Panduan Pelayanan Maternal Dan Perinatal
Panduan Pelayanan Maternal Dan Perinatal
PERINATAL
RSI SITI RAHMAH
2014
Lampiran Peraturan Direktur RSI Siti Rahmah
Nomor : 25/PER-DIR/RSI-SR/VI/2014
Tanggal : 10 Juni 2014
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi, yaitu
AKI 228/100.000 kelahiran hidup dan AKB 34/1000 kelahiran hidup. Dalam konferensi
tingkat tinggi PBB (2000) telah disepakati berbagai komitmen tentang tujuan pembangunan
Milenium Development Goals(MDG’s) pada tahun 2015. Ada dua sasaran dan indikator
yang secara khusus terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak yaitu :
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar 2/3 dari angka pada tahun 1990
(menjadi 20 dan 25/1000KH)
2. Mengurangi angka kematian ibu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990 (menjadi
125/100.000 kelahiran hidup)
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab
kematian ibu terbanyak di Indonesia adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, Infeksi 11%,
partus macet/lama 8%, dan aborsi 5%. Sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir
terbanyak adalah BBLR (29%), asfiksia (27%), infeksi dan tetanus (15%), masalah
pemberian minum 10%, gangguan hematologi 6%, dan lain-lain 13%.
Dari uraian tersebut dapat diketahui betapa pentingnya pelayanan maternal dan perinatal
sebagai kegiatan integrative di Rumah Sakit untuk ditingkatkan dalam upaya menurunkan
AKI dan AKB. Oleh karena itu kebijakan Departemen Kesehatan adalah mendekatkan
pelayanan obstetri dan neonatal sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai dengan
pendekatan Making Pregnancy Saver (MPS) yang mempunyai tiga pesan kunci, yaitu:
1. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga terampil.
2. Penanganan komplikasi kehamilan dan persalinan secara adekuat.
3. Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersedia akses bagi penanganan komplikasi
abortus tidak aman.
C. Sasaran
a. Rumah Sakit dan jejaringnya
b. Tenaga kesehatan terkait
c. Dinas kesehatan kabupaten/kota
d. Lintas program dan lintas sektor yang terkait
D. Ruang Lingkup
Pelayanan maternal dan perinatal di rumah sakit meliputi perawatan dan
penanganan ibu hamil, melahirkan dan nifas serta bayi baru lahir sampai usia 7 hari di
poliklinik, gawat darurat, ruang bersalin, rawat gabung, dan ruang perinatologi rumah sakit.
BAB II
Definisi dan Falsafah
A. Definisi
1. Maternal adalah jangka waktu mulai dari hamil, bersalin, sampai masa nifas (42 hari
setelah melahirkan).
2. Perinatal adalah jangka waktu dari masa konsepsi sampai 7 hari setelah lahir.
3. Neonatal adalah periode bayi baru lahir sampai usia 28 hari.
4. Kematian maternal adalah kematian seorang wanita hamil atau yang dalam 42 hari
sesudah melahirkan, tidak pandang usia dan letak kehamilan, disebabkan atau
berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya tetapi bukan disebabkan
kecelakaan.
5. Kematian perinatal adalah kematian yang terjadi pada janin dalam kandungan mulai
usia kehamilan 28 minggu sampai bayi baru lahir usia 0-7 hari.
6. Kematian neonatal adalah kematian yang tejadi pada bayi baru lahir (0-28 hari).
7. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah berat bayi lahir kurang dari 2500 gram yang
ditimbang pada saat lahir sampai 24 jam pertama setelah lahir.
8. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang menyediakan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat.
9. PONEK adalah Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif/RS 24 jam,
memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan langsung tehadap ibu hamil/ibu
bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir baik yang datang sendiri atau atas rujukan
kader, bidan dan puskesmas.
10. ICU adalah ruangan perawatan terpisah yang berada didalam rumah sakit, yang
dikelola khusus untuk mengelola pasien sakit berat dan kritis dengan melibatkan
tenaga yang terlatih khusus serta didukung dengan peralatan khusus.
11. NICU adalah ruangan perawatan terpisah yang berada dalam lingkunga rumah sakit
yang dikelola khusus untuk merawat bayi sakit atau premature yang melibatkan
tenaga yang terlatih khusus serta didukung dengan peralatan khusus.
B. Falsafah
1. Pelayanan maternal dan perinatal dikelola secara efektif dan efisien sesuai dengan
visi, misi dan tujuan rumah sakit untuk menjamin pemenuhan hak hidup, kepentingan
terbaik bagi ibu dan bayi, tidak diskriminatif dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Pelayanan maternal dan perinatal harus diselenggarakan secara kerjasama tim dan
terintegrasi antar layanan medis, keperawatan, kebidanan dan penunjang.
3. Untuk pelayanan perinatal berisiko tinggi harus mampu memenuhi kebutuhan pasien
dan ada mekanisme rujukan yang jelas di rumah sakit sehingga penderita
mendapatkan pertolongan sesegera mungkin.
BAB III
Pengorganisasian
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang optimal dari pelayanan maternal dan
perinatal perlu ditata pengorganisasian pelayanan dengan tugas dan wewenang yang jelas,
baik secara administrasi maupun secara teknis.
Dalam pelaksanaan pelayanan maternal dan perinatal di rumah sakit dilakukan
secara terpadu oleh suatu tim/ pokja yang terdiri dari berbagai unit dalam RS seperti
Kebidanan&Kandungan, Bagian Anak, Bagian Anastesi dan sebagainya yang ditetapkan
dalam surat keputusan Direktur RS.
Direktur
Komite medik
Wadir Pelayanan
- Ketua
- Sekretaris
- Anggota
Pedoman Pelayanan
Kabid Pelayanan Medis Maternal dan Perinatal Pada Rumah Sakit RSI Kabag
Kabid SR Keuangan
Keperawatan/kebidanan
B. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Direktur
a. Merupakan penanggung jawab utama dalam pelayanan maternal dan perinatal.
b. Menetapkan tim PONEK RSI SR dengan surat keputusan.
c. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (provinsi/kabupaten/kota) dan organisasi
profesi untuk kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan maternal dan perinatal.
2. Tim PONEK
a. Sebagai koordinator penyelenggaraan pelayanan maternal dan perinatal di RS.
b. Berkoordinasi dengan unit/bagian lain terkait dengan pelayanan
maternal/perinatal di RS.
c. Memberikan laporan penyelenggaraan pelayanan maternal dan perinatal di RS
kepada Direktur .
d. Membuat SPO (standar prosedur operasional) pelayanan maternal dan perinatal
untuk unit-unit terkait.
e. Pengelola sarana, prasarana, dan SDM untuk pelayanan maternal dan perinatal
f. Melakukan evaluasi dan pengembangan pelayanan maternal dan perinatal di
unit-unit terkait.
C. Ketenagaan
Kualifikasi ketenagaan yang harus ada pada pelayanan maternal dan perinatal di rumah
sakit :
1. Tenaga Medis
Dokter-dokter spesialis dan subspesialis yang diakui oleh Departemen Pendidikan
dan kebudayaan serta Departemen Kesehatan. Harus memiliki latar belakang
pendidikan , pelatihan dan pengalaman dalam bidangnya.
2. Tenaga keperawatan (Bidan/perawat)
Pelayanan perawatan di ruang maternal dan perinatal dilakukan oleh seorang
perawat atau bidan yang memiliki pendidikan, pelatihan dan pengalaman mengenai
perawatan maternal dan perinatal.
3. Tenaga kesehatan lain
Harus disediakan tenaga kesehatan lain seperti ahli gizi , farmasi sesuai dengan
kompetensinya.
BAB IV
Pelayanan Maternal dan Perinatal
A. Konsep pelayanan
1. Dilakukan secara kerjasama tim (teamwork).
2. Pelayanan dilakukan sesuai standar.
3. Peralatan yang tersedia sesuai dengan ketentuan.
4. Semua tindakan terdokumentasi dengan baik.
5. Harus ada sistem monitor dan evaluasi.
Pelayanan Maternal dan Perinatal Medik Spesialistik RSI Siti Rahmah, mencakup :
1. Pelayanan antenatal dan postnatal.
2. Pelayanan persalinan normal dan penanganan persalinan resiko sedang dan tinggi.
3. Perdarahan dalam kehamilan , persalinan dan nifas.
4. Pelayanan perinatal level 2 (NICU atau HCU).
5. Perawatan bayi dengan kelainan sedang-berat.
6. Perawatan metode kangguru utuk BBLR.
7. Inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI pada neonates.
8. Imunisasi.
9. Keluarga berencana.
Kamar tindakan
Kamar operasi
Kamar bersalin
- Pemeriksaan
penunjang
- Farmasi
E. Prosedur pelayanan
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standard profesi, standar pelayanan RSI Siti
Rahmah dan standar pelayanan operasional. Prosedur pelayanan maternal dan
perinatal adalah :
1. Pencatatan
Dalam pelayanan maternal dan perinatal di rumah sakit diperlukan mekanisme
pencatatan yang akurat.
Form MP (formulir Maternal Perinatal)
Mencatat data semua ibu bersalin / nifas dan perinatal yang masuk rumah
sakit.Pengisiannya dapat dilakukan oleh satu bidan.
Form MA (formulir Medical Audit)
Dipakai untuk menulis hasil/ kesimpulan dari audit Maternal Perinatal .yang
mengisi formulir ini adalah dokter yang bertugas dibagian kebidanan dan
kandungan (untuk kasus ibu) atau bagian anak (untuk kasus perinatal).
2. Pelaporan
Internal : laporan harian tetap dilakukan di tiap-tiap bagian di rumah sakit yang
nantinya secara periodik diserahkan kepada penanggung jawab/manajer
pelayanan maternal dan perinatal.
Eksternal : laporan dari rumah sakit ke dinas kesehatan berisi tentang informasi
kesakitan dan kematian (serta sebab kematian) ibu dan bayi baru lahir di bagian
kebidanan, kandungan serta bagian anak.
G. Sistem Pembiayaan
Pembiayaan untuk pelayanan maternal dan perinatal ditetapkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku atas dasar jenis pelayanan dan kelas perawatan.
Sistem pembiayaan :
1. Sumber
Biaya sendiri
Asuransi Pemerintah / Swasta
Perusahaan
Lain-lain
2. Pola tarif terdiri dari
Konsul dokter
Tindakan
3. Jasa medik
4. Jasa rumah sakit
5. Bahan dan alat
H. Sistem Rujukan
1. Pengertian rujukan
Sistim rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggung jawab secara timbal balik vertikal maupun horizontal, maupun
struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau permasalahan kesehatan.
SKEMA RUJUKAN :
Bidan Polindes
Masyarakat/kader/bumil/posyandu
Ket:
Rujukan
A. Definisi
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistim dimana rumah sakit membuat
asuhan pelayanan lebih aman.
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan di rumah sakit (KTD).
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
BAB VI
Sarana, Peralatan dan Obat-obatan
A. Sarana dan Peralatan
Rancang bangun dari ruang tindakan maternal perinatal maupun rawat inapnya harus
sedemikian rupa sehingga :
1. Mudah dicapai oleh pasien.
2. Penerimaan pasien dilakukan dekat dengan pelayanan.
3. Lalu lintas harus teratur dan harus dicegah kesimpangsiuran lalu lintas.
4. Adanya pembatasan yang jelas antara pelayanan umum dan khusus bagi maternal
dan perinatal.
5. Kamar yang tenang untuk pasien menunggu tindakan yang dilengkapi dengan
fasilitas memadai.
6. Ruang yang cukup untuk menyimpan peralatan, linen, obat farmasi termasuk bahan
narkotik.
7. Ruang tempat pengumpulan / pembuangan peralatan dan linen siap pakai.
8. Tersedia ruang istirahat dan kelengkapan yang cukup bagi petugas yang berada di
ruang perawatan maternal perinatal.
9. Ruang rawan intensif (NICU,ICU).
10. Ruang observasi tindakan.
11. Lengkap sesuai pelayanan (poliklinik, ruang operasi, ruang rawatan, dll).
Sistim pemeriksaan secara berkala harus dilakukan terhadap semua peralatan untuk
pertolongan maternal dan perinatal, alat-alat ini harus dipelihara oleh teknisi yang
terlatih. Berikut ini adalah sarana dan peralatan yang diperlukan untuk melakukan
pelayanan maternal dan perinatal :
Pelayanan Kelas C
Maternal
a. Sarana 1. Ruang poliklinik
2. Kamar bersalin
3. Ruang perawatan/nifas/kamar mandi
4. Ruang linen
5. Ruang perawat+kamar mandi
6. Ruang dokter+kamar mandi
7. Ruang tunggu
8. Ruang persiapan + kamar mandi
9. Ruang peralatan dan obat-obatan
10. Ruang observasi
11. Ruang operasi
12. Ruang pulih
13. Ruang cuci
b. Alat Ruang poliklinik :
1. Sphygmomanometer
2. Stetoskop
3. Body weight/high scale
4. Doppler
5. Gynaecology table
6. Examination lamp
7. USG
8. Intrumens for obgyn examination
Kamar bersalin :
1. Partus set
2. Examination lamp
3. Doppler
4. Cardiotocograph
5. Stetoskop
6. Spigmomanometer
7. Infusion stand
8. Infant weight scale
9. Oxygen set
10. Emergency light
11. Resuscitation for adult
12. Resusitation for infant
13. USG
14. Sterilisator
15. Delivery intrumens set
16. Minor surgery
17. Forceps naegele kielan
18. Vacuum extraxtor
19. Infus set
Perinatal
a. Sarana Rawat inap :
1. Ruang tindakan
2. Ruang isolasi
3. Ruang rawat ruang infesi
4. Ruang rawat non infeksi
Ruang Bayi :
1. Ruang tindakan
2. Ruang isolasi
3. Ruang perawatan
b. Alat 1. Baby incubator
2. Infant warmer
3. Suction pump
4. Baby scale
5. Infant stetoskop
6. Thermometer
7. Flash light
8. Apatel toungue
9. Baby resuscitation set
10. Infusion pump
11. Intubation set for infant
12. Baby examination table
13. Examination lamp
B. Obat-obatan
Obat-obatan dibawah ini merupakan persyaratan minimal yang harus dipunyai RSI
Siti Rahmah.
BAB VII
Pengembangan Pelayanan
A. Pengembangan SDM
Pimpinan bertanggung jawab mengenai pendidikan berkelanjutan, orientasi dan
program pelatihan staf untuk menjaga kemampuan dan meningkatkan
pelayanan.Sehingga staf dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan untuk melaksanakan tindakan dan prosedur baru sesuai dengan tuntutan
masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran.
BAB VIII
Pembinaan dan Pengawasan
A. Pembinaan
Pembinaan meliputi sumber daya manusia, sistim kerja, pemeliharaan peralatan,
kendali mutu, administrasi dan keuangan. Kegiatan pembinaan yang dapat dilakukan
antara lain :
1. Training
2. Seminar
3. Workshop
4. Peer review
5. Case management
B. Pengawasan
Pengawasan mencakup :
1. Manajemen (termasuk kopetensi SDM)
2. Teknis medis dan keperawatan
3. Sarana dan prasarana
4. Keselamatan pasien
5. Sistim rujukan
1. Evaluasi internal
a. Melakukan evaluasi dan melaporkan prestasi kerja staf.
b. Menyelidiki dan melaporkan utilisasi dari kamar tindakan dan perawatan
maternal dan perinatal.
c. Menyelidiki atau melaporkan keluhan dan kekurangan dalam pelayanan, bila
perlu memperbaikinya.
d. Menyelidiki dan melaporkan kecelakaan yang terjadi dikamar tindakan.
e. RSI Siti Rahmah harus merumuskan pembagian SDM yang mampu bekerja
cepat, tepat dan cermat dalam memberikan pelayanan sejak pasien masuk RS.
2. Evaluasi external.
Ini dapat dilakukan oleh komisi akreditasi RS (KARS) departemen kesehatan pada
akreditasi 12 pelayanan (pelayanan perinatal resiko tinggi).
PENUTUP
Pada dasarnya pelayanan maternal dan perinatal merupakan bagian dari program
kesehatan secara luas yang dampak berdampak besar pada angka kesakitan dan angka
kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB), untuk kesiapan rumah sakit rujukan dalam pemantapan
pelaksaanaan pelayanan 24 jam khusus nya kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
Dirumah sakit pelayanan maternal dan perinatal tidak saja membutuhkan keterampilan
tenaga medis ataupun asuhan keperawatan saja, tapi pengelolaan dan manajemen
pelayanan juga sangat mempengaruhi pelayanan ini. Dimana masing-masing pihak terkait
dapat memahami perannya yang selanjutnya mereka akan melakukan pelayanan ini sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Melakukan pekerjaan
yang berat pada waktu
hamil
Faktor medis
Kekurangan gizi
intrauterine/pertumbuhan
placenta yg buruk
Infeksi
Prematuritas
Toksemia Bayi dengan berat lahir rendah
Ekslamsi(syok) Hipotermia
Perdarahan
Faktor
Kriteria RS kelas C
Jenis Pelayanan 1. Pelayanan antenatal dan postnatal.
2. Pertolongan persalinan normal dan dengan
komplikasi sedang-berat.
3. Pengelolaan kasus kegawatdaruratan
maternal dan perinatal.
4. Asuhan bayi baru lahir.
5. Perawatan bayi dengan kelainan sedang-
berat.
6. Perawatan metode kangguru pada BBLR
7. IMD dan pemberian ASI pada neonatus
8. Menerima kasus rujukan dari strata 1
9. KB
10. Imunisasi