Pelayanan
Kesehatan
13
02 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
3. Manfaat jaminan yang diberikan kepada peserta d. klinik Pratama atau yang setara termasuk
dalam bentuk pelayanan kesehatan yang fasilitas kesehatan tingkat pertama milik
bersifat menyeluruh (komprehensif) berdasarkan TNI/POLRI;dan
kebutuhan medik sesuai dengan standar pelayanan e. Rumah sakit Kelas D Pratama atau yang
medik. setara.
4. Fasilitas kesehatan (Faskes) adalah fasilitas kesehatan 2. Rawat Inap Tingkat Pertama
yang digunakan dalam menyelenggarakan upaya Fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan
pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, fasilitas rawat inap.
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
B. Cakupan Pelayanan
dan/atau Masyarakat.
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama
a. administrasi pelayanan, meliputi biaya
Pelayanan Kesehatan administrasi pendaftaran peserta untuk
II
Tingkat Pertama berobat, penyediaan dan pemberian surat
rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan
A. Fasilitas Kesehatan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani
Fasilitas kesehatan yang dapat memberikan di fasilitas kesehatan tingkat pertama;
pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah: b. pelayanan promotif preventif, meliputi:
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama 1)
kegiatan penyuluhan kesehatan
a. Puskesmas atau yang setara; perorangan;
b. praktik dokter; Penyuluhan kesehatan perorangan
c. praktik dokter gigi; meliputi paling sedikit penyuluhan
h. Surat rujukan dibutuhkan untuk pertama diharapkan dilakukan pada satu tempat
kali pengobatan ke Fasilitas Kesehatan yang sama, misalnya pemeriksaan
Tingkat Lanjutan, dan selanjutnya selama kehamilan (ANC) dilakukan pada
masih dalam perawatan dan belum di rujuk bidan jejaring maka diharapkan proses
balik ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama persalinan dan pemeriksaan pasca
tidak dibutuhkan lagi surat rujukan. Dokter melahirkan (PNC) juga dilakukan pada
yang menangani memberi surat keterangan bidan jejaring tersebut.
masih dalam perawatan. 3) Pemeriksaan kehamilan (ANC) dan
i. Fasilitas kesehatan wajib melakukan pemeriksaan pasca melahirkan (PNC)
pencatatan pelayanan dan tindakan yang pada tempat yang sama dimaksudkan
telah dilakukan ke dalam Aplikasi Sistem untuk :
Informasi Manajemen yang telah disediakan a) Monitoring terhadap perkembangan
BPJS Kesehatan kehamilan
j. Ketentuan Khusus Pelayanan pemeriksaan b) Keteraturan pencatatan partograf
kehamilan (ANC) dan pemeriksaan pasca c) Memudahkan dalam administrasi
melahirkan (PNC) pengajuan klaim ke BPJS Kesehatan
1) Peserta memeriksakan kehamilan (ANC) 3. Rawat Inap Tingkat Pertama
pada fasilitas kesehatan tingkat pertama a. Peserta datang ke fasilitas kesehatan tingkat
atau jejaringnya sesuai dengan prosedur pertama yang memiliki fasilitas rawat inap
pemeriksaan di fasilitas kesehatan
b. Fasilitas kesehatan dapat melayani peserta
tingkat pertama
yang terdaftar maupun peserta yang dirujuk
2) Pemeriksaan kehamilan (ANC) dan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama lain
pemeriksaan pasca melahirkan (PNC)
Pemeriksaan
Mulai Peserta Penjaminan
eligibilitas Tidak
BPJS Pribadi
peserta
Ya
Identitas
Peserta BPJS
Peserta dapat dilayani
Peserta untuk 1 kali
terdaftar tidak pemeriksaan dengan
approval KC
YA
Pemeriksaan
Perlu
Mendapatkan Perlu pemeriksaan Ya
pemeriksaan Perlu rawat inap
resep obat penunjang dasar/ lanjutan/
pratama? spesialis?
Ya
Ya Ya
Diterbitkan surat Pasien dirawat inap
Pasien Pasien mendapatkan rujukan di faskes tk. 1 yang
mengambil pelayanan memiliki fasilitas
resep di apotek penunjang rawat inap
jaringan PPK
Tidak
Konsultasi hasil Merujuk alur
Tidak
penunjang Pelayanan pelayanan rawat inap
20 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
Pasien Pulang
Pemeriksaan
Mulai Peserta Penjaminan
eligibilitas Tidak
BPJS Pribadi
peserta
Ya
Identitas
Peserta BPJS
Peserta dapat dilayani
Peserta untuk 1 kali
terdaftar tidak pemeriksaan dengan
YA approval KC
Pemeriksaan
Diterbitkan
Ya Faskes memiliki Ya
surat perintah
Perlu rawat inap fasilitas rawat inap rawat inap
Dirujuk ke faskes
tk. 1 yang Pasien dirawat
memiliki fasilitas inap
rawat inap
Tida
Diterbitkan k Pasien
surat rujukan sembuh
Ya
Pelayanan
Tingkat Pasien Pulang
Lanjutan
panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
9
21
22 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
lanjutan adalah sesuai dengan seluruh Negeri Sipil golongan ruang I dan
cakupan pelayanan di RJTL dengan tambahan golongan ruang II beserta anggota
akomodasi yaitu perawatan inap non intensif keluarganya;
dan perawatan inap intensif dengan hak kelas 4) Peserta Pekerja Penerima Upah dan
perawatan sebagaimana berikut: Pegawai Pemerintah Non Pegawai
a. ruang perawatan kelas III bagi: Negeri dengan gaji atau upah sampai
1) Peserta PBI Jaminan Kesehatan; dan dengan 1,5 (satu koma lima) kali
2)
Peserta Pekerja Bukan Penerima penghasilan tidak kena pajak dengan
Upah dan Peserta bukan Pekerja status kawin dengan 1 (satu) anak,
yang membayar iuran untuk Manfaat beserta anggota keluarganya; dan
pelayanan di ruang perawatan kelas III. 5)
Peserta Pekerja Bukan Penerima
b. ruang perawatan kelas II bagi: Upah dan Peserta bukan Pekerja
1) Pegawai Negeri Sipil dan penerima yang membayar iuran untuk Manfaat
pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan pelayanan di ruang perawatan kelas II.
ruang I dan golongan ruang II beserta c. ruang perawatan kelas I bagi:
anggota keluarganya; 1)
Pejabat Negara dan anggota
2) Anggota TNI dan penerima pensiun keluarganya;
Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri 2) Pegawai Negeri Sipil dan penerima
Sipil golongan ruang I dan golongan pensiun pegawai negeri sipil golongan
ruang II beserta anggota keluarganya; ruang III dan golongan ruang IV beserta
3) Anggota Polri dan penerima pensiun anggota keluarganya;
Anggota Polri yang setara Pegawai 3) Anggota TNI dan penerima pensiun
Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri 3. Alat Kesehatan di Luar Paket INA CBG’s
Sipil golongan ruang III dan golongan a. Tarif di luar paket INA CBG’s adalah besaran
ruang IV beserta anggota keluarganya; pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan
4) Anggota Polri dan penerima pensiun kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan
Anggota Polri yang setara Pegawai atas alat kesehatan yang digunakan secara
Negeri Sipil golongan ruang III dan tidak permanen di luar tubuh pasien
golongan ruang IV beserta anggota b. Alat kesehatan di luar paket INA CBG’s
keluarganya; ditagihkan langsung oleh fasilitas kesehatan
5) Veteran dan Perintis Kemerdekaan ke BPJS Kesehatan
beserta anggota keluarganya; c. Alat kesehatan di luar paket INA CBG’s
6) janda, duda, atau anak yatim piatu dari adalah pelayanan yang dibatasi, yaitu:
Veteran atau Perintis Kemerdekaan; a) Pelayanan diberikan atas indikasi medis,
7) Peserta Pekerja Penerima Upah dan b) Adanya plafon maksimal harga alat
Pegawai Pemerintah Non Pegawai kesehatan
Negeri dengan gaji atau upah di atas c) Adanya batasan waktu pengambilan
1,5 (satu koma lima) sampai dengan 2 alat kesehatan
(dua) kali penghasilan tidak kena pajak d. Jenis alat kesehatan di luar paket INA CBG’s
dengan status kawin dengan 1 (satu) adalah sebagai berikut:
anak, beserta anggota keluarganya; dan
1) Kacamata
8)
Peserta Pekerja Bukan Penerima
2) Alat bantu dengar
Upah dan Peserta bukan Pekerja
3) Protesa alat gerak
yang membayar iuran untuk Manfaat
pelayanan di ruang perawatan kelas I. 4) Protesa gigi
j. Apabila pasien sudah dalam kondisi stabil dalam aplikasi Surat Elijibilitas Peserta (SEP)
sehingga dapat dirujuk balik ke Faskes dan melakukan pencetakan SEP
tingkat pertama, maka Dokter Spesialis/Sub d.
Petugas BPJS kesehatan melakukan
Spesialis akan memberikan surat keterangan legalisasi SEP
rujuk balik. e. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan,
k. Apabila Dokter Spesialis/Sub Spesialis perawatan, pemberian tindakan, obat dan
tidak memberikan surat keterangan bahan medis habis pakai (BMHP)
yang dimaksud pada huruf i dan j maka
untuk kunjungan berikutnya pasien harus
membawa surat rujukan yang baru dari Peserta harus melengkapi persyaratan
Faskes tingkat pertama. administrasi sebelum pasien pulang,
2. Rawat Inap Tingkat Lanjutan maksimal 3 x 24 jam hari kerja sejak masuk
Rumah Sakit
a. Peserta melakukan pendaftaran ke RS
dengan membawa identitas BPJS Kesehatan
serta surat perintah rawat inap dari poli atau f. Setelah mendapatkan pelayanan peserta
unit gawat darurat menandatangani bukti pelayanan pada
b. Peserta harus melengkapi persyaratan lembar yang disediakan. Lembar bukti
administrasi sebelum pasien pulang pelayanan disediakan oleh masing-masing
maksimal 3 x 24 jam hari kerja sejak masuk fasilitas kesehatan
Rumah Sakit. g. Dalam hal peserta menginginkan kelas
c.
Petugas Rumah Sakit melakukan perawatan yang lebih tinggi daripada
pengecekan keabsahan kartu dan surat haknya, maka Peserta dapat meningkatkan
rujukan serta melakukan input data ke
kerja sejak pasien terdaftar sebagai dari fasilitas kesehatan tingkat satu
peserta BPJS kesehatan; atau keterangan gawat darurat. Untuk
3) Apabila peserta mengurus SEP lebih penjaminan selanjutnya, peserta wajib
dari 3 x 24 jam hari kerja sejak terdaftar mengikuti prosedur pelayanan BPJS
sebagai peserta BPJS Kesehatan, maka Kesehatan yang berlaku.
penjaminan diberikan untuk 3 hari 6) Perhitungan penjaminan berdasarkan
mundur ke belakang sejak pasien proporsional hari rawat sejak pasien
mengurus SEP; dijamin oleh BPJS Kesehatan.
4) Biaya pelayanan yang terjadi sebelum 7) Besar biaya yang ditanggung oleh BPJS
peserta terdaftar dan dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah sejak pasien dijamin
Kesehatan menjadi tanggung jawab oleh BPJS Kesehatan sampai dengan
pasien sesuai dengan ketentuan yang tanggal pulang dibagi total hari rawat
berlaku di Fasilitas kesehatan tersebut. kali tarif INA CBG’s.
3. Rujukan Parsial
a. Rujukan parsial adalah pengiriman pasien
Peserta mengurus Surat Elijibilitas Peserta
atau spesimen ke pemberi pelayanan
(SEP) di BPJS Center dalam waktu maksimal
kesehatan lain dalam rangka menegakkan
3 x 24 jam hari kerja sejak pasien terdaftar
diagnosis atau pemberian terapi, yang
sebagai peserta BPJS kesehatan;
merupakan satu rangkaian perawatan
pasien di Fasilitas kesehatan tersebut.
5) Untuk pasien baru yang sudah b. Rujukan parsial dapat berupa:
mendapatkan pelayanan rawat inap, 1) pengiriman pasien untuk dilakukan
maka tidak diperlukan surat rujukan pemeriksaan penunjang atau tindakan
Pengecekan
LOKET PENDAFTARAN
Mulai ulang status Peserta Konfirmasi status
Pemeriksaan eligilitas tidak
eligibilitas BPJS elijibel kepesertaan
peserta dan surat rujukan
peserta
ya
A. Identitas Peserta BPJS
B. surat rujukan (tidak
untuk pasien UGD) Peserta BPJS
tidak
elijibel Konfirmasi
eligibitas
ya Peserta BPJS?? Penyelesaian
kepesertaan
ya dengan pihak RS administrasi
kepesertaan sesuai
Peserta menunjukkan
tidak alur kepesertaan
identitas peserta BPJS
Penerbitan Surat
Eligibilitas Peserta Tidak dijamin
Untuk proses lebih
Tujuan Peserta : lanjut agar peserta
A. Poli Spesialis Surat Elijibilitas mengurus administrasi
B. UGD Peserta kepesertaan terlebih
B. Rawat inap dahulu
Legalisasi Surat
Elijibilitas
peserta
Pemberian pelayanan
kesehatan sesuai
indikasi medis dan
paket INA CBG’s
38 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
Prosedur Klaim
15
Pasien rujukan
Peserta memerlukan parsial
rujukan ke faskes
tidak
lanjutan lain
ya
Pasien
Perlu
tdk langsung
ambulan
dirujuk
ya
Catatan :
Sesuai alur Pelayanan ambulan
pelayanan tidak dijamin untuk
Ambulan pelayanan rujukan
parsial,
Faskes menerima
rujukan balik pasien
rujukan parsial
panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
16
39
40 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
b. Peserta non kuota Jamkesmas, terhitung pelayanan kesehatan tersebut tidak dijamin
mulai tanggal 1 Januari 2014 tidak dilayani BPJS Kesehatan.
dalam penyelenggaraan program BPJS
Kesehatan, kecuali didaftarkan sebagai
V Pelayanan Gawat Darurat
peserta BPJS Kesehatan.
3. Peserta BPJS Kesehatan Pekerja Penerima Upah A. Fasilitas Kesehatan
anak ke-1 sd ke-3 1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Bayi anak ke-1 (satu) sampai dengan anak 2. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
ke-3 (tiga) dari peserta Pekerja Penerima Upah baik yang bekerjasama maupun tidak
secara otomatis dijamin oleh BPJS Kesehatan. bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
4. Bayi baru lahir dari :
a. Peserta pekerja bukan penerima upah; B. Cakupan Pelayanan
b. peserta bukan pekerja; dan 1. Pelayanan gawat darurat yang dapat dijamin
c. anak ke-4 (empat) atau lebih dari peserta adalah sesuai dengan kriteria gawat darurat
penerima upah yang berlaku.
Dijamin oleh BPJS Kesehatan jika pengurusan 2. Kriteria gawat darurat terlampir.
kepesertaan dan penerbitan SEP dilakukan 3. Cakupan pelayanan gawat darurat sesuai
dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak dengan pelayanan rawat jalan dan rawat inap
kelahirannya atau sebelum pulang apabila bayi di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun
dirawat kurang dari 7 (tujuh) hari. tingkat lanjutan
Dalam pengurusan kepesertaan bayi dilakukan
pada hari ke-8 atau seterusnya, maka biaya
C. Prosedur
Pada kasus kegawatdaruratan medis
1. Dalam keadaan gawat darurat, maka:
tidak diperlukan surat rujukan. Kriteria
a. Peserta dapat dilayani di fasilitas kesehatan
kegawatdaruratan sebagaimana terlampir
tingkat pertama maupun fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan yang bekerjasama maupun
yang tidak bekerjasama dengan BPJS 2. Prosedur Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas
Kesehatan kesehatan yang Bekerjasama dengan BPJS
b. Pelayanan harus segera diberikan tanpa Kesehatan
diperlukan surat rujukan a. Pada keadaan gawat darurat (emergency),
c. Peserta yang mendapat pelayanan di seluruh fasilitas kesehatan baik yang
Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama bekerjasama maupun yang tidak
dengan BPJS Kesehatan harus segera dirujuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, wajib
ke Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama memberikan pelayanan kegawatdaruratan
dengan BPJS Kesehatan setelah keadaan sesuai indikasi medis
gawat daruratnya teratasi dan pasien dalam b. Pelayanan kegawatdaruratan di fasilitas
kondisi dapat dipindahkan kesehatan tingkat pertama dapat diberikan
d. Pengecekan validitas peserta maupun pada fasilitas kesehatan tempat peserta
diagnosa penyakit yang termasuk dalam terdaftar maupun bukan tempat peserta
kriteria gawat darurat menjadi tanggung terdaftar
jawab fasilitas kesehatan c. Pelayanan kegawatdaruratan di fasilitas
e. Fasilitas kesehatan tidak diperkenankan kesehatan tingkat pertama maupun lanjutan
menarik biaya pelayanan kesehatan kepada mengikuti prosedur pelayanan yang berlaku
peserta
3. Prosedur Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
kesehatan Tingkat pertama dan Fasilitas maka biaya pelayanan selanjutnya tidak
kesehatan Rujukan yang tidak bekerjasama dijamin oleh BPJS. Fasilitas kesehatan
dengan BPJS Kesehatan harus menjelaskan hal ini kepada peserta
a. Fasilitas kesehatan memastikan eligibilitas dan peserta harus menandatangani surat
peserta dengan mencocokkan data peserta pernyataan bersedia menanggung biaya
dengan master file kepesertaan BPJS pelayanan selanjutnya
Kesehatan pada kondisi real time. Hal ini c. Penanganan kondisi kegawatdaruratan di
dapat dilakukan dengan cara: fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama
1) Fasilitas kesehatan mengakses master ditanggung sebagai pelayanan rawat jalan
file kepesertaan melalui website BPJS kecuali kondisi tertentu yang mengharuskan
Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id, pasien dirawat inap.
sms gateway dan media elektronik d. Kondisi tertentu yang dimaksud diatas
lainnya. adalah sebagai berikut:
2) Apabila poin (a) tidak dapat dilakukan 1) Tidak ada sarana transportasi untuk
maka Fasilitas kesehatan menghubungi evakuasi pasien.
petugas BPJS Kesehatan melalui telepon 2) Sarana transportasi yang tersedia
atau mendatangi kantor BPJS Kesehatan tidak memenuhi syarat untuk evakuasi
b. Apabila kondisi kegawatdaruratan pasien Kondisi a dan b dinyatakan oleh petugas
sudah teratasi dan pasien dalam kondisi BPJS Kesehatan setelah dihubungi oleh
dapat dipindahkan, tetapi pasien tidak Fasilitas kesehatan, dan petugas BPJS
bersedia untuk dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Kesehatan tersebut telah berusaha
Unit Gawat
PESERTA Surat Permohonan
Darurat
Penjaminan
Tidak
Dirujuk ke poli yang Cek Kriteria
sesuai Emergensi
Validasi Bukan
Emergency Peserta
Kepesertaan
Ya
49
50 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
peraturan perundang-undangan.
VI Pelayanan Ambulan
2. Yang dimaksud dengan kondisi tertentu pada
A. Fasilitas Kesehatan poin 1 di atas adalah :
1. Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang a. kondisi pasien sesuai indikasi medis
mempunyai ambulan berdasarkan rekomendasi medis dari dokter
2. Fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang yang merawat
mempunyai ambulan b. kondisi kelas perawatan sesuai hak peserta
Dalam penyelenggaraan pelayanan ambulan, penuh dan pasien sudah dirawat paling
fasilitas kesehatan dapat melakukan kerja sama sedikit selama 3 hari di kelas satu tingkat di
dengan pihak ketiga sebagai jejaring, antara lain: atas haknya
a. Pemda atau Dinas Kesehatan Propinsi yang c. pasien rujukan kasus gawat darurat dari
mempunyai ambulan fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama
b. Ambulan 118 dengan tujuan penyelamatan nyawa pasien
atau sebagai perawatan lanjutan setelah
c. Yayasan penyedia layanan ambulan
pasien diberikan pelayanan sampai dengan
kondisi kegawatdaruratan telah teratasi dan
B. Cakupan Pelayanan dapat dipindahkan.
1.
Pelayanan Ambulan diberikan pada d. pasien rujuk balik rawat inap yang masih
transportasi darat dan air bagi pasien dengan memerlukan pelayanan rawat inap di
kondisi tertentu antar Fasilitas Kesehatan, fasilitas kesehatan tujuan
disertai dengan upaya atau kegiatan menjaga
Contoh :
kestabilan kondisi pasien dengan tujuan
pasien kanker rawat inap dengan terapi
penyelamatan nyawa pasien sesuai ketentuan
paliatif di RS tipe A dirujuk balik ke RS tipe b. Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau
di bawahnya untuk mendapatkan rawat Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
inap paliatif (bukan rawat jalan) yang tidak bekerjasama dengan BPJS
3. Pelayanan ambulan hanya diberikan untuk Kesehatan khusus untuk kasus gawat
rujukan antar Fasilitas kesehatan : darurat yang keadaan gawat daruratnya
a. sesama fasilitas kesehatan tingkat pertama; telah teratasi dan pasien dalam kondisi
b. dari fasilitas kesehatan tingkat pertama ke dapat dipindahkan
fasilitas kesehatan rujukan; 5. Fasilitas kesehatan Penerima Rujukan adalah
c. sesama fasilitas kesehatan rujukan sekunder; Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan yang bekerjasama
d. dari fasilitas kesehatan sekunder ke fasilitas
dengan BPJS Kesehatan
kesehatan tersier;
6. Pelayanan Ambulan yang tidak dijamin adalah
e. dan rujukan balik ke fasilitas kesehatan
pelayanan yang tidak sesuai ketentuan di atas,
dengan tipe di bawahnya.
termasuk:
a. jemput pasien selain dari Fasilitas kesehatan
Pelayanan ambulan hanya diberikan untuk (rumah, jalan, lokasi lain)
rujukan antar Fasilitas Kesehatan b. mengantar pasien ke selain Fasilitas
kesehatan
4. Fasilitas kesehatan perujuk adalah: c. rujukan parsial (antar jemput pasien atau
spesimen dalam rangka mendapatkan
a. Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau
pemeriksaan penunjang atau tindakan,
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
yang merupakan rangkaian perawatan
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
pasien di salah satu Fasilitas kesehatan).
ambulan
yang berlaku
D. Alur Pelayanan
dapat
langsung
pelayanan ambulan bagi pasien
e. Pasien rujuk balik rawat jalan
D. ALUR PELAYANAN
ALUR PENJAMINAN DAN PROSEDUR PELAYANAN AMBULAN
ALUR PENJAMINAN DAN PROSEDUR KLAIM PELAYANAN AMBULAN
Menghubungi
BPJS
Kesehatan
Prosedur Klaim
23
55
56 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan
17.
biaya pelayanan lainnya yang tidak ada pertimbangan BPJS Kesehatan dan Asosiasi
hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan Fasilitas Kesehatan
yang diberikan. 4. Penetapan daerah yang tidak tersedia fasilitas
kesehatan memenuhi syarat dilakukan dengan
Pelayanan Di Wilayah Tidak keputusan Kepala Dinas Kesehatan. Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan dapat ditinjau
VIII Tersedia Faskes Memenuhi
sewaktu-waktu menyesuaikan dengan kondisi
Syarat
ketersediaan fasilitas kesehatan di daerah
A. Penentuan Wilayah Tidak Tersedia Fasilitas tersebut
Kesehatan Memenuhi Syarat 5.
Kompensasi diberikan dalam bentuk
1. Dalam hal di suatu daerah belum tersedia penggantian uang tunai; atau pengiriman
Fasilitas Kesehatan yang memenuhi syarat guna tenaga kesehatan; atau penyediaan fasilitas
memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta, kesehatan tertentu.
BPJS Kesehatan wajib memberikan kompensasi 6. Kompensasi dalam bentuk penggantian uang
2. Yang dimaksud dengan daerah tidak tersedia tunai berupa klaim perorangan atas biaya
fasilitas kesehatan memenuhi syarat adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
sebuah Kecamatan yang tidak terdapat Dokter fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama
atau Bidan atau Perawat dengan BPJS Kesehatan.
3. Penentuan daerah belum tersedia Fasilitas 7. Besaran penggantian atas biaya pelayanan
Kesehatan yang memenuhi syarat guna kesehatan disetarakan dengan tarif Fasilitas
memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta Kesehatan di wilayah terdekat dengan
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan setempat atas memperhatikan tenaga kesehatan dan jenis
pelayanan yang diberikan
8. Kompensasi dalam bentuk pengiriman tenaga adalah rata-rata tarif/unit cost pelayanan
kesehatan dan penyediaan Fasilitas Kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama di
tertentu dilakukan dengan bekerja sama wilayahnya,dengan tarif maksimal sesuai
dengan dinas kesehatan, organisasi profesi ketentuan
kesehatan, dan/atau asosiasi fasilitas kesehatan 4. Selisih biaya yang terjadi atas biaya pelayanan
menjadi tanggung jawab pasien
5. Untuk dapat memperoleh kompensasi uang
Penetapan daerah yang tidak tersedia fasilitas
tunai, peserta yang tinggal di wilayah tidak
kesehatan memenuhi syarat dilakukan
ada fasilitas kesehatan memenuhi syarat
dengan keputusan Kepala Dinas Kesehatan
harus mengikuti prosedur pelayanan rujukan
berjenjang sesuai ketentuan yang berlaku
B. Kompensasi Uang Tunai 6. Pembayaran untuk pelayanan kesehatan
1. Kompensasi uang tunai diberikan langsung tingkat lanjutan ditagihkan langsung oleh
kepada peserta berdasarkan klaim yang fasilitas kesehatan kepada BPJS Kesehatan.
bersangkutan atas pelayanan yang diberikan 7. Prosedur Pelayanan Kesehatan
oleh Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama yang a.
Untuk pertama kali mendapatkan
tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. pelayanan, peserta mendatangi fasilitas
2. Besaran kompensasi disetarakan dengan tarif kesehatan tingkat pertama yang terdekat.
Fasilitas Kesehatan di wilayah terdekat dengan b. Apabila fasilitas kesehatan tingkat pertama
memperhatikan tenaga kesehatan dan jenis terdekat tersebut adalah fasilitas kesehatan
pelayanan yang diberikan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,
3.
Dasar besaran penggantian kompensasi maka biaya pelayanan kesehatan akan
ditagihkan ke BPJS Kesehatan, peserta tidak fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
dikenakan urun biaya. tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
c. Apabila fasilitas kesehatan tingkat pertama c. Kelengkapan administrasi klaim perorangan:
terdekat tersebut adalah fasilitas kesehatan 1) Formulir pengajuan klaim
yang tidak bekerjasama dengan BPJS 2) Berkas pendukung berupa:
Kesehatan, maka peserta membayarkan a) Salinan KTP/keterangan domisili
biaya pelayanan kesehatan terlebih dahulu, (untuk memastikan peserta berada
kemudian peserta menagih kepada BPJS di wilayah tidak ada Fasilitas
Kesehatan melalui klaim perorangan Kesehatan memenuhi syarat sesuai
d. Apabila dalam kondisi kegawatdaruratan, Surat Keputusan Dinas Kesehatan)
peserta dapat langsung menuju RS tanpa b) Kuitansi asli bermaterai cukup
mengikuti sistem rujukan berjenjang yang
c) Rincian pelayanan yang diberikan
berlaku. Biaya yang timbul akibat pelayanan
serta rincian biaya
RS akan ditagihkan oleh RS ke BPJS
Kesehatan, peserta tidak dikenakan urun
biaya C. Kompensasi Pengiriman Tenaga Kesehatan
Dan Penyediaan Fasilitas Kesehatan Tertentu
8. Prosedur Pengajuan Klaim Perorangan
1. Pengiriman tenaga kesehatan dan penyediaan
a. Peserta mengajukan klaim ke Kantor
fasilitas kesehatan tertentu hanya diberikan ke
Operasional Kabupaten atau Kantor Cabang
daerah yang belum tersedia fasilitas kesehatan
BPJS Kesehatan terdekat
yang memenuhi syarat.
b. Klaim perorangan hanya diberlakukan pada
2. Penyediaan fasilitas kesehatan tertentu adalah
peserta yang mendapatkan pelayanan di
penyediaan sebuah tim tenaga kesehatan yang
dilengkapi dengan peralatan medis untuk pelayanan yang telah diberikan oleh tenaga
memberikan pelayanan medis tertentu sesuai kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan
dengan kebutuhan di wilayah yang akan tertentu.
dikunjungi
3. Pengiriman tenaga kesehatan dan penyediaan IX Koordinasi Manfaat
fasilitas kesehatan tertentu yang dijamin BPJS
kesehatan adalah pengiriman tenaga kesehatan 1. Koordinasi Manfaat atau Coordination of Benefit
yang bukan program pemerintah pusat maupun (COB) adalah suatu proses dimana dua atau lebih
daerah serta dapat dlakukan melalui kerjasama penanggung (payer) yang menanggung orang
dengan dinas setempat, instansi pemerintah yang sama untuk benefit asuransi kesehatan
lainnya, maupun swasta yang sama, membatasi total benefit dalam jumlah
4. Kompensasi dalam bentuk pengiriman tenaga tertentu yang tidak melebihi jumlah pelayanan
kesehatan dan penyediaan Fasilitas Kesehatan kesehatan yang dibiayakan.
tertentu dapat bekerja sama dengan dinas 2. Peserta Koordinasi Manfaat/COB adalah Peserta
kesehatan, organisasi profesi kesehatan, dan/ BPJS Kesehatan yang mempunyai program jaminan
atau asosiasi fasilitas kesehatan kesehatan lain yang bekerjasama dengan BPJS
5. Pembayaran pengiriman tenaga kesehatan dan Kesehatan.
penyediaan fasilitas kesehatan tertentu sesuai 3. Prinsip Koordinasi Manfaat
ketentuan yang berlaku a. BPJS Kesehatan sebagai penjamin pertama
6.
Pembayaran kompensasi dalam bentuk BPJS Kesehatan menjamin Peserta sesuai
pengiriman tenaga kesehatan dan penyediaan haknya sebagai Peserta BPJS Kesehatan,
fasilitas kesehatan tertentu berupa klaim atas selebihnya ditanggung oleh Asuransi tambahan
atau Badan Penjamin lain