengenai budaya dan juga larangan yang harus dipatuhi di negara tujuan,
jangan sampai kita melanggar apa yang menjadi pantangan di negara tersebut.
d. Aksebilitas menuju ke gedung Museum Art sangatlah jauh. Kami harus melewati beberapa
mall seperti Siam Paragon dan juga berjalan sejauh 4,6 KM. bahkan diantara teman kami telah
tumbang satu (pingsan) karena medan yang harus kami tempuh.
Saran : Siapkan mental dan tenaga, jangan lupa istirahat sebelum pergi KKL karena kegiatan
disana bukanlah jalan-jalan, tetapi observasi. Sehingga memerlukan stamina yang maksimal, dan
juga banyak melibatkan jalan kaki, sehingga pemilihan sepatu yang digunakan haruslah yang
nyaman. Saran kami gunakanlah sepatu olahraga agar meminimalisir kaki yang sakit.
e. Bahasa yang digunakan di negara tujuan pasti berbeda dengan di sini. Bahkan sepengalaman
kami saat di Thailand, orang-orang di Thailand tidak terlalu pandai berbahasa inggris, bahkan
pengucapan mereka yang tidak fasih pun terkadang menimbulkan kesalahpahaman.
Saran : Pelajari bahasa inggris sehari-hari dengan baik, karena disana sangatlah berguna. Jika
tidak terlalu fasih, maka gunakan Google Translate agar mudah berkomunikasi dengan warga
lokal. Kebanyakan kesalahpahaman bahasa terjadi ketika berbelanja, terutama saat akan
melaukan tawar-menawar harga, maka yang dilakukan kita harus menggunakan kalkuator agar
proses tawar-menawar tidak menjadi runyam hingga mendapatkan harga nego yang pas.

Anda mungkin juga menyukai