Anda di halaman 1dari 234

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pupuk Amonium Sulfat dari Gypsum Sintetik
Hasil Pengolahan Unit Flue Gas Desulfurization PLTU kapasitas produksi sebesar
30.000 ton/tahun, dengan ketentuan sebagai berikut:
1 tahun operasi = 330 hari kerja
1 hari kerja = 24 jam
Basis = 1 jam operasi
Maka kapasitas Amonium sulfat dalam bentuk kristal adalah:
ton 1 tahun 1 hari
kapasitas produksi = 30.000 x x
tahun 330 hari 24 jam
= 3,787879 ton/jam
= 3787,879 kg/jam
Kemurnian produk ((NH4 )2SO4) = 99 %
Air =1%
Amonium sulfat ((NH4) 2SO4) = 99 % × 3787,879 kg/jam
= 3750 kg/jam
Komposisi bahan baku :
• Amonia (NH3) : 99,5 %
• Karbon dioksida (CO2) : 99,9 %
• Asam Sulfat (H2 SO4) : 98 %
Berat Molekul masing-masing senyawa
• CaSO4.2H2O : 172 kg/kmol
• NH3 : 17 kg/kmol
• CO2 : 44 kg/kmol
• (NH4)2SO4 : 132 kg/kmol
• CaCO3 : 100 kg/kmol
• (NH4)2CO3 : 96 kg/kmol
• H2O : 18 kg/kmol
• H2SO4 : 98 kg/kmol

Universitas Sumatera Utara


A.1 Neraca Massa Absorber (AB-101)

17
NH3
CO2
15
H 2O 19
H 2O
(NH4)2CO3

12
NH3

14
CO2
18
H 2O
(NH4)2CO3

Fungsi : mereaksikan NH3, CO2, dan H2O menjadi (NH4)2CO 3 sebagai umpan
reaktor
Adapun umpan masuk dalam absorber berupa amonia (NH3), karbon dioksida (CO2),
dan air (H2O). Untuk menghasilkan 1 ton amonium sulfat dibutuhkan 292 kg amonia
dan 374 kg karbon dioksida (Chou, 1995).
Neraca Massa Total
F12 + F14 + F15 + F19 = F17+ F18
Perhitungan :
Umpan masuk Absorber :
o Reaktan 1 (Alur 12), terdiri dari 100 % ammonia
Umpan masuk Amonia = 985,580 kg/jam
o Reaktan 2 (Alur 14), terdiri dari 100% karbon dioksida
Umpan masuk CO2 = 1262,352 kg/jam
Reaksi :
2NH3 + CO2 + H2O ↔ (NH4)2CO3
Konversi reaksi = 98 % (Chou, 1995)
a. Neraca Komponen CO2
CO2 yang masuk = 1262,352 kg/jam = 28,690 kmol/jam

Universitas Sumatera Utara


CO2 yang bereaksi = 98% × CO2 yang masuk
= 98% × 28,690 kmol/jam
= 28,116 kmol/jam
= 1237,105 kg/jam
CO2 sisa = 1262,352 – 1237,105 kg/jam
= 25,247 kg/jam

b. Neraca Komponen NH3


NH3 yang masuk = 985,580 kg/jam = 57,975 kmol/jam
NH3 yang bereaksi = 2 × mol CO2 yang bereaksi
= 2 × 28,116 kmol/jam
= 56,232 kmol/jam
= 955,945 kg/jam
Amonia sisa = 985,580 – 955,945 = 29,635 kg/jam

c. Neraca Komponen H2O


Pada absorber ditambah fresh water dalam jumlah besar karena produk yang
diharapkan berupa amonium carbonat encer sebagai umpan absorber, untuk 170
kg NH3 diperlukan 1000 kg air (Gowariker, 2009). Fresh water yang
ditambahkan (alur 15) sebesar 5797,527 kg/jam
H2O yang masuk = H2O arus 9 + H 2O arus 12
= 5797,527 kg/jam + 107,505 kg/jam
= 5905,031 kg/jam
= 328,057 kmol/jam
H2O yang bereaksi = 1 x mol CO2 yang bereaksi
= 28,116 kmol/jam
= 506,088 kg/jam
H2O sisa = 5905,031 – 506,088 kg/jam
= 5398,943 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


d. Neraca Komponen (NH4)2CO3
(NH4)2CO3 yang masuk (alur 19) diperoleh dari hasil iterasi sebanyak 117,238
kg/jam .
(NH4)2CO3 hasil reaksi = 28,116 kmol/jam
= 2699,138 kg/jam
(NH4)2CO3 keluar absorber = 117,238 + 2699,138 kg/jam
= 2816,376 kg/jam

Tabel A.1 Neraca massa absorber


Komponen Input Output
F14 F12 F15 F19 F18 F17
NH3 985,580 29,635
CO2 1262,352 25,247
H2O 5797,527 107,505 5398,943
(NH4)2CO3 117,238 2816,376
Jumlah 1262,352 985,580 5797,527 224,743 8215,319 54,882
Jumlah total 8270,201 8270,201

A.2 Neraca Massa Mixer (M-101)

13
H 2O

1
CaSO4.2H2O
M-101

16
CaSO4.2H2O
H2O

Fungsi : mencampur bahan baku gypsum FGD dan air sebelum diumpankan ke

reaktor.

Universitas Sumatera Utara


Neraca Massa Total

F1 + F13 = F16

Perhitungan :
Gypsum FGD yang diperlukan untuk menghasilkan 1 ton amonium sulfat adalah
1325 kg (Chou, 1995), sehingga untuk menghasilkan kapasitas yang diinginkan
diperlukan Gypsum FGD sebanyak 4472,236 kg/jam = 26,001 kmol/jam.
Perbandingan mol antara CaSO4.2H2O dan H2O dalam campuran umpan sebanyak
3:1 maka:
Air yang ditambahkan = 3 × 26,001 kmol/jam × 18 kg/kmol
= 1404,074 kg/jam

Tabel A.2 Neraca massa mixer


Input (kg/jam ) Output (kg/jam )
Komponen
F1 F13 F16
CaSO4.2H2O 4472,236 4472,236
H2O 1404,074 1404,074
Jumlah 4472,236 1404,074 5876,310
Jumlah Total 5876,310 5876,310

A.3 Neraca Massa Reaktor (R-201)

16
CaSO4.2H2O
H2O
22
18 CO2
(NH4)2CO3 NH3
H 2O

23
CaSO4.2H2O
H2O
R-201 (NH4)2CO3
(NH4)2SO4
CaCO3

Fungsi : Mereaksikan Amonium karbonat dari absorber dengan Gypsum FGD


untuk menghasilkan produk amonium sulfat.

Universitas Sumatera Utara


Neraca Massa Total
F16 + F18 = F22 + F23

Reaksi utama :
(NH4)2CO3 + CaSO4.2H2O → (NH4) 2SO4 + CaCO3 + 2H2O
Reaksi samping :
(NH4)2CO3 ↔ 2NH3 + CO2 + H2O
Konversi reaksi overall = 83 % ( Chou, 1995 )
Selektifitas = 97 %
Perhitungan:
Amonium karbonat ((NH4)2CO3) yang masuk dari unit absorber 2816,376 kg/jam =
29,337 kmol/jam. Gypsum FGD (CaSO4.2H2O) yang masuk dari unit mixer
4472,236 kg/jam = 26,001 kmol/jam. CaSO4 .2H2O yang bereaksi 26,001 kmol/jam
× 83% × 97 % = 20,934 kmol/jam. Sehingga diperoleh (NH4)2SO 4 yang terbentuk
sebanyak 20,934 kmol/jam, CaCO3 yang terbentuk sebanyak 20,934 kmol/jam, dan
H2O yang terbentuk sebanyak 2 x 20,934 = 41,867 kmol/jam.
Massa (NH4)2 SO4 yang terbentuk = 20,934 kmol/jam × 132 kg/kmol
= 2763,249 kg/jam

Massa CaCO3 yang terbentuk = 20,934 kmol/jam × 100 kg/kmol

= 2093,370 kg/jam

Massa H2O yang terbentuk = 41,867 kmol/jam × 18 kg/kmol

= 753,613 kg/jam

Reaksi samping :

(NH4)2CO3 ↔ 2NH3 + CO2 + H2O


(NH4)2CO3 yang terdekomposisi sebanyak 26,001 × 83% × 3% = 0,647 kmol/jam.
Dengan asumsi reaksi berjalan sempurna, maka NH3 yang terbentuk sebanyak 2×
0,647 = 1,295 kmol/jam, CO2 yang terbentuk sebanyak 0,647 kmol/jam, dan H 2O
yang terbentuk sebanyak 0,647 kmol/jam
Massa NH3 yang terbentuk = 1,295 kmol/jam × 17 kg/kmol
= 22,013 kg/jam
Massa CO2 yang terbentuk = 0,647 kmol/jam × 44 kg/kmol

Universitas Sumatera Utara


= 28,487 kg/jam
Massa H2O yang terbentuk = 0,647 kmol/jam × 18 kg/kmol
= 11,654 kg/jam
Jumlah total air keluar (alur 16) =(5398,943+1404,074+753,613+11,654)kg/jam
= 7568,284 kg/jam

Tabel A.3 Neraca Massa reaktor


Komponen Input (kg/jam ) Output (kg/jam )
F18 F16 F22 F23
(NH4)2CO3 2816,376 744,587
CaSO4.2H2O 4472,236 817,639
H2O 5398,943 1404,074 7568,284
(NH4)2SO4 2763,249
CaCO3 2093,370
NH3 22,013
CO2 28,487
Jumlah 8215,319 5876,310 50,500 14041,129
Jumlah Total 14091,629 14091,629

A.4 Neraca Massa Filter (FL-201)

24
H 2O
25
CaSO4.2H2O
H2O
(NH4)2CO3
23 (NH4)2SO4
CaSO4.2H2O CaCO3
H2O
(NH4)2CO3 27
(NH4)2SO4 H 2O
CaCO3 (NH4)2CO3
(NH4)2SO4

Fungsi : Memisahkan CaCO3 dan gypsum yang tidak bereaksi dari larutan
amonium sulfat

Universitas Sumatera Utara


Neraca Massa Total
F23 + F24= F25 + F27

Dalam hal ini diasumsikan jumlah air pencuci untuk proses filtrasi sebanyak 20%
dari jumlah massa total arus 20. Amonium sulfat yang terikut dalam cake sebanyak
0,6 % dari amonium sulfat yang masuk filter, amonium karbonat yang terikut cake
sebanyak 2%, dan air yang terikut cake 5%.

Tabel A.4 Neraca massa filter


Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam)
F23 F24 F25 (Cake) F27 (Filtrat)
CaSO4.2H2O 871,639 871,639
(NH4)2SO4 2763,249 16,579 2746,669
(NH4)2CO3 744,587 14,892 729,695
CaCO3 2093,370 2093,370
H2O 7568,284 2808,226 518,826 9857,685
Jumlah 14041,129 2808,226 3515,306 13334,049
Jumlah Total 16849,355 16849,355

A.5 Neraca Massa Tanki Netralisasi (R-202)

26
CO2

27 4
H 2O H2SO4
(NH4)2CO3 H 2O
(NH4)2SO4

28
H 2O
R-202 (NH4)2SO4

Fungsi : meningkatkan konversi amonium sulfat dengan mereaksikan

ammoniumcarbonat yang ada dengan asam sulfat

Universitas Sumatera Utara


Neraca Massa Total

F4 + F27 = F26 + F28

Reaksi :

H2SO4 + (NH4)2CO 3 → (NH4)2 SO4 + CO2 + H2O


Dari perhitungan neraca massa di filter didapat mol amonium karbonat mula-mula
7,601 kmol/jam. Larutan asam sulfat yang ditambahkan mempunyai komposisi 98 %
berat asam sulfat dan 2% berat air.
Massa asam sulfat = 7,601 kmol/jam x 98 kg/kmol
= 744,897 kg/jam
100
Massa air yang ada = 744,897 × × 2% = 15,202 kg/jam
98
Dengan asumsi reaksi berjalan sempurna, dihasilkan (NH4)2 SO4, CO2 , H2O masing-
masing sebanyak 7,601 kmol/jam.
Massa (NH 4)2SO4 = 7,601 kmol/jam x 132 kg/kmol
= 1003,331 kg/jam
Massa CO2 = 7,601 kmol/jam x 44 kg/kmol
= 334,444 kg/jam
Massa H2O hasil reaksi = 7,601 kmol/jam x 18 kg/kmol
= 136,818 kg/jam

Tabel A.5 Neraca Massa Tanki Netralisasi


Input ( kg/jam ) Output ( kg/jam )
Komponen
F4 F27 F28 F26

(NH4)2SO4 2746,669 3750,000


(NH4)CO3 729,695
H2O 15,202 9857,685 10009,704
H2SO4 744,897
CO2 334,444
Jumlah 760,099 13334,49 13759,704 334,444
Jumlah Total 14094.148 14094.148

Universitas Sumatera Utara


A.6 Neraca Massa Absorber (AB-102)

21
NH3

20
H 2O

17
NH3
CO2

22
CO2
NH3 19
H2O
(NH4)2CO3

Fungsi : mereaksikan reaktan sisa dari reaktor dengan fresh water untuk
menghasilkan produk amonium sulfate encer sebagai umpan absorber

Neraca Massa Total


F17 + F20 + F22 = F21 + F19
Perhitungan :
2NH3 + CO2 + H2O ↔ (NH4)2CO3
Dari neraca massa di absorber dan reaktor didapat jumlah mol amonia mula-mula
3,038 kmol/jam, mol CO2 mula-mula 1,221 kmol/jam. Pada reaksi ini karbon
dioksida sebagai reaktan pembatas sehingga (NH4)2CO3 yang terbentuk = 1,221
kmol/jam. Kebutuhan H2O untuk reaksi di scrubber sebesar 1,221 kmol/jam = 21,982
kg/jam. Namun dalam scrubber ditambah fresh water dalam jumlah besar karena
produk yang diharapkan berupa amonium carbonat encer sebagai umpan absorber,
untuk 170 kg NH3 diperlukan 1000 kg air (Gowariker, 2009). Fresh water yang
ditambahkan pada scrubber sebesar 129,487 kg/jam.
Massa (NH4)2CO3 = 1,221 kmol/jam x 96 kg/kmol
= 117,238 kg/jam
Massa NH3 sisa = (3,038 –2(1,221)) kmol/jam x 17 kg/kmol
= 10,126 kg/jam
Massa H2O sisa = (129,487– 21,982)kg/jam
= 107,505 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


Tabel A.6 Neraca Massa scrubber
Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam)
F17 F22 F20 F19 F21
NH3 29,635 22,013 10,126
CO2 25,247 28,487
H2O 129,487 107,505
(NH4)CO3 117,238
Jumlah 54,882 50,500 129,487 224,743 10,126
Jumlah Total 234,869 234,869

A.7 Neraca Massa Evaporator (EV-201)

29
H 2O

28
H 2O
(NH4)2SO4
30
H 2O
(NH4)2SO4

Fungsi : memekatkan larutan amonium sulfat.


Neraca Massa Total
F28 = F29+ F30
Diketahui pada suhu 85oC kelarutan amonium sulfat 95.3% (Perry & Green, 1999).
Jumlah air yang masuk dari neraca netralisasi (alur 28) 10009,704 kg/jam. Jumlah
amonium sulfat yang masuk dari neraca netralisasi (alur 28) 3750 kg/jam.
3750
H2O dalam cairan keluar evaporator = kg/jam
95,3
= 3934,942 kg/jam
H2O dalam uap keluar evaporator = 10009,704 – 3934,942 kg/jam
= 6074,762 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


Tabel A.7 Neraca massa evaporator

Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam)


F28 F29 (Gas) F30 (Cairan)
(NH4)SO4 3750,000 3750,000
H2O 10009,704 6074,762 3934,942
Jumlah 13759,704 6074,762 7684,942
Jumlah Total 13759,704 13759,704

A.8 Neraca Massa cristalizer (CR-301)

33
H2O

CR-301
31
H2O
(NH4)2SO4 (l)

34
H2O
(NH4)2SO4 (l)
(NH4)2SO4 (s)

Fungsi : menjenuhkan dan mengkristalkan larutan amonium sulfat.

Neraca Massa Total

F31 = F33 + F34

Diketahui kelarutan amonium sulfat pada suhu 65o C adalah 88% (Perry & Green,
1999).
Jumlah amonium sulfat dari neraca evaporator (alur 30) = 3750 kg/jam
Jumlah amonium sulfat dari neraca centrifuge (alur 32) = 40419,922 kg/jam
Jumlah air yang masuk dari neraca evaporator (alur 30) = 3934,942 kg/jam
Jumlah air dari neraca centrifuge (alur 32) = 44783,437 kg/jam
Jumlah total amonium sulfat dan air yang masuk (alur 31) = 92888,301
Asumsi air yang teruapkan = 3% × 92888,301 kg/jam

= 2786,649 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


Air dalam cairan = (3934,942 + 44783,437 - 2786,649) kg/jam
= 45931,730 kg/jam
(NH4)2SO4 yang terlarut = kelarutan dalam air × jumlah massa air
= 88 % × 45931,730 kg/jam
= 40419,922 kg/jam
(NH4)2SO4 kristal = (3750 + 40419,922 - 40419,922) kg/jam
= 3750 kg/jam

Tabel A.8 Neraca massa kristalizer


Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Komponen F31 F34 (Cairan) F33 (Gas)
(NH4)2SO4 (l) 44169,922 40419,922
(NH4)2SO4 (s) 3750,000
H2O 48718,379 45931,730 2786,649
Jumlah 92888,301 90101,652 2786,649
Jumlah total 92888,301 92888,301

A.9 Neraca Massa Centrifuge (CF-301)


35
H2O
(NH4)2SO4 (s)

32
H 2O
(NH4)2SO4 (l)
34
H2O
(NH4)2SO4 (l)

Fungsi : memisahkan amonium sulfat kristal yang terbentuk dengan larutannya.


Neraca Massa Total
F34 = F32 + F35

Asumsi air yang menjadi mother liquour 97,5% dan pada produk kristal 2,5%. Dari
neraca massa kristalizer diketahui jumlah air 45931,730 kg/jam sehingga jumlah air
pada produk 2,5% × 45931,730 kg/jam = 1148,293 kg/jam.

Universitas Sumatera Utara


Tabel A.9 Neraca massa centrifuge
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Komponen F34 F32 (mother liquor) F35 (produk)
(NH4)2SO4 (l) 40419,922 40419,922
(NH4)2SO4 (s) 3750,000 3750,000
H2O 45931,730 44783,437 1148,293
Jumlah 90101,652 85203,359 4898,293
Jumlah total 90101,652 90101,652

A.10 Neraca Massa Rotary Dryer (RD-301)

36
H2O
37
H2O
35 R (NH4)2SO4 (s)
H2O D

(NH4)2SO4 (s) RD-301

Fungsi : mengurangi kadar air dalam kristal amonium sulfat menjadi 1%.
Neraca Massa Total
F35 = F36+ F37

Tabel A.10 Neraca massa rotary dryer


Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam)
F35(produk) F36 (gas) F37 (Produk)
(NH4)SO4(s) 3750,000 3750,000
H2O 1148,293 1110,414 37,879
Jumlah 4898,293 1110,414 3878,879
Jumlah Total 4898,293 4898,293

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI

Basis perhitungan : 1 jam operasi


Satuan operasi : kJ/jam
Temperatur basis : 298,15 K

Neraca panas ini menggunakan rumus-rumus perhitungan sebagai berikut:


Persamaan untuk menghitung kapasitas panas (Reklaitis, 1983) :
Cp = a + bT + cT 2 + dT 3
Jika Cp adalah fungsi dari temperatur maka persamaan menjadi :
T2
b c 3 d ;
∫ CpdT = a (T2 − T1 ) + (T2 − T1 ) + (T2 − T1 ) + (T2 − T1 )
2 2 3 4 4

T1
2 3 4

Untuk sistem yang melibatkan perubahan fasa persamaan yang digunakan adalah :
T2 Tb T2

∫ CpdT = ∫ Cpl dT + ∆H Vl + ∫ Cp v dT
T1 T1 Tb

Perhitungan energi untuk sistem yang melibatkan reaksi :


2 T 2 T
dQ
= r∆H r (T ) + N ∫ CpdTout − N ∫ CpdTin
dt T1 T1

B.1 Data Perhitungan Cp


Berikut ini rumus yang dapat digunakan untuk menghitung kapasitas panas gas.
Cpg = a + bT + cT2 + dT3 + eT4 [J/mol K]
T2


T1
Cpg dT = [a(T2–T1) + b/2(T22–T12) + c/3(T23–T13) + d/4(T24–T14)]

Tabel B.1 Nilai konstanta a, b, c, dan d untuk perhitungan Cp gas


Komponen A B C D
NH3 (g) 27,550 2,56278E-02 9,90042E-06 -6,68639E-09
CO2(g) 19,02230 7,96291E-02 -7,37067E-05 3,74572E-08
H2O (g) 34,047 -9,65E-03 3,30E-05 -2,04E-08
(Reklaitis,1983)

Universitas Sumatera Utara


Berikut ini rumus yang dapat digunakan untuk menghitung kapasitas panas cairan.
Cpl = a + bT + cT2 + dT3 [J/mol K]
T2


T1
Cpl dT = [a(T2 – T1) + b/2(T22 – T12) + c/3(T23 – T13) + d/4(T24 – T14)]

Tabel B.2 Nilai konstanta a, b, c, dan d untuk perhitungan Cp cairan


Komponen A B C D
NH3 (l) 2,01E+01 8,46E-01 -4,07E-03 6,61E-06
CO2 (l) 1,10E+01 1,15955 -7,23E-03 1,55E-05
H2O (l) 1,83E+01 4,72E-01 -1,34E-03 1,31E-06
(Reklaitis, 1983)

Tabel B.3 Kapasitas panas cairan H2SO4 (98 %)


Komponen Suhu, T(K) Kapasitas panas, Cp (J/mol K)
298,15 138,593
300 138,948
H2SO4 (98 %)
400 158,238
500 177,621

Tabel B.4 Kapasitas panas CaCO3


Komponen Suhu, T(K) Kapasitas panas, Cp (J/mol K)
298,15 83,741
300 83,817
CaCO3
400 96,985
500 104,547
(Barin, 1995)

B.2 Estimasi Cp dengan metode Hurst dan Harrison


Perhitungan estimasi kapasitas panas padatan, Cps (J/mol.K), menggunakan metode
Hurst and Harrison dengan rumus:
Cp= ∑N
E=1 ni ΔE (Perry & Green, 1999)

Keterangan: N = Jumlah unsur dalam senyawa


ni = Jumlah kemunculan unsur E dalam senyawa

Universitas Sumatera Utara


ΔE = Kontribusi unsur E

Dimana kontribusi elemen atomnya dapat dilihat pada tabel berikut (Perry & Green,
1999):
Tabel B.5 Kontribusi unsur dan gugus untuk estimasi Cp
Nilai Kontribusi Atom ∆E (J/mol.K)
N 18,74
H 7,56
S 12,36
O 13,42
C 10,89
Ca 28,25

Berdasarkan rumus di atas maka kapasitas panas padatan pada T = 298,15 K.


Tabel B.6 Kapasitas panas padatan pada T = 298,15 K
Komponen ∆E (J/mol.K)
(NH4)2SO4 164
(NH4)2CO3 149,11

B.3 Nilai Panas Reaksi Pembentukan (298,15 K)


Nilai panas reaksi pembentukan senyawa yang digunakan:
Tabel B.7 Panas Reaksi Pembentukan Senyawa
Komponen Panas pembentukan (298,15 K)
CaSO4·2H2O -479,33 Kcal/mol -2006,85884 kJ/mol
H2O -68,3174 Kcal/mol -286,03129 kJ/mol
H2SO4 -193,69 Kcal/mol -810,941292 kJ/mol
CO2 -94,052 Kcal/mol -393,776914 kJ/mol
CaCO3 -289,5 Kcal/mol -1212,0786 kJ/mol
NH3 -10,96 Kcal/mol -45,887328 kJ/mol
(NH4)2CO3 -223,4 Kcal/mol -935,33112 kJ/mol
(NH4)2SO4 (aq) -279,33 Kcal/mol -1169,49884 kJ/mol
(Perry & Green, 1999)

Universitas Sumatera Utara


B.4 Vaporizer Amonia (E-101)

Saturated Steam
T = 393.15 K 9
NH3
H 2O
T = 319.15 K
E-102
6
NH3
H 2O
T = 273.15 K Kondensat
T = 393.15 K

Panas masuk
298,15 
Q = ∑ N senyawa  ∫ Cpl dT 
273,15 

Alur 6: NH3 (l), H 2O(l) pada suhu 273,15 K dan tekanan 5,5 atm
273,15
(J/mol)
Suhu, T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

NH3 (l) 71889,331 -2095,315 -150630,784


273,15
H2O(l) 547,544 -1875,756 -1017,204
Q1 -151647,988

Panas keluar
Alur 9: NH3 (g) pada suhu 273,15 K dan tekanan 4,5 atm
319 ,15 280 319 ,15


298,151
CpdT = ∫ Cp dT + ∆H
298,15
l Vl + ∫ Cp dT
280
v

280 319 ,15

Suhu, ∫ Cp (l ) dT ∆Hvl ∫ Cp ( g ) dT Q
298 ,15 280 ,15

T(K) (kJ/Kg) (kJ/jam)


(J/mol) (J/mol)
319,15 -109792,716 1236,9 102355,295 1211625,911

Universitas Sumatera Utara


Besarnya panas yang perlu diberikan agar suhu operasi dapat tercapai adalah :
Q = Qout– Qin = (1211625,911 – (-151647,988)) kJ/jam = 1363273,899 kJ/jam
Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam.
Data air yang digunakan:
T masuk = 393,15 K ; tekanan 1,961 atm
Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K
Hl = 503,8375 kJ/kg
Hv = 2706,0125 kJ/kg

λ steam = Hv - Hl
= (2706,0125 – 503,8375) kJ/kg
= 2202,175 kJ/kg

Steam yang diperlukan adalah:


Q
m=
λ Pada 393,15 K
1363273,899 kJ/jam
=
2202,175 kJ/kg
= 619,058 kg/jam

B.5 Vaporizer CO2 (E-102)

Saturated Steam
T = 393.15 K 7
NH3
H 2O
T = 319.15 K
E-102
5
CO2
H 2O
T=240.15 K Kondensat
T = 393.15 K

Panas masuk
298,15 
Q = ∑ N senyawa  ∫ Cpl dT 
240,15 

Universitas Sumatera Utara


Alur 5: CO2 (l), H2O(l) pada suhu 240,15 K dan tekanan 20,5 atm
240.15
(J/mol)
Suhu, T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298.15
Q (kJ/jam)

CO2 (l) 26318,856 -5975,145 -157258,991


240,15
H2O(l) 103,101 -4276,325 -440,893
Q2 -157699,884

Panas keluar
319 ,15 255,15 319 ,15


298.,15
CpdT = ∫ Cp dT + ∆H
298,15
l Vl + ∫ Cp dT
255,15
v

319 ,15
255 ,15

Suhu, ∫ CpdT ∆Hvl ∫ CpdT


255 ,15
Q
298 ,15

T(K) (kJ/Kg) (kJ/jam)


(J/mol) (J/mol)
319,15 -121963,570 258515,271 63722,938 200274,639

Besarnya panas yang perlu diberikan agar suhu operasi dapat tercapai adalah :
Q = Qout– Qin = (200274,639 – (-157699,884)) kJ/jam = 357974,523 kJ/jam
Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam.
Data air yang digunakan:
T masuk = 393,15 K ; tekanan 1,961 atm
Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K
Hl = 503,8375 kJ/kg
Hv = 2706,0125 kJ/kg

λ steam = Hv - Hl
= (2706,0125 – 503,8375) kJ/kg
= 2202,175 kJ/kg
Steam yang diperlukan adalah:
Q
m=
λ Pada 393,15 K
357974,523 kJ/jam
=
2202,175 kJ/kg
= 162,555 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


B.6 Absorber (AB-101)

17
NH3
CO2
317,15 K
15
H2O 19
303,15 K H2O
(NH4)2CO3
317,15 K
Air pendingin
T= 303,15 K

12 Air pendingin
NH3 T= 323,15 K
317,15 K

AB-101
14
CO2
18
317,15 K
H2O
(NH4)2CO3
317,15 K

Panas reaksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


T
2 2 T
dQ
= r∆H r (T ) + N ∫ CpdTout − N ∫ CpdTin
dt T1 T1

Masuk :
Alur 12: NH 3 (317,15 K; 1 atm)
317 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

317,15 NH3(g) 57975,267 687,360 39849,906

Alur 14: CO2 (317,15 K; 1atm)


317 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

317,15 CO2(g) 28689,815 715,036 20514,258

Alur 15: H 2O (303,15 K; 1 atm)


303,15
(J/mol)
Suhu, T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

303,15 H2O(l) 322084,817 374,705 120686,947

Universitas Sumatera Utara


Alur 19: H 2O, (NH 4)2CO3 (317,15 K; 1 atm)
317 ,15
(J/mol)
Suhu, T(K) Komponen N (mol/jam)
∫ CpdT
298 ,15 Q (kJ/jam)
H2O(l) 5972,483 1426,805 8521,570
317,15
(NH4)2CO3 1221,230 2833,090 3459,856

Sehingga,
Qin = Q 12 + Q 14 + Q 19 + Q15
= (39849,906 + 20514,258 + 120686,947 + 8521,570 + 3459,856) kJ/jam
= 193032,537 kJ/jam
Persamaan reaksi yang berlangsung di absorber:
2NH3 + CO2 + H2O ↔ (NH4)2CO3
Panas reaksi pada keadaan standar (298,15 K):
Komponen ∆Hf (kJ/mol)
NH3 -45,887328
CO2 -393,776914
H2O -286,03129
(NH4)2CO3 -935,33112
Panas reaksi pada keadaan standar :

ΔHr298,15 = Σ σ.ΔHf
∆Hr298
o
,15 = (1x∆H f ( NH
o
− (2 x∆H of NH + 1x∆H of CO + 1x∆H of H 2O ))
4 ) 2 CO3 3 2

= (-935,33112)-((2x(-45,887328)) + (-393,776914)+ (-286,03129))


= -163,7482601 kJ/mol

Panas reaksi, ΔHr298,15 bernilai negatif (-), maka reaksi adalah eksothermis.
Jumlah panas yang dibutuhkan pada keadaan standar :
r = 28116,01905 mol/jam

Panas Reaksi suhu standar = r × ΔHr298,15


= 28116,01905 mol/jam × -163,7482601 kJ/mol
= -4603949,2 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


Keluar :
Alur 18: H 2O, (NH 4)2CO3 (317,15 K; 1 atm)
317 ,15

Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT Q (kJ/jam)


298 ,15
(J/mol)
H2O(l) 299941,280 1426,805 427957,841
317,15
(NH4)2CO3 29337,250 2833,090 83115,068
Q10 511072,910

Alur 17: CO2, NH3 (317,15 K; 1atm)


317 ,15

Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT Q (kJ/jam)


298 ,15
(J/mol)
NH3(g) 1743,229 687,360 1198,227
317,15
CO2 (g) 573,796 715,036 410,285
Q11 1608,512

Qout = Q 18 + Q 17
= (511072,910 +1608,512) kJ/jam
= 512405,887 kJ/jam

Maka ,
T
2 T 2
dQ
= r∆H r (T ) + N ∫ CpdTout − N ∫ CpdTin
dt T1 T1

= ( (-4603949,2) + 512405,887 - 193032,537) kJ/jam


= - 4284575,85 kJ/jam

Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :

H (323,15 K) – H (303,15 K) = [ H (323,15 K) – H (298,15 K)] –


[H (303,15 K) – H (298,15 K) ]
323,15 303,15
= ∫ Cp H 2O (l ) dT −
298,15
∫ Cp
298,15
H 2O (l ) dT

Universitas Sumatera Utara


= 1878,90978 – 374,7054825 J/mol

= (1504,204297 J/mol) x 1000 mol/kmol /18 kg/kmol

= 83566,905 J/kg

= 83,566905 kJ/kg

Air pendingin yang diperlukan adalah:


Q
m=
H(323,15 K) - H(303,15 K)
4284575,85
=
83,566905
= 51271,204 kg/jam

B.7 Heater (E-103)

Saturated Steam
18
T = 393.15 K
H 2O
(NH4)2CO3
T =343,15 K
18 E-107
H 2O E-103
(NH4)2CO3 Kondensat
T =317,15 K T = 393.15 K

Neraca panas pada pre-heater dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT − Q IN
dt

Masuk :
Alur 18: H 2O, (NH 4)2CO3 (317,15 K; 1 atm)
317 ,15

Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT Q (kJ/jam)


298 ,15
(J/mol)
H2O(l) 299941,2801 1426,805 427957,841
317,15
(NH4)2CO3 29337,2495 2833,090 83115,068
Qin 511072,910

Universitas Sumatera Utara


Keluar :
Alur 18: H 2O, (NH 4)2CO3 (343,15 K; 1 atm)
343,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam)
∫ CpdT
298 ,15 Q (kJ/jam)
H2O(l) 299941,2801 3390,654 1016997,065
343,15
(NH4)2CO3 29337,2495 6709,950 196851,477
Qout 1213848,542

Sehingga dQ = QOUT − Q IN
dt
Q = Q out – Q in
= (1213848,542 – 511072,910) kJ/jam
= 702775,6325 kJ/jam
Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam.
Data steam yang digunakan:
T masuk = 393,15 K ; tekanan 1,961 atm
Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K
Hl = 503,8375 kJ/kg
Hv = 2706,0125 kJ/kg

λ steam = Hv - Hl
= (2706,0125 – 503,8375) kJ/kg
= 2202,175 kJ/kg

Steam yang diperlukan adalah:


Q
m=
λ Pada 393,15 K
702775,6325 kJ/jam
=
2202,175 kJ/kg
= 319,128 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


B.8 Tangki Pencampur Gypsum dan Air (M-101)

13
H 2O
T = 303,15 K

Saturated steam
T = 393,15 K

1 kondensat
CaSO4.2H2O T = 393,15 K
T = 303,15 K
M-101

M-101 16
CaSO4.2H2O
H2O
T = 343,15 K

Masuk :
Alur 1: Gypsum (303,15 K; 1 atm)
303,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

303,15 Gypsum 26001,372 938,048 24390,535

Alur 13: H 2O(l) (303,15 K; 1atm)


303,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

303,15 H2O(l) 78004,115 374,705 29228,570

Qin = Q1 + Q13
= (24390,535 + 29228,570) kJ/jam
= 53619,105 kJ/jam
Laju pencampuran gypsum = (4472,236 kg/jam) × (1000 mol/kmol) /(172 kg/kmol)
= 26001,37165 mol/jam
Panas pencampuran gypsum adalah: -0,18 kkal/gmol = -753,624 J/mol (Perry &
Green, 1999)
∆Hs = laju pencampuran × panas pencampuran gypsum
= 26001,37165 mol/jam × -753,624 J/mol
= -19595257,71 J/jam = -19595,25771 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


Keluar:
Alur 16: H 2O(l), Gypsum (343,15 K; 1 atm)
343,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam)
∫ CpdT
298 ,15 Q (kJ/jam)
H2O(l) 78004,11494 3390,653879 264484,9549
343,15
Gypsum 26001,37165 9014,778248 234396,5995
Qout 498881,5544

Sehingga Q = QOut - (∆Hs + Q In)


= (498881,5544 - (-19595,25771 + 53619,105)) kJ/jam
= 464857,7072 kJ/jam

Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam.


Data steam yang digunakan:
T masuk = 393,15 K ; tekanan 1,961 atm
Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K
Hl = 503,8375 kJ/kg
Hv = 2706,0125 kJ/kg

λ steam = Hv - Hl
= (2706,0125 – 503,8375) kJ/kg
= 2202,175 kJ/kg
Steam yang diperlukan adalah:
Q
m=
λ Pada 393,15 K
464857,7072 kJ/jam
=
2202,175 kJ/kg
= 211,0902663 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


B.9 Absorber (AB-102)

21
NH3
T = 317,15 K

Air pendingin
T=303,15K
20
H 2O
T = 303,15 K

17
NH3 AB-102
CO2
T= 317,15K
Air pendingin
T=323,15K
22
CO2 19
NH3 H 2O
T = 317,15 K (NH4)2CO3
T = 317,15 K

Panas reaksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


2 T 2 T
dQ
= r∆H r (T ) + N ∫ CpdTout − N ∫ CpdTin
dt T1 T1

Masuk:
Alur 17: CO2, NH3 (317,15 K; 1atm)
317 ,15

Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT Q (kJ/jam)


298 ,15
(J/mol)
NH3(g) 1743,229 687,360 1198,227
317,15
CO2 (g) 573,796 715,036 410,285
Q11 1608,512

Alur 22: NH 3(g), CO 2(g) (317,15 K; 1 atm)


317 ,15

Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT Q (kJ/jam)


298 ,15
(J/mol)
NH3(g) 1294,868 687,360 890,041
317,15
CO2(g) 647,434 715,036 462,939
Q15 1352,980

Universitas Sumatera Utara


Alur 20: H 2O(l) (303,15 K; 1 atm)
303,15
(J/mol)
Suhu, T(K) Komponen N (mol/jam)
∫ CpdT
298 ,15 Q (kJ/jam)
303,15 H2O(l) 7193,713 374,705 2695,524

QIn = Q 17 + Q 22 + Q20
= (1608,512 + 1352,980 + 2695,524) kJ/jam
= 5657,016 kJ/jam

Persamaan reaksi yang berlangsung di scrubber:


2NH3 + CO2 + H2O ↔ (NH4)2CO3

Panas reaksi pada keadaan standar (298,15 K):


Komponen ∆Hf (kJ/mol)
NH3 -45,887328
CO2 -393,776914
H2O -286,03129
(NH4)2CO3 -935,33112

Panas reaksi pada keadaan standar :

ΔHr298,15 = Σ σ.ΔHf
∆Hr298
o
,15 = (1x∆H f ( NH
o
− (2 x∆H of NH + 1x∆H of CO + 1x∆H of H 2O ))
4 ) 2 CO3 3 2

= (-935,33112)-((2x(-45,887328)) + (-393,776914)+ (-286,03129))


= -163,7482601 kJ/mol
Panas reaksi ΔHr298,15 (-), maka reaksi adalah eksothermis.
Jumlah panas yang dibutuhkan :
r = 1221,230461 mol/jam

Panas Reaksi suhu standar = r × ΔHr298,15


= 1221,230 mol/jam × -163,7482601 kJ/mol
= -199974,3632 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


Keluar:
Alur 19: H 2O, (NH 4)2CO3 (317,15 K; 1 atm)
317 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 5972,482 1426,805 8521,570


317,15
(NH4)2CO3 1221,230 2833,090 3459,856
Q12 11981,426

Alur 21: NH 3(g) (317,15 K; 1atm)


317 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

317,15 NH3(g) 595,636 687,360 409,417

Qout = Q19 + Q21


= (11981,426 + 409,417) kJ/jam
= 12390,843 kJ/jam

Maka ,

T2 T 2
dQ
= r∆H r (T ) + N ∫ CpdTout − N ∫ CpdTin
dt T1 T1

= ((-199974,3632) + 12390,843 - 5657,016) kJ/jam


= - 193240,536 kJ/jam
Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) – H (303,15 K) = [ H (323,15 K) – H (298,15 K)] –
[H (303,15 K) – H (298,15 K) ]
323,15 303,15
= ∫ Cp H 2O (l ) dT −
298,15
∫ Cp
298,15
H 2O (l ) dT

= 1878,90978 – 374,7054825 J/mol


= (1504,204297 J/mol) x 1000 mol/kmol /18 kg/kmol
= 83566,905 J/kg
= 83,566905 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara


Air pendingin yang diperlukan adalah:
Q
m=
H(323,15 K) - H(303,15 K)
193240,536 kJ/jam
=
83,566905 kJ/kg
= 2312,40507 kg/jam

B.10 Cooler (E-202)

Air pendingin 22
T= 303,15 NH3(g)
CO2(g)
T =317,15 K
22 E-107
NH3(g) E-202
CO2(g) Air pendingin
T =343,15 K T = 323.15 K

Neraca panas pada pre-heater dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT − Q IN
dt
Masuk:
Alur 22: NH 3(g),CO2(g) (343,15 K; 1 atm)
343,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam)
∫ CpdT
298 ,15 Q (kJ/jam)
NH3(g) 1294,868 1645,453 2130,645
343,15
CO2(g) 647,434 1719,2543 1113,104
Qin 3243,749

Keluar:
Alur 22: NH 3(g), CO 2(g) (317,15 K; 1 atm)
317 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

NH3(g) 1294,868 687,360 890,041


317,15
CO2(g) 647,434 715,0367 462,939
Qout 1352,980

Q = Qout – Qin
= (1352,980 - 3243,749) kJ/jam = -1890,769 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) – H (303,15 K) = [ H (323,15 K) – H (298,15 K)] –
[H (303,15 K) – H (298,15 K) ]
323,15 303,15
= ∫ Cp
298,15
H 2O (l ) dT − ∫ Cp
298,15
H 2O (l ) dT

= 1878,90978 – 374,7054825 J/mol


= (1504,204297J/mol) x 1000mol/kmol /18 kg/kmol
= 83566,905 J/kg
= 83,566905 kJ/kg

Air pendingin yang diperlukan adalah:


Q
m=
H(323,15 K) - H(303,15 K)
1890,769 kJ/jam
=
83,566905 kJ/kg
= 22,626 kg/jam

B.11 Reaktor (R-201)


22
16
CO2
CaSO4.2H2O
NH3
H2O
T =343,15 K
T =343,15 K
18
(NH4)2CO3
H 2O Air pendingin
T =343,15 K T =303,15 K

23
R-201 CaSO4.2H2O
H2O
Air pendingin (NH4)2CO3
T =323,15 K R-201 (NH4)2SO4
CaCO3
T =343,15 K

Panas reaksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


2 T2 T
dQ
= r∆H r (T ) + N ∫ CpdTout − N ∫ CpdTin
dt T1 T1

Universitas Sumatera Utara


Masuk :
Alur 18: H 2O, (NH 4)2CO3 (343,15 K; 1 atm)
343,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam)
∫ CpdT
298 ,15 Q (kJ/jam)
H2O(l) 299941,20 3390,654 1016997,065
343,15
(NH4)2CO3 29337,250 6709,950 196851,477
Q10 1213848,542

Alur 16: H 2O(l), Gypsum (343,15 K; 1 atm)


343,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 78004,115 3390,654 264484,955


343,15
Gypsum 26001,372 9014,778 234396,599
Q14 498881,554

Qin = (1213848,542 + 498881,554) kJ/jam


= 1712730,097 kJ/jam

Persamaan reaksi utama dalam reaktor:


(NH4)2CO3 + CaSO4.2H2O → (NH4)2 SO4 + CaCO3 + 2H2O

∆Hr = ∆Hf produk - ∆Hf reaktan

Panas reaksi pada keadaan standar (298,15 K):


Komponen ∆Hf (kJ/mol)
(NH4)2CO3 -935,33112
CaSO4.2H2O -2006,85884
(NH4)2SO4 -1169,498844
H2O -286,03129
CaCO3 -1212,0786

Universitas Sumatera Utara


Panas reaksi pada keadaan standar :

ΔHr298,15 = Σ σ.ΔHf

∆Hr298
o
,15 = (((1x∆H f ( NH
o
) + (1 x∆H of CaCO3 ) + (2 x∆H of H 2O )) − ((1x∆H of ( NH ) + (1x∆H of CaSO .2 H O )))
4 ) 2 SO4 4 ) 2 CO3 4 2

= (((1x-1169,49884) + (1x-1212,0786) + (2x-286,03129)) -((1x-935,33112)


+ (1x-2006,85884)))
= -11,450 kJ/mol

Panas reaksi, ΔHr298,15 bernilai negatif (-), maka reaksi adalah eksothermis.
Jumlah panas yang dibutuhkan :
r = 20933,70431 mol/jam

Panas reaksi utama suhu standar = r × ΔHr298,15


= 20933,70431 mol/jam × -11,450 kJ/mol
= - 239692,184 kJ/jam
Adapun reaksi samping yang terjadi:
(NH4)2CO3 ↔ 2NH3 + CO2 + H2O

∆Hr = ∆Hf produk - ∆Hf reaktan

Panas reaksi pada keadaan standar (298,15 K):


Komponen ∆Hf (kJ/mol)
NH3 -45,887328
CO2 -393,776914
H2O -286,03129
(NH4)2CO3 -935,33112

Panas reaksi pada keadaan standar :

ΔHr298,15 = Σ σ.ΔHf
∆Hr298
o
,15 = (( −1x∆H f ( NH
o
) + (2 x∆H of NH +1x∆H of CO +1x∆H of H 2O ))
4 ) 2 CO3 3 2

= (-(-935,33112) + ((2x(-45,887328)) + (-393,776914)+ (-286,03129))


= 163,7482601 kJ/mol

Universitas Sumatera Utara


Panas reaksi, ΔHr298,15 bernilai positif (+), maka reaksi adalah endotermis.
Oleh karena itu suhu/ panas yang berlebihan perlu dihindarkan.
Jumlah panas yang dibutuhkan :
r = 647,434154 mol/jam

Panas total reaksi samping = r × ΔH r


= 647,434154 mol/jam × 163,7482601 kJ/mol
= 106016,2162 kJ/jam
Keluar :
Alur 22: NH 3(g),CO2(g) (343,15 K; 1 atm)
317 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

NH3(g) 1294,868 1645,453 2130,645


317,15
CO2(g) 647,434 1719,254 1113,104
Q15 3243,749

Alur 23: H 2O(l), (NH4)2CO3, Gypsum, CaCO3 , (NH4) 2SO4 (343,13 K; 1 atm)
343,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 420460,238 3390,654 1425635,136


(NH4)2CO3 7756,111 6709,950 52043,117
343., 5 Gypsum 5067,667 9014,778 45683,897
CaCO3 20933,704 4027,455 84309,545
(NH4)2SO4 20933,704 7380,000 15440,738
Q16 1762162,433

Qout = (3243,749 + 1762162,433) kJ/jam


= 1765406,182 kJ/jam

Sehingga
Q = r.∆H reaksi utama + r.∆H reaksi samping + Qout -Qin
= ((-239692,184) + 106016,2162 + 1765406,182 - 1765406,182) kJ/jam
= -80999,882 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) – H (303,15 K) = [ H (323,15 K) – H (298,15 K)] –
[H (303,15 K) – H (298,15 K) ]
323,15 303,15
= ∫ Cp
298,15
H 2O (l ) dT − ∫ Cp
298,15
H 2O (l ) dT

= 1878,90978 – 374,7054825 J/mol

= (1504,204297 J/mol) x 1000 mol/kmol /18 kg/kmol

= 83566,905 J/kg

= 83,566905 kJ/kg

Air pendingin yang diperlukan adalah:


Q
m=
H(323,15 K) - H(303,15 K)
80999,882 kJ/jam
=
83,566905 kJ/kg
= 969,282 kg/jam

B.12 Filter (FL-201)

24
H 2O 25
T=303,15 K CaSO4.2H2O
H2O
(NH4)2CO3
FL-201 (NH4)2SO4
CaCO3
23 T=334,15 K
CaSO4.2H2O
H2O 27
(NH4)2CO3 H 2O
(NH4)2SO4 (NH4)2CO3
CaCO3 (NH4)2SO4
T=343,15 K T=334,15 K

Universitas Sumatera Utara


Masuk:
Alur 23: H 2O(l), (NH4)2CO3, Gypsum, CaCO3 , (NH4) 2SO4 (343,13 K; 1 atm)
343,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 420460,238 3390,654 1425635,136


(NH4)2CO3 7756,111 6709,950 52043,117
343., 5 Gypsum 5067,667 9014,778 45683,897
CaCO3 20933,704 4027,455 84309,545
(NH4)2SO4 20933,704 7380,000 15440,738
Q16 1762162,433

Alur 24: H 2O(l) (303,15 K; 1 atm)


303,15
(J/mol)
Suhu T (K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

303,15 H2O(l) 156012,546 374,705 58458,756

Q in = (1762162,433 + 58458,756) kJ/jam


= 1820621,190 kJ/jam

Neraca panas pada filter dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT − Q IN
dt
Dimana dQ/dt =0, sehingga Q out = Q in
Temperatur pada alur keluar diperoleh dengan menggunakan metode trial and error.
Diperoleh temperatur pada alur keluar filter yaitu Tout = 334,268 K.

Universitas Sumatera Utara


Keluar:
Alur 25
334 , 268
(J/mol)
Suhu, T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

CaSO4.2H2O 5067,667 5467,250 27706,202


H2O(l) 28823,639 2718,447 78355,524
334,268 (NH4)2CO3 155,122 5385,622 835,430
(NH4)2SO4 125,602 5923,426 743,995
CaCO3 20933,704 2867,805 60033,779
Q20 167674,930

Alur 27
334 , 268
(J/mol)
Suhu, T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 547649,144 2718,447 1488754,959


334,268 (NH4)2CO3 7600,989 5385,622 40936,052
(NH4)2SO4 20808,102 5923,426 123255,245
Q21 1652946,256

Q out = (167674,930 + 1652946,256) kJ/jam


= 1820621,190 kJ/jam

B.13 Heater H2SO4 (E-201)


Saturated Steam 4
T = 393.15 K H 2O
H2SO4
T =338,15 K
4 E-107
H 2O E-201
H2SO4 Kondensat
T =303,15 K T = 393.15 K

Neraca panas pada pre-heater dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT − QIN
dt

Universitas Sumatera Utara


Masuk
Alur 4 :
303,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 844,554 374,705 316,459


303,15
H2S04 7600,989 697,778 5303,804
Qin 5620,263

Keluar:
Alur 4 :
338 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 844,554 3012,055 2543,844


338,15
H2S04 7600,989 5852,285 44483,156
Qout 47026,000

Sehingga Q = QOUT - Q IN
= (47026,000 - 5620,263) kJ/jam
= 41406,736 kJ/jam
Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam.
Data steam yang digunakan:
T masuk = 393,15 K ; tekanan 1,961 atm
Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K
Hl = 503,8375 kJ/kg
Hv = 2706,0125 kJ/kg

λ steam = Hv - Hl
= (2706,0125 – 503,8375) kJ/kg
= 2202,175 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara


Steam yang diperlukan adalah:
Q
m=
λ Pada 393,15 K
41406,736 kJ/jam
=
2202,175 kJ/kg
=18,803 kg/jam

B.14 Netralisasi (R-202)


26
CO2
T= 338,15 K

4
27 H2SO4
H 2O H 2O
(NH4)2CO3 T= 338,15 K
(NH4)2SO4
T =334,15 K

R-202 Air pendingin


T= 303,15 K

Air pendingin 28
T= 323,15 K H 2O
(NH4)2SO4
T= 338,15 K

Panas reaksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


2 T 2 T
dQ
= r∆H r (T ) + N ∫ CpdTout − N ∫ CpdTin
dt T1 T1

Masuk:
Alur 4:
338 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 844,554 3012,055 2543,844


338,15
H2S04 7600,989 5852,285 44483,156
Q7 47026,000

Universitas Sumatera Utara


Alur 27
334 , 268
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 547649,144 2718,447 1488754,959


334,268 (NH4)2CO3 7600,989 5385,622 40936,052
(NH4)2SO4 20808,102 5923,426 123255,245
Q21 1652946,256

Q in = Q4 + Q27
= (47026,000 + 1652946,256) kJ/jam
= 1699973,255 kJ/jam

Persamaan reaksi yang terjadi di unit netralisasi:

(NH4)2CO3 + H2 SO4 → (NH4)2SO 4 + H2O + CO2


Panas reaksi pada keadaan standar (298,15 K):
Komponen ∆Hf (kJ/mol)
(NH4)2SO4 -1169,498844
CO2 -393,776914
H2O -286,03129
(NH4)2CO3 -935,33112
H2SO4 -810,941292

Panas reaksi pada keadaan standar :


ΔHr298,15 = Σ σ,ΔHf
∆Hr298
o
,15 = ((1x∆H f ( NH
o
+1x∆H of CO2 +1x∆H of H 2O ) − (1x∆H of ( NH +1x∆H of H SO ))
4 ) 2 SO4 3 ) 2 CO3 2 4

= (-1169,498844 - 393,776914 - 286,03129) – (-935,33112 - 810,941292)


= -26,24872392 kJ/mol

Panas reaksi, ΔHr298,15 bernilai negatif (-), maka reaksi adalah eksothermis,
Jumlah panas yang dibutuhkan :
r = 7600,988823 mol/jam

Universitas Sumatera Utara


Panas Reaksi = r × ΔHr298,15
= 7600,988823 mol/jam × -26,24872392 kJ/mol
= -199516,2571 kJ/jam

Keluar:
Alur 28:
338 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 556094,688 3012,055 1674987,598


338,15
(NH4)2SO4 28409,091 6560,000 186363,636
Q22 1861351,234

Alur 26:
338 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (J/jam)

338,15 CO2(g) 7600,989 1523,877 11582,971

Q out = Q28 + Q26


= (1861351,234+ 11582,971)
= 1872934,205 kJ/jam

Sehingga Q = r∆Hr + Qout – Q in


= (-199516,2571 + 1872934,205 - 1699973,255) kJ/jam
= -26555,308 kJ/jam
Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K, Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) – H (303,15 K) = [ H (323,15 K) – H (298,15 K)] –
[H (303,15 K) – H (298,15 K) ]
323,15 303,15
= ∫ Cp H 2O (l ) dT −
298,15
∫ Cp
298,15
H 2O (l ) dT

= 1878,90978 – 374,7054825 J/mol


= (1504,204297 J/mol) x 1000 mol/kmol /18 kg/kmol
= 83566,905 J/kg
= 83,566905 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara


Air pendingin yang diperlukan adalah:
Q
m=
H(323,15 K) - H(303,15 K)
26555,308 kJ/jam
=
83,566905 kJ/kg
= 317,773 kg/jam

B.15 Cooler (E-203)


Air pendingin
T= 303,15 26
CO2(g)
T =317,15 K

E-107
26
E-203
CO2(g)
T =338,15 K Air pendingin
T = 323.15 K

Neraca panas pada pre-heater dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT − Q IN
dt
Masuk:
Alur 26: CO2(g) (338,15 K; 1 atm)
343,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam)
∫ CpdT
298 ,15 Q (kJ/jam)
338,15 CO2(g) 7600,989 1523,877 11582,971
Qin 11582,971

Keluar:
Alur 26: NH 3(g), CO 2(g) (317,15 K; 1 atm)
317 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

317,15 CO2(g) 7600,989 715,036 5434,983


Qout 5434,983

Q = Qout – Qin
= (5434,983- 11582,971) kJ/jam
= -6147,988 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) – H (303,15 K) = [ H (323,15 K) – H (298,15 K)] –
[H (303,15 K) – H (298,15 K) ]
323,15 303,15
= ∫ Cp
298,15
H 2O (l ) dT − ∫ Cp
298,15
H 2O (l ) dT

= 1878,90978 – 374,7054825 J/mol


= (1504,204297J/mol) x 1000mol/kmol /18 kg/kmol
= 83566,905 J/kg
= 83,566905 kJ/kg

Air pendingin yang diperlukan adalah:


Q
m=
H(323,15 K) - H(303,15 K)
6147,988 kJ/jam
=
83,566905 kJ/kg
= 73,570 kg/jam

B.16 Evaporator (EV-201)


29
H2O
T = 358,15 K

Saturated steam
T = 393,15 K

28
H 2O EV-201
(NH4)2SO4
T =338,15 K
30
H 2O
kondensat (NH4)2SO4
T = 393,15 K T = 358,15 K

Universitas Sumatera Utara


Masuk:
Alur 28:
338 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 556094,688 3012,0545 1674987,598


338,15
(NH4)2SO4 28409,091 6560,000 186363,636
Q22 1861351,234

Qin = 1861351,234 kJ/jam


Keluar :
Alur 30:
358 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 218607,905 4529,119 990101,294


358,15
(NH4)2SO4 28409,091 9840,000 279545,455
Q25 1269646,749

Alur 29:
358 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

358,15 H2O(g) 337486,783 2022,896 682700,715


Q out = Q30 + Q29
= 1269646,749 + 682700,715
= 1952347,463 kJ/jam

Pada proses evaporasi terjadi perubahan fasa air dari cairan menjadi uap, Suhu
358,15 K, tekanan 0,58 bar, maka berdasarkan proses interpolasi data, maka
diperoleh (Reklaitis, 1983):
Suhu (K) Tekanan (bar) ΔHvl (kJ/kg)
356,85 0,55 2299,3
358,15 0,56 2296,08
359,15 0,6 2293,6

Universitas Sumatera Utara


Maka
ΔHvl = 2296,08 kJ/kg = 2296080 J/kg
Nair ΔHvl = 10009,704 kg/jam × 2296080 J/kg
= 22983082023 J/jam
= 22983082,023 kJ/jam
Q = Nair ΔHvl + Qout – Qin
= 22983082,023 + 1952347,463 - 1861351,234 kJ/jam
= 23074078,253 kJ/jam
Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam,
Data steam yang digunakan:
T masuk = 393,15 K ; tekanan 1,961 atm

Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K


Hl = 503,8375 kJ/kg
Hv = 2706,0125 kJ/kg
λ steam = Hv - Hl
= 2706,0125 – 503,8375
= 2202,175 kJ/kg

Steam yang diperlukan adalah:


Q
m=
λ Pada 393,15 K
23074078,253 kJ/jam
=
2202,175 kJ/kg
= 10477,859 kg/jam

B.17 Barometric condenser (BC-201)


Uap

Air pendingin
T= 303,15 K
BC-201

29
H2O(g)
T=358,15 K

29
H2O(l)
T=313,15 K

Universitas Sumatera Utara


Barometric condenser berfungsi untuk mengubah uap air pada alur 26 menjadi
kondensat.
Suhu (K) Komponen Cp dt (J/K mol)
303,150 H 2O 374,705

Entalpi uap air pada suhu 358,15 K diperoleh sebagai berikut.


Hv = 2651,9 kJ/kg (Geankoplis, 1997)
= 2651,9 kJ/kg x 1000 J/kJ x 18 kg/kmol x kmol/1000mol
= 47734,200 J/mol

Banyak air pendingin yang digunakan untuk mengubah uap aair menjadi kondensat
adalah:
W Hv − Cp (T1 − 273,2)
= (Geankoplis, 1997)
V Cp (T2 − T1 )
Vx( Hv − Cp (T1 − 273,2)
W=
Cp (T2 − T1 )
6074,762 kg / jam x(47734,200 J / mol − 374,705 J / K .mol x (303,15 − 273,2) K )
=
374,705 J / K .mol x (313,15 − 303,15) K
= 23521,86 kg / jam

B.18 Crystallizer (CR-301)


33
H2O
T= 338,15 K
CR-301
31 Air pendingin
H 2O T= 303,15 K
(NH4)2SO4 (l)
T = 358,15 K

Air pendingin
T= 323,15 K
34
H 2O
(NH4)2SO4 (l)
(NH4)2SO4 (s)
T= 338,15 K

Universitas Sumatera Utara


Masuk :
Q31 = Q30 + Q32
Alur 30:
358 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 2487968,705 4529,119 11268307,225


358,150
(NH4)2SO4 (l) 306211,533 9840,000 3013121,483
Q23 14281428,709

Alur 32:
358 ,15
(J/mol)
Suhu, T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 218607,9049 4529,11936 990101,294


358,15
(NH4)2SO4 28409,0909 9840 279545,454
Q25 1269646,749

Qin = Q31 = Q30 + Q32


= (14281428,709+ 1269646,749) kJ/jam
= 15551075,457 kJ/jam
Keluar:
Alur 34:
338 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 2551762,774 3012,055 7686048,966


338,15 (NH4)2SO4 (s) 28409,091 6560,000 186363,636
(NH4)2SO4 (l) 306211,533 6560,000 2008747,656
Q27 9881160,258

Alur 33:
338 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

338,15 H2O(g) 154813,836 1346,407 208442,409

Universitas Sumatera Utara


Qout = Q34 + Q33
= (9881160,258 + 208442,409) kJ/jam
= 10089602,667 kJ/jam

∆H kristalisasi 42% larutan = -11,6 kcal/kg


= -48566,88 J/kg
= -48,56688 kJ/kg
Panas kristalisasi 42% larutan (Qc) = -48,56688 kJ/kg × (3750 +40419,922) kg/jam
= -2145195,318 kJ/jam
∆Hvl pada suhu 65 oC = 2345,5 kJ/kg (Reklaitis, 1983)
Qvl = 2786,649 kg/jam × 2345,5 kJ/kg
= 6536085,322 kJ/jam

Q = Qout + Qc + Qvl – Qin


= (10089602.67 -2145195,318 + 6536085,322 –15551075,457) kJ/jam
= -1070582,787 kJ/jam

Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) – H (303,15 K) = [ H (323,15 K) – H (298,15 K)] –
[H (303,15 K) – H (298,15 K) ]
323,15 303,15
= ∫ Cp
298,15
H 2O (l ) dT − ∫ Cp
298,15
H 2O (l ) dT

= 1878,90978 – 374,7054825 J/mol

= (1504,204297 J/mol) x 1000 mol/kmol /18 kg/kmol

= 83566,905 J/kg

= 83,566905 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara


Air pendingin yang diperlukan adalah:
Q
m=
H(323,15 K) - H(303,15 K)
1070582,787 kJ/jam
=
83,566905 kJ/kg
= 12811,086 kg/jam

B.19 Barometric condenser (BC-301)


Uap air

Air pendingin
T= 303,15 K
BC-301

33
H2O(g)
T=338,15 K

33
H2O(l)
T=313,15 K

Barometric condenser berfungsi untuk mengubah uap air pada alur 29 menjadi
kondensat.

Suhu (K) Komponen Cp dt (J/K mol)


303,150 H 2O 374,705

Entalpi uap air pada suhu 338,15 K diperoleh sebagai berikut.


Hv = 2618,3 kJ/kg (Geankoplis, 1997)
= 2618,3 kJ/kg x 1000 J/kJ x 18 kg/kmol x kmol/1000mol
= 47129,400 J/mol
Banyak air pendingin yang digunakan untuk mengubah uap aair menjadi kondensat
adalah:
W Hv − Cp (T1 − 273,2)
= (Geankoplis, 1997)
V Cp (T2 − T1 )
Vx( Hv − Cp (T1 − 273,2)
W=
Cp (T2 − T1 )
2786,649 kg / jam x(47129,400 J / mol − 374,705 J / K .mol x (303,15 − 273,2) K )
=
374,705 J / K .mol x (313,15 − 303,15) K
=10565,19 kg / jam

Universitas Sumatera Utara


B.20 Centrifuge (CF-301)
35
H 2O
(NH4)2SO4 (s)
CF-301 T =338,15 K
CF-301 32
34
H2O
H 2O
(NH4)2SO4 (l)
(NH4)2SO4 (l)
T =338,15 K
(NH4)2SO4 (s)
T =338,15 K

Masuk
Alur 34:
338 ,15
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 2551762,774 3012,0545 7686048,966


338,15 (NH4)2SO4 (s) 28409,091 6560,000 186363,636
(NH4)2SO4 (l) 306211,533 6560,000 2008747,656
Q27 9881160,258

Q in = 9881160,258 kJ/jam

Neraca panas pada centrifuge dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT − Q IN
dt
Dimana dQ/dt =0, sehingga Q out = Q in

Keluar:
Alur 32:
340 , 0564
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 2487968,705 3012,05466 7493897,742


338,15
(NH4)2SO4 (l) 306211,533 6560 2008747,656
Q23 9502645,398

Universitas Sumatera Utara


Alur 35:
340 , 0564
(J/mol)
Suhu T(K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 63794,069 3012,055 192151,224


338,15
(NH4)2SO4 (s) 28409,091 6560,000 186363,636
Q28 378514,861

Q out = Q32 + Q35


= (9502645,398 + 378514,861) kJ/jam
= 9881160,258 kJ/jam

B.21 Rotary Dryer (RD-301)

36 Saturated steam
H 2O T = 393,15 K
37
T =373,15 K H2O
(NH4)2SO4 (s)
RD-301
R T =373,15 K
35 D
H 2O
kondensat
(NH4)2SO4 (s)
T = 393,15 K
T =338,15 K

Neraca panas pada rotary dryer dapat dirumuskan sebagai berikut:


Q = NH2O(g) ΔHvl + Q out + Q in

Masuk :
Alur 35:
338 ,15
(J/mol)
Suhu T (K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (kJ/jam)

H2O(l) 63794,069 3012,055 192151,224


338,15
(NH4)2SO4 (s) 28409,091 6560,000 186363,636
Q28 378514,861

Qin = 378514,861 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


Keluar :
Alur 36:
373,15
(J/mol)
Suhu T (K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q kJ/jam)

373,15 H2O(g) 61689,692 2531,856 156189,575

Alur 37:
373,15
(J/mol)
Suhu T (K) Komponen N (mol/jam) ∫ CpdT
298 ,15
Q (J/jam)

H2O(l) 2104,377 5671,868 11935,749


373,15
(NH4)2SO4 28409,0901 12300,000 349431,818
Q31 361367,567

Pada suhu 100 OC, tekanan 1,1 atm; ΔHvl = 2256,9 kJ/kg (Reklaitis, 1983)
NH2O(g) ΔHvl = 2256,9 kJ/kg × 1110,414 kg/jam
= 2506094,396 kJ/jam

Q out = Q33 + Q34 + NH2O(g) ΔHvl


= 156189,575 + 361367,567 + 2506094,396 Kj/jam
= 3023651,538 kJ/jam

Q = Qout – Qin
= 3023651,538 - 378514,861 kJ/jam
= 2645136,677 kJ/jam
Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam,
Data steam yang digunakan:
T masuk = 393,15 K ; tekanan 1,961 atm
Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K
Hl = 503,8375 kJ/kg
Hv = 2706,0125 kJ/kg

λ steam = Hv - Hl
= 2706,0125 – 503,8375 = 2202,175 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara


Steam yang diperlukan adalah:
Q
m=
λ Pada 393,15 K
2645136,677 kJ/jam
=
2202,175 kJ/kg
= 1201,147 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN

C. 1 Tangki Penyimpanan Amonia Anhidrat Cair (TK-101)


Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan amonia anhidrat cair
Bahan konstruksi : Stainless Steel SA–283, Grade C
Bentuk : Tangki silinder horizontal dan tutup torrispherical
Insulation : 1 layer polyurethane foam dengan tebal 100 mm
(EIGA, 2008)
Jumlah : 2 unit
Kebutuhan : 6 hari
Kondisi operasi:
Tekanan = 5,5 atm = 80,83 psia
Temperatur = 0 oC = 273,15 K
Laju alir massa = 985,58 kg/jam
Faktor kelonggaran = 10%

Tabel C.1 Data pada Tangki Penyimpanan Amonia Anhidrat Cair

Komponen Fraksi berat ρ (kg/m3) ρ campuran (kg/m3)


NH3 0,995 549,61 546,86
H2O 0,01 999,87 5,00
Total 1.000 551,86
Hitungan:
(1) Volume tangki
985,58 kg / jam × 6 hari × 24 jam / hari
Volume larutan,Vl = 3 = 257,17 m3
551,86 kg / m
(1 + 0,1) × 257,17 3
Volume tangki, Vt = m = 141,44 m3
2
(2) Diameter dan lebar shell (Brownell & Young,1959)
 4V D 
L= 2 − 
 πD 3

Direncanakan :
Lebar shell : diameter = L : nD

Universitas Sumatera Utara


n =3
Sehingga persamaan menjadi:
12V
D3 =
(3n + 1)π

12 × 141,44 3
D3 = m = 54,06 m3
(3(3) + 1)π
D = (54,06)1/3 = 3,78 m = 12,41 ft
L = 3 ×3,78 m = 11,434 m = 37,22 ft
(3) Tebal Shell
Joint efficiency (E) = 0,85 (Peters, et.al., 2004)
Allowable stress (S) = 12650 psia (Peters, et.al., 2004)
Faktor korosi (c) = 1/64 in/thn = 0,0197 in/thn (Perry & Green, 1999)
Umur alat (n) = 10 tahun
Diameter (D) = 3,78 m = 148,86 in
Jari-jari (R) = D/2 = 148,86 in/2 = 74,43 in
Tekanan desain = (1+0,2) × 80,83 psia = 96,99 psig
Tebal shell tangki:
PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(96,99 psia) (74,43 in )
= + 10 × 0,0197 in
(12650 psia)(0,85) − 0,6(96,99 psia)
= 0,87 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1 in (Brownell & Young,1959)

(4) Tebal tutup tangki


0,885 PL
th =
SE − 0,1P

Dimana:
L/D =1
r/L = 0,06

0,885PL 0,885 × 96,99 ×1×148,86


th = = =1,19 in
SE − 0,1P 12650(0,85) − 0,1(96,99)

Tebal tutup atas yang digunakan = 1,25 in.

Universitas Sumatera Utara


C. 2 Tangki Penyimpanan Karbon Dioksida Cair (TK-102)
Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan karbon dioksida cair
Bahan konstruksi : Stainless Steel SA–283, Grade C
Bentuk : Tangki silinder horizontal dan tutup ellipsoidal
Insulation : 1 layer polyurethane foam dengan tebal 150 mm
(EIGA, 2008)
Jumlah : 7 unit
Kebutuhan : 10 hari
Kondisi operasi:
Tekanan = 20,5 atm = 301,27 psia
Temperatur = -33 oC = 240,15 K
Laju alir massa = 927,91 kg/jam
Faktor kelnggaran = 10%

Tabel C.2 Data pada Tangki Penyimpanan Karbon Dioksida Cair

Komponen Fraksi berat ρ (kg/m3) ρ campuran (kg/m3)


CO2 0,999 987,90 986,92
H2O 0,001 1000,33 1,00
Total 1,000 987,92
Hitungan:
(1) Volume tangki
927,91 kg / jam × 10 hari × 24 jam / hari
Volume larutan,Vl = 3 = 225,42 m3
987,92 kg / m
(1 + 0,1) × 225,42 3
Volume tangki, Vt = m = 35,42 m3
7
(2) Diameter dan lebar shell
 4V D  (Brownell & Young,1959)
L= 2 − 
 πD 3

Direncanakan :
(3) Lebar shell : diameter = L : nD
n =5
Sehingga persamaan menjadi:
12V
D3 =
(3n + 1)π

Universitas Sumatera Utara


12 × 35,42
D3 = m3 = 8,46 m3
(3(3) + 1)π
D = (8,46)1/3 = 2,04 m = 6,69 ft = 80,22 in
L = 5 x 2,2 m = 10,19 m = 33,43 ft = 401,12 in
(4) Tebal Shell
Joint efficiency (E) = 0,85 (Peters, et.al., 2004)
Allowable stress (S) = 12650 psia (Peters, et.al., 2004)
Umur alat (n) = 10 tahun
Faktor korosi (c) = 1/64 in/thn = 0,0197 in/thn (Perry & Green, 1999)
Diameter (D) = 80,22 in
Jari-jari (R) = D/2 = 80,22 in/2 = 40,11 in
Tekanan desain = (1+0,1) x (20,5 × 14,69) psia = 364,53 psig
Tebal shell tangki:
PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(364,53 psia) (40,11 in )
= + 10 × 0,0197in
(12650 psia)(0,85) − 0,6(364,53 psia)
= 1,58 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1,625 in (Brownell & Young,1959)


(5) Tebal tutup tangki
Bentuk : Elipsoidal head
Bahan : Carbon Steel SA-283 Grade C
PDK
th =
2 SE − 0,2 P

Dimana:

K=
[2 + ( D / 2h) ]
2

6
2 ≤ D/h ≥ 6 ;
h = diameter dalam ellipsoidal
D/h =4

K=
[
2 + ( D / 2h) 2
=
] [
2 + (4 / 2) 2
=1
]
Sehingga : 6 6
364,53× 80,22 ×1
ts = =1,36 in
(2 × 12650 × 0,85) − (0,2 × 364,53)

Universitas Sumatera Utara


Tebal tutup atas yang digunakan = 1 1/2 in

C. 3 Gudang Gypsum (G-101)


Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan gypsum
Bahan konstruksi : Beton
Bentuk : Gedung berbentuk persegi panjang ditutup atap
Jumlah : 4 unit
Kebutuhan : 10 hari
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 303,15 K
Laju alir massa = 4472,24 kg/jam = 9859,59 lbm/jam
Faktor kelonggaran = 20 %
Densitas gypsum = 70 lb/ft3
Perhitungan desain bangunan:
Laju alir volumetrik = 9859,59 lb/jam x 70 lb/ft3 = 140,85 ft3/jam
Volume gudang (Vt) = (1,2)x(140,85 ft3/jam x 10 hari x 24 jam/hari)/4 unit)
= 10141,30 ft3
Direncanakan:
Tinggi gudang (t) = 12 m = 39,37 ft
Panjang (p) : Lebar (l) = 3:2
Volume (Vt) =pxlxt
10141,30 ft3 = 3/2 l x l x 39,37 ft
257,59 ft2 = 3/2 l2
Lebar (l) = 13,10 ft = 3,99 m
Panjang (p) = 3/2 x 13,10 ft
= 19,66 ft = 5,99 m
Maka rancangan gudang yang digunakan: panjang 6 m ; lebar 4 m dan tinggi 12 m.

Universitas Sumatera Utara


C. 4 Vaporizer NH3 (E-101)
Fungsi : menguapkan amonia sebelum diumpankan ke absorber (AB-101)
Jenis : 1 - 2 Shell and Tube Heat Exchanger
Jumlah : 1 unit

Asumsi instalasi shell dan tube dari tabel 9 dan 10, hal.841-843 (Kern, 1965)
Shell :
Diameter dalam (ID) : 8 in
Baffle space (B) : 5 in
Passes (n) :1
Tube :
Diameter dalam (ID) : 0,62
Diameter luar (OD) : ¾ in
BWG : 16
Pitch (triangular) : 15/16 in
Passes :2
Panjang : 6 ft

Fluida panas : Steam


Laju alir fluida masuk (W) : 619,058 kg/jam = 1364,796 lbm/jam
Temperatur masuk (T1) : 120 oC = 248 oF
Temperatur keluar (T2) : 120 oC = 248 oF

Fluida dingin : Amonia


Laju alir fluida masuk (w) : 1231,974 kg/jam = 2716,053 lbm/jam
Temperatur masuk (t1) : 0 oC = 32 oF
Temperatur keluar (t2) : 46 oC = 114,8 oF
Panas yang diserap (Q) :1363273,90 kJ/jam = 1292129,261 Btu/jam
RD yang diijinkan : 0,001
(1) Neraca panas
Preheat
qp = 144210,567 kJ/jam = 136684,707 btu/jam
vaporization
qv = 1219063,332 kJ/jam = 1155448,95 btu/jam

Universitas Sumatera Utara


(2) ∆t = beda suhu sebenarnya
Tabel C.3 Data Suhu
Fluida panas (oF) Keterangan Fluida dingin (o F) Selisih (o F)
Temperatur yang
T1 = 248 t2 = 114,8 ∆t1 = 133,2
lebih tinggi
Temperatur yang
T2 = 248 t1 = 32 ∆t2 = 216
lebih rendah
T1 – T2 = 0 Selisih t2 – t1 = 82,8
∆t 2 − ∆t1
LMTD =
∆t
ln( 2 )
∆t1

Δt 2 − Δt 1 216 − 133,2
LMTD = = = 171,277 oF
 Δt   216 
ln 2  ln 
 Δt 1   133,2 
Maka ∆t = FT × LMTD = 1 × 171,277 oF = 171,277 oF
(∆t)p = 171,277 oF
(∆t)v = 248 oF – 114,8 oF = 133,2 oF

(3) Temperatur kalorik (Tc dan tc)


T1 + T2 248 + 248
Tc = = = 248 °F
2 2
t1 + t 2 32 + 114,8
tc = = = 73,4 °F
2 2
(4) Design overall coefficient (UD)
Berdasarkan Tabel 8 (Kern, 1965, hal.840) diperoleh nilai UD antara 200-700
btu/jam.ft. °F, diambil 210 btu/jam.ft. °F
Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843) dengan data OD = ¾ in dan BWG =16
didapatkan luas permukaan luar (a”) = 0,1963 ft2/ft
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
Q 1292129,261 Btu/jam
A= = = 35,92 ft2
U D × Δt 210
Btu
×171,277 o F
jam ⋅ ft ⋅ F
2 o

2
A 35,92 ft
Jumlah tube, N t = = = 30,5 buah
L×a "
6 ft × 0,1963 ft 2 /ft
Jumlah tube standard dari tabel 9 & 10 Nts = 32

Universitas Sumatera Utara


Fluida dingin – Shell Side Fluida panas – Tube Side
Preheating:
4. Flow Area (as) 4. Flow Area (at)
B = 5 in Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843)
C’ = PT – OD = 3/16 in at’ = 0,302 in2
ID × C '×B at =
Nt × at ' 32 × 0,302
=
as =
144 × PT 144 × n 144 × 2
= 0,03356 ft2
8 × 163 × 5
=
144 × 16
15

= 0,055 ft2

5. Mass Velocity (Gt)


5. Mass Velocity (Gs)
w 1364,796
W 2716,053 Gt = =
Gs = = at 0,03356
as 0,055
2 = 40672,736 lbm/ft2.jam
= 48888,951 lbm/ft .jam

6. Bilangan Reynold (Res) 6. Bilangan Reynold (Ret)


De = 0,55 in = 0,0458 ft Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843)
μ = 0,11 cP = 0,2661 lbm/ft.jam untuk OD = ¾ in dan BWG = 16

Res = De × Gs = 0,0458× 48888,951 Dt = 0,62 in = 0,05167 ft


µ 0,2661 μ = 0,013 cP
= 8420,65 = 0,03145 lbm/ft.jam

7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838) Ret = Dt × Gt = 0,05167 × 40672,736


µ 0,03145
Res = 8420,65
=66821,567
diperoleh jH = 50

8. Pada tc = 73,4
Cp = 1,14 btu/lbm.oF
k = 0,29 btu/jam.ft.oF

 Cp × µ 
1/ 3 1/ 3
 1,14 × 0,11 
  = 
 k   0,29 
= 1,015

Universitas Sumatera Utara


k  Cp × µ 
1/ 3 9. hio untuk condensing Steam
9. ho = jH ×  
Ds  k  = 1500 btu/jam.ft.o F
0,29
ho = 50 × × 1,015
0,0458
= 321,147 btu/jam.ft.0 F

Clean overall coefficient untuk preheating,


Up
h io h o 1500 × 321,147
Up = =
h io + h o 1500 + 321,147
= 264,515 Btu/hr.ft2.o F
Clean surface untuk Preheating AP
qp 136684,707
Ap = =
U p + (∆t ) p 264,515 + 171,277

= 3,017 ft2

Vaporization
6. Pada 114,8 oF
De = 0,55 in = 0,0458 ft
μ = 0,0653 cP = 0,2661 lbm/ft.jam
Bilangan Reynold (Res)

Res = De × Gs = 0,04583× 48888,951


µ 0,15797

= 14184,863
7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838)
Res = 14184,863
diperoleh jH = 63
8. Cp = 1,157 btu/lbm.o F
k = 0,29 btu/jam.ft.oF

 Cp × µ 
1/ 3 1/ 3
 1,157 × 0,0653 
  = 
 k   0,29 
= 0,857

Universitas Sumatera Utara


k  Cp × µ 
1/ 3 9. hio untuk condensing Steam
9. ho = jH ×  
Ds  k  = 1500 btu/jam.ft.o F
0,29
ho = 63 × × 0,857
0,0458
= 341,762 btu/jam.ft.0 F
Clean overall coefficient untuk
vaporization, Uv
h io h o 1500 × 341,762
Uv = =
h io + h o 1500 + 341,762
= 278,344 Btu/hr.ft2.o F
Clean surface untuk vaporization Av
qv 1155448,95
Av = =
U v + (∆t ) v 278,344 + 133,2
= 31,164 ft2
Total clean surface,Ac
Ac = AP + Av =3,017 + 31,164 =34,181 ft2
Clean overall coefficient Uc

Uc =
∑UA = 277,124
Ac
10 Dirt Factor, Rd
UC −Ud
Rd = = 0,0013
U CU d

Pressure drop Pressure drop

Preheat 1. Untuk Ret = 66821,567

1. untuk Res = 8420,65 Dari Gambar 26, hal. 836 diperoleh

Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh f = 0,00014 ft2/in2

f = 0,00028 ft2/in2 spesifik volum steam tabel 7 kern

2. Length of preheat zone = 14,304 ft3/lb

L Ap Spesifik gravity (s)


Lp = = 0,529 ft 1
Ac s= = 0,0011
14,304 × 62,5

Universitas Sumatera Utara


3. No. of crosses 1 f × G2 × L × n
3. ∆Pt =
N + 1 = 12 Lp / B 2 5,22.1010 × Ds × Φs
N + 1 = 12 × (0,529 / 5) = 1,27 = 0,46 psi
S = 0,61 Pressure Drop < 2 psi
Ds = 8/12 = 0,667 ft Maka spesifikasi dapat diterima
0 ,14
 µc 
Φs =   =1
 µw 
f × Gs 2 × Ds × (N + 1)
∆Ps =
5,22.1010 × De × s × Φs
= 0,00039 psi

Vaporization
1. untuk Res = 14184,864
Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh
f = 0,00024 ft2 /in2
2. Length of vaporization zone
Lv = 6 -0,529 = 5,47 ft
3. No. of crosses
N + 1 = 12 Lv / B
N + 1 = 12 × (5,47 / 5) = 13,129
BM amonia = 17
S outlet liquid = 0,61

17
Densitas (ρ) =
359 × 574 , 5
492 × 14, 7 90

= 0,248 lb/ft2
ρ outlet liquid =0,61×62,5=38,125 lb/ft3
s outlet liquid = 0,0049
s inlet = 0,61
smean = (0,61+0,0049)/2 = 0,307
f × Gs 2 × Ds × (N + 1)
∆Ps =
5,22.1010 × De × s × Φs

Universitas Sumatera Utara


= 0,00683 psi
∆Ps total = 0,00039 + 0,00683
= 0,00721 psi
Pressure Drop < 2 psi
Maka spesifikasi dapat diterima

C. 5 Vaporizer CO2 (E-102)


Fungsi : menguapkan karbon dioksida sebelum diumpankan ke
absorber (AB-101)
Jenis : 1 - 2 Shell and Tube Heat Exchanger
Jumlah : 1 unit
Asumsi instalasi shell dan tube dari tabel 9 dan 10, hal.841-843 (Kern, 1965)
Shell :
Diameter dalam (ID) : 10 in
Baffle space (B) : 10 in
Passes (n) :1
Tube :
Diameter dalam (ID) : 0,62
Diameter luar (OD) : 3/4 in
BWG : 16
Pitch (triangular) : 1 in
Passes :2
Panjang : 6 ft
Fluida panas : Steam
Laju alir fluida masuk (W) : 162,555 kg/jam = 358,374 lbm/jam
Temperatur masuk (T1) : 120 oC = 248 oF
Temperatur keluar (T2) : 120 oC = 248 oF
Fluida dingin : karbon dioksida
Laju alir fluida masuk (w) : 1159,885 kg/jam = 2557,123 lbm/jam
Temperatur masuk (t1) : -33 oC = -27,4 o F
Temperatur keluar (t2) : 46 oC = 114,8 oF
Panas yang diserap (Q) : 357974,52 kJ/jam = 339293,047 Btu/jam
RD yang diijinkan : 0,003

Universitas Sumatera Utara


(1) Neraca panas
Preheat
qp = 99459,252 kJ/jam = 94269,17 btu/jam
vaporization
qv = 258515,271 kJ/jam = 245025,169 btu/jam
(2) ∆t = beda suhu sebenarnya
Tabel C.4 Data Suhu
Fluida panas (oF) Keterangan Fluida dingin (o F) Selisih (o F)
Temperatur yang
T1 = 248 t2 = 114,8 ∆t1 = 133,2
lebih tinggi
Temperatur yang
T2 = 248 t1 = -27,4 ∆t2 = 275,4
lebih rendah
T1 – T2 = 0 Selisih 142,2
∆t 2 − ∆t1
LMTD =
∆t
ln( 2 )
∆t1

Δt 2 − Δt 1 275,4 − 133,2
LMTD = = = 195,767 oF
 Δt   275,44 
ln 2  ln 
 Δt 1   133,2 
Maka ∆t = FT × LMTD = 1 × 195,767 oF = 195,767 oF
(∆t)p = 195,767 oF
(∆t)v = 248 oF – 114,8 oF = 133,2 oF
(3) Temperatur kalorik (Tc dan tc)
T1 + T2 248 + 248
Tc = = = 248 °F
2 2
t1 + t 2 − 27,4 + 114,8
tc = = = 43,7 °F
2 2
(4) Design overall coefficient (UD)
Berdasarkan Tabel 8 (Kern, 1965, hal.840) diperoleh nilai UD antara 5-50 btu/jam.ft.
°F, diambil 30 btu/jam.ft. °F
Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843) dengan data OD = 3/4 in dan BWG =16
didapatkan luas permukaan luar (a”) = 0,1963 ft2/ft
Luas permukaan untuk perpindahan panas,

Universitas Sumatera Utara


Q 339293,047 Btu/jam
A= = = 57,77 ft2
U D × Δt 30
Btu
× 195,767 o F
jam ⋅ ft ⋅ F
2 o

A 57,77 ft 2
Jumlah tube, N t = = = 49 buah
L × a" 6 ft × 0,1963 ft 2 /ft

Jumlah tube standard dari tabel 9 & 10 Nts = 52

Fluida dingin – Shell Side Fluida panas – Tube Side


Preheating: 4. Flow Area (at)
4. Flow Area (as) Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843)
B = 10 in at’ = 0,302 in2
C’ = PT – OD = 1/4 in Nt × at ' 52 × 0,302
at = =
ID × C '×B 144 × n 144 × 2
as =
144 × PT = 0,054 ft2

10 × 14` × 10
=
144 × 1
= 0,173 ft2
5. Mass Velocity (Gt)
5. Mass Velocity (Gs)
w 358,74
W 2557,12 Gt = =
Gs = = at 0,054
as 0,12
2
= 6572,325 lbm/ft2.jam
= 14729,029 lbm/ft .jam

6. Bilangan Reynold (Res) 6. Bilangan Reynold (Ret)

De = 0,73 in = 0,0608 ft Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843)

μ = 0,0913 cP = 0,22086 lbm/ft.jam untuk OD = ¾ in dan BWG = 16

De × Gs = 0,0608 × 14729,029 Dt = 0,62 in = 0,05167 ft


Res =
µ 0,22086 μ = 0,013 cP
= 4056,87 = 0,03145 lbm/ft.jam
7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838) Ret = Dt × Gt = 0 ,05167 × 6572,325
Res = 4056,87 µ 0,03145

diperoleh jH = 32 = 10797,726

8. Pada tc = 43,7 oF
Cp = 0,205 btu/lbm.o F

Universitas Sumatera Utara


k = 0,0088 btu/jam.ft.oF

 Cp × µ 
1/ 3 1/ 3
 0,205 × 0,22086 
  = 
 k   0,0088 
= 1,726
9. hio untuk condensing Steam
k  Cp × µ 
1/ 3

9. ho = jH ×   = 1500 btu/jam.ft.o F
Ds  k 
0,0088
ho = 32 × × 1,726
0,06083
= 7,998 btu/jam.ft.0F
Clean overall coefficient untuk preheating,
Up
h io h o 1500 × 7,998
Up = =
h io + h o 1500 + 7,988
= 7,956 Btu/hr.ft2 .oF

Clean surface untuk Preheating AP


qp 94269,17
Ap = =
U p + (∆t ) p 7,956 + 195,767

= 60,52 ft2
Vaporization
6. Pada 114,8 oF
De = 0,73 in = 0,0608 ft
μ = 0,02 cP = 0,048 lbm/ft.jam
Bilangan Reynold (Res)

Res = De × Gs
µ
= 18519,613

7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838)


Res = 18519,613
diperoleh jH = 70

Universitas Sumatera Utara


8. Cp = 1,157 btu/lbm.o F
k = 0,29 btu/jam.ft.oF

 Cp × µ 
1/ 3 1/ 3
 1,157 × 0,048 
  = 
 k   0,29 
= 0,577
9. hio untuk condensing Steam
k  Cp × µ 
1/ 3

9. ho = jH ×   = 1500 btu/jam.ft.o F
Ds  k 
0,29
ho = 70 × × 0,577
0,0608
= 192,853 btu/jam.ft.0 F
Clean overall coefficient untuk
vaporization, Uv
h io h o 1500 × 192,853
Uv = =
h io + h o 1500 + 192,853
= 170,883 Btu/hr.ft2.o F
Clean surface untuk vaporization Av
qv
Av = = 10,765 ft 2
U v + (∆t ) v
Total clean surface,Ac
Ac =AP + Av = 60,52 + 10,765=71,287 ft2
Clean overall coefficient Uc

Uc =
∑UA = 32,559
Ac
10 Dirt Factor, Rd
UC −Ud
Rd = = 0,004
U CU d

Pressure drop
Pressure drop
1. Untuk Ret = 10797,726
Preheat
Dari Gambar 26, hal. 836 diperoleh
4. untuk Res = 4056,87
f = 0,00025 ft2/in2
Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh
spesifik volum steam tabel 7 kern
f = 0,00035 ft2/in2
= 14,304 ft3/lb

Universitas Sumatera Utara


5. Length of preheat zone Spesifik gravity (s)
L Ap 1
Lp = = 5,09 ft s= = 0,0011
Ac 14,304 × 62,5

6. No. of crosses
1 f × G2 × L × n
N + 1 = 12 Lp / B 6. ∆Pt =
2 5,22.1010 × Ds × Φs
N + 1 = 12 × (5,09/ 10) = 6,11
= 0,021 psi
S = 1,29
Pressure Drop < 2 psi
Ds = 10/12 = 0,83 ft
Maka spesifikasi dapat diterima
0 ,14
 µc 
Φs =   =1
 µw 
f × Gs 2 × Ds × (N + 1)
∆Ps =
5,22.1010 × De × s × Φs
= 0,00009 psi

Vaporization
3. untuk Res = 18519,613
Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh
f = 0,00021 ft2/in2
4. Length of vaporization zone
Lv = 6 -5,09 = 0,9 ft
5. No. of crosses
N + 1 = 12 Lv / B
N + 1 = 12 × (0,9 / 10) = 1,087
BM karbon dioksida = 44
S outlet liquid = 1,29
44
Densitas (ρ) =
359 × 695
492 × 14, 7 302

= 1,7825 lb/ft2
ρ outlet liquid =1,29×62,5=80,625 lb/ft3
s outlet liquid = 0,0354
s inlet = 1,29

Universitas Sumatera Utara


smean = (1,29+0,0354)/2 = 0,6627
f × Gs 2 × Ds × (N + 1)
∆Ps =
5,22.1010 × De × s × Φs
= 0,00002 psi
∆Ps total = 0,00009 + 0,00002
= 0,00011 psi
Pressure Drop < 2 psi
Maka spesifikasi dapat diterima

C.6 Separator Drum (D-101)


Fungsi : Memisahkan gas amonia dari cairan yang keluar dari Vaporizer E-101
Separator Drum-101 (D-101) didesain berupa bejana (tangki) horizontal dengan
tutup dan alas berbentuk segmen torrispherical.

Drum horizontal lebih disukai dari pada drum vertikal bila L/D > 3.
Densitas cairan (ρ L) = 39,36 lb/ft3 x 0,4536 kg/lb x 35,3198 ft3/m3
= 629,75 kg/m3 (Perry & Green, 1999)
Densitas gas (ρG) = 0.0405 lb/ft3 (Perry & Green, 1999)
Laju alir massa gas masuk (G'):
G' = 985,5795 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 0,0167 jam/menit
= 36,213 lb/menit
Laju alir gas masuk (s):
G'
s =
ρG
36,213 lb/menit
=
0,0405 lb/ft 3
= 893,551 ft3/menit
Laju alir massa cairan masuk (g):
g = 246,395 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 0,0167 jam/menit
= 9,053 lb/menit
Laju alir cairan masuk (l):
g
l =
ρL

Universitas Sumatera Utara


9,053 lb/menit
=
39,36 lb/ft 3
= 0,23 ft3/menit
Holdup cairan di dalam drum = 10 menit (Peters, et.al., 2004)
3
Volume cairan (v) = 0,23 ft /menit x 10 menit
= 2,3 ft3
= 0,0651 m3

Laju pengendapan (u) = 0,14 ( ρ L / ρ G ) −1

 39,36 lb/ft 3 
= 0,14   −1
3 
 0,0405 lb/ft 
= 4,3607 ft/s
s
Diameter drum (D) =
u (π / 4)

893,551 ft 3 /menit × 1 menit/60s


=
4,3607 ft/s (3,14/4)

= 2,086 ft
= 0,636 m
= 25,03 in
Tinggi uap minimum (ruang uap minimum untuk uap) 25% dari diameter (Walas,
1990).
Tinggi cairan (H) = 75% x D
= 75% x 2,086 ft
= 1,564 ft
= 0,4768 m

Menentukan Desain Separator Drum - 01 (D-101)


Separator Drum berupa bejana (tangki) horizontal dengan kedua tutup berbentuk
segmen torrispherical.
Tekanan rencana (Po) = 5,5 atm x 14,696 psi/atm
= 80,828 psi
Tekanan hidrostatik (Pp) = Lg H
= (629,75 kg/m3) (9,8 m/s2 ) (0,4768 m)

Universitas Sumatera Utara


= 2942,6766 N/m2
= 0,4268 psi
Pdesain = Po + Pp
= 80,828 psi + 0,4768 psi
= 81,2548 psi
Tekanan operasi maksimum dinaikkan sebesar 10%, maka:
Tekanan operasi (Pop) = 81,2548 psi + 8,12548 psi
= 89,3803 psi
Material Separator Drum : Carbon steel SA 283 (A), dengan:
Stress yang diizinkan (S) = 12650 psia
Efisiensi sambungan (E) = 0,85
Faktor korosi (C) = 0,0197 in/tahun
Umur alat (A) = 10 tahun

Tebal Silinder (ts)


Tebal silinder (ts):
PR
ts = +CA (Brownell & Young,1959)
S E − 0 ,6 P
(89,3803 psi) (25,0295 in/2)
= + (0,0197 in/tahun) (10 tahun)
(12,650 psi) (0,85) - 0,6 (89,3803 psi)
= 0,3016 in
Standar tebal silinder yang digunakan 3/8 in. (Brownell & Young,1959)

Tebal Head (th)


Bentuk head = torrispherical
th = 0.885 P L + CA (Brownell & Young,1959)
S E − 0,1P
(0,885)(89,3803 psi) (0,15894 in)
= + (0,0197 in/tahun) (10 tahun)
(12650 psi) (0,85) - 0,1 (89,3803 psi)
= 0,1982 in
Standar tebal head yang digunakan ¼ in. (Brownell & Young,1959)

Universitas Sumatera Utara


C. 7 Ekspander (C-101)
Fungsi : menurunkan tekanan amonia anhidrat cair dari bertekanan
5,5 atmosfer menjadi 1 atmosfer
Jumlah : 1 unit
Efisiensi : 80 %
Laju alir NH3 gas = 985,5795 kg/jam = 0,2737 kg/s
Densitas = 549,61 kg/m3 = 34,311 lbm/ft3
Laju volumetrik (Q) = laju alir NH3 gas/ densitas
= 0,2737 kg/s : 549,61 kg/m3 = 0,0005 m3/s = 0,01759 ft3 /s
Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :
De = 0,363 (Q)0,45( ρ )0,13 (Peters, et.al., 2004)
= 0,363 (0,0005 m3/s)0,45(549,61 kg/m3 )0,13 = 0,02691m = 0,384 in

Dipilih material pipa commercial steel 1/2 inchi Sch 40 (Geankoplis, 1997):
• Diameter dalam (ID) = 0,84 in
• Diameter luar (OD) = 0,622 in
• Luas penampang (A) = 0,00211 ft2
Tekanan awal (P1) = 5,5 atm = 80,827 psia
Tekanan akhir (P2) = 1 atm = 14,696 psia
Temperatur out = 317,15 K
Rasio spesifik (k) = 1,33
Daya;

 k −1 
 1,3−1 
 P 
 1  k   
− 1 1,33 × 14,696 × 0,01759 ×  80,827 
1,3
k × P2 × Q ×   −1
P   
 2    14,696 
  
 
P= =
k −1 1,3 − 1
= 0,548 kW = 0,735 Hp
Jika efisiensi motor 80% maka daya yang digunakan:
P = 0,735 Hp/0,80 = 0,91 Hp
Maka dipilih ekspander dengan daya motor 1 HP

Universitas Sumatera Utara


C. 8 Separator Drum (D-102)
Fungsi : Memisahkan gas CO2 dari cairan yang berasal dari Vaporizer E-102
Separator Drum-102 (D-102) didesain berupa bejana (tangki) horizontal dengan
tutup dan alas berbentuk segmen torrispherical.

Drum horizontal lebih disukai dari pada drum vertikal bila L/D > 4.
Densitas cairan (ρ L) = 29,006 lb/ft3 x 0,4536 kg/lb x 35,3198 ft3 /m3
= 464,64 kg/m3 (Perry & Green, 1999)
Densitas gas (ρG) = 0,1049 lb/ft3 (Perry & Green, 1999)
Laju alir massa gas masuk (G'):
G' = 927,908 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 0,0167 jam/menit
= 34,09 lb/menit
Laju alir gas masuk (s):
G'
s =
ρG
34,09 lb/menit
=
0,1049 lb/ft 3
= 325,034 ft3/menit
Laju alir massa cairan masuk (g):
g = 231,977 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 0,0167 jam/menit
= 8,52 lb/menit
Laju alir cairan masuk (l):
g
l =
ρL
8,52 lb/menit
=
29,006 lb/ft 3
= 0,2938 ft3/menit
Holdup cairan di dalam drum = 10 menit (Peters, et.al., 2004)
Volume cairan (v) = 0,2938 ft3/menit x 10 menit
= 2,9385 ft3
= 0,0832 m3
Laju pengendapan (u) = 0,14 ( ρ L / ρ G ) −1

 29,006 lb/ft 3 
= 0,14   −1
3 
 0,1049 lb/ft 

Universitas Sumatera Utara


= 2,3239 ft/s
s
Diameter drum (D) =
u (π / 4)

325,034 ft 3 /menit x 1 menit/ 60 s


=
2,3239 ft/s (3,14/4)

= 1,723 ft
= 0,525 m
= 20,679 in
Tinggi uap minimum (ruang uap minimumuntuk uap) 25% dari diameter (Walas,
1990).
Tinggi cairan (H) = 75% × D
= 75% × 1,723 ft
= 1,2924 ft
= 0,3939 m

Menentukan Desain Separator Drum - 01 (D-102)


Separator Drum berupa bejana (tangki) horizontal dengan kedua tutup berbentuk
segmen torrispherical.
Tekanan rencana (Po) = 20,5 atm x 14,696 psi/atm
= 301,268 psi
Tekanan hidrostatik (Pp) = Lg H
= (464,64 kg/m3) (9,8 m/s2) (0,3939 m)
= 1793,768 N/m2
= 0,26 psi
Pdesain = Po + Pp
= 301,268 psi + 0,26 psi
= 301,528 psi
Tekanan operasi maksimum dinaikkan sebesar 10%, maka:
Tekanan operasi (Pop) = 301,528 psi + 30,1528 psi
= 331,68 psi
Material Separator Drum : Carbon steel SA 283 (A), dengan:
Stress yang diizinkan (S) = 12650 psia
Efisiensi sambungan (E) = 0,85

Universitas Sumatera Utara


Faktor korosi (C) = 0,0197 in/tahun
Umur alat (A) = 10 tahun

Tebal Silinder (ts)


Tebal silinder (ts):
PR
ts = +CA (Brownell & Young,1959)
S E − 0 ,6 P
(331,68 psi) (20,679 in/2)
= + (0,0197 in/tahun) (10 tahun)
(12650 psi) (0,85) - 0,6 (331,68 psi)
= 0,52 in
Standar tebal silinder yang digunakan 5/8 in. (Brownell & Young,1959)

Tebal Head (th)


Bentuk head = ellipsoidal dished head
PDK
th = + CA (Brownell & Young,1959)
2 S E − 0,2 P
(331,68 psi) (24,1193 in) (1)
= + (0,0197 in/tahun) (10 tahun)
2(12650 psi) (0,85) - 0,2 (331,68 psi)
= 0,517 in
Standar tebal silinder yang digunakan 5/8 in. (Brownell & Young,1959)

C. 9 Ekspander (C-102)
Fungsi : menurunkan tekanan karbon dioksida cair dari bertekanan
20,5 atmosfer menjadi 1 atmosfer
Jumlah : 1 unit
Efisiensi : 80 %
Laju alir CO 2 gas = 927,908 kg/jam = 0,257 kg/s
Densitas = 464,24 kg/m3
Laju volumetrik (Q) = laju alir CO 2 gas/ densitas
= 927,908 kg/jam/ 464,24 kg/m3 = 1,99 m3/jam
= 0,00055 m3/s = 0,019 ft3 /s
Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :
De = 0,363 (Q)0,45( ρ )0,13 (Peters, et.al., 2004)
= 0,363 (0,00055 m3/s)0,45 (464,24 kg/m3)0,13 = 0,0276 m = 0,395 in

Universitas Sumatera Utara


Dipilih material pipa commercial steel 1/2 inchi Sch 40 (Geankoplis, 1997):
• Diameter dalam (ID) = 0,84 in
• Diameter luar (OD) = 0,622 in
• Luas penampang (A) = 0,00211 ft2

Tekanan awal (P1) = 20,5 atm = 305,258 psia


Tekanan akhir (P2) = 1 atm = 14,696 psia
Temperatur out = 317,15 K
Daya;
 k −1 
 1,3−1 
 P1  k   
− 1 1,33 × 14,696 × 0,019 ×  305 , 259 
1,3
k × P2 × Q ×   −1
P   
 2    14 , 696 
 = 
 
P=
k −1 1,3 − 1
= 1,3 kW =1,748 Hp

Jika efisiensi motor 80% maka daya yang digunakan:


P = 1,748 Hp/0,80 = 2,18 Hp
Maka dipilih ekspander dengan daya 2,5 Hp

C. 10 Absorber (AB-101)
Fungsi : tempat berlangsungnya proses absorbsi antara NH3, CO2, dan H2 O untuk
menghasilkan (NH4 )2CO3 sebagai umpan Reaktor
Bentuk : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah ellipsoidal
Bahan : Stainless Steel SS-63 Grade A
Jumlah : 1 unit
Laju alir gas, G = 2247,931 kg/ jam
Laju alir air, L = 5905,031 kg/ jam
Densitas gas masuk (G) = 0,997 kg/m3
Densitas air masuk (L) = 995,68 kg/m3
Volume gas, Vg = 2247,931/0,997= 2254,181 m3/ jam
Viskositas gas, μ g = 0,0139 cP = 0,0139 x 10-3 kg/ m.s
Viskositas air, μl = 0,8007 cP = 0,8007 x 10-3 kg/ m.s
Berat molekul gas rata- rata = 25,938 kg/kmol

Universitas Sumatera Utara


1. Perhitungan diameter tower
0,5
L  ρg  5905,031  0,997 
0,5

Nilai absis =   =   (Treybal, 1981)


G  ρ l − ρ g  2247,931  995,68 − 0,997 

= 0,083
Dari Gambar 6.34, Treybal (1981), hal. 195 (Pressure drop gas = 400 N/m2/m)

(G ')2 C f µl 0,1 J
= 0,07
ρ g (ρ l − ρ g )g c
Diperoleh ordinat

Packing menggunakan ceramic raching ring 50 mm (tabel 6.3, Treybal hal 198):
Tebal dinding = 6 mm
Cf = 65
ε = 0,74
CD = 135,6
ap = 92 m2/m3
0,5
 0,07 x ρ G ( ρ L − ρ G ) gc 
=  
G’  C x ( µ ) 0,1 x 1,0 
 f L 
 0,07 × 1,2365 × (995,68 − 0,997 ) × 1
0,5

 = 1,4762 kg / m .s
2
G’ =
65 × (0,0008007 ) × 1
0 ,1
 
G ' 1,4762
G = = = 0,0569 kmol / m 2 .s
BM 25,938
Laju alir gas, Fg = 2247,931 kg/ jam
Fg 2247,931 / 3600
Luas penampang tower, A = = = 0,423 m 2
G' 1,4762
0,5 0,5
 4A   4 x 0,423 
Diameter tower , D t =   =  = 0,7341 m
 π   π 

2. Liquid/Gas Hold-Up
Dari Tabel 6.5 Treybal (1981), untuk ceramic raching ring 50 mm:
ds = 0,0725 m; σ =0,0714 N/m; D g = 2,7 .10-4; Dl = 3,73.10-11
β = 1,508 ds0,376 = 1,508 x 0,07250,376 = 0,5622
L 5905,031
L’ = =
A 0,423

= 13960,467 kg / m 2 . jam

Universitas Sumatera Utara


= 3,8779 kg / m 2 s
3. Gas Hold-Up
µg 1,35.10 −5
Scg = = = 0,05 (Treybal, 1981)
ρ g Dg 0,997 × 2,7.10 − 4

4. Liquid Hold-Up
µl 0,8007.10 −3
Scl = = = 21559,625 (Treybal, 1981)
ρ l Dl 995,68 x 3,73.10 −11
Dari tabel 6.5 (Treybal, 1981):
2,47.10 −4 2,47.10 −4
ϕ LsW = 1, 21
= 1, 21
= 0,0059 m 3 / m 3 (Treybal, 1981)
ds 0,0725

2,09.10 −6 (737,5 L') 2,09.10 −6 (737,5 × 3,8779 )


β 0 , 5622
ϕ LtW = 2
= 2
= 0,0348 m 3 / m 3
ds 0,0725
ϕ LoW = ϕ LtW − ϕ LsW = 0,0348 − 0,0059 = 0,0289 (Treybal, 1981)
Dari tabel 6.5 (Treybal, 1981) diperoleh persamaan:
0 ,1737 − 0 , 262 log L'
975,7 L' 0,57 µ l
0 ,13
 σ 
H=  
ρ l 0,84 ( )
(Treybal, 1981)
2,024 L' 0, 43 −1  0,073 

975,7 × 13960,467 0,57 × 0,8007.10 −3 ( )0 ,13


 0,0714 
 
0 ,1737 − 0 , 262 log L '

( )
=
995,68 0,84 0 2,024 × 13960,467 0, 43 − 1  0,073 
= 2,263
ϕ Lo = ϕ LoW × H = 0,0289 × 2,263 = 0,0655 (Treybal, 1981)

ϕ Ls =
0,0486µ l
=
0 , 02
σ 0,99
0,0486 0,8007.10 −3 (0,0714) ( )
0 , 02 0 , 99

= 0,0057
d s ρl
1, 21 0 , 37
0,0725 × 995,68 0,37
1, 21

ϕ Lt = ϕ Lo + ϕ Ls = 0,0655 + 0,0057 = 0,0713


5. Perhitungan luas kontak antar muka (interfacial area)
Dari tabel 6.4 (Trebal, 1981) untuk ceramic raschig rings 50 mm:
m = 34,03; n = 0; p = 0,362; ε = 0,74
n
 808G '  p  808 × 1,4762 
0

aAW = m  L' = 34,03  × 3,877 0,362 = 55,582 m 2 / m 3


 ρ 0,5   0,997 0,5

 g 
a AW ϕ Lo 55,582 x 0,071
aA = = 0655 = 125,805 m 2 / m 3
ϕ LoW 0,0289
ε Lo = ε − ϕ Lt = 0,74 − 0,0713 = 0,668

Universitas Sumatera Utara


Dari persamaan 6.70 (Treybal, 1981):
2/3 −0 , 36
Fg S cg  d s G ' 
= 1,195
G  µ (1 − ε ) 
 g Lo 
−0 , 36
1,195 × 0,0569  0,0725 × 1,4762 
Fg =   = 0,013 kmol / m 2 .s
 0,0135.10 (1 − 0,668) 
−3
0,05 2 / 3

Dari persamaan 6.72 (Treybal, 1981):


0 , 45
kl d s  d L' 
= 25,1 s 
0,5
S cl
DL  µl 
0 , 45
 0,0725 × 3,8779   3,73.10 −11 
k l = 25,1 −3
 21559,626 0,5  
 0,8007.10   0,0725 
= 2,65.10 −5 kmol / m 2 . det(kmol / m 3 )

ρ air 995,68
C= = = 55,315 kmol / m 3
BM air 18
FL = kl x C = 2,65.10-5 × 55,315 = 0,00146 kmol/m2 .det
Fg aA = 0,013 × 125,805 = 1,668 kmol/m3.det
Fl aA = 0,00146 × 125,805= 0,184 kmol/m3.det
6. Perhitungan Height of gas phase transfer unit, Htg
G 0,0569
Htg = = = 0,0341 m (Treybal, 1981)
Fg a A 1,668
7. Perhitungan Height of liquid phase transfer unit, Htl
L' 3,878
L= = = 0,215 kmol / m 2 . det
BM 18
L 0,215
Htl = = = 1,168 m (Treybal, 1981)
Fl a A 0,184
Faktor absorpsi (A) berkisar antara 1,25-2 (Treybal, 1981), diambil A = 1,25.
Dari lampiran A dapat dihitung fraksi gas:
• y1 = 0,27
• y2 = 0,0066
• x2 = 0
Rasio distribusi kesetimbangan:

Universitas Sumatera Utara


L 0,215 kmol / m 2 . det
m= = = 3,028
GA 0,0569 kmol / m 2 . det × 1,25

 y − mx 2  1  1  0,27 − 0  1  1 
ln  1 x 1 −  +  ln  × 1 − + 
 y 2 − mx 2  A  A  0,0066 − 0  1,25  1,25 
N toG = = = 10,981
1 1
1− 1−
A 1,25
8. Perhitungan Height of transfer unit, HtoG
mG H
HtoG = HtG + H tL = H tG + tL
L A
1,168
= 0,0341 +
1,25
= 0,968
9. Perhitungan tinggi absorber
Tinggi packing, z :
z = HtoG x NtoG = 0,968 × 10,981 = 10,636 m
Tinggi head packing, h :
h = ¼ Dt = ¼ x 0,7341= 0,183 m
Tinggi absorber, HAb:
HAb = 10,636 + 2(0,183) = 11 m
10. Perhitungan tebal dinding
Tekanan gas 1 atm = 1,013125 bar = 14,69 psia
Diameter, D = 0, 7341m = 28,90 in
Joint effisiency, E = 0,85
Allowable stress, S = 500 psia
Faktor kelonggaran = 20%
Direncanakan umur alat, A = 10 tahun
Pdesign = (1+0,2) × 14,69 = 17,628 psia
PxD
t = + CA
2S x E − 1,2 P

17,628 × 28,9
= + 0,125 × 10 = 1,86 in
2 x 500 x 0,85 − 1,2 × 14,69
Maka, dipilih plate dengan tebal 2 in.

Universitas Sumatera Utara


C. 11 Blower (JB-101)
Fungsi : Mengalirkan gas amonia dan karbon dioksida dari absorber
(AB-101) Ke absorber (AB-102)
Jenis : blower sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : carbon steel
Kondisi operasi
Suhu : 44 ºC = 317 K
Tekanan : 1 atm
Laju alir gas = 54,88 kg/jam

Tabel C.5 Komposisi gas keluar


Komponen BM Laju alir Fraksi mol % mol x BM
(kmol/jam) (%)
Karbon dioksida 44 0,5738 24,76 10,896
Amonia 17 1,7432 75,24 12,790
Total 23,686
%mol × BM 273 K 23,686 273
Densitas campuran gas = × = × = 0,91 kg/m3
22,4 T (K ) 22,4 317
F 54,88 kg / jam
Laju alir volumetrik gas, Q = =
ρ 0,91kg / m3
= 60,26 m3/jam = 35,47 ft3 / menit
Daya blower dapat dihitung dengan persamaan,
144 × efisiensi × Q
P= (Perry & Green, 1999)
33000
Efisiensi blower, η 75 %
Sehingga,
144 × 0,75 × 35,47
P= = 0,12 HP
33000
maka dipilih blower dengan daya motor 0,25 HP

Universitas Sumatera Utara


C. 12 Pompa Amonium karbonat (P-103)
Fungsi : memompa amonium karbonat dari tangki absorber ke reaktor
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Commercial Steel

Kondisi operasi :
- Tekanan = 1 atm
- Temperatur = 70oC
- Laju alir massa = 8215,319 kg/jam = 5,031 lbm/s
- Densitas = 1113,888 kg/m3 =69,538 lbm/ft3
- Viskositas campuran = 1,58 cP = 0,0011 lbm/ft.jam = 0,019 Pa s
- Laju alir volumetrik, Q = F/ρ = 5,031 lbm/s/ 69,538 lbm/ft3
= 0,0723 ft3/s =0,002 m3 /s
Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt = 0,363 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,002 m3/s )0,45 (1113,888 kg/m3)0,13


= 0,0557 m
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 2,5 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 2,469 in = 0,2058 ft
Diameter Luar (OD) : 2,875 in = 0,2395 ft
Inside sectional area : 0,0332 ft2
2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re
kecepatan rata-rata, V:
2
V = Q/Ai = 0,0723 ft3/s / 0,0332 ft = 2,1779 ft/s
NRe = ρVD/µ
= (69,538 lbm/ft3).(2,1779 ft/s).( 0,2058 ft)/( 0,0011)
= 29448,8916 (aliran turbulen)
Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)

Universitas Sumatera Utara


Pada N Re = 29448,8916 dan ε/D = 0,0007
diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen f = 0,0055 (Fig.2.10.3) (Geankoplis,
1997)
3. Friction loss
 A  v2
• 1 Sharp edge entrance = hc = 0,5 1 − 2 
 A1  2α .g c

2,1779 2
= 0,5 (1 − 0 ) = 0,0369ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )

v2 2,1779 2
• 2 elbow 90° = hf = n.Kf. = 2(0,75) = 0,1106 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

v2 2,1779 2
• 1 check valve = hf = n.Kf. = 1(2,0) = 0,1474 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

∆L.v 2
• Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c

= 4(0,0055)
(30)(
. 2,1779 )
2
= 0,2365 ft.lbf/lbm
(0,2058).2.(32,174)
2
 A1  v 2
• 1 Sharp edge exit = hex 
= 1 − 
 A 2  2.α .g c

2,1779 2
= (1 − 0 ) = 0,0737 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )
Total friction loss : ∑ F = 0,605 ft.lbf/lbm
4. Kerja yang diperlukan, Wf
Dari persamaan Bernoulli:
½ αgc (v22 – v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ρ + ∑F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; Δv2 = 0 ; P1= P2 ; ΔP = 0 maka
tinggi pemompaan Δz = 20 ft
0 + 32,174/32,174. (20) + 0 + 0,605 + Ws = 0
-Ws = 20,605 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , η= 80 %
Ws = - η x Wp
Wp = 25,756 ft.lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara


Daya pompa : P = m x Wp
1 hp
= 5,031 lbm/s × 25,756 ft.lbf/lbm x
550 ft.lbf / s
= 0,24 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,25 HP

C.13 Heater amonium karbonat (E-103)


Fungsi : memanaskan amonium karbonat untuk umpan reaktor
Jenis : 1 - 2 Shell and Tube Heat Exchanger
Jumlah : 1 unit
Asumsi instalasi shell dan tube dari tabel 9 dan 10, hal.841-843 (Kern,1965)
Shell :
Diameter dalam (ID) : 8 in
Baffle space (B) : 8 in
Passes (n) :1
Tube :
Diameter dalam (ID) : 0,482
Diameter luar (OD) : ¾ in
BWG : 10
Pitch (square) : 1 in
Passes :2
Panjang : 12 ft
Fluida panas : Steam
Laju alir fluida masuk (W) : 319,1284 kg/jam = 703,56 lbm/jam
Temperatur masuk (T1) : 120 oC = 248 oF
Temperatur keluar (T2) : 120 oC = 248 oF
Fluida dingin : Amonium karbonat
Laju alir fluida masuk (w) : 8215,319 kg/jam = 18111,772 lbm/jam
Temperatur masuk (t1) : 44 oC = 111,2 oF
Temperatur keluar (t2) : 70 oC = 158 oF
Panas yang diserap (Q) :702775,63 kJ/jam = 666100,158 Btu/jam
RD yang diijinkan : 0,003

Universitas Sumatera Utara


(2) ∆t = beda suhu sebenarnya
Tabel C.6 Data Suhu
Fluida panas (oF) Keterangan Fluida dingin (o F) Selisih (o F)
Temperatur yang
T1 = 248 t2 = 158 ∆t1 = 90
lebih tinggi
Temperatur yang
T2 = 248 t1 = 111,2 ∆t2 = 136,8
lebih rendah
T1 – T2 = 0 Selisih t2 – t1 = 46,8
∆t 2 − ∆t1
LMTD =
∆t
ln( 2 )
∆t1

Δt 2 − Δt 1 136,8 − 90
LMTD = = = 111,771 oF
 Δt   136,8 
ln 2  ln 
 Δt 1   90 

Maka ∆t = FT × LMTD = 1 × 111,71 oF = 111,771 oF


(3) Temperatur kalorik (Tc dan tc)
T1 + T2 248 + 248
Tc = = = 248 °F
2 2
t +t 111,2 + 158
tc = 1 2 = = 134,6 °F
2 2
(4) Design overall coefficient (UD)
Berdasarkan Tabel 8 (Kern,1965,hal.840) diperoleh nilai UD antara 50-100
btu/jam.ft. °F, diambil 100 btu/jam.ft. °F
Dari Tabel 10 (Kern,1965,hal.843) dengan data OD = ¾ in dan BWG =10
didapatkan luas permukaan luar (a”) = 0,1963 ft2/ft
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
Q 666100,158 Btu/jam
A= = = 59,594 ft2
U D × Δt Btu
100 ×111,771o F
jam ⋅ ft 2 ⋅ o F
A 59,594 ft 2
Jumlah tube, N t = = = 25,299 buah
L × a" 12 ft × 0,1963 ft 2 /ft

Jumlah tube standard dari tabel 9 & 10 Nts = 26

Universitas Sumatera Utara


Fluida dingin – Shell Side Fluida panas – Tube Side
4. Flow Area (as) 4. Flow Area (at)
B = 8 in Dari Tabel 10 (Kern,1965,hal.843)
C’ = PT – OD = 1/4 in at’ = 0,182 in2
ID × C '×B Nt × at ' 26 × 0,182
as = at = =
144 × PT 144 × n 144 × 2
= 0,111 ft2 = 0,0164 ft2

5. Mass Velocity (Gs) 5. Mass Velocity (Gt)

W 18111,772 w 703,56
Gs = = Gt = =
as 0,111 at 0,0164
= 163005,95 lbm/ft2.jam = 42820,245 lbm/ft2.jam

6. Bilangan Reynold (Res) 6. Bilangan Reynold (Ret)


De = 0,95 in = 0,079 ft Dari Tabel 10 (Kern,1965,hal.843)
μ = 1,517 cP = 3,671 lbm/ft.jam untuk OD = ¾ in dan BWG = 10
Res = De × Gs = 0,079 × 163005,95 Dt = 0,482 in = 0,04 ft
µ 3,671
μ = 0,013 cP
= 3515,075
= 0,03145 lbm/ft.jam

7. Dari Gambar 28 (Kern,1965,hal.838) Ret = Dt × Gt = 0 ,04 × 42820,245


µ 0,03145
Res = 3515,075
= 54691,239
diperoleh jH = 4,5

8. Pada tc = 134,6
Cp = 0,727 btu/lbm.o F
k = 2,78 btu/jam.ft.oF

 Cp × µ 
1/ 3 1/ 3
 0,727 × 3,671 
  = 
 k   2,78 
= 0,986

k  Cp × µ 
1/ 3

9. ho = jH ×   9. hio untuk condensing Steam


Ds  k 
= 1500 btu/jam.ft.o F
2,78
ho = 4,5 × × 0,986
0,079

Universitas Sumatera Utara


= 155,928 btu/jam.ft.0 F
11. Clean overall coefficient, UC
h io h o 1500 × 155,928
Uc = =
h io + h o 1500 + 155,928
= 141,245 Btu/hr.ft2.o F
12. Faktor pengotor
U C − U D 141,245 − 97,304
Rd= = = 0,003
U C × U D 141,245 × 97,304

Pressure drop Pressure drop


13. untuk Res = 3515,075 13. Untuk Ret = 54691,239

Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh Dari Gambar 26, hal. 836 diperoleh

f = 0,00035 ft2/in2 f = 0,00016 ft2/in2

Spesifik gravity (s) = 1,114 Spesifik gravity (s) = 1

Ds = 8 in = 0,667 ft Φt = 1
0 ,14
 µc 
Φs =   = 1
 µw 
f × Gt 2 × L × n
14. ∆Pt =
14. No. of casses 5,22.1010 × Dt × s × Φt
N + 1 = 12 L / B = 0,0034 psi
N + 1 = 12 × (12 / 8) = 18

f × Gs 2 × Ds × ( N + 1) 15. Gt = 42820,245 lbm/ft2 .jam


15. ∆Ps =
5,22.1010 × De × s × Φs Dari Gambar 27 hal. 837
= 0,024 psi diperoleh: v2/2g = 0,0005
Pressure Drop < 10 psi
4n v 2
Maka spesifikasi dapat diterima ∆Pr = ×
s 2g
= 0,004 psi
∆Pf = ∆Pt + ∆Pr
= 0,0034 + 0,004
= 0,007 psi
Pressure Drop < 2 psi
Maka spesifikasi dapat diterima

Universitas Sumatera Utara


C. 14 Screw Conveyor (SC-101)
Fungsi : Mengangkut gypsum ke tangki pencampur
Bahan konstruksi : Carbon steel
Bentuk : horizontal screw conveyor
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 303,15 K
Laju alir massa = 4472,24 kg/jam = 9859,59 lbm/jam
Faktor kelonggaran = 20 %
Densitas gypsum = 70 lb/ft3
Laju alir desain = 1,2 x 4472,24 kg/jam = 5366,68 kg/jam
= 11831,51 lbm/jam
Kapasitas desain = 11831,51 lb/jam / 70 lb/ft3 = 160,02 ft3/jam
= 2,82 ft3 /menit
Dari tabel 5.4 a Walas dipilih diameter conveyor sebesar 6 in, sehingga conveyor
untuk 30% full beroperasi pada:
Kecepatan putar (ω) = (160,02 ft3/jam x 120)/ 180 = 112,68 rpm = 113 rpm
Dari tabel 5.4 c Walas dipilih bearing factor untuk self lubricating bronze sebesar
Bearing factor (f) = 54
faktor Hp = 0,70
Direncanakan:
Tinggi (h) = 12 ft
Panjang (l) = 100 ft
Daya ( P ) = [{(s x BM ) + (F x Q x ρ ) }x L + (0,51 x h x 30000)]/ 106
[{ ( )} ]
= (54 x172kg / kmol ) + 0,70 x169,02 ft 3 / jam x 70 lb / ft 3 x100 ft + (0,51 x12 x 30000 ) / 106
=1,94 Hp

Universitas Sumatera Utara


C. 15 Bucket Elevator (BE-101)
Fungsi : Mengangkut gypsum dari screw conveyor ke feed bin
Bentuk : continuous bucket elevator
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 303,15 K
Laju alir massa = 4472,24 kg/jam = 9859,59 lbm/jam
Faktor kelonggaran = 12 %
Densitas gypsum = 70 lb/ft3
Laju alir desain = 1,2 x 4472,24 kg/jam = 5008,9 kg/jam
= 5,01 ton/jam =1,39 kg/s
= 11831,51 lbm/jam
Untuk kapasitas tersebut, berdasarkan Perry’s Chemical Engineering Handbook 7th
edition P.21-8, didapat spesifikasi bucket elevator sebagai berikut:
Ukuran bucket elevator = width x projection x depth
= 6 in × 4 in × 4 ¼ in
Bucket spacing = 12 in
Putaran head shaft = 43 rpm
Lebar belt = 7 in
Kecepatan = 225 ft/min
Tinggi elevator = lift = 50 ft = 15,24 m
Power poros = 0,70
Rasio daya/ tinggi = 0,02Hp/ft
Power yang digunakan, P :
P = 0,07 m0, 63∆Z
Dimana:
P = daya (kW)
m = laju alir massa (kg/s)
∆Z = tinggi elevator (m)
Sehingga
P = 0,07 (1,39)0, 63 (15,24)
=1,31 Hp

Universitas Sumatera Utara


Efisiensi motor = 80 %
Tenaga motor yang dipakai = 1,31 Hp/80 % = 1,64 Hp

C. 16 Feed Hopper (FB-101)


Fungsi : Sebagai tempat penampungan sementara umpan gypsum ke
tangki pencampur.
Bentuk : silinder tegak terbuka dasar berbentuk conis (kerucut)
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 303,15 K
Laju alir massa = 4472,24 kg/jam = 9859,59 lbm/jam
Densitas gypsum = 70 lb/ft3 = 1121,29 kg/m3
Sudut kemiringan = 42 (Walas, 1990)
Direncanakan:
Daya tampung = 50 kg/jam
Volume feed hopper = (50 kg/jam) / (1121,29 kg/m3)
= 0,04 m3/jam
Faktor kelonggaran = tan 42 = 2,29
Volume total = (1+ 2,29) x 0,04 m3 /jam = 0,15 m3/jam
Dimana:

3,625
V= π D3
12
Sehingga:
1/ 3
 12 xV  12 x 0,15 m3 / jam 
D=  =  = 0,54 m = 21,14 in
 3,625 x π   3,625 x 3,14 
Diameter = tinggi tangki
hs = 0,54 m
tinggi total bin = (1+ 0,625) x 0,54 m = 0,87 m = 34,35 in
P Desain = (1+ 2,29) x (1x14,7) psia = 48,37 psia

Tebal dinding feed hopper


Bahan = Stainless steel SA-285 Grade C

Universitas Sumatera Utara


Joint efficiency (E) = 0,85 (Peters, et.al., 2004)
Allowable stress (S) = 12650 psia (Peters, et.al., 2004)
Umur alat (n) = 10 tahun
Faktor korosi (c) = 0,01563 in/tahun (Perry & Green, 1999)
Diameter (D) = 0,54 m = 21,14 in
Jari-jari (R) = D/2 = 21,14 in/2 = 10,57 in
Tebal shell :
PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(48,37 psia) (10,57 in )
= + 10 x 0,01563in
(12650 psia)(0,85) − 0,6(48,37 psia)
= 0,20 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in.

C. 17 Mixer (M-101)
Fungsi : Sebagai tempat pembentukan slurry gypsum
Bahan konstruksi : Stainless Steel SA–283, Grade C
Bentuk : Silinder horizontal beralas datar, tutup elipsoidal
Jumlah : 1 unit
Kebutuhan rancangan : 2 jam
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm = 14,7 psia
Temperatur = 343,15 K
Laju alir massa = 5876,31 kg/jam
Faktor kelonggaran = 20%

Tabel C.7 Data pada Mixer Tank

Komponen F (kg/jam) (xi) ρ (kg/m3) ρ campuran (kg/m3 ) μ (Cp) ln (μ).xi


Gypsum 4472,24 0,76 1121,29 853,37 5000,00 6,48
air 1404,07 0,24 977,81 233,64 0,41 -0,22
Total 5876,31 1,00 1087,01 6,27
μ
campuran
(Cp) 526,78

Universitas Sumatera Utara


Hitungan:
a. Volume tangki
5876,31 kg / jam × 2 jam
Volume larutan,Vl = 3
= 10,81 m3
1087,01 kg / m
(1 + 20%) x10,81
Volume tangki, Vt = m3 = 12,97 m3
1
b. Diameter dan lebar shell
Direncanakan :
Hs : Di = 1 : 1
Hh : Di = 1 : 4
Dimana:
Hs = tinggi shell
Hh = tinggi head
Di = diameter dalam tangki
Volume silinder tangki (Vs)
π π π
Vs = Di2 .H s = Di2 ( Di ) = .Di3 (Perry & Green, 1999)
4 4 4
Volume alas tutup tangki (Vh)
π π 1  π
Vh = .Di2 .H h = .Di2 . Di  = .Di3 (Perry & Green, 1999)
6 6  4  24
Volume tangki = Vs + Vh
π π
12,97 m3 = .Di3 + .Di3 x 2
4 24
7
12,97 m3 = .π .Di3
24
Di = 5,19 m = 206,45 in

Hs = Di = 5,19 m = 206,45 in

1 1
Hh = .Di = .15,194 m = 1,30 m = 51,61 in
4 4
H total = Hs +2 H h = 5,19 m + 2 x 1,30 m = 7,78 m

c. Tebal Shell
Joint efficiency (E) = 0,85 (Peters, et.al., 2004)
Allowable stress (S) = 12650 psia (Peters, et.al., 2004)

Universitas Sumatera Utara


Umur alat (n) = 10 tahun
Faktor korosi (c) = 1/64 in/tahun = 0,0197 in/tahun (Perry & Green,1999)
Diameter (D) = 5,19 m = 206,45 in
Jari-jari (R) = D/2 = 206,45 in/2 = 103,23 in
Tinggi cairan (Hs) = 5,19 m
Tekanan larutan (Ph) = Hs x 9,8 kg/m2 x ρ
= 5,19 m x 9,8 kg/m2 x 1087,01 kg/m3 = 55271,48 Pa
= 8,02 psia
Tekanan desain (Po) = 1 x 14,7 psia = 14,7 psia
Tekanan operasi (P) = 8,02 psia + 14,7 psia = 22,71 psia
Tebal shell tangki:
PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(22,71 psia) (103,23 in )
= + 10 x0,0197in
(12650 psia)(0,85) − 0,6(22,71 psia)
= 0,46 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/2 in (Brownell & Young,1959)


d. Tebal tutup tangki
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas yang digunakan = 1/2 in
e. Menghitung Jacket Pemanas
Jumlah steam ( 120 oC ) = 211,09 kg/jam
211,09 kg / jam
Vsteam = = 186,81 m3 / jam
1,1299 kg / m3
Asumsi jarak jacket dengan shell = 5 in
Diameter dalam jaket (D1 ) = diameter dalam + (2 x tebal dinding) +
(2 x jarak jaket)
= 206,45 in + (2 x 0,5 in) + (2 x 5 in)
= 208,20 in
Tinggi jaket = tinggi tangki = 206,45 in

Tebal dinding jaket ( tj )


Bahan : Carbon Steel Plate SA-285 grade C
H jaket = 208,20 in = 17,02 ft = 5,19 m

Universitas Sumatera Utara


( H − 1) ρ a (17,02 − 1)(67,86)
PH = PH = = = 7,64 Psia
144 144
Pdesain = (14,6959 x 1) + 7,64 psia = 22,33 psia
PR
tj = + n. C
SE − 0,6P
(22,33) (208,20 in/2)
= + 10 tahun x (0,0194) = 0,63 in
(12650)(0,85) psia − 0,6(22,33) psia

Dipilih tebal jaket standar = 3/4 in (Brownell & Young, 1959)


Diameter luar jaket (D2) = D1 + 2 . tebal jaket
= 206,45 in + ( 2 x 0,75 in )
= 209,70 in
Luas yang dilalui steam ( A )

A=
π
4
(D 2
2 )
− D12 =
π
4
(209,702 –208,202 ) = 492,08 in2 = 0,37 m2

Kecepatan superficial steam ( v )


V p 186,81m3 / jam 588,45 m / jam
v= = 2
= 588,45 m / jam = = 0,16 m / s
A 0,37 m 3600 s / jam
Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : turbin kipas daun enam
Jumlah baffle : 6 buah
Untuk turbin standar (Mc Cabe et.al., 1999), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 17,02 ft = 5,67 ft
E/Da = 1 ;E = 5,67 ft
L/Da = ¼ ;L = 1/4 x 5,67 ft = 1,42 ft
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 5,67 ft = 1,13 ft
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 17,02 ft = 0,47 ft
Dimana:
Dt = diameter tangki
Da = Diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 2 putaran/detik

Universitas Sumatera Utara


Bilangan Reynold,
ρ .N .( Da)2 67,86 lb / ft 3 (2 rps ) (5,67 ft )2
NRe = = = 111.096,27
µ 0,35 lb.s / ft
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:
K T .N 3 .D a ρ
5

P= (Mc Cabe et.al., 1999)


gc
KT = 1,65 (Mc Cabe et.al., 1999)
1,65 (2 put/det)3 .(5,67ft)5 (67,86 lbm/ft3 ) x 1hp
P=
32,174 lbm.ft/lbf.det 2 x550
= 297,99 Hp
Efisiensi motor penggerak = 80%
297,99 Hp
Daya motor penggerak = = 372,49 Hp
0,8
C. 18 Pompa FGD Gypsum (P-101)
Fungsi : memompa FGD Gypsum dari mixer ke reaktor
Jenis : Positive displacement (Rotary Pump)
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi :
- Tekanan = 1 atm
- Temperatur = 70oC
- Laju alir massa = 5876,31 kg/jam = 3,598 lbm/s
- Densitas = 1087,01 kg/m3 = 67,86 lbm/ft3
- Viskositas campuran = 526,78 cP = 0,354 lbm/ft.jam = 0,5268 Pa s
- Laju alir volumetrik, Q = F/ρ = 3,5986 lbm/s/ 67,86 lbm/ft3
= 0,053 ft3/s =0,0015 m3 /s
Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt = 0,133 (Q)0,4 (μ)0,2 (Peters, et.al., 2004)

= 0,133 (0,0015 m3/s )0,4 (0,5268 Pa s)0,2


= 0,0087 m = 0,342 inc
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 1/2 in

Universitas Sumatera Utara


Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,622 in = 0,0518 ft
Diameter Luar (OD) : 0,84 in = 0,07 ft
Inside sectional area : 0,0021 ft2
2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re
kecepatan rata-rata, V:
2
V = Q/Ai = 0,053 ft3 /s / 0,0021 ft = 25,1328 ft/s
NRe = ρVD/µ
= (67,86 lbm/ft3).(25,1328 ft/s).( 0,0518 ft)/( 0,354)
= 249,7389 (aliran laminar)
Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)
Pada N Re = 249,7389
diperoleh harga faktor fanning,untuk laminar f = 16/249,7389= 0,0641
3. Friction loss

 A  v2
• 1 Sharp edge entrance = hc = 0,5 1 − 2 
 A1  2α .g c

25,1328 2
= 0,5 (1 − 0) = 4,908 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

v2 25,1328 2
• 2 elbow 90° = hf = n.Kf. = 2(0,75) = 14,724 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

v2 25,1328 2
• 1 check valve = hf = n.Kf. = 1(2,0) = 19,633 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

∆L.v 2
• Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c

= 4(0,0641)
(30)(. 25,1328 )2 = 1455,973 ft.lbf/lbm
(0,0518).2.(32,174)
2
 A1  v 2
• 1 Sharp edge exit = hex = 1 − 
 A2  2.α .g c
25,1328 2
= (1 − 0) = 9,816 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

Universitas Sumatera Utara


Total friction loss : ∑ F = 1505,054 ft.lbf/lbm

4. Kerja yang diperlukan, Wf


Dari persamaan Bernoulli:
½ αgc (v22 – v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ρ + ∑F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; Δv2 = 0 ; P1= P2 ; ΔP = 0
Maka:
tinggi pemompaan Δz = 11 ft
0 + 32,174/32,174. (11) + 0 + 1505,054 + Ws = 0
-Ws = 1516,054 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , η = 80 %
Ws = - η x Wp
Wp = 1895,068 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
1 hp
= 3,5986 lbm/s ×1895,068 ft.lbf/lbm x = 12,4 hp
550 ft.lbf / s
Maka dipilih pompa dengan daya motor 12,5 HP

C. 19 Pompa Amonium karbonat (P-102)


Fungsi : memompa amonium karbonat dari absorber 2 ke absorber 1
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi :
- Tekanan = 1 atm
- Temperatur = 44oC
- Laju alir massa = 224,743 kg/jam = 0,1376 lbm/s
- Densitas = 1158,92 kg/m3 =72,349 lbm/ft3
- Viskositas campuran = 1,57 cP = 0,0011 lbm/ft.jam = 0,016 Pa s
- Laju alir volumetrik, Q = F/ρ = 0,01376lbm/s/ 72,349 lbm/ft3
= 0,0019 ft3/s =0,0001 m3/s

Universitas Sumatera Utara


Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt = 0,363 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,0001 m3/s )0,45 (1158,92 kg/m3 )0,13


= 0,0109 m = 0,429 inc
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 1/2 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,622 in = 0,0518 ft
Diameter Luar (OD) : 0,84 in = 0,07 ft
Inside sectional area : 0,0021 ft2
2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re
kecepatan rata-rata, V:
2
V = Q/Ai = 0,0019 ft3/s / 0,0021 ft = 0,9016 ft/s
NRe = ρVD/µ
= (72,349 lbm/ft3).(0,9016 ft/s).( 0,0518 ft)/( 0,0011)
= 3204,77 (aliran turbulen)
Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)
Pada N Re = 17984,226 dan ε/D = 0,0029
diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen f = 0,011(Fig.2.10.3) (Geankoplis,
1997)

3. Friction loss
 A2  v 2
• 1 Sharp edge entrance = hc 
= 0,5 1 − 
 A1  2α .g c

0,9016 2
= 0,5 (1 − 0) = 0,0063 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

v2 0,9016 2
• 2 elbow 90° = hf = n.Kf. = 2(0,75) = 0,0189 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

v2 0,9016 2
• 1 check valve = hf = n.Kf. = 1(2,0) = 0,0253 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

Universitas Sumatera Utara


∆L.v 2
• Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c

= 4(0,011)
(30)(. 0,9016 )2 = 0,3217 ft.lbf/lbm
(0,0518).2.(32,174)
2
 A1  v2
• 1 Sharp edge exit = hex = 1 − 
 A2  2.α .g c
0,9016 2
= (1 − 0) = 0,0126 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)
Total friction loss : ∑ F = 0,3848 ft.lbf/lbm

4. Kerja yang diperlukan, Wf


Dari persamaan Bernoulli:
½ αgc (v22 – v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ρ + ∑F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; Δv2 = 0 ; P1= P2 ; ΔP = 0
Maka:
tinggi pemompaan Δz = 37 ft
0 + 32,174/32,174. (37) + 0 + 0,3848 + Ws = 0
-Ws = 37,385 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , η= 80 %
Ws = - η x Wp
Wp = 46,731 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
1 hp
= 0,1376 lbm/s × 46,731 ft.lbf/lbm x
550 ft.lbf / s
= 0,01 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,05 HP

C. 20 Absorber (AB-102)
Fungsi : tempat berlangsungnya proses absorbsi antara NH3, CO2, dan H2 O untuk
menghasilkan (NH4 )2CO3
Bentuk : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah ellipsoidal
Bahan : Stainless Steel SS-63 Grade A

Universitas Sumatera Utara


Jumlah : 1 unit
Laju alir gas, G = 105,382 kg/ jam
Laju alir air, L = 129,487 kg/ jam
Densitas gas masuk (G) = 0,9512 kg/m3
Densitas air masuk (L) = 995,68 kg/m3
Volume gas, Vg = 105,382/0,9512 = 110,786 m3/ jam
Viskositas gas, μ g = 0,0133 cP = 0,0133 x 10-3 kg/ m.s
Viskositas air, μl = 0,8007 cP = 0,8007 x 10-3 kg/ m.s
Berat molekul gas rata- rata = 24,741 kg/kmol
1. Perhitungan diameter tower
0,5
L  ρg  0,5
 129,487  0,9512 
Nilai absis =  =   (Treybal, 1981)
G  ρ l − ρ g  105,382  995,68 − 0,9512 

= 0,0379
Dari gambar 6.34, Treybal (1981), hal. 195 (Pressure drop gas = 400 N/m2/m)
(G ')2 C f µ l 0,1 J
= 0,08
ρ g (ρ l − ρ g )g c
Diperoleh ordinat

Packing menggunakan ceramic raching ring 50 mm (tabel 6.3, Treybal hal 198):
Tebal dinding = 6 mm
Cf = 65
ε = 0,74
CD = 135,6
ap = 92 m2/m3
0,5
 0,08 x ρ G ( ρ L − ρ G ) gc 
G ’
=  
C x ( µ ) 0 ,1
x 1, 0 
 f L 
 0,08 × 0,9512 × (995,68 − 0,9512) × 1
0,5

 = 1,541 kg / m .s
2
G’ =
65 × (0,0008007 ) × 1
0 ,1
 
G ' 1,5414
G = = = 0,0623 kmol / m 2 .s
BM 24,741
Laju alir gas, Fg = 2247,931 kg/ jam
Fg 105,382 / 3600
Luas penampang tower, A = = = 0,019 m 2
G' 1,541

Universitas Sumatera Utara


0,5 0,5
 4A   4 x 0,019 
Diameter tower , D t =   =  = 0,155 m
 π   π 
2. Liquid/Gas Hold-Up
Dari Tabel 6.5 Treybal (1981), untuk ceramic raschig rings 50 mm:
ds = 0,0725 m; σ =0,0714 N/m; D g = 2,7 .10-4; Dl = 3,73.10-11
β = 1,508 ds0,376 = 1,508 x 0,07250,376 = 0,5622
L 129,487
L’ = =
A 0,019

= 6818,198 kg / m 2 . jam

= 1,894 kg / m 2 s
3. Gas Hold-Up
µg 1,35.10 −5
Scg = = = 0,0517 (Treybal, 1981)
ρ g Dg 0,9512 × 2,7.10 − 4

4. Liquid Hold-UpIU
µl 0,8007.10 −3
Scl = = = 21559,625 (Treybal, 1981)
ρ l Dl 995,68 x 3,73.10 −11
Dari tabel 6.5 (Treybal, 1981):
2,47.10 −4 2,47.10 −4
ϕ LsW = 1, 21
= 1, 21
= 0,0059 m 3 / m 3 (Treybal, 1981)
ds 0,0725

2,09.10 −6 (737,5 L') 2,09.10 −6 (737,5 × 1,894 )0,5622


β
ϕ LtW = 2
= = 0,0233 m 3 / m 3
ds 0,07252
ϕ LoW = ϕ LtW − ϕ LsW = 0,0233 − 0,0059 = 0,0174 (Treybal, 1981)
Dari tabel 6.5 (Treybal, 1981) diperoleh persamaan:
0 ,1737 − 0 , 262 log L'
975,7 L' 0,57 µ l
0 ,13
 σ 
H=  
ρ l 0,84 ( )
(Treybal, 1981)
2,024 L' 0, 43 −1  0,073 

975,7 × 6818,198 0,57 × 0,8007.10 −3 ( )0 ,13


 0,0714 
 
0 ,1737 − 0 , 262 log L '

( )
=
995,68 0,84 0 2,024 × 6818,198 0, 43 − 1  0,073 
= 2,0497

Universitas Sumatera Utara


ϕ Lo = ϕ LoW × H = 0,0174 × 2,0497 = 0,0356 (Treybal, 1981)

ϕ Ls =
0,0486µ l
0 , 02
σ 0,99
=
(
0,0486 0,8007.10 −3 )
(0,0714)0 , 02 0 , 99

= 0,0057
d s ρl
1, 21 0 , 37
0,0725 × 995,68 0,37
1, 21

ϕ Lt = ϕ Lo + ϕ Ls = 0,0356 + 0,0057 = 0,0414


5. Perhitungan luas kontak antar muka (interfacial area)
Dari tabel 6.4 (Trebal, 1981) untuk ceramic raching ring 50 mm:
m = 34,03; n = 0; p = 0,362; ε = 0,74
n
 808G '  p  808 × 1,5414 
0

aAW = m  L' = 34,03  × 1,894 0,362 = 42,88 m 2 / m 3


 ρ 0,5   0,9512
0,5

 g 
a AW ϕ Lo 42,88 x 0,0356
aA = = = 87,895 m 2 / m 3
ϕ LoW 0,0174

ε Lo = ε − ϕ Lt = 0,74 − 0,0414 = 0,698


Dari persamaan 6.70 (Treybal, 1981):
2/3 −0 , 36
Fg S cg  d s G ' 
= 1,195
G  µ (1 − ε ) 
 g Lo 
−0 , 36
1,195 × 0,0623  0,0725 × 1,5414 
Fg =   = 0,0134 kmol / m 2 .s
0,0517 2 / 3  0,0135. 10 −3
(1 − 0,698 ) 
Dari persamaan 6.72 (Treybal, 1981):
0 , 45
kl d s  d L' 
= 25,1 s 
0,5
S cl
DL  µl 
0 , 45
 0,0725 × 1,894   3,73.10 −11 
k l = 25,1 
−3 
21559,626   0,5

 0,8007.10   0,0725 
= 1,919.10 −5 2 3
kmol / m . det(kmol / m )

ρ air 995,68
C= = = 55,315 kmol / m 3
BM air 18
FL = kl x C = 1,919.10-5 × 55,315 = 0,00106 kmol/m2.det
Fg aA = 0,0134 × 87,895 = 1,182 kmol/m3.det
Fl aA = 0,00106 × 87,895 = 0,0933 kmol/m3.det
6. Perhitungan Height of gas phase transfer unit, Htg
G 0,0623
Htg = = = 0,0526 m (Treybal, 1981)
Fg a A 1,182

Universitas Sumatera Utara


7. Perhitungan Height of liquid phase transfer unit, Htl
L' 1,894
L= = = 0,105 kmol / m 2 . det
BM 18
L 0,105
Htl = = = 1,127 m (Treybal, 1981)
Fl a A 0,0933
Faktor absorpsi (A) berkisar antara 1,25-2 (Treybal, 1981), diambil A = 1,25.
Dari lampiran A dapat dihitung fraksi gas:
• y1 = 0,45
• y2 = 0,043
• x2 = 0
Rasio distribusi kesetimbangan:

L 0,105 kmol / m 2 . det


m= = = 1,351
GA 0,0623 kmol / m 2 . det × 1,25

 y − mx 2  1  1  0,45 − 0  1  1 
ln  1 x 1 −  +  ln  × 1 − + 
 y 2 − mx 2  A  A  0,043 − 0  1,25  1,25 
N toG = = = 5,291
1 1
1− 1−
A 1,25
8. Perhitungan Height of transfer unit, HtoG
mG H
HtoG = HtG + H tL = H tG + tL
L A
1,127
= 0,0526 +
1,25
= 0,954
9. Perhitungan tinggi absorber
Tinggi packing, z :
z = HtoG x NtoG = 0,954 × 5,291 = 5,05 m
Tinggi head packing, h :
h = ¼ Dt = ¼ x 0,155 = 0,0388 m
Tinggi absorber, HAb:
HAb = 5,05 + 2(0,0388) = 5,128 m
10. Perhitungan tebal dinding
Tekanan gas 1 atm = 1,013125 bar = 14,69 psia
Diameter, D = 0, 155 m = 6,1 in

Universitas Sumatera Utara


Joint effisiency, E = 0,85
Allowable stress, S = 500 psia
Faktor kelonggaran = 20%
Direncanakan umur alat, A = 10 tahun
Pdesign = (1+0,2) × 14,69 = 17,628 psia
PxD
t = + CA
2S x E − 1,2 P

17,628 × 6.1
= + 0,125 × 10 = 1,4 in
2 x 500 x 0,85 − 1,2 × 14,69
Maka, dipilih plate dengan tebal 1,5 in.

C. 21 Reaktor (R-201)
Fungsi : Sebagai tempat melangsungkan reaksi antara gypsum dan
larutan amonium karbonat
Jenis : tangki berpengaduk turbin kipas enam daun dengan tutup dan
alas ellipsoidal
Bahan konstruksi : Stainless Steel SA–240, Grade A
Jumlah : 1 uni

Kondisi operasi
Tekanan (P) : 1 atm
Temperatur (T) : 343,15 K

Tabel C.8 Data pada Reaktor (R-201)

Komponen F (kg/jam) xi ρ (kg/m3) ρ campuran (kg/m3) μ (Cp) ln (μ).xi


(NH4)2CO3 2816,38 0,1425 768,89 109,57 1,58 0,07
CaSO4.2H2O 4472,24 0,2263 1121,29 253,73 5000,00 1,93
(NH4)2SO4 2763,25 0,1398 1091,43 152,59 2,18 0,11
CaCO3 2093,37 0,1059 704,81 74,65 230,00 0,58
H2O 7568,28 0,3829 977,81 374,44 0,41 -0,35
NH3 22,01 0,0011 384,16 0,43 0,00 -0,01
CO2 28,49 0,0014 146,56 0,21 0,00 -0,02
19764,02 1,0000 965,62 2,30
μ
campuran
(Cp) 10,01

Universitas Sumatera Utara


Laju massa = 14091,63 kg/jam
Densitas = 965,62 kg/m3
Keamanan = 20 %
Waktu tinggal (τ) = 5 jam

(1) Ukuran tangki,


14091,63 kg / jam x 5 jam
Volume larutan = 3
= 72,97 m3
965,62 kg / m
Faktor kelonggaran = 20 %
Volume tangki = (1 + 20%) . (τ ) .(Vo)
= (1,2) x 72,97 m3 = 87,58 m3
Perbandingan tinggi dengan diameter tangki (D : Hs) = 4 : 5
1 25 
πD (H s ) = πD  D  =
1 2 5
Volume silinder (Vs)= πD 3
4 4  4  16
Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor
adalah 2 : 1, sehingga,
1
Tinggi head (H h) = D (Halaman 80, Brownell & Young, 1959)
6

π  π π
( ) ( )
1 
V2 tutup ellipsoidal (Vh) =   D 2 (H h )(2 ) = D 2  D (2 ) = D 3
4 4 6  12

5  π  19
Vt = Vs + Vh =  πD 3  +  D 3  = πD 3
 16   12  48
48 xVt 48 x87,56
Diameter tangki (D) = 3 = 3 = 4,13 m
19π 19π
= 162,60 in = 13,55 ft
Tinggi silinder (Hs),
5 5
Hs = D= (4,13 m) = 5,16 m
4 4
1 1
Tinggi tutup ellipsoidal (Hh) = D = (4,13 m) = 0,69 m
6 6
Tinggi tangki (HT) = Hs + (H h .2) = 5,16 m + [(0,69 m).(2)] = 5,85 m

Universitas Sumatera Utara


(2) Tekanan desain,
Volume tangki = 87,56 m3
Volume cairan = 72,97 m3
Tinggi tangki = 5,85 m
Tinggi cairan dalam tangki = diameter shell untuk tangki berpengaduk aliran
turbulen (Mc Cabe et.al, 1999).
Tinggi cairan = 4,13 m = 162,60 in
Tekanan hidrostatis = (ρ umpan) (g) (tinggi cairan dalam tangki)
= (965,62 kg/m3) (9,8 m/s2) (4,13 m)
= 39,08 kPa = 5,67 psia
Tekanan operasi (Po) = Po + Phidrostatik
= (1x14,7 psia) + 5,67 psia
= 24,44 psia
Faktor keamanan untuk tekanan = 20%
Tekanan design (Pd) = (1 + fk) Poperasi
= (1 + 0,2) (24,44 psia)
= 29,32 psia

(3) Tebal dinding (d) tangki (bagian silinder)


Joint efficiency (E) = 0,85 (Peters, et.al., 2004)
Allowable stress (S) = 18700 psia (Peters, et.al., 2004)
Umur alat (n) = 10 tahun
Faktor korosi (c) = 0,35 in/tahun = 0,014 in/tahun (Perry & Green, 1999)
PD
t= + n.C
SE − 0,6P
(29,32) (160,62 in)
= + 10 tahun x 0,014 in / tahun
(18700)(0,85) psia − 0,6(160,62 psia)
= 1,30 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1 3/8 in (Brownell & Young,1959)
(4) Tebal tutup tangki,
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas yang digunakan = 1 3/8 in.
(5) Pengaduk (impeller)
Jenis : turbin kipas enam daun

Universitas Sumatera Utara


Jumlah baffle : 6 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 13,55 ft = 4,52 ft
E/Da = 1 ; E = 4,52 ft
L/Da = ¼ ; L = ¼ × 13,55 ft = 3,70 ft
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 13,55 ft = 2,96 ft
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 × 13,55 ft = 1,13 ft
dengan:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Asumsi : Kecepatan pengadukan, N = 1,5 putaran/det
ρcamp = 965,62 kg/m3 = 60,28 lbm/ft3
µcamp = 10,01 Cp = 0,01 lb/ft det
Bilangan Reynold,
ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ

N Re =
(60,28 lbm/ft )(1,5 rps) (4,52 ft )
3 2
= 274204,74
0,01 lb/ft.s
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K .n 3 .D a ρ
5

P= T (McCabe, 1999)
gc
Kt = 1,65 (McCabe, 1999)
1,65 (1,5put/det)3 .(4,52 ft)5 (60,28 lbm/ft3 ) 1hp
P= 2
×
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 35,69 Hp
Efisiensi motor penggerak = 80%
35,69 Hp
Daya motor penggerak = = 44,61 Hp
0,8

(6) Menghitung Jaket Pendingin


Jumlah air pendingin (30oC) = 969,28 kg/jam (Lampiran B)

Universitas Sumatera Utara


Densitas air pendingin = 995,68 kg/m3 = 62,16 lb/ft3 (Kern, 1965)

Laju alir air pendingin (Qw) = 969,28 kg/jam3 = 0,97 m3 /jam = 0,0003 m3/s
995,68 kg/m

Ditetapkan jarak jaket (γ) = 5 in sehingga :


Diameter dalam jaket (D1) = diameter dalam + (2 x tebal dinding)
+ (2 x jarak jaket)
= 160,62 in + [2 (1,375 in) + (2 x 5 in)]
= 175,35 in
(7) Tebal dinding jacket
Bahan : Carbon Steel Plate SA-285 grade C
H jaket = 4,13 m = 160,62 in = 13,55 ft
( H − 1) ρ a (13,55 − 1)(62,16)
PH = = = 5,42 psia
144 144
Pdesain = (1+0,2){(14,7 psia x 1) + 5,42 psia} = 24,14 psia
PR
tj = + n. C
SE − 0,6P
(24,14 psia) (160,62 in/2)
= + 10 tahun x (0,01563 in / tahun) = 1,29 in
(12650)(0,85) psia − 0,6(24,14) psia

Dipilih tebal jaket standar = 1,375 in (Brownell & Young, 1959)


Diameter luar jaket (D2) = D1 + 2 . tebal jaket
= 175,35 in + ( 2 x 1,375 in )
= 177,95 in
(8) Luas yang dilalui air pendingin (A)
π π
A= (D22-D12) = (177,95 2 – 175,35 2) = 719,82 in2 = 0,46 m2
4 4
Kecepatan air pendingin (v),

Qw 0,97 m3 /jam
v= = = 2,10 m/jam = 0,000582 m/s
A 0,46 m 2
(9) Desain cerobong untuk tempat keluaran gas buangan (CO2 dan NH3) :

Tabel C.9 Data Cerobong Reaktor 201

Komponen F (kg/jam) xi ρ (kg/m3) ρ campuran (kg/m3 )


CO2 28,49 0,56 146,56 82,68
NH3 22,01 0,44 384,16 167,45
50,50 1,00 250,13

Universitas Sumatera Utara


Laju alir = 50,50 kg/jam
Densitas = 250,13 kg/m3
Direncanakan cerobong berbentuk silinder tanpa tutup, untuk faktor keamanan maka
didesain dengan :
H = 10 m
D = 0,5 m = 19,68 in
P desain = (1+20%) x 14,7 psia = 17,64 psia
Sehingga tebal dinding cerobong :
PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(17,64 psia) (19,68 in)
= + 10 tahun x 0,11 in / tahun
(12650)(0,85) psia − 0,6(17,64 psia)
= 1,13 in
Dipilih tebal cerobong = 1 1/4 in

C. 22 Blower (JB-201)
Fungsi : Mengalirkan gas amonia dan karbon dioksida dari Reaktor
(R-201) Ke Cooler (E-202)
Jenis : blower sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : carbon steel
Kondisi operasi
Suhu : 70 ºC = 343 K
Tekanan : 1 atm
Laju alir gas = 50,49 kg/jam
Tabel C.10 Komposisi gas
Komponen BM Laju alir Fraksi mol (%) % mol x BM
(kmol/jam)
Karbon dioksida 44 0,6474 33,3 14,667
Amonia 17 1,2949 66,7 11,333
Total 26,000

Universitas Sumatera Utara


%mol × BM 273 K 26 273
Densitas campuran gas = × = × = 0,924 kg/m3
22,4 T (K ) 22,4 343
F 50,45 kg / jam
Laju alir volumetrik gas, Q = =
ρ 0,924 kg / m3
= 54,663 m3/jam = 32,17 ft3 / menit
Daya blower dapat dihitung dengan persamaan,
144 × efisiensi × Q
P= (Perry & Green, 1999)
33000
Efisiensi blower, η 75 %
Sehingga,
144 × 0,75 × 32,117
P= = 0,1 HP
33000
Maka dipilih blower dengan daya motor 0,1 HP

C. 23 Cooler CO2 NH3 (E-202)


Fungsi : Menurunkan suhu karbon dioksida dan amonia
Jenis : Double pipe heat exchanger
Dipakai : Pipa 2 × 1 1/4 in IPS, 8 ft
Jumlah : 1 unit
Fluida panas : Gas CO2 dan NH3
Laju alir fluida masuk (W) : 50,499 kg/jam = 111,333 lbm/jam
Temperatur masuk (T1) : 70 oC = 158 oF
Temperatur keluar (T2) : 44 oC = 111,2 oF

Fluida dingin : Air


Laju alir fluida masuk (w) : 22,625 kg/jam = 49,881 lbm/jam
Temperatur masuk (t1) : 30 oC = 86 oF
Temperatur keluar (t2) : 50 oC = 122 oF
Panas yang diserap (Q) : 1890,7696 kJ/jam = 1792,096 Btu/jam
Perhitungan
(1) ∆t = beda suhu sebenarnya

Universitas Sumatera Utara


Tabel C.11 Data Suhu
Fluida panas (oF) Keterangan Fluida dingin (o F) Selisih (o F)
Temperatur yang
T1 = 158 t2 = 122 ∆t1 = 36
lebih tinggi
Temperatur yang
T2 = 111,2 t1 = 86 ∆t2 = 25,2
lebih rendah
T1 – T2 = 46,8 Selisih t2 – t1 = 36
∆t 2 − ∆t1
LMTD =
∆t
ln( 2 )
∆t1

Δt 2 − Δt 1 25,2 − 36
LMTD = = = 30,28oF
 Δt   25,2 
ln 2  ln 
 Δt 1   36 

(5) Temperatur kalorik (Tav dan tav)


T1 + T2 158 + 111,2
Tav = = = 134,6 °F
2 2
t + t2 86 + 122
t av = 1 = = 104°F
2 2

Fluida panas : anulus Fluida dingin: pipa


(3) Luas aliran, 1,38
(3) D = = 0,115 ft
2,067 12
D2 = = 0,1723 ft
12
πD 2
1,66 ap = = 0,0104ft 2
D = = 0,1383 ft (Tabel 11, Kern, 4
1 12
(4) Kecepatan massa
1965)
dengan menggunakan persamaan 7.2
π (D 2 − D 2 )
a = 2 1 (Kern, 1965)
a 4
= 0,00826 ft 2 49,881 lb m
Gp = = 4804,8
Diameter ekivalen = De 0,0104 jam ⋅ ft 2

(D 2 − D 2 ) (5) Pada tav = 104 °F, diperoleh:


De = 2 1
D
1 µ = 0,7 cP = 1,694 lbm/ft, jam
= 0,076 ft
DG p
(4) Kecepatan massa Re = (Kern, 1965)
p μ

Universitas Sumatera Utara


W 0,115 × 4804,8
Ga = Re p = = 326,1818
aa 1,694
111,333 (6) Taksir J H dan diperoleh
Ga =
0,00826
J H = 4,5
lb m
= 13463,741 (Gambar 24, Kern, 1965)
jam ⋅ ft 2
(7) Pada tav = 104 °F,
(5’) Pada Tav = 134,6 °F
c = 1 Btu/(lbm)( 0F)
µ = 0,0139 cP
k = 0,3785 Btu/(jam)(ft2)( 0F/ft)
= 0,0337 lbm/ft, jam
1 1
(Gambar 15, Kern, 1965)  c ⋅ µ  3  1 × 1,694  3
  =  = 1,648
 k   0,3785 
D ×G
Re a = e a 0 ,14
1 
μ k  c ⋅ µ  3  µ 
H D  k   µ
(8)hi = J

0,076 × 13463,741  w 
Re a =
0,0337
0,3785
= 30366,92 hi = 4,5 × ×1,648 ×1
0,115
(6’) Dari gambar 24 diperoleh
= 24,408 Btu/(jam)(ft2)(0F)
JH =100
(9) Koreksi hio terhadap permukaan
(Kern, 1965)
Persamaan 6.5 Kern, 1965
(7’) Pada Tav = 134,6 °F, maka ID 1,38
0 hi0 = hi = 24,408 ×
c = 0,348 Btu/lbm , F OD 1,66
k = 0,0133 Btu/(jam)(ft2)( 0F/ft) = 20,29 Btu/(jam)(ft2)(0F)
1 1
 c ⋅ µ  3  0,46 × 0,0317  3
  = 
 k   0,0147 
= 0,958
(8’) Dari pers 6.15b
0 ,14
1
k  c ⋅ µ  3  µ 
H De  k   µ 
h0 = J
 w
0,0133
= 100 × × 0,958 ×1
0,076
= 16,802 Btu/(jam)(ft2)(0F)

Universitas Sumatera Utara


(10) Koefisien Keseluruhan bersih (Clean Overall coefficient, UC)
h io × h o 16,802 × 20,29
UC = = = 9,19 Btu/jam.ft 2 .°F
h io + h o 16,802 + 20,29
(11) Koefisien Keseluruhan desain
1 1 1
= + RD = + 0,002 (jam)(ft2)(0 F)/Btu
UD UC 9,19
UD = 9,025 Btu/(jam)(ft2)(0 F)
(13) Luas permukaan yang diperlukan
Q = U D × A × ∆t
Q 1792.096
Luas Penampang, A = = = 6,557 ft2
U D × ∆t 9,025 × 30,28

6,557
Panjang yang diperlukan = = 15,075 ft
0,435
Berarti diperlukan 1 pipa hairpin 8 ft yang disusun seri
Luas sebenarnya = 1 x 2 x 8 x 0,435 = 6,96 ft2
Q 31792,096
UD = = = 8,5 Btu/(jam)(ft2)(0F)
× ∆ ×
A t 6,96 130,28
U C − U D 9,19 − 8,5
RD = = = 0,008 (jam)(ft2)(0F)/Btu
UC × UD 9,19 × 8,5
Pressure drop
Fluida panas : anulus Fluida dingin : inner pipe
(1) De’ untuk pressure drop berbeda (1) Untuk Rep = 326,1818, aliran laminar
dengan heat transfer jadi menggunakan persamaan :
De’ = (D2 – D 1) f = 0,0267
= (0,1723 – 0,1383) ft = 0,0339 ft S = 1; ρ = 1 × 62,5 = 62,5 lb/ft3
Rea = 13525,379
0,264
f = 0,0035 + = 0,008
13525,379 0,42
(Kern, 1965)
S = 1,11; ρ = 1,11 × 62,5 = 69,624 lb/ft3

Universitas Sumatera Utara


2
(2) 4fG a L
∆Fp =
2
(2) 2gρ 2 D e
4fG a L
∆Fa = = 0,0007
2gρ 2 D e
= 0,0001 ft
0,0001 × 62,5
Ga 13463,741 (3) ∆Pp = = 4,5 .10 − 5 psi
(3) V = = fps 144
3600 ρ 3600 × 69,624
∆Pp diterima ,
= 0,0537 fps
∆Pp yang diperbolehkan < 10 psi
V2 
Fi = 3 ×  ' 
 2g 
 0,0537 2 
= 3 ×   = 0,00013 ft
 2 × 32,2 
(0,0007 + 0,00013) × 69,624
∆Pa = psi
144
= 0,0004 psi
∆Pa diterima ,
∆Pa yang diperbolehkan < 2 psi

C. 24 Rotary Vacuum Filter (FL-201)


Fungsi : untuk memisahkan cake dari filtrate
Bahan : Carbon Steel
Total : 1 unit
Kondisi Operasi:
Tekanan : 1 atm
Temperatur masuk : 343,15 K
Temperatur Keluar : 303,15 K
Laju massa feed : 16849,35 kg/jam
Densitas campuran : 965,62 kg/m3

Universitas Sumatera Utara


Filtrat
Tabel C.12 Data pada filtrat
F ρ ρ campuran
Komponen (kg/jam) xi (kg/m3) (kg/m3) μ (Cp) ln (μ).xi
(NH4)2SO4 2746,67 0,21 1096,59 225,89 2,18 0,16
(NH4)CO3 729,69 0,05 768,89 42,08 1,58 0,03
H2O 9857,68 0,74 977,81 722,88 0,41 -0,67
Total 13334,05 1,00 990,84 -0,48
μ campuran (Cp) 0,62

Laju alir filtrat = 13334,05 kg/jam


Densitas filtrat = 990,84 kg/m3
13334,05 kg / jam
Volume filtrat = = 13,46 m3/jam
990,84 kg / m3

Cake
Tabel C.13 Data pada Cake

Komponen F (kg/jam) xi ρ (kg/m3) ρ campuran (kg/m3) μ (Cp) ln (μ).xi


CaSO4.2H2O 871,64 0,25 1121,29 278,03 5000,00 2,11
H2O 518,83 0,15 977,81 144,32 0,41 -0,13
(NH4)2SO4 16,58 0,00 1096,59 5,17 2,18 0,00
(NH4)2CO3 14,89 0,00 768,89 3,26 1,58 0,00
CaCO3 2093,37 0,60 704,81 419,72 230,00 3,24
3515,31 1,00 850,49 5,22
μ
campuran
(Cp) 185,47

Laju alir cake = 3515,31 kg/jam


Densitas cake = 850,49 kg/m3
3515,31 kg / jam
Volume cake = = 4,13 m3/jam
850,49 kg / m3

Data (Walas, 1990):


Specific resistance of the cake (α) = 2,21E+11 m/kg
Time of formation (tF) = 34,60 min
Ketebalan cake (L) = 1 cm = 0,01 m
Cloth resistance (Rf) = 1,00E+10 m-1
1-ɛo = 0,23

Universitas Sumatera Utara


βo = 0,06
∆P = 500 torr = 66661,18 Pa
pa = 7 kPa =7000 Pa
ps = 1 atm = 101325 Pa

 ps 
(
Porosity, ε =1 −  1 − ε o x1+ )
 (Walas, 1990)
  pa 

  ps    101325 Pa 
ε =1 − (1 − ε )x1+  =1 − (0,23) x 1+  = 0,73
7000 Pa 
o

  pa   
Cycle time (tc) = 5 min = 300 s
fk = 0,30
Laju cake 3515,31kg / jam
m= = =1,17
Laju cake − Laju air 3515,31kg / jam − 518,33 kg / jam)

Cx =
(Laju massa cake − Laju massa air dalam cake )
Laju massa feed

=
(3515,31kg / jam − 518,83 kg / jam )
16849,35 kg / jam
= 0,18

ρair − C x 977,81kg / m3
cs = = = 219,74 kg pada tan/ m3 filtrat
(1 − mC x ) (1 − 1,17 x 0,18)
Debit aliran (Q) = Laju massa feed/ densitas campuran
= 16849,35 kg/jam : 965,62 kg/m3
= 17,45 m3/jam = 0,0048 m3/s
Dimana:
V V A x ∆P cs V
Q= ; Q= = L=
t t µ ( Rf + αCs V ) ρ s (1 − ε ) A
A

Sehingga diperoleh:
V 0,01m x 965,62 kg / m3 (1 − 0,73)
= 3
= 0,01m3 / m 2
A 219,74 kg pada tan/ m filtrat
Luas penyaringan efektif (A):
V
Ax∆P = Q x µ ( Rf + αCs )
A
A =17,45 m / jam x 0,0006 N .s / m 2 x
3

((1,00E + 10 ) + (0,23 x 219,74 kg pada tan/ m 3


)
filtrat x 0,01m3 / m 2 / 66661,18 Pa
= 25,88 m 2

Universitas Sumatera Utara


A = 25,88 m2 = 278,62 ft2
Maka untuk A = 25,88 m2 = 26 m2 , volume filter:
V/A = 0,01 m3 /m2
Volume (V) = 0,01 m3 /m2 x 26 m2 = 0,30 m3
V / A 0,01m3 / m 2
Kecepatan (v) = = = 4,0 E − 5 m / s
tc 300 s
Dengan A = 278,62 ft2 maka dari Tabel 11.12 Walas dipilih desain rotary vacuum
filter sebagai berikut:
Panjang = 12,00 ft
Diameter drum = 8,00 ft
Kecepatan putaran minimum = fk/tc = 0,30/300,00 s = 0,0010 rps

C. 25 Pompa Amonium sulfat (P-203)


Fungsi : memompa amonium sulfat dari filter ke unit netralisasi
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi :
- Tekanan = 1 atm
- Temperatur = 65oC
- Laju alir massa = 13334,049 kg/jam = 8,1657 lbm/s
- Densitas = 990,84 kg/m3 =61,85 lbm/ft3
- Viskositas campuran = 0,62 cP = 0,0004 lbm/ft.jam = 0,0006 Pa s
- Laju alir volumetrik, Q = F/ρ = 8,1657 lbm/s/ 61,85 lbm/ft3
= 0,132 ft3/s =0,0037 m3 /s
Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt = 0,363 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,0037 m3/s )0,45 (990,84 kg/m3)0,13


= 0,072m = 2,833 inc
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 3 in

Universitas Sumatera Utara


Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 3,068 in = 0,2557ft
Diameter Luar (OD) : 3,5 in = 0,2916 ft
Inside sectional area : 0,0513 ft2
2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re
kecepatan rata-rata, V:
2
V = Q/Ai = 0,132 ft3/s / 0,05131 ft = 2,5733 ft/s
NRe = ρVD/µ
= (61,85 lbm/ft3).(2,5733 ft/s).( 0,2557 ft)/( 0,0004)
= 97681,258 (aliran turbulen)
Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)
Pada N Re = 97681,258 dan ε/D = 0,0006 diperoleh harga faktor fanning,untuk
turbulen f = 0,0053(Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997)
3. Friction loss

 A  v2
• 1 Sharp edge entrance = hc = 0,5 1 − 2 
 A1  2α .g c

2,5733 2
= 0,5 (1 − 0) = 0,05 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

v2 2,5733 2
• 2 elbow 90° = hf = n.Kf. = 2(0,75) = 0,154 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

v2 2,5733 2
• 1 check valve = hf = n.Kf. = 1(2,0) = 0,2058 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

∆L.v 2
• Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c

= 4(0,0053)
(30)(
. 2,5733 )
2

= 0,256 ft.lbf/lbm
(0,2557 ).2.(32,174)
2
 A1  v2
• 
= 1 − 
A2  2.α .g c
1 Sharp edge exit = hex

2,5733 2
= (1 − 0) = 0,1029 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)
Total friction loss : ∑ F = 0,7705 ft.lbf/lbm
4. Kerja yang diperlukan, Wf

Universitas Sumatera Utara


Dari persamaan Bernoulli:
½ αgc (v22 – v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ρ + ∑F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; Δv2 = 0 ; P1= P2 ; ΔP = 0
Maka:
tinggi pemompaan Δz = 11 ft
0 + 32,174/32,174. (11) + 0 + 0,7705+ Ws = 0
-Ws = 11,77 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , η= 80 %
Ws = - η x Wp
Wp = 14,713 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
1 hp
= 8,1657 lbm/s ×14,713 ft.lbf/lbm x = 0,22 hp
550 ft.lbf / s
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,25 HP

C. 26 Tangki Penyimpanan H2SO4 98 % (TK-201)


Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan H 2SO4 98 %
Bahan konstruksi : Stainless Steel SA–240, Grade A tipe 304
Bentuk : Tangki silinder vertikal dan tutup torrispherical
Jumlah : 4 unit
Kebutuhan : 20 hari
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 298,15 K
Laju alir massa = 760,10 kg/jam
Faktor kelonggaran = 20 %

Tabel C.14 Data pada Tangki Penyimpanan H 2SO4 98 %

Komponen F (kg/jam) Fraksi berat ρ (kg/m3) ρ campuran (kg/m3)


H2SO4 744,90 0,98 1826,10 1789,58
H2O 15,20 0,02 997,08 19,94
Total 760,10 1,00 1809,52

Universitas Sumatera Utara


Hitungan:
1. Volume tangki
760,10 kg / jam × 20 hari × 24 jam / hari
Volume larutan,Vl = 3
= 201,63 m3
1809,52 kg / m
(1 + 0,2) x 201,63 3
Volume tangki, Vt = m = 60,49 m3
4
2. Diameter dan lebar shell
Untuk tekanan 0-250 psia, digunakan Di : hs = 1 : 3
Sehingga :
1 3
Volume shell (Vs) : Vs = π Di2 hs = π Di3
4 4
1
Volume tutup (Vh) : Vh = π Di3
24
Volume tangki, V = Vs + Vh
3 1 19
V = ( + ) π Di3 = π Di3
4 24 24
1/ 3
 24 x 60,49 
Di =   = 2,90 m = 9,51 ft = 114,09 in
 19 x π 
hs = 3 x 2,90 m = 8,69 m = 28,52 ft

3. Tebal Shell
Joint efficiency (E) = 0,85 (Peters, et.al., 2004)
Allowable stress (S) = 18700 psia (Peters, et.al., 2004)
Umur alat (n) = 10 tahun
Faktor korosi (c) = 0,35 mm/tahun = 0,014 in/tahun (Perry & Green, 1999)
D = 2,90 m = 114,09 in
R = D/2 = 114,09 in/2 = 57,04 in
Tekanan desain = [(1+0,2) x (1 x 14,7)] + 14,7 psia = 32,33 psig
Tebal shell tangki:
PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(32,33 psia) (57,04 in )
= + 10 x 0,014in
(12650 psia)(0,85) − 0,6(32,33 psia)
= 0,254 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in.

Universitas Sumatera Utara


4. Tebal tutup tangki
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas yang digunakan = 3/8 in

6. Straight-flange dan tinggi tutup


Dari tabel 5.11 Brownell & Young, untuk tebal head 0,25 in diperoleh panjang
standar untuk sf (straight-flange) untuk tangki bertutup torrispherical adalah:
sf = 2 - 2,25 in
Dipilih 2 in
hh : Di = 1 : 4
hh = ¼ x 2,90 m = 0,72 m = 28,52 in
Tinggi total = hs + hh = 8,69 m + 0,72 m = 9,42 m = 370,78 in

C. 27 Pompa Asam sulfat (P-201)


Fungsi : memompa asam sulfat dari tangki penyimpanan ke unit netralisasi
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Stainless Steel
Kondisi operasi :
- Tekanan = 1 atm
- Temperatur = 30oC
- Laju alir massa = 760,098 kg/jam = 0,4655 lbm/s
- Densitas = 1826,1 kg/m3 = 114 lbm/ft3
- Viskositas campuran = 19 cP = 0,0128 lbm/ft.jam = 0,019 Pa s
- Laju alir volumetrik, Q = F/ρ = 0,4655 lbm/s/ 114 lbm/ft3
= 0,0041 ft3/s =0,0001 m3/s
Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt = 0,133 (Q)0,4 (μ)0,13 (Peters, et.al., 2004)

= 0,133 (0,0001 m3/s )0,4 (0,019 Pa s)0,13


= 0,0016 m
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 1/8 in

Universitas Sumatera Utara


Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 0,269 in = 0,0224 ft
Diameter Luar (OD) : 0,405 in = 0,0337 ft
Inside sectional area : 0,0004 ft2
2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re
kecepatan rata-rata, V:
2
V = Q/Ai = 0,0041 ft3/s / 0,0004 ft = 10,208 ft/s
NRe = ρVD/µ
= (114 lbm/ft3).(10,208 ft/s).( 0,0224 ft)/( 0,0128)
= 2043,2038 (aliran laminar)
Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)
Pada N Re = 2043,2038
diperoleh harga faktor fanning,untuk laminar f = 16/2043,2038 = 0,0078
3. Friction loss

 A  v2
• 1 Sharp edge entrance = hc = 0,5 1 − 2 
 A1  2α .g c

10,208 2
= 0,5 (1 − 0) = 0,8097 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

v2 10,208 2
• 2 elbow 90° = hf = n.Kf. = 2(0,75) = 2,429 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

v2 10,208 2
• 1 check valve = hf = n.Kf. = 1(2,0) = 3,2387 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

∆L.v 2
• Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c

= 4(0,0078)
(30)(
. 10,208 )
2

= 67,883 ft.lbf/lbm
(0,0224).2.(32,174)
2
 A1  v 2
• 1 Sharp edge exit = hex = 1 − 
 A2  2.α .g c
10,208 2
= (1 − 0) = 1,6194 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

Total friction loss : ∑ F = 75,979 ft.lbf/lbm


4. Kerja yang diperlukan, Wf

Universitas Sumatera Utara


Dari persamaan Bernoulli:
½ αgc (v22 – v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ρ + ∑F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; Δv2 = 0 ; P1= P2 ; ΔP = 0
Maka:
tinggi pemompaan Δz = 10 ft
0 + 32,174/32,174. (10) + 0 + 75,979 + Ws = 0
-Ws = 85,979 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , η= 80 %
Ws = - η x Wp
Wp = 107,474 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
1 hp
= 0,4655 lbm/s ×107,474 ft.lbf/lbm x = 0,09 hp
550 ft.lbf / s
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,1 HP

C. 28 Heater asam sulfat (E-201)


Fungsi : Menaikkan suhu asam sulfat sebagai umpan reaktor
Jenis : Double pipe heat exchanger
Dipakai : Pipa 2 × 1 1/4 in IPS, 20 ft
Jumlah : 1 unit

Fluida panas : Steam


Laju alir fluida masuk (W) : 18,8027 kg/jam = 41,453 lbm/jam
Temperatur masuk (T1) : 120 oC = 248 oF
Temperatur keluar (T2) : 120 oC = 248 oF

Fluida dingin : Asam sulfat


Laju alir fluida masuk (w) : 744,896 kg/jam = 1642,225 lbm/jam
Temperatur masuk (t1) : 30 oC = 86 oF
Temperatur keluar (t2) : 65 oC = 149 oF
Panas yang diserap (Q) 41406,736 kJ/jam = 39245,859 Btu/jam

Universitas Sumatera Utara


Perhitungan
(1) ∆t = beda suhu sebenarnya
Tabel C.15 Data Suhu
Fluida panas (oF) Keterangan Fluida dingin (o F) Selisih (o F)
Temperatur yang
T1 = 248 t2 = 149 ∆t1 = 99
lebih tinggi
Temperatur yang
T2 = 248 t1 = 86 ∆t2 = 162
lebih rendah
T1 – T2 = 0 Selisih t2 – t1 = 63
∆t 2 − ∆t1
LMTD =
∆t
ln( 2 )
∆t1

Δt 2 − Δt 1 162 − 99
LMTD = = = 127,925 oF
 Δt   162 
ln 2  ln 
 Δt 1   99 
(6) Temperatur kalorik (Tav dan tav)
T1 + T2 248 + 248
Tav = = = 248 °F
2 2
t + t2 86 + 149
t av = 1 = = 117,5 °F
2 2

Fluida panas : anulus, Steam Fluida dingin: pipa, mother liquor


(3) Luas aliran, 1,38
(3) D = = 0,115 ft
2,067 12
D2 = = 0,1723 ft
12
πD 2
1,66 ap = = 0,0104ft 2
D = = 0,1383 ft 4
1 12
(4) Kecepatan massa
(Tabel 11, Kern, 1965)
dengan menggunakan persamaan 7.2
π (D 2 − D 2 )
a = 2 1 (Kern, 1965)
a 4
= 0,00826 ft 2 1642,2251 lb m
Gp = = 158185,751
Diameter ekivalen = De 0,0104 jam ⋅ ft 2

(D 2 − D 2 ) (5) Pada tav = 117,5 °F, diperoleh:


De = 2 1
D
1 µ = 12 cP = 29,04 lbm/ft, jam
= 0,076 ft

Universitas Sumatera Utara


(4) Kecepatan massa DG p
Re = (Kern, 1965)
W p μ
Ga =
aa
0,115 × 158185,751
Re p = = 626,424
41,453 29,04
Ga =
0,00826
(6) Taksir J H dan diperoleh
lb m
= 5012,966 J H = 4,9
jam ⋅ ft 2
(Gambar. 24, Kern, 1965)
(5’) Pada Tav = 248 °F
(7) Pada tav = 117,5 °F,
µ = 0,0131 cP
c = 0,36 Btu/(lbm)( 0F)
= 0,0317 lbm/ft, jam
k = 0,21 Btu/(jam)(ft2)(0 F/ft)
(Gambar.15, Kern, 1965)
1 1
D ×G  c ⋅ µ  3  0,36 × 29,04  3
Re a = e a   =  = 3.678
μ  k   0.21 
0 ,14
1 
Re a =
0,076 × 5012,966 k  c ⋅ µ  3  µ 
H D  k   µ
(8)hi = J
0,0317 
 w 
= 12041,28
0,21
(6’) Dari gambar 24 diperoleh hi = 4,9 × × 3,678 × 1
0,115
J H = 43
= 32,916 Btu/(jam)(ft2)(0F)
(Kern, 1965)
(9) Koreksi hio terhadap permukaan
(7’) Pada Tav = 248 °F, maka
Persamaan 6.5 Kern, 1965
c = 0,46 Btu/lbm ,0F
ID 1,38
k = 0,0147 Btu/(jam)(ft2)(0F/ft) hi0 = hi = 32,916 ×
OD 1,66
1 1
 c ⋅ µ  3  0,46 × 0,0317  3 = 27,364 Btu/(jam)(ft2)( 0F)
  = 
 k   0,0147 
= 0,997
(8’) Dari pers 6.15b
0 ,14
1
k  c ⋅ µ  3  µ 
H De  k   µ 
h0 = J
 w
0,0147
= 43 × × 0,997 × 1
0,076
= 8,278 Btu/(jam)(ft2)(0 F)

Universitas Sumatera Utara


(10) Koefisien Keseluruhan bersih (Clean Overall coefficient, UC)
h io × h o 27,364 × 8,278
UC = = = 6,355 Btu/jam.ft 2 .°F
h io + h o 27,364 + 8,278
(11) Koefisien Keseluruhan desain
1 1 1
= +RD = + 0,002 (jam)(ft2)(0 F)/Btu
UD UC 6,355
UD = 6,276 Btu/(jam)(ft2)(0 F)
(13) Luas permukaan yang diperlukan
Q = U D × A × ∆t
Q 39245,859
Luas Penampang, A = = = 48,882 ft2
U D × ∆t 6,276 × 127,925

48,882
Panjang yang diperlukan = = 112,373 ft
0,435
Berarti diperlukan 3 pipa hairpin 20 ft yang disusun seri
Luas sebenarnya = 3 x 2 x 20 x 0,435 = 52,2 ft2
Q 39245,859
UD = = = 5,877 Btu/(jam)(ft2)(0F)
A × ∆t 52,2 × 127,925
U C − U D 6,355 − 5,877
RD = = = 0,012 (jam)(ft2)(0F)/Btu
UC × UD 6,355 × 5,877

Pressure drop
Fluida panas : anulus, Steam Fluida dingin : inner pipe, Air
(1) De’ untuk pressure drop berbeda (1) Untuk Rep = 626,424, aliran laminar
dengan heat transfer jadi menggunakan persamaan :
De ’ = (D2 – D1) f = 0,0211
= (0,1723 – 0,1383) ft = 0,0339 ft S = 1,84; ρ = 1,84 × 62,5 = 115 lb/ft3
Rea = 5363,166
0,264
f = 0,0035 + = 0,01
5363,166 0,42
(Kern, 1965)
S = 1; ρ = 1 × 62,5 = 62,5 lb/ft3

Universitas Sumatera Utara


2
(2) 4fG a L
∆Fp =
2
(2) 2gρ 2 D e
4fG a L
∆Fa = = 0,000116
2gρ 2 D e
= 0,199 ft
0,199 × 115
Ga 5012,965 (3) ∆Pp = = 0,159 psi
(3) V = = fps 144
3600 ρ 3600 × 62,5
∆Pp diterima ,
= 0,022 fps
∆Pp yang diperbolehkan < 10 psi
V2 
Fi = 3 ×  ' 
 2g 
 0,022 2 
= 3 ×   = 2,31.10 −5 ft
 2 × 32,2 

(0,00116 + 2,31.10 −5 ) × 62,5


∆Pa = psi
144
= 0,0005 psi
∆Pa diterima ,
∆Pa yang diperbolehkan < 2 psi

C. 29 Reaktor (R-202)
Fungsi : Sebagai tempat melangsungkan reaksi antara reaktan
amonium karbonat sisa dan asam sulfat
Jenis : tangki berpengaduk turbin enam daun dengantutup dan alas
ellipsoidal
Bahan konstruksi : Stainless Steel SA–240, Grade A
Jumlah : 1 unit

Kondisi operasi :
Tekanan (P) : 1 atm
Temperatur (T) : 338,15 K
Laju massa = 14094,15 kg/jam
Densitas = 1057,61 kg/m3
Keamanan = 20 %
Waktu tinggal (τ) = 1 jam

Universitas Sumatera Utara


Tabel C.16 Data pada Reaktor (R-202)

Komponen F (kg/jam) xi ρ (kg/m3) ρ campuran (kg/m3) μ (Cp) ln (μ).xi


(NH4)2SO4 2746,67 0,19 1137,41 216,52 2,38950 0,17
(NH4)2CO3 729,69 0,05 827,21 41,83 1,73782 0,03
H2SO4 744,90 0,05 1797,60 92,80 7,50000 0,10
H2O 9872,89 0,68 998,96 683,55 0,43555 -0,57
CO2 334,44 0,02 987,92 22,90 0,00002 -0,25
14428,59 1057,61 -0,53
μ
campuran
(Cp) 0,59

1. Ukuran tangki,
14094,15 kg / jam x 1 jam
Volume larutan = 3
=13,33 m 3
1057,61 kg / m
Faktor kelonggaran = 20 %
Volume tangki = (1,2) x 13,33 m3 = 15,99 m3
Perbandingan tinggi dengan diameter tangki (D : Hs) = 4 : 5
1 25 
πD 2 (H s ) = πD  D  =
1 5
Volume silinder (Vs)= πD 3
4 4  4  16
Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor
adalah 2 : 1, sehingga,
1
Tinggi head (H h) = D (Halaman 80, Brownell & Young, 1959)
6

π  π π
( ) ( )
1 
V2 tutup ellipsoidal (Vh) =   D 2 (H h )(2 ) = D 2  D (2 ) = D 3
4 4 6  12
5 1 19
Vt = Vs + Vh = πD 3 + πD 3 = πD 3
16 12 48

3
48 xVt 3
48 x15,99 m3
Diameter tangki (D) = 19π = 19π = 2,34 m
= 92,25 in = 7,69 ft
Tinggi silinder (Hs),
5 5
Hs = D= (2,34 m) = 2,93 m
4 4
1 1
Tinggi tutup ellipsoidal (Hh) = D = (2,34 m) = 0,39 m
6 6

Universitas Sumatera Utara


Tinggi tangki (HT) = Hs + (H h .2) = 2,34 m + [(0,39 m).(2)] = 3,71 m
2. Tekanan desain,
Tinggi cairan dalam tangki = diameter shell untuk tangki berpengaduk aliran
turbulen (Mc Cabe et.al, 1999).
Tinggi cairan = 2,34 m = 92,25 in
Tekanan hidrostatis = (ρ umpan) (g) (tinggi cairan dalam tangki)
= (1057,61 kg/m3) (9,8 m/s2) (2,34 m)
= 24,29 kPa
Poperasi = Po + Phidrostatik
= (1x101,325 kPa) + 24,29 kPa
= 125,61 kPa = 18,22 psia
Faktor keamanan untuk tekanan = 20%
Pdesign = (1 + fk) Poperasi
= (1 + 0,2) (18,22 psia) = 21,86 psia
3. Tebal dinding (d) tangki (bagian silinder),
Joint efficiency (E) = 0,85 (Peters, et.al., 2004)
Allowable stress (S) = 18700 psia (Peters, et.al., 2004)
Umur alat (n) = 10 tahun
Faktor korosi (c) = 0,35 in/tahun = 0,014 in/tahun (Perry & Green, 1999)
PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(21,86) (92,25 in/2)
= + 10 tahun x 0,014 in / tahun
(18700)(0,85)psia − 0,6(21,86 psia)
= 0,2035 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell & Young,1959)
4. Tebal tutup tangki,
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas yang digunakan = 1/4 in.
5. Pengaduk (impeller),
Jenis : turbin enam daun
Jumlah baffle : 6 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1 /3 ; Da = 1/3 × 7,69 ft = 1,54 ft
E/Da = 1 ; E = 1,54 ft

Universitas Sumatera Utara


L/Da = ¼ ; L = ¼ × 7,69 ft = 0,38 ft
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 7,69 ft = 0,31 ft
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 × 7,69 ft = 0,64 ft
dengan:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Asumsi : Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det
ρcamp = 1057,61 kg/m3 = 66,02 lbm/ft3
µcamp = 0,59 Cp = 0,0004 lb/ft det
Bilangan Reynold,
ρ N (D a )2
N Re =
μ (Geankoplis, 1997)

N Re =
(66,02 lbm/ft )(1 rps) (1,54 ft )
3 2
= 392990,67
0,0004 lb/ft.s
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K .n 3 .D a ρ
5

P= T (McCabe, 1999)
gc
Kt = 0,32 (McCabe, 1999)
0,32 (1 put/det)3 .(1,54 ft)5 (66,02 lbm/ft3 ) 1hp
P= 2
×
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 0,01Hp
Efisiensi motor penggerak = 80%
0,01 Hp
Daya motor penggerak = = 0,0128 Hp
0,8
6. Menghitung Jaket Pendingin,
Jumlah air pendingin (30oC) = 317,77 kg/jam (Lampiran B)
Densitas air pendingin (30oC) = 995,68 kg/m3 = 62,16 lb/ft3 (Kern. 1965)

Laju alir air pendingin (Qw) = 317,77 kg/jam


3
= 0,32 m3 /jam
995,68 kg/m

Ditetapkan jarak jaket (γ) = 5 in sehingga :

Universitas Sumatera Utara


Diameter dalam jaket (D1) = diameter dalam + (2 x tebal dinding) +
(2 x jarak jaket)
= 92,25 in + [2 (1,25 in) + (2 x 5 in)]
= 104,75 in
7. Tebal dinding jacket
Bahan : Stainless Steel SA–283, Grade C
H jaket = 2,34 m = 92,25 in = 7,69 ft
( H − 1) ρ a (7,69 − 1)(62,16)
PH = PH = = = 22,94 kPa = 2,89 psia
144 144
Pdesain = (1+20%)[(14,7 psia x 1) + 2,89 psia] = 21,10 psia
PR
tj = + n. C
SE − 0,6P
(21,10psia) (92,25 in/2)
= + 10 tahun x (0,01563 in / tahun) = 0,2013 in
(12650)(0,85) psia − 0,6(21,10) psia

Dipilih tebal jaket standar = 0,25 in (Brownell & Young, 1959)


Diameter luar jaket (D2) = D1 + 2 . tebal jaket
= 104,75 in + ( 2 x 0,25 in )
= 105,16 in
8. Luas yang dilalui air pendingin (A),
π π
A= (D22-D12) = (105,16 in 2 – 104,75 in 2) = 66,84 in2 = 0,04 m2
4 4
Kecepatan air pendingin (v),

Qw 0,32 m3/jam
v= = = 7,38 m/jam = 0,12 m/s
A 0,04 m 2

9. Desain cerobong untuk tempat keluaran gas buangan (CO2 dan NH3) :
Laju alir = 334,44 kg/jam
Densitas = 987,92 kg/m3
Direncanakan cerobong berbentuk silinder tanpa tutup, untuk faktor keamanan maka
didesain dengan :
H = 10 m
D = 0,5 m = 19,68 in
P desain = (1+20%) x 14,7 psia = 17,64 psia
Sehingga tebal dinding cerobong :

Universitas Sumatera Utara


PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(17,64 psia) (19,68 in)
= + 10 tahun x 0,11 in / tahun
(18700)(0,85) psia − 0,6(17,64 psia)
= 0,1509 in
Dipilih tebal cerobong =1/4 in

C. 30 Blower (JB-202)
Fungsi : Mengalirkan karbon dioksida dari Reaktor (R-201) ke
tangki T-102
Jenis : blower sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : carbon steel
Kondisi operasi
SuhU : 65 ºC = 338 K
Tekanan : 1 atm
Laju alir gas = 334,4435 kg/jam
BM kerbon dioksida = 44 kg/kmol
BM 273 K 44 273
Densitas campuran gas = × = × = 1,586 kg/m3
22,4 T ( K ) 22,4 338
F 334,435 kg / jam
Laju alir volumetrik gas, Q = =
ρ 1,586 kg / m3
= 210,8 m3/jam = 124,073 ft3 / menit
Daya blower dapat dihitung dengan persamaan,
144 × efisiensi × Q
P= (Perry & Green, 1999)
33000
Efisiensi blower, η 75 %
Sehingga,
144 × 0,75 × 124,073
P= = 0,4 HP
33000
Maka dipilih blower dengan daya motor 0,5 HP

Universitas Sumatera Utara


C. 31 Cooler CO2 (E-203)
Fungsi : Menurunkan suhu karbon dioksida sebagai umpan absorber
Jenis : Double pipe heat exchanger
Dipakai : Pipa 2 × 1 1/4 in IPS, 12 ft
Jumlah : 1 unit
Fluida panas : Gas CO2
Laju alir fluida masuk (W) : 334,443 kg/jam = 737,325 lbm/jam
Temperatur masuk (T1) : 65 oC = 149 oF
Temperatur keluar (T2) : 44 oC = 111,2 oF

Fluida dingin : Air


Laju alir fluida masuk (w) : 73,57 kg/jam = 162,19 lbm/jam
Temperatur masuk (t1) : 30 oC = 86 oF
Temperatur keluar (t2) : 50 oC = 122 oF
Panas yang diserap (Q) : 6147,988 kJ/jam = 5827,145 Btu/jam
Perhitungan
(2) ∆t = beda suhu sebenarnya
Tabel C.17 Data Suhu
Fluida panas (oF) Keterangan Fluida dingin (o F) Selisih (o F)
Temperatur yang
T1 = 149 t2 = 122 ∆t1 = 27
lebih tinggi
Temperatur yang
T2 = 111,2 t1 = 86 ∆t2 = 25,2
lebih rendah
T1 – T2 = 37,8 Selisih t2 – t1 = 36
∆t 2 − ∆t1
LMTD =
∆t
ln( 2 )
∆t1

Δt 2 − Δt 1 25,2 − 27
LMTD = = = 26,09oF
 Δt 2   25,2 
ln  ln 
 Δt 1   27 

(7) Temperatur kalorik (Tav dan tav)


T1 + T2 149 + 111,2
Tav = = = 130,2 °F
2 2

Universitas Sumatera Utara


t1 + t 2 86 + 122
t av = = = 104°F
2 2

Fluida panas : anulus Fluida dingin: pipa


(3) Luas aliran, 1,38
(3) D = = 0,115 ft
2,067 12
D2 = = 0,1723 ft
12
πD 2
1,66 ap = = 0,0104ft 2
D = = 0,1383 ft 4
1 12
(Tabel 11, Kern, 1965)
π (D 2 − D 2 )
a = 2 1
a 4
= 0,00826 ft 2

Diameter ekivalen = De
(D 2 − D 2 )
De = 2 1
D
1
= 0,076 ft
(4) Kecepatan massa
(4) Kecepatan massa
dengan menggunakan persamaan 7.2
W
Ga = (Kern, 1965)
aa
162,194 lb m
737,325 Gp = = 15623,2
Ga = 0,0104 jam ⋅ ft 2
0,00826
lb m
= 89165,804
jam ⋅ ft 2 (5) Pada tav = 104 °F, diperoleh:
(5’) Pada Tav = 130,1 °F µ = 0,7 cP = 1,694 lbm/ft, jam
µ = 0,017 cP DG p
Re = (Kern, 1965)
= 0,0411 lbm/ft, jam p μ
(Gambar 15, Kern, 1965) 0,115 × 15623,2
Re p = = 1060,607
D ×G 1,694
Re a = e a
μ
0,076 × 89165,804
Re a =
0,017
= 165043,53
(6’) Dari gambar 24 diperoleh (6) Taksir J H dan diperoleh
JH =375 (Kern, 1965) J H = 4,5 (Kern, 196

Universitas Sumatera Utara


(7’) Pada Tav = 130,1 °F, maka (7) Pada tav = 104 °F,
c = 0,215 Btu/lbm ,0 F c = 1 Btu/(lbm)( 0F)
k = 0,01123 Btu/(jam)(ft2)(0 F/ft) k = 0,3785 Btu/(jam)(ft2)( 0F/ft)
1 1 1 1
 c ⋅ µ  3  0,215 × 0,017  3  c ⋅ µ  3  1 × 1,694  3
  =    =  = 1,648
 k   0,01123   k   0,3785 
= 0,923 1 0 ,14
k  c ⋅ µ  3  µ 

H D  k   µ
(8’) Dari pers 6.15b (8)hi = J

0 ,14
 w 
1
k  c ⋅ µ  3  µ 
H De  k   µ 
h0 = J 0,3785
hi = 4,5 × ×1,648 ×1
 w 0,115
0,01123 = 24,408 Btu/(jam)(ft2)(0 F)
= 375 × × 0,923 × 1
0,076 (9) Koreksi hio terhadap permukaan
2 0
= 51,09 Btu/(jam)(ft )( F) Persamaan 6.5 Kern, 1965
ID 1,38
hi0 = hi = 24,408 ×
OD 1,66
= 20,29 Btu/(jam)(ft2)(0F)

(10) Koefisien Keseluruhan bersih (Clean Overall coefficient, UC)


h io × h o 20,29 × 51,09
UC = = = 14,52 Btu/jam.ft 2 .°F
h io + h o 20,29 + 51,09
(11) Koefisien Keseluruhan desain
1 1 1
= + RD = + 0,002 (jam)(ft2)(0 F)/Btu
UD UC 14,52
UD = 14,113 Btu/(jam)(ft2 )(0F)
(13) Luas permukaan yang diperlukan
Q = U D × A × ∆t
Q 5827,145
Luas Penampang, A = = = 15,826 ft2
U D × ∆t 14,113 × 26,09

15,826
Panjang yang diperlukan = = 36,38 ft
0,435

Universitas Sumatera Utara


Berarti diperlukan 2 pipa hairpin 12 ft yang disusun seri
Luas sebenarnya = 2 x 2 x 12 x 0,435 = 20,88 ft2
Q 5827,145
UD = = = 10,69 Btu/(jam)(ft2)(0F)
A × ∆t 20,88 × 26,09
U C − U D 14,52 − 10,69
RD = = = 0,02 (jam)(ft2)(0 F)/Btu
U C × U D 14,52 × 10,69
Pressure drop
Fluida panas : anulus Fluida dingin : inner pipe
(1) De’ untuk pressure drop berbeda (1) Untuk Rep = 1060,607, aliran laminar
dengan heat transfer jadi menggunakan persamaan :

De = (D2 – D1) f = 0,017
= (0,1723 – 0,1383) ft = 0,0339 ft S = 1; ρ = 1 × 62,5 = 62,5 lb/ft3
Rea = 73510,133
0,264
f = 0,0035 + = 0,006
73510,1330,42
(Kern, 1965)
S = 1,51; ρ = 1,51 × 62,5 = 94,93 lb/ft3 4fG a L
2

∆Fp =
(2) 2gρ 2 D e
(2)
2
4fG a L
∆Fa = = 0,035 = 0,0022 ft
2gρ 2 D e
0,0022 × 62,5
(3) ∆Pp = = 9,5 .10 − 4 psi
144
Ga 89165,804
(3) V = = fps ∆Pp diterima
3600 ρ 3600 × 94,93
∆Pp yang diperbolehkan < 10 psi
= 0,26 fps
V2 
Fi = 3 ×  ' 
 2g 
 0,26 2 
= 3 ×   = 0,00317 ft
 2 × 32,2 
(0,035 + 0,0031) × 94,93
∆Pa = psi
144
= 0,025 psi ∆Pa diterima,∆Pa yang
diperbolehkan < 2 psi

Universitas Sumatera Utara


C. 32 Pompa Amonium sulfat (P-204)
Fungsi : memompa amonium sulfat dari unit netralisasi ke evaporator
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi :
- Tekanan = 1 atm
- Temperatur = 65oC
- Laju alir massa = 13759,704 kg/jam = 8,4264 lbm/s
- Densitas = 1090,479 kg/m3 =68,077 lbm/ft3
- Viskositas campuran = 1,8427 cP = 0,0012 lbm/ft.jam = 0,0018 Pa s
- Laju alir volumetrik, Q = F/ρ = 8,4264 lbm/s/ 68,0768 lbm/ft3
= 0,1238 ft3 /s =0,0035 m3/s
Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt = 0,363 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,0035 m3/s )0,45 (1090,479 kg/m3)0,13


= 0,0708 m = 2,786 inc
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 3 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 3,068 in = 0,2557 ft
Diameter Luar (OD) : 3,5 in = 0,2916 ft
Inside sectional area : 0,0513 ft2
2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re
kecepatan rata-rata, V:
2
V = Q/Ai = 0,1238 ft3/s / 0,0513 ft = 2,4128 ft/s
NRe = ρVD/µ
= (68,077 lbm/ft3).(2,4129 ft/s).( 0,2557 ft)/( 0,0012)
= 33914,93 (aliran turbulen)
Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)

Universitas Sumatera Utara


Pada N Re = 33914,93 dan ε/D = 0,0006 diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen
f = 0,0011(Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997)
3. Friction loss

 A  v2
• 1 Sharp edge entrance = hc = 0,5 1 − 2 
 A1  2α .g c

2,4128 2
= 0,5 (1 − 0) = 0,0452 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

v2 2,4128 2
• 2 elbow 90° = hf = n.Kf. = 2(0,75) = 0,1357 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

v2 2,4128 2
• 1 check valve = hf = n.Kf. = 1(2,0) = 0,1809 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

∆L.v 2
• Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c

= 4(0,0011)
(30)(
. 2,4128 )
2

= 0,4671 ft.lbf/lbm
(0,2557 ).2.(32,174)
2
 A1  v 2
• = 1 − 
A2  2.α .g c
1 Sharp edge exit = hex

2,4128 2
= (1 − 0) = 0,0905 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)
Total friction loss : ∑ F = 0,9195 ft.lbf/lbm
4. Kerja yang diperlukan, Wf
Dari persamaan Bernoulli:
½ αgc (v22 – v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ρ + ∑F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; Δv2 = 0 ; P1= P2 ; ΔP = 0
Maka:
tinggi pemompaan Δz = 30 ft
0 + 32,174/32,174. (30) + 0 + 0,9195+ Ws = 0
-Ws = 30,9195 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , η= 80 %
Ws = - η x Wp
Wp = 38,649 ft.lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara


Daya pompa : P = m x Wp
1 hp
= 8,426 lbm/s × 38,649 ft.lbf/lbm x = 0,6 hp
550 ft.lbf / s
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,6 HP

C. 33 Evaporator (EV-201)
Fungsi : menguapkan air untuk pemurnian amonium sulfat
Jenis : 1 - 2 Shell and Tube Heat Exchanger
Jumlah : 1 unit
Asumsi instalasi shell dan tube dari tabel 9 dan 10, hal.841-843 (Kern,1965)
Shell :
Diameter dalam (ID) : 25 in
Baffle space (B) : 10 in
Passes (n) :1
Tube :
Diameter dalam (ID) : 0,87
Diameter luar (OD) : 1 in
BWG : 16
Pitch (triangular) : 1 1/4 in
Passes :2
Panjang : 16 ft

Fluida panas : Steam


Laju alir fluida masuk (W) : 10477,858 kg/jam = 23099,845 lbm/jam
Temperatur masuk (T1) : 120 oC = 248 oF
Temperatur keluar (T2) : 120 oC = 248 oF

Fluida dingin : amonium sulfat


Laju alir fluida masuk (w) : 13759,7 kg/jam = 30335,114 lbm/jam
Temperatur masuk (t1) : 65 oC = 149 oF
Temperatur keluar (t2) : 85oC = 185 oF
Panas yang diserap (Q) : 23074078,25 kJ/jam = 21869920,433 Btu/jam
RD yang diijinkan : 0,001

Universitas Sumatera Utara


(1) Neraca panas
Preheat
qp = 90996,229 kJ/jam = 86247,784 btu/jam
vaporization
qv = 22983082,023 kJ/jam = 21783758,619 btu/jam
(2) ∆t = beda suhu sebenarnya
Tabel C.18 Data Suhu
Fluida panas (oF) Keterangan Fluida dingin (o F) Selisih (o F)
Temperatur yang
T1 = 248 t2 = 185 ∆t1 = 63
lebih tinggi
Temperatur yang
T2 = 248 t1 = 149 ∆t2 = 99
lebih rendah
T1 – T2 = 0 Selisih 36 36
∆t 2 − ∆t1
LMTD =
∆t
ln( 2 )
∆t1

Δt 2 − Δt 1 99 − 63
LMTD = = = 79,648 oF
 Δt   99 
ln 2  ln 
 Δt 1   63 

Maka ∆t = FT × LMTD = 1 × 79,648 oF = 79,648 oF


(∆t)p = 79,648 oF
(∆t)v = 248 oF – 185 oF = 63 oF

(3) Temperatur kalorik (Tc dan tc)


T1 + T2 248 + 248
Tc = = = 248 °F
2 2
t1 + t 2 149 + 185
tc = = = 167 °F
2 2

(4) Design overall coefficient (UD)


Berdasarkan Tabel 8 (Kern, 1965, hal.840) diperoleh nilai UD antara 100-500
btu/jam.ft. °F, diambil 250 btu/jam.ft. °F
Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843) dengan data OD = 1 in dan BWG =16
didapatkan luas permukaan luar (a”) = 0,2618 ft2/ft
Luas permukaan untuk perpindahan panas,

Universitas Sumatera Utara


Q 21869920,433 Btu/jam
A= = = 1098,319 ft2
U D × Δt Btu
250 × 79,648 o F
jam ⋅ ft ⋅ F
2 o

A 1098,319t 2
Jumlah tube, N t = = = 262 buah
L × a" 16 ft × 0,2618 ft 2 /ft

Jumlah tube standard dari tabel 9 & 10 Nts = 282

Fluida dingin – Shell Side Fluida panas – Tube Side


Preheating: 4. Flow Area (at)
4. Flow Area (as) Dari Tabel 10 (Kern,1965,hal.843)
B = 10 in at’ = 0,594 in2
C’ = PT – OD = 1/4 in Nt × at ' 282 × 0,594
at = =
ID × C '×B 144 × n 144 × 2
as =
144 × PT = 0,581 ft2

25 × 14` × 10
= 5. Mass Velocity (Gt)
144 × 1 14
w 23099,844
= 0,347 ft 2 Gt = =
at 0,581
= 39716,045 lbm/ft2.jam
5. Mass Velocity (Gs)
6. Bilangan Reynold (Ret)
W 30335,114
Gs = = Dari Tabel 10 (Kern,1965,hal.843)
as 0,347
untuk OD = 1 in dan BWG = 16
= 87365,128 lbm/ft2.jam
Dt = 0,87 in = 0,0725 ft
6. Bilangan Reynold (Res) μ = 0,013 cP
De = 0,72 in = 0,06 ft = 0,03145 lbm/ft.jam
μ = 1,87 cP = 4,524 lbm/ft.jam Ret = Dt × Gt = 0,0725 × 39716,045
µ 0,03145
Res = De × Gs = 0,06 × 86365,128
µ 4,524 = 91560,22
= 1158,761

7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838)


Res = 1158,761
diperoleh jH = 18

Universitas Sumatera Utara


8. Pada tc = 167oF
Cp = 0,786 btu/lbm.o F
k = 2,299 btu/jam.ft.o F

 Cp × µ 
1/ 3 1/ 3
 0,786 × 4,524 
  = 
 k   2,299 
= 1,157
10. hio untuk condensing Steam
k  Cp × µ 
1/ 3

9. ho = jH ×   = 1500 btu/jam.ft.o F
Ds  k 
2,299
ho = 18 × × 1,157
0,06
= 797,929 btu/jam.ft.0 F
Clean overall coefficient untuk preheating,
Up
h io h o 1500 × 797,929
Up = =
h io + h o 1500 + 797,929
= 520,857 Btu/hr.ft2.o F

Clean surface untuk Preheating AP


qp 86247,784
Ap = =
U p + (∆t ) p 520,857 + 79,648

= 2,079 ft2
Vaporization
6. Pada 185 oF
De = 0,72 in = 0,06 ft
μ = 0,33 cP = 0,798 lbm/ft.jam
Bilangan Reynold (Res)

Res = De × Gs = 0,06 × 86365,128


µ 0,798
= 6566,313
7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838)
Res = 6566,313
diperoleh jH = 45

Universitas Sumatera Utara


8. Cp = 1,01 btu/lbm.oF
k = 0,402 btu/jam.ft.o F

 Cp × µ 
1/ 3 1/ 3
 1,01× 0,798 
  = 
 k   0,402 
= 1,26
9. hio untuk condensing Steam
k  Cp × µ 
1/ 3

9. ho = jH ×   = 1500 btu/jam.ft.o F
Ds  k 
0,402
ho = 45 × × 1,26
0,06
= 380,383 btu/jam.ft.0 F
Clean overall coefficient untuk
vaporization, Uv
h io h o 1500 × 380,383
Uv = =
h io + h o 1500 + 380,383
= 303,435 Btu/hr.ft2.o F
Clean surface untuk vaporization Av
qv
Av = = 1139,525 ft 2
U v + (∆t ) v
Total clean surface,Ac
Ac = AP + Av =2,079 + 1139,525
=1141.60 ft2
Clean overall coefficient Uc

Uc =
∑ UA = 303,871
Ac
10 Dirt Factor, Rd
UC −Ud
Rd = = 0,00101
U CU d

Pressure drop
Pressure drop
1. Untuk Ret = 91560,22
Preheat
Dari Gambar 26, hal. 836 diperoleh
7. untuk Res = 1158,761
f = 0,00015 ft2/in2
Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh
spesifik volum steam tabel 7 kern

Universitas Sumatera Utara


f = 0,00045 ft2/in2 = 14,304 ft3/lb
8. Length of preheat zone Spesifik gravity (s)
L Ap 1
Lp = = 0,029 ft s= = 0,0011
Ac 14,304 × 62,5

9. No. of crosses
1 f × G2 × L × n
N + 1 = 12 Lp / B 7. ∆Pt =
2 5,22.1010 × Ds × Φs
N + 1 = 12 × (0,029 / 10) = 0,0349
= 0,89 psi
S = 1,158
Pressure Drop < 2 psi
Ds = 25/12 = 2,0833 ft
Maka spesifikasi dapat diterima
0 ,14
 µc 
Φs =   =1
 µw 
f × Gs 2 × Ds × (N + 1)
∆Ps =
5,22.1010 × De × s × Φs
= 0,00007 psi

Vaporization
5. untuk Res = 6566,313
Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh
f = 0,0003 ft2 /in2
6. Length of vaporization zone
Lv = 16 -0,029= 15,971 ft
7. No. of crosses
N + 1 = 12 Lv / B
N + 1 = 12 × (15,971 / 10) = 19,165
BM karbon dioksida = 49,069
S outlet liquid = 1,158
49,069
Densitas (ρ) =
359 × 492 ×
14 , 7
644.67
29 , 5

= 0,209 lb/ft2
ρ outlet liquid =1,158×62,5=72,375 lb/ft3
s outlet liquid = 0,0059
s inlet = 1,158

Universitas Sumatera Utara


smean = (1,158+0,0059)/2 = 0,582
f × Gs 2 × Ds × (N + 1)
∆Ps =
5,22.1010 × De × s × Φs
= 0,0506 psi
∆Ps total = 0,00007+ 0,0506
= 0,05023 psi
Pressure Drop < 10 psi
Maka spesifikasi dapat diterima

C. 34 Pompa Amonium sulfat (P-205)


Fungsi : memompa amonium sulfat dari evaporator ke cristallizer
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Commercial Stee
l
Kondisi operasi :
- Tekanan = 1 atm
- Temperatur = 85oC
- Laju alir massa = 7684,942 kg/jam = 4,7062 lbm/s
- Densitas = 1173,515 kg/m3 =73,26 lbm/ft3
- Viskositas campuran = 2,7125 cP = 0,0018 lbm/ft.jam = 0,0027 Pa s
- Laju alir volumetrik, Q = F/ρ = 4,7062 lbm/s/ 73,26 lbm/ft3
= 0,0642 ft3/s =0,0018 m3/s
Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt = 0,363 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Peters, et.al., 2004)
= 0,363 (0,0018 m3/s )0,45 (1173,515 kg/m3)0,13
= 0,0532 m = 2,049 in
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 2,5 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 2,469 in = 0,2058 ft
Diameter Luar (OD) : 2,875 in = 0,2395 ft

Universitas Sumatera Utara


Inside sectional area : 0,0332 ft2
2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re
kecepatan rata-rata, V:
2
V = Q/Ai = 0,0642 ft3/s / 0,0332 ft = 1,9338 ft/s
NRe = ρVD/µ
= (73,26 lbm/ft3).(1,9338 ft/s).( 0,2058 ft)/( 0,0018)
= 15991,687 (aliran turbulen)
Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)
Pada N Re = 15991,687 dan ε/D = 0,0007
diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen f = 0,007(Fig.2.10.3) (Geankoplis,
1997)
3. Friction loss

 A  v2
• 1 Sharp edge entrance = hc = 0,5 1 − 2 
 A1  2α .g c

1,9338 2
= 0,5 (1 − 0) = 0,0291 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

v2 1,9338 2
• 2 elbow 90° = hf = n.Kf. = 2(0,75) = 0,0872ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

v2 1,9338 2
• 1 check valve = hf = n.Kf. = 1(2,0) = 0,1162 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

∆L.v 2
• Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c

= 4(0,007)
(30)(
. 1,9338 )
2
= 0,2373 ft.lbf/lbm
(0,2058).2.(32,174)
2
 A1  v 2
• 1 Sharp edge exit = hex 
= 1 − 
 A 2  2.α .g c

1,9338 2
= (1 − 0) = 0,0581 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)
Total friction loss : ∑ F = 0,5278 ft.lbf/lbm
4. Kerja yang diperlukan, Wf
Dari persamaan Bernoulli:

Universitas Sumatera Utara


½ αgc (v22 – v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ρ + ∑F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; Δv2 = 0 ; P1= P2 ; ΔP = 0
Maka:
tinggi pemompaan Δz = 34 ft
0 + 32,174/32,174. (34) + 0 + 0,5278 + Ws = 0
-Ws = 34,528 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , η= 80 %
Ws = - η x Wp
Wp = 43,159 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
1 hp
= 4,7062 lbm/s × 43,159 ft.lbf/lbm x = 0,37 hp
550 ft.lbf / s
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,4 HP

C. 35 Barometric Condensor (E-204)


Fungsi : untuk mengkondensatkan uap yang dihasilkan evaporator
Jenis : Direct Counter flow barometric condensor
Laju air pendingin (W) = 23521,86 kg/jam (Lampiran B)
Laju uap = 6074,762 kg/jam
Faktor kelonggaran = 20 %
Hold-up = 1,5 detik
1. Ukuran tangki:
Laju uap = 6074,762 kg/jam
Densitas uap = 0,612 kg/m3
Volume uap = 6074,762 kg/jam / 0,612 kg/m3 = 9917,61 m3/jam
Laju air pendingin = 23521,86 kg/jam
Densitas Air (303,15 K) = 995,68 kg/m3
Volume air pendingin = 23521,86 kg/jam : 995,68 kg/m3
= 23,62 m3/jam
Volume campuran = 9917,61 m3/jam + 23,62 m3/jam = 9941,236 m3/jam
= 9941,236 m3/jam x 1 jam/3600 detik x 1,5 detik

Universitas Sumatera Utara


= 4,14 m3
Volume tangki = 1,2 x 4,14 m3 = 4,97 m3
2. Diameter dan tinggi shell
Tinggi shell : diameter (Hs : D) = 3 : 2
Tinggi Head : diameter (Hh : D ) = 1 : 4
1 3
Volume shell (Vs) = πD 2 Hs = π Di 3
4 8
1
Volume tutup tangki (Vh) = 24 π Di
3

Volume tangki V = Vs + Vh = 1,4393 D3


Di = (4,97 m3 /1,4393)1/3 = 1,51 m = 59,5 in
Hs = 1,5 x 1,51 m = 2,26 m
Diameter tutup = diameter tangki
Hh = 1,51 m/4 = 0,377 m
Tinggi tangki total = Hs + 2 Hh = 1,51 m + (2 x 0,377 m) = 3,023 m

3. Tebal shell tangki


Densitas Air (323,15 K) = 998,07 kg/m3
Volume cairan = 4,14 m3
Volume tangki = 4,97 m3/jam
Tinggi cairan dalam tangki = (4,97 m3/4,14 m3) x 2,26 m = 2,72 m
Tekanan hidrostatik = ρ x gx l = 2,72 m x 9,8 m/s2 x 998,07 kg/m3
= 26612,107 Pa = 3,86 psia
Tekanan operasi = 1x 14,7 psia = 14,7 psia
Tekanan desain = 3,86 psia + 14,7 psia = 18,559 psia
Direncanakan bahan konstruksi Stainles Steel SA-283 grade C
Joint efficiency (E) = 0,85 (Peters, et.al., 2004)
Allowable stress (S) = 12650 psia (Peters, et.al., 2004)
Umur alat (n) = 10 tahun
Faktor korosi (c) = 0,0194 in/tahun (Perry & Green, 1999)

Universitas Sumatera Utara


PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(18,559) (59,51in/2)
= + 10 tahun x 0,0194 in / tahun
(12650)(0,85)psia − 0,6(18,559 psia)
= 0,248 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/2 in (Brownell & Young,1959)

C. 36 Crystallizer (CR-301)
Fungsi : membentuk kristal amonium sulfat
Tipe : OSLO Crystallizer
Bahan : Stainless Steel SA-240 grade A
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Tekanan : 0,56 atm
Temperature : 338,15 K
Faktor kelonggaran : 20 %

Tabel C.19 Data pada Crystallizer

Komponen F (kg/jam) (xi) ρ (kg/m3) ρ campuran (kg/m3 ) μ (Cp) ln (μ).xi


(NH4)2SO4 (l) 40419,92 0,44 1238,28 538,83 2,39 0,38
(NH4)2SO4 (s) 3750,00 0,04 1419,96 57,33 2,39 0,04
H2O 48718,38 0,52 998,96 523,94 0,44 -0,44
Total 92888,30 1120,10 -0,02
μ campuran
(Cp) 0,98

Laju umpan masuk = 92888,30 kg/jam


Densitas campuran = 1120,10 kg/m3
Viskositas campuran = 0,98 Cp
Volume cairan masuk = 82,93 m3/jam
Waktu tinggal = 2 jam
Volume cairan dalam tangki = 82,93 m3/jam x 2 jam = 165,86 m3
Volume tangki = (1+20%) x 165,86 m3 = 199,03 m3

Universitas Sumatera Utara


Diameter dan tinggi shell
Tinggi shell : diameter (Hs : D) = 3 : 2
Tinggi Head : diameter (Hh : D ) = 1 : 4
1 3
Volume shell (Vs) = πD 2 Hs = π Di 3
4 8
1
Volume tutup tangki (Vh) = 24 π Di
3

Volume tangki V = Vs + Vh = 1,4393 D3


Di = (199,03 m3 /1,4393)1/3 = 5,17 m = 203,59 in
Hs = 1,5 x 5,17 m = 7,76 m
Diametr tutup = diameter tangki
Hh = 5,17 m/4 = 1,29 m
Tinggi tangki total = Hs + 2 Hh = 5,17 m + (2 x 1,29 m) = 10,34 m
Tebal shell tangki
Volume cairan = 165,68 m3
Volume tangki = 199,03 m3
Tinggi cairan dalam tangki = (199,03 m3/165,68 m3) x 5,17 m = 9,31 m
Tekanan hidrostatik = ρ x gx l = 9,31 m x 9,8 m/s2 x 1120,10 kg/m3
= 102174,51 Pa = 14,82 psia
Tekanan operasi = 0,56 x 14,7 psia = 8,23 psia
Tekanan desain = 14,82 psia + 8,23 psia = 23,05 psia

Direncanakan bahan konstruksi Stainless Steel SA-240 grade A


Joint efficiency (E) = 0,85 (Peters, et.al., 2004)
Allowable stress (S) = 18750 psia (Peters, et.al., 2004)
Umur alat (n) = 10 tahun
Faktor korosi (c) = 0,013 in/tahun (Perry & Green, 1999)
PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(23,53 psia) (205,59 in/2)
= + 10 tahun x 0,013 in / tahun
(18750)(0,85)psia − 0,6(23,05 psia)
= 1,41 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1 1/2 in (Brownell & Young,1959)

Universitas Sumatera Utara


Steam Jet Vacuum System
Data:
- Jumlah uap yang dihisap jet ejector (Wb) = 2786,65 kg/jam
- Tekanan motive steam (Poa) = 100 lbf/in2
- Tekanan uap yang dihisap ejector (Pob) = 8,23 lbf/in2
- Tekanan uap yang keluar dari ejector (Po3) = 14,7 lbf/in2
Direncanakan: - Luas nozzle (At) = 0,014 ft2
Perhitungan:
Po3 14,7
Perbandingan maximum compression, = = 1,80
Pob 8,23

Pob 1,80
Perbandingan tekanan uap dengan tekanan steam, = = 0,08
Poa 100

Po3
Berdasarkan Gambar 10.102 (Perry & Green, 1999), untuk = 1,80 dan
Pob

Pob A
= 0,08 diperoleh perbandingan area optimum 2 = 25 dan perbandingan uap
Poa At

Wb
yang dihisap dengan steam yang masuk = 1,8 lb/1 lb steam
Wa
Sehingga: - Luas mixing section, A2 = 0,35 ft2
- Jumlah motive steam yang diperlukan,
Wa = 3413,06 lb/jam = 1548,14 kg/jam

C. 37 Pompa amonium sulfat (P-301)


Fungsi : memompa amonium sulfat dari crystallizer ke centrifuge
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi :
- Tekanan = 1 atm
- Temperatur = 65oC
- Laju alir massa = 90101,652 kg/jam = 55,178 lbm/s
- Densitas = 1123,84 kg/m3 =70,1594 lbm/ft3
- Viskositas campuran = 2,6 cP = 0,0017 lbm/ft.jam = 0,0026 Pa s

Universitas Sumatera Utara


- Laju alir volumetrik, Q = F/ρ = 55,178 lbm/s/ 70,1594 lbm/ft3
= 0,7865 ft3/s =0,0223m3/s
Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt = 0,363 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Peters, et.al., 2004)
3 0,45
= 0,363 (0,0223 m /s ) (1123,84 kg/m3 )0,13
= 0,1633 m = 6,429 in
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 8 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 7,981 in = 0,6651 ft
Diameter Luar (OD) : 8,625 in = 0,7185 ft
Inside sectional area : 0,3474 ft2
2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re
kecepatan rata-rata, V:
2
V = Q/Ai = 0,7865 ft3/s / 0,3474 ft = 2,2639 ft/s
NRe = ρVD/µ
= (70,1594 lbm/ft3 ).(2,2639 ft/s).( 0,6651 ft)/( 0,0017)
= 60463,015 (aliran turbulen)
Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)
Pada N Re = 60463,015 dan ε/D = 0,0002
diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen f = 0,005(Fig.2.10.3) (Geankoplis,
1997)
3. Friction loss

 A2  v 2
• 1 Sharp edge entrance = hc = 0,5 1 − 
 A1  2α .g c

2,2639 2
= 0,5 (1 − 0 ) = 0,0398 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )

v2 2,2639 2
• 2 elbow 90° = hf = n.Kf. = 2(0,75) = 0,1195 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

v2 2,2639 2
• 1 check valve = hf = n.Kf. = 1(2,0) = 0,1593 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

Universitas Sumatera Utara


∆L.v 2
• Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c

= 4(0,005)
(30)(. 2,2639 )2 = 0,0719 ft.lbf/lbm
(0,6651).2.(32,174)
2
 A1  v 2
• = 1 − 
A2  2.α .g c
1 Sharp edge exit = hex

2,2639 2
= (1 − 0 ) = 0,0796 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )
Total friction loss : ∑ F = 0,4701 ft.lbf/lbm
4. Kerja yang diperlukan, Wf
Dari persamaan Bernoulli:
½ αgc (v22 – v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ρ + ∑F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; Δv2 = 0 ; P1= P2 ; ΔP = 0
Maka:
tinggi pemompaan Δz = 6 ft
0 + 32,174/32,174. (34) + 0 + 0,5278 + Ws = 0
-Ws = 36,633 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , η= 80 %
Ws = - η x Wp
Wp = 45,791 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
1 hp
= 55,178 lbm/s × 45,791 ft.lbf/lbm x = 4,59 hp
550 ft.lbf / s
Maka dipilih pompa dengan daya motor 5 HP

C. 38 Centrifuge (CF-301)
Fungsi : memisahkan Kristal dari larutan induk
Bahan : Stainless Steel SA-240 grade A
Jenis : Knife-discharge bowl centrifuge
Jumlah : 1unit
Kondisi Operasi:
Tekanan : 1 atm
Temperatur :338,15 K

Universitas Sumatera Utara


Laju alir = 90101,65 kg/jam
Densitas = 1123,84 kg/m3
Viskositas Campuran = 1 cp
Laju alir volume campuran = 80,17 m3/jam = 352,99 galon/menit

Aliran Mother Liquid


Tabel C.20 Data Aliran Mother Liquid

Komponen F (kg/jam) (xi) ρ (kg/m3) ρ campuran (kg/m3 ) μ (Cp) ln (μ).xi


(NH4)2SO4 (l) 40419,92 0,47 1238,28 587,43 2,39 0,41
H2O 44783,44 0,53 998,96 525,06 0,44 -0,44
Total 85203,36 1112,49 -0,02
μ
camp
(Cp) 0,98

Aliran produk
Tabel C.21 Data Aliran produk
ln
Komponen F (kg/jam) (xi) ρ (kg/m3) ρ campuran (kg/m3 ) μ (Cp) (μ).xi
(NH4)2SO4 s 3750,00 0,77 1419,96 1087,09 2,39 0,67
H2O 1148,29 0,23 998,96 234,18 0,44 -0,19
4898,29 1321,27 0,47
μ camp
(Cp) 1,60

Laju volume liquid = 85203,36 kg/jam : 1112,49 kg/m3 = 76,59 m3/jam


Laju massa solid = 4898,29 kg/jam = 4,9 ton/jam
Desain centrifuge untuk laju produk > 4,9 ton/jam, rancangannya sebagai berikut
(Perry & Green, 1999) :
Jenis : Knife-discharge bowl centrifuge
Diameter bowl : 68 in = 1,73 m
R : 0,86 m
N : 900 rev/min
ω : 94,2 rad/s = 5652 rpm
Kecepatan partikel : R x ω = 0,86 m x 94,2 rad/s = 81,35 m/s

Universitas Sumatera Utara


Gaya sentrifuse,
Fc
mt = (Geankoplis, 1997)
0,0109 xrxN 2
dimana:
Fc = Gaya sentrifugal (N)
N = kecepatan sudut
r = jari-jari bowl
Fc
mt =
0,0109 xrxN 2
Fc = mt × 0,0109 xrxN 2
Fc = 90101,65 kg/jam x1 jam / 3600 s x 0,0109 x 0,86 m x (900 rev/min :1min/ 60 s) 2
= 53,01 N

Daya yang dibutuhkan (P)


P = 5,984 x 10-10 x Sg x Q x (w.rp) 2 ..................( Perry & Green, 1999)
Dimana ; P = Daya (Hp)
Q = Laju alir volume campuran =80,17 m3/jam
= 352,99 galon/menit
1123,84 kg / m 3
Sg = Spesifik gravity umpan = = 1,13
998,96 kg / m 3
ω = kecepatan angular = 5652 rpm

rp = radius centrifuge = 0,86 m


sehingga :
P = 5,984 x 10-10 x 1,13 x 352,99 [ (5652)(0,86)]2
= 0,00116 Hp
Jika efesiensi 80%, maka P = 0,00145 Hp

C.39 Pompa mother liquor


Fungsi : memompa mother liquor dari centrifuge ke cristallizer
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Commercial Steel

Universitas Sumatera Utara


Kondisi operasi :
- Tekanan = 1 atm
- Temperatur = 65oC
- Laju alir massa = 85203,359 kg/jam = 52,178 lbm/s
- Densitas = 1246,407 kg/m3 =77,8111 lbm/ft3
- Viskositas campuran = 2,609 cP = 0,0018 lbm/ft.jam = 0,0026 Pa s
- Laju alir volumetrik, Q = F/ρ = 52,178 lbm/s/ 77,8111 lbm/ft3
= 0,67 ft3 /s =0,019 m3/s
Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt = 0,363 (Q)0,45 (ρ)0,2 (Peters, et.al.,2004)

= 0,363 (0,019 m3/s )0,45 (1246,407 kg/m3)0,2


= 0,154 m = 6,065 inc
Dari Appendiks A.5 Geankoplis,1997, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 8 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 7,981 in = 0,6651 ft
Diameter Luar (OD) : 8,625 in = 0,718 ft
Inside sectional area : 0,3474ft2
2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re
kecepatan rata-rata, V:
2
V = Q/Ai = 0,6706 ft3/s / 0,3474 ft = 1,9303 ft/s
NRe = ρVD/µ
= (77,8111 lbm/ft3 ).(1,9303 ft/s).( 0,665 ft)/( 0,0018)
= 56978,41 (aliran turbulen)
Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)
Pada N Re = 56978,41 dan ε/D = 0,0002
diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen f = 0,0051(Fig.2.10.3)
(Geankoplis, 1997)
3. Friction loss

 A  v2
• 1 Sharp edge entrance = hc = 0,5 1 − 2 
 A1  2α .g c

Universitas Sumatera Utara


1,9303 2
= 0,5 (1 − 0) = 0,029 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

v2 1,9303 2
• 2 elbow 90° = hf = n.Kf. = 2(0,75) = 0,0869 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

v2 1,9303 2
• 1 check valve = hf = n.Kf. = 1(2,0) = 0,1158 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

∆L.v 2
• Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c

= 4(0,0051)
(30)(
. 1,9303 )
2
= 0,0579ft.lbf/lbm
(0,665).2.(32,174)
2
 A  v2
4. 1 Sharp edge exit = hex = 1 − 1 
 A2  2.α .g c
1,9303 2
= (1 − 0) = 0,0581 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

Total friction loss : ∑ F = 0,3428 ft.lbf/lbm


5. Kerja yang diperlukan, Wf
Dari persamaan Bernoulli:
½ αgc (v22 – v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ρ + ∑F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; Δv2 = 0 ; P1= P2 ; ΔP = 0
Maka:
tinggi pemompaan Δz = 34 ft
0 + 32,174/32,174. (34) + 0 + 0,3428 + Ws = 0
-Ws = 34,3428 ft.lbf/lbm
6. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , η= 80 %
Ws = - η x Wp
Wp = 42,928 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
1 hp
= 52,178 lbm/s × 42,928 ft.lbf/lbm x
550 ft.lbf / s
= 4,1 HP
Maka dipilih pompa dengan daya 4,5 HP

Universitas Sumatera Utara


C. 40 Barometric Condensor (E-301)
Fungsi : untuk mengkondensatkan uap yang dihasilkan crystallizer
Jenis : Direct Counter flow barometric condensor
Laju air pendingin = 10565,19 kg/jam
Laju uap = 2786,65 kg/jam
Faktor kelonggaran = 20 %
Hold-up = 1,5 detik
1. Ukuran tangki:
Laju uap = 2786,65 kg/jam
Motive steam = 1548,14 kg/jam (Lampiran C)
Densitas uap = 0,65 kg/m3
Volume uap = (2786,65 + 1548,14) kg/jam / 0,65 kg/m3
= 6681,75 m3/jam
Laju air pendingin = 23521,86 kg/jam
Densitas Air (303,15 K) = 995,68 kg/m3
Volume air pendingin = 10565,19 kg/jam : 995,68 kg/m3
= 10,61 m3/jam
Volume campuran = 6681,75 m3/jam + 10,61 m3/jam = 6692,36 m3/jam
= 6692,36 m3/jam x 1 jam/3600 detik x 1,5 detik
= 2,79 m3
Volume tangki = 1,2 x 2,79 m3 = 3,35 m3

2. Diameter dan tinggi shell


Tinggi shell : diameter (Hs : D) = 3 : 2
Tinggi Head : diameter (Hh : D ) = 1 : 4
1 3
Volume shell (Vs) = πD 2 Hs = π Di 3
4 8
1
Volume tutup tangki (Vh) = 24 π Di
3

Volume tangki V = Vs + Vh = 1,4393 D3


Di = (3,35 m3 /1,4393)1/3 = 1,32 m = 52,15 in
Hs = 1,5 x 1,32 m = 1,98 m
Diametr tutup = diameter tangki

Universitas Sumatera Utara


Hh = 1,32 m/4 = 0,33 m
Tinggi tangki total = Hs + 2 Hh = 1,32 m + (2 x 0,33 m) = 2,65 m
3. Tebal shell tangki
Densitas Air (323,15 K) = 998,07 kg/m3
Volume cairan = 2,79 m3
Volume tangki = 3,35 m3/jam
Tinggi cairan dalam tangki = (3,35 m3/2,79 m3) x 1,98 m = 2,38 m
Tekanan hidrostatik = ρ x gx l = 2,38 m x 9,8 m/s2 x 998,07 kg/m3
= 23323,42 Pa = 3,38 psia
Tekanan operasi = 1x 14,7 psia = 14,7 psia
Tekanan desain = 3,38 psia + 14,7 psia = 18,08 psia
Direncanakan bahan konstruksi Stainles Steel SA-283 grade C
Joint efficiency (E) = 0,85 (Peters, et.al., 2004)
Allowable stress (S) = 12650 psia (Peters, et.al., 2004)
Umur alat (n) = 10 tahun
Faktor korosi (c) = 0,0194 in/tahun (Perry & Green, 1999)
PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(18,08) (52,155 in/2)
= + 10 tahun x 0,0194 in / tahun
(12650)(0,85)psia − 0,6(18,08 psia)
= 0,24 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/2 in (Brownell & Young,1959)

C. 41 Screw Conveyor (SC-301)


Fungsi : Mengangkut amonium sulfat ke rotary dryer
Bahan konstruksi : Carbon steel
Bentuk : horizontal screw conveyor
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 338,15 K
Laju alir massa = 4898,29 kg/jam
Faktor kelonggaran = 20 %

Universitas Sumatera Utara


Densitas = 945,45kg/m3 = 59,22 lb/ft3
Laju alir desain = 1,2 x 4898,29 kg/jam = 5877,95 kg/jam
= 12958,67 lb/jam
Laju volumetrik = 5877,95 kg/jam / 945,45kg/m3 = 6,22 m3/jam
= 219,55 ft3/jam
Dari tabel 5.4 a Walas dipilih diameter conveyor sebesar 9 in, sehingga conveyor
untuk 30% full beroperasi pada:
Kecepatan putar (ω) = (6,22 m3/jam x 50 )/280 = 39,21 rpm = 43 rpm
Dari tabel 5.4 c Walas dipilih bearing factor untuk self lubricatingbronze sebesar
Bearing factor (f) = 96
faktor Hp =0
Direncanakan:
Tinggi (h) = 12 ft
Panjang (l) = 100 ft
Daya ( P) = [{(s x BM ) + (F x Q x ρ ) }x L + (0,51 x h x 30000 )]/ 106
[{ ( )} ]
= (96 x132kg / kmol ) + 0 x 219,55 ft 3 / jam x 59,22 lb / ft 3 x100 ft + (0,51 x12 x 30000 ) / 106
= 1,11 Hp

C. 42 Rotary Drier (RD-303)


Fungsi : mengurangi kadar air dalam kristal amonium sulfat menjadi 1%.
1. Menentukan Diameter Dryer
Kondisi operasi :
• Temperatur umpan masuk : 65 oC
• Temperatur produk keluar : 100 oC
• Temperatur udara masuk : 120 oC
• Umpan ammonium sulphate masuk : 4898,293
• Kapasitas panas : 6560 J/K mol = 49,697 J/K kg
• Massa velocity udara diizinkan : 0,5 – 5 kg/s.m2 (Perry & Green, 1999)
Dipilih velocity udara (G) : 0,25 kg/s.m2
• Laju udara kering masuk drier (Gs) : 1201,147 kg/jam = 0.334 kg/s

Universitas Sumatera Utara


Diameter dryer :
Gs
D2 =
π 
 xG 
4 
0,334 kg / s
D2 =
 3,14 
 x 0,25 kg / s.m 2 
 4 
= 1,7 m
D = 0,85 m
= 2,788 ft
2. Menghitung panjang dryer
Jumlah unit transfer (Nt) : 1,5 – 2,5 (Perry & Green, 1999)
Dipilih 2,5
L = 0,1 x Cp x G 0,48 x D x Nt
L = (0,1) × (49,697) × 0,250,48 × (0,85) × 2,5 = 5,429 m
3. Menghitung putaran dryer
Kecepatan putaran dryer rata – rata adalah 0,25-0,5 m/s (Perry & Green, 1999)
Dipilih kecepatan putaran = 0,4 m/s
n
N =
(πxD )
0,4 m / s
=
(3,14 × 0,85 m )
= 0,149 rps
= 8,991 rpm
Koreksi N ×D = 25 – 30
= 8,991 × 2,788
= 25,07 (memenuhi)

4. Menentukan waktu tinggal


Hold – up mempunyai range 3 – 12 % volume (Perry & Green, 1999)
Dipilih 6 % volume, maka:
V = π × r2 × L
= 3,14 × (0,85/2 m)2 × 5,429 m

Universitas Sumatera Utara


= 3,079 m3
Faktor keamanan sebesar 20 %
Vdryer = (1 + 0,2) × 3,079
= 3,696 m3
Diketahui bulk density Ammonium sulphate adalah = 58 lb/ft3 = 929,067 kg/m3
Hold up = 6 % × Vdryer
= 6 % × 3,696 m3
= 0,2217 m3
Maka waktu tinggal adalah

Ɵ =
(Hold − up ).ρ
feedrate

=
(0,2217 m × 929,067 kg / m 3
3
)
4898,293 kg / jam
= 0,042 jam
= 2,52 menit
5. Menentukan tenaga dryer
Tenaga dryer dapat dihitung dengan persamaan
Range, Hp = 0,5.D2 – 1.D2 (Perry & Green, 1999)
diambil Hp = 0,75 D2
= 0,75 × (2,788)2
= 5,83 Hp
6. Menentukan time of passage dari dryer
Slope drier (m/m) range 0 – 0,08 m/m, dipilih 0,04 m/m
Konstanta meterial yang dihandle (B) : 5.(dp)0,5
Diameter partikel : 5 mikron = 5.10-6 m
Sehingga B : 5 × 50,5
: 11,180 mikron
Feed rate umpan :
jumlah material masuk (kg / jam)
F =
π
xD
4
4898,293 kg / jam
=
3,14
x 0,85m
4

Universitas Sumatera Utara


= 7340,421 kg/m jam
= 2,039 kg/m s
Time of passage dari drier dapat dihitung dengan persamaan
0,23.L 0,6.B.G.L
φ = + (Perry & Green, 1999)
S .(N ) .D
0,9
F
φ =
0,23× 5,429 m 0,6 × 11,18.10 −6 m × 0,25 kg / s m 2 × 5,429 m
+
0,04 m / m × (0,149 rps ) × 0,85 m
0,9
2,039 kg / ms

maka harga φ = 202,693 s = 3,378 menit

7. Menentukan overall heat transfer area


10.G 0,16
Va = (Perry & Green, 1999)
D

=
(
10 × 0,25 kg / sm 2 )
0 ,16

0,85 m
= 9,423 kg/s m3
8. Menentukan jumlah flight
Range jumlah flight untuk Rotary dryer : 2 – 3,5 D (Perry & Green, 1999)
Dipilih 2,5 D
Sehingga jumlah flight = 2,5 × 2,788
= 6,97 ≈ 7 buah

C. 43 Bucket Elevator (BE-301)


Fungsi : Mengangkut amonium sulfat dari rotary dryer ke feed bin
Bentuk : continuous bucket elevator
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 378,15 K
Laju alir massa = 3787,88 kg/jam
Faktor kelonggaran = 12 %
Densitas gypsum = 58,04 lb/ft3
Laju alir desain = 1,2 x 3787,88 kg/jam = 4240 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


= 4,24 ton/jam =1,18 kg/s
Untuk kapasitas tersebut, berdasarkan Perry’s Chemical Engineering Handbook 7th
edition P.21-8, didapat spesifikasi bucket elevator sebagai berikut:
Ukuran bucket elevator = width x projection x depth
= 6 in x 4 in x 4 ¼ in
Bucket spacing = 12 in
Putaran head shaft = 43 rpm
Lebar belt = 7 in
Kecepatan = 225 ft/min
Tinggi elevator = lift = 50 ft = 15,24 m
Power poros = 0,70
Rasio daya/ tinggi = 0,02Hp/ft
Power yang digunakan, P :
P = 0,07 m0, 63∆Z
Dimana:
P = daya (kW)
m = laju alir massa (kg/s)
∆Z = tinggi elevator (m)
Sehingga
P = 0,07 (1,18) 0, 63 (15,24)
= 0,79 Hp
Efisiensi motor = 80 %
Tenaga motor yang dipakai = 0,79 Hp/80 % = 0,99 Hp
Maka standar daya yang digunakan adalah 1Hp.

C. 44 Feed Hopper (FB-301)


Fungsi : Sebagai tempat penampungan sementara produk amonium
sulfat menuju gudang
Bentuk : silinder tegak terbuka dasar berbentuk conis (kerucut)
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 303,15 K

Universitas Sumatera Utara


Laju alir massa = 3787,88 kg/jam = 8350,84 lb/jam = 3,78 ton/jam
Densitas = 58,04 lb/ft3 = 929,76 kg/m3
Direncanakan:
Daya tampung = 50 kg/jam
Volume feed hopper = (50 kg/jam) / (929,76 kg/m3)
= 0,05 ft3 /jam = 0,0015m3/jam
Dimana:
3,625
V= π D3
12
Sehingga:
1/ 3
 12 xV  12 x 0,0015 m3 / jam 
D=  =  = 0,12 m = 4,61in
 3,625 x π   3,625 x 3,14 
Diameter = tinggi tangki
hs = 0,12 m
tinggi total bin = (1+ 0,625) x 0,12 m = 0,19 m = 7,49 in
P Desain = 1 x 14,7 psia = 14,7 psia

Tebal dinding feed hopper


Bahan = Stainless steel SA-285 Grade C
Joint efficiency (E) = 0,85 (Peters, et.al., 2004)
Allowable stress (S) = 12650 psia (Peters, et.al., 2004)
Umur alat (n) = 10 tahun
Faktor korosi (c) = 0,01563 in/tahun (Perry & Green, 1999)
D = 0,12 m = 7,49 in
R = D/2 = 7,49 in/2 = 3,745 in
Tebal shell :
PR
t= + n.C
SE − 0,6P
(14,7 psia) (3,745 in )
= + 10 x 0,01563in
(12650 psia)(0,85) − 0,6(14,7 psia)
= 0,16 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in.

Universitas Sumatera Utara


C. 45 Belt Conveyor (BC-302)
Fungsi : Mengangkut amonium sulfat ke gudang
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 303,15 K
Laju alir massa = 3787,88 kg/jam
Faktor kelonggaran = 20 %
Densitas = 929,76 kg/m3 = 58,04 lb/ft3
Laju alir desain = 1,2 x 3787,88 kg/jam = 4545,45 kg/jam
= 4,545 ton/jam
Incline = 5o
Angle of repose = 20o
Panjang belt conveyor = 1200 ft
Dari tabel 5.5a Walas, tebal belt 24 inchi, maka kecepatan yang dibutuhkan:
V = (4,545 ton/jam : 132) x 100 = 3,44 ft/min
Berdasarkan tabel 5.5b Walas kecepatan maksimum yang direkomendasikan 350
fpm. Oleh karena itu kecepatan 3,44 fpm masih dapat diterima.
Panjang conveyor = 1200/ Cos 5o = 1205 ft
Tinggi conveyor = 1200 tan 5o = 105 ft
Daya horizontal = (0,4 + L/300)(W/100)
= (0,4 x 1205/300)(4,545/100) = 0,2 Hp
Daya vertikal = 0,001HW = 0,001 x 105 x 4,545 = 0,48 Hp
Daya empty = 4,545 x 3,1 : 100 = 0,11 Hp (tabel 5.5c Walas)
Daya total = 0,2 Hp + 0,48 Hp + 0,11 Hp = 0,78 Hp
Efisiensi = 80 %
Daya desain = 0,78/80% = 0,98 Hp
Standar daya yang digunakan 1 Hp.

Universitas Sumatera Utara


C. 46 Gudang Amonium Sulfat (G-301)
Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan produk amonium sulfat
Bahan konstruksi : Beton
Bentuk : Gedung berbentuk persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Kebutuhan : 10 hari
Kondisi operasi
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 303,15 K
Laju alir massa = 3787,88 kg/jam
Kapasitas gudang = 3787,88 kg/jam x 10 hari x 24 jam/hari
= 909090,91kg
Asumsi 1 sak = 25 kg
Jumlah kemasan plastik = 909090,91kg / 25 kg/sak = 36364 sak
Densitas = 929,76 kg/m3
Pupuk amonium sulfat dijual dalam kemasan @ 25 kg dengan massa jenis 929,76
kg/m3 dan faktor kelonggaran volume 10 % maka :

Volume kemasan = (1+10%) x 25 kg/sak = 0,0296 m3/ sak


929,76 kg/m3

Volume total kemasan = 0,0296 m3 / sak x 36364 sak = 1075,56 m3


Faktor kelonggaran jalan di gudang : 20 % dari volume total kemasan
Faktor kelonggaran penyusunan di gudang : 20% dari volume total kemasan
Total faktor kelonggaran gudang: 40 % dari volume total kemasan
Sehingga volume total gudang yang dibutuhkan:
V = (1 + 40%) x 1075,56 m3 = 1505,77 m3

Direncanakan tinggi susunan


Panjang gudang : Lebar gudang: Tinggi gudang = 3 : 2 : 1
Volume (V) = p x l x t = 3/2 l x l x 1/2 l = 3/4 l3
1/ 3
 4 x1505,77 m3 
Lebar (l) =   =12,62 m
 3 
Panjang (p) = 3/2 x (12,62 m) = 18,92 m
Tinggi (t) = 1/2 x (12,62 m) = 6,31 m

Universitas Sumatera Utara


Rancangan desain gudang
P = 19 m
L = 13 m
T = 12 m

C. 47 Tangki Penampung Kondensat


Fungsi : Sebagai tempat penampung air kondensat
Bahan konstruksi : Beton
Bentuk : persegi
Jumlah : 1 unit
Kebutuhan : 10 hari
Kondisi operasi
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 303,15 K
Laju alir massa = 8861,41 kg/jam
Kapasitas tangki = 8861,41 kg/jam x 10 hari x 24 jam/hari = 2126738,67 kg
Densitas air = 995,68 kg/m3
Faktor kelonggaran = 10 %
Volume air = 2126738,67 kg / 995,68 kg/m3 = 2135,97 m3
Volume tangki = (1 + 10%) x 2135,97 m3 = 2349,56 m3
Direncanakan rancangan:
Panjang tangki : Lebar tangki: Tinggi tangki = 3 : 2 : 1
Volume (V) = p x l x t = 3/2 l x l x 1/2 l = 3/4 l3
1/ 3
 4 x 2349,56 m3 
Lebar (l) =   = 14,63 m
 3 
Panjang (p) = 3/2 x (14,63 m) = 21,95 m
Tinggi (t) = 1/2 x (14,63 m) = 7,32 m

C. 48 Gudang Penyimpanan CaCO3


Fungsi : Sebagai tempat penampung CaCO3
Bahan konstruksi : Beton
Bentuk : persegi
Jumlah : 1 unit

Universitas Sumatera Utara


Kebutuhan : 10 hari
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 303,15 K
Laju alir massa = 3515,31 kg/jam
Densitas = 852,07 kg/m3
Faktor kelonggaran = 10 %
Laju alir volumetrik = 3515,31 kg/jam / 852,07 kg/m3 = 4,13 m3/jam
Volume gudang = (1+10%) x 4,13 m3/jam x 10 hari x 24 jam/hari
= 1089,16 m3
Direncanakan rancangan:
Panjang gudang : Lebar gudang: Tinggi gudang = 3 : 2 : 1
Volume (V) = p x l x t = 3/2 l x l x 1/2 l = 3/4 l3
1/ 3
 4 x1089,16 m3 
Lebar (l) =   = 11,32 m
 3 
Panjang (p) = 3/2 x (11,32 m) = 16,99 m
Tinggi (t) = 1/2 x (11,32 m) = 5,66 m

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT UTILITAS

D.1 Screening (SC)


Fungsi : menyaring partikel-partikel padat yang besar
Jenis : bar screen
Jumlah : 1
Bahan konstruksi : stainless steel
Kondisi operasi:
- Temperatur = 30 °C
- Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Laju alir massa (F) = 30413,6954 kg/jam
30413,6954 kg / jam × 1 jam / 3600 s
Laju alir volume (Q) = 3
= 0,0085 m3/s
995,68 kg / m
Dari tabel 5.1 Physical Chemical Treatment of Water and Wastewater
Ukuran bar:
Lebar bar = 5 mm; Tebal bar = 20 mm;
Bar clear spacing = 20 mm; Slope = 30°
Direncanakan ukuran screening:
Panjang screen = 2 m
Lebar screen = 2m
Misalkan, jumlah bar = x
Maka, 20x + 20 (x + 1) = 2000
40x = 1980
x = 49,5 ≈ 50 buah
Luas bukaan (A2) = 20(50 + 1) (2000) = 2.040.000 mm2 = 2,04 m2
Untuk pemurnian air sungai menggunakan bar screen, diperkirakan Cd = 0,6 dan
30% screen tersumbat.
Q2 (0,0085) 2
Head loss (∆h) = 2 2
=
2 g Cd A 2 2 (9,8) (0,6) 2 (2,04) 2

= 2,45E-06 m dari air

Universitas Sumatera Utara


= 0,0025 mm dari air
2000

2000

20

Gambar D.1 Sketsa sebagian bar screen , satuan mm (dilihat dari atas)

D.2 Pompa Screening (PU-01)


Fungsi : Memompa air dari sungai ke bak pengendapan (BS)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
- Temperatur = 30 oC
- Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)
- Viskositas air (µ) = 0,8007 cP = 0,0005 lbm/ft⋅jam (Geankoplis, 1997)
Laju alir massa (F) = 30413,6954 kg/jam = 18,6253 lbm/detik
F 18,6253 lb m /detik
Debit air/laju alir volumetrik, Q = =
ρ 62,1586 lb m /ft 3
= 0,2996 ft3/s = 0,0085 m3/s
Desain pompa
Di,opt = 0,363 (Q)0,45(ρ) 0,13 (Peters, et.al., 2004)
= 0,363 × (0,0085 m3/s)0,45 × (995,68 kg/m3) 0,13
= 0,1041 m = 4,0994 in
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
- Ukuran nominal : 5 in
- Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 5,0470 in = 0,4206 ft = 0,1282 m
Diameter Luar (OD) : 5,5630 in = 0,4636 ft
Luas penampang dalam (At) : 0,1390 ft2

Universitas Sumatera Utara


Q 0,2996 ft 3 / s
Kecepatan linier: v = = = 2,1557 ft/s
A 0,1390 ft 2
ρ ×v× D
Bilangan Reynold : N Re =
µ
(62,1586 lbm / ft 3 )(2,1557 ft / s)(0,4206 ft )
=
0,0005 lbm/ft.s
= 104737,3008

Karena NRe > 4000, maka aliran turbulen.


Dari Figure 2.10-3 (Geankoplis, 1997):
- Untuk pipa commercial steel, diperoleh: ε = 0,000046

- Untuk N Re = 104737,3008 dan ε = 0,0004 , diperoleh f = 0,005


D
Friction loss:
 A2  v 2 (2,1557) 2
1 Sharp edge entrance: hc 
= 0,5 1 −  = 0,5 (1 − 0)
 A1  2α 2(1)(32,174)
= 0,0361 ft.lbf/lbm
v2 (2,1557) 2
2 elbow 90°: hf = n.Kf. = 2(0,75) = 0,1083 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

v2 (2,1557) 2
1 check valve: hf = n.Kf. = 1(2) = 0,1444 ft.lbf/lbm
2.g c 2(32,174)

Pipa lurus 70 ft: Ff = 4f


∆L.v 2
= 4(0,0045)
(70)(. 2,1557 ) 2

D.2.g c (0,2957 ).2.(32,174)


= 0,2164 ft.lbf/lbm
2
 A 
2
v2
= 1 (1 − 0 )
2 (2,3551)
1 Sharp edge exit: hex = n 1 − 1 
 A2  2.α .g c 2(1)(32,174 )

= 0,0722 ft.lbf/lbm
Total friction loss: ∑ F = 0,5774 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1

( 2 2
) P − P1
v 2 − v1 + g ( z 2 − z1 ) + 2
ρ
+ ∑ F + Ws = 0 (Geankoplis,1997)

dimana : v1 = v2 ; P1 ≈ P2 ; ∆Z = 50 ft

Universitas Sumatera Utara


32,174 ft / s 2
maka : 0 + (50 ft ) + 0 + 0,5774 + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = 50,5774 ft.lbf/lbm
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka:
Ws = η × Wp
50,5774 = 0,8 × Wp
Wp = 63,2218 ft.lbf/lbm

Daya pompa : P = m × Wp

30413,6954 1 hp
= lbm / s × 63,5489 ft.lbf / lbm ×
(0,45359)(3600) 550 ft.lbf / s
= 2,1410 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 2,25 hp.

Tabel D.1 Spesifikasi Pompa Pengolahan Air


Pompa Laju alir (kg/jam) D optimum (in) ID (in) V (ft/s) Daya (Hp) Daya standar (Hp)
PU – 02 30413,6954 4,0994 5,0470 0,0152 1,2914E+00 1,5000
PU – 03 1,5207 0,0430 0,2690 0,0274 4,5429E-05 0,0500
PU – 04 0,8212 0,0716 0,2690 0,0152 2,4189E-05 0,0500
PU – 05 30413,6954 4,0994 5,0470 2,1557 2,2046E+00 2,2500
PU – 06 30413,6954 4,0994 5,0470 2,1557 1,5959E+00 1,7500
PU – 07 3382,5064 1,5258 2,0670 1,4303 1,9730E-02 0,0500
PU – 08 0,5234 1,6638 2,0670 0,1734 1,2220E-01 0,2500
PU – 09 2070,1847 1,2233 1,3800 1,9611 4,9791E-02 0,0500
PU – 10 0,5234 0,0379 0,2690 0,0121 9,5504E-02 0,0500
PU – 11 3382,5064 1,5258 2,0670 1,4303 9,5504E-02 0,2500
PU – 12 1,1109 0,0361 0,2690 0,0179 1,8398E-05 0,0500
PU – 13 3382,5064 1,5258 2,0670 1,4303 2,2771E-01 0,2500
PU – 14 0,0059 0,0061 0,2690 0,0001 2,2816E-07 0,0500
PU – 15 2070,1847 1,2233 1,3800 1,9611 8,8719E-02 0,2500
PU – 16 101864,9916 7,0624 7,9810 2,8889 4,3602E+00 4,5000
PU – 17 16912,5319 3,1480 3,5480 2,4254 2,3847E-01 0,2500
PU - 18 7330,9130 2,1610 2,4690 2,1742 2,1337E-01 0,2500
PU - 19 1.092,8908 0,9027 1 1,7867 1,7010E-02 0,0500

Universitas Sumatera Utara


D.3 Bak Sedimentasi (BS)
Fungsi : untuk mengendapkan lumpur yang terikut dengan air.
Jumlah :1
Jenis : beton kedap air
Kondisi penyimpanan : temperatur = 30 oC
tekanan = 1 atm
Laju massa air : 30413,6954 kg/jam
Densitas air : 995,68 kg/m3 = 62,1585 lbm/ft3
F 30413,6954 kg/jam
Laju air volumetrik, Q = = = 0,0085 m 3 /s
ρ 995,68 kg/m 3 x60 men / jam
= 0,2996 ft3 /s = 17,9784 ft3/menit
Desain Perancangan :
Bak dibuat dua persegi panjang untuk desain efektif (Kawamura, 1991).
Perhitungan ukuran tiap bak :
Kecepatan pengendapan 0,1 mm pasir adalah (Kawamura, 1991) :
υ 0 = 1,57 ft/menit atau 8 mm/s
Desain diperkirakan menggunakan spesifikasi :
Kedalaman tangki 10 ft
Lebar tangki 2 ft
Q 17,9784 ft 3 /menit
Kecepatan aliran v = = = 0,8989 ft/menit
At 10 ft x 2 ft

 h 
Desain panjang ideal bak : L = K   v (Kawamura, 1991)
 υ0 
dengan : K = faktor keamanan = 1,5
h = kedalaman air efektif ( 10 – 16 ft); diambil 10 ft.
Maka : L = 1,5 (10/1,57) . 0,8989 ft
= 8,5884 ft
Diambil panjang bak = 8,6 ft = 2,6213 m
Uji desain :
Va
Waktu retensi (t) : t =
Q

= panjang x lebar x tinggi


laju alir volumetrik

Universitas Sumatera Utara


(10 x 2 x 8,6) ft 3
= = 9,5670 menit
17,9784 ft 3 / min
Desain diterima ,dimana t diizinkan 6 – 15 menit (Kawamura, 1991).
Q laju alir volumetrik
Surface loading : =
Aluas permukaan masukan air

17,9784
= ft3/min (7,481 gal/ft3 )
2 ft x 8,6 ft

= 7,8196 gpm/ft2
Desain diterima, dimana surface loading diizinkan diantara 4 – 10 gpm/ft2
(Kawamura, 1991).
Headloss (∆h); bak menggunakan gate valve, full open (16 in) :
v2 1,5 [0,8989 ft/min. (1min/60s) . (1m/3,2808ft) ] 2
∆h = K =
2g 2 x 9,8 m / s 2
= 0,000153 m dari air.

D.4 Tangki Pelarutan Alum [Al2(SO4 )3] (TP-01)


Fungsi : Membuat larutan alum [Al2(SO4)3]
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1 atm
Al2 (SO4)3 yang digunakan = 50 ppm
Al2 (SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30% (% berat)
Laju massa Al2(SO4 )3 = 1,5207 kg/jam
Densitas Al2(SO4) 3 30% = 1363 kg/m3 = 85,0898 lbm/ft3 (Perry & Green, 1999)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20%

Universitas Sumatera Utara


Desain Tangki
a. Ukuran Tangki
1,5207 kg/jam × 24 jam/hari × 30 hari
Volume larutan, Vl = = 2,6777 m3
0,3 × 1363 kg/m 3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 2,6777 m3 = 3,2132 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki, D : H = 2 : 3
1
V= πD 2 H
4
1 3 
3,2132 m 3 = πD 2  D 
4 2 
3
3,2132 m 3 = πD 3
8
Maka: D = 1,3974 m; H = 2,0961 m
2,6777
Tinggi cairan dalam tangki = × 2,096 = 1,7468 m
3,2132
b. Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik: P = ρ × g × h
= 1363 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 1,7468 m
= 23,3323 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
PT = 23,3323 kPa + 101,325 kPa = 124,6573 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign = (1,05) × (124,6573 kPa ) = 130,8901 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell & Young, 1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(130,8901 kPa) × (1,3794 m)
=
2 × (87218,714 kPa) × (0,8) − 1,2 × (130,8901 kPa)
= 0,0013 m = 0,0517 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0517 in + 1/8 in = 0,1767 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell & Young, 1959)

Universitas Sumatera Utara


c. Daya pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 1,3974 m = 0,4658 m = 1,5282 ft
E/Da = 1 ; E = 0,4658 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 × 0,4658 m = 0,1165 m
W/Da = 1/5 ;W = 1/5 × 0,4658 m = 0,0932 m
1 1
J/Dt = /12 ; J = /12 × 1,3974 m = 0,0948 m
dengan:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det


Viskositas Al2(SO4 )3 30% = 6,72⋅10-4 lbm/ft⋅detik (Othmer, 1998)
Bilangan Reynold,

ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ

(85,0898)(1)( 1,5282) 2
N Re = = 295716,1183
6,72 ⋅ 10 − 4
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K T .n 3 .D a ρ
5

P= (McCabe,1999)
gc
KT = 6,3 (McCabe,1999)
6,3 (1 put/det) 3 × (1,5282 ft) 5 × (85,0898 lbm/ft 3 ) 1 hp
P= 2
×
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft lbf/det
= 0,2525 hp

Efisiensi motor penggerak = 80 %

Universitas Sumatera Utara


0,2525
Daya motor penggerak = = 0,3156 hp
0,8
Maka daya motor yang dipilih adalah 1/2 hp

D.5 Tangki Pelarutan Soda Abu (Na2CO3 ) (TP-02)


Fungsi : Membuat larutan soda abu (Na2CO3)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit
Data:
Temperatur = 30 °C
Tekanan = 1 atm
Na2CO3 yang digunakan = 27 ppm
Na2CO3 yang digunakan berupa larutan 30 % (% berat)
Laju massa Na2CO 3 = 0,8212 kg/jam
Densitas Na2CO3 30 % = 1327 kg/m3 = 82,8423 lbm/ft3 (Perry & Green, 1999)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20%
Desain Tangki
a. Ukuran tangki
0,8212 kg/jam × 24 jam/hari × 30 hari
Volume larutan, Vl =
0,3 × 1327 kg/m 3
= 1,4852 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 1,4852 m3
= 1,7822 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 2 : 3
1
V= πD 2 H
4
1 3 
1,7822 m 3 = πD 2  D 
4 2 
3
1,7822 m 3 = πD 3
8
Maka: D = 1,1481 m; H = 1,7222 m
b. Tebal dinding tangki

Universitas Sumatera Utara


volume cairan × tinggi silinder
Tinggi cairan dalam tangki =
volume silinder
1,4852
= × 1,7222 = 1,4352 m
1,7822
Tekanan hidrostatik, Phid = ρ × g × h
= 1327 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 1,4352 m
= 18,6640 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 18,6640 kPa + 101,325 kPa = 119,9890 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesain = (1,05) (119,9890 kPa) = 125,9885 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:


PD
t=
2SE − 1,2P
(125,9885 kPa) (1,1481 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) − 1,2(125,9885 kPa)
= 0,0013 m = 0,0517 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0517 in + 1 /8 in = 0,1659 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell & Young, 1959)
c. Daya pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 1,1481 m = 0,3827 m = 1,2556 ft
E/Da = 1 ; E = 0,3827 m
L/Da = ¼ ; L = ¼ × 0,3827 m = 0,0957 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 0,3827 m = 0,0765 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 × 1,1481 m= 0,0957 m

Universitas Sumatera Utara


dengan:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det
Viskositas Na2CO 3 30 % = 3,69⋅10-4 lbm/ft⋅detik (Othmer, 1998)
Bilangan Reynold,

ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ

(82,8423)(1)(0,3827 × 3,2808)2
N Re = = 353947,4322
3,69 ⋅ 10 − 4
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K T .n 3 .D a ρ
5

P= (McCabe,1999)
gc
KT = 6,3 (McCabe,1999)

6,3.(1 put/det) 3 .(0,3827 × 3,2808 ft) 5 (82,8423 lbm/ft 3 ) 1hp


P= 2
×
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 0,0920 hp

Efisiensi motor penggerak = 80%


0,0920
Daya motor penggerak = = 0,1151 hp
0,8
Maka daya motor yang dipilih 1/20 hp

D.6 Clarifier (CL)


Fungsi : Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena
penambahan alum dan soda abu
Tipe : External Solid Recirculation Clarifier
Bentuk : Circular desain
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283, Grade C
Jumlah : 1 unit

Universitas Sumatera Utara


Kondisi operasi:
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1 atm
Laju massa air (F1 ) = 30413,6954 kg/jam
Laju massa Al2(SO4)3 (F2 ) = 1,5207 kg/jam
Laju massa Na2CO 3 (F3) = 0,8212 kg/jam
Laju massa total, m = 30416,0373 kg/jam = 8,4489 kg/s
Densitas Al2(SO4) 3 = 2,71 gr/ml (Perry & Green, 1999)
Densitas Na2CO3 = 2,533 gr/ml (Perry & Green, 1999)
Densitas air = 0,9975 gr/ml (Perry & Green, 1999)

Reaksi koagulasi:
Al2 (SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H 2O → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2
Dari Metcalf & Eddy (1991) diperoleh bahwa untuk clarifier tipe upflow (radial):
- Kedalaman air = 3-5 m
- Settling time = 1-3 jam
Dipilih : Kedalaman air (H) = 3 m
Settling time = 1 jam
Diameter dan Tinggi Clarifier
Densitas larutan,

ρ=
(30416,0373) = 995,7278 kg/m3
30413,6954 1,5207 0,8212
+ +
995,68 2710 2533
30416,0373 kg / jam × 1 jam
Volume cairan, V = = 30,5465 m 3
995,7278
V = ¼ π D2H
1/ 2
4V 1 / 2  4 × 30,5465 
D= ( ) =  = 3,6015 m
πH  3,14 × 3 
Maka, diameter clarifier = 3,6015 m
Tinggi clarifier = 1,5 × 3,6015 = 5,4023 m
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik:
Phid = ρ× g × h
= 995,7278 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 3 m

Universitas Sumatera Utara


= 29,2744 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 29,2744 kPa + 101,325 kPa = 130,5994 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign = (1,05) × (130,5994) kPa = 137,1294 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell & Young, 1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(137,1294 kPa) × (3,6015 m)
=
2 × (87218,7140 kPa) × (0,8) − 1,2 × (137,1294 kPa)
= 0,0035 m = 0,1395 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1395 in + 1/8 in = 0,2645 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in (Brownell & Young, 1959)
Daya Clarifier
P = 0,006 D2 (Ulrich, 1984)
dimana: P = daya yang dibutuhkan, kW
Sehingga, P = 0,006 × (3,6015)2 = 0,0778 kW = 0,1044 hp
Maka, daya motor yang dipilih adalah 1/4 hp

D.7 Sand Filter (SF)


Fungsi : Menyaring partikel-partikel yang masih terbawa dalam air
yang keluar dari Clarifier (CL)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 30413,6954 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)

Universitas Sumatera Utara


Faktor keamanan = 20%
Sand filter dirancang untuk penampungan 1 /4 jam operasi.
Sand filter dirancang untuk volume bahan penyaring 1/3 volume tangki.
Desain Sand Filter
a. Volume tangki

30413,6954 kg/jam × 0,25 jam


Volume air: Va = 3
= 7,6364 m3
995,68 kg/m

Volume air dan bahan penyaring: Vt = (1 + 1/3) × 7,6364 = 10,1819 m3


Volume tangki = 1,2 × 10,1819 m3 = 12,2183 m3
b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi, D : H = 3 : 4
1
V=πD 2 H
4
1 4 
12,2183 m 3 = πD 2  D 
4 3 
1
12,2183 m 3 = πD 3
3
Maka: D = 2,2685 m
H = 3,0246 m
c. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 2,2685 m
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tutup D : H = 4 : 1
1
Tinggi tutup = × 2,2685 = 0,5671 m
4
Tinggi tangki total = 3,0246 + 2(0,5671) = 4,1589 m
d. Tebal shell dan tutup tangki
1
Tinggi penyaring = × 3,0246 = 0,7562 m
4
7,6364 m 3
Tinggi cairan dalam tangki = × 3,0246 m = 1,8904 m
12,2183 m 3
Phidro = ρ× g× h
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 1,8904 m
= 18,4458 kPa
Ppenyaring = ρ× g× l

Universitas Sumatera Utara


= 2089,5 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,7562 m
= 15,4839 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
PT = 18,4458 kPa + 15,4839 kPa + 101,325 kPa = 135,2548 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign = (1,05) × (135,2548 kPa) = 142,0175 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell & Young, 1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(142,0175 kPa) × (2,2685 m)
=
2 × (87218,714 kPa) × (0,8) − 1,2 × (142,0175 kPa)
= 0,0023 m = 0,0910 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0910 in + 1 /8 in = 0,2160 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal
tutup 1/4 in.

D.8 Tangki Utilitas I (TU-01)


Fungsi : Menampung air sementara dari Sand Filter (SF)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283, Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 30413,6954 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 3 jam
Faktor keamanan = 20%

Universitas Sumatera Utara


Desain Tangki
a. Volume tangki
30413,6954 kg/jam × 3 jam
Volume air, Va = = 91,6370 m3
995,68 kg/m 3

Volume tangki, Vt = 1,2 × 91,6370 m3 = 109,9643 m3


b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
1
V = πD 2 H
4
1 3 
109,9643 m 3 = πD 2  D 
4 2 
3
109,9643 m 3 = πD 3
8
Maka, D = 4,5369 m
H = 6,8054 m
c. Tebal tangki
91,6370 m 3
Tinggi air dalam tangki = × 6,8054 m = 5,6712 m
109,9643 m 3
Tekanan hidrostatik: P = ρ× g× h
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 5,6712 m
= 55,3375 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 55,3375 kPa + 101,325 kPa = 156,6625 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign = (1,05) × (156,6625 kPa) = 164,4956 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell & Young, 1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(164,4956 kPa) × (4,5369 m)
=
2 × (87.218,714 kPa) × (0,8) − 1,2 × (164,4956 kPa)
= 0,0054 m = 0,2108 in
Faktor korosi = 1/8 in

Universitas Sumatera Utara


Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,2108 in + 1/8 in = 0,3358 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in (Brownell & Young, 1959)

D.9 Tangki Pelarutan Asam Sulfat (H2SO4) (TP-03)


Fungsi : Membuat larutan asam sulfat
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Low Alloy Steel SA-203 grade A
Jumlah : 1 unit
Kondisi pelarutan:
Temperatur = 30 °C
Tekanan = 1 atm
H2SO4 yang digunakan mempunyai konsentrasi 5% (% berat)
Laju massa H2 SO4 = 0,5234 kg/jam
Densitas H2 SO4 = 1061,7 kg/m3 = 66,2801 lbm/ft3 (Perry & Green, 1999)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20%
Desain Tangki
a. Diameter tangki
0,5234 kg/hari × 30 hari
Volume larutan, Vl = = 7,0984 m3
0,05 ×1061,7 kg/m 3

Volume tangki, Vt = 1,2 × 7,0984 m3 = 8,5180 m3


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 2 : 3.
1
V= πD 2 H
4
1 3 
8,5180 m 3 = πD 2  D 
4 2 
3
8,5180 m 3 = πD 3
8
Maka: D = 1,9340 m
H = 2,9010 m
b. Tebal Dinding Tangki
7,0984 m 3
Tinggi larutan H2 SO4 dalam tangki = × 2,9010 m = 2,4175 m
8,5180 m 3
Tekanan hidrostatik: Phid = ρ × g × h

Universitas Sumatera Utara


= 1061,7 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 2,4175 m
= 25,1534 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 25,1534 kPa + 101,325 kPa = 126,4784 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %.
Maka, Pdesign = (1,05) (126,4784 kPa) = 132,8024 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,7140 kPa (Brownell & Young, 1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(132,8024 kPa) (1,1907 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) − 1,2(132,8024 kPa)
= 0,0018 m = 0,0725 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0725 in + 1 /8 in = 0,1975 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell & Young, 1959)
c. Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 1,9340 m = 0,6447 m
E/Da = 1 ; E = 0,6447 m
L/Da = ¼ ; L = ¼ × 0,6447 m = 0,1612 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 0,6447 m = 0,1289 m
J/Dt = 1 /12 ; J = 1 /12 × 1,9340 m = 0,1612 m
Kecepatan pengadukan, N = 2 putaran/det
Viskositas H2 SO4 5% = 0,012 lbm/ft⋅detik (Othmer, 1998)
Bilangan Reynold:

ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ

(66,2801)(1) (0,6447 × 3,2808) 2


N Re = = 49416,0774
0,012

Universitas Sumatera Utara


Untuk N Re > 10000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K T .n 3 .D a ρ
5

P= (McCabe,1999)
gc
KT = 6,3 (McCabe,1999)
6,3.(2 put/det) 3 .(0,6447 × 3,2808 ft) 5 (66,2801 lbm/ft 3 ) 1hp
P= 2
×
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 1,9975 hp

Efisiensi motor penggerak = 80 %


1,9975
Daya motor penggerak = = 2,4968 hp
0,8
Maka daya motor yang dipilih 2 1/2 hp.

D.10 Penukar Kation/Cation Exchanger (CE)


Fungsi : Mengikat kation yang terdapat dalam air umpan ketel
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit

Kondisi operasi:
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 3382,5064 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor keamanan = 20%

Ukuran Cation Exchanger


Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh:
- Diameter penukar kation = 2 ft = 0,6096 m
- Luas penampang penukar kation = 3,14 ft2
Tinggi resin dalam cation exchanger = 2,5 ft = 0,7620 m

Tinggi silinder = (1 + 0,2) × 2,5 ft = 3 ft = 0,9144 m

Diameter tutup = diameter tangki = 0,6096 m

Universitas Sumatera Utara


Rasio axis = 2:1
1  0,6096 
Tinggi tutup =   = 0,1524 m (Brownell & Young, 1959)
2 2 
Sehingga, tinggi cation exchanger = 2 × 0,9144 m + 0,1524 m = 1,9812 m
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik: Phid = ρ × g × h
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,7620 m
= 7,4354 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
PT = 7,4354 kPa + 101,325 kPa = 108,7604 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesain = (1,05) (108,7604 kPa) = 114,1985 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell & Young, 1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(114,1985 kPa) (0,6069 m)
=
2(87.218,714 kPa)(0,8) − 1,2(114,1985 kPa)
= 0,0005 m = 0,0197 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0197 in + 1/8 in = 0,1447 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell & Young, 1959)
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal tutup
1/4 in.

D.11 Tangki Pelarutan NaOH (TP-04)


Fungsi : Membuat larutan natrium hidroksida (NaOH)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit

Universitas Sumatera Utara


Data:
Laju alir massa NaOH = 1,1109 kg/jam
Waktu regenerasi = 24 jam
NaOH yang dipakai berupa larutan 4% (% berat)
Densitas larutan NaOH 4% = 1518 kg/m3 = 94,7662 lbm/ft3
(Perry & Green, 1999)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20%

Desain Tangki
a. Diameter tangki
(1,1109 kg / jam)(24 jam / hari )(30 hari )
Volume larutan, V1 = 3
= 13,1733 m3
(0,04)(1518 kg / m )
Volume tangki = 1,2 × 13,1733 m3 = 15,8079 m3
Ditetapkan perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki D : H = 2 : 3
1
V= πD 2 H
4
1 3 
15,8079 m 3 = πD 2  D 
4 2 
3
15,8079 m 3 = πD 3
8
Maka: D = 2,3767 m
H = 3,5650 m
b. Tebal dinding tangki

13,1733 m 3
Tinggi larutan NaOH dalam tangki = × 3,5650 m = 2,9709 m
15,8079 m 3
Tekanan hidrostatik: Phid = ρ × g × h
= 1518 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 2,9709 m
= 44,1956 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 44,1956 kPa + 101,325 kPa = 145,5206 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %. Maka,
Pdesign = (1,05) (145,5206) = 152,7967 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)

Universitas Sumatera Utara


Allowable stress = 12650 psia = 87218,7140 kPa (Brownell & Young, 1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(152,7967 kPa) (2,3767 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) − 1,2(152,7967 kPa)
= 0,0026 m = 0,1026 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1206 in + 1/8 in = 0,2276 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell & Young, 1959)
c. Daya pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 2,3767 m = 0,7922 m
E/Da = 1 ; E = 0,7922 m
L/Da = ¼ ; L = ¼ × 0,7922 m = 0,1981 m
1
W/Da = /5 ; W = 1/5 × 0,7922 m = 0,1584 m
J/Dt = 1 /12 ; J = 1/12 × 2,3767 m = 0,1981 m
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det
Viskositas NaOH 4% = 4,302.10-4 lbm/ft.det (Othmer, 1998)
Bilangan Reynold:

ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ

(94,7662)(1) (0,7922 × 3,2808) 2


N Re = = 1488135,8117
0,0004
Untuk N Re > 10000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K T .n 3 .D a ρ
5

P= (McCabe,1999)
gc
KT = 6,3 (McCabe,1999)

6,3.(1 put/det) 3 .(0,7922 × 3,2808 ft) 5 (94,7662 lbm/ft 3 ) 1hp


P= 2
×
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 4,002 hp

Universitas Sumatera Utara


Efisiensi motor penggerak = 80 %
4,002
Daya motor penggerak = = 5,002 hp
0,8
Maka daya motor yang dipilih 5,25 hp.

D.12 Penukar Anion/Anion Exchanger (AE)


Fungsi : Mengikat anion yang terdapat dalam air umpan ketel
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 3382,5064 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor keamanan = 20%

Ukuran Anion Exchanger


Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh:
- Diameter penukar kation = 2 ft = 0,6096 m
- Luas penampang penukar kation = 3,14 ft2
Tinggi resin dalam cation exchanger = 2,5 ft

Tinggi silinder = (1 + 0,2) × 2,5 ft = 3 ft = 0,9144 m

Diameter tutup = diameter tangki = 0,6096 m


Rasio axis = 2:1
1  0,6096 
Tinggi tutup =   = 0,1524 m (Brownell & Young, 1959)
2 2 
Sehingga, tinggi cation exchanger = 2 × 0,9144 m + 0,1524 m = 1,9812 m
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik: Phid = ρ × g × h
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,7620 m
= 7,4354 kPa

Universitas Sumatera Utara


Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
PT = 7,4354 kPa + 101,325 kPa = 108,7604 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesain = (1,05) (108,7604 kPa) = 114,1985 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell & Young, 1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(114,1985 kPa) (0,6069 m)
=
2(87.218,714 kPa)(0,8) − 1,2(114,1985 kPa)
= 0,0005 m = 0,0197 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0197 in + 1/8 in = 0,1447 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell & Young, 1959)
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal tutup
1/4 in.

D.13 Tangki Pelarutan Kaporit [Ca(ClO)2] (TP-05)


Fungsi : Membuat larutan kaporit untuk klorinasi air domestik
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit
Data:
Kaporit yang digunakan = 2 ppm
Kaporit yang digunakan berupa larutan 70% (% berat)
Laju massa kaporit = 0,0059 kg/jam
Densitas larutan kaporit 70% = 1272 kg/m3 = 79,4088 lbm/ft3
(Perry & Green, 1999)
Kebutuhan perancangan = 90 hari
Faktor keamanan = 20%

Universitas Sumatera Utara


Desain Tangki
a. Diameter tangki
(0,0059 kg / jam)(24 jam / hari )(90 hari )
Volume larutan, V1 = = 0,0143 m3
(0,7)(1272 kg / m 3 )
Volume tangki = 1,2 × 0,0143 m3 = 0,0172 m3
Ditetapkan perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki D : H = 2 : 3
1
V= πD 2 H
4
1 3 
0,0172 m 3 = πD 2  D 
4 2 
3
0,0172 m 3 = πD 3
8
Maka: D = 0,2445 m
H = 0,3668 m
b. Tebal dinding tangki
0,0143 m 3
Tinggi larutan NaOH dalam tangki = × 0,3668 m = 0,3075 m
0,0172 m 3
Tekanan hidrostatik: Phid = ρ × g × h
= 1272 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,3075 m
= 3,8104 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 3,1544 kPa
Poperasi = 3,8104 kPa + 101,325 kPa = 105,1354 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %.
Maka, Pdesign = (1,05) (105,1354 kPa) = 110,3921 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,7140 kPa (Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:


PD
t=
2SE − 1,2P
(110,3921 kPa) (0,2445 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) − 1,2(110,3921 kPa)
= 0,0002 m = 0,0076 in
Faktor korosi = 1/8 in

Universitas Sumatera Utara


Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0076 in + 1/8 in = 0,1326 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in (Brownell & Young, 1959)
c. Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 0,2445 m = 0,0815 m
E/Da = 1 ; E = 0,0815 m
L/Da = ¼ ; L = ¼ × 0,0815 m = 0,0204 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 0,0815 m = 0,0163 m
J/Dt = 1 /12 ; J = 1/12 × 0,2445 m = 0,0204 m
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det
Viskositas kaporit = 0,0007 lbm/ft.det (Othmer, 1998)
Bilangan Reynold:

ρ N (D a )2
N Re = (Geankoplis, 1997)
μ

(79,4088)(1) (0,0815 × 3,2808) 2


N Re = = 8451,2772
0,0007
Untuk N Re < 10000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K L .n 2 .D a µ
3

P= (McCabe,1999)
gc
KL = 71 (McCabe,1999)
71.(1 put/det) 3 .(0,0815 × 3,2808 ft) 5 (0,0007 lbm/ft.s) 1hp
P= 2
×
32,174 lbm.ft/lbf.det 550 ft.lbf/det
= 3,6876 ×10 -9 hp

Efisiensi motor penggerak = 80 %

3,6876 × 10 -9
Daya motor penggerak = = 4,6095 × 10-9 hp
0,8
Maka daya motor yang dipilih 1/20 hp.

Universitas Sumatera Utara


D.14 Tangki Utilitas II (TU-02)
Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan ke domestik
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283, Grade C
Kondisi operasi:
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 2070,1847 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 24 jam
Faktor keamanan = 20%
Desain tangki
a. Volume tangki
2070,1847 kg/jam × 24 jam
Volume air, Va = 3
= 49,9000 m3
995,68 kg/m

Volume tangki, Vt = 1,2 × 49,9000 m3 = 59,8800 m3


b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
1
V= πD 2 H
4
1 3 
59,8800 m 3 = πD 2  D 
4 2 
3
59,8800 m 3 = πD 3
8
Maka, D = 3,7049 m
H = 5,5573 m
49,9 m 3
Tinggi air dalam tangki = × 5,5573 m = 4,6311 m
59,88 m 3
c. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik: Ph = ρ× g× h
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 4,6311 m
= 45,1887 kPa

Universitas Sumatera Utara


Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 45,1887 kPa + 101,325 kPa = 146,5137 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) × (146,5137 kPa) = 153,8393 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kP (Brownell & Young, 1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(153,8393 kPa) × (3,7049 m)
=
2 × (87218,714 kPa) × (0,8) − 1,2 × (153,8393 kPa)
= 0,0041 m = 0,1610 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1610 in + 1/8 in = 0,2860 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in (Brownell,1959)

D.15 Menara Pendingin Air /Water Cooling Tower (CT)


Fungsi : Mendinginkan air pendingin bekas dari temperatur 50oC
menjadi 30oC
Jenis : Mechanical Draft Cooling Tower
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–53 Grade B
Kondisi operasi:
Suhu air masuk menara (T L2) = 50 oC = 122 oF
Suhu air keluar menara (T L1 ) = 30 oC = 86 oF
Suhu udara (TG1) = 30 0C = 86 oF
Dari Gambar 12-14, Perry (1999) diperoleh suhu bola basah, Tw = 770F.
Dari kurva kelembaban, diperoleh H = 0,02 kg uap air/kg udara kering.
Dari Gambar 12-14, Perry (1999) diperoleh konsentrasi air = 2,3 gal/ft2⋅menit
Densitas air (50 oC) = 998,07 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Laju massa air pendingin = 101864,9913 kg/jam
Laju volumetrik air pendingin = 101864,9913 / 998,07 = 102,0620 m3/jam
Kapasitas air, Q = 102,0620 m3/jam × 264,17 gal/m3 / 60 menit/jam
= 449,3618 gal/menit

Universitas Sumatera Utara


Faktor keamanan = 20%
Luas menara, A = 1,2 × (kapasitas air/konsentrasi air)
= 1,2 × (449,3618 gal/menit/(2,3 gal/ft2 .menit)
= 234,4497 ft2
101864,9913 kg/jam × 1 jam × (3,2808 ft) 2
Laju alir air tiap satuan luas (L) =
339,3127 ft 2 × 3600 s ×1 m 2
= 1,2991 kg/s.m2

Perbandingan L : G direncanakan = 5 : 6
Sehingga laju alir gas tiap satuan luas (G) = 1,0826 kg/s.m2

Perhitungan Tinggi Menara


Dari Pers. 9.3-8, Geankoplis (1997):
Hy1 = (1,005 + 1,88 × 0,02).103 (30 – 0) + 2,501.106 (0,02)
= 81298 J/kg
Dari Pers. 10.5-2, Geankoplis (1997) diperoleh:
G (Hy2 –Hy1) = L (4,187.103).( TL2 - T L1)
1,0826 (Hy2 – 81298) = 1,2991 (4,187.103).(50-30)
Hy2 = 181786 J/kg

500
450
garis operasi
400 garis kesetimbangan
Entalphy Hy [J/kgx103]

350
300
250
200
150
100
50
0
0 20 40 60 80
Temperatur ( C )

Gambar D.2 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT)

Universitas Sumatera Utara


Hy 2
dHy

Ketinggian menara, z = G . (Geankoplis, 1997)
Hy * − Hy
M.kG.a.P Hy1

Tabel D.1 Perhitungan Entalpi dalam Penentuan Tinggi Menara Pendingin


T Hy Hy* 1/(Hy*-Hy)
30,0000 81,298 96,3857 0,0663
32,2000 92,352 112,1000 0,0506
35,0000 106,420 128,9000 0,0445
37,8000 120,488 148,2000 0,0361
40,6000 134,557 172,1000 0,0266
43,3000 148,123 197,2000 0,0204
46,1000 162,191 224,5000 0,0160
50,0000 181,786 248,5667 0,0150

0.07
0.06
1/(Hy*-Hy) x E-03

0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000 180.000 200.000
Hy x E-03

Gambar D.3 Kurva Hy terhadap 1/(Hy*–Hy)

Luasan daerah di bawah kurva dari Hy = 81.298 sampai 206.908 pada Gambar D.3
Hy 2
dHy = 3,2023
adalah

Hy1
Hy * − Hy

Estimasi kG.a = 1,207.10-7 kg.mol /s.m3 (Geankoplis, 1997).


1,0826 × 3,2023
Maka ketinggian menara , z =
29 × 1,207 × 10 − 7 × 1,013 × 10 −5
= 9,7767 m

Universitas Sumatera Utara


Diambil performance menara 90%, maka dari Gambar 12-15, Perry (1999) diperoleh
tenaga kipas 0,03 Hp/ft2.
Daya yang diperlukan = 0,03 Hp/ft2 × 234,4497 ft2 = 7,0335 hp
Digunakan daya standar 7,25 hp

D.16 Deaerator (DE)


Fungsi : Menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air umpan ketel
Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–283 Grade C
Kondisi operasi:
Temperatur = 90 oC
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 16912,5319 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 1 hari
Faktor keamanan = 20%

Perhitungan:
a. Ukuran tangki
16912,5319 kg/jam × 24 jam
Volume air, Va = 3
= 407,6619 m3
995,68 kg/m

Volume tangki, Vt = 1,2 × 407,6619 m3 = 489,1942 m3


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki, D : H = 2 : 3
1
V= πD 2 H
4
1 3 
489,1942 m 3 = πD 2  D 
4 2 
3
489,1942 m 3 = πD 3
8
Maka: D = 7,4617 m
H = 11,1926 m
407,6619
Tinggi cairan dalam tangki = × 11,1926 = 9,3272 m
489,1942
b. Diameter dan tinggi tutup

Universitas Sumatera Utara


Diameter tutup = diameter tangki = 7,4617 m
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tutup, D : H = 4 : 1
1
Tinggi tutup = × 7,4617 m = 1,8654 m (Brownel
4

l & Young, 1959)


Tinggi tangki total = 11,1926 + 2(1,8654) = 14,9235 m
c. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P = ρ× g× h
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 9,3272 m
= 91,0114 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 91,0114 kPa + 101,325 kPa = 192,3364 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign = (1,05) × (192,3364 kPa) = 201,9533 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell & Young, 1959)
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(201,9533 kPa) (7,4617 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) − 1,2(201,9533 kPa)
= 0,0108 m = 0,4259 in
Faktor korosi = 1/4 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,4259 in + 1/4 in = 0,6759 in
Tebal shell standar yang digunakan = 7/8 in (Brownell & Young, 1959)
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal
tutup 7/8 in.

D.17 Ketel Uap (KU)


Fungsi : Menyediakan uap untuk keperluan proses
Jenis : Water tube boiler
Bahan konstruksi : Carbon steel

Universitas Sumatera Utara


Kondisi operasi :
Uap jenuh yang digunakan bersuhu 120 oC dan tekanan 1,961 atm.
Dari steam table, Reklaitis (1983) diperoleh panas laten steam 2202,175 kJ/kg =
946,7798 Btu/lbm.
Kebutuhan uap = 16912,5319 kg/jam = 37285,9451 lbm/jam

Menghitung Daya Ketel Uap


34 ,5 × P × 970 ,3
W =
H
dimana: P = Daya boiler, hp
W = Kebutuhan uap, lbm/jam
H = Panas laten steam, Btu/lbm

Maka,
37285,9451 × 946,7798
P= = 1054,5545 hp
34,5 × 970,3
Menghitung Jumlah Tube
Luas permukaan perpindahan panas, A = P × 10 ft2/hp = 1054,5545 hp × 10 ft2 /hp
= 10545,5449 ft2
Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi:
- Panjang tube = 30 ft
- Diameter tube = 3 in
- Luas permukaan pipa, a’ = 0,9170 ft2 / ft (Kern, 1965)
Sehingga jumlah tube:

A (10545,5449 ft 2 )
Nt = =
L × a' 30 ft × 0,9170 ft 2 / ft
Nt = 383,3350 buah
Nt = 384 buah

D.18 Tangki Bahan Bakar (TB)


Fungsi : Menyimpan bahan bakar Solar
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-53, grade B

Universitas Sumatera Utara


Jumlah : 4 unit
Kondisi operasi : Temperatur 30 °C dan tekanan 1 atm
Laju volume solar = 1.227,8690 L/jam (Bab VII)
Densitas solar = 0,89 kg/l = 55,56 lbm/ft3 (Perry & Green, 1999)
Kebutuhan perancangan = 7 hari
Perhitungan Ukuran Tangki :
Volume solar = 1.227,8690 L/jam x 7 hari x 24 jam/hari /1000 = 206,282 m3
Faktor keamanan = 20 %
Kebutuhan solar (Va) = 1,2 x 206,282 m3
= 247,5384 m3
Volume tangki, Vt = 247,5384 m3/ 4 unit = 61,8846 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 1 : 2
1
V= πD 2 H
4
V = πD 2 (2D )
1
4
1
V = πD 3
2
Tutup tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2:1,
sehingga :
Tinggi head (H h) = 1/6 × D (Brownell dan Young, 1959)
Volume tutup (Vh) ellipsoidal = π/4 × D2H h
= π/4 × D2 (1/6 × D)
= π/24 × D3
Volume tangki (V)
V = Vs + 2Vh
1 3 1
V = πD + πD 3
2 12
7
V= πD 3
12
7
61,8846 m3 = πD 3
12
Di = 3,2328 m = 127,2756 in
Hs = 6,4656 m
Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 3,2328 m

Universitas Sumatera Utara


Hh =  1  × D =  1  × 3,2328 = 0,5388 m
6 6
Ht (Tinggi tangki) = Hs + 2Hh = 7,5432 m
Tebal shell tangki

206,2820 m 3
Tinggi cairan dalam tangki = x 6,4656 = 5,3880 m
247,5384 m 3
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik
Phid = ρ x g x l = 890,0712 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 5,3880 m = 46,9979 kPa
Tekanan operasi, Po = 1 atm = 101,3250 kPa
Poperasi = 46,9979 + 101,3250 = 148,3229 psia
Faktor kelonggaran = 5 %.
Maka, Pdesign = (1,05)( 148,3229) = 155,7390 kPa = 22,5880 psia
Joint efficiency = 0,85 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell & Young, 1959)
Faktor korosi = 0,015625 in/tahun.
Umur alat = 10 tahun
Tebal shell tangki:
PD
t=
2SE − 1,2P
(22,5880 psia) (127,2756 in)
t= + (10 tahun x 0,015625 in / tahun)
2(12650 psia)(0,85) − 1,2(22,5880 psia)
= 0,1767 in
Maka tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

Dalam rencana pra rancangan pabrik Amonium sulfat digunakan asumsi


sebagai berikut:
Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
Kapasitas 30.000 ton/tahun.
Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchased
equipment delivered (Peters, et.al.,2004).
Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah :
US$ 1 = Rp 9190,- (Bank Mandiri, 06 April 2012).

E.1 Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)


E.1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
A. Modal untuk Pembelian Tanah Lokasi Pabrik
Harga tanah pada lokasi pabrik di daerah Segoromadu,Gresik, Jawa Timur
berkisar Rp 1.000.000,-/m2 (gresik.olx.co.id. 2012). Biaya perataan tanah
adalah 5% dari harga tanah keseluruhan (Hal. 240, Peters, et.al.,2004).

Luas tanah seluruhnya = 12900 m2

Harga tanah seluruhnya = 12900m2 × Rp 1000000/m2


= Rp 12.900.000.000,-

Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 12.900.000.000


= Rp 645.000.000,-

Biaya administrasi = Rp 2.000.000,-

Maka modal untuk pembelian tanah (A) adalah Rp 13.547.000.000,-

Universitas Sumatera Utara


B. Harga Bangunan
Tabel E.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya
Harga
No Nama Bangunan L (m2) Jumlah (Rp)
(Rp/m2)
1 Pos keamanan 30 1.000.000 30.000.000
2 Areal bahan baku 1200 1.250.000 1.500.000.000
3 Parkir 200 500.000 100.000.000
4 Taman*) 100 250.000 25.000.000
5 Perumahan karyawan 500 1.250.000 625.000.000
6 Ruang kontrol 100 1.250.000 125.000.000
7 Areal proses 2600 2.500.000 6.500.000.000
8 Areal produk 2300 1.250.000 2.875.000.000
9 Perkantoran 300 1.250.000 375.000.000
10 Laboratorium 150 1.250.000 187.500.000
11 Poliklinik 40 1.250.000 50.000.000
12 Kantin 100 500.000 50.000.000
13 Tempat ibadah 50 1.000.000 50.000.000
14 Gudang peralatan 200 1.250.000 250.000.000
15 Bengkel 200 1.250.000 250.000.000
16 Unit pemadam kebakaran 80 1.250.000 100.000.000
17 Unit pengolahan air 1050 2.500.000 2.625.000.000
18 Ruang boiler 200 3.000.000 600.000.000
19 Unit pembangkit listrik 200 2.500.000 500.000.000
20 Unit pengolahan limbah 200 2.500.000 500.000.000
21 Areal perluasan*) 1000 250.000 250.000.000
22 Jalan*) 1000 1.000.000 1.000.000.000
23 Perpustakaan 50 1.250.000 62.500.000
24 Sarana olahraga*) 50 1.250.000 62.500.000
25 Areal antar bangunan 1000 1.250.000 1.250.000.000
Total 12900 - 19.942.500.000

Universitas Sumatera Utara


Ket * : sarana pabrik
Harga bangunan saja = Rp 12.209.500.000,-
Harga sarana = Rp 1.337.500.000,-
Total biaya bangunan dan sarana (B) = Rp 13.547.000.000,-

C. Perincian Harga Peralatan


Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut (Peters, et.al.,2004) :

X  I 
m

Cx = Cy  2   x 
 X 1   I y 
dimana: Cx = harga alat pada tahun 2012
Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1 = kapasitas alat yang tersedia
X2 = kapasitas alat yang diinginkan
Ix = indeks harga pada tahun 2012
Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia
m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2012 digunakan metode regresi
koefisien korelasi:

r=
[n ⋅ ΣX i ⋅ Yi − ΣX i ⋅ ΣYi ] (Montgomery, 1992)
(n ⋅ ΣX i 2 − (ΣX i )2 )× (n ⋅ ΣYi 2 − (ΣYi )2 )
Tabel E.2 Harga Indeks Marshall dan Swift
No. Tahun (Xi) Indeks (Yi) Xi.Yi Xi² Yi²
1 1987 814 1617418 3948169 662596
2 1988 852 1693776 3952144 725904
3 1989 895 1780155 3956121 801025
4 1990 915,1 1821049 3960100 837408,01
5 1991 930,6 1852824,6 3964081 866016,36
6 1992 943,1 1878655,2 3968064 889437,61
7 1993 964,2 1921650,6 3972049 929681,64
8 1994 993,4 1980839,6 3976036 986843,56
9 1995 1027,5 2049862,5 3980025 1055756,25
10 1996 1039,1 2074043,6 3984016 1079728,81
11 1997 1056,8 2110429,6 3988009 1116826,24

Universitas Sumatera Utara


12 1998 1061,9 2121676,2 3992004 1127631,61
13 1999 1068,3 2135531,7 3996001 1141264,89
14 2000 1089 2178000 4000000 1185921
15 2001 1093,9 2188893.9 4004001 1196617,21
16 2002 1102,5 2207205 4008004 1215506,25
Total 31912 15846,4 31612010,5 63648824 15818164,44
Sumber: Tabel 6-2, Peters, et.al. et al, 2004

Data : n = 16 ∑Xi = 31912 ∑Yi = 15846,4


∑XiYi = 31612010,5 ∑Xi² = 63648824 ∑Yi² = 15818164,44

Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE – 2, maka diperoleh harga


koefisien korelasi:

r = (16) . (31612010,5) – (31912)(15846,4)

[(16). (63648824) – (31912)²] x [(16)( 15818164,44) – (15846,4)² ]½

≈ 0,9808 = 1
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan
linier antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
persamaan regresi linier.

Persamaan umum regresi linier, Y = a + b ⋅ X


dengan: Y = indeks harga pada tahun yang dicari (2012)
X = variabel tahun ke n – 1
a, b = tetapan persamaan regresi
Tetapan regresi ditentukan oleh : (Montgomery, 1992)
(n ⋅ ΣX i Yi ) − (ΣX i ⋅ ΣYi )
b=
(n ⋅ ΣX i 2 ) − (ΣX i )2
ΣYi. ΣXi 2 − ΣXi. ΣXi.Yi
a =
n.ΣXi 2 − (ΣXi) 2
Maka :
b = 16 .( 31612010,5) – (31912)(15846,4)
16. (63648824) – (31912)²
= 18,7226

Universitas Sumatera Utara


a = (15846,4)( 63648824) – (31912)(31612010,5)
16. (63648824) – (31912)²
= -36351,9196

Sehingga persamaan regresi liniernya adalah:


Y=a+b⋅X
Y = 18,7226X – 36351,9196
Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2011 adalah:
Y = 18,7226 (2012) – 36351,9196
Y = 1318,05
Perhitungan harga peralatan adalah menggunakan harga faktor eksponsial (m)
Marshall & Swift. Harga faktor eksponen ini beracuan pada Tabel 6-4, Peters, et.al.
et al, 2004. Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponensialnya dianggap 0,6
(Peters, et.al.,2004).
Contoh perhitungan harga peralatan:
a. Tangki Penyimpanan Asam sulfat (T-104)
Kapasitas tangki , X2 = 60,49 m3. Dari Gambar LE.1 berikut, diperoleh untuk
harga kapasitas tangki (X1) 1 m³ adalah (Cy) US$ 9400. Dari tabel 6-4, Peters, et.al.,
2004, faktor eksponen untuk tangki adalah (m) 0,49. Indeks harga pada tahun 2002
(Iy) 1102,5.
Capacity, gal
6 102 103 104 105
10
Purchased cost, dollar

105

Mixing tank with agitator


4 304 Stainless stell
10 Carbon steel

310 kPa (30 psig) Carbon-steel tank (spherical)

Jan,2002
P-82
103 2
10-1 1 10 10 103
3
Capacity, m

Gambar E.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan.(Peters et.al., 2004)

Universitas Sumatera Utara


Indeks harga tahun 2012 (Ix) adalah 1318,05. Maka estimasi harga tangki untuk (X2 )
60,49 m3 adalah :
0 , 49
60,49 1318,05
Cx = US$ 9457× x
1 1102,5
Cx = US$ 84.398,-
C x = Rp 775.614.524,-/unit

Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat
pada Tabel E.3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel E.4 untuk perkiraan
peralatan utilitas.
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
- Biaya transportasi = 5%
- Biaya asuransi = 1%
- Bea masuk = 15 % (Rusjdi, 2004)
- PPn = 10 % (Rusjdi, 2004)
- PPh = 10 % (Rusjdi, 2004)
- Biaya gudang di pelabuhan = 0,5 %
- Biaya administrasi pelabuhan = 0,5 %
- Transportasi lokal = 0,5 %
- Biaya tak terduga = 0,5 %
Total = 43 %

Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
- PPn = 10 % (Rusjdi, 2004)
- PPh = 10 % (Rusjdi, 2004)
- Transportasi lokal = 0,5 %
- Biaya tak terduga = 0,5 %
Total = 21 %

Universitas Sumatera Utara


Tabel E.3 Estimasi Harga Peralatan Proses
No Kode Unit Ket*) Harga / Unit (Rp) Harga Total (Rp)
1 TK-101 2 I 1.175.983.905 2.351.967.809
2 TK-102 7 I 596.695.509 4.176.868.563
3 TK-201 4 I 775.614.524 3.102.458.094
4 C-101 1 I 24.007.300 24.007.300
5 C-102 1 I 45.177.473 45.177.473
6 AB-101 1 I 144.2297217 144.2297217
7 AB-102 1 I 567.284.151 567.284.151
8 R-201 1 I 2608733.782 2608733.782
9 R-202 1 I 716.230.922 716.230.922
10 JB-101 1 I 40.989.945 40.989.945
11 JB-102 1 I 38.072.054 38.072.054
12 JB-103 1 I 8.4554161 8.4554161
13 M-101 1 I 320.859.251 320.859.251
14 D-101 1 I 51.642.060 51.642.060
15 D-102 1 I 54.148.573 54.148.573
16 SC-101 1 I 251.971.496 251.971.496
17 SC-301 1 I 294.788.912 294.788.912
18 BE-101 1 I 255.209.322 255.209.322
19 BE-301 1 I 251.971.496 251.971.496
20 BC-301 1 I 255.209.322 255.209.322
21 CR-301 1 I 827.8863228 827.8863228
22 EV-201 1 I 1446.217.228 1446.217.228
23 CF-301 1 I 1125.892.569 1125.892.569
24 E-204 1 I 29.993.422 29.993.422
25 E-301 1 I 18.556.126 18.556.126
26 RD-301 1 I 27963961 27963961
27 E-101 1 I 23.582.297 23.582.297
28 E-102 1 I 36.653.874 36.653.874
29 E-103 1 I 26.947.159 26.947.159
30 E-201 1 I 16382.990 16382.990
31 E-202 1 I 4.890.535 4.890.535
32 E-203 1 I 9.454.295 9.454.295
33 FL-201 1 I 1315.157.346 1315.157.346
34 P-101 1 NI 35.092.895 35.092.895
35 P-102 1 NI 11.134003 11.134003
36 P-103 1 NI 36.991.420 36.991.420
37 P-201 1 NI 14.117.487 14.117.487
38 P-202 1 NI 46.279.563 46.279.563
39 P-203 1 NI 45.111.675 45.111.675
40 P-204 1 NI 44.163.130 44.163.130
41 P-205 1 NI 35.568.274 35.568.274
42 P-301 1 NI 77.128.621 77.128.621
43 P-302 1 NI 8.1294.651 8.1294.651
44 G-101 1 NI 43.280.535 43.280.535

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Tabel E.3 Estimasi Harga peralatan proses.............................(Lanjutan)
No Kode Unit Ket * Harga/unit (Rp) Harga total (Rp)
45 G-301 1 NI 43.733.074 43.733.074
46 Insulasi NH3 2 I 8.240.031 16.480.062
47 Insulai CO2 7 I 10.229.283 71.604.982
Total Rp 29.896.977.305
Impor (I) Rp 29.383.081.976
Non impor (NI) Rp 513.895.329

Tabel E.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas


No Kode Unit Ket*) Harga / Unit (Rp) Harga Total (Rp)
1 SC 1 NI 18.803.544 18.803.544
2 BS 1 NI 8.000.000 8.000.000
3 CL 1 I 554.920.929 554.920.929
4 SF 1 I 48.814.329 48.814.329
5 TU-I 1 I 462.274.363 462.274.363
6 CT 1 I 259.080.381 259.080.381
7 DE 1 I 1.754.477.432 1.754.477.432
8 KU 4 I 194.279.756 777.119.024
9 CE 1 I 137.868.929 137.868.929
10 AE 1 I 137.868.929 137.868.929
11 TP-01 1 I 81.886.148 81.886.148
12 TP-02 1 I 61.345.060 61.345.060
13 TP-03 1 I 132.031.142 132.031.142
14 TP-04 1 I 178.755.448 178.755.448
15 TP-05 1 I 6.312.769 6.312.769
16 TU-2 1 I 343.304.122 343.304.122
17 TB 4 I 555.671.162 2.222.684.646
18 Refrigeration 1 I 98.486.152 98.486.152
19 PU-01 1 NI 59.158.985 59.158.985
20 PU-02 1 NI 48.422.342 48.422.342
21 PU-03 1 NI 58.815.947 58.815.947
22 PU-04 1 NI 48.422.342 48.422.342
23 PU-05 1 NI 248.382.820 248.382.820
24 PU-06 1 NI 248.382.820 248.382.820
25 PU-07 1 NI 216.934.369 216.934.369
26 PU-08 1 NI 108.124.374 108.124.374
27 PU-09 1 NI 240.747.796 240.747.796
28 PU-10 1 NI 44.911.398 44.911.398
29 PU-11 1 NI 216.934.369 216.934.369
30 PU-12 1 NI 51.106.826 51.106.826
31 PU-13 1 NI 216.934.369 216.934.369
32 PU-14 1 NI 9.226.509 9.226.509
33 PU-15 1 NI 240.747.796 240.747.796

Universitas Sumatera Utara


Tabel E.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas........................... (Lanjutan)
No Kode Unit Ket*) Harga / Unit (Rp) Harga Total (Rp)
34 PU-16 1 NI 273.576.718 273.576.718
35 PU-17 1 NI 258.235.485 258.235.485
36 PU-18 1 NI 249.084.234 249.084.234
37 PU-19 1 NI 16.149.086 16.149.086
38 PU-20 1 NI 43.125.491 43.125.491
39 PU-21 1 NI 43.125.491 43.125.491
40 PU-22 1 NI 43.125.491 43.125.491
41 PU-23 1 NI 43.125.491 43.125.491
42 BP 1 NI 75.000.000 75.000.000
43 BPA 1 NI 75.000.000 75.000.000
44 BN 1 NI 75.000.000 75.000.000
45 Generator 2 NI 100.000.000 200.000.000
Total Rp 10.735.833.894

Impor (I) Rp 7.158.743.651

Non Impor (NI) Rp 3.577.090.243

Keterangan*) : I untuk peralatan impor, sedangkan NI untuk peralatan non impor.


Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (purchased-equipment delivered) adalah:
= 1,43 x ( Rp 29.383.081.976,- + Rp 7.158.743.651,- )
+ 1,21 x ( Rp 513.895.329,- + Rp 13.577.090.243,- )
= Rp 57.204.903.188,-
Biaya pemasangan diperkirakan 39 % dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya pemasangan = 0,39 × Rp 57.204.903.188,- = Rp 22.309.912.243,-

Harga peralatan + biaya pemasangan (C) :


= Rp 57.204.903.188,- + Rp 22.309.912.243,-
= Rp 79.514.815.432,-

 Instrumentasi dan Alat Kontrol


Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 26% dari total harga
peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D) = 0,26 × Rp 57.204.903.188,-
= Rp 14.873.274.829,-

Universitas Sumatera Utara


 Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 31% dari total harga peralatan
(Peters, et.al.,2004).
Biaya perpipaan (E) = 0,31 × Rp 57.204.903.188,-
= Rp 17.733.519.988 ,-
 Biaya Instalasi Listrik
Diperkirakan biaya instalasi listrik 10% dari total harga peralatan
(Peters, et.al.,2004).
Biaya instalasi listrik (F) = 0,1 × Rp 57.204.903.188,-
= Rp 5.720.490.319,-
 Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 20% dari total harga peralatan
(Peters, et.al.,2004).
Biaya insulasi (G) = 0,2 × Rp 57.204.903.188,-
= Rp 11.440.980.638,-
 Biaya Inventaris Kantor
Diperkirakan biaya inventaris kantor 3% dari total harga peralatan
(Peters, et.al.,2004).
Biaya inventaris kantor (H) = 0,03 × Rp 57.204.903.188,-
= Rp 1.716.147.096,-
 Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan
Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 2% dari total harga
peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan ( I )
= 0,02 × Rp 57.204.903.188,-
= Rp 1.144.098.064,-
 Sarana Transportasi
Untuk mempermudah pekerjaan, perusahaan memberi fasilitas sarana
transportasi ( J ) seperti pada tabel berikut :

Universitas Sumatera Utara


Tabel E.5 Biaya Sarana Transportasi

Harga/ Unit Harga Total


No. Jenis Kendaraan Unit Tipe
(Rp) (Rp)
1 Direktur 1 Fortuner 377.000.000 377.000.000
2 Manajer 3 Kijang innova 160.200.000 640.000.000
3 Bus karyawan 2 Bus 204.350.000 408.700.000
4 Truk 5 Truk dyna 198.250.000 991.250.000
5 Mobil pemasaran 4 Pick up L-300 105.000.000 420.000.000
6 Mobil pemadam 2 truk tangki 400.000.000 800.000.000
kebakaran
Total 3.636.950.000

Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 162.874.276.365,-
E.1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)
 Biaya Pra Investasi
Diperkirakan 7% dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya Pra Investasi (K) = 0,07 × Rp 57.204.903.188,-
= Rp 4.004.343.223,-
 Biaya Engineering dan Supervisi
Diperkirakan 30% dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya Engineering dan Supervisi (L) = 0,30 × Rp 57.204.903.188,-
= Rp 17.161.470.957,-
 Biaya Legalitas
Diperkirakan 4% dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya Legalitas (M) = 0,04 × Rp 57.204.903.188,-
= Rp 2.288.196.128,-
 Biaya Kontraktor
Diperkirakan 19% dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya Kontraktor (N) = 0,19 × Rp 57.204.903.188,-
= Rp 10.868.931.606-
 Biaya Tak Terduga
Diperkirakan 37% dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004) .
Biaya Tak Terduga (O) = 0,37 × Rp 57.204.903.188,-

Universitas Sumatera Utara


= Rp 21.165.814.180,-
Total MITTL = K + L + M + N+O
= Rp 55.488.756.093,-
Total MIT = MITL + MITTL
= Rp 162.874.276.365,- + Rp 55.488.756.093,-
= Rp 218.363.032.458,-

E.2 Modal Kerja


Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (= 90 hari).
E.2.1 Persediaan Bahan Baku
A. Bahan baku proses
1. Amonia (NH3)
Kebutuhan = 927,9084 kg/jam
Harga H3PO4 = Rp 1.500 /kg (www.alibaba.com, 2012)
Harga total = 330 hari × 24 jam/hr × 927,9084 L/jam × Rp 1500
= Rp 11.023.551.405,-
2. Karbon dioksida (CO2)
Kebutuhan = 1159,8855 kg/jam
Harga = Rp 2.500,-/Kg (Antara news,2012)
Harga total = 330 hari × 24 jam/hari × 1159,8855 kg/jam × Rp2500,-/Kg
= Rp 22.965.732.095,-
3. FGD Gypsum
Kebutuhan = 4472,236 kg/ jam
Harga = Rp 75,-/kg (www.alibaba.com, 2012)
Harga total = 330 hari × 24 jam/hari x 4472,236 kg/ jam x Rp 75,-/kg
= Rp 2.656.508.138,-
4. Asam sulfat
Kebutuhan = 744,896 kg/ jam
Harga = Rp 1200/kg (www.katalogindustri.com, 2012)
Harga total = 330 hari × 24 jam/hari × 744,896 kg/ jam × Rp 1200,-/kg
= Rp 7.079.500.182,-

Universitas Sumatera Utara


B. Bahan baku utilitas
1. Alum, Al2(SO4)3
Kebutuhan = 1,5207 kg/jam
Harga = Rp 1.500 ,-/kg (www.indonetwork.co.id,2012)
Harga total = 330 hari × 24 jam/hari × 1,5207 kg/jam × Rp 1.500,- /kg
= Rp 18.065.916,-
2. Soda abu, Na2CO3
Kebutuhan = 0,8212 kg/jam
Harga = Rp 6.000,-/kg (P.T Noah Funtastic Pools, 2012)
Harga total = 330 hari × 24 jam/hari × 0,8212 kg/jam × Rp 6.000,-/kg
= Rp 39.023.424,-
3. Kaporit
Kebutuhan = 0,0059 kg/jam
Harga = Rp 17.000,-/kg (P.T Noah Funtastic Pools, 2012)
Harga total = 330 hari × 24 jam/hari × 0,0059 kg/jam × Rp 17.000,-/kg
= Rp 794.376,-
4. H2SO4
Kebutuhan = 0,5234 kg/jam
Harga = Rp 1200/kg (www.katalogindustri.com, 2012)
Harga total = 330 hari × 24 jam x 0,5234 kg/jam × Rp 1200,-/kg
= Rp 4.974.394,-
5. NaOH
Kebutuhan = 1,1109 kg/jam
Harga = Rp 6200,-/kg (www.indonetwork.co.id. 2012)
Harga total = 330 hari × 24 jam × 1,1109 kg/jam × Rp 6200,-/kg
= Rp 54.549.634,-

6. Solar
Kebutuhan = 1379,618 L/jam
Harga solar untuk industri = Rp 9350,-/liter (PT.Pertamina, 2012)
Harga total = 330 hari × 24 jam/hari × 1379,618 L/jam × Rp 9350,-/liter
= Rp 102.163.470.472,-

Universitas Sumatera Utara


Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun
(330 hari) adalah = Rp 146.006.270.035,-
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan
adalah = 39.819.864.555,-

E.2.2 Kas
A. Gaji Pegawai
Tabel E.6 Perincian Gaji Pegawai
No Jabatan Jumlah Gaji/orang (Rp) Total gaji (Rp)
1 Dewan Komisaris 3 10.000.000 30.000.000
2 Direktur 1 25.000.000 25.000.000
3 Staff Ahli 2 15.000.000 30.000.000
4 Sekretaris 1 4.000.000 4.000.000
5 Manajer Produksi 1 13.000.000 13.000.000
6 Manajer Teknik 1 13.000.000 13.000.000
7 Manajer Umum & Keuangan 1 13.000.000 13.000.000
8 Manajer Pembelian & Pemasaran 1 13.000.000 13.000.000
9 Kepala Bagian Proses 1 10.000.000 10.000.000
10 Kepala Bagian Laboratorium R & D 1 8.000.000 8.000.000
11 Kepala Bagian Utilitas 1 8.000.000 8.000.000
12 Kepala Bagian Listrik 1 8.000.000 8.000.000
13 Kepala Bagian Instrumen 1 8.000.000 8.000.000
14 Kepala Bagian Pemeliharaan Pabrik 1 8.000.000 8.000.000
15 Kepala Bagian Keuangan 1 10.000.000 10.000.000
16 Kepala Bagian Administrasi 1 6.000.000 6.000.000
17 Kepala Bagian Personalia 1 6.000.000 6.000.000
18 Kepala Bagian Humas 1 6.000.000 6.000.000
19 Kepala Bagian Keamanan 1 4.500.000 4.500.000
20 Kepala Bagian Pembelian 1 6.000.000 6.000.000
21 Kepala Bagian Penjualan 1 8.000.000 8.000.000
22 Kepala Bagian Gudang/Logistik 1 5.000.000 5.000.000
23 Kepala Bagian Keselamatan Kerja 1 5.000.000 5.000.000
24 Karyawan Proses 40 4.000.000 160.000.000
25 Karyawan Laboratorium R & D 20 3.000.000 60.000.000
26 Karyawan Utilitas 20 3.000.000 60.000.000
27 Karyawan Unit Pembangkit Listrik 8 3.000.000 24.000.000
28 Karyawan Instrumentasi Pabrik 8 3.000.000 24.000.000
29 Karyawan Pemeliharaan Pabrik 20 3.000.000 60.000.000
30 Karyawan Bagian Keuangan 4 3.000.000 12.000.000
31 Karyawan Bagian Administrasi 4 3.000.000 12.000.000
32 Karyawan Bagian Personalia 4 3.000.000 12.000.000
33 Karyawan Bagian Humas 4 3.000.000 12.000.000

Universitas Sumatera Utara


Tabel E.6 Perincian Gaji Pegawai............................................. (Lanjutan)
No Jabatan Jumlah Gaji/orang (Rp) Total Gaji (Rp)
34 Karyawan Pembelian 10 3.000.000 30.000.000
35 Karyawan Penjualan/Pemasaran 10 3.000.000 30.000.000
36 Petugas Keamanan 8 1.800.000 14.400.000
37 Karyawan Gudang/Logistik 14 1.800.000 25.200.000
38 Dokter 2 3.200.000 6.400.000
39 Perawat 3 1.800.000 5.400.000
40 Petugas Kebersihan 8 1.000.000 8.000.000
41 Supir 8 1.200.000 9.600.000
Total 221 - 812.500.000

gaji pegawai selama 3 bulan = Rp 2.437.500.000,-

B. Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 20 % dari gaji pegawai = 0,2 × Rp 2.437.500.000,-
= Rp 487.500.000,-
C. Biaya Pemasaran
Diperkirakan 20 % dari gaji pegawai = 0,2 × Rp 2.437.500.000,-
= Rp 487.500.000,-
D. Pajak Bumi dan Bangunan
Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada Undang-
Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:
 Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
(Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).
 Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU
No.20/00).
 Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21/97).
 Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
30.000.000,- (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).
 Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak
dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).
Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


Wajib Pajak Pabrik
Nilai Perolehan Objek Pajak
Tanah Rp 12.900.000.000,-
Bangunan Rp 12.209.500.000,-
Total NJOP Rp 25.109.500.000,-
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (Rp. 30.000.000,- –
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp 25.139.500.000,-
Pajak yang Terutang (5% x NPOPKP) Rp 1.256.975.000,-

Tabel E.7 Perincian Biaya Kas


No. Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1 Gaji Pegawai 2.437.500.000,-
2 Administrasi Umum 487.500.000,-
3 Pemasaran 487.500.000,-
4 Pajak bumi dan bangunan 1.256.975.000,-
Total 4.669.475,000-

E. Biaya Start – Up
Diperkirakan 8 % dari Modal Investasi Tetap (Peters, et.al.,2004).
= 0,08 × Rp 218.363.032.458,-
= Rp 17.469.042.597,-
F. Piutang Dagang
IP
PD = × HPT
12
dimana: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan (1 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan
Penjualan :
1. Harga jual Amonium sulfat = Rp 11.900,-/kg
Produksi Amonium sulfat = 3787,87 kg/jam
Hasil penjualan Amonium sulfat tahunan
= 3787,87 kg/jam × 24 jam/hari × 330 hari/tahun × Rp 11.900,- /kg
= Rp 357.000.000.000,-

Universitas Sumatera Utara


2. Harga jual kalsium karbonat = Rp 290/kg
Produksi kalsium karbonat = 3515,306 kg/jam
Hasil penjualan kalsium karbonat tahunan
= 3515,306 kg/jam × 24 jam/hari × 330 hari/tahun × Rp 290,- /kg
= Rp 8.073.954.694,-
1
Piutang Dagang = × (Rp 357.000.000.000,- + Rp 8.073.954.694,-)
12
= Rp 30.422.829.558,-

Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


Tabel E.8 Perincian Modal Kerja
No. Modal Kerja Jumlah Bulanan (Rp)
1. Bahan baku proses dan utilitas 39.819.864.555,-
2. Kas 4.669.475,000,-
3. Start up 17.469.042.597,-
4. Piutang Dagang 30.422.829.558,-
Total 92.381.211.709,-

Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja


= Rp 218.363.032.458,- + Rp 92.381.211.709,-
= Rp 310.744.244.168,-
Modal ini berasal dari:
- Modal sendiri = 60 % dari total modal investasi
= 0,6 × Rp 310.744.244.168,-
= Rp 186.446.546.501,-
- Pinjaman dari Bank = 40 % dari total modal investasi
= 0,4 × Rp 310.744.244.168,-
= Rp 124.297.697.667,-

Universitas Sumatera Utara


E.3 Biaya Produksi Total
E.3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
A. Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji
yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga (P)
Gaji total = (12 + 2) × Rp 812.500.000,-
= Rp 11.375.000.000,-
B. Bunga Pinjaman Bank
Bunga pinjaman bank adalah 10 % dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2012).
Bunga bank (Q) = 0,1 × Rp 124.297.697.667,-
= Rp 12.429.769.767,-
C. Depresiasi dan Amortisasi
Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan melalui penyusutan
(Rusdji,2004). Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straight
line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan
sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Pasal 11
ayat 6 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel E.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta Masa Tarif
Beberapa Jenis Harta
Berwujud (tahun) (%)
I. Bukan Bangunan
1.Kelompok 1 4 25 Mesin kantor, perlengkapan, alat perangkat/
tools industri.
8 12,5 Mobil, truk kerja
2. Kelompok 2
16 6,25 Mesin industri kimia, mesin industri mesin
3. Kelompok 3

II. Bangunan
20 5 Bangunan sarana dan penunjang
Permanen

Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji,2004

Universitas Sumatera Utara


Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
P−L
D=
n
dimana: D = depresiasi per tahun
P = harga awal peralatan
L = harga akhir peralatan
n = umur peralatan (tahun)

Tabel E.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000
Umur
Komponen Biaya (Rp) Depresiasi (Rp)
(tahun)
Bangunan 13.547.000.000 25 541.880.000
Peralatan proses dan utilitas 79.514.815.432 16 4.969.675.964
Instrumentrasi dan pengendalian proses 14.873.274.829 5 2.974.654.966
Perpipaan 17.733.519.988 5 3.546.703.998
Instalasi listrik 5.720.490.319 5 1.144.098.064
Insulasi 11.440.980.638 5 2.288.196.128
Inventaris kantor 1.716.147.096 5 343.229.419
Perlengkapan keamanan dan kebakaran 1.144.098.064 5 228.819.613
Sarana transportasi 3.636.950.000 8 454.618.750
TOTAL Rp 16.491.876.901,-

Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami


penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung
(MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.
Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan
menerapkan taat azas (UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000). Para Wajib Pajak
menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa
manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak
berwujud yang dimaksud (Rusdji, 2004).
Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 25 % dari MITTL. sehingga :
Biaya amortisasi = 0,25 × Rp 55.488.756.093,-
= Rp 13.872.189.023,-

Universitas Sumatera Utara


Total biaya depresiasi dan amortisasi (R)
= Rp 16.491.876.901,-+ Rp 13.872.189.023,-
= Rp 30.364.065.924,-

D. Biaya Tetap Perawatan


1. Perawatan mesin dan alat-alat proses
Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2 sampai 20%,
diambil 10% dari harga peralatan terpasang di pabrik (Peters, et.al.,2004).
Biaya perawatan mesin = 0,1 × Rp 79.514.815.432,-
= Rp 7.951.481.543,-
2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10 % dari harga bangunan (Peters, et.al.,2004).
Perawatan bangunan = 0,1 × Rp 13.547.000.000,-
= Rp 1.354.700.000,-
3. Perawatan kendaraan
Diperkirakan 10 % dari harga kendaraan (Peters, et.al.,2004).
Perawatan kenderaan = 0,1 × Rp 3.636.950.000,-
= Rp 363.695.000
4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol
Diperkirakan 10 % dari harga instrumentasi dan alat kontrol (Peters,
et.al.,2004).
Perawatan instrumen = 0,1 × Rp 14.873.274.829,-
= Rp 1.487.327.483,-
5. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan (Peters, et.al.,2004).
Perawatan perpipaan = 0,1 × Rp 17.733.519.988,-
= Rp 1.773.351.999,-
6. Perawatan instalasi listrik
Diperkirakan 10 % dari harga instalasi listrik (Peters, et.al.,2004).
Perawatan listrik = 0,1 × Rp 5.720.490.319,-
= Rp 572.049.032,-

Universitas Sumatera Utara


7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 % dari harga insulasi (Peters, et.al.,2004).
Perawatan insulasi = 0,1 × Rp 11.440.980.638,-
= Rp 1.144.098.064,-
8. Perawatan inventaris kantor
Diperkirakan 10 % dari harga inventaris kantor (Peters, et.al.,2004).
Perawatan inventaris kantor = 0,1 × Rp 1.716.147.096,-
= Rp 171.614.710,-
9. Perawatan perlengkapan kebakaran
Diperkirakan 10 % dari harga perlengkapan kebakaran (Peters, et.al.,2004).
Perawatan perlengkapan kebakaran = 0,1 × Rp Rp 1.144.098.064,-
= Rp 114.409.806,-

Total biaya perawatan (S) = Rp 14.932.727.637,-

E. Biaya Tambahan Industri (Plant Overhead Cost)


Biaya tambahan industri ini diperkirakan 20 % dari modal investasi tetap
(Peters, et.al.,2004).
Plant Overhead Cost (T) = 0,2 x Rp 218.363.032.458,-
= Rp 43.672.606.492,-
F. Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum selama 1 tahun (U) = Rp 1.950.000.000,-

G. Biaya Pemasaran dan Distribusi


Biaya pemasaran selama 1 tahun = Rp 1.950.000.000,-
Biaya distribusi diperkirakan 50 % dari biaya pemasaran, sehingga :
Biaya distribusi = 0,5 × Rp 1.950.000.000,-= Rp 975.000.000,-
Biaya pemasaran dan distribusi (V) = Rp 2.925.000.000,-

H. Biaya Laboratorium, Penelitan dan Pengembangan


Diperkirakan 5 % dari biaya tambahan industri (Peters, et.al.,2004).
Biaya laboratorium (W) = 0,05 x Rp 43.672.606.492,-
= Rp 2.183.630.325,-

Universitas Sumatera Utara


I. Hak Paten dan Royalti
Diperkirakan 1% dari modal investasi tetap (Peters, et.al.,2004).
Biaya hak paten dan royalti (X) = 0,01 x Rp 218.363.032.458,-
= Rp 2.183.630.325,-
J. Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap
langsung (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2009).
= 0,0031 × Rp 162.874.276.365,-
= Rp 504.910.257,-

2. Biaya asuransi karyawan.


Biaya asuransi pabrik adalah 4,24% dari gaji (PT. Jamsostek, 2007).
Maka biaya asuransi karyawan = 0,0424 x Rp 9.750.000.000,-
= Rp 413.400.000,-
Total biaya asuransi (Y) = Rp 918.310.257,-

K. Pajak Bumi dan Bangunan


Pajak Bumi dan Bangunan (Z) adalah Rp. 1.256.975.000
Total Biaya Tetap = P + Q + R + S + T + U +V + W + X + Y + Z
= Rp. 124.191.715.725,-

E.3.2 Biaya Variabel


A. Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 330 hari adalah
Rp 146.006.170.035,-
B. Biaya Variabel Tambahan
1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan
Diperkirakan 1% dari biaya variabel bahan baku
Biaya variabel Perawatan dan Penanganan Lingkungan:
= 0,01 × Rp 146.006.170.035,-
= Rp 1.460.061.700,-

2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi

Universitas Sumatera Utara


Diperkirakan 10 % dari biaya variabel bahan baku
Biaya Pemasaran dan Distribusi = 0,1 × Rp 146.006.170.035,-
= Rp 14.600.617.003,-
Total biaya variabel tambahan = Rp 16.060.678.704,-

C. Biaya Variabel Lainnya


Diperkirakan 5 % dari biaya variabel tambahan
= 0,05 × Rp 16.060.678.704,-
= Rp 803.033.935,-

Total biaya variabel = Rp 162.869.882.674,-


Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 124.191.715.725,- + Rp 162.869.882.674,-
= Rp 287.061.598.399,-

E.4 Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan


E.4.1 Laba Sebelum Pajak (Bruto)
Laba atas penjualan = total penjualan – total biaya produksi
= Rp 365.073.954.694,- - Rp 287.061.598.399,-
= Rp 78.012.356.295,-
Bonus perusahaan untuk karyawan 0,5 % dari keuntungan perusahaan
= 0,005 × Rp 78.012.356.295,- = Rp 390.061.781,-
Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UURI No. 17/00
Pasal 6 ayat 1 sehingga :
Laba sebelum pajak (bruto) = Rp 78.012.356.295,- − Rp 390.061.781,-
= Rp 77.622.294.514,-
E.4.2 Pajak Penghasilan
Berdasarkan UURI Nomor 36 Pasal 17 ayat 1b Tahun 2008, Tentang
Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak
Penghasilan (http://www.dpr.go.id/undang2/uu08/uu08-36, 2011),wajib Pajak badan
dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28%. Undang-undang ini mulai
berlaku terhitung tanggal 1 Januari 2009. Maka pajak penghasilan yang harus
dibayar adalah:

Universitas Sumatera Utara


PPh = 28% × Rp 77.622.294.514,- = Rp 21.734.242.464,-
Laba setelah pajak = Rp 77.622.294.514,- - Rp 21.734.242.464,-
= Rp 55.888.052.050,-

E.5 Analisa Aspek Ekonomi


A. Profit Margin (PM)
Laba sebelum pajak
PM = × 100 %
total penjualan

Rp 77.622.294.514,-
PM = x 100%
Rp 365.073.954.694,-
= 21,26 %

B. Break Even Point (BEP)


Biaya Tetap
BEP = × 100 %
Total Penjualan − Biaya Variabel

Rp 124.191.715.725 -
BEP = × 100%
Rp 365.073.954.694 - Rp 162.869.882.674,-
= 61,42 %

Kapasitas produksi pada titik BEP = 61,42 % × 30.000 ton/tahun


= 18425,699 ton/tahun
Nilai penjualan pada titik BEP = 61,42 % × Rp 365.073.954.694,-
= Rp 224.224.766.332,-

C. Return on Investment (ROI)


Laba setelah pajak
ROI = × 100 %
Total modal investasi

55.888.052.050,-
ROI = x 100%
Rp 310.744.244.168,-
= 17,99 %
D. Pay Out Time (POT)

1
POT = x 1 tahun
0,1799

Universitas Sumatera Utara


POT = 5,56 tahun

E. Return on Network (RON)


Laba setelah pajak
RON = × 100 %
Modal sendiri

Rp 55.888.052.050,-
RON = x 100%
Rp 186.446.546.501,-
RON = 29,98 %

F. Internal Rate of Return (IRR)


Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut “Cash Flow”. Untuk
memperoleh cash flow diambil ketentuan sebagai berikut:
- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun
- Masa pembangunan disebut tahun ke nol
- Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun
- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke – 10
- Cash flow adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan.
Dari Tabel E.11, diperoleh nilai IRR = 31,04 %

Universitas Sumatera Utara


400.000
Biaya tetap

Harga (milyar rupiah)) Biaya variabel


300.000
Biaya produksi

Penjualan
200.000

100.000

0.000
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Kapasitas Produksi (%)

Gambar E.2 Grafik Break Event Point (BEP)

Universitas Sumatera Utara


Tabel. E.11 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)
Laba sebelum Laba Sesudah Penyusutan Net Cash Flow P/F pada i PV pada P/F pada PV pada
Thn Pajak (Rp)
pajak (Rp) pajak (Rp) (Rp) (Rp) = 31% i = 31 % i = 32 % i = 32 %
0 - - - - -310744244168 1 -310744244168 1 -310744244168
1 77622294514 21734242464 55888052050 30364065924 86252117974 0.7634 65841311431 0.7576 65342513617
2 85384523965 23907666710 61476857255 30364065924 91840923179 0.5827 53517232783 0.5739 52709437086
3 93922976361 26298433381 67624542980 30364065924 97988608905 0.4448 43587474397 0.4348 42604335758
4 103315273998 28928276719 74386997278 30364065924 104751063203 0.3396 35569131172 0.3294 34503465293
5 113646801397 31821104391 81825697006 30364065924 112189762931 0.2592 29080157344 0.2495 27995199987
6 125011481537 35003214830 90008266707 30364065924 120372332631 0.1979 23817649650 0.1890 22755327447
7 137512629691 38503536313 99009093377 30364065924 129373159302 0.1510 19540924834 0.1432 18527919936
8 151263892660 42353889945 108910002715 30364065924 139274068640 0.1153 16058312222 0.1085 15110499237
9 166390281926 46589278939 119801002987 30364065924 150165068911 0.0880 13216828626 0.0822 12342511453
10 183029310119 51248206833 131781103285 30364065924 162145169210 0.0672 10894092481 0.0623 10096357086
378870773 -8756677269

 
 × (32% − 31% )
378870773
IRR = 31 %+ 
 378870773 − (−8756677269) 

= 31,04 %

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai