Anda di halaman 1dari 36

OLEH : Bhara Julyandhika Irdi/ 09711083

 Nama : Ny. Astrid Diyah Harera P


 Umur : 25 tahun
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Alamat : Jln. Darmomulyo L19.
Kartoharjo. Madiun
 Nama Suami : Tn. Putut Sayo Wibowo
 Umur Suami : 26 tahun
 Pendidikan : SLTA
 Pekerjaan : Swasta
 Masuk : 6 Juli 2013 pukul 08.00
 Keluar : 9 Juli 2013 pukul 14.00
 Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan mual
dan muntah yang dirasakan sejak umur kehamilan 6
minggu. Karena tidak tahan pasien memeriksakan diri
ke Rumah Sakit.
 Riwayat Haid : Pertama saat usia 15 tahun,
siklus 28 hari, teratur.Lama Haid 7 hari, jumlah
sedang, disminore (+) sebelum dan selama haid, lama
dismenore 3 hari.
HPHT : 26-03-2013
 Riwayat Perkawinan :
◦ Status : kawin
◦ Banyak : 1 kali
◦ Usia kawin : 24 tahun
◦ Lama kawin : 1 tahun
 Riwayat Kontrasepsi
◦ Kontrasepsi sebelum kehamilan ini: (-)
 Riwayat Persalinan yang lalu
◦ Hamil Ini
 Riwayat Persalinan sekarang
◦ Tgl. (-) jam (-) his mulai
◦ Tgl. (-) jam (-) ketuban pecah
◦ Tgl. (-) jam (-) keluar
darah/lendir
 HPHT : 26-03-2013
 HPL : 31-12-2013
◦ Umur Kehamilan : 13/14 minggu
 Kesadaran : 4-5-6 (Compos Mentis)
 Keadaan umum : Baik
 Vital sign :
◦ TD : 110/70 mmHg
◦ Temp(Rect) : 37,1º C
◦ Nadi : 84 x/menit
◦ RR : 20 x/menit
 Kepala / Leher : Anemis (-), Ikterik (-),
Sianosis (-), Dispneu (-)
 Kardiovaskuler: S1 S2 Tunggal, Bising (-)
 Respirasi : Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
 Muskuloskeletal : Edema (-/-)
 V/V : fluxus(-), fluor(-)
 P : tertutup licin
 CU : anterofleksi, membesar sesuai usia
kehamilan 14 minggu
 AP D/S : massa (-), nyeri (-)
 CD : tak
 Pemeriksaan Penunjang
◦ USG (06-7-2013) terdapat janin intrauterin, DJJ
(+), UK 14/15 minggu
 Diagnosis
◦ G1P00000 14/15 mgTH+ Hiperemesis Gravidarum
 Penatalaksanaan
◦ Cek DL elektrolit
◦ Bed rest total
◦ Infus RL:D5 = 2:2
◦ Drip neurobion dalam RL 500cc
◦ Injeksi ranitidin 3x1
◦ Injeksi Metoclopramid 3x1
◦ Injeksi ondancentron 3x1
◦ Mx kel/VS/ tanda-tanda dehidrasi
06 Juli 2013 08.30
 SUBJECTIVE
◦ Kel (-)
 OBJECTIVE
 STATUS UMUM
◦ Keadaan umum :Baik
◦ GCS :4 5 6 (Compos Mentis)
◦ Vital Sign
 TD :130/90 mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Suhu : 37,2 C
 RR : 18x/menit
 Hasil Laboratorium :
 DL :WBC : 10.000
 HGB : 11.6
 HCT : 36
 PLT : 245.
 Elektrolit :
 Natrium : 119 mmol/L
 Kalium : 2,6 mmol/L
 Chlorida : 116 mmol/L
 Telah lahir bayi perempuan/ SC/ 8-9/ 2700/
46 cm, tac, anus (+), Ketuban jernih, LK
33/31/29
 Placenta lahir dengan tarikan koker ringan
 Dipasang IUD pasca plasenta
 Luka operasi dijahit lapis demi lapis
kemudian ditutup
 Kassa steril ± 20 cm, KU/CU baik
 Perdarahan sedang, gastrul 4 tab/ rec.
 Subjektif
◦ Nyeri pada bekas luka operasi, rembesan darah (-),
flatus (+), intake mau
 Objektif
◦ STU : CM AICD/----
- KU baik
- TD 120/80 , N 84x/m , t ax :36,8 , RR :18x/menit
◦ Status Obstetri
- TFU : 2 JBP
- CU : (+) baik
- Fluxus : (-)
 Assesment
◦ P1001 Post Partum SC + IUD. Hari ke I (a.i CPD)
 Planning
◦ Aff infus + kateter
◦ Tunggu hasil DL post op
◦ Rob 1 x 1
◦ Asam mefenamat tab 3 x 500 mg p.o
◦ Observasi keluhan / VS/ fluxus / CU/ luka op
 Subjektif
◦ Nyeri luka bekas operasi, flatus (+)
 Objektif
◦ Status Umum : CM AICD/ ----
- KU baik
- TD 110/80 , N 82x/m , t ax :37 , RR : 20x/menit
 Status Obstetri
◦ TFU : 2 JBP
◦ CU : (+) baik
◦ Fluxus : (-)
 Assesment
◦ P1001 Post Partum SC + IUD. Hari ke II (a.i CPD)
 Planning
◦ Diet TKTP
◦ Mobilisasi
◦ Rob 1 x 1
◦ Asam mefenamat tab 3 x 500 mg p.o
◦ Pro rawat luka besok
 Subjektif
◦ Keluhan (-),
 Objektif
◦ Status Umum : CM AICD/ ----
- KU baik
- TD 110/70 , N 84x/m , t ax :36,5 , RR : 18 , c/p :
dbn
 Status Obstetri
◦ TFU : 3 JBP
◦ CU : (+) baik
◦ Fluxus : (-)
 Assesment
◦ P1001 Post Partum SC + IUD. Hari ke III (a.i. CPD)
 Planning
◦ Pro rawat luka hari ke 5
◦ Asam mefenamat tab 3x500 mg p.o
◦ Rob 1x1 tab
◦ kontrol poli nifas
 Disproporsi Sefalopelvik atau Cephalo Pelvic
Disproportion (CPD) adalah keadaan yang
menggambarkan ketidaksesuaian antara
kepala janin dan panggul ibu sehingga janin
tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi
sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit,
janin yang besar ataupun kombinasi
keduanya
 Janin yang besar
 Kelainan posisi dan presentasi
 Panggul sempit
 Janin yang besar ialah janin yang beratnya
lebih dari 4000 gr
 Kesukaran yang ditimbulkan dalam
persalinan karena besar kepala atau besarnya
bahu. Karena regangan dinding rahim oleh
anak yang sangat besar, dapat timbul inersia
uteri dan kemungkinan perdarahan
postpartum akibat atonia uteri juga lebih
besar
A.Presentasi muka
 Presentasi muka : presentasi kepala dengan
defleksi maksimal hingga oksiput mengenai
pinggul dan muka terarah kebawah (kaudal
terhadap ibu).
 Presentasi muka dapat disebabkan :
- Panggul sempit
- Bayi besar
- Multiparitas
- Lilitan talipusat leher
- Anencephal
B.Presentasi dahi
 Presentasi dahi : presentasi kepala dengan
defleksi yang sedang.
 Etiologinya hampir sama dengan presentasi
muka. Biasanya merupakan keadaan sementara
dan sering berubah menjadi presentasi muka
atau belakang kepala.
 Presentasi dahi jarang dapat diketahui dalam
kehamilan. Namun dapat dicurigai keadaan
tersebut bila dengan pemeriksaan dalam pada
pembukaan yang cukup besar, akan teraba
sutura frontalis, ubun-ubun besar, pinggir orbita
dan pangkal hidung.
C.Letak lintang
 Pada letak lintang, sumbu panjang anak tegak lurus
atau hampir tegak lurus pada sumbu panjang ibu.
 Pada letak lintang, bahu menjadi bagian terendah,
yang disebut presentasi bahu atau presentasi
akromion
 Jika punggung terdapat didepan disebut
dorsoanterior, jika dibelakang disebut
dorsoposterior.
 Penyebab letak lintang yaitu : dinding perut kendur
seperti pada multiparitas, kesempitan panggul,
plasenta previa, prematuritas, kelainan bentuk rahim,
mioma uteri, kehamilan ganda
 Panggul disebut sempit bila ukurannya
kurang dari ukuran yang normal. Kesempitan
panggul bisa pada pelvic inlet, midpelvis,
pelvic outlet atau kombinasi dari ketiganya
 Pintu atas panggul dianggap sempit apabila
diameter anterioposterior terpendeknya
(konjugata vera) kurang dari 10 cm atau
apabila diameter transversal terbesarnya
kurang dari 12 cm
 Kemungkinan penyempitan pintu tengah
panggul apabila diameter interspinarum
ditambah diameter sagitalis posterior
panggul tengah adalah 13,5 cm atau kurang.
Ukuran terpenting yang hanya dapat
ditetapkan secara pasti dengan rontgent
pelvinometri ialah distansia interspinarum
 Penyempitan pintu bawah panggul terjadi bila
diameter distantia intertuberosum berjarak 8
cm atau kurang.
 1. Anamnesis dan Px. Umum
 2. Pelvimetri
 3. Metode Osborn dan metode Muller Munro
Kerr
 Persalinan Percobaan
 Seksio Cesarea
 Setelah dilakukan penilaian ukuran panggul
serta hubungan antara kepala janin dan
panggul dapat diperkirakan bahwa persalinan
dapat berlangsung per vaginan dengan
selamat dapat dilakukan persalinan
persalinan percobaan
 Persalinan percobaan ada dua macam yaitu
trial of labour dan test of labour.
 Trial of labour serupa dengan persalinan
percobaan di atas, sedangkan test of labour
sebenarnya adalah fase akhir dari trial of
labour karena baru dimulai pada pembukaan
lengkap dan berakhir 2 jam kemudian
 Persalinan percobaan dihentikan apabila
pembukaan tidak atau kurang sekali
kemajuannnya, keadaan ibu atau anak kurang
baik, ada lingkaran bandl, setelah pembukaan
lengkap dan ketuban pecah kepala tidak
masuk PAP dalam 2 jam meskipun his baik,
serta pada forceps yang gagal
 Seksio sesarea elektif dilakukan pada
kesempitan panggul berat dengan kehamilan
aterm, atau disproporsi sephalopelvik yang
nyata.
 Seksio juga dapat dilakukan pada kesempitan
panggul ringan apabila ada komplikasi
seperti primigravida tua dan kelainan letak
janin yang tak dapat diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai