Anda di halaman 1dari 36

Presentasi Kasus

Stroke non hemoragik


Disusun oleh :
Andaru tri setyo wibowo
• Nama : Tn. J
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Umur : 61 th
• Agama : Islam
• Alamat : Surabaya
• Suku : Jawa
• Pekerjaan : tidak bekerja
Keluhan utama : Nyeri Dada

Pasien datang
Riwayat Penyakit Sekarang

dengankeluhan tangan Disertai mulut perot ke


dan kaki kanan kiri. Keluhan dirasakan
mendadak lemes sejak 3 saat pasien beraktivitas.
hari SMRS

Pingsan (-), nyeri kepala


(-), mual,muntah (-)
• Riwayat Penyakit Dahulu:
• Riwayat keluhan serupa sebelumnya pernah dirasakan muncul
ketika istirahat
• HT disangkal
• DM disangkal
• Penyakit jantung disangkal
• Riwayat Penyakit Keluarga:
• Riwayat keluhan serupa disangkal
• Riwayat DM dan HT disangkal
Anamnesis Sistem
Neuro : pusing (-)

Kardiorespi : berdebar (-) sesak (-)

Gastrointestinal : mual (- muntah (-)

Urinarius : nyeri BAK (-)

Muskuloskeletal : tungkai bengkak (-)


Pemeriksaan Fisik

Tekanan darah : 170/90mmHg

Suhu tubuh : 36.6 °C

Frekuensi denyut nadi : 90 x/menit reguler

Frekuensi nafas : 20 x/menit


PEMERIKSAAN FISIK KEPALA

• KU: COMPOS MENTIS, TAMPAK SAKIT RINGAN


• Kepala : Mata : Sklera ikterik (-/-); konjungtiva pucat (-/-)
• Mulut: perot ke kiri.
• Leher : JVP 5+1, Pembesaran limfonodi (-)
PEMERIKSAAN
Paru Anterior (Pulmo)
● ●
THORAKS
Dextra ● Sinistra

● Inspeksi ● Simetris statis dan dinamis, tidak● Simetris statis dan dinamis,
ada ketertinggalan gerak tidak ada ketertinggalan gerak

● Palpasi ● Fremitus simetris ● Fremitus simetris

● Perkusi ● Sonor pada seluruh lapang paru ● Sonor pada seluruh lapang
paru
● Auskultasi ● ●

● Suara Dasar ● Vesikuler pada seluruh lapang● Vesikuler pada seluruh lapang
paru dekstra paru sinistra
● Suara Tambahan ● Tidak ditemukan ronkhi maupun● Tidak ditemukan ronkhi
wheezing maupun wheezing
PEMERIKSAAN THORAKS
COR
• INSPEKSI : pulsasi ictus cordis tidak tampak
• PALPASI : ictus cordis teraba di SIC V linea midclavicula sinistra.
• PERKUSI : batas kanan jantung SIC IV sternalis dextra, batas atas jantung SIC
II linea sternalis sinistra, pinggang jantung SIC III linea parasternalis sinistra,
batas kiri jantung SIC V linea midclavicula sinistra
• AUSKULTASI : S1>S2 reguler, murmur (-), gallop (-), ekstrasistol (-)
Pemeriksaan abdomen

Inspeksi
•dinding distensi (-), dinding perut sejajar dinding
dada

Auskultasi •bunyi peristaltik (+), frekuensi 8 x/menit

Palpasi
•supel (+), tidak ada nyeri tekan pada kesembilan
regio lapang abdomen

Perkusi •Timpani (+) pada seluruh lapang abdomen


Pemeriksaan ekstremitas

• Ekstremitas:

superior inferior
Dex/sin -/- dex/sin -/-
Oedem -/- oedema -/-
Diagnosis Banding
• Hemiaprese dextra ec SNH dd SH
Px penunjang :
ELEKTROKARDIOGRAM
EKG 1
20/09/2019 (05.23)

EKG PROTROMBOLITIK
Rencana Pemeriksaan lanjutan

CT-Scan

GOLD STANDAR DIAGNOSIS SNH/SH


Daftar Masalah Aktif
• Kelemahan anggota gerak kanan
• Mulut perot ke kiri dan pelo
Diagnosis kerja
• Hemiparese dextra ec SNH dd SH
Tatalaksana

• Saat fase Akut (IGD) :


• BEDREST
• Inj. Citicholin 1000 mg
• Aspilet 4 tab
• RAWAT bangsal
STROKE
STROKE
• Merupakan sindrom klinis yang terdiri dari deficit neurologis, baik
fokal maupun global, yag terjadi secara tiba-tiba, dengan
progresivitas yang cepat, berlagsung 24 jam atau lebih atau langung
menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh
gangguan vascular atau peredaran darah otak non traumatic.
Klasifikasi Stroke

Stroke non perdarahan/


Stroke perdarahan
iskemik/ infark
• Ateri yang terlibat • Intracerebral
• Tipe penyumbatan hemorrhage
• Subarachnoid
hemorrhage
Terminologi dalam serangan iskemik

Transient ischemic attack


• Defisit neruologis fokal akut yag timbul karena ganguan
aliran darah otak sepintas, dan menghilang < 24 jam

Reversible ischemic neurological deficits


• Defisit neruologis fokal akut yag timbul karena ganguan
aliran darah otak sepintas, dan menghilang >24 jam dan
<72 jam
Prolonged reversible ischemic
neurological deficits
•Defisit neruologis fokal akut yag timbul
karena ganguan aliran darah otak
sepintas, dan menghilang >72 jam dan <7
hari
Terminologi dalam stroke iskemik

Stroke in evolution (progressing stroke)


• Defisit neurologis karena gangguan aliran darah otak yang
terus memburuk setelah 48 jam

Completed stroke
• Defisit neurologis karena gangguan aliran darah otak yang
secara cepat menjadi stabil/ tidak berkembang lagi.
SUBTIPE STROKE ISKEMIK
Stroke Trombotik Pembuluh Darah besar
• Sebagian besar terjadi saat tidur, saat pasien relative mengalami
dehidrasi dan dinamika sirkulasi menurun. Gejala dan tanda akibat
stroke iskemik bergantung pada lokasi sumbatan dan tingkat aliran
kolateral di jaringan yang terkena. Stroke ini berkaitan dengan lesi
aterosklerotik.
• hipertensi non simtomatik pada pasien usia lanjut harus diterapi
secara hati-hati dan cermat, karena penurunan mendadak tekanan
darah dapat memicu stroke atau iskemia arteri koronaria atau
keduanya.
Stroke Embolik
• Asal stroke embolik dapat dari suatu arteri distal atau jantung.
Biasanya serangan terjadi saat pasien beraktivitas. Pasien dengan
stroke kardioembolik memiliki risiko besar menderita stroke
hemoragik di kemudian hari.
Stroke Kriptogenik
• Biasnaya berupa oklusi mendadak pembuluh intrakranium besar
tanpa penyebab yang jelas walaupun telah dilakukan pemeriksaan
diagnostic dan evaluasi klinis yang ekstensif.
Stroke hemoragik
• Intracerebral haemorrhage
• Subarachnoid haemorrhage

Perdarahan Intracerebral
• Pada smeua kasus stroke, perdarahan intracerebral terjadi pada 10-
15% kasus, dan 50% kasus diantaranya adalah kasus fatal.
• Perdarahan intraserebral diklasifikasikan menjadi PIS primer (80%)
dan PIS sekunder (20%).
Perbedaan SH dan SNH
● Gejala ● Stroke hemoragik ● SNH
● ICH ● SAH
● Defisit fokal ● Berat ● Ringan ● Berat rigan
● Onset ● Menit/ jam ● 1-2 menit ● Pelan (jam/hari)
● Nyeri kepala ● hebat ● Sangat hebat ● Ringan
● Muntah ● sering ● sering ● Tidak, kec. Lesi di
batang otak
● Hipertensi ● Hampir selalu ● Biasanya tidak ● Sering kali

● Penurunan ● ada ● ada ● Tidak ada


kesadaran
● Kaku kuduk ● jarang ● ada ● Tidak ada
● Hemiparesis ● Sering dari awal ● Permulaan tidak ada ● Sering dari awal
● Gangguan bicara ● Bisa ada ● jarang ● Sering
● Likuor ● berdarah ● berdarah ● Jernih
● Paresis/ gg N III ● Tidak ada ● Bisa ada ● Tidak ada
Stroke Ischemik (80%)

• Infark akut (4 jam) • Infark sub akut (4 hari)


• Gambaran gray-white • Perubahan zona gelap
junction hamper tidak (hipodensitas) tampak
kelihatan dan sulcus jelas dan “mass effect”
tidak tampak (edema (kompresi ventrikel)
cerebri fokal)
Intracerebral haemorrhage (ICH)
• Dapat disebabkan karena
trauma spontan
• ICH spontan merupakan
stroke hemoragik dan
paling sering
disebabkan oleh
Hypertensive
haemorrhage pada
deep penetrating
branches dari arteri-
arteri cerebral
Subarachnoid Hemorrhage (SAH)
• Aneurisma arteri pada
circulus arteriosus
willis
• Thunderclap headache
• Muntah, kaku kuduk
• Tanda-tanda iritasi
meninges
(menigismus)
• Gambaran hyperdense
(darah) yang mengisi
higga celah-celah
sulcus dan fissure
Gejala Klinis Stroke
Stroke (pemeriksaan)
• CT-scan  Gold standard. Perdarahan akan memperlihatkan gambaran
HIPERDENS. Gambaran iskemik akan menyebabkan Gambaran
HIPODENSE.
• MRI  dapat dilakukan untuk menyingkirkan hemoragik dan meninjang
hasil CT-scan.
Tatalaksana STROKE
• Menjaga airway, breathing, dan circulation.
• Pada stroke sikemik, reperfusi dapat dilakukan menggunakan rt-PA.
• Pada stroke gemoragik tatalaksana dilakukan dengan memposisikan
tubuh lebih tinggi, pemberian mannitol 20-25%. Kontrol tekanan
darah jika MAP>130
Manajemen Stroke Iskemik Akut
• Trombolisis r-TPA
Sangat direkomendasikan untuk diberikan sesegera mungkin setelah
diagnosis stroke sikemik akut tegak.
Bila diberikan dalam 3 jam pasca onset  memberikan benefit untuk
stroke iskemik.
Dosis r-TPA= 0,9 mg/ KG, 10% bolus inisial, 90% dalam infus habis
dalam 60 menit.
Antikoagulan atau antiplatelet tidak boleh diberikan dalam 24 jam.
Tatalaksana Hipertensi Pada Stroke
Iskemik
• TD diturunkan sekitar 15% (systole maupun diastole) dalam 24 jam
pertama setelah awitan apabila TDS> 220 mmHg, TDD >120 mmHg.
• Apabila akan diberi terapi trombolitik, Tekanan darah diturunkan
hingga TDS <185 mmHg dan TDD <110 mmHg (AHA/ASA, class I,
level of evidence .

Anda mungkin juga menyukai