DISUSUN OLEH :
Alhamdulillah puji atas kehadiran Allah swt atas berkat rahmat dan karunainya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
mungkin sangat sederhana. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang.
Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Saya berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca agar menambah wawasan.
Untuk dapat hidup dengan sehat, tentu harus menjaga kesehatan jasmani kita agar tetap
bugar dengan cara berolahraga. Banyak sekali jenis kebugaran jasmani yang dapat kita
lakukan untuk menjaga kesehatan. Misalnya latihan daya tahan tubuh, latihan kekuatan,
latihan kecepatan, dan latihan kelenturan.
Pada bab ini Anda akan merancang dan melaksanakan program latihan fisik untuk
pemeliharaan kebugaran jasmani sesuai dengan prinsip-prinsip latihan yang benar serta
menanamkan nilai tanggung jawab, disiplin, dan percaya diri.
Adapun komponen fisik yang harus dipelihara dan ditingkatkan dalam program
latihan olahraga pada umumnya, antara lainsebagai berikut:
3. kekuatan (strength);
4. kecepatan (speed );
5. kelincahan (agility);
6. koordinasi (coordination);
8. kelentukan ( flexibilit);
9. keseimbangan (balance);
1. Latihan Kekuatan
a. Pakailah pakaian yang sesuai dan nyaman untukberolahraga. Misalnya kaos dan training.
Selain itupakaian harus elastik, tidak menghambat gerakan, sertadapat menyerap keringat.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang optimalperlu memerhatikan beberapa
hal berikut, antara lain sebagai berikut.
a. Lakukan pemanasan yang cukup pada otot-otot yang akan dilatih (warming up), sebelum
memulai latihan.
d. Lakukan setiap gerakan dengan repetisi dan set yangbenar. Repetisi adalah jumlah ulangan
angkatan pada saatmengangkat beban, sedangkan set adalah jumlah setiapulangan.
Ada sistem latihan yang harus diperhatikan saat melakukanlatihan beban, antara lain
sebagai berikut.
a. Sistem set (set system). Sistem latihan ini dilakukandengan menggunakan 8 s/d 12 repetisi
sebanyak 3 set.
c.Split routines. Pelaksanaanya hanya melatih tubuh bagianatas, kemudian melatih tubuh
bagian bawah.
2. Latihan Kecepatan
Latihan kecepatan (speed training) diberikan dalam bentuklatihan lari dan sekaligus
dengan latihan reaksi. Beberapa halyang harus diperhatikan dalam melatih komponen
kecepatan,antara lain sebagai berikut.
a. Lakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot-otot masih kuat.
e. Untuk kecepatan daya ledak (explosive speed ) dapatdilatih dengan penambahan beban
yang tidak lebih dari20% dari beban maksimal.
f. Waktu istirahat antara pengulangan (repetition) 1–3 menit,waktu istirahat antarseri sampai
6 menit.Bentuk latihan kecepatan reaksi dapat dilakukan denganberbagai rangsangan-
rangsangan luar, seperti: tepukan tangan,bunyi peluit, atau suara sebagai aba-aba untuk mulai
yangsekaligus juga melatih reaksi pemain.
Latihan daya tahan (endurance training) merupakanlatihan untuk bekerja atau berlatih
dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan. Daya tahan otot (muscularendurance)
dapat dilakukan dengan latihan yang melibatkansatu otot pada tubuh. Caranya dengan
melakukan suatu gerakanberulang-ulang dalam waktu yang relatif lama.Untuk melatih daya
tahan otot biceps, latihan yang dilakukan adalah dengan mengangkat beban (dumble)
ringan.Dilakukan sebanyak lebih dari 20 ulangan dengan beban kira-kira 10-15kg.
Selainitu, untuk melatih daya tahan jantung dan paru-paru (general endurance)
biasanya dengan melakukan latihan yang bersifat aerobik, yaitu latihan yang dilakukan dalam
jangka waktu yang lama. Banyak kegiatan dalam membina daya tahan yang dapat dilakukan,
diantaranya lari lintas alam (cross country), fartlek (speed play), circuit training, dan interval
training
b. Fartlek
Fartlek atau biasa disebut speed play merupakan salah satu bentuk latihan untuk peningkatan
daya tahan. Latihan ini mengombinasikan berbagai bentuk atau jenis lari lambat, cepat
berkelok-kelok. lompat atau loncat.
c. Circuit Training
Circuit training adalah latihan yang dilakukan dengan membentuk beberapa pos latihan.
Setiap pos memiliki satu bentuk latihan dengan fungsi dan tjuan tertentu. Tujuan dari circuit
training pada dasarnya adalah mengombinasikan beberapa bentuk latihan untuk
meningkatkan beberapa komponen fisik secara bertahap dan berkesinambungan.Circuit
training dapat dilakukan di lapangan, alam bebas, atau menggunakan mesin untuk latihan
beban.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam circuit training adalah sebagai berikut.
4) keterlibatan otot (otot besar, otot kecil, ofot badan atas, otot badan bawah)
2) Pos 2 lari bolak-balik (suttle run) dengan jarak 5 meter sebanyak 8 kali.
d. Interval Training
Intervaltrainingadalahbentuk latihan dengan memerlukan faktor-faktor berikut.
menit),
antarulangan lari ditetapkan selama beberapa detik atau menit. Tstirahat dilakukan dengan
jalan pelan-pelan,jogging , senam ringan, dan mengatur napas.
4. Latihan Kelentukan
Latihan kelentukan (flexibility training) dapat dikembang-kan menjadi dua bentuk latihan,
yaitu percgangan dinamis dan peregangan statis.
a. Peregangan Dinamis
Peregangan dinamis dilakukan dengan menggerakkan anggota tubuh secara berirama atau
dengan gerakan memantul-mantulkannya (bouncing ). Contoh peregangan dinamis adalah
sebagai berikut.
1) Duduk selonjor dengan kedua kaki lurus, usahakan untukmencapai ujung jari kaki dengan
jari-jari tangan, sambil melakukan gerakan merenggut pinggang.
2) Duduk dengan sikap “lari gawang”. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dilipat ke
belakang.
3) Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke depan dada.Angkat kepala dan dada secara
berulang-ulang setinggi mungkin ke atas.
4) Sikap jongkok, kedua tangan bertumpu di lantai. Lemparkan kaki lurus ke belakang secara
bergantian kiri dan kanan.
5) Berdiri kangkang kedua tangan direntangkan ke samping. Bungkukkan badan sambil
tangan kanan menyentuh ujung kaki kiri, kembali ke sikap semula.
b. Peregangan Statis
Peregangan statis dilakukan dengan meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan
mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak (static) untuk beberapa saat.
1) Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukkan badan sehingga jari tangan menyentuh
lantai. Pertahankan sikap ini tanpa bergerak (static) selama 20-30 detik.
2) Berdiri dengan kaki kangkang lebar. Bungkukkan badan sehingga kedua telapak tangan
bertumpu di lantai. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
3) Duduk bersila dengan telapak kaki bertemu. Tarik tumit ke arah dalam dengan kedua
tangan. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
4) Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki lainnya dilipat. Kedua tangan memegang
pergelangan kaki yang lurus.
5) Sikap berbaring. Tarik kedua lutut dengan kedua tangan ke arah/menyentuh dada. Kepala
diangkat. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.