“DAYA TAHAN”
Disusun Oleh :
Aditya tahipa Gymnastiar (1)
Mohammad aryo pratikto noer (19)
Muhammad Luqman Hakim (21)
Rangga yoga gumilang samino(27)
X – MIA 6
Daftar isi
Daftar isi………………………………………………………………………………………………ii
BAB 1…………………………………………………………………………………………………..1
Pendahuluan……………………………………………………………………………………….1
1. Latar belakang………………………………………………………………………………..1
2. Rumusan masalah…………………………………………………….............................2
3. Tujuan…………………………………………………………………………………………….2
BAB 2………………………………………………………………………....................................3
Pembahasan………………………………………………………………………………………..3
1.pengertian daya tahan……………………………………………………………………..3
2.Model latihan daya tahan………………………………………………………………………………...4
3.Metode daya tahan…………………………………………………………………………………………..6
4.Cara mengukur daya tahan seseorang……………………………………………………………..8
BAB 3…………………………………………………………………………………….......................................12
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………12
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Untuk menyelesaikan dan bertanggung jawab atas tugas yang telah
diberikan oleh guru pembimbing kepada kami. Maka kami menyusun
makalah ini dengan penuh tanggung jawab.
Makalah ini berisi tentang materi pengertian daya tahan, model daya
tahan, metode daya tahan, cara pengukuran daya tahan.
Dan semoga dengan di susunnya makalah ini, makalah ini digunakan
sebagai media pembelajaran, karena materi ini adalah kumpuan dari
beberapa sumber yang baik. Sehingga setelah kita menggunakan
makalah ini sebagai media pembelajaran, kita semua, kususnya kami
bisa lebih mengerti dan menguasai tentang materi ini.
Dan semoga ilmu yang kita pelajari menjadi ilmu yang barokah
sehingga apabila ilmu kita barokah menjadikan ilmu kita akan
bermanfaat sampai kapan pun.
Mengingat kami juga manusia biasa apabila ada kesalahan atau
kekurangan pada makalah ini kami memohon maaf yang sebesar
–besarnya
1
2. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian daya tahan ?
b. Sebut dan jelaskan model daya tahan?
c. Sebut dan jelaskan metode daya tahan?
d. Sebut dan jelaskan cara mengukur daya tahan ?
e. Sebut dan jelaskan komponen fisik ?
3. Tujuan
a. Memahami dan mengerti daya tahan
b. Memahami dan mengerti model daya tahan
c. Memahami dan mengerti metode daya tahan
d. Memahami dan mengerti cara mengukur daya tahan
e. Memahami dan mengerti komponen fisik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN DAYA TAHAN
Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaaan
dalam waktu yang relative lama.istilah lainnya yang sering digunakkan
ialah respiration-cardio-vasculair,yakni daya tahan yang bertalian
dengan pernafasan,jantung,peredaran darah.
Karena itu bentuk latihan untuk meningkatkan daya tahan
pernafasan,jantung,peredaran darah ini disebut ergosistem sekunder
yang dilatih melalui peningkatan ergosistem primer(system
saraf-otot dan tulang rangka)
Beberapa cara melatih daya tahan:
1.fartlek atau speed play: biasanya dilakukan dialam terbuka yang
diawali dengan lari lambat-lambat dan kemudian diselingi lari cepat
jarak pendek(sprint),selanjutnya dilanjutkan dengan jogging dan lari
jarak menengah dengan tempo sedang,diselingi dengan jogging dan
sprint,begitu seterusnya.
2.latihan interval(interval training) dilakukan dengan menggunakkan
selang waktu istirahat diantara rangkaian yang harus
dilakukan.latihan dengan selang istirahat itu merupakan bentuk
latihan yang bertujuan untuk membina daya tahan keseluruhan dan
stamina.bentuk latihannya bisa berupa lari interval(interval running)
dan renang berinterval(interval swimming).
3
2.MODEL LATIHAN DAYA TAHAN
1. Latihan sirkut(circuit training)
Latihan circuit dan variasinya
adalah bertujuan membentuk
kesegaran jasmani yang
efektif dan
terstruktur,bertujuan untuk
mengembangkan dan
memperbaiki kesegaran
jasmani yang berkaitan
dengan
kekuatan,kecepatan,dan daya
tahan.latihan sirkuit dapat dilakukan dengan menggunakkan alat
maupun tanpa menggunakan alat.
a) Latihan sirkuit tanpa menggunakkan alat
b) Latihan sirkuit dengan menggunakan alat
2. Latihan beban(weight training)
Latihan beban adalah program
latihan kekuatan dengn
memberikan tahanan
menggunakkan beban seperti
barbell dan dumpell.program
latihan beban direncanakan untuk
mengembangkan kekuatan
otot.ada empat prinsip yang akan
mendasari program latihan
angkat beban yaitu:
1.prinsip beban lebih
2.prinsip beban meningkat
3.prinsip program pengaturan
4.prinsip spesialisasi(kekhususan)
4
3. Latihan interval(interval training)
Latihan interval adalah suatu system
latihan yang dilakukan secara
berganti-ganti antara melakukan
kegiatan latihan(interval kerja)
dengan periode kegiatan yang
berintensitas rendah(periode sela)
dalam suatu tahap latihan.
4. Latihan bermain-main
kecepatan lari(speed play or fartlek)
Latihan bermain-main kecepatan lari
adalah latihan yang dilakukan dengan
lari cepat dan lari pelan bergantian dilapangan biasa.berikut ini
diberikan contoh latihan bermain-main dengan kecepatan
5. Latihan fisik naik turun bangku(bench stepping)
Latihan naik turun bangku adalah latihan fisik yang sederhana dan
banyak digunakkan dalam kegiatan olahraga menggunakkan
bangku,kotak atau sejenisnya.
6. Latihan fisik dengan system aerobic
Latihan aerobic menunjuk kepada kegiatan yang memerlukan oksigen
dalam waktu yang panjang dan kebutuhan tersebut ada pada tubuh
yang memerlukan pengembangan kapasitas mengambil oksigen.sebagai
latihan aerobic,ada perubahan yang menguntungkan terjadi pada
system paru-paru,jantung,dan pembuluh darah.
5
7. Latihan fisik dengan system anaerobic
Anaerobic berarti kegiatan tanpa oksigen,dan jenis latihan yang
dilakukan dalah kegiatan tanpa menggunakkan oksigen yang berasal
dari system pernapasan.latihan anaerobic merupakan system latihan
yang dilakukan dimana energy yang digunakkan berasal dari
ATP-PC(adenosine triposphat-phospo creatine) maupun asam
laktat,atau
disebut juga proses glikolisis an-aerobik,yaitu proses pemecahan
glikogen tanpa menggunakkan oksigen (Cooper 1982).
3.METODE DAYA TAHAN
1.Latihan sirkuit(sirkuit training)
Latihan sirkuit yang terdiri dari beberapa pos latihan disusun
sedemikian rupa sehingga terbentuk rangkaian latihan yang
sistematis sesuai dengan tujuan latihan.penempatan delapan butir
latihan yang disusun dalam latihan sirkuit berbentuk dua bujur
sangkar yang membentuk segi delapan.tujuan pengaturan susunan
latihan tersebut agar tidak terjadi penempatan dua jenis latihan yang
ditujukan untuk bagian badan yang sama secara berurutan.
a.) Latihan sirkuit tanpa alat
Pos 1: latihan squat jump
Pos 2: latihan back up
Pos 3: latihan push up
Pos 4: latihan sit up
Pos 5: latihan loncat kedua paha didekatkan ke dada
Pos 6: latihan back up mengangkat tungkai kaki
Pos 7:latihan squat trush
Pos 8:latihan berbaring telentang,angkat tungkai dan tangan.
6
b.) Latihan sirkuit menggunakan alat
Pos 1: bench press
Pos 2: dead lift
Pos 3: jumping squat
Pos 4: barbell curl
Pos 5: side band
Pos 6: hall squat
Pos 7: triceps stretch
Pos 8: good morning exercise
Pos 9: lateral raise
Pos 10: snatch from hang
2. Latihan beban(weight training)
3. Latihan interval(interval training)
4. Latihan bermain-main kecepatan lari(speed play or fartlek)
1.pemanasan dengan berlari pelan selama 5 menit hingga 10 menit
2.berlari cepat,kecepatan tetap dengan jarak tiga perempat mil
hingga satu perempat mil
3.berjalan cepat selama 5 menit
4.berlari pelan,diselingi lari cepat jarak 65-75 yard,diulangi sampai
terjadi kelelahan
5.berlari pelan, diselingi jalan cepat 3-4 langkah secara tiba-tiba
6.berlari dengan kecepatan penuh jarak 175-200 yard
7.berlari dengan langkah cepat selama 1 menit
8.berlari mengelilingi lapangan sebanyak 1-5 putaran
5. Latihan naik turun bangku(bench strepping)
7
4. CARA MENGUKUR DAYA TAHAN SESEORANG
Cara mengukur Kebugaran Jasmani dapat dilakukan dengan tes. Tes
yang dilakukan untuk mengukur kebugaran jasmani seseorang
meliputi:
- Kecepatan (speed)
- Kekuatan (strenght)
- Daya Tahan (endurance)
Cara mengukur kebugaran jasmani menggunakan Tes kecepatan
(speed).
Untuk mengukur kebugaran jasmani seseorang melalui tes kecepatan
dapat dilakukan dengan lari sprint 60 meter,
Parameter yang dapat digunakan dengan kategori usia dan waktu yang
ditempuh sebagai berikut:
Usia 12 - 14 tahun
waktu tempuh 5 - 7 detik dikategorikan kondisi kebugaran jasmani
seseorang BAIK
waktu tempuh 8 - 9 detik dikategorikan kondisi kebugaran jasmani
seseorang CUKUP
waktu tempuh 10 detik dikategrikan kondisi kebugaran jasmani
seseorang KURANG
Cara mengukur kebugaran jasmani menggunakan tes daya tahan
(endurance)
Untuk mengukur kebugaran jasmani seseorang melalui tes daya tahan
dapat dilakukan dengan lari jogging selama 12 menit.
8
Parameter yang dapat dilakukan dengan jarak yang ditempuh selama
12 menit tersebut
Jika dapat menempuh jarak 2000 meter lebih maka dikategorikan
kebugaran jasmani BAIK
Jika dapat menempuh jarak 2000 meter-1000 meter dikategorikan
kebugaran jasmani CUKUP
Jika jarak tempuh kurang dari 1000 meter maka dikategorikan
kebugaran jasmani KURANG.
5. KOMPONEN FISIK
1. Frekwensi Latihan: Latihan dilaksanakan sesering mungkin
dan terencana dalam waktu yang panjang. Frekwensi latihan berbeda
untuk setiap cabang olahraga, hal ini tergantung dari tingkat
kesulitan gerak dan pencapaian prestasi. sebagai contoh untuk latihan
dasar renang bagi pemula akan memerlukan frekwensi latihan yang
lebih banyak dibandingan dengan frekwensi latihan cabang angkat
besi.
2. Overload: Latihan harus diberikan dengan beban cukup
berat mendekati batas kemampuan atau ambang rangsang agar dapat
memberikan perubahan secara biologis didalam tubuh atlet serta
mentalnya. Beban latihan selalu bertambah secara terencana dan
teratur sehingga kemampuan otot-otot juga akan semakin meningkat.
9
3. Specifikasi Latihan: Latihan akan berpengaruh secara
specifik terhadap tubuh kita terutama berpengaruh terhadap
kelompok otot tertentu, ruang gerak persendian, dan sistem energi.
Jadi sebelum latihan kita tentukan terlebih dahulu apa yang akan
dilatih apakah teknik atau kemampuan fisik dan yang terpenting
adalah agar latihan yang diterapkan sesuai dengan cabang olahraga
yang akan ditingkatkan prestasinya.
4. Individualisasi: Sekalipun sejumlah atlet memiliki prestasi
yang hampir sama tetapi prinsip individualis harus menjadi perhatian
utama untuk itu konsep latihan harus disusun sesuai dengan
kemampuan serta kekhasan setiap individu. Latihan merupakan
masalah pribadi artinya setiap atlet akan memberikan reaksi yang
berbeda terhadap beban latihan yang sama.
5. Kualitas Latihan: Latihan harus bermutu oleh sebab itu
latihan intensif harus disertai koreksi yang tepat serta konstruktif
agar tujuan dari latihan tercapai.
6. Variasi Latihan: Latihan yang berulang-ulang seringkali
menimbulkan rasa jenuh untuk itu pelatih dituntut untuk lebih kreatif
dan inovatif dalam menyusun program latihan. Banyak ragam latihan
akan mengurangi kejenuhan itu misalnya latihan yang dikemas dalam
suatu permainan baik individu maupun kelompok dapat mengurangi
kejenuhan.
7. Model Latihan: Latihan sebaiknya berisikan unsur-unsur
yang menyerupai situasi dan kondisi pertandingan yang sesungguhnya.
Karena itu perlu diciptakan suatu model latihan yang hampir sama
situasi dan kondisi yang kelak akan dialami dalam pertandingan
sesungguhnya misalnya latihan dalam bentuk permainan sederhana
dengan peraturan yang dimodifikasi.
10
8. Metode Latihan: Dalam melatih ketrampilan olahraga
seorang pelatih perlu mengetahui berbagai metode latihan dengan
tujuan agar latihan tersebut lebih bervariasi dan produktif. Metode
latihan yang dapat diterapkan antara lain; Whole and Part Method,
Mental Practice, dan Mass and Distributed Ptractice.
9. Goal Setting/Target: Setiap pelatih dalam melaksanakan
program latihan pasti mempunyai tujuan atau target. Target atau
sasaran dapat dilakukan secara bertahap agar keberhasilan mencapai
tujuan akhir dapat terkontrol, tahap pertahap diatur sedemikian rupa
dari mulai tahap jangka pendek sampai tahap jangka panjang.
10. Monitoring: Hasil latihan harus selalu dimonitoring dan
dievaluasi secara periodik dan secara kontinyu. Hal ini sangat perlu
guna mengetahui apakah program latihan berjalan sebagaimana
mestinya, dan pada akhirnya Program latihan yang disusun dan
dilaksanakan akan mendapatkan hasil optimal sesuai yang diharapkan.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
- Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
pekerjaaan dalam waktu yang relative lama.istilah lainnya yang sering
digunakkan ialah respiration-cardio-vasculair,yakni daya tahan yang
bertalian dengan pernafasan,jantung,peredaran darah.
- Model daya tahan Latihan sirkut(circuit training) , Latihan
beban(weight training), Latihan interval(interval training), Latihan
bermain-main kecepatan lari(speed play or fartlek), Latihan fisik naik
turun bangku(bench stepping), Latihan fisik dengan system aerobic,
Latihan fisik dengan system anaerobic
- Metode daya tahan Latihan bermain-main kecepatan lari(speed play
or fartlek)
1.pemanasan dengan berlari pelan selama 5 menit hingga 10 menit
2.berlari cepat,kecepatan tetap dengan jarak tiga perempat mil
hingga satu perempat mil
3.berjalan cepat selama 5 menit
4.berlari pelan,diselingi lari cepat jarak 65-75 yard,diulangi sampai
terjadi kelelahan
5.berlari pelan, diselingi jalan cepat 3-4 langkah secara tiba-tiba
6.berlari dengan kecepatan penuh jarak 175-200 yard
7.berlari dengan langkah cepat selama 1 menit
8.berlari mengelilingi lapangan sebanyak 1-5 putaran
12