Anda di halaman 1dari 40

panduan praktis

Pelayanan
Kesehatan


13
02  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

pemahaman tentang hak dan kewajiban stakeholder


Kata Pengantar terkait baik Dokter/Dokter Gigi yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 dengan BPJS Kesehatan, Peserta BPJS Kesehatan maupun
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang program
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Jaminan Kesehatan Nasional.
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa
operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1 Dengan terbitnya buku ini diharapkan masyarakat
Januari 2014. akan mengetahui dan memahami tentang Jaminan
Kesehatan Nasional, sehingga pada saat pelaksanaannya
BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya
badan hukum publik yang dibentuk untuk serta memanfaatkan jaminan kesehatan dengan baik
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi dan benar. Tentu saja, pada waktunya buku panduan
seluruh rakyat Indonesia. praktis ini dapat saja direvisi dan diterapkan berdasarkan
Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan dinamika pelayanan yang dapat berkembang menurut
Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan situasi dan kondisi di lapangan serta perubahan regulasi
kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada terbaru.
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh Pemerintah.
Direktur Utama BPJS Kesehatan
Masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan
Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan
stakeholder terkait tentu perlu mengetahui prosedur
dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan haknya. Untuk itu diperlukan Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes.
Buku Panduan Praktis yang diharapkan dapat membantu

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  03


04  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

Daftar Isi I Ketentuan Umum


1. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
I Ketentuan Umum  05
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di
II Pelayanan Kesehatan  06 Indonesia, yang telah membayar iuran.
Tingkat Pertama 2. Manfaat adalah faedah jaminan sosial yang menjadi
III Pelayanan Kesehatan Rujukan  22 hak peserta dan/atau anggota keluarganya. Setiap
Tingkat Lanjutan peserta berhak untuk memperoleh Jaminan
IV Pelayanan Persalinan Dan  40 Kesehatan yang bersifat komprehensif (menyeluruh
Penjaminan Bayi Baru Lahir yang terdiri dari:
V Pelayanan Gawat Darurat  43 a. pelayanan kesehatan pertama, yaitu Rawat
VI Pelayanan Ambulan  50 Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan Rawat Inap
Tingkat Pertama (RITP)
VII Pelayanan Yang Tidak Dijamin  56
b. pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan,
VIII Pelayanan Di Wilayah Tidak  58
yaitu Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) dan
Tersedia Faskes Memenuhi
Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)
Syarat
c. pelayanan persalinan
IX Koordinasi Manfaat  65
d. pelayanan gawat darurat
X Lampiran  68
e. pelayanan ambulan bagi pasien rujukan dengan
kondisi tertentu antar fasilitas kesehatan
f. pemberian kompensasi khusus bagi peserta
di wilayah tidak tersedia fasilitas kesehatan
memenuhi syarat

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  05


06  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

3. Manfaat jaminan yang diberikan kepada peserta d. klinik Pratama atau yang setara termasuk
dalam bentuk pelayanan kesehatan yang fasilitas kesehatan tingkat pertama milik
bersifat menyeluruh (komprehensif) berdasarkan TNI/POLRI;dan
kebutuhan medik sesuai dengan standar pelayanan e. Rumah sakit Kelas D Pratama atau yang
medik. setara.
4. Fasilitas kesehatan (Faskes) adalah fasilitas kesehatan 2. Rawat Inap Tingkat Pertama
yang digunakan dalam menyelenggarakan upaya Fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan
pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, fasilitas rawat inap.
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
B. Cakupan Pelayanan
dan/atau Masyarakat.
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama
a. administrasi pelayanan, meliputi biaya
Pelayanan Kesehatan administrasi pendaftaran peserta untuk
II
Tingkat Pertama berobat, penyediaan dan pemberian surat
rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan
A. Fasilitas Kesehatan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani
Fasilitas kesehatan yang dapat memberikan di fasilitas kesehatan tingkat pertama;
pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah: b. pelayanan promotif preventif, meliputi:
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama 1)
kegiatan penyuluhan kesehatan
a. Puskesmas atau yang setara; perorangan;
b. praktik dokter; Penyuluhan kesehatan perorangan
c. praktik dokter gigi; meliputi paling sedikit penyuluhan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  07


08  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

mengenai pengelolaan faktor risiko untuk jasa pelayanan pemasangan


penyakit dan perilaku hidup bersih dan IUD/Implan dan Suntik di daerah
sehat. perifer.
2) imunisasi dasar; 4) skrining kesehatan
Pelayanan imunisasi dasar meliputi a)
Pelayanan skrining kesehatan
Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri diberikan secara perorangan dan
Pertusis Tetanus dan Hepatitis-B selektif.
(DPTHB), Polio, dan Campak. b)
Pelayanan skrining kesehatan
3) keluarga berencana; ditujukan untuk mendeteksi risiko
a)
Pelayanan keluarga berencana penyakit dan mencegah dampak
meliputi konseling, kontrasepsi lanjutan dari risiko penyakit tertentu,
dasar, vasektomi dan tubektomi meliputi:
bekerja sama dengan lembaga yang 1) diabetes mellitus tipe 2;
membidangi keluarga berencana. 2) hipertensi;
b) Penyediaan dan distribusi vaksin 3) kanker leher rahim;
dan alat kontrasepsi dasar menjadi 4) kanker payudara; dan
tanggung jawab pemerintah pusat 5) penyakit lain yang ditetapkan
dan/atau pemerintah daerah. oleh Menteri.
c) BPJS Kesehatan hanya membiayai c)
Pelayanan skrining kesehatan
jasa pelayanan pemberian vaksin dan penyakit diabetes mellitus tipe 2 dan
alat kontrasepsi dasar yang sudah hipertensi dimulai dengan analisis
termasuk dalam kapitasi, kecuali riwayat kesehatan, yang dilakukan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  09


10  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun g. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui


sekali. dan bayi ;
d) Jika Peserta teridentifikasi h.
upaya penyembuhan terhadap efek
mempunyai risiko penyakit diabetes samping kontrasepsi termasuk penanganan
mellitus tipe 2 dan hipertensi komplikasi KB paska persalinan;
berdasarkan riwayat kesehatan, i. rehabilitasi medik dasar.
akan dilakukan penegakan diagnosa 2. Pelayanan Gigi
melalui pemeriksaan penunjang a. administrasi pelayanan, meliputi biaya
diagnostik tertentu dan kemudian administrasi pendaftaran peserta untuk
akan diberikan pengobatan sesuai berobat, penyediaan dan pemberian surat
dengan indikasi medis. rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan
e) Pelayanan skrining kesehatan untuk untuk penyakit yang tidak dapat ditangani
penyakit kanker leher rahim dan di fasilitas kesehatan tingkat pertama
kanker payudara dilakukan sesuai b. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
dengan indikasi medis. medis
c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi c. premedikasi
medis;
d. kegawatdaruratan oro-dental
d. tindakan medis non spesialistik, baik
e. pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi)
operatif maupun non operatif;
f. pencabutan gigi permanen tanpa penyulit
e. pelayanan obat dan bahan medis habis
g. obat pasca ekstraksi
pakai;
h. tumpatan komposit/GIC
f.
pemeriksaan penunjang diagnostik
laboratorium tingkat pertama; i. skeling gigi (1x dalam setahun)

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  11


12  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

3. Rawat Inap Tingkat Pertama b. Ketentuan di atas dikecualikan pada kondisi:


Cakupan pelayanan rawat inap tingkat pertama 1) berada di luar wilayah Fasilitas
sesuai dengan cakupan pelayanan rawat jalan Kesehatan tingkat pertama tempat
tingkat pertama dengan tambahan akomodasi Peserta terdaftar; atau
bagi pasien sesuai indikasi medis. 2)
dalam keadaan kegawatdaruratan
4. Pelayanan darah sesuai indikasi medis medis.
Pelayanan transfusi darah di fasilitas kesehatan c. Peserta dianggap berada di luar wilayah
tingkat pertama dapat dilakukan pada kasus: apabila peserta melakukan kunjungan
a. Kegawatdaruratan maternal dalam proses ke luar domisili karena tujuan tertentu,
persalinan bukan merupakan kegiatan yang rutin.
b. Kegawatdaruratan lain untuk kepentingan Untuk mendapatkan pelayanan di fasilitas
keselamatan pasien kesehatan tingkat pertama tempat tujuan,
c. Penyakit thalasemia, hemofili dan penyakit maka peserta wajib membawa surat
lain setelah mendapat rekomendasi dari pengantar dari Kantor BPJS Kesehatan
dokter Fasilitas kesehatan tingkat lanjutan tujuan.
d. Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan
kesehatan tingkat lanjutan, Fasilitas
C. Prosedur
Kesehatan tingkat pertama harus merujuk
1. Ketentuan Umum
ke Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat
a. Peserta harus memperoleh pelayanan lanjutan terdekat sesuai dengan sistem
kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat rujukan yang diatur dalam ketentuan
pertama tempat Peserta terdaftar peraturan perundang- undangan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  13


14  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

e. Peserta yang melakukan mutasi pada b. Fasilitas kesehatan melakukan pengecekan


tanggal 1 s/d akhir bulan berjalan, tidak keabsahan kartu peserta
dapat langsung mendapatkan pelayanan c. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan
di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang kesehatan/pemberian tindakan
baru sampai dengan akhir bulan berjalan. d. Setelah mendapatkan pelayanan peserta
Peserta berhak mendapatkan pelayanan di menandatangani bukti pelayanan pada
fasilitas kesehatan tingkat pertama yang lembar yang disediakan. Lembar bukti
baru di bulan berikutnya. pelayanan disediakan oleh masing-masing
f. Peserta dapat memilih untuk mutasi Fasilitas fasilitas kesehatan.
Kesehatan tingkat pertama selain Fasilitas e. Bila diperlukan atas indikasi medis peserta
Kesehatan tempat Peserta terdaftar setelah akan memperoleh obat.
jangka waktu 3 (tiga) bulan atau lebih. f. Apabila peserta membutuhkan pemeriksaan
g. Untuk peserta yang baru mendaftar kehamilan, persalinan dan pasca melahirkan,
sebagai peserta BPJS Kesehatan dan maka pelayanan dapat dilakukan oleh bidan
sudah membayar iuran, maka pada bulan atau dokter umum.
berjalan tersebut peserta dapat langsung g. Bila hasil pemeriksaan dokter ternyata peserta
mendapatkan pelayanan di fasilitas memerlukan pemeriksaan ataupun tindakan
kesehatan tingkat pertama tempat peserta spesialis/sub-spesialis sesuai dengan indikasi
terdaftar medis, maka fasilitas kesehatan tingkat
2. Rawat Jalan Tingkat Pertama dan Pelayanan pertama akan memberikan surat rujukan
Gigi ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang
a. Peserta menunjukkan kartu identitas BPJS bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sesuai
Kesehatan (proses administrasi). dengan sistem rujukan yang berlaku.

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  15


16  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

h. Surat rujukan dibutuhkan untuk pertama diharapkan dilakukan pada satu tempat
kali pengobatan ke Fasilitas Kesehatan yang sama, misalnya pemeriksaan
Tingkat Lanjutan, dan selanjutnya selama kehamilan (ANC) dilakukan pada
masih dalam perawatan dan belum di rujuk bidan jejaring maka diharapkan proses
balik ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama persalinan dan pemeriksaan pasca
tidak dibutuhkan lagi surat rujukan. Dokter melahirkan (PNC) juga dilakukan pada
yang menangani memberi surat keterangan bidan jejaring tersebut.
masih dalam perawatan. 3) Pemeriksaan kehamilan (ANC) dan
i. Fasilitas kesehatan wajib melakukan pemeriksaan pasca melahirkan (PNC)
pencatatan pelayanan dan tindakan yang pada tempat yang sama dimaksudkan
telah dilakukan ke dalam Aplikasi Sistem untuk :
Informasi Manajemen yang telah disediakan a) Monitoring terhadap perkembangan
BPJS Kesehatan kehamilan
j. Ketentuan Khusus Pelayanan pemeriksaan b) Keteraturan pencatatan partograf
kehamilan (ANC) dan pemeriksaan pasca c) Memudahkan dalam administrasi
melahirkan (PNC) pengajuan klaim ke BPJS Kesehatan
1) Peserta memeriksakan kehamilan (ANC) 3. Rawat Inap Tingkat Pertama
pada fasilitas kesehatan tingkat pertama a. Peserta datang ke fasilitas kesehatan tingkat
atau jejaringnya sesuai dengan prosedur pertama yang memiliki fasilitas rawat inap
pemeriksaan di fasilitas kesehatan
b. Fasilitas kesehatan dapat melayani peserta
tingkat pertama
yang terdaftar maupun peserta yang dirujuk
2) Pemeriksaan kehamilan (ANC) dan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama lain
pemeriksaan pasca melahirkan (PNC)

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  17


18  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

c. Peserta menunjukkan identitas BPJS darah yang bekerjasama dengan BPJS


Kesehatan Kesehatan
d. Fasilitas kesehatan melakukan pengecekan b. Penggunaan darah sesuai indikasi medis
keabsahan kartu peserta berdasarkan surat permintaan darah yang
e. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan, ditandatangani oleh dokter yang merawat.
perawatan, pemberian tindakan, obat dan
bahan medis habis pakai (BMHP) D. Alur Pelayanan
f. Setelah mendapatkan pelayanan peserta
menandatangani bukti pelayanan pada
lembar yang disediakan. Lembar bukti
pelayanan disediakan oleh masing-masing
fasilitas kesehatan.
g.
Fasilitas kesehatan wajib melakukan
pencatatan pelayanan dan tindakan yang
telah dilakukan ke dalam Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen yang telah disediakan
BPJS Kesehatan
h. Peserta dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan bila secara indikasi medis
diperlukan
4. Pelayanan darah sesuai indikasi medis
a. Darah disediakan oleh fasilitas pelayanan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  19


D. ALUR PELAYANAN
ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
PROSEDUR PELAYANAN RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA

PESERTA FASKES TINGKAT PERTAMA

Pemeriksaan
Mulai Peserta Penjaminan
eligibilitas Tidak
BPJS Pribadi
peserta

Ya
Identitas
Peserta BPJS
Peserta dapat dilayani
Peserta untuk 1 kali
terdaftar tidak pemeriksaan dengan
approval KC
YA

Pemeriksaan

Perlu
Mendapatkan Perlu pemeriksaan Ya
pemeriksaan Perlu rawat inap
resep obat penunjang dasar/ lanjutan/
pratama? spesialis?
Ya
Ya Ya
Diterbitkan surat Pasien dirawat inap
Pasien Pasien mendapatkan rujukan di faskes tk. 1 yang
mengambil pelayanan memiliki fasilitas
resep di apotek penunjang rawat inap
jaringan PPK
Tidak
Konsultasi hasil Merujuk alur
Tidak
penunjang Pelayanan pelayanan rawat inap
20  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

Tingkat Lanjutan tk.1


Tidak

Pasien Pulang

20 panduan praktis | Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta JKN 


8

ALUR PELAYANAN RAWAT INAP DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA


PROSEDUR PELAYANAN RAWAT INAP TINGKAT PERTAMA

PESERTA FASKES TINGKAT PERTAMA

Pemeriksaan
Mulai Peserta Penjaminan
eligibilitas Tidak
BPJS Pribadi
peserta

Ya
Identitas
Peserta BPJS
Peserta dapat dilayani
Peserta untuk 1 kali
terdaftar tidak pemeriksaan dengan
YA approval KC

Pemeriksaan

Diterbitkan
Ya Faskes memiliki Ya
surat perintah
Perlu rawat inap fasilitas rawat inap rawat inap

Dirujuk ke faskes
tk. 1 yang Pasien dirawat
memiliki fasilitas inap
rawat inap

Tida
Diterbitkan k Pasien
surat rujukan sembuh

Ya
Pelayanan
Tingkat Pasien Pulang
Lanjutan
panduan praktis | Pelayanan Kesehatan 

9
21
22  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

c. tindakan medis spesialistik sesuai dengan


Pelayanan Kesehatan Rujukan
III indikasi medis;
Tingkat Lanjutan
d. pelayanan obat dan bahan medis habis
A. Fasilitas Kesehatan pakai;
Pelayanan rawat jalan dan rawat inap dapat e. pelayanan alat kesehatan;
dilakukan di: f. pelayanan penunjang diagnostik lanjutan
1. klinik utama atau yang setara; sesuai dengan indikasi medis;
2. rumah sakit umum; dan g. rehabilitasi medis;
3. rumah sakit khusus. h. pelayanan darah;
Baik milik pemerintah maupun swasta yang i. pelayanan kedokteran forensik klinik
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan meliputi pembuatan visum et repertum
atau surat keterangan medik berdasarkan
pemeriksaan forensik orang hidup dan
B. Cakupan Pelayanan
pemeriksaan psikiatri forensik; dan
1. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
j. pelayanan jenazah terbatas hanya bagi
a. administrasi pelayanan; meliputi biaya
peserta meninggal dunia pasca rawat inap
administrasi pendaftaran peserta untuk
di Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama
berobat, penerbitan surat eligilibitas
dengan BPJS tempat pasien dirawat berupa
peserta, termasuk pembuatan kartu pasien.
pemulasaran jenazah dan tidak termasuk
b. pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi
peti mati
spesialistik oleh dokter spesialis dan sub
2. Rawat Inap Tingkat Lanjutan
spesialis;
Cakupan pelayanan rawat inap tingkat

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  23


24  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

lanjutan adalah sesuai dengan seluruh Negeri Sipil golongan ruang I dan
cakupan pelayanan di RJTL dengan tambahan golongan ruang II beserta anggota
akomodasi yaitu perawatan inap non intensif keluarganya;
dan perawatan inap intensif dengan hak kelas 4) Peserta Pekerja Penerima Upah dan
perawatan sebagaimana berikut: Pegawai Pemerintah Non Pegawai
a. ruang perawatan kelas III bagi: Negeri dengan gaji atau upah sampai
1) Peserta PBI Jaminan Kesehatan; dan dengan 1,5 (satu koma lima) kali
2)
Peserta Pekerja Bukan Penerima penghasilan tidak kena pajak dengan
Upah dan Peserta bukan Pekerja status kawin dengan 1 (satu) anak,
yang membayar iuran untuk Manfaat beserta anggota keluarganya; dan
pelayanan di ruang perawatan kelas III. 5)
Peserta Pekerja Bukan Penerima
b. ruang perawatan kelas II bagi: Upah dan Peserta bukan Pekerja
1) Pegawai Negeri Sipil dan penerima yang membayar iuran untuk Manfaat
pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan pelayanan di ruang perawatan kelas II.
ruang I dan golongan ruang II beserta c. ruang perawatan kelas I bagi:
anggota keluarganya; 1)
Pejabat Negara dan anggota
2) Anggota TNI dan penerima pensiun keluarganya;
Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri 2) Pegawai Negeri Sipil dan penerima
Sipil golongan ruang I dan golongan pensiun pegawai negeri sipil golongan
ruang II beserta anggota keluarganya; ruang III dan golongan ruang IV beserta
3) Anggota Polri dan penerima pensiun anggota keluarganya;
Anggota Polri yang setara Pegawai 3) Anggota TNI dan penerima pensiun

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  25


26  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri 3. Alat Kesehatan di Luar Paket INA CBG’s
Sipil golongan ruang III dan golongan a. Tarif di luar paket INA CBG’s adalah besaran
ruang IV beserta anggota keluarganya; pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan
4) Anggota Polri dan penerima pensiun kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan
Anggota Polri yang setara Pegawai atas alat kesehatan yang digunakan secara
Negeri Sipil golongan ruang III dan tidak permanen di luar tubuh pasien
golongan ruang IV beserta anggota b. Alat kesehatan di luar paket INA CBG’s
keluarganya; ditagihkan langsung oleh fasilitas kesehatan
5) Veteran dan Perintis Kemerdekaan ke BPJS Kesehatan
beserta anggota keluarganya; c. Alat kesehatan di luar paket INA CBG’s
6) janda, duda, atau anak yatim piatu dari adalah pelayanan yang dibatasi, yaitu:
Veteran atau Perintis Kemerdekaan; a) Pelayanan diberikan atas indikasi medis,
7) Peserta Pekerja Penerima Upah dan b) Adanya plafon maksimal harga alat
Pegawai Pemerintah Non Pegawai kesehatan
Negeri dengan gaji atau upah di atas c) Adanya batasan waktu pengambilan
1,5 (satu koma lima) sampai dengan 2 alat kesehatan
(dua) kali penghasilan tidak kena pajak d. Jenis alat kesehatan di luar paket INA CBG’s
dengan status kawin dengan 1 (satu) adalah sebagai berikut:
anak, beserta anggota keluarganya; dan
1) Kacamata
8)
Peserta Pekerja Bukan Penerima
2) Alat bantu dengar
Upah dan Peserta bukan Pekerja
3) Protesa alat gerak
yang membayar iuran untuk Manfaat
pelayanan di ruang perawatan kelas I. 4) Protesa gigi

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  27


28  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

5) Korset tulang belakang e. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan,


6) Collar neck perawatan, pemberian tindakan, obat dan
7) Kruk bahan medis habis pakai (BMHP)
e. Tarif alat kesehatan di luar paket INA CBG’s f. Setelah mendapatkan pelayanan peserta
sebagaimana peraturan yang berlaku menandatangani bukti pelayanan pada
lembar yang disediakan. Lembar bukti
pelayanan disediakan oleh masing-masing
C. Prosedur
fasilitas kesehatan
1. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
g. Atas indikasi medis peserta dapat dirujuk ke
a. Peserta membawa identitas BPJS Kesehatan
poli lain selain yang tercantum dalam surat
serta surat rujukan dari fasilitas kesehatan
rujukan dengan surat rujukan/konsul intern.
tingkat pertama
h. Atas indikasi medis peserta dapat dirujuk
b. Peserta melakukan pendaftaran ke RS
ke Fasilitas kesehatan lanjutan lain dengan
dengan memperlihatkan identitas dan surat
surat rujukan/konsul ekstern.
rujukan
i. Apabila pasien masih memerlukan
c. Fasilitas kesehatan bertanggung jawab
pelayanan di Faskes tingkat lanjutan
untuk melakukan pengecekan keabsahan
karena kondisi belum stabil sehingga
kartu dan surat rujukan serta melakukan
belum dapat untuk dirujuk balik ke Faskes
input data ke dalam aplikasi Surat Elijibilitas
tingkat pertama, maka Dokter Spesialis/Sub
Peserta (SEP) dan melakukan pencetakan
Spesialis membuat surat keterangan yang
SEP
menyatakan bahwa pasien masih dalam
d.
Petugas BPJS kesehatan melakukan perawatan.
legalisasi SEP

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  29


30  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

j. Apabila pasien sudah dalam kondisi stabil dalam aplikasi Surat Elijibilitas Peserta (SEP)
sehingga dapat dirujuk balik ke Faskes dan melakukan pencetakan SEP
tingkat pertama, maka Dokter Spesialis/Sub d.
Petugas BPJS kesehatan melakukan
Spesialis akan memberikan surat keterangan legalisasi SEP
rujuk balik. e. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan,
k. Apabila Dokter Spesialis/Sub Spesialis perawatan, pemberian tindakan, obat dan
tidak memberikan surat keterangan bahan medis habis pakai (BMHP)
yang dimaksud pada huruf i dan j maka
untuk kunjungan berikutnya pasien harus
membawa surat rujukan yang baru dari Peserta harus melengkapi persyaratan
Faskes tingkat pertama. administrasi sebelum pasien pulang,
2. Rawat Inap Tingkat Lanjutan maksimal 3 x 24 jam hari kerja sejak masuk
Rumah Sakit
a. Peserta melakukan pendaftaran ke RS
dengan membawa identitas BPJS Kesehatan
serta surat perintah rawat inap dari poli atau f. Setelah mendapatkan pelayanan peserta
unit gawat darurat menandatangani bukti pelayanan pada
b. Peserta harus melengkapi persyaratan lembar yang disediakan. Lembar bukti
administrasi sebelum pasien pulang pelayanan disediakan oleh masing-masing
maksimal 3 x 24 jam hari kerja sejak masuk fasilitas kesehatan
Rumah Sakit. g. Dalam hal peserta menginginkan kelas
c.
Petugas Rumah Sakit melakukan perawatan yang lebih tinggi daripada
pengecekan keabsahan kartu dan surat haknya, maka Peserta dapat meningkatkan
rujukan serta melakukan input data ke

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  31


32  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

haknya dengan mengikuti asuransi 2)


BPJS Kesehatan membayar kelas
kesehatan tambahan, atau membayar perawatan peserta sesuai haknya.
sendiri selisih antara biaya yang dijamin 3) Apabila kelas perawatan sesuai hak
oleh BPJS Kesehatan dengan biaya yang peserta telah tersedia, maka peserta
harus dibayar akibat peningkatan kelas ditempatkan di kelas perawatan yang
perawatan. menjadi hak peserta.
h. Kenaikan kelas perawatan lebih tinggi 4) Perawatan satu tingkat lebih tinggi
daripada haknya atas keinginan sendiri paling lama 3 (tiga) hari.
dikecualikan bagi peserta PBI Jaminan 5) Jika kenaikan kelas yang terjadi lebih
Kesehatan dari 3 (tiga) hari, maka selisih biaya yang
terjadi menjadi tanggung jawab Fasilitas
Kesehatan yang bersangkutan atau
Kenaikan kelas perawatan lebih tinggi
berdasarkan persetujuan pasien dirujuk
daripada haknya atas keinginan sendiri
ke Fasilitas Kesehatan yang setara
dikecualikan bagi peserta PBI Jaminan
Kesehatan j. Penjaminan peserta baru dalam kondisi
sakit dan sedang dalam perawatan
1) Penjaminan diberikan mulai dari pasien
i. Jika karena kondisi pada fasilitas kesehatan terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan
mengakibatkan peserta tidak memperoleh yang dibuktikan dengan tanggal bukti
kamar perawatan sesuai haknya, maka: bayar (bukan tanggal yang tercantum
1) Peserta dapat dirawat di kelas perawatan dalam kartu peserta BPJS Kesehatan);
satu tingkat lebih tinggi. 2) Peserta diminta untuk mengurus SEP
dalam waktu maksimal 3 x 24 jam hari

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  33


34  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

kerja sejak pasien terdaftar sebagai dari fasilitas kesehatan tingkat satu
peserta BPJS kesehatan; atau keterangan gawat darurat. Untuk
3) Apabila peserta mengurus SEP lebih penjaminan selanjutnya, peserta wajib
dari 3 x 24 jam hari kerja sejak terdaftar mengikuti prosedur pelayanan BPJS
sebagai peserta BPJS Kesehatan, maka Kesehatan yang berlaku.
penjaminan diberikan untuk 3 hari 6) Perhitungan penjaminan berdasarkan
mundur ke belakang sejak pasien proporsional hari rawat sejak pasien
mengurus SEP; dijamin oleh BPJS Kesehatan.
4) Biaya pelayanan yang terjadi sebelum 7) Besar biaya yang ditanggung oleh BPJS
peserta terdaftar dan dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah sejak pasien dijamin
Kesehatan menjadi tanggung jawab oleh BPJS Kesehatan sampai dengan
pasien sesuai dengan ketentuan yang tanggal pulang dibagi total hari rawat
berlaku di Fasilitas kesehatan tersebut. kali tarif INA CBG’s.
3. Rujukan Parsial
a. Rujukan parsial adalah pengiriman pasien
Peserta mengurus Surat Elijibilitas Peserta
atau spesimen ke pemberi pelayanan
(SEP) di BPJS Center dalam waktu maksimal
kesehatan lain dalam rangka menegakkan
3 x 24 jam hari kerja sejak pasien terdaftar
diagnosis atau pemberian terapi, yang
sebagai peserta BPJS kesehatan;
merupakan satu rangkaian perawatan
pasien di Fasilitas kesehatan tersebut.
5) Untuk pasien baru yang sudah b. Rujukan parsial dapat berupa:
mendapatkan pelayanan rawat inap, 1) pengiriman pasien untuk dilakukan
maka tidak diperlukan surat rujukan pemeriksaan penunjang atau tindakan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  35


36  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

2) pengiriman spesimen untuk pemeriksaan fasilitas kesehatan penyedia alat kesehatan


penunjang di luar paket INA CBG’s yang bekerja sama
c. Apabila pasien tersebut adalah pasien dengan BPJS Kesehatan, Peserta wajib
rujukan parsial, maka pada SEP pasien diberi membawa :
keterangan “Rujukan Parsial”, dan rumah 1) Surat Elijibilitas Peserta (SEP) atau
sakit penerima rujukan tidak menerbitkan salinannya
SEP baru untuk pasien tersebut. 2) Resep alat kesehatan yang telah
d. Biaya rujukan parsial menjadi tanggung dilegalisir petugas BPJS Kesehatan
jawab Fasilitas Kesehatan perujuk dan d. Fasilitas kesehatan melakukan verifikasi
pasien tidak boleh dibebani urun biaya. resep dan berkas lainnya kemudian
e. BPJS Kesehatan membayar biaya pelayanan menyerahkan alat kesehatan tersebut.
sesuai dengan paket INA CBG’s ke Fasilitas Peserta wajib menandatangani bukti
Kesehatan perujuk penerimaan alat kesehatan.
4. Pelayanan Alat Kesehatan di luar paket INA
CBG’s D. Alur Pelayanan
a. Dokter Spesialis menuliskan resep alat
kesehatan sesuai indikasi medis
b. Peserta mengurus legalisasi alat kesehatan
ke petugas BPJS Center atau Kantor BPJS
Kesehatan.
c. Peserta dapat mengambil alat kesehatan di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit atau di jejaring

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  37


D. ALUR PELAYANAN
ALUR PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN
ALUR PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

PESERTA FASKES TK. LANJUTAN BPJS Center KANTOR CABANG

Pengecekan
LOKET PENDAFTARAN
Mulai ulang status Peserta Konfirmasi status
Pemeriksaan eligilitas tidak
eligibilitas BPJS elijibel kepesertaan
peserta dan surat rujukan
peserta
ya
A. Identitas Peserta BPJS
B. surat rujukan (tidak
untuk pasien UGD) Peserta BPJS
tidak
elijibel Konfirmasi
eligibitas
ya Peserta BPJS?? Penyelesaian
kepesertaan
ya dengan pihak RS administrasi
kepesertaan sesuai
Peserta menunjukkan
tidak alur kepesertaan
identitas peserta BPJS
Penerbitan Surat
Eligibilitas Peserta Tidak dijamin
Untuk proses lebih
Tujuan Peserta : lanjut agar peserta
A. Poli Spesialis Surat Elijibilitas mengurus administrasi
B. UGD Peserta kepesertaan terlebih
B. Rawat inap dahulu
Legalisasi Surat
Elijibilitas
peserta

Pemberian pelayanan
kesehatan sesuai
indikasi medis dan
paket INA CBG’s
38  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

(UGD, rawat jalan


maupun rawat inap)

Prosedur Klaim
15

ALUR PELAYANAN RUJUKAN ANTAR FASILITAS KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

ALUR PELAYANAN RUJUKAN ANTAR FASKES TINGKAT LANJUTAN

FASKES PERUJUK BPJS CENTER FASKES PENERIMA RUJUKAN

Proses pendaftaran Faskes


sesuai dengan alur menerima
pelayanan tingkat MULAI
pasien rujukan
lanjutan

Pasien rujukan
Peserta memerlukan parsial
rujukan ke faskes
tidak
lanjutan lain
ya

Diterbitkan surat rujukan Pasien diterbitkan


oleh dokter spesialis di SEP baru dan alur Pasien dilayani
RS pelayanan sesuai tanpa diterbitkan
alur pelayanan SEP baru
kesehatan tingkat
lanjutan
Surat rujukan Legalisasi Surat
Rujukan dan SEP
Selesai pelayanan
Peserta dirujuk pasien dirujuk balik
ke faskes ke faskes perujuk
lanjutan lain

Pasien
Perlu
tdk langsung
ambulan
dirujuk
ya
Catatan :
Sesuai alur Pelayanan ambulan
pelayanan tidak dijamin untuk
Ambulan pelayanan rujukan
parsial,

Faskes menerima
rujukan balik pasien
rujukan parsial
panduan praktis | Pelayanan Kesehatan 

16
39
40  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

B. Kepesertaan Bayi Baru Lahir


Pelayanan Persalinan Dan
IV 1. Bayi peserta PBI
Penjaminan Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir dari Peserta PBI secara otomatis
A. Pelayanan Persalinan dijamin oleh BPJS Kesehatan. Bayi tersebut
1. Persalinan merupakan benefit bagi peserta dicatat dan dilaporkan kepada BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan tanpa pembatasan jumlah oleh fasilitas kesehatan untuk kepentingan
kehamilan/persalinan yang dijamin oleh BPJS rekonsiliasi data PBI.
Kesehatan dan tidak dibatasi oleh status 2. Bayi peserta jamkesmas non Kuota
kepesertaan (peserta/anak/tertanggung lain). Berdasarkan Surat Edaran Menteri Kesehatan
2. Penjaminan persalinan mengikuti sistem RI Nomor: JP/Menkes/590/XI/2013 tentang
rujukan berjenjang yang berlaku Jaminan Kesehatan Masyarakat tanggal 28
3. Pelayanan persalinan ditagihkan oleh fasilitas November 2013 2013 point E nomor 2 bahwa:
kesehatan yang memberikan pelayanan. Klaim “Bila masih terdapat masyarakat miskin dan
perorangan untuk kasus persalinan baik yang tidak mampu di luar peserta Jaminan Kesehatan
dilakukan di fasilitas kesehatan yang bekerja Nasional yang berjumlah 86,4 juta jiwa maka
sama maupun yang tidak bekerja sama tidak menjadi tanggung jawab pemerintah daerah
diperbolehkan. (sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2013
Tentang Penyusunan APBD Tahun 2014)”,
Klaim pelayanan persalinan ditagihkan oleh maka:
fasilitas kesehatan dan tidak diperkenankan a. Bayi yang lahir dari peserta Jamkesmas non
ditagihkan secara perorangan kuota menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  41


42  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

b. Peserta non kuota Jamkesmas, terhitung pelayanan kesehatan tersebut tidak dijamin
mulai tanggal 1 Januari 2014 tidak dilayani BPJS Kesehatan.
dalam penyelenggaraan program BPJS
Kesehatan, kecuali didaftarkan sebagai
V Pelayanan Gawat Darurat
peserta BPJS Kesehatan.
3. Peserta BPJS Kesehatan Pekerja Penerima Upah A. Fasilitas Kesehatan
anak ke-1 sd ke-3 1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Bayi anak ke-1 (satu) sampai dengan anak 2. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
ke-3 (tiga) dari peserta Pekerja Penerima Upah baik yang bekerjasama maupun tidak
secara otomatis dijamin oleh BPJS Kesehatan. bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
4. Bayi baru lahir dari :
a. Peserta pekerja bukan penerima upah; B. Cakupan Pelayanan
b. peserta bukan pekerja; dan 1. Pelayanan gawat darurat yang dapat dijamin
c. anak ke-4 (empat) atau lebih dari peserta adalah sesuai dengan kriteria gawat darurat
penerima upah yang berlaku.
Dijamin oleh BPJS Kesehatan jika pengurusan 2. Kriteria gawat darurat terlampir.
kepesertaan dan penerbitan SEP dilakukan 3. Cakupan pelayanan gawat darurat sesuai
dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak dengan pelayanan rawat jalan dan rawat inap
kelahirannya atau sebelum pulang apabila bayi di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun
dirawat kurang dari 7 (tujuh) hari. tingkat lanjutan
Dalam pengurusan kepesertaan bayi dilakukan
pada hari ke-8 atau seterusnya, maka biaya

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  43


44  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

C. Prosedur
Pada kasus kegawatdaruratan medis
1. Dalam keadaan gawat darurat, maka:
tidak diperlukan surat rujukan. Kriteria
a. Peserta dapat dilayani di fasilitas kesehatan
kegawatdaruratan sebagaimana terlampir
tingkat pertama maupun fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan yang bekerjasama maupun
yang tidak bekerjasama dengan BPJS 2. Prosedur Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas
Kesehatan kesehatan yang Bekerjasama dengan BPJS
b. Pelayanan harus segera diberikan tanpa Kesehatan
diperlukan surat rujukan a. Pada keadaan gawat darurat (emergency),
c. Peserta yang mendapat pelayanan di seluruh fasilitas kesehatan baik yang
Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama bekerjasama maupun yang tidak
dengan BPJS Kesehatan harus segera dirujuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, wajib
ke Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama memberikan pelayanan kegawatdaruratan
dengan BPJS Kesehatan setelah keadaan sesuai indikasi medis
gawat daruratnya teratasi dan pasien dalam b. Pelayanan kegawatdaruratan di fasilitas
kondisi dapat dipindahkan kesehatan tingkat pertama dapat diberikan
d. Pengecekan validitas peserta maupun pada fasilitas kesehatan tempat peserta
diagnosa penyakit yang termasuk dalam terdaftar maupun bukan tempat peserta
kriteria gawat darurat menjadi tanggung terdaftar
jawab fasilitas kesehatan c. Pelayanan kegawatdaruratan di fasilitas
e. Fasilitas kesehatan tidak diperkenankan kesehatan tingkat pertama maupun lanjutan
menarik biaya pelayanan kesehatan kepada mengikuti prosedur pelayanan yang berlaku
peserta

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  45


46  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

3. Prosedur Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
kesehatan Tingkat pertama dan Fasilitas maka biaya pelayanan selanjutnya tidak
kesehatan Rujukan yang tidak bekerjasama dijamin oleh BPJS. Fasilitas kesehatan
dengan BPJS Kesehatan harus menjelaskan hal ini kepada peserta
a. Fasilitas kesehatan memastikan eligibilitas dan peserta harus menandatangani surat
peserta dengan mencocokkan data peserta pernyataan bersedia menanggung biaya
dengan master file kepesertaan BPJS pelayanan selanjutnya
Kesehatan pada kondisi real time. Hal ini c. Penanganan kondisi kegawatdaruratan di
dapat dilakukan dengan cara: fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama
1) Fasilitas kesehatan mengakses master ditanggung sebagai pelayanan rawat jalan
file kepesertaan melalui website BPJS kecuali kondisi tertentu yang mengharuskan
Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id, pasien dirawat inap.
sms gateway dan media elektronik d. Kondisi tertentu yang dimaksud diatas
lainnya. adalah sebagai berikut:
2) Apabila poin (a) tidak dapat dilakukan 1) Tidak ada sarana transportasi untuk
maka Fasilitas kesehatan menghubungi evakuasi pasien.
petugas BPJS Kesehatan melalui telepon 2) Sarana transportasi yang tersedia
atau mendatangi kantor BPJS Kesehatan tidak memenuhi syarat untuk evakuasi
b. Apabila kondisi kegawatdaruratan pasien Kondisi a dan b dinyatakan oleh petugas
sudah teratasi dan pasien dalam kondisi BPJS Kesehatan setelah dihubungi oleh
dapat dipindahkan, tetapi pasien tidak Fasilitas kesehatan, dan petugas BPJS
bersedia untuk dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Kesehatan tersebut telah berusaha

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  47


D. Alur Pelayanan
kebutuhan.
mencari ambulan

kesehatan kepada peserta


sesuai
48  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

pelayanan kegawatdaruratan sesuai


medis dari dokter yang merawat.

sama maupun yang tidak bekerja sama

indikasi medis. Fasilitas kesehatan tidak


diperkenankan menarik biaya pelayanan
Pada keadaan gawat darurat (emergency),

dengan BPJS Kesehatan, wajib memberikan


seluruh fasilitas kesehatan baik yang bekerja
dibuktikan dengan surat keterangan
secara medis untuk dievakuasi, yang
dengan

3) Kondisi pasien yang tidak memungkinkan

PENJAMINAN PELAYANAN EMERGENSI PADA PPK NON PROVIDER


Peserta PPK Non Provider Kantor Cabang

Unit Gawat
PESERTA Surat Permohonan
Darurat
Penjaminan

Tidak
Dirujuk ke poli yang Cek Kriteria
sesuai Emergensi
Validasi Bukan
Emergency Peserta
Kepesertaan

Peserta Bayar Pemberian


Pelayanan Peserta
Emergensi
Validasi
Validasi Kriteria
PULANG Bukan
Kepesertaan
Urgensi
Peserta ke KC
Tidak Peserta
Ya Tidak
Kondisi akhir
Pasien Pengajuan surat
Rujuk ke PPK Tidak jaminan pelayanan,
PROVIDER, dengan Stabil
Stabil melengkapi Kartu Aproval Surat Penolakan
membawa resume
Peserta, resume Jaminan Surat Jaminan
UGD, hasil pemerik-
Pasien dirawat medis, Srt Ket. Rawat Pelayanan Pelayanan
saan penunjang
inap Inap
panduan praktis | Pelayanan Kesehatan 

Ya
49
50  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

peraturan perundang-undangan.
VI Pelayanan Ambulan
2. Yang dimaksud dengan kondisi tertentu pada
A. Fasilitas Kesehatan poin 1 di atas adalah :
1. Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang a. kondisi pasien sesuai indikasi medis
mempunyai ambulan berdasarkan rekomendasi medis dari dokter
2. Fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang yang merawat
mempunyai ambulan b. kondisi kelas perawatan sesuai hak peserta
Dalam penyelenggaraan pelayanan ambulan, penuh dan pasien sudah dirawat paling
fasilitas kesehatan dapat melakukan kerja sama sedikit selama 3 hari di kelas satu tingkat di
dengan pihak ketiga sebagai jejaring, antara lain: atas haknya
a. Pemda atau Dinas Kesehatan Propinsi yang c. pasien rujukan kasus gawat darurat dari
mempunyai ambulan fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama
b. Ambulan 118 dengan tujuan penyelamatan nyawa pasien
atau sebagai perawatan lanjutan setelah
c. Yayasan penyedia layanan ambulan
pasien diberikan pelayanan sampai dengan
kondisi kegawatdaruratan telah teratasi dan
B. Cakupan Pelayanan dapat dipindahkan.
1.
Pelayanan Ambulan diberikan pada d. pasien rujuk balik rawat inap yang masih
transportasi darat dan air bagi pasien dengan memerlukan pelayanan rawat inap di
kondisi tertentu antar Fasilitas Kesehatan, fasilitas kesehatan tujuan
disertai dengan upaya atau kegiatan menjaga
Contoh :
kestabilan kondisi pasien dengan tujuan
pasien kanker rawat inap dengan terapi
penyelamatan nyawa pasien sesuai ketentuan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  51


52  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

paliatif di RS tipe A dirujuk balik ke RS tipe b. Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau
di bawahnya untuk mendapatkan rawat Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
inap paliatif (bukan rawat jalan) yang tidak bekerjasama dengan BPJS
3. Pelayanan ambulan hanya diberikan untuk Kesehatan khusus untuk kasus gawat
rujukan antar Fasilitas kesehatan : darurat yang keadaan gawat daruratnya
a. sesama fasilitas kesehatan tingkat pertama; telah teratasi dan pasien dalam kondisi
b. dari fasilitas kesehatan tingkat pertama ke dapat dipindahkan
fasilitas kesehatan rujukan; 5. Fasilitas kesehatan Penerima Rujukan adalah
c. sesama fasilitas kesehatan rujukan sekunder; Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan yang bekerjasama
d. dari fasilitas kesehatan sekunder ke fasilitas
dengan BPJS Kesehatan
kesehatan tersier;
6. Pelayanan Ambulan yang tidak dijamin adalah
e. dan rujukan balik ke fasilitas kesehatan
pelayanan yang tidak sesuai ketentuan di atas,
dengan tipe di bawahnya.
termasuk:
a. jemput pasien selain dari Fasilitas kesehatan
Pelayanan ambulan hanya diberikan untuk (rumah, jalan, lokasi lain)
rujukan antar Fasilitas Kesehatan b. mengantar pasien ke selain Fasilitas
kesehatan

4. Fasilitas kesehatan perujuk adalah: c. rujukan parsial (antar jemput pasien atau
spesimen dalam rangka mendapatkan
a. Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau
pemeriksaan penunjang atau tindakan,
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
yang merupakan rangkaian perawatan
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
pasien di salah satu Fasilitas kesehatan).

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  53


2.
C. Prosedur

ambulan

yang berlaku

D. Alur Pelayanan
dapat

petugas BPJS Kesehatan


d. Ambulan/mobil jenazah

langsung
pelayanan ambulan bagi pasien
e. Pasien rujuk balik rawat jalan

Dalam rangka evakuasi pasien, maka:


54  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

3. Proses rujukan antar fasilitas kesehatan


bekerjasama dengan BPJS Kesehatan atau
berkoordinasi dengan penyedia ambulan yang
Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki

mengikuti ketentuan sistem rujukan berjenjang


memberikan

fasilitas ambulan, maka Fasilitas kesehatan


1. Fasilitas kesehatan yang memiliki fasilitas

D. ALUR PELAYANAN
ALUR PENJAMINAN DAN PROSEDUR PELAYANAN AMBULAN
ALUR PENJAMINAN DAN PROSEDUR KLAIM PELAYANAN AMBULAN

PESERTA FASKES PROVIDER AMBULAN BPJS KESEHATAN

Peserta berobat ke Menerima informasi


Mulai faskes primer atau kebutuhan ambulan
Menerima informasi
faskes lanjutan kebutuhan ambulan

Identitas Peserta BPJS


dan kelangkapan Peserta membutuhkan Ambulan
pelayanan ambulan tersedia tidak
berkas lain Mencari dan
ya menyediakan
fasilitas Ambulan
Faskes
ya mempunyai Mengirimkan unit
ambulan sesuai Mengkomunikasikan
ambulan dengan pihak RS dan
kebutuhan
BPJS Kesehatan Mengirimkan unit
Pelayanan Ambulan tidak ambulan sesuai
oleh faskes perujuk Pemberian pelayanan kebutuhan
Ambulan
Menghubungi Provider
pelayanan Ambulan yang
telah bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan (daftar
provider Ambulan
disediakan oleh BPJS
Kesehatan)

Menghubungi
BPJS
Kesehatan
Prosedur Klaim

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan 

23
55
56  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

8. pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);


VII Pelayanan Yang Tidak Dijamin
9. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergan-
Pelayanan atau hal-hal lain yang tidak termasuk tungan obat dan/atau alkohol;
jaminan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan adalah 10. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti
sebagai berikut : diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang
1. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa membahayakan diri sendiri;
melalui prosedur sebagaimana diatur dalam 11.
pengobatan komplementer, alternatif dan
peraturan yang berlaku; tradisional, termasuk akupuntur, shin she,
2. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas chiropractic, yang belum dinyatakan efektif
Kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health
Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat; technology assessment);
3. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh 12. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan
program jaminan kecelakaan kerja terhadap sebagai percobaan (eksperimen);
penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau 13.
alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan
hubungan kerja; susu;
4. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh 14. perbekalan kesehatan rumah tangga;
program jaminan kecelakaan lalu lintas yang 15. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa
bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah;
program jaminan kecelakaan lalu lintas; 16.
Kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah
5. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri; (preventable adverse events) yang ditetapkan oleh
6. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik; Menteri; dan
7. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  57


58  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

17.
biaya pelayanan lainnya yang tidak ada pertimbangan BPJS Kesehatan dan Asosiasi
hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan Fasilitas Kesehatan
yang diberikan. 4. Penetapan daerah yang tidak tersedia fasilitas
kesehatan memenuhi syarat dilakukan dengan
Pelayanan Di Wilayah Tidak keputusan Kepala Dinas Kesehatan. Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan dapat ditinjau
VIII Tersedia Faskes Memenuhi
sewaktu-waktu menyesuaikan dengan kondisi
Syarat
ketersediaan fasilitas kesehatan di daerah
A. Penentuan Wilayah Tidak Tersedia Fasilitas tersebut
Kesehatan Memenuhi Syarat 5.
Kompensasi diberikan dalam bentuk
1. Dalam hal di suatu daerah belum tersedia penggantian uang tunai; atau pengiriman
Fasilitas Kesehatan yang memenuhi syarat guna tenaga kesehatan; atau penyediaan fasilitas
memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta, kesehatan tertentu.
BPJS Kesehatan wajib memberikan kompensasi 6. Kompensasi dalam bentuk penggantian uang
2. Yang dimaksud dengan daerah tidak tersedia tunai berupa klaim perorangan atas biaya
fasilitas kesehatan memenuhi syarat adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
sebuah Kecamatan yang tidak terdapat Dokter fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama
atau Bidan atau Perawat dengan BPJS Kesehatan.
3. Penentuan daerah belum tersedia Fasilitas 7. Besaran penggantian atas biaya pelayanan
Kesehatan yang memenuhi syarat guna kesehatan disetarakan dengan tarif Fasilitas
memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta Kesehatan di wilayah terdekat dengan
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan setempat atas memperhatikan tenaga kesehatan dan jenis
pelayanan yang diberikan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  59


60  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

8. Kompensasi dalam bentuk pengiriman tenaga adalah rata-rata tarif/unit cost pelayanan
kesehatan dan penyediaan Fasilitas Kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama di
tertentu dilakukan dengan bekerja sama wilayahnya,dengan tarif maksimal sesuai
dengan dinas kesehatan, organisasi profesi ketentuan
kesehatan, dan/atau asosiasi fasilitas kesehatan 4. Selisih biaya yang terjadi atas biaya pelayanan
menjadi tanggung jawab pasien
5. Untuk dapat memperoleh kompensasi uang
Penetapan daerah yang tidak tersedia fasilitas
tunai, peserta yang tinggal di wilayah tidak
kesehatan memenuhi syarat dilakukan
ada fasilitas kesehatan memenuhi syarat
dengan keputusan Kepala Dinas Kesehatan
harus mengikuti prosedur pelayanan rujukan
berjenjang sesuai ketentuan yang berlaku
B. Kompensasi Uang Tunai 6. Pembayaran untuk pelayanan kesehatan
1. Kompensasi uang tunai diberikan langsung tingkat lanjutan ditagihkan langsung oleh
kepada peserta berdasarkan klaim yang fasilitas kesehatan kepada BPJS Kesehatan.
bersangkutan atas pelayanan yang diberikan 7. Prosedur Pelayanan Kesehatan
oleh Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama yang a.
Untuk pertama kali mendapatkan
tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. pelayanan, peserta mendatangi fasilitas
2. Besaran kompensasi disetarakan dengan tarif kesehatan tingkat pertama yang terdekat.
Fasilitas Kesehatan di wilayah terdekat dengan b. Apabila fasilitas kesehatan tingkat pertama
memperhatikan tenaga kesehatan dan jenis terdekat tersebut adalah fasilitas kesehatan
pelayanan yang diberikan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,
3.
Dasar besaran penggantian kompensasi maka biaya pelayanan kesehatan akan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  61


62  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

ditagihkan ke BPJS Kesehatan, peserta tidak fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
dikenakan urun biaya. tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
c. Apabila fasilitas kesehatan tingkat pertama c. Kelengkapan administrasi klaim perorangan:
terdekat tersebut adalah fasilitas kesehatan 1) Formulir pengajuan klaim
yang tidak bekerjasama dengan BPJS 2) Berkas pendukung berupa:
Kesehatan, maka peserta membayarkan a) Salinan KTP/keterangan domisili
biaya pelayanan kesehatan terlebih dahulu, (untuk memastikan peserta berada
kemudian peserta menagih kepada BPJS di wilayah tidak ada Fasilitas
Kesehatan melalui klaim perorangan Kesehatan memenuhi syarat sesuai
d. Apabila dalam kondisi kegawatdaruratan, Surat Keputusan Dinas Kesehatan)
peserta dapat langsung menuju RS tanpa b) Kuitansi asli bermaterai cukup
mengikuti sistem rujukan berjenjang yang
c) Rincian pelayanan yang diberikan
berlaku. Biaya yang timbul akibat pelayanan
serta rincian biaya
RS akan ditagihkan oleh RS ke BPJS
Kesehatan, peserta tidak dikenakan urun
biaya C. Kompensasi Pengiriman Tenaga Kesehatan
Dan Penyediaan Fasilitas Kesehatan Tertentu
8. Prosedur Pengajuan Klaim Perorangan
1. Pengiriman tenaga kesehatan dan penyediaan
a. Peserta mengajukan klaim ke Kantor
fasilitas kesehatan tertentu hanya diberikan ke
Operasional Kabupaten atau Kantor Cabang
daerah yang belum tersedia fasilitas kesehatan
BPJS Kesehatan terdekat
yang memenuhi syarat.
b. Klaim perorangan hanya diberlakukan pada
2. Penyediaan fasilitas kesehatan tertentu adalah
peserta yang mendapatkan pelayanan di
penyediaan sebuah tim tenaga kesehatan yang

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  63


64  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

dilengkapi dengan peralatan medis untuk pelayanan yang telah diberikan oleh tenaga
memberikan pelayanan medis tertentu sesuai kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan
dengan kebutuhan di wilayah yang akan tertentu.
dikunjungi
3. Pengiriman tenaga kesehatan dan penyediaan IX Koordinasi Manfaat
fasilitas kesehatan tertentu yang dijamin BPJS
kesehatan adalah pengiriman tenaga kesehatan 1. Koordinasi Manfaat atau Coordination of Benefit
yang bukan program pemerintah pusat maupun (COB) adalah suatu proses dimana dua atau lebih
daerah serta dapat dlakukan melalui kerjasama penanggung (payer) yang menanggung orang
dengan dinas setempat, instansi pemerintah yang sama untuk benefit asuransi kesehatan
lainnya, maupun swasta yang sama, membatasi total benefit dalam jumlah
4. Kompensasi dalam bentuk pengiriman tenaga tertentu yang tidak melebihi jumlah pelayanan
kesehatan dan penyediaan Fasilitas Kesehatan kesehatan yang dibiayakan.
tertentu dapat bekerja sama dengan dinas 2. Peserta Koordinasi Manfaat/COB adalah Peserta
kesehatan, organisasi profesi kesehatan, dan/ BPJS Kesehatan yang mempunyai program jaminan
atau asosiasi fasilitas kesehatan kesehatan lain yang bekerjasama dengan BPJS
5. Pembayaran pengiriman tenaga kesehatan dan Kesehatan.
penyediaan fasilitas kesehatan tertentu sesuai 3. Prinsip Koordinasi Manfaat
ketentuan yang berlaku a. BPJS Kesehatan sebagai penjamin pertama
6.
Pembayaran kompensasi dalam bentuk BPJS Kesehatan menjamin Peserta sesuai
pengiriman tenaga kesehatan dan penyediaan haknya sebagai Peserta BPJS Kesehatan,
fasilitas kesehatan tertentu berupa klaim atas selebihnya ditanggung oleh Asuransi tambahan
atau Badan Penjamin lain

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  65


66  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

1) Koordinasi manfaat diberlakukan bila 5) Koordinasi manfaat yang ditanggung oleh


Peserta mengambil kelas perawatan lebih BPJS Kesehatan hanya pelayanan yang
tinggi dari haknya sebagai Peserta BPJS sesuai dengan ketentuan BPJS Kesehatan.
Kesehatan, kecuali pelayanan di Rumah b. BPJS Kesehatan sebagai penjamin kedua
sakit yang tidak bekerjasama dengan BPJS BPJS Kesehatan hanya menjamin selisih biaya
Kesehatan, diatur tersendiri antara BPJS dari tarif sesuai hak sebagai Peserta BPJS
Kesehatan dengan Asuransi tambahan atau Kesehatan dan nilai yang ditanggung oleh
Badan penjamin lainnya. program jaminan kecelakaan lalu lintas.
2)
BPJS Kesehatan menanggung biaya
sesuai hak kelas Peserta, Penjamin lain
menanggung selisih biaya akibat kenaikan
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT
kelas Peserta
HUBUNGI:
3) Koordinasi manfaat dapat dilakukan pada
Fasilitas kesehatan yang belum kerjasama
dengan BPJS Kesehatan.
4) Pelayanan kesehatan dapat diberikan di:
a) Fasilitas kesehatan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan dan Asuransi
tambahan atau Badan Penjamin lain
b) Fasilitas kesehatan yang bekerjasama
dengan Asuransi tambahan atau Badan
Penjamin lain tetapi tidak bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  67


68  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

X Lampiran NO. BAGIAN DIAGNOSA


18 Intoksikasi disertai gangguan
fungsi vital (minyak tanah, baygon)
KRITERIA GAWAT DARURAT
19 Kejang disertai penurunan
NO. BAGIAN DIAGNOSA kesadaran
20 Muntah profis (> 6 hari) disertai
I ANAK 1 Anemia sedang / berat
dehidrasi atau tidak
2 Apnea / gasping
21 Panas tinggi >400 C
3 Bayi ikterus, anak ikterus
22 Sangat sesak, gelisah, kesadaran
4 Bayi kecil/ premature menurun, sianosis ada retraksi
5 Cardiac arrest / payah jantung hebat (penggunaan otot pernafasan
6 Cyanotic Spell (penyakit jantung) sekunder)
7 Diare profis (> 10/hari) disertai 23 Sesak tapi kesadaran dan keadaan
dehidrasi ataupun tidak umum masih baik
8 Difteri 24 Shock berat (profound) : nadi
9 Ditemukan bising jantung, aritmia tidak teraba tekanan darah terukur
termasuk DSS.
10 Edema / bengkak seluruh badan
25 Tetanus
11 Epitaksis, tanda pendarahan lain
disertai febris 26 Tidak kencing > 8 jam
12 Gagal ginjal akut 27 Tifus abdominalis dengan komplikasi
13 Gangguan kesadaran, fungsi vital II BEDAH 1 Abses cerebri
masih baik 2 Abses sub mandibula
14 Hematuri 3 Amputasi penis
15 Hipertensi Berat 4 Anuria
16 Hipotensi / syok ringan s/d sedang 5 Apendicitis acute
17 Intoksikasi (minyak tanah, baygon) 6 Atresia ani (tidak bisa BAB sama
keadaan umum masih baik sekali)

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  69


70  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

NO. BAGIAN DIAGNOSA NO. BAGIAN DIAGNOSA


7 BPH dengan retensio urin 19 Flail chest
8 Cedera kepala berat 20 Fraktur tulang kepala
9 Cedera kepala sedang 21 Gastrokikis
10 Cedera tulang belakang (vertebral) 22 Gigitan binatang / manusia
11 Cedera wajah dengan gangguan 23 Hanging
jalan nafas 24 Hematothorax dan pneumothorax
12 Cedera wajah tanpa gangguan jalan 25 Hematuria
nafas, antara lain :
26 Hemoroid grade IV (dengan tanda
a. Patah tulang hidung/nasal strangulasi)
terbuka dan tertutup
27 Hernia incarcerate
b. Patah tulang pipi (zygoma)
28 Hidrochepalus dengan TIK
terbuka dan tertutup
meningkat
c. Patah tulang rahang (maxilla dan
mandibula) terbuka dan tertutup 29 Hirschprung disease
d. Luka terbuka daerah wajah 30 Ileus Obstruksi
13 Cellulitis 31 Internal Bleeding
14 Cholesistitis akut 32 Luka Bakar
15 Corpus alienum pada : 33 Luka terbuka daerah abdomen
a. Intra cranial b. Leher 34 Luka terbuka daerah kepala
b. Thorax 35 Luka terbuka daerah thorax
c. Abdomen 36 Meningokel / myelokel pecah
d. Anggota gerak 37 Multiple trauma
e. Genetalia 38 Omfalokel pecah
16 CVA bleeding 39 Pankreatitis akut
17 Dislokasi persendian 40 Patah tulang dengan dugaan cedera
18 Drowning pembuluh darah

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  71


72  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

NO. BAGIAN DIAGNOSA NO. BAGIAN DIAGNOSA


41 Patah tulang iga multiple III Kardio- 1 Aritmia
42 Patah tulang leher vaskular
43 Patah tulang terbuka 2 Aritmia dan shock
44 Patah tulang tertutup 3 Cor Pulmonale decompensata yang
akut
45 Periappendicullata infiltrate
4 Edema paru akut
46 Peritonitis generalisata
5 Henti jantung
47 Phlegmon dasar mulut
6 Hipertensi berat dengan komplikasi
48 Priapismus
(hipertensi enchephalopati, CVA)
49 Prolaps rekti
7 Infark Miokard dengan komplikasi
50 Rectal bleeding (shock)
51 Ruptur otot dan tendon 8 Kelainan jantung bawaan dengan
52 Strangulasi penis gangguan ABC (Airway Breathing
53 Tension pneumothoraks Circulation)
54 Tetanus generalisata 9 Kelainan katup jantung dengan
55 Torsio testis gangguan ABC (airway Breathing
Circulation)
56 Tracheo esophagus fistel
10 Krisis hipertensi
57 Trauma tajam dan tumpul daerah
leher 11 Miokarditis dengan shock
58 Trauma tumpul abdomen 12 Nyeri dada
59 Traumatik amputasi 13 Sesak nafas karena payah jantung
60 Tumor otak dengan penurunan 14 Syncope karena penyakit jantung
kesadaran
61 Unstable pelvis IV Kebidanan 1 Abortus
62 Urosepsi 2 Distosia

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  73


74  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

NO. BAGIAN DIAGNOSA NO. BAGIAN DIAGNOSA


3 Eklampsia 8 Semua kelainan kornea mata :
4 Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) a. Erosi
5 Perdarahan Antepartum b. Ulkus / abses
6 Perdarahan Postpartum c. Descematolis
7 Inversio Uteri 9 Semua trauma mata :
8 Febris Puerperalis a. Trauma tumpul
9 Hyperemesis gravidarum dengan b. Trauma fotoelektrik/ radiasi
dehidrasi c. Trauma tajam/tajam tembus
10 Persalinan kehamilan risiko tinggi 10 Trombosis sinus kavernosis
dan atau persalinan dengan penyulit 11 Tumororbita dengan perdarahan
V Mata 1 Benda asing di kornea mata / 12 Uveitis/ skleritis/iritasi
kelopak mata VI Paru- 1 Asma bronchitis moderate severe
2 Blenorrhoe/ Gonoblenorrhoe paru
3 Dakriosistisis akut 2 Aspirasi pneumonia
4 Endoftalmitis/panoftalmitis 3 Emboli paru
5 Glaukoma : 4 Gagal nafas
a. Akut 5 Injury paru
b. Sekunder 6 Massive hemoptisis
6 Penurunan tajam penglihatan 7 Massive pleural effusion
mendadak : 8 Oedema paru non cardiogenic
a. Ablasio retina
9 Open/closed pneumathorax
b. CRAO
10 P.P.O.M Exacerbasi akut
c. Vitreous bleeding
11 Pneumonia sepsis
7 Selulitis Orbita
12 Pneumathorax ventil

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  75


76  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

NO. BAGIAN DIAGNOSA NO. BAGIAN DIAGNOSA


13 Reccurent Haemoptoe 5 Obstruksi jalan nafas atas grade II/
14 Status Asmaticus III Jackson
15 Tenggelam 6 Obstruksi jalan nafas atas grade IV
Jackson
VII Penyakit 1 Demam berdarah dengue (DBD)
Dalam 7 Otalgia akut (apapun penyebabnya)
2 Demam tifoid 8 Parese fasialis akut
3 Difteri 9 Perdarahan di bidang THT
4 Disequilebrium pasca HD 10 Syok karena kelainan di bidang THT
5 Gagal ginjal akut 11 Trauma (akut) di bidang THT ,Kepala
dan Leher
6 GEA dan dehidrasi
12 Tuli mendadak
7 Hematemesis melena
13 Vertigo (berat)
8 Hematochezia
IX Syaraf 1 Kejang
9 Hipertensi maligna
2 Stroke
10 Keracunan makanan
3 Meningo enchepalitis
11 Keracunan obat
12 Koma metabolic
13 Leptospirosis
14 Malaria
15 Observasi shock
VIII THT 1 Abses di bidang THT & kepala leher
2 Benda asing laring/trachea/bronkus,
dan benda asing tenggorokan
3 Benda asing telinga dan hidung
4 Disfagia

panduan praktis | Pelayanan Kesehatan  77


78  panduan praktis | Pelayanan Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai