Umur : 25 tahun Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jln. Darmomulyo L19. Kartoharjo. Madiun Nama Suami : Tn. Putut Sayo Wibowo Umur Suami : 26 tahun Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Swasta Masuk : 6 Juli 2013 pukul 08.00 Keluar : 9 Juli 2013 pukul 14.00 Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan mual dan muntah yang dirasakan sejak umur kehamilan 6 minggu. Karena tidak tahan pasien memeriksakan diri ke Rumah Sakit. Riwayat Haid : Pertama saat usia 15 tahun, siklus 28 hari, teratur.Lama Haid 7 hari, jumlah sedang, disminore (+) sebelum dan selama haid, lama dismenore 3 hari. HPHT : 26-03-2013 Riwayat Perkawinan : ◦ Status : kawin ◦ Banyak : 1 kali ◦ Usia kawin : 24 tahun ◦ Lama kawin : 1 tahun Riwayat Kontrasepsi ◦ Kontrasepsi sebelum kehamilan ini: (-) Riwayat Persalinan yang lalu ◦ Hamil Ini Riwayat Persalinan sekarang ◦ Tgl. (-) jam (-) his mulai ◦ Tgl. (-) jam (-) ketuban pecah ◦ Tgl. (-) jam (-) keluar darah/lendir HPHT : 26-03-2013 HPL : 31-12-2013 ◦ Umur Kehamilan : 13/14 minggu Kesadaran : 4-5-6 (Compos Mentis) Keadaan umum : Baik Vital sign : ◦ TD : 110/70 mmHg ◦ Temp(Rect) : 37,1º C ◦ Nadi : 84 x/menit ◦ RR : 20 x/menit Kepala / Leher : Anemis (-), Ikterik (-), Sianosis (-), Dispneu (-) Kardiovaskuler: S1 S2 Tunggal, Bising (-) Respirasi : Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-) Muskuloskeletal : Edema (-/-) V/V : fluxus(-), fluor(-) P : tertutup licin CU : anterofleksi, membesar sesuai usia kehamilan 14 minggu AP D/S : massa (-), nyeri (-) CD : tak Pemeriksaan Penunjang ◦ USG (06-7-2013) terdapat janin intrauterin, DJJ (+), UK 14/15 minggu Diagnosis ◦ G1P00000 14/15 mgTH+ Hiperemesis Gravidarum Penatalaksanaan ◦ Cek DL elektrolit ◦ Bed rest total ◦ Infus RL:D5 = 2:2 ◦ Drip neurobion dalam RL 500cc ◦ Injeksi ranitidin 3x1 ◦ Injeksi Metoclopramid 3x1 ◦ Injeksi ondancentron 3x1 ◦ Mx kel/VS/ tanda-tanda dehidrasi 06 Juli 2013 08.30 SUBJECTIVE ◦ Kel (-) OBJECTIVE STATUS UMUM ◦ Keadaan umum :Baik ◦ GCS :4 5 6 (Compos Mentis) ◦ Vital Sign TD :130/90 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 37,2 C RR : 18x/menit Hasil Laboratorium : DL :WBC : 10.000 HGB : 11.6 HCT : 36 PLT : 245. Elektrolit : Natrium : 119 mmol/L Kalium : 2,6 mmol/L Chlorida : 116 mmol/L Telah lahir bayi perempuan/ SC/ 8-9/ 2700/ 46 cm, tac, anus (+), Ketuban jernih, LK 33/31/29 Placenta lahir dengan tarikan koker ringan Dipasang IUD pasca plasenta Luka operasi dijahit lapis demi lapis kemudian ditutup Kassa steril ± 20 cm, KU/CU baik Perdarahan sedang, gastrul 4 tab/ rec. Subjektif ◦ Nyeri pada bekas luka operasi, rembesan darah (-), flatus (+), intake mau Objektif ◦ STU : CM AICD/---- - KU baik - TD 120/80 , N 84x/m , t ax :36,8 , RR :18x/menit ◦ Status Obstetri - TFU : 2 JBP - CU : (+) baik - Fluxus : (-) Assesment ◦ P1001 Post Partum SC + IUD. Hari ke I (a.i CPD) Planning ◦ Aff infus + kateter ◦ Tunggu hasil DL post op ◦ Rob 1 x 1 ◦ Asam mefenamat tab 3 x 500 mg p.o ◦ Observasi keluhan / VS/ fluxus / CU/ luka op Subjektif ◦ Nyeri luka bekas operasi, flatus (+) Objektif ◦ Status Umum : CM AICD/ ---- - KU baik - TD 110/80 , N 82x/m , t ax :37 , RR : 20x/menit Status Obstetri ◦ TFU : 2 JBP ◦ CU : (+) baik ◦ Fluxus : (-) Assesment ◦ P1001 Post Partum SC + IUD. Hari ke II (a.i CPD) Planning ◦ Diet TKTP ◦ Mobilisasi ◦ Rob 1 x 1 ◦ Asam mefenamat tab 3 x 500 mg p.o ◦ Pro rawat luka besok Subjektif ◦ Keluhan (-), Objektif ◦ Status Umum : CM AICD/ ---- - KU baik - TD 110/70 , N 84x/m , t ax :36,5 , RR : 18 , c/p : dbn Status Obstetri ◦ TFU : 3 JBP ◦ CU : (+) baik ◦ Fluxus : (-) Assesment ◦ P1001 Post Partum SC + IUD. Hari ke III (a.i. CPD) Planning ◦ Pro rawat luka hari ke 5 ◦ Asam mefenamat tab 3x500 mg p.o ◦ Rob 1x1 tab ◦ kontrol poli nifas Disproporsi Sefalopelvik atau Cephalo Pelvic Disproportion (CPD) adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya Janin yang besar Kelainan posisi dan presentasi Panggul sempit Janin yang besar ialah janin yang beratnya lebih dari 4000 gr Kesukaran yang ditimbulkan dalam persalinan karena besar kepala atau besarnya bahu. Karena regangan dinding rahim oleh anak yang sangat besar, dapat timbul inersia uteri dan kemungkinan perdarahan postpartum akibat atonia uteri juga lebih besar A.Presentasi muka Presentasi muka : presentasi kepala dengan defleksi maksimal hingga oksiput mengenai pinggul dan muka terarah kebawah (kaudal terhadap ibu). Presentasi muka dapat disebabkan : - Panggul sempit - Bayi besar - Multiparitas - Lilitan talipusat leher - Anencephal B.Presentasi dahi Presentasi dahi : presentasi kepala dengan defleksi yang sedang. Etiologinya hampir sama dengan presentasi muka. Biasanya merupakan keadaan sementara dan sering berubah menjadi presentasi muka atau belakang kepala. Presentasi dahi jarang dapat diketahui dalam kehamilan. Namun dapat dicurigai keadaan tersebut bila dengan pemeriksaan dalam pada pembukaan yang cukup besar, akan teraba sutura frontalis, ubun-ubun besar, pinggir orbita dan pangkal hidung. C.Letak lintang Pada letak lintang, sumbu panjang anak tegak lurus atau hampir tegak lurus pada sumbu panjang ibu. Pada letak lintang, bahu menjadi bagian terendah, yang disebut presentasi bahu atau presentasi akromion Jika punggung terdapat didepan disebut dorsoanterior, jika dibelakang disebut dorsoposterior. Penyebab letak lintang yaitu : dinding perut kendur seperti pada multiparitas, kesempitan panggul, plasenta previa, prematuritas, kelainan bentuk rahim, mioma uteri, kehamilan ganda Panggul disebut sempit bila ukurannya kurang dari ukuran yang normal. Kesempitan panggul bisa pada pelvic inlet, midpelvis, pelvic outlet atau kombinasi dari ketiganya Pintu atas panggul dianggap sempit apabila diameter anterioposterior terpendeknya (konjugata vera) kurang dari 10 cm atau apabila diameter transversal terbesarnya kurang dari 12 cm Kemungkinan penyempitan pintu tengah panggul apabila diameter interspinarum ditambah diameter sagitalis posterior panggul tengah adalah 13,5 cm atau kurang. Ukuran terpenting yang hanya dapat ditetapkan secara pasti dengan rontgent pelvinometri ialah distansia interspinarum Penyempitan pintu bawah panggul terjadi bila diameter distantia intertuberosum berjarak 8 cm atau kurang. 1. Anamnesis dan Px. Umum 2. Pelvimetri 3. Metode Osborn dan metode Muller Munro Kerr Persalinan Percobaan Seksio Cesarea Setelah dilakukan penilaian ukuran panggul serta hubungan antara kepala janin dan panggul dapat diperkirakan bahwa persalinan dapat berlangsung per vaginan dengan selamat dapat dilakukan persalinan persalinan percobaan Persalinan percobaan ada dua macam yaitu trial of labour dan test of labour. Trial of labour serupa dengan persalinan percobaan di atas, sedangkan test of labour sebenarnya adalah fase akhir dari trial of labour karena baru dimulai pada pembukaan lengkap dan berakhir 2 jam kemudian Persalinan percobaan dihentikan apabila pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuannnya, keadaan ibu atau anak kurang baik, ada lingkaran bandl, setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah kepala tidak masuk PAP dalam 2 jam meskipun his baik, serta pada forceps yang gagal Seksio sesarea elektif dilakukan pada kesempitan panggul berat dengan kehamilan aterm, atau disproporsi sephalopelvik yang nyata. Seksio juga dapat dilakukan pada kesempitan panggul ringan apabila ada komplikasi seperti primigravida tua dan kelainan letak janin yang tak dapat diperbaiki.