CONTOH KASUS 1 - Rama merupakan pegawai negeri sipil (PNS) dengan
penghasilan bruto sebulan Rp10.000.000 dengan pengurang penghasilan sebesar
Rp1.000.000. Rama memiliki seorang istri (Rina) yang merupakan karyawan di sebuah perusahaan swasta dengan penghasilan bruto sebulan Rp8.000.000 dan pengurang penghasilan sebesar Rp500.000. Per 1 Januari 2018, Rama dan Rina telah memiliki satu anak yang menjadi tanggungannya (K/1). Rina memilih untuk ikut suaminya dalam hal kewajiban perpajakan (status KK).
Perhitungan PPh terutang:
Pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi 2018 - Suami Istri:
Lampiran II SPT 1770S untuk melaporkan penghasilan dan PPh terutang istri dengan status KK:
CONTOH KASUS 2 - Kondisi yang sama dengan contoh kasus 1, hanya saja Rina memilih untuk menjalankan kewajiban perpajakannya sendiri dan telah memiliki NPWP sendiri (status MT).
Perhitungan PPh terutang:
Pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi 2018 - Suami: Pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi 2018 - Istri: Lembar Perhitungan PPh Terutang dengan Status PH/MT: