Anda di halaman 1dari 43

Presentasi Kasus

STEMI

DISUSUN OLEH :
ACHWIDO ARJUNDANANTO W.
12711152
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 56 th
Agama : Islam
Alamat : Kalikajar, Wonosobo
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pegawai swasta
Keluhan utama : Nyeri Dada

Pasien rujukan dari PKU Seperti ditindih di sebelah


Riwayat Penyakit Sekarang

Muhammadiyah dada tengah, menjalar


Kutowinangun dengan hingga ke lengan kiri. Dipicu
keluhan nyeri dada yang oleh aktivitas (lari)tidak
mendadak sejak 2 jam membaik dengan istirahat.
SMRS Nyeri muncul terus menerus

KU bersamaan dengan
sesak napas (+)
berdebar (+) pusing (+)
dan mual (+).
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat keluhan serupa sebelumnya pernah dirasakan muncul ketika
istirahat
HT disangkal
DM disangkal
Penyakit jantung disangkal
Riwayat kolesterol tinggi +/- 3-6 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat keluhan serupa disangkal
Riwayat DM dan HT disangkal
Anamnesis Sistem
Neuro : pusing (+)

Kardiorespi : berdebar (+) sesak (+)

Gastrointestinal : mual (+) muntah (-)

Urinarius : nyeri BAK (-)

Muskuloskeletal : tungkai bengkak (-)


Pemeriksaan Fisik

Tekanan darah : 120/70mmHg

Suhu tubuh : 36.5 C

Frekuensi denyut nadi : 90 x/menit reguler

Frekuensi nafas : 19 x/menit


PEMERIKSAAN FISIK KEPALA

KU: COMPOS MENTIS, TAMPAK SAKIT RINGAN


Kepala : Mata: Sklera ikterik (-/-); konjungtiva pucat (-/-)
Leher : JVP 5+1, Pembesaran limfonodi (-)
PEMERIKSAAN THORAKS
Paru Anterior (Pulmo) Dextra Sinistra

Inspeksi Simetris statis dan dinamis, tidak Simetris statis dan dinamis,
ada ketertinggalan gerak tidak ada ketertinggalan gerak

Palpasi Fremitus simetris Fremitus simetris

Perkusi Sonor pada seluruh lapang paru Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi
Suara Dasar Vesikuler pada seluruh lapang paru Vesikuler pada seluruh lapang
dekstra paru sinistra

Suara Tambahan Tidak ditemukan ronkhi maupun Tidak ditemukan ronkhi


wheezing maupun wheezing
PEMERIKSAAN THORAKS

COR
INSPEKSI : pulsasi ictus cordis tidak tampak
PALPASI : ictus cordis teraba di SIC V linea midclavicula sinistra.
PERKUSI : batas kanan jantung SIC IV sternalis dextra, batas atas jantung SIC II
linea sternalis sinistra, pinggang jantung SIC III linea parasternalis sinistra, batas
kiri jantung SIC V linea midclavicula sinistra
AUSKULTASI : S1>S2 reguler, murmur (-), gallop (-), ekstrasistol (-)
Pemeriksaan abdomen

Inspeksi dinding distensi (-), dinding perut sejajar dinding


dada

Auskultasi bunyi peristaltik (+), frekuensi 8 x/menit

Palpasi supel (+), tidak ada nyeri tekan pada kesembilan


regio lapang abdomen

Perkusi Timpani (+) pada seluruh lapang abdomen


Pemeriksaan ekstremitas

Ekstremitas:
superior inferior
Dex/sin dex/sin
Oedem -/- -/-
Diagnosis Banding

Typical chest pain dd : UAP


NSTEMI
STEMI
Px penunjang : ELEKTROKARDIOGRAM

EKG PROTROMBOLITIK
Px penunjang : Darah
Rencana Pemeriksaan lanjutan

CARDIAC MARKER

GOLD STANDAR DIAGNOSIS STEMI/NSTEMI


Daftar Masalah Aktif

Nyeri dada
Sesak napas
STEMI pada EKG
Diagnosis kerja

STEMI Anterior luas lead I, aVL, V2, V3, V4


Tatalaksana

Saat fase Akut (IGD) : CPG 1 x 300 mg


BEDREST ASA 1x1
Monitoring jantung ISDN 1,5mg/jam (Syringe Pump)
Asering 500 cc/24jam Artovastatin 1 x 40mg
Diit cairan per oral 1000cc/24 jam Streptokinase 1,5 juta U/30 menit
RAWAT ICCU Arixtra 1 x 2,5mg dosis pertama IV setelah
pemberian streptokinase
Penunjang post trombolitik
EKG POSTTROMBOLITIK

EKG PROTROMBOLITIK
Penunjang saat di ICCU

HIPERKOLESTEROLEMIA PEMBERIAN STATIN


Tatalaksana

Perawatan intensif (ICCU) : Bisoprolol 1 x 1,25 mg


BEDREST Ramipril 1 x 2,5 mg
Monitoring jantung CPG 1 x 75 mg
Asering 500 cc/24jam Aspilet 1 x 80 mg
Diit cairan per oral 1000cc/24 jam ISDN 1,5mg/jam (Syringe Pump)
Cek profil lipid Simvastatin 1 x 40mg
Arixtra 1 x 2,5mg subkutan
Alprazolam 1 x 0,5 mg 0-0-1
Laxadyn 3 x 2 cth

SINDROM KORONER AKUT
KLASIFIKASI, PATOFISIOLOGI, MANAJEMEN, SERTA KOMPLIKASI TERKAIT
Sindrom Koroner Akut

Suatu kumpulan manifestasi klinis yang mencakup


dari STEMI, NSTEMI, hingga angina tak stabil. SKA bermanifes
sebagai nyeri dada persisten yang tidak membaik
dengan istirahat dan bahkan dapat muncul saat istirahat
Klasifikasi SKA

Hasil EKG ST depresi, T Hasil EKG ST Elevasi


Hasil EKG tidak
inversi, T datar serta/tanpa LBBB baru
spesifik/tanpa ST Elevasi
Cardiac marker (+) Cardiac marker (+)
Cardiac marker (-)
Partially occlusive Complete occlusive
Non occlusive trombus
trombus trombus

STEMI
NSTEMI UAP

SKA
Faktor Risiko SKA

Modifiable Non modifiable


Merokok
Aktifitas fisik Usia
Stress psikososial
Kadar LDL dan trigliserida Gender/JK
Obesitas/BMI
Riwayat Keluarga
DM
Hipertensi Faktor genetik
Patofisiologi

Pembentukan unstable atheroma & trombus coronary


Patofisiologi
Gambaran Klinis : Nyeri dada

ANGINA TIPIKAL ANGINA ATIPIKAL NYERI DADA NONKARDIAK

Nyeri dada seperti atau angina ekuivalen Nyeri pleuritik (muncul ketika
tertekan/berat daerah Nyeri dada didaerah penjalaran respirasi atau batuk)
retrosternal yang menjalar angina tipikal Nyeri abdomen tengah atau
ke lengan kiri, bahu, Rasa gangguan pencernaan, bawah
Nyeri dada yang dapat ditunjuk
intraskapuler bahkan dagu. sesak napas & rasa lemah
dengan satu jari (terutama di
Nyeri dada persisten (>20 mendadak yang tak dapat
daerah apeks ventrikel kiri)
menit) tidak membaik diuraikan. Nyeri dada yang dipicu oleh
untuk istirahat bahkan Muncul usia muda (25-40) atau gerakan tubuh atau palpasi
dapat muncul saat istirahat. tua (>75), wanita, penderita Nyeri dada durasi beberapa detik
Sering disertai: mual, sesak, DM, CKD. Nyeri dada menjalar ke
diaforesis hingga sinkop Muncul saat istirahat ekstremitas
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik hanya untuk mengidentifikasi adanya


komplikasi dari SKA dan juga untuk mendiagnosis banding
Yang mungkin bisa ditemukan adalah
Penurunan kesadaran
Hipotensi, takikardi, heartrate irreguler
suara jantung tiga (S3), gallop, pulsus defisit
ronkhi basah kasar-halus
akral dingin
Pemeriksaan penunjang: EKG

PENILAIAN ST ELEVASI ditemukannya segmen ST elevasi pada dua


sadapan yang berhubungan dengan/tanpa gambaran LBBB dan ST depresi

Tampak elevasi segmen


ST pada lead V2, V3, V4
Pemeriksaan penunjang: EKG
Pemeriksaan penunjang: EKG
EKG abnormal (ST Elevasi)

EKG normal
Pemeriksaan penunjang : cardiac marker

Pemeriksaan cardiac marker penting untuk diagnosis antara UAP


dengan NSTEMI/STEMI Bukan untuk memutuskan tindakan
kegawatan SKA
Troponin I/T GOLD STANDARD
Troponin I/T akan meningkat 2-4 jam pasca awitan
NSTEMI/STEMI ditegakkan jika enzim jantung meningkat sedikit
melampaui nilai normal atas
Pemeriksaan penunjang : cardiac marker

Keadaan lain yang akan


meningkatkan kadar troponin I/T :
Takiaritmia atau bradiaritmia berat
Miokarditis
Dissecting aneruysm
Emboli paru
Gangguan ginjal akut atau kronik
Stroke atau perdarahan
subarakhnoid
sepsis
Manajemen awal angina : IGD

Terapi ini dilakukan sebelum dilakukan EKG M O N A C O

O2 2-4 lpm

Aspirin/aspilet 160 mg kunyah

Pengambat reseptor ADP Clopidogrel 300 mg

Nitrogliserin (sbulingual) 5mg dapat diulang 3x

Morfin 1-5mg IV jika nyeri persisten


Manajemen: Algoritma SKA

Kemungkinan SKA :
Angina ekuivalen atau ciri khas dari angina
tipikal tidak semuanya ditemukan
EKG normal atau nondiagnostik
Marka jantung normal

definitif SKA :
Angina tipikal
EKG dengan gambaran STEMI, ST depresi,
T inversi atau LBBB baru
Peningkatan marka jantung
MANAJEMEN STEMI

Pada pasien dengan angina tipikal dan tidak membaik dengan pemberian nitrogliserin harus
segera dilakukan pemasangan EKG selambat-lambatnya <10 menit saat pasien tiba di RS
DIAGNOSIS STEMI SEGERA DITEGAKKAN
Terapi Reperfusi (PCI atau fibrinolitik) diindikasikan pada semua pasien dengan gejala yang
timbul <12 jam dengan ST Elevasi menetap atau LBBB baru.

DIAGNOSIS STEMI

(((REPERFUSI !!!)))

TERAPI FIBRINOLITIK (baiknya PCI PRIMER (baiknya <120


<30 menit pasca awitan) menit pasca awitan)
MANAJEMEN
AWAL STEMI
MANAJEMEN STEMI : TERAPI FIBRINOLITIK

Terapi fibrinolitik direkomendasikan diberikan <12 jam pasca awitan gejala pada pasien tanpa kontra
indikasi terhadap pemberian agen fibrinolitik

tenekteplase Ateplase reteplase

Agen fibrinolitik spesifik fibrin rekomendasi kelas I-B

Aleplase (Tpa) Bolus 15 mg IV 0,75mg/kgBB/30 menit 0,5 mg/kg/60 menit


MANAJEMEN STEMI: KI FIBRINOLITIK
MANAJEMEN STEMI : KO-TERAPI
FIBRINOLITIK

Aspirin oral loading dose 1 x 150 mg (evidence I-B) ANTI PLATELET


Clopidogrel loading dose 1 x 300 mg (evidence I-A) PENGHAMBAT RESEPTOR ADP
Antikoagulan SC Enoksaparin 1mg/kgBB 2 kali sehari (evidence II-A) atau fondaparinuks
1mg/kgBB (SC) jika diberikan streptokinase (evidence II-B)

Pencegahan pembentukan
trombus berulang
MANAJEMEN LANJUTAN: ICCU

ANTIPLATELET Aspirin dosis maintenance 1 x 80 mg


Penghambat reseptor ADP CPG 1 X 75 mg
ANTIKOAGULAN fondaparinuks terbukti efek paling baik dan keamanan paling
baik diberikan 1 x 2,5 mg SC
STATIN Tanpa mempertimbangkan hasil profil lipid
ACEI antiaterogenik dan memperbaiki sistolik jantung. Ramipril 1 x 2,5 mg
ANTI ISKEMIA
BETA BLOCKER diharapkan dapat kebutuhan oksigen miokardium dapat menurun. Ex :
bisoprolol (spesifik reseptor B1) 1X10mg
NITRAT vasodilatasi arteri dan vena menurunkan afterload dan preload
memperingan beban miokardium. Ex : IV ISDN 1,25/Jam
CCB Vasodilator arteri amlodipin 10 mg
KOMPLIKASI STEMI

Gagal jantung akut Ruptur jantung


Kongesti paru Blok jantung Bradikardia
Syok kardiogenik Infark ventrikel kanan

Aritmia Perikarditis

Supraventrikular (AF) Aneurisma ventrikel kiri

Ventrikular (PVC) Trombus ventrikel kiri

Regurgitasi mitral

Anda mungkin juga menyukai