Jurnal Tentang Sampah Dan Pengolahannya Di Indonesia
Jurnal Tentang Sampah Dan Pengolahannya Di Indonesia
ABSTRAK
Sampah didefinisikan sebagai buangan manusia atau hewan yang bersifat pada
atau semi padat, yang tidak memiliki nilai guna atau nilai ekonomi. Timbulan
sampah terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan
penduduk.Salah satu sumber timbulan sampah adalah rumah tangga. Tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisis karakteristik dan komposisi sampah rumah
tangga di Makassar dan menkaji prospek pengembangan,sehingga mempunyai
nilai ekonomi. Dari hasil analisis data, timbulan sampah rumah tangga di Kota
Makassar adalah 2,18 ltr/org/hari atau 0,28 kg/org/hari, sedangkan densitasnya
(kepadatan sampah) adalah 0,31 kg/ltr. Komposisi sampah rumah tangga Kota
Makassar didominasi sampah organic sebesar 67,14%, plastic (14,09), kertas
(12,84%), Kayu (0.22%), kain (0.14%), karet (0,13%), logam (0,13%), Kaca
(4,98%) dan sampah lainnya (0.33%). Potensi ekonomi sampah rumah tangga
kota Makassar yang dapat didaurulang sebesar Rp. 4.109.183 perhari, dan untuk
dapat dijadikan bahan baku kompos darisampah organic sebesar130 ton perhari.
Kata Kunci: karakteristik sampah, komposisi sampah, potensi ekonomi sampah
PENDAHULUAN
METODOLOGI
1. SAMPAH
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang
rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi berlebihan atau buangan. berikut
adalah penjelasan tentang sampah menurut para ahli :
a. PRIE G. S
Sampah adalah barang yang kita miliki tetapi sama sekali tidak pernah
ada gunanya
b. ECOLINK(1996)
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari
sumber hasil aktivitas manusia meupun proses alam yang belum memiliki
nilai ekonomis
c. SETYO PURWENDRO
Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah
tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan,
industri ataupun aktivitas manusia lainnya sehingga dengan kata lain,
sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah
tidak terpakai
d. DARMADI
Sampah merupakan produk buangan yang pada umumnya
berbentuk benda padat, dengan komposisi bahan organis dan anorganik
2. SUMBER SAMPAH
Pada dasarnya sumber sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa
kategori sebagai berikut:
Pemukiman penduduk
Pemukiman adalah bagian dari kawasan budidaya dalam lingkungan
hidup, baik yang bersifat perkotaan maupun pedesaan, terdiri dari beberapa jenis
kawasan dengan sarana dan prasarana lingkungan yang lengkap dengan fungsi
utama sebagai pusat pelayanan bagi kebutuhan penghuninya.(SNI 03-3242-1994)
Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan, dan bahan-bahan sisa
pengolahan makanan atau sampah basah (garbage), sampah kering (rubbish), sisa
pembakaran kayu (arang) dan sampah-sampah khusus/sampah B3.
Tempat umum dan tempat perdagangan Tempat tersebut memiliki potensi yang
cukup besar dalam menghasilkan sampah. Misalnya : toko, rumah makan/warung,
tempat penginapan. Jenis sampah yang dihasilkan juga jenis sampah yang berupa
sisa-sisa makanan (sampah basah), sampah kering, sisa-sisa bahan bangunan,
sampah khusus, terkadang juga terdapat sampah berbahaya.
Sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah
Yang dimaksud dengan pelayanan masyarakat disini misalkan : taman,
jalan umum, tempat parkir, tempattempat pelayanan kesehatan, kompleks militer,
gedung-gedung pertemuan, pantai tempat berlibur, dan sarana pemerintah yang
lainnya. Biasanya sampah yang dihasilkan adalah sampah kering dan sampah
khusus/berbahaya.
Industri berat maupun industri ringan
Dalam perkara ini termasuk : pabrik-pabrik produksi bahan-bahan,
sumber-sumber alam, perusahaan kimia, perusahaan kayu, perusahaan logam,
tempat pengelolahan air minum. Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya
sampah basah, sampah kering, sisa bahan bangunan, sampah khusus dan sampah
berbahaya.
Pertanian
Sampah dihasilkan dari tanaman dan binatang. Dari daerah pertanian ini
misalkan sampah dari kebun, kandang, lading, dan sawah. Sampah yang
dihasilkan dapat berupa bahan-bahan makanan yang membusuk, sampah
pertanian, pupuk maupun bahan pembasmi serangga tanaman.
Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai
secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis
ini juga biasa disebut sampah basah.
Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai
secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih
lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis
ini juga biasa disebut sampah kering.
Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3): limbah dari bahan-bahan
berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-
lain.
Sementara Alex (2012) lebih menjelaskan jenis jenis sampah lebih rinci sebagai
berikut ;
A. Berdasarkan sumbernya:
1.Sampah alam
2.Sampah manusia
3.Sampah konsumsi
4.Sampah nuklir
5.Sampah industri
6.Sampah pertambangan
B. Berdasarkan sifatnya
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos;
Sampah anorganik – tidak dapat diurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol
dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS,
maupun karton;
C. Berdasarkan bentuknya
1. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan
sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti
sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah
tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi
lagi menjadi:
b. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi.
Dapat dibagi lagi menjadi:
- Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki
nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
-Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat
diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-
lain.
2. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali
dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
- Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung
patogen yang berbahaya.
- Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan
tempat cucian.
3. Sampah alam
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia
dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai
vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah
satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem
urinoir tanpa air
5. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna
barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah.
Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah
sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah
yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
6. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga
manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak
berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya
bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan)
3. Karakteristik Sampah
Karakteristik sampah perlu untuk diketahui karena penting dalam rencana
subsistem teknis operasional pengelolaan persampahan.Yang dimaksud dengan
karakteristik sampah dalam hal ini adalah komposisi fisik dan kimia sampah,
kepadatan sampah, kadar air sampah dan distribusi ukuran partikel sampah
a. Komposisi Fisik Sampah: Informasi dan data tentang komposisi fisik dari
sampah penting dalam
menganalisa.
b. Komposisi Kimia Sampah: Informasi mengenai komposisi kimia sampah
penting dalam evaluasi
pemilihan alternatif pengolahan dan pemanfaatan sampah.
c. Kepadatan Sampah: Kepadatan (densitas) sampah menyatakan berat sampah
per satuan volume. Data kepadatan sampah penting dalam beberapa hal seperti
pemilahan jenis peralatan pengumpulan dan peralatan pemindahan. Disamping
juga penting untuk perencanaan system pembuangan akhir, karena rendahnya
kepadatan (densitas) sampah menyebabkan meningkatnya luas areal yang
diperlukan untukpembuangan akhir dan penurunan permukaan tanah setelah
penimbunan.
d. Kadar Air Sampah: Data kadar air sampah berguna dalam perencanaan dan
disain system pengolahan.
Kadar air sampah biasanya dinyatakan sebagai berat air per satuan berat basah
atau berat kering dari material sampah
5. pengelolahan sampah
A. sampah basah
Salah satu dari pola hidup hijau yang dapat kita laksanakan adalah
mengelola sampah organik(basah) rumah tangga, dengan membuatnya menjadi
kompos. Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik. Pembuatannya
tidak terlalu rumit, tidak memerlukan tempat luas dan tidak memerlukan banyak
peralatan dan biaya. Hanya memerlukan persiapan pendahuluan, sesudah itu kalau
sudah rutin, tidak merepotkan bahkan selain mengurangi masalah pembuangan
sampah, kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sendiri, tidak perlu
membeli.
1. Pilahkan sampah organik (sampah dapur dan halaman) dan sampah non
organik, komposisi terbesar dari sampah rumah tangga sekitar 70% sebenarnya
adalah sampah organik dan ini bisa ditahan di rumah, dan diolah menjadi kompos.
Jenis sampah organik yang bisa diolah menjadi kompos itu adalah sampah sayur
baru sisa sayur basi, tapi ini harus dicuci dulu, peras, lalu buang airnya sisa nasi
sisa ikan, ayam, kulit telur sampah buah (anggur, kulit jeruk, apel, dll). Dalam
keadaan terpotong-potong, tidak termasuk kulit buah yang keras seperti kulit
salak. Sampah organik yang tidak bisa diolah : protein seperti daging, ikan, udang,
juga lemak, santan, susu (karena mengundang lalat sehingga tumbuh belatung)
biji-biji yang utuh atau keras seperti biji salak, asam, lengkeng, alpukat dan
sejenisnya. Buah utuh yang tidak dimakan karena busuk dan berair seperti pepaya,
melon, jeruk, anggur.
Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan
tumbuhan akan tersedia. Mikroba yang ada dalam kompos akan membantu
penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Tanah akan menjadi lebih
gembur. Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan tumbuh lebih baik.
Pengomposan merupakan salah satu alternatif pengolahan limbah padat organik
(organik solid waste) yang dapat diterapkan di Indonesia, mengingat bahan baku
terutama sampah perkotaan (municipal waste) tersedia berlimpah, dan teknologi
tepat guna untuk proses pengomposan pun telah cukup dikuasai.
B. sampah kering
Penanganan sampah anorganik dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu reduce,
reuse, dan recycle (daur ulang). Mengurangi sampah bisa dilakukan, yaitu dengan
menerapkan pola hidup sederhana dimana selalu memperhatikan hal-hal berikut:
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk/material bekas pakai. Material yang dapat didaur ulang di antaranya:
Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, krim kopi; baik yang putih bening
maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.
Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecuali kertas
yang berlapis (minyak atau plastik).
Logam bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue, rangka meja, besi
rangka beton.
Plastik bekas wadah sampo, air mineral, jerigen, ember.
Pengolahan sampah anorganik dengan cara daur ulang merupakan salah satu cara
yang efektif, karena selain menguntungkan secara ekonomis juga secara ekologis.
Adapun sampah yang dapat di daur ulang diantaranya: sampah plastik, sampah
logam, sampah kertas, sampah kaca dan lain-lain. Proses daur ulang sampah dapat
dilakukan dalam skala yang besar maupun kecil. Adapun proses daur ulang
tersebut akan menghasilkan barang-barang dengan: Bentuk dan fungsinya tetap
1)Misal: daur ulang kertas dengan hasil dan bentuk yang sama, plastik
pembungkus yang didaur ulang dengan bentuk dan fungsi yang sama.
2) Bentuk berubah tetapi fungsi tetap Misal: daur ulang botol bekas air mineral.
3) Bentuk berubah dan fungsi pun berubahMisal: plastik menjadi sedotan, bekas
sedotan menjadi hiasan, plastik menjadi gantungan pakaian, dan beberapa barang
hasil kerajinan tangan (handycraft)
Limbah dari sampah organik dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanaman dengan
menyulap sampah menjadi kompos. Kompos dapat memperbaiki struktur tanah,
dengan meningkatkan kandungan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan
tanah untuk mempertahankan kandungan air dalam tanah.
2. Sumber humus.
Sampah orgnaik yang tenah membusuk seperti dapat menjadi humus yang dibutuhkan
untuk tanah untuk menjaga kesuburan tanah. serta menjadi sumber makanan yang
baik bagi tumbuh-tumbuhan, meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, mencegah
pengerukan tanah, menaikkan aerasi tanah, menaikkan foto kimia dekomposisi
pestisida atau senyawa-senyawa organik racun.
3. Sampah dapat didaur ulang.
Limbah sampah dari plastik dan kertas dapat didaur ulang menjadi berbagai barang
yang bermanfaat seperti menjadi produk furnitur yang cantik. atau didaur ulang
kembali menjadi bahan baku pembuatan produk plastik atau kertas.
Pembusukan sampah dapat menghasilkan gas yang bernama gas metana yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kebutuhan rumah tangga atau industri
kecil.
5. Menjadi sumber listrik.
Secara tidak langsung sampah dapat dijadikan sumber listrik alternatif dengan
cara merubah sampah agar menghasilkan gas metana, dimana gas ini dapat
dijadikan bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik.
Karakteristik Kimiawi
Kadar air sampah rumah tangga rata-rata sebesar 53,36%, dimana kadar
air sampah pada pemukiman sederhana lebih besar dibandingkan kadar air
sampah pada pemukiman sedang dan mewah. Kadar volatile sampah rumah
tangga rata-rata sebesar 32,55% sedangkan kadar abu sampah ratar-rata sebesar
9,92%. Kadar abumenunjukkan sisa pembakaran sekitar 9,92% berupa abu.
Tabel 2. Karakteristik Kimiawi
KARAKTERISTIK KIMIAWI
TYPE PEMUKIMAN
KADAR AIR KADAR VOLATIL KADAR ABU
PERMUKIMAN
SEDERHANA 59,21 27,43 12,62
PERMUKIMAN
SEDANG 56,68 34,53 9,46
PERMUKIMAN
MEWAH 54,20 35,70 7,68