Anda di halaman 1dari 76

MODUL PEMBELAJARAN STILeS

PEDOMAN BAGI DOSEN

Disusun Untuk Bahan Pembelajaran

Matakuliah : BAHASA ARAB I


Semester :
Program Studi : S1 MANAJEMEN

PENYUSUN

Awaliah Musgamy, S.Ag., M. Ag.

Editor

Dr. H. Abdul Wahid Haddade, Lc., M.HI.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2018

Awaliah Musgamy | 1
KATA PENGANTAR

‫ والصالة والسالم علي أشرف األنام سيدنا محمد وعلي‬. ‫الحمد هلل الذي علم بالقلم علم اإلنسان مالم يعلم‬
...‫ وبعد‬. ‫آله وصحبه أولي الكرام ومن تبعهم بإحسان إلي يوم الزحام‬
Bahasa Arab merupakan bahasa yang mendapatkan keistimewaan sebagai bahasa yang diapakim
oleh Allah Swt. dari dimensi teosentris untuk menyapa umat manusia pada dimensi antroposentris
dalam kerangka wahyu sebagaimana yang tergambar dalam Q.S. al-Zukhruf (43): 3, Q.S. al-Syu‘ara (26):
7, Q.S.Fushshilat (41): 3. Pilihan tersebut tentunya bukanlah sesuatu bersifat kebetulan semata.
Karakteristik bahasa Arab yang cukup kompleks dari sisi struktur dan perbendaharaan katanya membuat
bahasa yang merupakan sub-rumpun Semit tersebut mampu untuk mentransfer pesan-pesan normatif
yang melangit pada konteks yang membumi dengan segala dimensi tekstualitas dan kontekstulaitas
pesan yang disampaikan. Hal ini bisa dikatakan sebagai salah satu keistimewaan bahasa Arab
dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang ada di dunia. Dalam perkembangannya, keistimewaan
pembelajaran bahasa Arab tersebut berubah menjadi sebuah kendala akibat minimnya inovasi dan
pengembangan pembelajaran bahasa Arab yang berorientasi pada standarisasi pembelajaran bahasa
Arab itu sendiri. Padahal standarisasi pembelajaran bahasa Arab sangat diperlukan dalam mengarahkan
berbagai aktivitas pembelajaran bahasa Arab di tengah-tengah kompleksitas struktur dan
perbendaharaan kata yang dimilikinya. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah standarisasi, maka proses
pembelajaran bahasa Arab akan kehilangan orientasinya seperti orang yang berjalan di tengah rimba
yang lebat tanpa adanya pedoman jalan yang harus di lalui untuk sampai pada tujuannya.
Dalam upaya mengembangkan mutu pembelajaran bahasa Arab dalam lingkungan UIN Alauddin
Makassar, penulis mencoba menawarkan modul pembelajaran bahasa Arab I untuk dosen dengan
harapan dapat memberikan sebuah pedoman bagi dosen tentang standarisasi proses dan hasil yang
diharapkan dalam Mata Kuliah Bahasa Arab I. Terlepas dari berbagai kekurangan penulisan modul yang
tentunya sangat membutuhkan sumbangan ide, saran, dan koreksi yang konstruktif dari para cerdik
pandai yang telah meluangkan waktu untuk membaca modul ini, mudah-mudahan kehadiran modul ini
dapat bermanfaat dalam pengembangan mutu pembelajaran bahasa Arab dalam lingkungan UIN
Alauddin Makassar.
Pao-Pao, 11 Desember 2018

Awaliah Musgamy

2 | Bahasa Arab I
‫‪PETA KEDUDUKAN MODUL‬‬

‫‪SASARAN‬‬ ‫إلى‬ ‫الفعل بالنظر‬ ‫‪SASARAN‬‬


‫‪PEMBELAJARAN‬‬ ‫‪PENDAHULUAN‬‬ ‫‪BELAJAR‬‬
‫‪MODUL‬‬

‫الحروف الهجائية‬

‫الكلمة وشبه الجملة والجملة‬

‫اإلسم بالنظر إلى نوعه‬

‫‪PANDUAN MAHASISWA‬‬
‫‪PANDUAN DOSEN‬‬

‫اإلسم بالنظر إلى عدده‬

‫اإلسم بالنظر إلى تعيينه‬

‫الفعل بالنظر إلى زمانه‬

‫الفعل بالنظر إلى فاعله‬

‫الحرف و عالقته مع اإلسم و الفعل‬

‫‪SUKSES‬‬

‫‪Awaliah Musgamy | 3‬‬


DAFTAR ISI

Halaman Judul _ 1
Kata Pengantar _2
Peta Kedudukan Modul _3
Daftar Isi _4
Tugas dan Peran Tutor_6
Deskripsi Mata Kuliah _8

MODUL 1 ‫الحروف الهجائية‬


I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Pustaka
IV. Tugas
V. Indikator Penilaian
VI. Penutup

MODUL 2 ‫الكلمة وشبه الجملة والجملة‬


I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Pustaka
IV. Tugas
V. Indikator Penilaian
VI. Penutup
MODUL 3 ‫اإلسم بالنظر إلى نوعه‬
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Pustaka
IV. Tugas
V. Indikator Penilaian
VI. Penutup

MODUL 4 ‫اإلسم بالنظر إلى عدده‬


I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Pustaka
IV. Tugas
V. Indikator Penilaian
VI. Penutup
MODUL 5 ‫اإلسم بالنظر إلى تعيينه‬
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Pustaka
IV. Tugas
V. Indikator Penilaian

4 | Bahasa Arab I
VI. Penutup

MODUL 6 ‫الفعل بالنظر إلى زمانه‬


I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Pustaka
IV. Tugas
V. Indikator Penilaian
VI. Penutup

MODUL 7 ‫الفعل بالنظر إلى فاعله‬


I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Pustaka
IV. Tugas
V. Indikator Penilaian
VI. Penutup

MODUL 8 ‫الحرف و عالقته مع اإلسم و الفعل‬


I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Pustaka
IV. Tugas
V. Indikator Penilaian
VI. Penutup

Awaliah Musgamy | 5
TUGAS DAN PERAN TUTOR

Dengan sistem pembelajaran STILeS, diharapkan terjadi integrasi pembelajaran dalam beberapa
aspek yaitu:
1. Integrasi pembelajaran Teacher Centered Learning (TCL) dan Student Centered Learning (SCL).
2. Integrasi penggunaan model-model pembelajaran dalam satu siklus pencapaian kompetensi
matakuliah.
3. Integrasi Islam dalam pembahasan keilmuan.
4. Integasi hard skill dan soft skill.
5. Integrasi hasil-hasil penelitian ke dalam sistem pembelajaran.
6. Integrasi pembelajaran ke dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat.

Tugas dosen sebagai tutor dalam pembelajaran ini dibagi dalam 3 tugas utama, yaitu tugas pra
aktif, tugas interaktif, dan tugas pasca aktif.
1. Tugas pra aktif adalah peran tutor dalam memotivasi dan mengembangkan proses belajar, yang
meliputi:
a. Tutor mengetahui struktur dan latar belakang model pembelajaran yang akan diterapkan
dalam pembelajaran. Jika menggunakan contoh kasus, maka pastikan kasus tersebut diketahui
dengan pasti latar belakang kejadiannya.
b. Tutor paham tentang referensi yang telah disiapkan di dalam modul masing-masing materi.
c. Tutor berusaha memperoleh gambaran yang jelas tentang pengetahuan awal mahasiswa.
d. Tutor menjaga proses diskusi tetap konsisten terhadap tujuan pembelajaran.
e. Tutor perlu mengetahui proses kognitif mahasiswa, yaitu konsep yang berkembang di anggota
kelompok termasuk kemungkinan terjadinya konflik di dalamnya.
f. Tutor memberi fasilitas belajar mahasiswa, antara lain dengan mengajukan pertanyaan,
menggunakan pertanyaan, menggunakan analogi dan metafora atau melakukan klarifikasi
konsep.
g. Tutor mengajukan pertanyaan dan “menantang” mahasiswa dalam penalaran, evaluasi kritis
terhadap ide dan hipotesis yang muncul.
h. Tutor mendiagnosis proses belajar dan mendorong perubahan konseptual.
i. Tutor mendiagnosis adanya miskonsepsi, mendorong elaborasi gagasan.
j. Tutor mengamati alasan-alasan yang diajukan mahasiswa dan kemungkinan munculnya
problem solving (dalam kerangka PBL).
k. Tutor mencegah terjadinya analisis masalah dan sintesis temuan-temuan yang bersifat
supervisial.
l. Tutor mendorong mahasiswa untuk melaksanakan student directed learning.
m. Tutor menyadari diri sendiri, apakah dia menghambat atau mendorong proses kognitif
mahasiswa.
n. Tutor mengevaluasi secara teratur apakah para mahasiswa puas dengan proses yang sedang
berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan.
2. Tugas interaktif, yaitu mengembangkan dan menjaga kerjasama mahasiswa dan dinamika
kelompok yang meliputi:
a. Tutor mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan diantara mereka dalam hal
prosedur kerja, partisipasi dan peran anggota kelompok.
b. Tutor mendorong anggota kelompok untuk aktif.

6 | Bahasa Arab I
c. Tutor membina kepemimpinan kelompok.
d. Tutor mengamati adanya masalah perilaku mahasiswa (dominan, pasif, mengganggu
temannya, dll) sekaligus memecahkannya.
e. Tutor mengevaluasi proses diskusi.
f. Tutor memperhatikan evisiensi waktu.
g. Tutor mencatat kehadiran mahasiswa.
h. Tutor memberikan tanggapan dan menciptakan iklim belajar yang nyaman.
i. Tutor memberi dorongan kepada ketua dan sekretaris kelompok.
j. Tutor mendorong kelompok untuk membuat evaluasi terhadap kerjasama yang sedang
berlangsung.
k. Tutor menjaga proses diskusi tetap berlangsung secara dinamis.
l. Tutor memberi umpan balik dan mengevaluasi perkembangan/ kemajuan kelompok.
3. Tugas pasca aktif, yaitu sebagai penghubung antara mahasiswa dengan dosen/institusi yang
meliputi:
a. Tutor membantu mahasiswa untuk mencari narasumber dan konsultan.
b. Tutor memberi umpan balik kepada mahasiswa tentang mutu tugas yang dilaksanakannya
sesuai dengan bahan diskusi.
c. Tutor menghadiri pertemuan tutor selama periode bahan diskusi yang bersangkutan.
Peran tutor meliputi:
1. Tutor sebagai fasilitator.
2. Tutor sebagai pendengar.
3. Tutor sebagai professional.
4. Tutor sebagai pencatat.
5. Tutor sebagai evaluator.

Awaliah Musgamy | 7
DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata Kuliah Bahasa Arab I merupakan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang diharapkan mampu
memberikan pengantar pemahaman awal kepada mahasiswa semester awal tentang komponen dasar
pembentukan kalimat (‫ )الجملة‬dalam bahasa Arab yang meliputi kata benda (‫)اإلسم‬, kata kerja (‫)الفعل‬, dan
huruf (‫ )الحرف‬yang di awali dengan pemberian pemahaman tentang huruf (‫)الحرف‬, kata (‫)الكلمة‬, dan frase
(‫ )شبه الجملة‬sebagai unit terkecil dari kalimat (‫ )الجملة‬yang keberadaannya tidak bisa dipisahkan dari
pembentukan kalimat itu sendiri. Dalam sistematika pembahasannya, komponen dasar pembentukan
kalimat (‫ )الجملة‬dalam bahasa Arab yang meliputi kata benda (‫)اإلسم‬, kata kerja (‫)الفعل‬, dan huruf (‫)الحرف‬
tersebut diberikan klasifikasi secara tematik yang meliputi jenis (‫)النوع‬, bilangan, dan ketetapan (‫)التعيين‬
pada kata benda (‫)اإلسم‬, waktu (‫ )الزمان‬dan pelaku (‫ )الفاعل‬pada kata kerja (‫)الفعل‬, serta pada kata selain
kata benda (‫ )اإلسم‬dan kata kerja (‫ )الفعل‬lebih fokus pada bagaimana harf tersebut bisa masuk pada salah
satu di antara keduanya atau keduanya sekaligus yang disertai dengan penghafalan perbendaharaan
kata (‫ )المفردات‬yang relevan dengan materi yang dibahas.

Waktu Pelaksanaan:
Perkuliahan tatap muka 14 x 95 menit
Diskusi modul 14 x 25 menit

Materi Pembelajaran:

No. Topik Inti Bentuk pembelajaran Dosen/Tutor


1 Pendahuluan Deskripsi Mata kuliah dan kontrak kuliah Dosen
2 ‫الحروف الهجائية‬ Ceramah, Tugas & Evaluasi Dosen
3 ‫الكلمة و شبه الجملة و الجملة‬ Ceramah, Tugas & Evaluasi Dosen
4 ‫اإلسم بالنظر إلى نوعه‬ Diskusi, Tugas & Evaluasi Dosen
5 ‫اإلسم بالنظر إلى عدده‬ Diskusi, Tugas & Evaluasi Dosen
6 ‫اإلسم بالنظر إلى تعيينه‬ Diskusi, Tugas & Evaluasi Dosen
7 ‫الفعل بالنظر إلى زمانه‬ Diskusi, Tugas & Evaluasi Dosen
8 ‫الفعل بالنظر إلى فاعله‬ Diskusi, Tugas & Evaluasi Dosen
9 ‫الحرف و عالقته مع اإلسم و الفعل‬ Diskusi, Tugas & Evaluasi Dosen
10 UTS Tulisan Dosen
11 UAS Lisan dan Tulisan Dosen

8 | Bahasa Arab I
Pustaka:
1. Aunur Rafiq bin Ghufron, Mukhtarat al-Qawaid al-Lugah al-Arabiyyah, Gresik: Pustaka Al-Furqon,
2013.
2. Azhar Arsyad, Menguasai Kata Kerja Populer dan Preposisi Bahasa Arab (al-Mufradat al-Sya’i‘ah
ma‘a al-Huruf), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
3. Azhar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab melalui Kata Benda Populer Bahasa Arab,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
4. Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan Baru
Mempelajari Tata Bahasa Arab, Yogyakarta: Norma Media Idea, 2007.
5. Ma’rifatul Munjiah, Kaidah-Kaidah Imla: Teori dan Praktik, Malang: UIN Maliki Press, 2012.
6. Moch. Anwar, Ilmu Nahwu: Terjemahan Matan al-Ajurumiyyah dan Imrithy Berikut Penjelasannya,
Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010.
7. Mustafa M. Nuri, al-Arabiyah al-Muyassarah Jilid I, Makassar: IAIN Alauddin, 1998.
8. Nafis Djuaeni, Kamus Kontemporer Istilah Politik dan Ekonomi, Jakarta: Penerbit Teraju, 2005.
9. Said al-Afghani, al-Mujaz fi Qawaid al-Lugah al-Arabiyah, Beirut: Dar al-Fikri, 1971.
10. Al-Sayyid Ahmad al-Hasyimi, al-Qawaid al-Asasiyah li al-Lugah al-‘Arabiyah, Cet. II; Jakarta:
Dinamika Berkat Utama, 1992.
11. Sounia Rabhi dan Torkis Lubis, al-Lugah al-Arabiyyah al-Muashirah li al-Induniysiyyin, Jakarta:
Taushia, 2015.

Awaliah Musgamy | 9
MATRIKS STILeS RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN
MATA KULIAH BAHASA ARAB I

A. Standar Kompetensi:
1. Mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis huruf hijaiyyah serta pengaplikasiannnya
2. Mampu memahami dan menjelaskan konsep kata (‫)الكلمة‬, frase (‫)شبه الجملة‬, dan kalimat (‫)الجملة‬
serta pengaplikasiannnya
3. Mampu memahami dan menjelaskan kategori-kategori dalam kata benda (‫)اإلسم‬
4. Mampu mengaplikasikan kategori-kategori dalam kata benda (‫ )اإلسم‬baik secara lisan ataupun
tulisan
5. Mampu memahami dan menjelaskan kategori-kategori dalam kata kerja (‫)الفعل‬
6. Mampu mengaplikasikan kategori-kategori dalam kata kerja (‫ )الفعل‬baik secara lisan ataupun
tulisan
7. Mampu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan kategori-kategori al-harf dalam
hubungannya dengan kata benda (‫ )اإلسم‬dan kata kerja (‫)الفعل‬
8. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬yang relevan dengan materi yang dibahas.

B. Kompetensi Dasar:
1. Memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan jenis-jenis huruf hijaiyyah secara lisan ataupun
tulisan
2. Memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan konsep kata (‫)الكلمة‬, frase (‫)شبه الجملة‬, dan kalimat
(‫ )الجملة‬secara lisan ataupun tulisan
3. Memahami dan menjelaskan penjabaran lebih lanjut dari kategori-kategori dalam kata benda
(‫)اإلسم‬
4. Mengaplikasikan kategori-kategori dalam kata benda (‫ )اإلسم‬dan penjabarannya baik secara lisan
ataupun tulisan
5. Memahami penjabaran lebih lanjut dari kategori-kategori dalam kata kerja (‫)الفعل‬
6. Mengaplikasikan kategori-kategori dalam kata kerja (‫ )الفعل‬dan penjabarannya baik secara lisan
ataupun tulisan
7. Memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan kategori-kategori al-harf dalam hubungannya
dengan kata benda (‫ )اإلسم‬dan kata kerja (‫)الفعل‬
8. Menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬yang relevan dengan materi yang dibahas.
C. Indikator Kompetensi:
1. Mampu menjelaskan jenis-jenis huruf hijaiyyah
2. Mampu melafadzkan jenis-jenis huruf hijaiyyah sesuai dengan makharijul huruf yang benar
3. Mampu menghafal jenis-jenis huruf hijaiyyah dengan lancer dan benar.
4. Mampu menerapkan kaidah penulisan jenis-jenis huruf hijaiyyah pada awal, tengah, dan akhir
kata
5. Mampu merangkaikan berbagai jenis-jenis huruf hijaiyyah secara tertulis
6. Mampu menjelaskan definisi kata (‫)الكلمة‬
7. Mampu menjelaskan kategori kata (‫ )الكلمة‬secara umum
8. Mampu mengidentifikasi kata (‫ )الكلمة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
9. Mampu mengaplikasikan kata (‫ )الكلمة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
10. Mampu menjelaskan definisi frase (‫)شبه الجملة‬
11. Mampu menjelaskan kategori frase (‫ )شبه الجملة‬secara umum
12. Mampu mengidentifikasi frase (‫ )شبه الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan

10 | Bahasa Arab I
13. Mampu mengaplikasikan frase (‫ )شبه الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
14. Mampu menjelaskan definisi kalimat (‫)الجملة‬
15. Mampu menjelaskan kategori kalimat (‫ )الجملة‬secara umum
16. Mampu mengidentifikasi kalimat (‫ )الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
17. Mampu mengaplikasikan kalimat (‫ )الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
18. Mampu memahami konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari jenisnya yang terdiri atas mudzakkar
dan muannats
19. Mampu menjelaskan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari jenisnya yang terdiri atas mudzakkar
dan muannats
20. Mampu mengaplikasikan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari jenisnya yang terdiri atas
mudzakkar dan muannats
21. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya dalam
kategori jenis mudzakkar
22. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya dalam
kategori jenis muannats
23. Mampu memahami konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari bilangannya yang terdiri atas mufrad,
mutsanna, dan jama’.
24. Mampu menjelaskan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari bilangannya yang terdiri atas mufrad,
mutsanna, dan jama’.
25. Mampu mengaplikasikan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari bilangannya yang terdiri atas
mufrad, mutsanna, dan jama’.
26. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya dalam
kategori bilangan mufrad
27. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya dalam
kategori bilangan mutsanna
28. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya dalam
kategori bilangan jama’.
29. Mampu memahami konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari kejelasannya yang terdiri atas isim
nakirah dan isim ma’rifah.
30. Mampu menjelaskan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari kejelasannya yang terdiri atas isim
nakirah dan isim ma’rifah.
31. Mampu mengaplikasikan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari kejelasannya yang terdiri atas
isim nakirah dan isim ma’rifah.
32. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya dalam
kategori isim nakirah
33. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya dalam
kategori isim ma’rifah.
34. Mampu memahami konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri atas fi’il madhi,
fi’il mudhari, dan fi’il amar
35. Mampu menjelaskan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri atas fi’il madhi,
fi’il mudhari, dan fi’il amar.
36. Mampu mentashrif konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri atas fi’il madhi,
fi’il mudhari, dan fi’il amar.
37. Mampu mengaplikasikan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri atas fi’il
madhi, fi’il mudhari, dan fi’il amar.
38. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya dalam kategori
fi’il madhi berdasarkan tashrifnya.

Awaliah Musgamy | 11
39. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya dalam kategori
fi’il mudhari berdasarkan tashrifnya.
40. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya dalam kategori
fi’il amar berdasarkan tashrifnya.
41. Mampu memahami konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari subyeknya yang terdiri atas fi’il mabni
ma’lum dan fi’il mabni majhul.
42. Mampu menjelaskan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari subyeknya yang terdiri atas fi’il mabni
ma’lum dan fi’il mabni majhul.
43. Mampu mengaplikasikan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari subyeknya yang terdiri atas fi’il
mabni ma’lum dan fi’il mabni majhul.
44. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya dalam kategori
fi’il mabni ma’lum berdasarkan tashrifnya.
45. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya dalam kategori
fi’il mabni majhul berdasarkan tashrifnya.
46. Mampu memahami kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata benda (‫)اإلسم‬
seperti huruf jar, inna wa akhwatuha, harf nida, harf istisna, wau maiyyah, dan lam ibtida.
47. Mampu menjelaskan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata benda (‫)اإلسم‬
seperti huruf jar, inna wa akhwatuha, harf nida, harf istisna, wau maiyyah, dan lam ibtida.
48. Mampu mengaplikasikan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata benda (‫)اإلسم‬
seperti huruf jar, inna wa akhwatuha, harf nida, harf istisna, wau maiyyah, dan lam ibtida.
49. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari al-harf khususnya dalam kategori al-harf
yang hanya bisa masuk pada kata benda (‫ )اإلسم‬seperti huruf jar, inna wa akhwatuha, harf nida,
harf istisna, wau maiyyah, dan lam ibtida.
50. Mampu memahami kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata kerja (‫ )الفعل‬seperti
harf nashb, harf jazm, harf ‫ما‬, ‫ال‬, ‫قد‬, ‫ سوف‬, dan ‫ س‬.
51. Mampu menjelaskan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata kerja (‫)الفعل‬
seperti harf nashb, harf jazm, harf ‫ سوف‬,‫ قد‬,‫ ال‬,‫ما‬, dan ‫س‬.
52. Mampu mengaplikasikan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata kerja (‫)الفعل‬
seperti harf nashb, harf jazm, harf ‫ سوف‬,‫ قد‬,‫ ال‬,‫ما‬, dan ‫س‬.
53. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari al-harf khususnya dalam kategori al-harf
yang hanya bisa masuk pada kata kerja (‫ )الفعل‬seperti harf nashb, harf jazm, harf ‫ سوف‬,‫ قد‬,‫ ال‬,‫ما‬,
dan ‫س‬.
54. Mampu memahami kategori-kategori al-harf yang bisa masuk baik pada kata benda (‫)اإلسم‬
demikian pula pada kerja (‫ )الفعل‬seperti harf athaf, harf istifham ‫ أ‬dan ‫ هل‬, wawu hal, serta lam
qasam.
55. Mampu menjelaskan kategori-kategori al-harf yang bisa masuk baik pada kata benda (‫)اإلسم‬
demikian pula pada kerja (‫ )الفعل‬seperti harf athaf, harf istifham ‫ أ‬dan ‫هل‬, wawu hal, serta lam
qasam.
56. Mampu mengaplikasikan kategori-kategori al-harf yang bisa masuk baik pada kata benda (‫)اإلسم‬
demikian pula pada kerja (‫ )الفعل‬seperti harf athaf, harf istifham‫ أ‬dan ‫هل‬, wawu hal, serta lam
qasam.
57. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari al-harf khususnya dalam kategori al-harf
yang bisa masuk baik pada kata benda (‫ )اإلسم‬demikian pula pada kerja (‫ )الفعل‬seperti harf athaf,
harf istifham‫ أ‬dan ‫هل‬, wawu hal, serta lam qasam.

12 | Bahasa Arab I
Awaliah Musgamy | 13
Perte- Indikator
Unit Tugas Bobot Sumber
muan MATERI PEMBELAJARAN Sub Materi Pembelajaran Kompetensi STILeS Indikator Penilaian Teknik penilaian
Mahasiswa Nilai Pustaka
ke MK
Memahami
persiapan sebelum
1. Deskripsi Matakuliah
Deskripsi Mata Kuliah kuliah tatap muka Modul
2. Proses pembelajaran - Ceramah - - -
dan Kontrak Perkuliahan serta kewajiban STILeS
3. Evaluasi Pembelajaran
laporan hasil kuliah
1-2
tatap muka
A. Jenis-jenis huruf hijaiyyah
B. Pengenalan makharijul huruf
‫الحروف الهجائية‬ C. Kaidah-kaidah penulisan
1-5 Modul1
huruf hijaiyyah
A. Definisi kata (‫)الكلمة‬
B. Pembagian kategori kata
3 ‫الكلمة‬ C. Kata dari kategori isim 6-9 Modul2
D. Kata dari kategori fi’il 1. Kemampuan
E. Kata dari kategori harf dalam
A. Definisi frase (‫)شبه الجملة‬ memahami
B. Konstruksi frase yang 2. Kemampuan
menggunakan harf jar dalam

Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab.


4 ‫شبه الجملة‬ C. Pola frase yang menggunakan 10-13 1. Baca Modul dan melafadzkan Modul2
dzarf makan pustaka yang 3. Kemampuan
D. Pola frase yang menggunakan disarankan. dalam

20% + (20% dari 75%)


dzar zaman 2. Jawab soal-soal mengaplikasikan 1. Kehadiran.
A. Definisi kalimat (‫)الجملة‬ dalam modul 4. Kemampuan 2. Keaktifan.
B. Pola kalimat yang berbentuk 3. Deskripsikan dalam 3. Penyelesaian Tugas.
5 ‫الجملة‬ jumlah ismiyyah 14-17 materi-materi merangkaikan 4. Membuat kesimpulan Modul2
C. Pola kalimat yang berbentuk modul 5. Kemampuan dari hasil diskusi
jumlah fi’liyyah 4. Diskusi dalam
A. Kategori kata benda yang 5. Buat kesimpulan menerapkan
ditinjau dari jenisnya dari hasil diskusi 6. Kemampuan
B. Mudzakkar hakiki dan majazi dalam
6 ‫اإلسم بالنظر إلى نوعه‬ C. Muannats hakiki dan majazi 18-22 mengidentifikasi Modul3
D. Perbendaharaan kata dari kata 7. Kemampuan
benda jenis mudzakkar dan dalam menghafal
muanntas
A. Kategori kata benda yang
ditinjau dari dari bilangannya
B. Isim mufrad
7 ‫اإلسم بالنظر إلى عدده‬ C. Isim mutsanna 23-28 Modul4
D. Isim jama’
E. Perbendaharaan kata dari jenis
mufrad, mutsanna, dan jama’
Menjawab soal-soal Ketepatan dalam 40% dari
8 UTS. - - Tulisan -
Ujian tertulis jawaban 75%

14 | Bahasa Arab I
A. Kategori kata benda yang
ditinjau dari kejelasannya
B. Isim ma’rifah
9 ‫اإلسم بالنظر إلى تعيينه‬ 29-33 Modul5
C. Isim nakirah
D. Perbendaharaan kata dari
jenis ma’rifah dan nakirah
A. Kategori kata kerja yang
ditinjau dari waktunya
B. Fi’il madhi
C. Fi’il mudhari
10 ‫الفعل بالنظر إلى زمانه‬ 34-40 Modul6
D. Fi’il amar
E. Perbendaharaan kata dari fi’il
madhi, fi’il mudhari, dan fi’il
amar berdasarkan tashrifnya
A. Kategori kata kerja yang
ditinjau dari subyeknya 1. Kemampuan
B. Fi’il mabni ma’lum dalam
11 ‫الفعل بالنظر إلى فاعله‬ C. Fi’il mabni majhul 41-45 memahami Modul7

Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab.


D. Perbendaharaan kata dari fi’il 1. Baca Modul dan 2. Kemampuan
mabni ma’lum dan fi’il mabni pustaka yang dalam
disarankan. menjelaskan

20% + (20% dari 75%)


majhul berdasarkan tashrifnya
A. Kategori al-harf yang hanya 2. Jawab soal-soal 3. Kemampuan 1. Kehadiran.
bisa tersambung dengan kata dalam modul dalam 2. Keaktifan.
benda 3. Deskripsikan mengaplikasik 3. Penyelesaian Tugas.
B. Penggunaan harf jar, inna wa materi-materi an 4. Membuat kesimpulan
akhwatuha, harf nida, harf modul 4. Kemampuan dari hasil diskusi
istisna, wau maiyyah, dan lam 4. Diskusi dalam
12 ‫الحرف المتصل مع اإلسم‬ 46-49 5. Buat kesimpulan mentashrif Modul8
ibtida
C. Perbendaharaan kata dari harf dari hasil diskusi 5. Kemampuan
jar, inna wa akhwatuha, harf dalam
nida, harf istisna, wau menghafal
maiyyah, dan lam ibtida

A. Kategori al-harf yang hanya


bisa tersambung dengan kata
kerja
B.Penggunaan harf nashb, harf
13-14 ‫الحرف المتصل مع الفعل‬ jazm, harf ‫ سوف‬,‫ قد‬,‫ ال‬,‫ما‬, dan 50-53 Modul8
‫س‬.
C. Perbendaharaan kata dari harf
nashb, harf jazm, harf ,‫ قد‬,‫ ال‬,‫ما‬
‫ سوف‬, dan ‫س‬.
A. Kategori al-harf yang bisa
‫الحرف المتصل مع اإلسم و‬ tersambung dengan kata
15 54-57 Modul8
‫الفعل‬ benda dan kata kerja
B. Penggunaan harf athaf, harf

Awaliah Musgamy | 15
istifham‫ أ‬dan ‫هل‬, wawu hal,
serta lam qasam
C. Perbendaharaan kata dari harf
athaf, harf istifham‫ أ‬dan ‫هل‬,
wawu hal, serta lam qasam

Kemampuan dalam
Menjawab soal-soal 40% dari
16 UAS - - Lisan mendeskripsikan -
Ujian secara lisan 75%
dan menjelaskan

16 | Bahasa Arab I
D. Rekapitulasi Penilaian (RP)

Skor Bobot Nilai Perhitungan


No. Materi Skor
(Xn) (Mn) nilai
1 Pendahuluan.
2 ‫الحروف الهجائية‬
3 ‫الكلمة و شبه الجملة و الجملة‬
4 ‫اإلسم بالنظر إلى نوعه‬
‫اإلسم بالنظر إلى عدده‬ Rata-rata
5
(a+b) = 20% {20% (a+b)} +
‫اإلسم بالنظر إلى تعيينه‬ a,b,c. 25 + 15
c= 20% x75 {20%(c) x 75}
6

7 ‫الفعل بالنظر إلى زمانه‬


8 ‫الفعل بالنظر إلى فاعله‬
9 ‫الحرف و عالقته مع اإلسم و الفعل‬
10 UTS
40% x 75 40% x 75 30
11 UAS
Total 100

Keterangan:
1. Tugas mandiri = A
2. Tugas terstruktur = B
3. Kehadiran + diskusi = C
4. Nilai tertinggi untuk tiap komponen pada Xn) adalah 100.
5. Setiap Modul terdapat 1 komponen keaktivan, tugas dan karya mandiri, dan kehadiran serta
diskusi.
6. Setiap Modul akan menghasilkan total skor A, B, C, D dan E, dihitung berdasarkan cara
penghitungan nilai
7. Nilai dari setiap modul kemudian dihitung kembali sesuai bobot penilaian tiap modul
8. Nilai ujian mid dan final merupakan bagian dari bobot penilaian dalam Rekapitulasi Penilaian
(RP).
9. Jumlah skor maksimal RP adalah 100.
10. Nilai akhir RP berupa huruf dengan komponen konversi (sumber pedoman edukasi UIN
Alauddin):
A = 4 (85–100)
B = 3 (70–84)
C = 2 (60–69)
D = 1 (50–59)
E = 0 (0 –49)
MODUL-1
‫الحروف الهجائية‬

I. PENDAHULUAN
20 menit pertama, dosen menjelaskan tentang:
- Deskripsi Mata Kuliah (hal.8) selama 7 menit
- Proses Pembelajaran selama satu semester (hal.12) selama 8 menit
- Evaluasi Pembelajaran selama 5 menit
Sesuai dengan yang tercantum di dalam modul (mahasiswa dan dosen) serta beberapa
peraturan tambahan yang telah disepakati.
- Diskusi Kelompok selama 90 menit.
- Evaluasi pembelajaran 45 menit.
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Arab selalu dikaitkan dengan penguasaan struktur dasar bahasa Arab
yang terbangun atas huruf, kata, frase, dan kalimat yang dipadukan dengan hafalan
perbendaharaan kata. Dengan adanya penguasaan struktur dasar bahasa Arab yang
terbangun atas huruf, kata, frase, dan kalimat yang dipadukan dengan hafalan
perbendaharaan kata tersebut, maka peluang untuk dapat mengaplikasikan bahasa Arab
sebagai suatu keterampilan akan terbuka dengan lebar baik dalam kerangka produktif
(berbicara dan menulis) ataupun reseptif (mendengar dan membaca) yang tentunya harus
disampaikan dengan mengacu pada pola-pola yang mudah untuk dipahami dan
diaplikasikan. Dalam pengembangannya, pembagian dari kata yang terdiri atas isim, fi’il, dan
harf dengan segala kategorinya menjadi skema pembahasan dalam satu semester ke
depannya. Oleh karena itu, pembelajaran mata kuliah bahasa Arab I sebagai Mata Kuliah
Dasar Umum (MKDU) mengacu pada skema pembahasan tersebut sebagai pijakan dalam
pengembangannya pada konteks yang lebih luas.
Pada materi ini –Modul I- didahulukan untuk membahas tentang huruf hijaiyyah karena
eksistensi bahasa Arab sebagai suatu bahasa yang terikat dengan teks, baik lisan ataupun
tulisan, bahasa Arab tidak bisa dipisahkan dari keberadaan huruf-huruf hijaiyyah sebagai
komponen dasar pembentukan kata, frase, ataupun kalimat.
B. Ruang Lingkup Isi
Isi dari Modul-1 ini secara garis besar meliputi pembahasan tentang kontrak perkuliahan,
skema pembahasan dalam satu semester, serta berbagai konsep yang berkaitan dengan
huruf hijaiyyah seperti jenis, makharijul huruf, serta kaidah penulisannya.
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan modul masing-masing, maka
dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa terkait dengan huruf hijaiyyah yang
indikatornya adalah kemampuannya dalam hal:
1. Mampu menjelaskan jenis-jenis huruf hijaiyyah
2. Mampu melafadzkan jenis-jenis huruf hijaiyyah sesuai dengan makharijul huruf yang
benar
3. Mampu menghafal jenis-jenis huruf hijaiyyah dengan lancar dan benar.

18 | Bahasa Arab I
4. Mampu menerapkan kaidah penulisan jenis-jenis huruf hijaiyyah pada awal, tengah, dan
akhir kata
5. Mampu merangkaikan berbagai jenis-jenis huruf hijaiyyah secara tertulis
II. MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
PEMAHAMAN TENTANG PERATURAN PERKULIAHAN DAN MATERI PERKULIAHAN 1 SEMESTER
Menjelaskan dan memahami tentang deskripsi mata kuliah, kompetensi yang akan dicapai,
matriks perkuliahan, cara memahami modul dan mekanisme pengukuran/evaluasi pembelajaran,
serta beberapa peraturan tambahan yang telah disepakati antara mahasiswa dengan Dosen atau
Tutor.
PERTEMUAN KE-2
PEMAHAMAN TENTANG HURUF HIJAIYYAH
‫الحروف الهجائية‬
A. Jenis-Jenis Huruf Hijaiyyah
Dalam bahasa Arab, kita kenal dengan huruf hijaiyyah yaitu huruf-huruf yang digunakan
dalam pembentukan kata dalam bahasa Arab yang berjumlah 29 huruf, yaitu:

B. Makharij Huruf Hijaiyyah

Awaliah Musgamy | 19
Makharij huruf hijaiyyah ada 5 yaitu rongga mulut (‫)الجوف‬, tenggorokan (‫)الحلق‬, lidah
(‫)اللسان‬, dua bibir (‫)الشفتين‬, hidung (‫ )الخيشوم‬sebagaimana pada gambar berikut:

C. Kaidah-Kaidah Penulisan Jenis-Jenis Huruf Hijaiyyah Pada Awal, Tengah, Dan Akhir
Kata

20 | Bahasa Arab I
‫‪Kaidah-kaidah penulisan jenis-jenis huruf hijaiyyah pada awal, tengah, dan akhir kata‬‬
‫‪dapat diilustrasikan pada contoh kata dalam tabel berikut:‬‬
‫في أخرالكلمة‬ ‫في وسط الكلمة‬ ‫في أول الكلمة‬ ‫الحروف الهجائية‬
‫قرأ‬ ‫فأر‬ ‫إبرة‬ ‫ا‬
‫قلب‬ ‫قبل‬ ‫بيت‬ ‫ب‬
‫موت‬ ‫متر‬ ‫تلميذ‬ ‫ت‬
‫مثلث‬ ‫مثقب‬ ‫ثالجة‬ ‫ث‬
‫موج‬ ‫منجل‬ ‫جمل‬ ‫ج‬
‫ملح‬ ‫لحم‬ ‫حلو‬ ‫ح‬
‫حوخ‬ ‫مخرج‬ ‫خير‬ ‫خ‬
‫ولد‬ ‫مدرسة‬ ‫دلو‬ ‫د‬
‫لذيذ‬ ‫تذكرة‬ ‫ذكر‬ ‫ذ‬
‫مر‬ ‫مرحلة‬ ‫رحمة‬ ‫ر‬
‫عزيز‬ ‫مزبلة‬ ‫زبالة‬ ‫ز‬
‫كأس‬ ‫مسكين‬ ‫سوف‬ ‫س‬
‫ريش‬ ‫عشق‬ ‫شفة‬ ‫ش‬
‫قميص‬ ‫مصباح‬ ‫صيد‬ ‫ص‬
‫مريض‬ ‫مضرب‬ ‫ضر‬ ‫ض‬
‫بالط‬ ‫مطر‬ ‫طائرة‬ ‫ط‬
‫لفظ‬ ‫مظلة‬ ‫ظل‬ ‫ظ‬
‫دمع‬ ‫إستعان‬ ‫عين‬ ‫ع‬
‫ولغ‬ ‫ببغاء‬ ‫غرفة‬ ‫غ‬
‫حرف‬ ‫قفل‬ ‫فصل‬ ‫ف‬
‫فلق‬ ‫فقرة‬ ‫قفل‬ ‫ق‬
‫سلك‬ ‫مكوة‬ ‫كرة‬ ‫ك‬
‫مال‬ ‫ملعقة‬ ‫لمبة‬ ‫ل‬
‫تم‬ ‫جمجمة‬ ‫ماء‬ ‫م‬
‫إبن‬ ‫بندقية‬ ‫نوم‬ ‫ن‬
‫دلو‬ ‫موت‬ ‫ويل‬ ‫و‬
‫منبه‬ ‫زهرة‬ ‫هاتف‬ ‫ه‬
‫وحي‬ ‫ميل‬ ‫يسر‬ ‫ي‬

‫‪TAHAPAN:‬‬

‫‪Awaliah Musgamy | 21‬‬


1. Dosen memberi ceramah mengenai materi pembelajaran
2. Dosen melakukan dialog interaktif dengan mahasiswa mengenai materi pembelajaran
3. Dosen memberi penekanan atas materi penting dalam perkuliahan
4. Dosen menawarkan kepada mahasiswa untuk menjelaskan mereview materi inti
perkuliahan
5. Dosen menunjuk dua atau tiga orang untuk melafadzkan, menghafal, serta merangkai huruf
hijaiyyah yang menjadi materi inti perkuliahan.
III. SUMBER KEPUSTAKAAN
1. Azhar Arsyad, Menguasai Kata Kerja Populer dan Preposisi Bahasa Arab (al-Mufradat al-
Sya’i‘ah ma‘a al-Huruf), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
2. Azhar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab melalui Kata Benda Populer Bahasa
Arab, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
3. Ma’rifatul Munjiah, Kaidah-Kaidah Imla: Teori dan Praktik, Malang: UIN Maliki Press, 2012.
4. Mustafa M. Nuri, al-Arabiyah al-Muyassarah Jilid I, Makassar: IAIN Alauddin, 1998.
5. Nafis Djuaeni, Kamus Kontemporer Istilah Politik dan Ekonomi, Jakarta: Penerbit Teraju,
2005.
6. Sounia Rabhi dan Torkis Lubis, al-Lugah al-Arabiyyah al-Muashirah li al-Induniysiyyin,
Jakarta: Taushia, 2015.
IV. TUGAS MODUL
Simpulkan !
1. Setiap mahasiswa diharuskan untuk membuat kesimpulan dari hasil pemaparan dosen di
akhir setiap pertemuan tentang huruf hijaiyyah
Jawab dan kerjakan!
1. Sebutkan jenis-jenis huruf hijaiyyah?
2. Sebutkan lima tempat keluarnya huruf hijaiyyah?
3. Tuliskan contoh perbendaharaan kata dimana huruf ‫ ح ل ق‬terletak pada bagian awal,
tengah, dan akhir kata !

V. INDIKATOR PENILAIAN
Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)
No Komponen Penilaian Nilai Bobot Perhitungan Skor
Rata-Rata (%) Nilai (Xn)
1 Tugas Mandiri A 20 A X 20/100
2 Tugas Kelompok B 30 B X 30/100
3 Kehadiran dan Keaktivan di Kelas C 50 C X 50/100
Jumlah EPm (A, B, dan C)

Materi modul-1 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan menjelaskan jenis-jenis huruf hijaiyyah
2. Kemampuan melafadzkan jenis-jenis huruf hijaiyyah sesuai dengan makharijul huruf
yang benar
3. Kemampuan menghafal jenis-jenis huruf hijaiyyah dengan lancar dan benar.

22 | Bahasa Arab I
4. Kemampuan menerapkan kaidah penulisan jenis-jenis huruf hijaiyyah pada awal,
tengah, dan akhir kata
5. Kemampuan merangkaikan berbagai jenis-jenis huruf hijaiyyah secara tertulis
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni menjelaskan,
melafadzkan, menghafal, menerapkan, dan merangkaiakan huruf hijaiyyah yang diberikan
dengan bobot nilai maksimum sebesar 100% dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera
pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat penyelenggaraan kuliah
maupun melalui hasil tugas mandiri maupun kelompok.

VI. PENUTUP
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran baik
dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, dan evaluasi hasil
pengabdian masyarakat dalam lingkungan UIN Alauddin Makassar terkait huruf hijaiyyah
maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi dalam modul ini. Modul ini
diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran melalui peran aktif yang
terintegrasi dari semua pihak terkait.

Awaliah Musgamy | 23
MODUL-2
‫الكلمة و شبه الجملة و الجملة‬
I. PENDAHULUAN
- Ceramah selama 40 menit
- Diskusi dan Tanya jawab selama 50 menit.
- Evaluasi pembelajaran 45 menit.
A. Latar Belakang
Setelah mahasiswa mendapatkan materi tentang huruf hijaiyyah, maka materi tentang kata
(‫)الكلمة‬, frase (‫)شبه الجملة‬, dan kalimat (‫ )الجملة‬merupakan materi lanjutan yang harus diberikan
mengingat ketiga komponen tersebut menjadi lanjutan dari huruf hijaiyyah itu sendiri.
B. Ruang Lingkup Isi
Isi Modul-2 meliputi tentang: Definisi dan kategori dari kata (‫)الكلمة‬, frase (‫)شبه الجملة‬, dan
kalimat (‫)الجملة‬
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan modul masing-masing, maka
dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa terkait dengan kata (‫)الكلمة‬, frase ( ‫شبه‬
‫)الجملة‬, dan kalimat (‫ )الجملة‬yang indikatornya adalah kemampuannya dalam hal:
1. Mampu menjelaskan definisi kata (‫)الكلمة‬
2. Mampu menjelaskan kategori kata (‫ )الكلمة‬secara umum
3. Mampu mengidentifikasi kata (‫ )الكلمة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
4. Mampu mengaplikasikan kata (‫ )الكلمة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
5. Mampu menjelaskan definisi frase (‫)شبه الجملة‬
6. Mampu menjelaskan kategori frase (‫ )شبه الجملة‬secara umum
7. Mampu mengidentifikasi frase (‫ )شبه الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
8. Mampu mengaplikasikan frase (‫ )شبه الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
9. Mampu menjelaskan definisi kalimat (‫)الجملة‬
10. Mampu menjelaskan kategori kalimat (‫ )الجملة‬secara umum
11. Mampu mengidentifikasi kalimat (‫ )الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
12. Mampu mengaplikasikan kalimat (‫ )الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
II. MATERI PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE-3
PEMAHAMAN TENTANG KATA

‫الكلمة‬
A. Definisi Kata (‫)الكلمة‬
Pengertian kata dapat dilihat dari beberapa aspek seperti fonologi, semantik,
morfologi, dan sintaksis.
1. Fonologi: kata adalah pemisahan keasatuan bunyi ketika menyebut sesuatu ujaran.
2. Semantik: Kata adalah kesatuan linguistik yang mempunyai makna tunggal
3. Morfologi: Kata adalah gabungan unit yang lebih kecil yaitu morfem

24 | Bahasa Arab I
4. Sintaksis: Kata adalah perkataan yang dikenali dengan keupayaannya untuk bersendiri
sebagai frasa atau ayat yang minimal
Berdasarkan pengertian dari beberapa kategori tersebut, dapat dipahami bahwa kata
merupakan bagian yang lebih kecil dari frase dan kalimat yang memiliki makna yang turut
membentuk frase dan kalimat tersebut.
B. Kategori Kata (‫)الكلمة‬
Kategori kata dalam bahasa Arab terdiri atas tiga hal sebagaimana yang tergambar sebagai
berikut:

‫الكلمة‬

‫الحرف‬ ‫اإلسم‬
‫الفعل‬

1. Isim : Kata yang menunjukkan arti benda atau apapun yang menurut tata bahasa Arab
dikategorikan sebagai isim.
Contoh:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Buku ‫كتاب‬
Saya ‫انا‬
Masjid ‫مسجد‬
Komputer ‫حاسوب‬

Isim dapat dikenal dengan beberapa tanda yang salah satunya yaitu bisa bertanwin,
diawali oleh ‫ال‬, dimasuki harf jar, didahului harf nida, serta berbentuk idhafah.
2. Fi’il : Kata yang menunjukkan arti pekerjaan pada suatu masa atau waktu tertentu
Contoh:

‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Menulis ‫ أكتب‬،‫ يكتب‬،‫كتب‬

Awaliah Musgamy | 25
Menjelaskan ‫ إشرح‬،‫ يشرح‬،‫شرح‬
Membuka ‫ إفتح‬،‫ يفتح‬،‫فتح‬
Duduk ‫ إجلس‬،‫ يجلس‬،‫جلس‬
Fi’il dapat dikenal dengan beberapa tanda yang salah satunya bisa adanya ta’ ta’nits
yang disukun pada akhir fi’il madhi, didahului huruf ‫ أ ن ي ت‬serta kata ‫سوف‬, ‫لن‬, ‫قد‬
dan sebagainya pada fi’il mudhari, adanya ya muannats mukhatabah pada fi’il amar,
dan sebagainya.
3. Harf : Kata yang tidak mempunyai fungsi dan arti yang sempurna kecuali setelah
berhubungan dengan kata lain.
Contoh:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Ke ‫إلى‬
Di atas ‫فوق‬
Di samping ‫جانب‬
Dari ‫من‬
Adapun harf bisa dikenal dengan melihat berbagai tanda yang ada pada isim dan fi’il
dimana kata yang tidak termasuk isim dan fi’il karena tidak memiliki tanda-tanda isim
dan fi’il yang telah ditentukan bisa dikategorikan sebagai harf.
TAHAPAN:
1. Dosen memberi ceramah mengenai materi pembelajaran
2. Dosen melakukan dialog interaktif dengan mahasiswa mengenai materi pembelajaran
3. Dosen membimbing mahasiswa dalam melafadzkan dan menghafal huruf hijaiyyah
4. Dosen menawarkan kepada mahasiswa untuk mengajukan diri menjelaskan materi inti
perkuliahan
5. Dosen menginstruksikan siswa untuk mengidentifikasi materi inti perkuliahan dalam
teks lisan ataupun tulisan
6. Dosen menunjuk dua atau tiga orang mahasiswa untuk mengaplikasikan materi inti
perkuliahan dalam teks lisan ataupun tulisan
PERTEMUAN KE-4
PEMAHAMAN TENTANG FRASE

‫شبه الجملة‬
A. Definisi Frase (‫)شبه الجملة‬
Frase (‫ )شبه الجملة‬dalam bahasa Arab adalah gabungan kata yang belum berbentuk kalimat
karena belum lengkapnya struktur subyek dan predikat yang terbangun dari kata
keterangan tempat dan kata keterangan waktu (‫ )ظرف مكان و زمان‬serta harf jar ‫(حرف‬
)‫جر‬

26 | Bahasa Arab I
Pada dasarnya, penyamaan ‫ شبه الجملة‬dalam bahasa Arab dengan frase dalam bahasa
Indonesia belum begitu tepat karena karakteristik frase dalam bahasa Indonesia yang
ditujukan pada gabungan kata tapi belum memiliki unsur subyek dan predikat dapat
ditemukan dalam konstruksi kata bahasa Arab seperti pada ‫ اإلضافة‬dan ‫صفة وموصوف‬, tapi
tidak dinamakan sebagai ‫ شبه الجملة‬. Penyamaan ‫ شبه الجملة‬dengan frase dalam bahasa
Indonesia didasarkan pada kedekatan karakter di antara keduanya.
B. Kategori Frase (‫)شبه الجملة‬
Kategori frase dalam bahasa Arab sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan dapat
digambarkan sebagai berikut:

‫شبه الجملة‬

‫شبه الجملة بحرف‬ ‫شبه الجملة‬


‫جر‬ ‫بظرف‬

1. Frase yang terbangun dari kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu ( ‫ظرف‬
‫ )مكان و زمان‬dapat dilihat pada contoh-contoh berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Di samping siswa ‫جانب الطالب‬
Di depan guru ‫أمام األستاذ‬
Di belakang masjid ‫وراء المسجد‬
Di bawah rumah ‫تحت البيت‬
Sebelum dhuhur ‫قبل الظهر‬
Setelah jam pelajaran ‫بعد الحصة‬

2. Frase yang terbangun dari harf jar )‫ (حرف جر‬dapat dilihat pada contoh-contoh
berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Dari sekolah ‫من المدرسة‬
Tentang kasus ‫عن القضية‬
Di atas meja ‫على المكتب‬

Awaliah Musgamy | 27
Ke pengadilan ‫ألى المحكمة‬
Untuk kemaslahatan ‫للمصلحة‬
Dengan bukti ‫بالدليل‬
TAHAPAN:
1. Dosen memberi ceramah mengenai materi pembelajaran
2. Dosen melakukan dialog interaktif dengan mahasiswa mengenai materi pembelajaran
3. Dosen memberi penekanan atas materi penting dalam perkuliahan
4. Dosen menawarkan kepada mahasiswa untuk mengajukan diri menjelaskan materi inti
perkuliahan
5. Dosen menginstruksikan siswa untuk mengidentifikasi materi inti perkuliahan dalam teks
lisan ataupun tulisan
6. Dosen menunjuk dua atau tiga orang mahasiswa untuk mengaplikasikan materi inti
perkuliahan dalam teks lisan ataupun tulisan
PERTEMUAN KE-5
PEMAHAMAN TENTANG KALIMAT
‫الجملة‬
A. Definisi Kalimat (‫)الجملة‬
Kalimat (‫ )الجملة‬adalah susunan atau gabungan kata yang dapat memberikan makna yang
sempurna.
B. Kategori Kalimat (‫)الجملة‬
Kategori kalimat dapat dibagi menjadi dua yaitu jumlah ismiyyah yang menggunakan pola
mubtada dan khabar serta jumlah fi’liyyah yang menggunakan pola fi’il dan fail yang dapat
digambarkan sebagai berikut:

‫الجملة‬

‫جملة فعلية‬ ‫جملة إسمية‬


‫ فاعل‬+ ‫فعل‬ ‫ خبر‬+ ‫مبتدأ‬

1. Kalimat yang menggunakan pola mubtada dan khabar atau yang biasa disebut dengan
jumlah ismiyyah dapat dilihat pada contoh-contoh berikut:

28 | Bahasa Arab I
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Direktur mengawasi para pegawai ‫المدير يراقب الموظفين‬
Siswa belajar dengan bersungguh-sungguh ‫الطالب يتعلم بالجودة‬
Dosen menjelaskan pelajaran ‫المحاضر يشرح الدرس‬
Anak laki-laki bermain sepak bola ‫الولد يلعب كرة القدم‬
Hakim hadir di persidangan ‫القاضى يحضر في المحمكة‬
Polisi mencari bukti-bukti ‫الشرطي يبحث الدالئل‬

2. Kalimat yang menggunakan pola fi’il dan fail atau yang biasa disebut dengan jumlah
fi’liyyah dapat dilihat pada contoh-contoh berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Direktur mengawasi para pegawai ‫يراقب المدير الموظفين‬
Siswa belajar dengan bersungguh-sungguh ‫يتعلم الطالب بالجودة‬
Dosen menjelaskan pelajaran ‫يشرح المحاضر الدرس‬
Anak laki-laki bermain sepak bola ‫يلعب الولد كرة القدم‬
Hakim hadir di persidangan ‫يحضر القاضى في المحمكة‬
Polisi mencari bukti-bukti ‫يبحث الشرطي الدالئل‬
TAHAPAN:
1. Dosen memberi ceramah mengenai materi pembelajaran
2. Dosen melakukan dialog interaktif dengan mahasiswa mengenai materi pembelajaran
3. Dosen memberi penekanan atas materi penting dalam perkuliahan
4. Dosen menawarkan kepada mahasiswa untuk mengajukan diri menjelaskan materi inti
perkuliahan
5. Dosen menginstruksikan siswa untuk mengidentifikasi materi inti perkuliahan dalam teks
lisan ataupun tulisan
6. Dosen menunjuk dua atau tiga orang mahasiswa untuk mengaplikasikan materi inti
perkuliahan dalam teks lisan ataupun tulisan
III. SUMBER KEPUSTAKAAN
1. Aunur Rafiq bin Ghufron, Mukhtarat al-Qawaid al-Lugah al-Arabiyyah, Gresik: Pustaka Al-
Furqon, 2013.
2. Azhar Arsyad, Menguasai Kata Kerja Populer dan Preposisi Bahasa Arab (al-Mufradat al-
Sya’i‘ah ma‘a al-Huruf), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
3. Azhar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab melalui Kata Benda Populer Bahasa
Arab, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Awaliah Musgamy | 29
4. Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan
Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab, Yogyakarta: Norma Media Idea, 2007.
5. Moch. Anwar, Ilmu Nahwu: Terjemahan Matan al-Ajurumiyyah dan Imrithy Berikut
Penjelasannya, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010.
6. Mustafa M. Nuri, al-Arabiyah al-Muyassarah Jilid I, Makassar: IAIN Alauddin, 1998.
7. Nafis Djuaeni, Kamus Kontemporer Istilah Politik dan Ekonomi, Jakarta: Penerbit Teraju,
2005.
8. Said al-Afghani, al-Mujaz fi Qawaid al-Lugah al-Arabiyah, Beirut: Dar al-Fikri, 1971.
9. Al-Sayyid Ahmad al-Hasyimi, al-Qawaid al-Asasiyah li al-Lugah al-‘Arabiyah, Cet. II;
Jakarta: Dinamika Berkat Utama, 1992.

IV. TUGAS MODUL


Simpulkan !
- Mahasiswa diharuskan untuk membuat kesimpulan dari hasil tatap muka diakhir setiap
pertemuan tentang kata (‫)الكلمة‬, frase (‫)شبه الجملة‬, dan kalimat (‫)الجملة‬.
Jawab dan kerjakan !
1. Apa definisi kata (‫)الكلمة‬, frase (‫)شبه الجملة‬, dan kalimat (‫? )الجملة‬
2. Bagaimana kategori-kategori kata (‫)الكلمة‬, frase (‫)شبه الجملة‬, dan kalimat (‫? )الجملة‬
3. Identifikasi kata (‫)الكلمة‬, frase (‫)شبه الجملة‬, dan kalimat (‫ )الجملة‬dan kategorinya pada sebuah
teks bacaan yang anda baca!

V. INDIKATOR PENILAIAN
Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)
No Komponen Penilaian Nilai Bobot Perhitungan Skor
Rata-Rata (%) Nilai (Xn)
1 Tugas Mandiri A 20 A X 20/100
2 Tugas Kelompok B 30 B X 30/100
3 Kehadiran dan Keaktivan di Kelas C 50 C X 50/100
Jumlah EPm (A, B, dan C)

Materi modul-2 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan menjelaskan definisi kata (‫)الكلمة‬
2. Kemampuan menjelaskan kategori kata (‫ )الكلمة‬secara umum
3. Kemampuan mengidentifikasi kata (‫ )الكلمة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
4. Kemampuan mengaplikasikan kata (‫ )الكلمة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
5. Kemampuan menjelaskan definisi frase (‫)شبه الجملة‬
6. Kemampuan menjelaskan kategori frase (‫ )شبه الجملة‬secara umum
7. Kemampuan mengidentifikasi frase (‫ )شبه الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
8. Kemampuan mengaplikasikan frase (‫ )شبه الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
9. Kemampuan menjelaskan definisi kalimat (‫)الجملة‬
10.Kemampuan menjelaskan kategori kalimat (‫ )الجملة‬secara umum
11.Kemampuan mengidentifikasi kalimat (‫ )الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan

30 | Bahasa Arab I
12. Kemampuan mengaplikasikan kalimat (‫ )الجملة‬dalam teks lisan ataupun tulisan
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni menjelaskan,
mengidentifikasi, dan mengaplikasikan tentang kata (‫)الكلمة‬, frase (‫)شبه الجملة‬, dan kalimat
(‫ )الجملة‬yang diberikan dengan bobot nilai maksimum sebesar 100% dan diperhitungkan sesuai
bobot yang tertera pada matriks. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung,
baik saat penyelenggaraan kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri maupun kelompok.

VI. PENUTUP
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran baik
dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, dan evaluasi hasil
pengabdian masyarakat dalam lingkungan UIN Alauddin Makassar terkait kata (‫)الكلمة‬, frase ( ‫شبه‬
‫)الجملة‬, dan kalimat (‫ )الجملة‬maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi
dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran
melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.

Awaliah Musgamy | 31
MODUL-3
‫اإلسم بالنظر إلى نوعه‬
I. PENDAHULUAN
- Diskusi Kelompok selama 90 menit.
- Evaluasi pembelajaran 45 menit.
A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan bahasa yang cukup kompleks dalam hal penetapan jenis kata
benda yang terdiri atas mudzakkar dan muannats yang memberikan konsekuensi logis
terhadap penyatuan kata, baik kata benda (‫ )اإلسم‬ataupun kata kerja (‫)الفعل‬, yang terbentuk
dalam frase ataupun kalimat. Dalam implementasinya, berbagai kata yang dirangkaikan
dengan salah satu jenis tersebut apakah mudzakkar atau muannats memerlukan
penyesuaian-penyesuaian dengan mengacu pada jenis tersebut. Oleh karena itu,
pengetahuan tentang kata benda yang ditinjau dari jenisnya merupakan suatu materi yang
diperlukan oleh mahasiswa.
B. Ruang Lingkup Isi
Isi Modul-3 meliputi tentang: Pembagian kata benda yang ditinjau dari jenisnya yang terdiri
atas mudzakkar dan muannats. Kedua kategori kata benda (‫ )اإلسم‬tersebut kemudian masing-
masing dibagi menurut sifatnya yaitu haqiqi dan majazi.

C. Sasaran Pembelajaran Modul


Proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan modul masing-masing, maka
dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa terkait dengan pembagian kata
benda yang ditinjau dari jenisnya yang terdiri atas mudzakkar dan muannats yang kemudian
diikuti dengan pendalaman pada masing-masing kategori dari keduanya yang bersifat haqiqi
dan majazi yang indikatornya adalah kemampuannya dalam hal:
1. Mampu memahami konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari jenisnya yang terdiri atas
mudzakkar dan muannats
2. Mampu menjelaskan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari jenisnya yang terdiri atas
mudzakkar dan muannats
3. Mampu mengaplikasikan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari jenisnya yang terdiri atas
mudzakkar dan muannats
4. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori jenis mudzakkar
5. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori jenis muannats

II. MATERI PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-6
PEMAHAMAN KATA BENDA YANG DITINJAU DARI JENISNYA

‫اإلسم بالنظر إلى نوعه‬

32 | Bahasa Arab I
A. Kategori Kata Benda Yang Ditinjau Dari Jenisnya
Kata benda yang ditinjau dari jenisnya terbagi atas 2 kategori yaitu kata benda yang
jenisnya mudzakkar dan kata benda yang jenisnya muannats. Kategori tersebut didasari
pada jenis kelamin yang dimiliki oleh manusia dan binatang serta penggolongan secara
kebahasaan pada benda-benda dan yang lainnya selain manusia dan binatang
sebagaimana tergambar pada skema berikut:

‫اإلسم بالنظر إلى‬


‫نوعه‬

‫مؤنث‬ ‫مذكر‬

Kedua kategori kata benda yang ditinjau dari jenisnya tersebut dapat didefinisikan sebagai
berikut:
1. Kata benda jenis laki-laki (‫ )إسم مذكر‬adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki
(maskulin) atau benda-benda yang dianggap memiliki arti laki-laki (maskulin).
Beberapa tanda yang melekat pada kata benda dalam kategori ini adalah sebagai
berikut:
a. Umumnya tidak menggunakan ta marbuthah (‫ )ة‬seperti ‫كتاب‬
b. Menunjukkan nama laki-laki seperti ‫محمد‬
2. Kata benda jenis perempuan (‫ )إسم مؤنث‬adalah adalah kata benda yang menunjukkan
arti perempuan (feminim) atau benda-benda yang dianggap memiliki arti perempuan
(feminim). Beberapa tanda yang melekat pada kata benda dalam kategori ini adalah
sebagai berikut:
a. Menggunakan ta marbuthah (‫ )ة‬seperti ‫ملعقة‬
b. Nama perempuan seperti ‫زينب‬
c. Anggota badan dobel seperti ‫يد‬
d. Sifat khusus pada perempuan seperti ‫حامل‬
e. Sifat yang ikut wazan fu’laa seperti ‫صغرى‬
f. Sifat yang ikut wazan fa’laa seperti ‫كسلى‬
g. Sifat yang ikut wazan fa’laau seperti ‫حمراء‬
Terlepas dari berbagai tanda yang bisa menjadi acuan dalam membedakan kata benda
jenis laki-laki (‫ )إسم مذكر‬dan perempuan (‫ )إسم مؤنث‬tersebut, ada beberapa catatan yang
perlu dipertimbangkan sebagai berikut:
1. Ada beberapa kata benda yang dianggap kata benda jenis perempuan (‫)إسم مؤنث‬
meskipun tidak menggunakan salah satu tanda di atas tapi lebih pada mengacu pada
kebiasaan orang Arab dalam mengkategorikannya sebagai kata benda jenis
perempuan (‫ )إسم مؤنث‬yang diantaranya adalah ‫ جهنم‬،‫ بئر‬،‫ كأس‬،‫ ريح‬،‫ نار‬،‫شمس‬
2. Ada kata benda yang memiliki ta marbuthah (‫ )ة‬tapi tetap dikategorikan sebagai kata
benda jenis laki-laki (‫ )إسم مذكر‬seperti ‫ حمزة‬،‫ معاوية‬،‫طلحة‬, sebaliknya ada kata benda

Awaliah Musgamy | 33
yang tidak memiliki ta marbuthah (‫ )ة‬tapi tetap dikategorikan sebagai kata benda jenis
perempuan (‫ )إسم مؤنث‬seperti ‫ أسماء‬،‫ زينب‬،‫هند‬
3. Ada beberapa kata benda yang bisa dikategorikan sebagai jenis laki-laki dan jenis
perempuan sekaligus berdasarkan kebiasaan orang Arab dalam pengkategoriannya
seperti ‫ طريق‬،‫ سبيل‬،‫ سكين‬،‫ سالح‬،‫ عنق‬،‫ سوق‬،‫ إبط‬،‫ سماء‬serta adapula kata benda
yang bisa dikategorikan sebagai jenis laki-laki dan jenis perempuan sekaligus dengan
mengacu pada wazan yang dimiliknya yaitu fauwlun dan faiylun seperti ‫ صبور‬dan ‫قتيل‬
B. Mudzakkar Haqiqi dan Mudzakkar Majazi
Kategori dari kata benda jenis laki-laki (‫ )إسم مذكر‬terdiri atas mudzakkar haqiqi dan
mudzakkar majazi didasarkan pada eksistensi kata benda yang bersangkutan apakah
termasuk makhluk hidup atau bukan. Hal ini bisa dilihat pada definisi dan contoh-contoh
dari masing-masing kategori tersebut sebagai berikut berikut:
1. Mudzakkar haqiqi adalah kata benda jenis laki-laki (‫ )إسم مذكر‬yang menunjuk pada
manusia atau binatang. Adapun contoh-contoh dari mudzakkar haqiqi adalah sebagai
berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Siswa ‫طالب‬
Polisi ‫شرطي‬
Muhammad ‫محمد‬
Kerbau ‫جاموس‬
Kelinci ‫أرنب‬

2. Mudzakkar majazi adalah kata benda jenis laki-laki (‫ )إسم مذكر‬yang menunjuk pada
selain manusia atau binatang. Adapun contoh-contoh dari mudzakkar haqiqi adalah
sebagai berikut:

‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Kursi ‫كرسي‬
Rumah ‫بيت‬
Pulpen ‫قلم‬

34 | Bahasa Arab I
Kemenangan ‫فوز‬
Kemarahan ‫غضب‬

C. Muannats Haqiqi dan Muannats Majazi


Seperti dalam kata benda jenis laki-laki (‫)إسم مذكر‬, kategori dari kata benda jenis
perempuan (‫ )إسم مؤنث‬terdiri atas muannats haqiqi dan muannats majazi didasarkan pada
eksistensi kata benda yang bersangkutan apakah termasuk makhluk hidup atau bukan. Hal
ini bisa dilihat pada definisi dan contoh-contoh dari masing-masing kategori tersebut
sebagai berikut berikut:
1. Muannats haqiqi adalah kata benda jenis perempuan (‫ )إسم مؤنث‬yang menunjuk pada
manusia atau binatang. Adapun contoh-contoh dari muannats haqiqi adalah sebagai
berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Dokter ‫طبيبة‬
Perawat ‫ممرضة‬
Hindun ‫هند‬
Sapi ‫بقرة‬
Semut ‫نملة‬

2. Muannats majazi adalah kata benda jenis perempuan (‫ )إسم مؤنث‬yang menunjuk pada
selain manusia atau binatang. Adapun contoh-contoh dari mudzakkar haqiqi adalah
sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Papan Tulis ‫سبورة‬
Pengadilan ‫محكمة‬

Wilayah ‫والية‬
Kedaulatan ‫سيادة‬
Pemerintahan ‫حكومة‬

Awaliah Musgamy | 35
TAHAPAN:
1. Dosen menjelaskan materi inti perkuliahan
2. Mahasiswa merespon dengan memberikan pertanyaan dan tangggapan seputar materi
inti perkuliahan
3. Dosen memberikan tugas tersturuktur tentang materi inti perkuliahan yang dikerjakan
oleh mahasiswa secara perorangan lalu berkelompok
4. Mahasiswa secara bergantian meyebutkan kata benda lalu direspon oleh mahasiswa yang
lainnya dengan memberikan kategori-kategori sesuai dengan materi inti perkuliahan
5. Dosen memberikan hafalan perbendaharaan kata sesuai dengan materi inti perkuliahan

III. SUMBER KEPUSTAKAAN


1. Aunur Rafiq bin Ghufron, Mukhtarat al-Qawaid al-Lugah al-Arabiyyah, Gresik: Pustaka Al-
Furqon, 2013.
2. Azhar Arsyad, Menguasai Kata Kerja Populer dan Preposisi Bahasa Arab (al-Mufradat al-
Sya’i‘ah ma‘a al-Huruf), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
3. Azhar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab melalui Kata Benda Populer Bahasa
Arab, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
4. Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan
Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab, Yogyakarta: Norma Media Idea, 2007.
5. Moch. Anwar, Ilmu Nahwu: Terjemahan Matan al-Ajurumiyyah dan Imrithy Berikut
Penjelasannya, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010.
6. Mustafa M. Nuri, al-Arabiyah al-Muyassarah Jilid I, Makassar: IAIN Alauddin, 1998.
7. Nafis Djuaeni, Kamus Kontemporer Istilah Politik dan Ekonomi, Jakarta: Penerbit Teraju,
2005.
8. Said al-Afghani, al-Mujaz fi Qawaid al-Lugah al-Arabiyah, Beirut: Dar al-Fikri, 1971.
9. Al-Sayyid Ahmad al-Hasyimi, al-Qawaid al-Asasiyah li al-Lugah al-‘Arabiyah, Cet. II; Jakarta:
Dinamika Berkat Utama, 1992.
IV. TUGAS MODUL
Simpulkan !
- Mahasiswa diharuskan untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi di akhir setiap
pertemuan tentang kata benda yang ditinjau dari jenisnya (‫)اإلسم بالنظر إلى نوعه‬
Jawab dan Kerjakan !
1. Apa kategori kata benda yang ditinjau dari jenisnya?
2. Apa yang dimaksud dengan mudzakkar haqiqi dan mudzakkar majazi?
3. Apa yang dimaksud dengan muannats haqiqi dan muannats majazi?
4. Berikan contoh masing-masing 5 dari mudzakkar haqiqi, mudzakkar majazi, muannats
haqiqi, dan muannats majazi lalu hafalkan !

V. INDIKATOR PENILAIAN
Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)
No Komponen Penilaian Nilai Bobot Perhitungan Skor
Rata-Rata (%) Nilai (Xn)
1 Tugas Mandiri A 20 A X 20/100
2 Tugas Kelompok B 30 B X 30/100

36 | Bahasa Arab I
3 Kehadiran dan Keaktivan di Kelas C 50 C X 50/100
Jumlah EPm (A, B, dan C)

Materi modul-3 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan memahami konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari jenisnya yang terdiri atas
mudzakkar dan muannats
2. Kemampuan menjelaskan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari jenisnya yang terdiri atas
mudzakkar dan muannats
3. Kemampuan mengaplikasikan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari jenisnya yang terdiri
atas mudzakkar dan muannats
4. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori jenis mudzakkar
5. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori jenis muannats
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni memahami,
menjelaskan, mengaplikasikan, serta menghafal kaidah dan perbendaharaan kata yang
berkaitan dengan kata benda yang ditinjau dari jenisnya dengan bobot nilai maksimum sebesar
100% dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat penyelenggaraan kuliah
maupun melalui hasil tugas mandiri maupun kelompok.

VI. PENUTUP
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran baik
dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, dan evaluasi hasil
pengabdian masyarakat dalam lingkungan UIN Alauddin Makassar terkait kata benda yang
ditinjau dari jenisnya maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi dalam
modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran melalui
peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.

Awaliah Musgamy | 37
MODUL-4
‫اإلسم بالنظر إلى عدده‬
I. PENDAHULUAN
- Diskusi Kelompok selama 90 menit.
- Evaluasi pembelajaran 45 menit.
A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan bahasa yang cukup kompleks dalam hal penetapan bilangan yang
terdiri atas mufrad, mutsanna, dan jama’. Bahkan dari sekian banyak bahasa-bahasa yang
ada di dunia, bahasa Arab merupakan satu-satunya bahasa yang memiliki konsep mutsanna
yang bermakna dua. Keragaman kata benda yang ditinjau dari bilangannya tersebut tentu
saja memberikan konsekuensi logis terhadap penyatuan kata, baik kata benda (‫)اإلسم‬
ataupun kata kerja (‫)الفعل‬, yang terbentuk dalam frase ataupun kalimat. Dalam
implementasinya, berbagai kata yang dirangkaikan dengan salah satu bilangan tersebut
apakah mufrad, muatsanna, ataupun jama’, memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan
mengacu pada bilangan tersebut. Oleh karena itu, pengetahuan tentang kata benda yang
ditinjau dari bilangannya merupakan suatu materi yang diperlukan oleh mahasiswa.
B. Ruang Lingkup Isi
Isi Modul-3 meliputi tentang: Pembagian kata benda yang ditinjau dari bilangannya yang
terdiri atas mufrad, mutsanna, dan jama’. Ketiga kategori kata benda (‫ )اإلسم‬tersebut
kemudian masing-masing dibagi menurut kategorinya seperti jama’ yang terbagi atas tiga
macam yaitu jama’ mudzakkar salim, jama’ muannats salim, serta jama’ taksir.
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan modul masing-masing, maka
dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa terkait dengan pembagian kata
benda yang ditinjau dari bilangannya yang terdiri atas mufrad, mutsanna, dan jama’ yang
kemudian diikuti dengan pendalaman pada masing-masing kategori dari ketiganya seperti
jama’ yang terbagi atas tiga macam yaitu jama’ mudzakkar salim, jama’ muannats salim,
serta jama’ taksir yang indikatornya adalah kemampuannya dalam hal:
1. Mampu memahami konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari bilangannya yang terdiri atas
mufrad, mutsanna, dan jama’.
2. Mampu menjelaskan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari bilangannya yang terdiri atas
mufrad, mutsanna, dan jama’.
3. Mampu mengaplikasikan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari bilangannya yang terdiri
atas mufrad, mutsanna, dan jama’.
4. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori bilangan mufrad
5. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori bilangan mutsanna
6. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori bilangan jama’.

II. MATERI PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-7

38 | Bahasa Arab I
PEMAHAMAN TENTANG KATA BENDA YANG DITINJAU DARI BILANGANNYA

‫اإلسم بالنظر إلى عدده‬


A. Kategori Kata Benda Yang Ditinjau Dari Jenisnya
Kata benda yang ditinjau dari bilangannya terbagi atas 3 kategori yaitu kata benda yang
bermakna tunggal (‫)مفرد‬, kata benda yang bermakna dua (‫)مثنى‬, serta kata benda yang
bermakna banyak (‫)جمع‬. Kategori tersebut tergambar pada skema berikut:

‫اإلسم بالنظر إلى‬


‫عدده‬

‫جمع‬ ‫مفرد‬

‫مثنى‬
Ketiga kategori kata benda yang ditinjau dari bilangannya tersebut dapat didefinisikan
sebagai berikut:
1. Kata benda yang bermakna tunggal (‫ )مفرد‬adalah merupakan bentuk tunggal dari
sebuah kata benda dalam bahasa Arab. Beberapa tanda yang melekat pada kata
benda dalam kategori ini adalah sebagai berikut:
a. Menujukkan makna tunggal
b. Diimbuhi ‫ال‬
c. Adanya tanwin pada harakat akhir apabila tidak diimbuhi ‫ال‬
d. Dapat berharakat kasrah pada akhirnya sesuai dengan amil yang memasukinya
2. Kata benda yang bermakna dua (‫ )مثنى‬adalah kata benda yang menunjukkan arti dua
baik itu dikembangkan dari bentuk mufrad-nya atau memang berarti dua tanpa
dikembangkan dari bentuk mufrad-nya. Beberapa tanda yang melekat pada kata
benda dalam kategori ini adalah sebagai berikut:
a. Menunjukkan makna dua
b. Adanya penambahan huruf ‫ ان‬pada posisi marfu’ dari bentuk mufradnya
c. Adanya penambahan huruf ‫ ين‬pada posisi manshub dan majrur dari bentuk
mufradnya
3. Kata benda yang bermakna banyak (‫ )جمع‬adalah kata benda yang menunjukkan arti
lebih dari dua atau banyak. Mengingat jama’ terbagi atas tiga kategori yaitu jama’
mudzakkar salim, jama’ muannats salim, serta jama’ taksir, maka tanda-tanda jama’
tidak bisa dipisahkan dari ketiga kategori tersebut dimana Beberapa tanda yang
melekat pada kata benda dalam kategori ini adalah sebagai berikut:
a. Menunjukkan makna lebih dari dua atau banyak
d. Pada jama’ mudzakkar salim, ada penambahan huruf ‫ ون‬pada posisi marfu’ serta
penambahan pada posisi manshub dan majrur dari bentuk mufradnya

Awaliah Musgamy | 39
b. Pada jama’ muannats salim, ada penambahan huruf ‫ ات‬baik pada posisi marfu’,
manshub, ataupun majrur dari bentuk mufradnya.
c. Pada jama’ taksir, kata yang bermakna banyak dengan menggunakan wazan-
wazan tertentu seperti af’ulun (‫)انفس‬, af’ilatun (‫)اسلحة‬, faalatun (‫)طلبة‬, fualaau
(‫)شرفاء‬, fu’aalun (‫)كتاب‬, dan seterusnya.
B. Isim Mufrad
Isim mufrad merupakan bentuk dasar dari kata benda yang ditinjau dari bilangannya
karena dari kata benda yang berbentuk mufrad tersebut, umumnya kata benda yang
berbentuk mutsanna dan jama’ dibentuk. Adapun contoh-contoh dari isim mufrad adalah
sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Duta Besar ‫سفير‬
Gubernur ‫محافظ‬

Dekan ‫عميد‬
Makanan ‫طعام‬
Roti ‫خبز‬

C. Isim Mutsanna
Sebagai kata benda yang menunjukkan arti dua, isim mutsanna terbagi atas dua kategori
sebagai berikut:

‫إسم مثنى‬

‫مثنى ملحق‬ ‫مثنى حقيقي‬


‫إسم‬ ‫إسم‬

1. Isim Mutsanna Haqiqi: Isim mutsanna kategori ini dibuat dari isim mufradnya. Cara
membuat isim muannats haqiqi adalah dengan menambahkan huruf ‫ ان‬pada posisi
marfu’ dari bentuk mufradnya serta huruf ‫ ين‬pada posisi manshub dan majrur dari
bentuk mufradnya. Adapun contoh-contoh dari isim mutsanna haqiqi adalah sebagai
berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ فى المثنى‬ ‫اللفظ فى المفرد‬

40 | Bahasa Arab I
Anak Kecil ‫ طفلين‬،‫طفالن‬ ‫طفل‬
Asisten ‫ مساعدين‬،‫مساعدان‬ ‫مساعد‬

Pembicara ‫ خطيبين‬،‫خطيبان‬ ‫خطيب‬


Jurusan ‫ قسمين‬،‫قسمان‬ ‫قسم‬
Hutang ‫ دينين‬،‫دينان‬ ‫دين‬

2. Isim Mutsanna Mulhaq: Isim mutsanna kategori ini tidak memiliki isim mufrad seperti
‫ اثنتان‬،‫ اثنان‬،‫ كلتا‬،‫كال‬. Adapun contoh-contoh dari isim mutsanna mulhaq adalah
sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Kedua laki-laki ‫كال الرجلين‬
Kedua kebun ‫كلتا الجنتين‬

Dua buah kitab ‫كتابان اثنان‬


Dua buah pelajaran ‫حصتان اثنتان‬

D. Isim Jama’
Sebagai kata benda yang menunjukkan arti banyak atau lebih dari dua, isim jama’ terbagi
atas tiga kategori sebagai berikut:

‫إسم جمع‬

‫جمع مؤنث سالم‬ ‫جمع مذكر‬


‫سالم‬
‫جمع تكسير‬

1. Jama’ Mudzakkar Salim: Digunakan untuk menggambarkan kata benda yang berarti
banyak atau lebih dari dua dengan jenis laki-laki. Cara membuatnya adalah dengan
menambahkan akhir isim mufrad dengan huruf ‫ ون‬setelah sebelumnya memberi baris
dhammah di akhirnya pada posisi marfu serta menambahkan akhir isim mufrad dengan
huruf ‫ ين‬setelah sebelumnya memberi baris kasrah pada posisi manshub dan majrur.
Adapun syarat-syarat isim mufrad yang bisa dijadikan sebagai jama’ mudzakkar salim
adalah sebagai berikut:

Awaliah Musgamy | 41
a. Kata benda yang menunjukkan laki-laki yang berakal dan tidak diakhiri ta marbuthah
(‫)ة‬
b. Sifat laki-laki yang berakal
Adapun contoh-contoh dari pembentukan jama’ mudzakkar salim adalah sebagai
berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ فى جمع مذكر سالم‬ ‫اللفظ فى المفرد‬
Orang muslim ‫ مسلمين‬،‫مسلمون‬ ‫مسلم‬
Insinyur ‫ مهندسين‬،‫مهندسون‬ ‫مهندس‬

Pengajar ‫ معلمين‬،‫معلمون‬ ‫معلم‬


Musafir ‫ مسافرين‬،‫مسافرون‬ ‫مسافر‬
Penguji ‫ ممتحنين‬،‫ممتحنون‬ ‫ممتحن‬

Jama’ Muannats Salim: Digunakan untuk menggambarkan kata benda yang berarti
banyak atau lebih dari dua dengan jenis laki-laki. Cara membuatnya adalah dengan
menambahkan pada akhir isim mufrad dengan huruf ‫ ات‬setelah membuang ta
marbuthah (‫ )ة‬pada kata yang akan dijadikan sebagai jama’ muannats salim. Syarat
utama dari isim yang bisa dijadikan sebagai jama’ muannats salim adalah yang
mengarah pada makna perempuan. Adapun contoh-contoh dari pembentukan jama’
mudzakkar salim adalah sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ فى جمع مؤنث سالم‬ ‫اللفظ فى المفرد‬
Orang muslim ‫مسلمات‬ ‫مسلمة‬
Insinyur ‫مهندسات‬ ‫مهندسة‬

Pengajar ‫معلمات‬ ‫معلمة‬


Musafir ‫مسافرات‬ ‫مسافرة‬
Penguji ‫ممتحنات‬ ‫ممتحنة‬

Jama’ Taksir : Bentuk jama’ yang telah berubah dari bentuk mufradnya. Pembentukan
jama’ taksir, pada umumnya, dapat diketahui dengan dengan banyak menyimak orang
Arab dalam menggunakannya ataupun menghafal dari kamus. Adapun contoh-contoh
dari pembentukan jama’ taksir adalah sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ فى جمع تكسير‬ ‫اللفظ فى المفرد‬
Laki-laki ‫رجال‬ ‫رجل‬
Buku ‫كتب‬ ‫كتاب‬

Rumah ‫بيوت‬ ‫بيت‬

42 | Bahasa Arab I
Bukti ‫دالئل‬ ‫دليل‬
Surat ‫رسائل‬ ‫رسالة‬
TAHAPAN:
1. Dosen menjelaskan materi inti perkuliahan
2. Mahasiswa merespon dengan memberikan pertanyaan dan tangggapan seputar materi
inti perkuliahan
3. Dosen memberikan tugas tersturuktur tentang materi inti perkuliahan yang dikerjakan
oleh mahasiswa secara perorangan lalu berkelompok
4. Mahasiswa secara bergantian meyebutkan kata benda lalu direspon oleh mahasiswa yang
lainnya dengan memberikan kategori-kategori sesuai dengan materi inti perkuliahan
5. Dosen memberikan hafalan perbendaharaan kata sesuai dengan materi inti perkuliahan
III. SUMBER KEPUSTAKAAN
1. Aunur Rafiq bin Ghufron, Mukhtarat al-Qawaid al-Lugah al-Arabiyyah, Gresik: Pustaka Al-
Furqon, 2013.
2. Azhar Arsyad, Menguasai Kata Kerja Populer dan Preposisi Bahasa Arab (al-Mufradat al-
Sya’i‘ah ma‘a al-Huruf), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
3. Azhar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab melalui Kata Benda Populer Bahasa
Arab, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
4. Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan
Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab, Yogyakarta: Norma Media Idea, 2007.
5. Moch. Anwar, Ilmu Nahwu: Terjemahan Matan al-Ajurumiyyah dan Imrithy Berikut
Penjelasannya, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010.
6. Mustafa M. Nuri, al-Arabiyah al-Muyassarah Jilid I, Makassar: IAIN Alauddin, 1998.
7. Nafis Djuaeni, Kamus Kontemporer Istilah Politik dan Ekonomi, Jakarta: Penerbit Teraju,
2005.
8. Said al-Afghani, al-Mujaz fi Qawaid al-Lugah al-Arabiyah, Beirut: Dar al-Fikri, 1971.
9. Al-Sayyid Ahmad al-Hasyimi, al-Qawaid al-Asasiyah li al-Lugah al-‘Arabiyah, Cet. II; Jakarta:
Dinamika Berkat Utama, 1992.
IV. TUGAS MODUL
Simpulkan !
- Mahasiswa diharuskan untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi di akhir setiap
pertemuan tentang kata benda yang ditinjau dari sisi bilangannya (‫)اإلسم بالنظر إلى عدده‬
Jawab dan Kerjakan !
1. Apa kategori kata benda yang ditinjau dari bilangannya?
2. Bagaimana cara pembentukan mutsanna?
3. Bagaimana cara pembentukan jama’ mudzakkar salim?
4. Berikan contoh masing-masing 5 dari isim mufrad lalu ubah menjadi mutsanna dan jama’
muannats salim lalu hafalkan!
V. INDIKATOR PENILAIAN
Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)
No Komponen Penilaian Nilai Bobot Perhitungan Skor
Rata-Rata (%) Nilai (Xn)

Awaliah Musgamy | 43
1 Tugas Mandiri A 20 A X 20/100
2 Tugas Kelompok B 30 B X 30/100
3 Kehadiran dan Keaktivan di Kelas C 50 C X 50/100
Jumlah EPm (A, B, dan C)

Materi modul-4 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan memahami konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari bilangannya yang terdiri
atas mufrad, mutsanna, dan jama’.
2. Kemampuan menjelaskan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari bilangannya yang terdiri
atas mufrad, mutsanna, dan jama’.
3. Kemampuan mengaplikasikan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari bilangannya yang
terdiri atas mufrad, mutsanna, dan jama’.
4. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori bilangan mufrad
5. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori bilangan mutsanna
6. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori bilangan jama’.
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni memahami,
menjelaskan, mengaplikasikan, dan menghafal kaidah dan perbendaharaan kata yang berkaitan
dengan kata benda yang ditinjau dari bilangannya dengan bobot nilai maksimum sebesar 100%
dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat penyelenggaraan kuliah
maupun melalui hasil tugas mandiri maupun kelompok.

VI. PENUTUP
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran baik
dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, dan evaluasi hasil
pengabdian masyarakat dalam lingkungan UIN Alauddin Makassar terkait kata benda yang
ditinjau dari bilangannya maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi
dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran
melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.

44 | Bahasa Arab I
MODUL-5
‫اإلسم بالنظر إلى تعيينه‬
I. PENDAHULUAN
- Diskusi Kelompok selama 90 menit.
- Evaluasi pembelajaran 45 menit.
A. Latar Belakang
Sebagaimana bahasa-bahasa di dunia yang memiliki kategori-kategori kata yang ditinjau dari
kejelasannya, Bahasa Arab juga memiliki kategori-kategori kata benda yang ditinjau dari
kejelasannya (‫ )اإلسم بالنظر إلى تعيينه‬yang lazim disebut dengan kata benda yang nakirah untuk
yang belum jelas serta kata benda ma’rifah untuk yang sudah jelas. Keragaman kata benda
yang ditinjau dari kejelasannya tersebut tentu saja memberikan konsekuensi logis terhadap
penyatuan kata, baik kata benda (‫ )اإلسم‬ataupun kata kerja (‫)الفعل‬, yang terbentuk dalam
frase ataupun kalimat. Dalam implementasinya, berbagai kata yang dirangkaikan dengan
salah satu kategori tersebut apakah nakirah atau ma’rifah memerlukan penyesuaian-
penyesuaian dengan mengacu pada kategori kata benda yang dirangkaikan tersebut. Oleh
karena itu, pengetahuan tentang kata benda yang ditinjau dari kejelasannya merupakan
suatu materi yang diperlukan oleh mahasiswa.
B. Ruang Lingkup Isi
Isi Modul-5 meliputi tentang: Pembagian kata benda yang ditinjau dari kejelasannya yang
terdiri atas ma’rifah dan nakirah. Kedua kategori kata benda (‫ )اإلسم‬tersebut kemudian
dijabarkan lebih lanjut dalam kaitannya dengan jenis-jenis kata benda yang termasuk ke
dalam kedua kategori tersebut.
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan modul masing-masing, maka
dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa terkait dengan kata benda yang
ditinjau dari kejelasannya yang indikatornya adalah kemampuannya dalam hal:
1. Mampu memahami konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari kejelasannya yang terdiri atas
isim nakirah dan isim ma’rifah.
2. Mampu menjelaskan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari kejelasannya yang terdiri
atas isim nakirah dan isim ma’rifah.
3. Mampu mengaplikasikan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari kejelasannya yang terdiri
atas isim nakirah dan isim ma’rifah.
4. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori isim nakirah
5. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori isim ma’rifah.
II. MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-9
PEMAHAMAN TENTANG KATA BENDA YANG DITINJAU DARI KEJELASANNYA

‫اإلسم بالنظر إلى تعيينه‬


A. Kategori Kata Benda Yang Ditinjau Dari Kejelasannya

Awaliah Musgamy | 45
Kata benda yang ditinjau dari bilangannya terbagi atas dua kategori yaitu kata benda yang
belum jelas (‫ )اسم النكرة‬serta kata benda yang sudah jelas (‫)اسم المعرفة‬. Kedua kategori
tersebut tergambar pada skema berikut:

‫اإلسم بالنظر إلى‬


‫تعيينه‬

‫اسم المعرفة‬ ‫اسم النكرة‬

1. Isim Nakirah: Isim nakirah merupakan bentuk isim yang belum menunjukkan makna
yang jelas tentang obyek yang dimaksudkan paling tidak antara orang pertama yang
berbicara (‫ )متكلم‬dengan orang kedua yang diajak berbicara (‫)محاطب‬. Secara umum, kata
benda yang dikategorikan sebagai isim nakirah dapat dikenali dengan beberapa tanda
sebagai berikut:
a. Menunjukkan obyek yang belum jelas
b. Memakai tanwin
c. Tidak memakai ‫ال‬
2. Isim Ma’rifah: Isim nakirah merupakan bentuk isim yang telah menunjukkan makna
yang jelas tentang obyek yang dimaksudkan paling tidak antara orang pertama yang
berbicara (‫ )متكلم‬dengan orang kedua yang diajak berbicara (‫)محاطب‬. Secara umum,
kata benda yang dikategorikan sebagai isim ma’rifah dapat dikenali dengan beberapa
tanda sebagai berikut:
a. Menunjukkan obyek yang telah jelas
b. Tidak memakai tanwin
c. Memakai ‫ال‬
d. Beberapa kategori kata benda yang menurut tata bahasa Arab dikategorikan
sebagai isim ma’rifah.
B. Isim Nakirah
Isim nakirah dalam bahasa Indonesia bisa digambarkan sebagai kata benda yang
menggunakan tambahan kata di depannya seperti sebuah, seorang, sepucuk, setangkai,
sekumpulan, dan sebagainya yang mengisyaratkan bahwa belum adanya makna yang jelas
tentang obyek yang dimaksudkan paling tidak antara orang pertama yang berbicara (‫)متكلم‬
dengan orang kedua yang diajak berbicara (‫)محاطب‬. Adapun contoh-contoh dari isim
nakirah adalah sebagai berikut:

‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Sebuah perpustakaan ‫مكتبة‬

46 | Bahasa Arab I
Sebuah laboratorium ‫معمل‬

Sebuah berkas ‫وثيقة‬


Sekumpulan buku ‫كتب‬
Sekumpulan pulpen ‫اقالم‬
C. Isim Ma’rifah
Isim ma’rifah dalam bahasa Indonesia bisa digambarkan sebagai kata benda yang
menggunakan tambahan kata di belakannya seperti tersebut, itu, dan sebagainya yang
mengisyaratkan bahwa telah adanya makna yang jelas tentang obyek yang dimaksudkan
paling tidak antara orang pertama yang berbicara (‫ )متكلم‬dengan orang kedua yang diajak
berbicara (‫ )محاطب‬meskipun kemudian tambahan kata tersebut tidak mesti tersurat tapi
cukup tersirat dalam maknanya. Beberapa kategori kata benda (‫ )إسم‬yang dapat
dikategorikan sebagai isim ma’rifah beserta dengan contoh-contohnya adalah sebagai
berikut:
a. Kata benda yang memakai ‫ال‬
Kata benda yang memakai alif lam tersebut merupakan salah satu tanda dari isim
ma’rifah dengan mengacu pada lafadz kata yang berimplikasi pada maknanya. Adapun
contoh-contoh dari isim ma’rifah dengan tanda pemakaian ‫ ال‬adalah sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Administrasi ‫اإلدارة‬
Berkas ‫الوثائق‬

Dasar ‫األساس‬
Prinsip ‫المبدأ‬
Protes ‫اإلحتجاج‬

b. Kata ganti (‫)اسم الضمير‬


Kata ganti dikategorikan sebagai isim ma’rifah dimana kata ganti yang biasa dikenal
dengan isim dhamir terdiri atas tiga kategori berdasarkan posisi seseorang dalam
konteks komunikasi yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara (‫)متكلم‬, orang yang
diajak berbicara (‫)مخاطب‬, serta orang yang dibicarakan (‫ )غائب‬. Adapun contoh-contoh
dari isim ma’rifah dengan berasal dari isim dhamir adalah sebagai berikut:

Awaliah Musgamy | 47
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Saya mahir )‫(متكلم‬ ‫ انا ماهرة‬،‫انا ماهر‬
Kami mahir ‫ نحن‬،‫ نحن ماهرتان‬،‫نحن ماهران‬
)‫ نحن ماهرات (متكلم‬،‫ماهرون‬
Engkau (lk) mahir )‫(مخاطب‬ ‫انت ماهر‬
Kalian (lk) berdua mahir )‫(مخاطب‬ ‫انتما ماهران‬
Kalian (lk) semua mahir )‫(مخاطب‬ ‫انتم ماهرون‬
Engkau (prp) mahir )‫(مخاطب‬ ‫انت ماهرة‬
Kalian (prp) berdua mahir )‫(مخاطب‬ ‫انتما ماهرتان‬
Kalian (prp) semua mahir )‫(مخاطب‬ ‫انتن ماهرات‬
Dia (lk) mahir )‫(غائب‬ ‫هو ماهر‬
Mereka (lk) berdua mahir )‫(غائب‬ ‫هما ماهران‬
Mereka (lk) semua mahir )‫(غائب‬ ‫هم ماهرون‬
Dia (prp) mahir )‫(غائب‬ ‫هي ماهرة‬
Mereka (prp) berdua mahir )‫(غائب‬ ‫هما ماهرتان‬
Mereka (prp) semua mahir )‫(غائب‬ ‫هن ماهرات‬

c. Kata tunjuk (‫)اسم اإلشارة‬


Kata tunjuk dalam bahasa Arab dapat dikategorikan menjadi dua kategori berdasarkan
jaraknya yaitu kata tunjuk dekat dan kata tunjuk jauh yang jenisnya dapat dilihat pada
tabel berikut:

‫اسم اإلشارة للبعيد‬ ‫اسم اإلشارة للقريب‬


‫تانك‬ ‫تلك‬ ‫أولئك‬ ‫ذانك‬ ‫ذلك‬ ‫هتان‬ ‫هذه‬ ‫هؤالء‬ ‫هذان‬ ‫هذا‬
‫مذكر‬ ‫مذكر‬ ‫مذكر‬ ‫مذكر‬ ‫مذكر‬ ‫مذكر‬
‫مؤنث‬ ‫مؤنث‬ ‫مؤنث‬ ‫مؤنث‬ ‫مؤنث مؤنث‬
Adapun contoh-contoh dari isim ma’rifah dengan berasal dari isim isyarah adalah
sebagai berikut:

48 | Bahasa Arab I
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Ini seorang direktur ‫هذا مدير‬
Ini dua orang direktur ‫هذان مديران‬

Ini para direktur ‫ هؤالء مديرات‬،‫هؤالء مديرون‬


Ini seorang direktur ‫هذه مديرة‬
Ini dua orang direktur ‫هتان مديرتان‬
Itu seorang direktur ‫ذلك مدير‬
Itu dua orang direktur ‫ذانك مديران‬
Itu para direktur ‫ أولئك مديرات‬،‫أولئك مديرون‬
Itu seorang direktur ‫تلك مديرة‬
Itu dua orang direktur ‫تانك مديرتان‬

d. Kata sambung (‫)اإلسم الموصول‬


Kata sambung yang juga merupakan kategori kata benda dari isim ma’rifah dapat
dilihat pada tabel berikut:
‫ الالئي‬،‫الالتي‬ ‫اللتان‬ ‫التي‬ ‫الذين‬ ‫اللذان‬ ‫الذي‬
‫جمع‬ ‫مثنى‬ ‫مفرد‬ ‫جمع‬ ‫مثنى‬ ‫مفرد‬
‫مؤنث‬ ‫مذكر‬
Adapun contoh-contoh dari isim ma’rifah dengan berasal dari isim maushul adalah
sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Seorang pegawai (lk) yang sukses ‫الموظف الذي ينجح‬
Dua orang pegawai (lk) yang sukses ‫الموظفان اللذان ينجحان‬

Para pegawai (lk) yang sukses ‫الموظف الذين ينجحون‬


Seorang pegawai (prp) yang sukses ‫الموظفة الني تنجح‬
Dua orang pegawai (prp) yang sukses ‫الموظفتان اللتان تنجحان‬
Para pegawai (prp) yang sukses ‫الموظفات الالتي ينجحن‬
e. Kata benda yang terletak setelah huruf panggilan (‫)المنادى‬
Kata benda yang terletak setelah huruf panggilan dikategorikan sebagai isim ma’rifah.
Adapun huruf-huruf panggilan yang biasa terletak sebelum munada adalah seperti
‫ ايتها‬،‫ ايها‬،‫ أي‬،‫ وا‬،‫ هيا‬،‫ أيا‬،‫ يا‬،‫ الهمزة‬dengan makna yang mengisyaratkan panggilan seperti

Awaliah Musgamy | 49
ya, wahai, hai, dan semacamnya. Adapun contoh-contoh dari isim ma’rifah dengan
berasal dari isim maushul adalah sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Wahai siswa ‫ياطالب‬
Wahai pekerja ‫ياعامال‬

f. Kata benda yang telah jelas dzatnya (‫)اسم العلم‬


Kata benda yang telah jelas dzatnya atau yang biasa dikenal dfengan istilah isim alam
bisa dari nama-nama suatu obyek seperti nama orang, nama tempat, nama produk,
dan semacamnya seperti ‫ يماحا‬،‫ سالويسي‬،‫محمد‬
g. Mudhaf yang menjadi bagian dari mudhaf ilaih juga termasuk isim ma’rifah seperti
kata “‫ ”كتاب‬pada contoh “‫”كتاب الطالب‬

TAHAPAN:
1. Dosen menjelaskan materi inti perkuliahan
2. Mahasiswa merespon dengan memberikan pertanyaan dan tangggapan seputar materi
inti perkuliahan
3. Dosen memberikan tugas tersturuktur tentang materi inti perkuliahan yang dikerjakan
oleh mahasiswa secara perorangan lalu berkelompok
4. Mahasiswa secara bergantian meyebutkan kata benda lalu direspon oleh mahasiswa yang
lainnya dengan memberikan kategori-kategori sesuai dengan materi inti perkuliahan
5. Dosen memberikan hafalan perbendaharaan kata sesuai dengan materi inti perkuliahan

III. SUMBER KEPUSTAKAAN


1. Aunur Rafiq bin Ghufron, Mukhtarat al-Qawaid al-Lugah al-Arabiyyah, Gresik: Pustaka Al-
Furqon, 2013.
2. Azhar Arsyad, Menguasai Kata Kerja Populer dan Preposisi Bahasa Arab (al-Mufradat al-
Sya’i‘ah ma‘a al-Huruf), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
3. Azhar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab melalui Kata Benda Populer Bahasa
Arab, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
4. Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan
Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab, Yogyakarta: Norma Media Idea, 2007.

50 | Bahasa Arab I
5. Moch. Anwar, Ilmu Nahwu: Terjemahan Matan al-Ajurumiyyah dan Imrithy Berikut
Penjelasannya, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010.
6. Mustafa M. Nuri, al-Arabiyah al-Muyassarah Jilid I, Makassar: IAIN Alauddin, 1998.
7. Nafis Djuaeni, Kamus Kontemporer Istilah Politik dan Ekonomi, Jakarta: Penerbit Teraju,
2005.
8. Said al-Afghani, al-Mujaz fi Qawaid al-Lugah al-Arabiyah, Beirut: Dar al-Fikri, 1971.
9. Al-Sayyid Ahmad al-Hasyimi, al-Qawaid al-Asasiyah li al-Lugah al-‘Arabiyah, Cet. II; Jakarta:
Dinamika Berkat Utama, 1992.
IV. TUGAS MODUL
Simpulkan !
- Mahasiswa diharuskan untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi di akhir setiap
pertemuan tentang kata benda yang ditinjau dari kejelasannya (‫)اإلسم بالنظر الى تعيينه‬.
Jawab dan Kerjakan!
1. Apa kategori kata benda yang ditinjau dari kejelasannya?
2. Bagaimana cara pembentukan isim ma’rifah dari isim nakirah?
3. Berikan contoh masing-masing 5 dari isim nakirah lalu ubah menjadi isim ma’rifah !
V. INDIKATOR PENILAIAN
Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)
No Komponen Penilaian Nilai Bobot Perhitungan Skor
Rata-Rata (%) Nilai (Xn)
1 Tugas Mandiri A 20 A X 20/100
2 Tugas Kelompok B 30 B X 30/100
3 Kehadiran dan Keaktivan di Kelas C 50 C X 50/100
Jumlah EPm (A, B, dan C)

Materi modul-5 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan memahami konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari kejelasannya yang terdiri
atas isim nakirah dan isim ma’rifah.
2. Kemampuan menjelaskan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari kejelasannya yang terdiri
atas isim nakirah dan isim ma’rifah.
3. Kemampuan mengaplikasikan konsep kata benda (‫ )اإلسم‬ditinjau dari kejelasannya yang
terdiri atas isim nakirah dan isim ma’rifah.
4. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori isim nakirah
5. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata benda (‫ )اإلسم‬khususnya
dalam kategori isim ma’rifah.
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni memahami,
menjelaskan, mengaplikasikan, dan menghafal kaidah dan perbendaharaan kata yang berkaitan
dengan kata benda yang ditinjau dari kejelsannya dengan bobot nilai maksimum sebesar 100%
dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat penyelenggaraan kuliah
maupun melalui hasil tugas mandiri maupun kelompok.

VI. PENUTUP

Awaliah Musgamy | 51
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran baik
dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, dan evaluasi hasil
pengabdian masyarakat dalam lingkungan UIN Alauddin Makassar terkait kata benda yang
ditinjau dari kejelasannya maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi
dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran
melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.

52 | Bahasa Arab I
MODUL-6
‫الفعل بالنظر الى زمانه‬
I. PENDAHULUAN
- Diskusi Kelompok selama 90 menit.
- Evaluasi pembelajaran 45 menit.
A. Latar Belakang
Sebagaimana bahasa-bahasa di dunia yang memiliki kategori-kategori kata yang ditinjau dari
waktunya, Bahasa Arab juga memiliki kategori-kategori kata kerja yang ditinjau dari
waktunya (‫ )اإلسم بالنظر إلى زمانه‬yang lazim disebut dengan fi’I’ madhi untuk kata kerja yang
mengarah pada aktivitas yang dilakukan pada waktu lampau, fi’il mudhari untuk kata kerja
yang mengarah pada aktivitas yang dilakukan pada sekarang dan mendatang, serta fi’il amar
untuk kata kerja yang mengarah pada tuntutan untuk dilakukannya suatu aktivitas atau
berbentuk perintah. Keragaman kata kerja yang ditinjau dari waktunya tersebut tentu saja
memberikan konsekuensi logis terhadap penyatuan kata, baik kata benda (‫ )اإلسم‬ataupun
kata kerja (‫)الفعل‬, yang terbentuk dalam frase ataupun kalimat khususnya yang berkaitan
dengan tashrif-nya. Dalam implementasinya, berbagai kata yang dirangkaikan dengan salah
satu kategori tersebut apakah fi’il madhi, fi’il mudhari, serta fi’il amar memerlukan
penyesuaian-penyesuaian dengan mengacu pada kategori kata kerja yang dirangkaikan
tersebut. Oleh karena itu, pengetahuan tentang kata kerja yang ditinjau dari waktunya
merupakan suatu materi yang diperlukan oleh mahasiswa.
B. Ruang Lingkup Isi
Isi Modul-6 meliputi tentang: Pembagian kata kerja yang ditinjau dari waktunya yang terdiri
atas fi’il madhi, fi’il mudhari, serta fi’il amar. Kategori-kategori tersebut kemudian
diperdalam dalam hal tashrif ketiga kategori kata kerja tersebut.
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan modul masing-masing, maka
dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa terkait dengan dengan kata kerja
yang ditinjau dari waktunya yang indikatornya adalah kemampuannya dalam hal:
1. Mampu memahami konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri atas fi’il
madhi, fi’il mudhari, dan fi’il amar
2. Mampu menjelaskan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri atas fi’il
madhi, fi’il mudhari, dan fi’il amar.
3. Mampu mentashrif konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri atas fi’il
madhi, fi’il mudhari, dan fi’il amar.
4. Mampu mengaplikasikan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri atas
fi’il madhi, fi’il mudhari, dan fi’il amar.
5. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya dalam
kategori fi’il madhi berdasarkan tashrifnya.
6. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya dalam
kategori fi’il mudhari berdasarkan tashrifnya.
7. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya dalam
kategori fi’il amar berdasarkan tashrifnya.
II. MATERI PEMBELAJARAN

Awaliah Musgamy | 53
PERTEMUAN KE-10
PEMAHAMAN TENTANG KATA KERJA YANG DITINJAU DARI WAKTUNYA

‫اإلسم بالنظر إلى زمانه‬


A. Kategori Kata Kerja Yang Ditinjau Dari Waktunya
Kata kerja yang ditinjau dari waktunya terbagi atas tiga kategori yaitu fi’I’ madhi untuk
kata kerja yang mengarah pada aktivitas yang dilakukan pada waktu lampau, fi’il mudhari
untuk kata kerja yang mengarah pada aktivitas yang dilakukan pada sekarang dan
mendatang, serta fi’il amar untuk kata kerja yang mengarah pada tuntutan untuk
dilakukannya suatu aktivitas atau berbentuk perintah. Ketiga kategori tersebut tergambar
pada skema berikut:

‫الفعل بالنظر إلى‬


‫زمانه‬

‫الفعل المضارع‬ ‫الفعل الماضى‬

‫فعل األمر‬
1. Fi’il Madhi: Kata kerja yang menunjukkan kejadian di waktu lampau dari waktu
berbicara. Adapun tanda-tanda dari fi’il madhi adalah sebagai berikut:
a. Menunjukkan aktivitas yang telah lewat seperti ‫فتح‬
b. Dimasuki ta fa’il seperti ‫فتحت‬
c. Dimasuki ta ta’nits sakinah seperti ‫فتحت‬
2. Fi’il Mudhari: Kata kerja yang menunjukkan kejadian pada waktu berbicara atau
sesudahnya. Adapun tanda-tanda dari fi’il mudhari adalah sebagai berikut:
a. Menunjukkan aktivitas yang sedang berlangsung atau akan berlangsung seperti
b. Diawali dengan salah satu dari huruf ‫ ت‬،‫ ي‬،‫ ن‬،‫ ا‬seperti ‫ تفتح‬،‫ يفتح‬،‫ نفتح‬،‫افتح‬
3. Fi’il Amar: Kata kerja yang menuntut pelaksanaan perintah setelah waktu
pembicaraan. Adapun tanda-tanda dari fi’il amar adalah sebagai berikut:
a. Menunjukkan perintah seperti ‫افتح‬
b. Bisa dimasuki nun taukid seperti ‫افتحن‬
B. Fi’il Madhi
Sebagai kata kerja yang menunjukkan waktu lampau dengan beberapa jenis perubahan
menurut tashrif yang dimiliknya dan berimplikasi pada maknanya, tashrif fi’il madhi dapat
digambarkan sebagai berikut:

‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Dia (lk) telah menulis ‫كتب‬:‫هو‬

54 | Bahasa Arab I
Mereka berdua (lk) telah menulis ‫ كتبا‬:‫هما‬

Mereka semua (lk) telah menulis ‫ كتبوا‬:‫هم‬

Dia (prp) telah menulis ‫ كتبت‬:‫هي‬

Mereka berdua (prp) telah menulis ‫ كتبتا‬:‫هما‬

Mereka semua (prp) telah menulis ‫ كتبن‬:‫هن‬

Kamu (lk) telah menulis ‫ كتبت‬:‫انت‬

Kalian berdua (lk) telah menulis ‫ كتبتما‬:‫انتما‬

Kalian semua (lk) telah menulis ‫ كتبتم‬:‫انتم‬

Kamu (prp) telah menulis ‫ كتبت‬:‫انت‬

Kalian berdua (prp) telah menulis ‫ كتبتما‬:‫انتما‬

Kalian semua (prp) telah menulis ‫ كتبتن‬:‫انتن‬

Saya (lk/prp) telah menulis ‫ كتبت‬:‫انا‬

Kami/kita berdua/semua (lk/prp) telah ‫ كتبنا‬:‫نحن‬


menulis

C. Fi’il Mudhari
Sebagai kata kerja yang menunjukkan waktu lampau dengan beberapa jenis perubahan
menurut tashrif yang dimiliknya dan berimplikasi pada maknanya, tashrif fi’il mudhari
dapat digambarkan sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Dia (lk) sedang/akan menulis ‫يكتب‬:‫هو‬
Mereka berdua (lk) sedang/akan menulis ‫ يكتبان‬:‫هما‬

Mereka semua (lk) sedang/akan menulis ‫ يكتبون‬:‫هم‬

Awaliah Musgamy | 55
Dia (prp) sedang/akan menulis ‫ يكتب‬:‫هي‬

Mereka berdua (prp) sedang/akan menulis ‫ تكتبان‬:‫هما‬

Mereka semua (prp) sedang/akan menulis ‫ يكتبن‬:‫هن‬

Kamu (lk) sedang/akan menulis ‫ تكتب‬:‫انت‬

Kalian berdua (lk) sedang/akan menulis ‫ تكتبان‬:‫انتما‬

Kalian semua (lk) sedang/akan menulis ‫ تكتبون‬:‫انتم‬

Kamu (prp) sedang/akan menulis ‫ تكتبين‬:‫انت‬

Kalian berdua (prp) sedang/akan menulis ‫ تكتبان‬:‫انتما‬

Kalian semua (prp) sedang/akan menulis ‫ تكتبن‬:‫انتن‬

Saya (lk/prp) sedang/akan menulis ‫ اكتب‬:‫انا‬

Kami/kita berdua/semua (lk/prp) ‫ نكتبن‬:‫نحن‬


sedang/akan menulis

D. Fi’il Amar
Sebagai kata kerja yang menunjukkan perintah yang ditujukan pada orang kedua untuk
dilaksanakan, tashrif fi’il amar dapat digambarkan sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Kamu (lk) tulislah ! ‫اكتب‬:‫انت‬
Kalian berdua (lk) tulislah ! ‫ اكتبا‬:‫انتما‬

Kalian semua (lk) tulislah ! ‫ اكتبوا‬:‫انتم‬

Kamu (prp) tulislah ! ‫اكبي‬:‫انت‬

Kalian berdua (prp) tulislah ! ‫ اكتبا‬:‫انتما‬

Kalian semua (prp) tulislah ! ‫ اكتبن‬:‫انتن‬

56 | Bahasa Arab I
TAHAPAN:
1. Dosen menjelaskan materi inti perkuliahan
2. Mahasiswa merespon dengan memberikan pertanyaan dan tangggapan seputar materi
inti perkuliahan
3. Dosen memberikan tugas tersturuktur tentang materi inti perkuliahan yang dikerjakan
oleh mahasiswa secara perorangan lalu berkelompok
4. Mahasiswa secara bergantian meyebutkan kata benda lalu direspon oleh mahasiswa yang
lainnya dengan memberikan kategori-kategori sesuai dengan materi inti perkuliahan
5. Dosen memberikan hafalan perbendaharaan kata sesuai dengan tashrif materi inti
perkuliahan

III. SUMBER KEPUSTAKAAN


1. Aunur Rafiq bin Ghufron, Mukhtarat al-Qawaid al-Lugah al-Arabiyyah, Gresik: Pustaka Al-
Furqon, 2013.
2. Azhar Arsyad, Menguasai Kata Kerja Populer dan Preposisi Bahasa Arab (al-Mufradat al-
Sya’i‘ah ma‘a al-Huruf), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
3. Azhar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab melalui Kata Benda Populer Bahasa
Arab, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
4. Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan
Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab, Yogyakarta: Norma Media Idea, 2007.
5. Moch. Anwar, Ilmu Nahwu: Terjemahan Matan al-Ajurumiyyah dan Imrithy Berikut
Penjelasannya, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010.
6. Mustafa M. Nuri, al-Arabiyah al-Muyassarah Jilid I, Makassar: IAIN Alauddin, 1998.
7. Nafis Djuaeni, Kamus Kontemporer Istilah Politik dan Ekonomi, Jakarta: Penerbit Teraju,
2005.
8. Said al-Afghani, al-Mujaz fi Qawaid al-Lugah al-Arabiyah, Beirut: Dar al-Fikri, 1971.
9. Al-Sayyid Ahmad al-Hasyimi, al-Qawaid al-Asasiyah li al-Lugah al-‘Arabiyah, Cet. II; Jakarta:
Dinamika Berkat Utama, 1992.
IV. TUGAS MODUL
Simpulkan
- Mahasiswa diharuskan untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi di akhir setiap
pertemuan tentang kata kerja yang ditinjau dari waktunya.
Jawab dan Kerjakan!
1. Apa kategori kata kerja yang ditinjau dari waktunya?
2. Apa tanda-tanda fi’il mudhari?
3. Praktikkan tashrif fi’il madhi, fi’il mudhari, dan fi’il amar !

V. INDIKATOR PENILAIAN
Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)
No Komponen Penilaian Nilai Bobot Perhitungan Skor
Rata-Rata (%) Nilai (Xn)
1 Tugas Mandiri A 20 A X 20/100
2 Tugas Kelompok B 30 B X 30/100
3 Kehadiran dan Keaktivan di Kelas C 50 C X 50/100
Jumlah EPm (A, B, dan C)

Awaliah Musgamy | 57
Materi modul-6 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan memahami konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri atas
fi’il madhi, fi’il mudhari, dan fi’il amar
2. Kemampuan menjelaskan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri atas
fi’il madhi, fi’il mudhari, dan fi’il amar.
3. Kemampuan mentashrif konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri atas fi’il
madhi, fi’il mudhari, dan fi’il amar.
4. Kemampuan mengaplikasikan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari waktunya yang terdiri
atas fi’il madhi, fi’il mudhari, dan fi’il amar.
5. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya
dalam kategori fi’il madhi berdasarkan tashrifnya.
6. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya
dalam kategori fi’il mudhari berdasarkan tashrifnya.
7. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya
dalam kategori fi’il amar berdasarkan tashrifnya
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni mengetahui dan
menjelaskan serta menerapkan kaedah dan perbendaharaan kata yang berkaitan dengan kata
kerja yang ditinjau dari waktunya yang diberikan dengan bobot nilai maksimum sebesar 100%
dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat penyelenggaraan
kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri maupun kelompok.
VI. PENUTUP
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran baik
dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, dan evaluasi hasil
pengabdian masyarakat dalam lingkungan UIN Alauddin Makassar terkait kata kerja yang
ditinjau dari waktunya maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi dalam
modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran melalui
peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.

58 | Bahasa Arab I
MODUL-7
‫الفعل بالنظر إلى فاعله‬
I. PENDAHULUAN
- Diskusi Kelompok selama 90 menit.
- Evaluasi pembelajaran 45 menit.

A. Latar Belakang
Sebagaimana bahasa-bahasa di dunia yang memiliki kategori-kategori kata yang ditinjau dari
subyeknya, Bahasa Arab juga memiliki kategori-kategori kata kerja kerja yang ditinjau dari
subyeknya (‫ )اإلسم بالنظر إلى فاعله‬yang lazim disebut dengan fi’il mabni ma’lum yang digunakan
dalam pembentukan kalimat aktif dan fi’il mabni majhul yang digunakan dalam
pembentukan kalimat pasif. Keragaman kata kerja yang ditinjau dari subyeknya tersebut
tentu saja memberikan konsekuensi logis terhadap penyatuan kata, baik kata benda (‫)اإلسم‬
ataupun kata kerja (‫)الفعل‬, yang terbentuk dalam frase ataupun kalimat khususnya yang
berkaitan dengan tashrif-nya. Dalam implementasinya, berbagai kata yang dirangkaikan
dengan salah satu kategori tersebut apakah fi’il mabni ma’lum atau fi’il mabni majhul
memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan mengacu pada kategori kata kerja yang
dirangkaikan tersebut. Oleh karena itu, pengetahuan tentang kata kerja yang ditinjau dari
subyeknya merupakan suatu materi yang diperlukan oleh mahasiswa.
B. Ruang Lingkup Isi
Isi Modul-7 meliputi tentang: Pembagian kata kerja yang ditinjau dari subyeknya yang terdiri
atas fi’il mabni ma’lum atau fi’il mabni majhul. Kategori-kategori tersebut kemudian
diperdalam dalam hal tashrif kedua kategori kata kerja tersebut.
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan modul masing-masing, maka
dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa terkait dengan kata kerja yang
ditinjau dari subyeknya yang indikatornya adalah kemampuannya dalam hal:
1. Mampu memahami konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari subyeknya yang terdiri atas fi’il
mabni ma’lum dan fi’il mabni majhul.
2. Mampu menjelaskan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari subyeknya yang terdiri atas
fi’il mabni ma’lum dan fi’il mabni majhul.
3. Mampu mengaplikasikan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari subyeknya yang terdiri
atas fi’il mabni ma’lum dan fi’il mabni majhul.
4. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya dalam
kategori fi’il mabni ma’lum berdasarkan tashrifnya.
5. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya dalam
kategori fi’il mabni majhul berdasarkan tashrifnya.
II. MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-11
PEMAHAMAN TENTANG KERJA KERJA YANG DITINJAU DARI SUBYEKNYA

‫اإلسم بالنظر إلى فاعله‬


A. Kategori Kata Kerja Yang Ditinjau Dari Subyeknya

Awaliah Musgamy | 59
Kata kerja yang ditinjau dari subyeknya terbagi atas dua kategori yaitu fi’I’ mabni ma’lum
serta fi’il mabni majhul. Kedua kategori tersebut tergambar pada skema berikut:

‫الفعل بالنظر إلى‬


‫فاعله‬

‫الفعل المبنى‬ ‫الفعل المبنى للمعلوم‬


‫للمجهول‬

1. Fi’il Mabni Ma’lum: Fi’il mabni ma’lum adalah fi’il yang pelakunya diketahui atau yang
dalam bahasa Indonesia biasa dikatakan sebagai kalimat aktif. Adapun tanda dari fi’il
mabni ma’lum adalah sebagai berikut:
a. Memiliki makna aktif
b. Adanya subyek
c. Pengunaan harakat fi’il madhi dan fi’il mudhari seperti biasanya.
2. Fi’il Mabni Majhul: Fi’il mabni majhul adalah fi’il yang pelakunya tidak diketahui atau
yang dalam bahasa Indonesia biasa dikatakan sebagai kalimat pasif. Pada dasarnya,
penggunaan istilah tidak diketahui, bukan satu-satunya alasan dari pembentukan
kalimat dengan menggunakan fi’il mabni majhul dengan tidak menyebutkan subyeknya
karena ada beberapa pertimbangan lain seperti tidak perlunya menyebutkan
subyeknya, ketidaktahuan siapa subyeknya, perlunya merahasiakan subyeknya, dan
lain-lain. Adapun tanda dari fi’il mabni majhul adalah sebagai berikut:
a. Memiliki makna pasif
b. Tidak adanya subyek
c. Adanya perubahan harakat fi’il madhi dengan memberi harakat dhammah pada
awalnya lalu memberi harakat kasrah huruf sebelum terakhir dan fi’il mudhari
memberi harakat dhammah pada huruf pertama lalu memberi harakat fathah
huruf sebelum terakhir.
B. Fi’il Mabni Ma’lum
Penggunaan fi’il mabni ma’lum sesuai tashrifnya, baik pada fi’il madhi ataupun fi’il
mudhari, dapat dilihat pada contoh yang ada pada modul 6.
C. Fi’il mabni Majhul
Penggunaan fi’il mabni majhul sesuai tashrifnya, baik pada fi’il madhi ataupun fi’il mudhari,
adalah sebagai berikut:
1. Fi’il Madhi
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Seorang siswa telah diajar ‫علم الطالب‬
Dua orang siswa telah diajar ‫علم الطالبان‬

60 | Bahasa Arab I
Para siswa telah diajar ‫علم الطالب‬

Seorang siswi telah diajar ‫علمت الطالبة‬

Dua orang siswi telah diajar ‫علمت الطالبتان‬

Para siswi telah diajar ‫علمت الطلبات‬

2. Fi’il Mudhari
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Seorang siswa sedang/akan diajar ‫يعلم الطالب‬
Dua orang siswa sedang/akan diajar ‫يعلم الطالبان‬

Para siswa sedang/akan diajar ‫يعلم الطالب‬

Seorang siswi sedang/akan diajar ‫تعلم الطالبة‬

Dua orang siswi sedang/akan diajar ‫تعلم الطالبتان‬

Para siswi sedang/akan diajar ‫تعلم الطلبات‬

TAHAPAN:
1. Dosen menjelaskan materi inti perkuliahan
2. Mahasiswa merespon dengan memberikan pertanyaan dan tangggapan seputar materi
inti perkuliahan
3. Dosen memberikan tugas tersturuktur tentang materi inti perkuliahan yang dikerjakan
oleh mahasiswa secara perorangan lalu berkelompok
4. Mahasiswa secara bergantian meyebutkan kata benda lalu direspon oleh mahasiswa
yang lainnya dengan memberikan kategori-kategori sesuai dengan materi inti
perkuliahan
5. Dosen memberikan hafalan perbendaharaan kata sesuai dengan tashrif materi inti
perkuliahan

III. SUMBER KEPUSTAKAAN


1. Aunur Rafiq bin Ghufron, Mukhtarat al-Qawaid al-Lugah al-Arabiyyah, Gresik: Pustaka Al-
Furqon, 2013.
2. Azhar Arsyad, Menguasai Kata Kerja Populer dan Preposisi Bahasa Arab (al-Mufradat al-
Sya’i‘ah ma‘a al-Huruf), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Awaliah Musgamy | 61
3. Azhar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab melalui Kata Benda Populer Bahasa
Arab, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
4. Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan
Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab, Yogyakarta: Norma Media Idea, 2007.
5. Moch. Anwar, Ilmu Nahwu: Terjemahan Matan al-Ajurumiyyah dan Imrithy Berikut
Penjelasannya, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010.
6. Mustafa M. Nuri, al-Arabiyah al-Muyassarah Jilid I, Makassar: IAIN Alauddin, 1998.
7. Nafis Djuaeni, Kamus Kontemporer Istilah Politik dan Ekonomi, Jakarta: Penerbit Teraju,
2005.
8. Said al-Afghani, al-Mujaz fi Qawaid al-Lugah al-Arabiyah, Beirut: Dar al-Fikri, 1971.
9. Al-Sayyid Ahmad al-Hasyimi, al-Qawaid al-Asasiyah li al-Lugah al-‘Arabiyah, Cet. II; Jakarta:
Dinamika Berkat Utama, 1992.
IV. TUGAS MODUL
Simpulkan !
- Mahasiswa diharuskan untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi di akhir setiap
pertemuan tentang kata kerja yang ditinjau dari subyeknya
Jawab dan Kerjakan !
1. Apa kategori kata kerja yang ditinjau dari subyeknya?
2. Apa rumus-rumus pembentukan fi’il mabni ma’lum dan fi’il mabni majhul khususnya pada
orang ketiga tunggal baik mudzakkar ataupun muannats ?
3. Praktikkan tashrif fi’il mabni ma’lum dan fi’il mabni majhul!
V. INDIKATOR PENILAIAN
Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)
No Komponen Penilaian Nilai Bobot Perhitungan Skor
Rata-Rata (%) Nilai (Xn)
1 Tugas Mandiri A 20 A X 20/100
2 Tugas Kelompok B 30 B X 30/100
3 Kehadiran dan Keaktivan di Kelas C 50 C X 50/100
Jumlah EPm (A, B, dan C)

Materi modul-7 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan memahami konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari subyeknya yang terdiri atas
fi’il mabni ma’lum dan fi’il mabni majhul.
2. Kemampuan menjelaskan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari subyeknya yang terdiri atas
fi’il mabni ma’lum dan fi’il mabni majhul.
3. Kemampuan mengaplikasikan konsep kata kerja (‫ )الفعل‬ditinjau dari subyeknya yang terdiri
atas fi’il mabni ma’lum dan fi’il mabni majhul.
4. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya
dalam kategori fi’il mabni ma’lum berdasarkan tashrifnya.
5. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari kata kerja (‫ )الفعل‬khususnya
dalam kategori fi’il mabni majhul berdasarkan tashrifnya.
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni memahami,
menjelaskan, mengaplikasikan, dan menghafal kaedah dan perbendaharaaan kata yang terkait

62 | Bahasa Arab I
dengan kata kerja yang ditinjau dari waktunya yang diberikan dengan bobot nilai maksimum
sebesar 100% dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat penyelenggaraan kuliah
maupun melalui hasil tugas mandiri maupun kelompok.

VI. PENUTUP
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran baik
dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, dan evaluasi hasil
pengabdian masyarakat dalam lingkungan UIN Alauddin Makassar terkait kata kerja yang
ditinjau dari subyeknya maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk materi dalam
modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran melalui
peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.

Awaliah Musgamy | 63
MODUL-8
‫الحرف و عالقته مع اإلسم و الفعل‬
I. PENDAHULUAN
- Diskusi Kelompok selama 90 menit.
- Evaluasi pembelajaran 45 menit
A. Latar Belakang
Dalam tata bahasa Arab, definisi yang biasa dilekatkan pada harf sebagai bagian dari kata
yang tidak memiliki arti apa-apa apabila kemudian tidak disambungkan dengan kata benda
ataupun kata kerja, bukan berarti menafikan urgensi dari harf dalam pembentukan kalimat
bahasa Arab dalam konteks komunikasi lisan dan tulisan. Bahkan definisi tersebut
mengisyaratkan bahwa tanpa adanya harf, maka kata benda ataupun kata kerja tidak akan
bisa menyampaikan pesan secara maksimal dalam konteks komunikasi lisan dan tulisan.
Dalam kaitannya dengan keterkaitan harf dengan dua kategori mkata yang lainnya yang
dalam hal ini adalah kata benda ataupun kata kerja, ada tiga kategori yang bisa ditemukan
yaitu 1) harf yang hanya bisa tersambung dengan kata benda, 2) harf yang hanya bisa
tersambung dengan kata kerja, serta 3) harf yang bisa tersambung dengan keduanya.
berbagai kategori tersebut tentu saja memberikan konsekuensi logis terhadap penyatuan
kata, baik kata benda, kata kerja, ataupun harf memerlukan penyesuaian-penyesuaian
dengan mengacu pada ketiga kategori kata tersebut serta ketiga kategori penyatuannya.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang harf dan keterkaitannya dengan kata benda dan kata
kerja merupakan suatu materi yang diperlukan oleh mahasiswa.
B. Ruang Lingkup Isi
Isi Modul-8 meliputi tentang: Berbagai jenis dan penggunaan dari harf yang mengacu pada
ketiga kategori yaitu 1) harf yang hanya bisa tersambung dengan kata benda, 2) harf yang
hanya bisa tersambung dengan kata kerja, serta 3) harf yang bisa tersambung dengan
keduanya
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan modul masing-masing, maka
dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa terkait dengan harf dan
keterkaitannya dengan kata benda dan kata kerja yang indikatornya adalah kemampuannya
dalam hal:
1. Mampu memahami kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata benda
(‫ )اإلسم‬seperti huruf jar, inna wa akhwatuha, harf nida, harf istisna, wau maiyyah, dan lam
ibtida.
2. Mampu menjelaskan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata benda
(‫ )اإلسم‬seperti huruf jar, inna wa akhwatuha, harf nida, harf istisna, wau maiyyah, dan lam
ibtida.
3. Mampu mengaplikasikan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata
benda (‫ )اإلسم‬seperti huruf jar, inna wa akhwatuha, harf nida, harf istisna, wau maiyyah,
dan lam ibtida.
4. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari al-harf khususnya dalam kategori
al-harf yang hanya bisa masuk pada kata benda (‫ )اإلسم‬seperti huruf jar, inna wa
akhwatuha, harf nida, harf istisna, wau maiyyah, dan lam ibtida.

64 | Bahasa Arab I
5. Mampu memahami kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata kerja
(‫ )الفعل‬seperti harf nashb, harf jazm, harf ‫ما‬, ‫ال‬, ‫قد‬, ‫ سوف‬, dan ‫ س‬.
6. Mampu menjelaskan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata kerja
(‫ )الفعل‬seperti harf nashb, harf jazm, harf ‫ سوف‬,‫ قد‬,‫ ال‬,‫ما‬, dan ‫س‬.
7. Mampu mengaplikasikan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata
kerja (‫ )الفعل‬seperti harf nashb, harf jazm, harf ‫ سوف‬,‫ قد‬,‫ ال‬,‫ما‬, dan ‫س‬.
8. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari al-harf khususnya dalam kategori
al-harf yang hanya bisa masuk pada kata kerja (‫ )الفعل‬seperti harf nashb, harf jazm, harf
‫ سوف‬,‫ قد‬,‫ ال‬,‫ما‬, dan ‫س‬.
9. Mampu memahami kategori-kategori al-harf yang bisa masuk baik pada kata benda
(‫ )اإلسم‬demikian pula pada kerja (‫ )الفعل‬seperti harf athaf, harf istifham ‫ أ‬dan ‫ هل‬, wawu
hal, serta lam qasam.
10. Mampu menjelaskan kategori-kategori al-harf yang bisa masuk baik pada kata benda
(‫ )اإلسم‬demikian pula pada kerja (‫ )الفعل‬seperti harf athaf, harf istifham ‫ أ‬dan ‫هل‬, wawu
hal, serta lam qasam.
11. Mampu mengaplikasikan kategori-kategori al-harf yang bisa masuk baik pada kata benda
(‫ )اإلسم‬demikian pula pada kerja (‫ )الفعل‬seperti harf athaf, harf istifham‫ أ‬dan ‫هل‬, wawu
hal, serta lam qasam.
12. Mampu menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari al-harf khususnya dalam kategori
al-harf yang bisa masuk baik pada kata benda (‫ )اإلسم‬demikian pula pada kerja (‫)الفعل‬
seperti harf athaf, harf istifham‫ أ‬dan ‫هل‬, wawu hal, serta lam qasam.
II. MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-12
PEMAHAMAN TENTANG HARF YANG HANYA BERSAMBUNG DENGAN KATA BENDA
‫الحرف الملتصلة باإلسم فقط‬
A. Definisi dan Jenis-Jenis Harf Yang Hanya Bersambungan Dengan Kata Benda
Jenis-jenis harf yang hanya bersambungan dengan kata benda terdiri atas harf jar, inna wa
akhwatuha, harf nida, harf istisna, wawu maiyyah, lam ibtida yang dapat dilihat pada
skema berikut:

‫الحرف الملتصلة باإلسم‬


‫فقط‬

‫ واو‬،‫ حرف اإلستثناء‬،‫ حرف النداء‬،‫ إن وأخواتها‬،‫حرف الجر‬


‫ الم اإلبتداء‬،‫المعية‬
1. Harf Jar : Harf jar merupakan harf yang berfungsi menjarkan kata benda yang terletak
setelahnya dengan beberapa jenis yang memiliki makna yang berbeda-beda.
2. Inna Wa Akhwatuha: Inna wa akhwatuha merupakan harf yang berfungsi menashab
kata beda yang terletak setelahnya dan merafa’ khabar yang memodifikasi kata benda
tersebut dengan beberapa jenis yang memiliki makna yang berbeda-beda.
3. Harf Nida: Harf nida merupakan harf yang digunakan untuk memanggil seseorang atau
sesuatu dengan beberapa jenis yang memiliki makna yang berbeda-beda.

Awaliah Musgamy | 65
4. Harf Istisna: Harf istisna merupakan harf yang dipergunakan untuk menunjukkan
pengecualian dengan beberapa jenis yang memiliki makna yang berbeda-beda.
5. Wawu Maiyyah: Wawu maiyyah merupakan penggunaan huruf ‫ و‬sebagai harf yang
memiliki makna menyertai.
6. Lam Ibtida: Lam ibtida merupakan penggunaan huruf ‫ ل‬sebagai harf yang ditempatkan
di awal kalimat yang biasanya bersungguh-sungguh.
A. Harf Jar
Sebagai harf yang berfungsi menjarkan kata benda yang terletak setelahnya dengan
beberapa jenis yang memiliki makna yang berbeda-beda, harf jar terdiri atas beberapa
jenis seperti ‫ منذ‬،‫ رب‬،‫ حتى‬،‫ تاء القسم‬،‫ واو القسم‬،‫ الالم‬،‫ الكاف‬،‫ الباء‬،‫ في‬،‫ على‬،‫ الى‬،‫من‬
dan lain-lain. Adapun contoh penggunaan harf jar dalam kalimat adalah sebagai berikut:

‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Dari sekolah ‫من المدرسة‬
Ke kampus ‫الى الجامعة‬

Di atas meja ‫على المكتب‬

Di rumah ‫فى اليت‬

Dengan adil ‫بالعدل‬

Seperti ahli ‫كالخبير‬

Untuk menulis ‫للكتابة‬

Demi Allah ‫وهللا‬

Demi Allah ‫تاهلل‬

Sampai akhir ‫حتى األخر‬

Kadang-kadang keikhlasan ‫رب اإلخالص‬

Sejak permulaan ‫منذ البداية‬

B. Inna wa Akhwatuha
Sebagai harf yang berfungsi yang berfungsi menashab kata beda yang terletak setelahnya
dan merafa’ khabar yang memodifikasi kata benda tersebut dengan beberapa jenis yang

66 | Bahasa Arab I
memiliki makna yang berbeda-beda, inna wa akhwatuha terdiri atas beberapa jenis seperti
‫ ليت‬،‫ لعل‬،‫ كأن‬،‫ لكن‬،‫ إن‬،‫ أن‬dan lain-lain. Adapun contoh penggunaan inna wa akhwatuha
dalam kalimat adalah sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Saya tahu bahwa sesungguhnya anda tahu ‫عرفت أنك ماهر‬
Sesungguhnya guru tersebut sibuk ‫إن األستاذ مشغول‬

Pekerja sukses tapi pengangguran gagal ‫العامل ناجح لكن العاطل فاشل‬

Seolah-olah anda tahu ‫كأنك فاهم‬

Semoga kalian dirahmati ‫لعلكم ترحمون‬

Semoga orang malas sukses ‫ليت الكسالن ناجح‬

C. Harf Nida
Sebagai jenis harf yang digunakan untuk memanggil seseorang atau sesuatu dengan
beberapa jenis yang memiliki makna yang berbeda-beda, harf nida terdiri atas beberapa
jenis seperti ‫ وا‬،‫ أي‬،‫ هيا‬،‫ أيا‬،‫ يا‬dan lain-lain. Adapun contoh penggunaan harf nida dalam
kalimat adalah sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Wahai Ahmad ‫يا احمد‬
Wahai Ahmad ‫أيا احمد‬

Wahai Ahmad ‫هيا احمد‬

Wahai Ahmad ‫أي احمد‬

Wahai Ahmad ‫وا احمد‬

D. Harf Istisna
Sebagai jenis harf yang digunakan untuk menunjukkan pengecualian dengan beberapa
jenis yang memiliki makna yang berbeda-beda, istisna terdiri atas beberapa jenis seperti
‫ خال‬،‫ عدا‬،‫سوى‬،‫ غير‬،‫ إال‬dan lain-lain. Adapun contoh penggunaan harf nida dalam
kalimat adalah sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬

Awaliah Musgamy | 67
Kaum telah datang kecuali Zaid ‫جاء القوم أال زيدا‬
Kaum telah datang kecuali Zaid ‫جاء القوم غير زيد‬

Kaum telah datang kecuali Zaid ‫جاء القوم سوى زيد‬

Kaum telah datang kecuali Zaid ‫جاء القوم عدا زيد‬

Kaum telah datang kecuali Zaid ‫جاء القوم خال زيد‬

E. Wau Maiyyah
Sebagai jenis harf yang memiliki makna menyertai, wau maiyyah berkaitan erat dengan
istilah maf’ul ma’a karena wau maiyyah inilah yang menghubungkan maf’ul ma’a tersebut
dengan kalimat sebelumnya. Adapun contoh penggunaan harf nida dalam kalimat adalah
sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Penjual ikan datang dan matahari terbit ‫جاء السماك وطلوع الشمس‬
Pegawai pulang dan matahari terbenam ‫رجع الموظف وغروب الشمس‬

F. Lam Ibtida
Sebagai jenis harf yang merupakan penggunaan huruf ‫ ل‬sebagai harf yang ditempatkan di
awal kalimat yang biasanya bersungguh-sungguh, lam ibtida merupakan penguat atas isim
yang terletak setelahnya. Adapun contoh penggunaan lam dalam kalimat adalah sebagai
berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Sesungguhnya kamu dalam hati mereka  
lebih ditakuti daripada Allah   
  
Sesungguhnya kebenaran itu sungguh ‫إن الحق لمنتصر‬
akan menang

TAHAPAN:
1. Dosen memberikan penjelasan tentang materi inti perkuliahan
2. Dosen kemudian membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
kategori-kategori dari materi inti perkuliahan
3. Dosen meminta masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang berkaitan dengan
kategori-kategori dari materi inti perkuliahan
4. Tiap kelompok bekerja dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya lalu
mempresentasikannya.

68 | Bahasa Arab I
5. Dosen mengarahkan mahasiswa untuk menghafal kategori-kategori yang ada dalam
materi inti perkuliahan
PERTEMUAN KE-13
PEMAHAMAN TENTANG HARF YANG HANYA BERSAMBUNG DENGAN KATA KERJA
)۱(‫الحرف الملتصلة بالفعل فقط‬
A. Definisi dan Jenis-Jenis Harf Yang Hanya Bersambungan Dengan Kata Kerja
Jenis-jenis harf yang hanya bersambungan dengan kata kerja terdiri atas harf nashb, harf
jazm, harf nafi ‫ ما‬dan ‫ ال‬, ‫ قد‬, ‫ سوف‬,‫ السين‬yang dapat dilihat pada skema berikut:

‫الحرف الملتصلة بالفعل‬


‫فقط‬

‫ السين‬،‫ سوف‬،‫ قد‬،‫ ال‬،‫ ما‬،‫ حرف جزم‬،‫حرف نصب‬

1. Harf Nashb: Harf nashb merupakan harf yang berfungsi untuk menashab fi’il mudhari
yang terletak setelahnya dengan beberapa jenis yang memiliki makna yang berbeda-
beda.
2. Harf Jazm: Harf jazm merupakan harf yang berfungsi untuk menjazam fi’il mudhari
yang terletak setelahnya dengan beberapa jenis yang memiliki makna yang berbeda-
beda.
3. ‫ ما‬dan ‫ ال‬: ‫ ما‬dan ‫ ال‬merupakan harf nafi yang memiliki makna tidak dimana ‫ ما‬digunakan
pada fi’il madhi sementara ‫ ال‬digunakan pada fiil mudhari.
4. ‫ قد‬: ‫ قد‬merupakan harf yang apabila masuk pada fi'il madhi berarti sungguh, sementara
apabila masuk pada fi’il mudhari berarti kadang-kadang.
5. ‫ سوف‬dan ‫ السين‬: ‫ سوف‬dan ‫ السين‬merupakan harf yang hanya masuk pada fi’il mudhari
yang memiliki makna masing-masing khususnya jika ditinjau dengan rentang waktu
akan terjadinya suatu aktivitas. Harf ‫ السين‬menunjukkan waktu yang sudah dekat
sementara harf ‫ سوف‬menunjukkan waktu yang yang masih lama.
TAHAPAN:
1. Dosen memberikan penjelasan tentang materi inti perkuliahan
2. Dosen kemudian membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
kategori-kategori dari materi inti perkuliahan
3. Dosen meminta masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang berkaitan dengan
kategori-kategori dari materi inti perkuliahan
4. Tiap kelompok bekerja dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya lalu
mempresentasikannya.
5. Dosen mengarahkan mahasiswa untuk menghafal kategori-kategori yang ada dalam
materi inti perkuliahan
PERTEMUAN KE-14
PEMAHAMAN TENTANG HARF YANG HANYA BERSAMBUNG DENGAN KATA KERJA
)٢( ‫الحرف الملتصلة بالفعل فقط‬
A. Harf Nashb

Awaliah Musgamy | 69
Sebagai harf yang berfungsi menashab kata kerja fi’il mudhari yang terletak setelahnya
dengan beberapa jenis yang memiliki makna yang berbeda-beda, harf nashb terdiri atas
beberapa jenis seperti ‫ كي‬،‫ إذن‬،‫ لن‬،‫ أن‬dan lain-lain. Adapun contoh penggunaan inna wa
akhwatuha dalam kalimat adalah sebagai berikut:

‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Kita harus belajar ‫علينا أن نتعلم‬
Dia tidak akan datang di persidangan ‫هو لن يجيئ في المحكمة‬

Kalau begitu kita pergi bersama ‫إذن نذهب معا‬

Saya belajar supaya saya sukses ‫انا اتعلم كي انجح‬

B. Harf Jazm
Sebagai harf yang berfungsi yang berfungsi menjazam kata kerja fi’il mudhari yang terletak
setelahnya dengan beberapa jenis yang memiliki makna yang berbeda-beda, harf jazm
terdiri atas beberapa jenis seperti ‫ الم الناهية‬،‫ الم األمر‬،‫ لما‬،‫لم‬dan lain-lain. Adapun
contoh penggunaan harf jazm dalam kalimat adalah sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Tidak beranak dan tidak pula ‫لم يلد ولم يولد‬
diperanakkan
Saya belum mendengar sebelumnya ‫لما اسمع من قبل‬

Berlapang-lapanglah dalam kebaikan ‫لتسع إلى الخير‬

Jangan buka ‫ال تفتح‬

C. ‫ ما‬dan ‫ال‬
Sebagai harf nafi yang memiliki makna tidak dimana ‫ ما‬digunakan pada fi’il madhi
sementara ‫ ال‬digunakan pada fiil mudhari, penggunaan kedua harf tersebut telah jelas
penggunaannya meskipun maknanya sama yaitu tidak. Adapun contoh penggunaan harf ‫ال‬
dan ‫ ما‬dalam kalimat adalah sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Mahasiswa tersebut tidak datang ‫ما حضر الطالب‬
Mahasiswa tersebut tidak datang ‫ال يحضر الطالب‬

D. ‫قد‬

70 | Bahasa Arab I
Sebagai harf yang memiliki makna yang tergantung pada kategori kata kerja yang terletak
setelahnya, apakah fi’il madhi yang kemudian berimplikasi pada harf ‫ قد‬bermakna
sungguh atau fi’Il mudhari yang kemudian berimplikasi pada harf ‫ قد‬bermakna kadang-
kadang, kejelian dalam melihat kategori kata kerja yang terletak sesudahnya mutlak
dimiliki. Adapun contoh penggunaan harf ‫ قد‬dalam kalimat adalah sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Mahasiswa tersebut sungguh tidak datang ‫قد حضر الطالب‬
Mahasiswa tersebut kadang-kadang tidak ‫قد يحضر الطالب‬
datang

E. ‫ سوف‬dan ‫السين‬
Sebagai harf yang memiliki makna yang berbeda dari sisi rentang waktu akan terjadinya
suatu aktivitas dimana harf ‫ السين‬digunakan untuk menggambarkan suatu aktivitas yang
akan segera terjadi sementara harf ‫ سوف‬digunakan untuk menggambarkan suatu aktivitas
yang terjadinya masih lama, penggunaan kedua kategori harf ini memerlukan kejelian
dalam hal memahami rentang waktu itu sendiri yang bisa dipahami berdasarkan konteks
komunikasi. Adapun contoh penggunaan harf ‫ سوف‬dan ‫ السين‬dalam kalimat adalah sebagai
berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Direktur akan segera hadir ‫المدير سيحضر‬
Direktur akan hadir ‫المدير سوف يحضر‬

TAHAPAN:
1. Dosen memberikan penjelasan tentang materi inti perkuliahan
2. Dosen kemudian membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
kategori-kategori dari materi inti perkuliahan
3. Dosen meminta masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang berkaitan dengan
kategori-kategori dari materi inti perkuliahan
4. Tiap kelompok bekerja dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya lalu
mempresentasikannya.
5. Dosen mengarahkan mahasiswa untuk menghafal kategori-kategori yang ada dalam
materi inti perkuliahan
Pertemuan Ke-15
PEMAHAMAN TENTANG YANG BERSAMBUNGAN DENGAN KATA BENDA DAN KATA KERJA
‫الحرف الملتصل باإلسم والفعل‬

A. Definisi dan Jenis-Jenis Harf Yang Bersambungan Dengan Kata Benda dan Kata Kerja
Jenis-jenis harf yang bersambungan dengan kata benda dan kata kerja terdiri atas ‫حرف‬
‫ الم القسم‬،‫ واو الحال‬،‫ حرف اإلستفهام أ و هل‬،‫ العطف‬yang dapat dilihat pada skema
berikut:

Awaliah Musgamy | 71
‫الحرف الملتصل باإلسم‬
‫والفعل‬

‫ الم القسم‬،‫ واو الحال‬،‫ حرف اإلستفهام أ و هل‬،‫حرف العطف‬

1. Harf Athaf: Harf athaf merupakan harf yang menghubungkan antara tabi’ dan
matbu’nya dengan beberapa jenis yang memiliki makna yang berbeda-beda.
2. Harf Istifham ‫ أ‬dan ‫ هل‬: Harf istifham ‫ أ‬dan ‫ هل‬merupakan kata tanya yang memiliki
makna apakah dengan perbedaan mandasar bahwa harf istifham ‫ هل‬menutut jawaban
ya (‫ )نعم‬atau tidak (‫)ال‬, sementara harf istifham ‫ أ‬biasanya diikuti oleh harf athaf ‫أم‬
yang berarti ataukah sebagai pemisah antara kata benda atau kata kerja yang
ditanyakan.
3. Wau Hal: Wawu hal merupakan wau yang bisa masuk pada jumlah ismiyyah ataupun
jumlah fi’liyyah yang menjelaskan keadaan dari pelaku saat melakukan suatu aktivitas.
4. Lam Qasam: Lam qasam merupakan harf ‫ ل‬yang menguatkan sumpah yang dapat
bersambungan dengan kata benda dan akata kerja dalam penggunaannya.
B. Harf Athaf
Sebagai harf yang menghubungkan antara tabi’ dan matbu’nya dengan beberapa jenis
yang memiliki makna yang berbeda-beda, harf athaf terdiri atas beberapa jenis seperti
‫ حتى‬،‫ لكن‬،‫ بل‬،‫ إما‬،‫ أم‬،‫ أو‬،‫ ثم‬،‫ الفاء‬،‫ الواو‬dan lain-lain. Adapun contoh penggunaan harf
athaf dalam kalimat adalah sebagai berikut:

‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Dosen dan mahasiswa datang ‫جاء المحاضر و الطالب‬
Dosen datang lalu mahasiswa ‫جاء المحاضر فالطالب‬

Hakim berbicara lalu diam ‫القاضى يتكلم ثم يسكت‬

Dia bersyukur atau ingkar ‫هو يشكر أو يكفر‬

Saya akan membaca kitab atau majalah ‫سأقرأكتابا أم مجلة‬

Saya akan membeli polpen atau kitab ‫سأشترى قلما أم كتابا‬

Saya akan mendengar berita atau ‫سيسمع خبرا إما إعالنا‬


pengumuman

72 | Bahasa Arab I
Saya tidak membaca surat tapi ‫ما قرأت الرسالة بل كتبتها‬
menulisnya
Guru tidak datang tapi siswa ‫ما حضر األستاذ لكن الطالب‬

Saya makan ikan hingga kepalanya ‫اكلت السمك حتى رأسها‬

C. Harf Istifham ‫ أ‬dan ‫هل‬


Sebagai harf yang merupakan kata tanya yang memiliki makna apakah, penggunaan
kleduanya yang memiliki karakteristi tersendiri dimana harf istifham ‫ هل‬menuntut jawaban
ya (‫ )نعم‬atau tidak (‫)ال‬, sementara harf istifham ‫ أ‬biasanya diikuti oleh harf athaf ‫ أم‬yang
berarti ataukah sebagai pemisah antara kata benda atau kata kerja yang ditanyakan.
Adapun contoh penggunaan harf istifham ‫ أ‬dan ‫ هل‬dalam kalimat adalah sebagai berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Apakah guru telah hadir? ‫هل المدرس حضر ؟‬
Apakah guru telah hadir? ‫هل حضر المدرس ؟‬

Apakah guru atau siswa telah hadir? ‫أ المدرس أم الطالب حضر ؟‬

Apakah guru atau siswa telah hadir? ‫أ حضر المدرس أم الطالب ؟‬

D. Wau Hal
Sebagai harf yang bisa masuk pada jumlah ismiyyah ataupun jumlah fi’liyyah yang
menjelaskan keadaan dari pelaku saat melakukan suatu aktivitas, fungsinya adalah sama
dengan hal yang memang menjadi suatu obyek bahasan tersendiri dalam tata bahasa Arab
tapi lebih ditekankan pada hal yang menggunakan pola kalimat daripada sebuah kata yang
berbentuk manshub. Adapun contoh penggunaan wawu hal dalam kalimat adalah sebagai
berikut:
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
73Saudaraku datang dan dia gembira ‫جاء أخي وهو مسرور‬
Khatib menyampaikan khutbah dan ‫قدم الخاطب الخطبة و يتكلم سريعا‬
berbicara dengan cepat

E. Lam Qasam
Sebagai harf yang dipergunakan untuk sumpah, lam qasam berfungsi sebagai penguat atas
sumpah yang diucapkan. Adapun contoh penggunaan lam qasam dalam kalimat adalah
sebagai berikut:

Awaliah Musgamy | 73
‫المعنى‬ ‫اللفظ‬
Katakanlah: "Memang, demi Tuhanku,   
benar-benar kamu akan dibangkitkan,  
 
kemudian akan diberitakan kepadamu apa  
yang telah kamu kerjakan."
Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku   
yang mengetahui yang ghaib”  
 

TAHAPAN:
1. Dosen memberikan penjelasan tentang materi inti perkuliahan
2. Dosen kemudian membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
kategori-kategori dari materi inti perkuliahan
3. Dosen meminta masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang berkaitan dengan
kategori-kategori dari materi inti perkuliahan
4. Tiap kelompok bekerja dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya lalu
mempresentasikannya.
5. Dosen mengarahkan mahasiswa untuk menghafal kategori-kategori yang ada dalam
materi inti perkuliahan
III. SUMBER KEPUSTAKAAN
1. Aunur Rafiq bin Ghufron, Mukhtarat al-Qawaid al-Lugah al-Arabiyyah, Gresik: Pustaka Al-
Furqon, 2013.
2. Azhar Arsyad, Menguasai Kata Kerja Populer dan Preposisi Bahasa Arab (al-Mufradat al-
Sya’i‘ah ma‘a al-Huruf), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
3. Azhar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab melalui Kata Benda Populer Bahasa
Arab, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
4. Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis: Pendekatan
Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab, Yogyakarta: Norma Media Idea, 2007.
5. Moch. Anwar, Ilmu Nahwu: Terjemahan Matan al-Ajurumiyyah dan Imrithy Berikut
Penjelasannya, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010.
6. Mustafa M. Nuri, al-Arabiyah al-Muyassarah Jilid I, Makassar: IAIN Alauddin, 1998.
7. Nafis Djuaeni, Kamus Kontemporer Istilah Politik dan Ekonomi, Jakarta: Penerbit Teraju,
2005.
8. Said al-Afghani, al-Mujaz fi Qawaid al-Lugah al-Arabiyah, Beirut: Dar al-Fikri, 1971.
9. Al-Sayyid Ahmad al-Hasyimi, al-Qawaid al-Asasiyah li al-Lugah al-‘Arabiyah, Cet. II; Jakarta:
Dinamika Berkat Utama, 1992.
IV. TUGAS MODUL
Simpulkan
- Mahasiswa diharuskan untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi di akhir setiap
pertemuan tentang harf dan kaitannya dengan kata benda dan kata kerja.
Jawab dan Kerjakan !
1. Apa kategori dari harf dalam kaitannya dengan kata benda dan kata kerja!
2. Apa jenis-jenis harf yang ada pada masing-masing kategori!
3. Hafalkan jenis-henis harf yang ada pada masing-masing kategori!

74 | Bahasa Arab I
V. INDIKATOR PENILAIAN
Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)
No Komponen Penilaian Nilai Bobot Perhitungan Skor
Rata-Rata (%) Nilai (Xn)
1 Tugas Mandiri A 20 A X 20/100
2 Tugas Kelompok B 30 B X 30/100
3 Kehadiran dan Keaktivan di Kelas C 50 C X 50/100
Jumlah EPm (A, B, dan C)

Materi modul-8 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi
indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan memahami kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata benda
(‫ )اإلسم‬seperti huruf jar, inna wa akhwatuha, harf nida, harf istisna, wau maiyyah, dan lam
ibtida.
2. Kemampuan menjelaskan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata benda
(‫ )اإلسم‬seperti huruf jar, inna wa akhwatuha, harf nida, harf istisna, wau maiyyah, dan lam
ibtida.
3. Kemampuan mengaplikasikan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata
benda (‫ )اإلسم‬seperti huruf jar, inna wa akhwatuha, harf nida, harf istisna, wau maiyyah, dan
lam ibtida.
4. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari al-harf khususnya dalam
kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata benda (‫ )اإلسم‬seperti huruf jar, inna wa
akhwatuha, harf nida, harf istisna, wau maiyyah, dan lam ibtida.
5. Kemampuan memahami kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata kerja
(‫ )الفعل‬seperti harf nashb, harf jazm, harf ‫ما‬, ‫ال‬, ‫قد‬, ‫ سوف‬, dan ‫ س‬.
6. Kemampuan menjelaskan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata kerja
(‫ )الفعل‬seperti harf nashb, harf jazm, harf ‫ سوف‬,‫ قد‬,‫ ال‬,‫ما‬, dan ‫س‬.
7. Kemampuan mengaplikasikan kategori-kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata
kerja (‫ )الفعل‬seperti harf nashb, harf jazm, harf ‫ سوف‬,‫ قد‬,‫ ال‬,‫ما‬, dan ‫س‬.
8. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari al-harf khususnya dalam
kategori al-harf yang hanya bisa masuk pada kata kerja (‫ )الفعل‬seperti harf nashb, harf jazm,
harf ‫ سوف‬,‫ قد‬,‫ ال‬,‫ما‬, dan ‫س‬.
9. Kemampuan memahami kategori-kategori al-harf yang bisa masuk baik pada kata benda
(‫ )اإلسم‬demikian pula pada kerja (‫ )الفعل‬seperti harf athaf, harf istifham ‫ أ‬dan ‫ هل‬, wawu hal,
serta lam qasam.
10. Kemampuan menjelaskan kategori-kategori al-harf yang bisa masuk baik pada kata benda
(‫ )اإلسم‬demikian pula pada kerja (‫ )الفعل‬seperti harf athaf, harf istifham ‫ أ‬dan ‫هل‬, wawu hal,
serta lam qasam.
11. Kemampuan mengaplikasikan kategori-kategori al-harf yang bisa masuk baik pada kata
benda (‫ )اإلسم‬demikian pula pada kerja (‫ )الفعل‬seperti harf athaf, harf istifham‫ أ‬dan ‫هل‬,
wawu hal, serta lam qasam.
12. Kemampuan menghafal perbendaharaan kata (‫ )المفردات‬dari al-harf khususnya dalam
kategori al-harf yang bisa masuk baik pada kata benda (‫ )اإلسم‬demikian pula pada kerja
(‫ )الفعل‬seperti harf athaf, harf istifham‫ أ‬dan ‫هل‬, wawu hal, serta lam qasam.

Awaliah Musgamy | 75
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni memahami,
menjelaskan, mengaplikasikan, dan meghafal kaidah dan perbendaharaaan kata yang berkaitan
dengan harf dan keterkaitannya dengan kata benda dan kata kerja yang diberikan dengan
bobot nilai maksimum sebesar 100% dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera pada
matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat penyelenggaraan kuliah
maupun melalui hasil tugas mandiri maupun kelompok.

VI. PENUTUP
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran baik
dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, dan evaluasi hasil
pengabdian masyarakat dalam lingkungan UIN Alauddin Makassar terkait harf dan kaitannya
dengan kata benda dan kata kerja maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk
materi dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran
pembelajaran melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.

76 | Bahasa Arab I

Anda mungkin juga menyukai