Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENGEMBANGAN SISTEM DATA BASE

“DO THINGS”

Diusulkan untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Akuntansi 2

Diusulkan Oleh :

Nama :1. David Goldy 201901520070 / 12019001795


2. Nabilla 201901020167 / 12019003060
3. Syalomita Karina 201901020168 / 12019003072
4. Angelina Venny P 201901020149 / 12019002814
5. Andrew Cokrojoyo 201901020175 / 12019003062
6. Gregorius Surya B 201901020177 / 12019002835

Kelas : Praktek SIA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2022

1
ABSTRAKSI

Dunia yang semakin modern seperti sekarang ini membuat banyak


teknologi berkembang begitu pesat, semua hal yang kita lakukan dapat lebih
mudah karena bantuan teknologi. Kelompok kami memiliki rencana untuk
mengembangan Do Things lebih jauh lagi supaya websitenya ini dapat digunakan
untuk mewadahi antara keinginan dari masyarakat dan keterampilan dari penyedia
jasa. Sistem informasi ini memanfaatkan teknologi sehingga pengolahan atas data-
data yang ada akan lebih cepat dan akurat serta menghilangkan duplikasi data
yang timbul. Dalam penelitian ini, menggunakan metode pengembangan sistem
SDLC (System Development Life Cycle).
Kami membuat Do Things dengan maksud untuk mengetahui bagaimana
pentingnya pengembangan sistem bagi Do Things dalam mempermudah kegiatan
persiapan bisnis yang dirintisnya, juga mengetahui bagaimana cara
mengembangkan dan merancang website pada Do Things, serta mengetahui
bagaimana mengimplementasikan rancangan sistem untuk penjualan berbasis
Website pada Do Things sehingga memberikan konsumen kemudahan untuk
mengakses web yang dibuat pada sistem bisnis rintisannya.
Kelompok kami akan terus melakukan pengembangan sistem, karena
menurut kami pengembangan sistem ini sangat perlu dilakukan melihat situasi dan
kondisi perekonomian yang semakin komplek, persaingan teknologi canggih, dan
persaingan perusahaan satu dengan yang lainnya, juga ditambah dengan adanya
pandemi ini akan membuat semuanya perlu adanya perubahan dan adaptasi yang
lebih baik lagi.

Kata kunci : System Development Life Cycle,Website, James Hall

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan zaman yang terjadi di dunia ini sangat memerlukan
alat/wadah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seiring berjalannya waktu dan
perkembangan zaman. Perkembangan zaman pasti akan diiringi dengan adanya
perkembangan teknologi, hal ini akan sangat membantu memudahkan masyarakat
dalam melakukan aktivitasnya sehari hari dan tidak perlu khawatir akan kegiatan
yang sulit untuk dikerjakan. Tetapi, seperti yang kita ketahui bahwa di masa yang
terus berkembang ini pun terdapat riset bahwa tingkat pengangguran di Indonesia
semakin meningkat dan mungkin sulit untuk dihindari dan di minimalisir.
Do Things adalah website yang dibentuk sebagai wadah untuk para
freelancer untuk mempromosikan dirinya dengan kemampuan yang dapat ia
berikan dan mempertemukannya dengan konsumen. Seperti yang menjadi
perhatian kita terhadap tingkat pengangguran di Indonesia bahwa banyak
kemampuan yang dimiliki oleh para pengangguran tetapi tidak ada wadah untuk
dapat menyalurkan jasa/kemampuan yang mereka miliki. Maka Do Things hadir
untuk menjawab keresahan masyarakat akan hal tersebut.
Tidak hanya berguna bagi para freelancer, Do Things hadir juga untuk
para customer yang mencari jasa untuk memudahkan pekerjaan dari customer
tersebut. Do Things akan memberikan berbagai pilihan jasa kepada customer
sehingga mereka tidak perlu ragu dan khawatir untuk mencari jasa dengan kriteria
dan kebutuhan yang spesifik.
Do Things memiliki visi untuk menjadi website terdepan yang bergerak
dalam bidang industri kreatif yang menyediakan berbagai macam jasa, seperti
contohnya desain komunikasi visual, sistem informasi teknologi, aransemen lagu,
dan sebagainya. Untuk mencapai visi tersebut maka misi dari Do Things adalah
menyediakan lapangan pekerjaan bagi para freelancer sehingga lewat website ini
diharapkan tingkat pengangguran di Indonesia menurun, Mengubah perspektif
masyarakat bahwa orang dapat membeli dan menjual layanan digital dengan cara

3
yang sama seperti barang fisik di website e-commerce, dan menjadi penghubung
antara keinginan customer dan keahlian dari penyedia jasa.
Secara garis besar, Do Things hadir untuk dapat memudahkan masyarakat
dalam mengelola kemampuannya dan mempromosikannya dan
mempertemukannya dengan customer yang membutuhkan agar terjadinya
ekosistem pasar yang sempurna. Dan yang menjadi konsen utamanya adalah
mengusahakan menurunnya tingkat pengangguran di Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka hasil dari
evaluasi umum dan identifikasi masalah yang akan dikemukakan adalah :
1. Bagaimana pembuatan database berbasiskan web dalam usaha Do Things?
2. Bagaimana pengembangan sistem pemesanan berbasiskan website dalam
usaha Do Things?
3. Bagaimana implementasi dari pengembangan sistem pemesanan
berbasiskan website dalam usaha Do Things?
4. Bagaimana penyajian laporan pengembangan sistem berbasiskan website
dalam usaha Do Things?

1.3 Ruang Lingkup Pengembangan


Ruang lingkup perancangan sistem di Do Things menggunakan web,
sehingga masyarakat gampang untuk membuka dan mengaplikasikan Do
Things di web. Kami menggunakan Web agar masyarakat tidak perlu untuk
mendownload aplikasi terlebih dahulu, walaupun menggunakan web kami
tetap menjamin bahwa masyarakat yang ingin menggunakan Do Things
sebagai perantara akan melakukan pendaftaran agar tidak terjadinya penipuan
terhadap perusahaan maupun masyarakat lainnya, serta dalam pendaftaran
menggunakan kartu tanda penduduk dan foto dengan KTP tersebut.

1.4 Tujuan
Seiring dengan perkembangan zaman banyak pekerjaan yang dikerjakan
oleh teknologi dan sistem, sehingga tenaga manusia digantikan oleh teknologi dan

4
menyebabkan banyaknya pengangguran, oleh sebab itu Do Things ingin membuat
teknologi untuk membantu pengangguran karena digantikan teknologi untuk
mencari pekerjaan baru dan sesuai dengan potensi mereka. Maka, adapun tujuan
dari Do Things ialah :
1. Mengetahui proses pembuatan database berbasiskan web dalam usaha Do
Things
2. Mengetahui prosedur pengembangan sistem pemesanan berbasiskan
website dalam usaha Do Things
3. Mengetahui implementasi sistem pemesanan berbasiskan website dalam
usaha Do Things
4. Mengetahui laporan pengembangan sistem pemesanan berbasiskan
website dalam usaha Do Things

1.5 Batasan Masalah


Agar adanya kemudahan dalam penelitian maka diperlukan batasan masalah
yaitu:
1. Membuat penjualan / toko secara online.
2. Membuat website dimana tersedia daftar barang, harga dan sistem
checkout.
3. Pembuatan website berdasarkan data base.
4. Data base akan dibuat menggunakan Microsoft Access yang kemudian
akan di onlinekan.
5. Menggunakan fitur-fitur pada online shop yang akan menghasilkan
database seperti check-out dan bukti pembayaran

1.6 Metode Penelitian


Metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah tahap SDLC James
hall (framework Waterfall):
1. Tahap memahami bisnis dan mengidentifikasi masalah.
Dalam tahap ini tim pengembangan melakukan perencanaan mengenai
gambaran umum dari proses pencatatan dalam sistem data base yang
berbasiskan website. Langkah pertama dalam SDLC adalah

5
mengembangkan strategi sistem yang memerlukan pemahaman mengenai
kebutuhan bisnis strategi dari organisasi. Tahapan ini mencerminkan
posisi organisasi saat ini condong kemana dan apakah berada dalam
jangka panjang untuk mempertahankan keunggulan strategisnya.
2. Tahap Inisiasi
Dalam tahap ini tim pengembangan melakukan identifikasi kembali untuk
memastikan kemungkinan terjadinya sebuah permasalahan dalam sistem
data base dan pencatatan stok barang. Serta memberikan solusi atas
permasalahan yang ada.
3. Tahap pengembangan sistem
Langkah ketiga dalam SDLC adalah pengembangan sistem internal,
termasuk menganalisis kebutuhan pengguna, seperti dalam memproses
data, melihat tampilan awal, memprogram aplikasi, dan pengujian sistem
yang lengkap. Dalam tahap ini tim pengembangan akan melakukan
pengujian terhadap sistem yang telah dibuat sehingga dapat dengan mudah
menemukan bagian bagian mana yang masih harus dikembangkan lagi.
4. Simpulan
Langkah terakhir dalam SDLC yaitu menarik kesimpulan dari semua
tahapan yang ada agar proyek dapat direalisasikan. Sistem juga akan diuji
coba kepada sekelompok orang yang sudah ditunjuk agar dapat diketahui
masalah apa yang akan dihadapi dan risiko kesalahan apa yang masih
harus diperbaiki lagi, selain itu analisis juga akan dibuat setelah adanya
perbaikan tersebut.

6
BAB II
TINJAUAN LITERATUR

2.1 Perkembangan Teknologi berbagai aplikasi yang digunakan dalam


Database:

Teknologi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan praktis


dalam kehidupan manusia atau pada perubahan dan manipulasi lingkungan
manusia. Teknologi juga sebagai implementasi bagaimana manusia tidak hanya
dapat untuk makan saja seperti hewan pada umumnya tetapi manusia mampu
membuat sesuatu lebih lagi. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan
pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Perkembangan
teknologi terbaru, termasuk diantaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah
memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia
untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi
digunakan untuk tujuan damai. Database adalah kumpulan data atau informasi
yang diperoleh dan selanjutnya disimpan dalam suatu media, umumnya adalah di
komputer. Dengan perkembangan teknologi tersebut maka data harus disimpan
terutama di lingkup perusahaan. Untuk membangun database, perlu diorganisasi
skema data yang dibutuhkan dan saling berkaitan untuk mendapatkan model
database.

7
2.2 Manfaat serta dampak dalam bidang SIM/SIA
Manfaat :
● Mengurangi redundansi data

● Mengurangi kesalahan pembaruan dan meningkatkan konsistensi

● Integritas dan kemandirian data yang lebih besar dari program aplikasi

● Peningkatan akses data ke pengguna melalui penggunaan bahasa host dan


kueri
● Keamanan data yang ditingkatkan

● Mengurangi entri data, penyimpanan, dan biaya pengambilan

● Memfasilitasi pengembangan program aplikasi baru


Dampak :
● Sistem basis data rumit, sulit, dan memakan waktu untuk dirancang

● Biaya awal perangkat keras dan perangkat lunak yang besar

● Kerusakan database mempengaruhi hampir semua program aplikasi

● Biaya konversi yang ekstensif dalam pemindahan dari sistem berbasis file
ke sistem basis data
● Pelatihan awal diperlukan untuk semua programmer dan pengguna

2.3 Resiko keamanan yang muncul dalam Database :


1. Hak istimewa yang berlebihan,
Dalam hal ini seorang programer atau yang berkepentingan
memiliki hak yang istimewa yang berlebihan. Dimana tidak adanya
pembatasan atau pembagian hak dan kewajiban yang jelas dalam struktur
perusahaan. Sehingga penyalahgunaan wewenang pun tidak dapat
dihindari oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Menggunakan data
yang ada sesuka hati tanpa adanya pengendalian internal dalam
perusahaan. Maka diperlukannya pembagian tugas yang jelas agar dapat
beroperasi sebagaimana mestinya.

8
2. Phishing,
Seperti yang kita ketahui bersama, “data” merupakan hal yang
berharga & bernilai di zaman digital sekarang ini. Sehingga tidak menutup
kemungkinan adanya pihak-pihak yang tidak beritikad baik untuk mencuri
dan menggunakannya tanpa sepengetahuan kita. Kurangnya literasi secara
menyeluruh oleh pengguna internet seringkali dimanfaat oknum tersebut
untuk mendapatkan “data” milik kita. Phishing adalah jenis serangan
rekayasa sosial yang sering digunakan untuk mencuri data pengguna,
termasuk kredensial login dan nomor kartu kredit. Itu terjadi ketika
penyerang, menyamar sebagai entitas terpercaya, menipu korban untuk
membuka email, pesan instan, atau pesan teks. Penerima kemudian ditipu
untuk mengklik tautan berbahaya , yang dapat menyebabkan pemasangan
malware, pembekuan sistem sebagai bagian dari serangan ransomware,
atau pengungkapan informasi sensitif.
3. Malware,
Malware adalah nama kolektif untuk sejumlah varian perangkat
lunak berbahaya, termasuk virus, ransomware , dan spyware. Singkatan
untuk perangkat lunak berbahaya, malware biasanya terdiri dari kode yang
dikembangkan oleh penyerang cyber, yang dirancang untuk menyebabkan
kerusakan luas pada data dan sistem atau untuk mendapatkan akses tidak
sah ke jaringan. Malware biasanya dikirimkan dalam bentuk link atau file
melalui email dan mengharuskan pengguna untuk mengklik link atau
membuka file untuk mengeksekusi malware. Malware sebenarnya telah
menjadi ancaman bagi individu dan organisasi sejak awal 1970-an ketika
virus Creeper pertama kali muncul. Sejak itu, dunia telah diserang dari
ratusan ribu varian malware yang berbeda, semuanya dengan maksud
untuk menyebabkan gangguan dan kerusakan sebanyak mungkin. Malware
mengirimkan muatannya dalam beberapa cara berbeda. Dari menuntut
tebusan hingga mencuri data pribadi yang sensitif, para penjahat dunia
maya menjadi semakin canggih dalam metode mereka. Beberapa jenis
malware : virus, worms, spyware, trojans, ransomware.
4. Inkonsisten basis data,

9
Dari tahun ke tahun, Produksi data dunia saat ini mengalami
peningkatan eksponensial seiring dengan transaksi data di internet yang
terjadi secara masif, bervariasi. Serta memiliki struktur yang kompleks
ketika data masuk ke media penyimpanan dikenal dengan istilah big data.
Ketidakkonsistenan data merujuk pada situasi menyimpan data yang sama
dalam format yang berbeda dalam dua tabel berbeda atau situasi di mana
data harus dicocokkan dengan data di antara tabel. Namun, ini dapat
menyebabkan satu tabel dalam database memiliki nilai yang benar dan
tabel lainnya berbeda. Ini juga dapat menyebabkan informasi yang tidak
dapat diandalkan dan tidak berarti. Selain itu, sulit untuk mengurangi
ketidakkonsistenan data. Inkonsistensi data ini dapat terjadi diakibatkan
oleh, sebagai berikut :
- Proses pemasukan data data entry yang tidak benar,
- Proses pembaruan data update yang tidak benar
- Pengendalian sistem yang tidak baik serta terkontrol
5. Manajemen kunci di bawah standar,
Melihat betapa berharga dan pentingnya sebuah data pada zaman
sekarang, membuat beberapa oknum berusaha mencurinya dan
menggunakannya untuk hal yang tidak semestinya. Tentu saja, pencegahan
merupakan tindakan yang harus dilakukan sebelum hal-hal yang tidak
diinginkan terjadi. Salah satu tindakan pencegahan dengan menggunakan
sistem keamanan yang terbaik dan selalu diperbaharui setiap waktu. Sebab
perkembangan teknologi sekarang ini sangat masif dan cepat tidak
terkecuali tindak kejahatan digital. Sehingga manajemen kunci yang
dibawah standar sangat rawan dan rentan dalam mencegah kegiatan
kejahatan digital. Yang mana sangat mudah diretas dan ditembus oleh
sistem jahat dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

Literatur penelitian terdahulu yang mendasari :


“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN STOK DAN
PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR PADA TOKO ANUGERAH JAYA”
Oleh Tirto(tirto25.ty@gmail.com), Sudirman (sudirman@kharisma.ac.id)
& Afifah (afifah@kharisma.ac.id)

10
11
BAB III
PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

Nama Proyek : Aplikasi Pengelolaan Pengembangan Sistem Data Base “Do


Things”
Manajer Proyek : Andrew Cokrojoyo
Bidang : Manajemen Aset

3.1 Struktur Organisasi Proyek


Menjelaskan siapa saja pembagian peran dalam pengembangan sistem:
NIM Nama Peran dalam SDLC
1 Nabilla Menentukan konsep proyek, menyusun
proposal perancangan sistem, dan bertanggung
jawab mengenai strategi pemanfaatan
2 Syalomita Karina Menentukan konsep proyek, menyusun
proposal perancangan sistem, dan bertanggung
jawab dalam mengembangkan sistem
3 David Goldy Menentukan konsep proyek, bertanggung jawab
mengenai Cost and Benefit Analysis, dan
menyusun proposal perancangan sistem

4 Gregorius Surya Menentukan konsep proyek, bertanggung jawab


mengenai Data Flow Diagram dan Flowchart
Sistem Lama & Baru, serta menyusun proposal
perancangan sistem

5 Andrew Cokrojoyo Menentukan konsep proyek, bertanggung jawab


mengenai strategi pengembangan, serta
menyusun proposal perancangan sistem

6 Angelina Venny Menentukan konsep proyek, bertanggung jawab


mengenai rancangan proses, sistem
pengendalian serta implementasi dan simpulan

3.2 Strategi Analysis


12
Strategi Pengembangan
Strategi pengembangan yang dipilih adalah menggunakan waterfall james
hall dan inhouse development. Waterfall atau sering disebut “classic life cycle”
adalah model klasik yang memiliki sifat sistematis, dan berurutan dalam
membangun software. Metode ini disebut waterfall karena tahap demi tahap yang
dilalui harus berurutan atau dengan kata lain harus menunggu tahap sebelumnya
selesai baru dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.

Sementara inhouse development atau yang sering dikenal sebagai


insourcing adalah pengembangan software yang dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli
yang ada di dalam perusahaan tersebut. Dalam hal ini, perusahaan tidak dapat
mengandalkan bantuan eksternal dan keberhasilan atau kegagalan pengembangan
software sangat tergantung pada perusahaan tersebut.

Strategi pengembangan yang digunakan pada Do Things diantaranya sebagai


berikut:
- Menganalisa kebutuhan pengguna
- Merancang semua sistem mulai dari proses dan database dengan baik
- Mempermudah tampilan bagi pengguna
- Pemrograman aplikasi yang ter-update
- Menguji dan mengimplementasikan semua pengembangan yang telah
selesai dilakukan

3.3 Strategi Pemasaran


Jasa yang ditawarkan oleh Do Things berupa layanan bidang industri
kreatif yang menyediakan berbagai macam jasa, seperti desain komunikasi visual,
sistem informasi teknologi, aransemen lagu, dan sebagainya. Sasaran kami adalah
masyarakat umum, seperti kelompok dan organisasi yang membutuhkan jasa
tersebut, baik kalangan muda maupun tua. Media promosi yang kami gunakan
antara lain seperti Instagram, Tiktok, Facebook, dan Website.

Keunggulan dari Do Things dapat dikatakan cukup banyak, antara lain

13
harganya yang dapat dijangkau semua kalangan dengan kualitas yang baik sampai
mengutamakan trend yang sedang berlangsung. Jasa yang disediakan Do Things
juga masih sangat jarang ditemui sehingga pastinya sangat diminati oleh
masyarakat. Selain itu kami juga akan tetap mempertahankan sisi kreatifitas dan
mempertahankan profesionalisme dari para penyedia jasa sehingga konsumen
selalu merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Do Things.

Kami sudah merancang aplikasi yang mempertemukan antara keinginan


pembeli dan keahlian penyedia jasa. Jadi pada sistem ini selain kami dapat
memberikan pelayanan dan memenuhi keinginan pelanggan, tetapi kami juga
membuka lapangan pekerjaan baru bagi para pengangguran akibat pandemi
Covid-19 ini.

3.4 Cost of Benefit Analysis

14
Financial Forecasting Revenue:

Deskripsi Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 ⮚ Tahun 4

Pendapatan Kotor 90.000.000 180.000.000 220.000.000 320.000.000

Pendapatan Bersih (170.000.00 (80.000.000) (40.000.000) 60.000.000


0)

Grand Total Revenue (80.000.000) 100.000.000 180.000.000 380.000.000

Financial Forecasting Expense:

Deskripsi Minggu1;2 Minggu3;4 Minggu5;6 Minggu7;8

Operasional 80.000 115.000 115.000 115.000

Pengembangan Aplikasi 115.000 115.000 150.000 150.000

Networking 190.000 220.000 210.000 220.000

Server & Hosting

● Server 420.000 450.000 450.000 460.000

● Hosting & Domain 120.000 150.000 150.000 150.000

Promotion

● Sosial Media 665.000 650.000 750.000 750.000

● Gimmick Opening - - - -
Stand
● Roulette Bonus - - - -

Staff

Admin Expense 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

Finance Expense 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000

Total Per Year 5.500.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000

Grand Total Expense 9.590.000 9.700.000 9.825.000 9.845.000

3.5 Evaluasi Sistem yang lama (non web based)


Do Things adalah suatu website yang bergerak dalam bidang industri
15
kreatif. Dimana Do Things menyediakan jasa seperti desain komunikasi visual,
sistem informasi teknologi, aransemen lagu, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Do
Things tidak akan bisa berjalan apabila sistemnya tidak menggunakan sistem yang
berbasiskan dengan web.

Data Flow Diagram & Flow Chart sistem manual (non web based)
- Data Flow Diagram (Non Web Based)

- Flowchart (Non Web Based)

16
Model Konseptual Usulan Sistem Baru berbasiskan Web
17
- Data Flow Diagram Berbasiskan Web

- Flowchart berbasiskan Web

3.6 Sistem Pengendalian


18
Platform yang bergerak di bidang industri kreatif ini akan sangat
memudahkan freelancer dan customer bila mengaksesnya melalui website dan
terkomputerisasi. Dengan menggunakan metode System Development Life Cycle
(SDLC) model Prototype oleh James Hall yang diterapkan, metode ini akan
membantu kami untuk dapat mengevaluasi sistem yang dirancang di awal dengan
baik dan terarah lalu mencobanya sebelum sistem naik ke publik. Kami membuat
sistem ini dibantu dengan Microsoft Access, setelah semua sistem telah settle dan
sesuai dengan ekspektasi kami maka sistem akan di onlinekan.

Sistem pengendalian yang kami lakukan adalah:


1. Melakukan peningkatan dan perubahan pada pengembangan sistem
informasi sehingga sistem menjadi lebih efektif dan user-friendly.
2. Melakukan pengujian dengan menggunakan metode SDLC model
Prototype yaitu dengan mengevaluasi sistem dan mengujinya sebelum
diimplementasikan.
3. Mengubah sistem yang sedang berjalan menjadi sistem yang berbasiskan
web sehingga web tersebut menjadi tempat bertemunya freelancer yang
memiliki jasa yang dapat ia tawarkan dengan customer yang
membutuhkan.

BAB IV

19
TAHAPAN PENGEMBANGAN

4.1 Penjadwalan Project pengembangan Sistem

Tabel Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem


No Tahapan Pekerjaan Jadwal Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Tahap Perencanaan
2 Tahap Inisiasi
3 Tahap Perancangan &
Pengembangan
4 Tahap Implementasi

4.2 Desain Maping Rancangan Web

20
4.3 Tampilan -tampilan Web
21
- Tampilan Web View

Setelah data produk sudah selesai di input di Form Input Stock maka kita dapat

melihat hasilnya pada Laporan → Laporan Detail Stok

22
- Tampilan Home Web View :

23
- Tampilan Menu/Kategori Web View:

24
4.4 Rancangan Proses

Gambar 3.10 Rancangan proses sistem

25
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Implementasi dengan Prototyping


Berikut ini adalah Tahap Pengembangan dan Tahap Implementasi dari sistem
database yang dirancang oleh kelompok kami melalui Ms. Access dan kemudian
di-online-kan melalui Web Caspio.

26
Meng-online-kan melalui web Caspio
1. Tabel Detail
Klik Preview: tabel detail → mengisi nomor urut → mengisi Id

Transaksi → mengisi Id Produk → Submit.

27
Jika sudah di submit tabel detail akan keluar seperti berikut :

2. Tabel Produk
Klik Preview: tabel produk → mengisi IdProduk → mengisi nama →

mengisi satuan → mengisi Satuan → mengisi Harga Beli → mengisi

Harga Jual → Submit.

28
Jika sudah di submit tabel produk akan keluar seperti berikut :

3. Tabel Transaksi
Klik Preview: tabel transaksi → mengisi IdTransaksi → mengisi tanggal

→ mengisi keterangan → submit.

29
Jika sudah di submit tabel transaksi akan keluar seperti berikut :

Untuk meng-online-kan tabel-tabel diatas bisa dengan mengdeploynya.


Caranya dengan klik deployment status -> Enabled.

Selain itu, untuk lebih mempermudah orang mengakses tabel-tabel diatas


30
maka kita bisa memberikan URL yang sudah kita copy.

5.2 Simpulan dan Saran


Do Things adalah suatu website yang memiliki banyak fungsi dan dapat
membantu para freelancer dan juga masyarakat yang memerlukan jasanya.
Dimana, freelancer dapat menunjukkan keahliannya terhadap
masyarakat/konsumen yang membutuhkan jasa darinya. Hal ini dikarenakan Do
Things dapat memberikan konsumen pilihan berbagai macam jasa yang mereka
perlukan.
Do Things memiliki visi untuk menjadi website terdepan yang bergerak di
bidang industri kreatif yang dapat menyediakan berbagai macam jasa. Agar visi
tersebut dapat tercapai, Do Things memiliki misi untuk menyediakan lapangan
pekerjaan bagi para freelancer. Hal ini tentu akan merubah pola pikir masyarakat,
dimana pada saat ini masyarakat dapat membeli dan menjual layanan digital
secara umum melalui internet atau e-commerce. Maka, dapat disimpulkan bahwa
Do Things akan memiliki dampak yang sangat baik bagi masyarakat dan ekonomi
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
31
Aly, D. S., & Hussainey, K. (2010). Determinants of corporate internet reporting:
evidence from Egypt. Managerial Auditing Journal , 25 (2), 182-202.
Aziz, A. A., Ariffin, N. N., & Mohamed, I. S. (2009). Internet Financial Reporting in
Malaysia. A paper presented in the International Conference on Machine Learning
and Computing, Singapore.

Uyanto, S. S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu

Basri, M.C. (2019, May 14). Jebakan Pertumbuhan 5 Persen. Kompas, p. 6.

New drug appears to sharply cut risk of death from heart failure. (2012, July 15). The
Washington Post, p. A12.

Johnson, T. L. (2011). Information in options markets. Unpublished doctoral dissertation,


University of Stanford, Stanford.

Strauss, J. (2011). Global growth hits soft patch, expected to rebound. Retrieved
November 18, 2013, from
http://www.imf.org/external/pubs/ft/survey/2011/NEW06171A.

Bursa Efek Indonesia. (2018). IDX FACT BOOK 2017. Jakarta: Bursa Efek Indonesia.

32

Anda mungkin juga menyukai