Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia telah mengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat
pesat, hal ini ditandai dengan para pengguna ponsel pintar dan tingkat
penggunaan internet di Indonesia sangat tinggi. Teknologi ponsel pintar ini telah
menjangkau seluruh lapisan masyarakat,baik muda maupun tua disertai dengan
mudahnya akses internet untuk mencari informasi semudah membalikkan telapak
tangan. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia) pengguna internet terkonsentrasi di wilayah urban
dengan persentase 72,41 persen, rural urban (49,49 persen), dan rural (48,25
persen). Penetrasi di urban area tinggi bisa dipahami, karena akses fiber optic dan
infrastruktur pendukung lainnya tinggi untuk akses internet. Pulau jawa masih
mendominasi pengguna internet dengan 58,08 persen. Sementara Pulau Sumatra
19,09 persen, Kalimantan 7,97 persen, Sulawesi 6,73 persen, Bali-Nusa 5,63
persen, dan Maluku-Papua 2,49 persen [1]. Pesatnya kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi, serta peningkatan jumlah pengguna internet di
Indonesia yang signifikan itu, terutama di Bali, harus mendongkrak perekonomian
nasional, terutama ekonomi digital yang termasuk di dalamnya perdagangan
secara elektronik (e-commerce). Berkembangnya ekonomi digital akan
memudahkan para pelaku usaha, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) yang merupakan jantung perekomonian masyarakat Indonesia dalam
memasarkan produknya melalui media internet secara langsung kepada
konsumen, baik itu konsumen dalam negeri maupun luar negeri.
Perkembangan ekonomi digital ini tentu memberi dampak positif pada para
pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Salah satu industri yang sangat
signifikan untuk dikembangkan adalah industri kuningan karena di Bali sangat
sedikit para pelaku usahanya ,namun peminatnya sangat banyak hal ini karena
Bali merupakan destinasi pariwisata yang menakjubkan sehingga di iringi oleh laju
pertumbuhan proyek property misalnya villa, hotel, rumah. Seiring laju
pertumbuhan proyek meningkat, permintaan akan hardware atau bahan-bahan
pembuatan property itu sendiri kian naik secara signifikan. Salah satu jenis logam
yang sering digunakan adalah logam Kuningan. Kuningan yang telah dibentuk
berbagai macam perabotan rumah tangga, misalkan engsel, grendel, knobs,
handle bahkan kerajinan tangan lainnya berharga tinggi, pada dasarnya kuningan
adalah logam yang kuat dan tidak mudah karatan. Hal inilah pemicu potensi
industri kuningan sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia karena mampu
memanfaatkan logam kuningan dari tambang Indonesia itu sendiri. Dari sekian
banyak peminat industri kuningan ,Jolyc Brass yang merupakan perusahaan
industri kuningan masih melakukan transaksinya secara manual, hal ini tentu tidak
efektif dan efisien serta berpotensi tidak memaksimalkan pendapatan perusahaan,
namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada beberapa hal yang harus
dilakukan secara manual. Masalah utama yang dihadapi Jolyc Brass adalah
sistem pemesanan yang hanya melalui Whatsapp, SMS dan telepon beresiko
membuat karyawan lupa dan kewalahan, mengingat karyawan Jolyc Brass hanya
berjumlah 5 orang, dan disamping karyawan melayani pelanggan secara
handphone (online), karyawan juga melayani pelanggan secara langsung (offline).
Dengan melihat kendala yang dihadapi Jolyc Brass saat ini ,perlu
dibangun sistem informasi pemesanan secara online melalui website Jolyc Brass
dimana sistem ini membantu para pelanggan Jolyc Brass yang jauh dari
showroom, dapat memilih barang yang diinginkan ,selanjutnya memesan barang,
dan data pemesanan di print secara otomatis melalui printer Jolyc Brass yang
selanjutnya akan ditindak lanjuti dan di verifikasi oleh karyawan bagian
pemesanan barang.
Berdasarkan latar belakang yang di uraikan diatas, penulis perlu membuat
penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Barang
Kuningan Pada Showroom Jolyc Brass Berbasis Web Responsive”, diharap
sistem yang dibangun ini dapat menyelesaikan masalah pemesanan barang yang
dihadapi Jolyc Brass dan mempermudah para pelanggan bertransaksi di Jolyc
Brass.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu
bagaimana merancang sistem pemesanan barang di showroom Jolyc Brass Bali
berbasis web responsive ?
1.3 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan penelitian yaitu untuk merancang sistem informasi
pemesanan barang di showroom Jolyc Brass Bali menggunakan web responsive.

1.4 Manfaat Kerja Praktek


Penelitian yang dilakukan bisa dikatakan berhasil apabila penelitian dapat
memberi manfaat yang berarti bagi bidang yang diteliti. Adapun manfaat-manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Bagi Jolyc Brass
Memperoleh rancangan sistem informasi pemesanan barang yang
berguna untuk mempermudah, mempercepat dan meningkatkan kinerja
showroom Jolyc Brass Bali.

1.4.2 Bagi Mahasiswa


1. Laporan kerja praktek diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang
didapat saat menempuh ilmu di bangku perkuliahan dan diaplikasikan di
dunia kerja.
2. Dapat melaporkan hasil kerja praktek yang telah dilakukan.
3. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan di kampus dengan
melakukan rancangan sebuah sistem informasi pemesanan barang
menggunakan web responsive.
4. Melatih kemampuan mahasiswa untuk berinteraksi dengan rekan kerja di
lingkungan kerja praktek.
5. Dapat menambah pengalaman mahasiswa di dalam dunia kerja.
6. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menempuh Pendidikan strata
satu sistem informasi ITB STIKOM Bali.
7. Menumbuhkan rasa profesionalisme dan tanggung jawab di dunia kerja.

1.4.3 Bagi Instansi Pendidikan


1. Meningkatkan hubungan Institut dengan masyarakat/perusahaan.
2. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan serta menemukan
penyesuaiannya dengan kebutuhan tenaga kerja yang kompeten
dibidangnya
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar perancangan yang dihasilkan tidak menyimpang dari apa yang
diharapkan maka diperlukan batasan-batasan ruang lingkup penelitian, adapun
batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Rancangan sistem ini dibuat untuk membantu pegawai, khususnya bagian
pemesanan barang di showroom Jolyc Brass Bali dalam mengatur dan
mendata pemesanan barang.
2. Sumber data penelitian berasal dari showroom Jolyc Brass yang terletak di
Jl. Tangkuban Perahu No. 8D, Kerobokan, Kuta Utara, Kab. Badung,
Denpasar-Bali
3. Perancangan sistem informasi pemesanan barang kuningan di showroom
Jolyc Brass Bali dibuat berbasis web responsive
4. Input dari sistem ini adalah data user dan data pemesanan barang
5. Output dari sistem ini adalah info status pemesanan barang user
6. Pengguna dalam sistem dibedakan menjadi:
a. Administrator adalah pihak yang mengelola layanan pada sistem ini.
Administrator dapat mengakses seluruh fungsi yang terdapat dalam sistem
ini. Administrator memiliki hak akses yaitu dapat mengelola (menambah,
melihat, mengubah dan menghapus) data user.
b. User adalah pengguna yang telah login/diberikan hak akses untuk
memesan barang.
c. Pengunjung adalah pengguna yang belum login/belum diberikan hak ases
untuk memesan barang tetapi dapat melihat isi website dan katalog produk.
5. Desain sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan ERD
(Entity Relationship Diagram).

1.6 Metode Kerja Praktek


1.6.1 Lokasi Kerja Praktek
Kerja praktek dilaksanakan di showroom Jolyc Brass Bali di Jl. Tangkuban
Perahu No. 8D, Kerobokan, Kuta Utara, Kab. Badung, Denpasar-Bali yang
dilaksanakan selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 21 Oktober 2019 sampai
dengan 21 Januari 2019.
1.6.2 Metode Pengumpulan Data
Didalam pelaksanaan pengumpulan data ini, peneliti menggunakan
beberapa metode untuk pengumpulan data, yaitu dengan menggunakan metode
observasi atau pengamatan, wawancara serta studi literatur. Adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Wawancara

Anda mungkin juga menyukai