Anda di halaman 1dari 36

PEMANFAATAN TANAH DIATOM DALAM

PEMBUATAN KERTAS ORGANIK BERBAHAN DASAR


KOTORAN SAPI BRAHMAN CROSS (Bos indicus)

Oleh
Intan Larasati
NIS 141510030

BIOLOGI

SMA INSAN CENDEKIA AL KAUSAR


SUKABUMI
2016
PEMANFAATAN TANAH DIATOM DALAM
PEMBUATAN KERTAS ORGANIK BERBAHAN DASAR
KOTORAN SAPI BRHAMAN CROSS (BOS INDICUS)

KARYA ILMIAH REMAJA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Nasional 2017

Oleh

Intan Larasati

NIS 141510030

BIOLOGI

SMA INSAN CENDEKIA AL KAUSAR


SUKABUMI
2016
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Intan Larasati
NIS : 141510030
Jurusan : IPA
Judul KIR :Pemanfaatan Tanah Diatom Dalam Pembuatan Kertas Organik
Berbahan Dasar Kotoran Sapi Brahman Cross (Bos indicus)

Dengan ini saya menyatakan bahwa hasil penulisan KIR yang telah saya buat
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata pada kemudian
hari penulisan KIR ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang
lain, saya bersedia mempetanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi
berdasarkan aturan tata tertib di SMA Insan Cendekia Alkausar.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan

Sukabumi, 15 April 2016


Penulis,

Intan Larasati

NIS 141510030

LEMBAR PERSETUJUAN

iii
Karya Ilmiah Remaja (KIR) ini telah disetujui oleh guru pembimbing pada :

Hari :

Tanggal :

Persetujuan Pembimbing KIR

Pembimbing,

Ayunda R. Khameswara, S.Si

NIY 141510030

LEMBAR PENGESAHAN

iv
Karya Ilmiah Remaja ini telah dipertahankan di depan dewan penguji dan disahkan
sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional 2017

Disahkan di Sukabumi
Tanggal :
Dewan Penguji :

Nama

Tanda tangan

1. Ayunda Risha Khameswara, S.Si …………………

2. …………………

Mengetahui

Kepala SMA Insan Cendekia Alkausar, Koordinator KIR

Supriyatin, S.Si. Mung Mulyana,

NIY 20505135 NIY 21503306

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Allah SWT,
Sang mahakuasa yang telah memberikan segala ridho dan nikmat berupa kesehatan
sehingga penulis bias menyelesaikan karya ini

Muhammad SAW,
Pemimpin yang terbaik dimuka bumi ini yang telah menjadi panutan bagi seluruh
umat muslim di dunia ini.

Mama,
Hermien Kertasari
Terima kasih untuk segala pengorbanan yang tak ternilai harganya dan selalu sabar
dalam merawat dan memberikan kasih sayang yang tulus.

Papa,
Agus Awali Ismantoro
Papa yang telah mengadzani dan mengajarkan apa arti kehidupan dan selalu memberi
nasehat dan saran selama hidup ini.

Kakak,
Gita Puspitasari
Kakak yang selalu membantu dan menghibur penulis dalam keadaan apapun.

Luthfi, Salwa, Hayyu, Vania, Dinda, Shafia, Yudia dan PPG


Terimakasih untuk selalu memberi bantuan dan menghibur dikala jenuh datang

Abid, Adam, Abi, dan Rara


Selalu menghibur penulis dengan kekonyolan yang ada. You’ll be the best (friend)
I’ve ever had!

Seiglavore, Exticzenity dan Ventra da Vios

vi
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirahiim,
Segala puji dan syukur selalu dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan berkat rahnat, nikmat, dan karunia-Nya yang begitu besar ini. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
menjadi panutan pemimpin bagi setiap manusia di muka numi ini.
Tujuan penulis dalam membuat karya ilmiah ini adalah umtuk turut
berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan terutama di bidang biologi.
Dalam karya ilmiah ini, penulis akan membahas mengenai “Pemanfaatan Tanah
Diatom dalam Pembuatan Kertas Berbahan Dasar Kotoran Sapi Brahman
Cross”.
Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya ingin penulis sampaikan kepada
orangtua penulis yang telah memberi dukungan berupa doa dan rasa kasih sayang yang
mengiringi semasa hidup penulis. Tak lupa, Penulis ingin berterima kasih kepada guru
yang telah membimbing, Ibu Ayunda Risha Khameswara S.Si., atas kesabaran ibu
dalam membimbing penulis selama proses pembuatan karya ilmiah ini. Penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan karya ilmiah ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam karya
ilmiah ini tapi insyallah karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan yang
membaca karya ilmiah ini. Selamat membaca dan menikmati karya ilmiah ini

Sukabumi, 16 April 2016

Penulis

vii
ABSTRAK

Kertas daur ulang sebagai alternatif untuk mengatasi masalah lingkungan telah
lama dikenal dalam lingkup masyarakat. Salah satunya adalah kertas daur ulang yang
terbuat dari kotoran hewan yang dikenal dengan sebutan poopaper. Salah satu kotoran
hewan yang digunakan adalah kotoran sapi Brahman Cross yang mengandung sedikit
serat. Tanah diatom merupakan bahan kimia yang memiliki berbagai macam manfaat
salah satunya sebagai pengisi (filler). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
manfaat tanah diatom dalam pembuatan kertas dari kotoran sapi Brahman Cross.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi pustaka dan metode eksperimen.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tanah diatom bermanfaat sebagai pengisi
(filler) pada kertas yang terbuat dari kotoran sapi Brahman Cross yang memiliki
struktur kertas yang rapuh

Kata kunci: Kotoran sapi Brahman Cross, Tanah diatom, sebagai pengisi

ABSTRACT

Recycling paper is an alternative to decrease environmental problems that has


always been recognized in the human society. One of the alternatives to recycle
paper is to recycle paper from animal litter. This paper made from animal litter is
known as poopaper. One out of many animal litters that can be used as the base of
poopaper is the litter of the Brahman Cross cow that contains some fiber in their

viii
litter. Diatomic soil is a chemical ingredient that has many kinds of benefits. One
of the benefits of diatomic soil is they work as a filler. This research was conducted
to discover the benefits of diatomic soil in the process of making paper from the
Brahman Cross’ cow litter.The methods used to conduct this research is literature
and experimental menthod. The results of this research shows that diatomic soil is
very beneficial to be used as a filler on a poopaper made from Brahman Cross’ litter
that has a delicate paper structures.

Keywords: Brahman Cross’ litter, diatomic soil, as a filler.

DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ....................................................................................... i
HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v
LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................... vi

ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah .............................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
1.5 Hipotesis .......................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan ...................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tanah Diatom .................................................................................. 4
2.1.1 Karakteristik Tanah Diatom ................................................... 4
2.1.2 Manfaat Tanah Diatom .......................................................... 5
2.2 Kertas ............................................................................................... 5
2.2.1 Kertas Daur Ulang................................................................. 6
2.3 Sapi Brahman Cross ........................................................................ 6
2.4 Tepung Tapioka ............................................................................... 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 9
3.2 Prosedur Penelitian .......................................................................... 9
3.2.1 Alat dan Bahan ....................................................................... 9

x
3.2.2 Langkah Kerja ........................................................................ 10
3.3 Metode Penelitian ............................................................................ 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil ................................................................................................. 12
4.2 Pembahasan ..................................................................................... 12

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 14
5.2 Saran ................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15


LAMPIRAN ..................................................................................................... 17

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu penelitian .............................................................................. x

Tabel 4.1 Pengaruh tanah diatom dalam pembuatan kertas dari kotoran sapi
Brahman Cross .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR

1
Gambar 2.1 Tanah diatom ................................................................................ x
Gambar 2.3 Sapi Brahman Cross ..................................................................... x
Gambar 2.4 Tepung tapioka ............................................................................. x

2
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia semakin meningkat.
Masalah terbesar yang timbul di kemudian hari adalah jumlah sumber daya alam
(SDA) yang tersedia tidak dapat mencukupi kebutuhan manusia. Jika manusia tidak
cermat memanfaatkannya, maka akan mempercepat habisnya SDA. Salah satu
contoh SDA yang disediakan oleh alam adalah hutan. Hutan Indonesia sering
mengalami eksploitasi secara besar-besaran.
Menurut Supriyatna (2008), kerusakan hutan disebabkan oleh ekploitasi
kayu perdagangan secara besar-besaran, konversi hutan untuk kegiatan
pembangunan lain (perkebunan, transmigrasi, pertambangan), kebakaran hutan,
okupasi lahan untuk pemukiman, perladangan di dalam kawasan hutan, dan
penebangan liar (illegal logging). Berdasarkan data statistik kehutanan tahun 1993-
2001, Indonesia telah mengalami penyusutan hutan sebesar 32,2 juta hektar.
Penyusutan hutan terbesar terjadi di daerah Kalimantan dan Sumatera. Menurut
Lumbanbatu (2008), penebangan kayu yang tidak terkendali telah mengakibatkan
kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
Kayu merupakan bahan utama dalam pembuatan pulp dimana pulp
dimanfaatkan dalam industri pembuatan kertas. Menurut Lumbanbatu (2008),
kertas adalah bahan yang tipis dan rata yang dihasilkan dengan kompresi serat yang
berasal dari pulp. Dalam proses pembuatan kertas dibutuhkan sekitar jumlah pohon
Penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari belum dapat tergantikan.
Manusia kemudian mencari alternatif lain pembuatan kertas tanpa harus menebang
hutan. Kertas daur ulang merupakan kertas yang terbuat dari bahan dasar limbah
organik. Beberapa limbah organik yang dapat diolah menjadi sumber alternatif
bahan dasar kertas adalah eceng gondok (Eichornia crassipes) (Tribunjateng
)(Lumbanbatu,2008), batang pisang (Musa sp.) (kompasiana) (Suriani, 2015), atau
kotoran hewan (nasionalkompas). Kertas daur ulang dari kotoran hewan atau biasa
disebut poo paper sedang marak dikembangkan sebagai bahan aternatif selain dari

4
limbah tumbuhan. Beberapa kotoran hewan yang sudah dicobakan adalah kotoran
gajah, kuda, atau sapi.
Sapi adalah hewan yang paling umum diternakkan di Indonesia. Salah satu
jenis sapi yang kotorannya cukup potensial sebagai sumber alternatif bahan baku
kertas adalah jenis Brahman Cross. Menurut pak… , sebagai salah satu pengurus
dari peternakan PT. Rumpinary Agro Industri menjelaskan bahwa

“Sapi Brahman Cross mengkomsusi 80% kosentrat dan 20% hijauan makan
ternak (HMT), sehingga feses yang dihasilkan mengandung serat dengan jumlah
yang lebih sedikit daripada sapi perah”

Dalam proses pembuatan kertas dihasilkan kertas organik berbahan dasar


kotoran sapi Brahman Cross yang bersifat tidak terlalu rapat sehingga perlu bahan Commented [A1]: Ganti kalimatnya

pengisi ruang untuk memadatkan kertas. Salah satu bahan pengisi tersebut adalah
tanah diatom.
Tanah diatom atau diatomik silika (SiO2 .nH2O) pada umumnya digunakan
untuk bahan penyaring, bahan pemutih, bahan pengisolasi, bahan penggosok,
katalisator di laboratorium kimia, dan sumber silika dalam industri keramik (Nasril,
2001). Menurut Simangunsong (2009) salah satu kegunaan tanah diatom yang
paling penting adalah sebagai bahan pengisi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dibuat suatu penelitian dengan judul
“pemanfaatan tanah diatom dalam pembuatan kertas berbahan dasar kotoran
sapi Brahman Cross (Bos indicus)”.

1.2 Rumusan masalah


1. Apakah kotoran sapi Brahman Cross dapat dijadikan sebagai bahan dasar
pembuatan kertas?
2. Bagaimana pengaruh penambahan tanah diatom dalam pembuatan kertas
dari kotoran sapi Brahman Cross?

5
1.3 Variabel penelitian
1. Variabel kontrol, yaitu kotoran sapi Brahman Cross, metode penjemuran
kertas, dan metode pencetakan kertas.
2. Variabel bebas, yaitu tanah diatom.
3. Variabel terikat, yaitu kualitas kertas (tekstur, aroma, warna, dan
kelenturan).

1.4 Tujuan penelitian


1. Mengetahui kemungkinan kotoran sapi Brahman Cross sebagai bahan dasar
pembuatan kertas daur ulang.
2. Mengetahui pengaruh tanah diatom dalam pembuatan kertas dari kotoran
sapi Brahman Cross.

1.5 Hipotesis
𝐻1 : Tanah diatom berpengaruh dalam mengisi ruang pada kertas berbahan dasar
kotoran sapi Brahman Cross.
𝐻0 : Tanah diatom tidak berpengaruh dalam mengisi ruang pada kertas berbahan
dasar kotoroan sapi Brahman Cross

1.6 Sistematika penulisan


Penelitian dalam karya ilmiah ini tersusun dalam lima bab, yaitu bab satu
(pendahuluan) yang terbagi atas enam subbab, yaitu latar belakang, rumusan
masalah, variable penelitian, tujuan penelitian, hipotesis, dan sistematika penulisan;
bab dua (tinjauan pustaka) yang terbagi atas empat subbab, yaitu yaitu kertas,
kotoran sapi Brahman Cross, tanah diatom, dan tepung tapioka; bab tiga
(metodologi penelitian) yang terbagi atas tiga subbab, yaitu waktu dan tempat
penelitian, prosedur penelitian, dan metode penelitian; bab empat (hasil dan
pembahasan) yang terbagi atas dua subbab, yaitu hasil dan pembahasan; serta bab
lima (penutup) yang terbagi atas dua subbab, yaitu kesimpulan dan saran.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah diatom


Diatom adalah salah satu jenis mineral opal (SiO2.nH2O), dimana “n”
mengartikan jumlah molekul air. Opal merupakan salah satu mineral biasa dan
jenisnya bermacam-macam. Jenis- jenis opal adalah opal mulia, opal api, opal susu,
opal biasa atau semiopal, batu opal, hialite, gyseritw, diatom, dan lain lain
(Manurung dalam Simangunsong, 2009).

(sumber: www.amazine.co)
Gambar 2.1 Tanah Diatom

2.1.1 Karakteristik tanah diatom


Menurut Firman (2011), beberapa sifat fisika yang dimiliki oleh
tanah diatom adalah sebagai berikut:
a. kekerasan : 1 - 5 skala mohr,
b. berat jenis : 2,1 - 2,2 (kecuali yang murni sekitar 0,13 - 0,45),
c. titik cair : 1,61 °C - 1,75 °C,
d. warna : putih, abu-abu, kadang dapat berwarna lain seperti
jingga kemerah-merahan atau kekuning-kuningan;
e. indeks bias : 1,44 - 1,46;
f. daya serap : tinggi,
g. sangat berpori,

7
h. mudah pecah,
i. mempunyai daya penahan suhu.
Menurut Firman (2011), secara kimiawi, senyawa dominan yang Commented [A2]: Sumbernya siapa??

terkandung dalam tanah diatom adalah silika (SiO2). Dalam kondisi murni
di alam, tanah diatom mengandung 97% SiO2 dan selebihnya air. Hal
tersebut karena adanya pengotor yang sering dijumpai seperti besi (Fe),
alumunium (Al), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan unsur mikro lainnya.
Jenis dan jumlah unsur-unsur yang terkandung pada tanah diatom
bergantung pada tempat asalnya.

2.1.2 Manfaat tanah diatom


Menurut Manurung dalam Simangunsong (2009), manfaat tanah
diatom adalah:
a. sebagai bahan penyaring atau bahan pemutih,
b. isolator suhu dan bunyi,
c. bahan pengisi,
d. bahan penyerap dan pembawa zat,
e. bahan penggosok,
f. pendukung dan pembawa katalis dalam reaksi kimiawi,
g. bahan bangunan ringan,
h. sumber silika.

2.2 Kertas
Kertas adalah kemasan yang pertama ditemukan sebelum plastik dan logam
(Sinuhaji, 2010). Menurut Sinuhaji (2010) Saat ini kemasan kertas masih banyak
digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam
karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya yang luas.
Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikasi dan media
cetak. Commented [A3]: Sumbernya???

Pembuatan kertas secara tradisional sudah dilakukan di Indonesia sejak


abad XVI yang dikenal dengan nama “kertas daluang”. Kertas ini dibuat dari kulit

8
batang pohon saeh (Broussonetia papyrifera) dengan proses yang cukup rumit. Kertas
tersebut digunakan untuk menulis naskah-naskah tentang ajaran keagamaan Commented [A4]: Sumber pustaka???

(Kasdim, 2008)

2.2.1 Kertas daur ulang


Menurut U-Mild (2013), Kertas daur ulang atau dikenal dengan
sebutan kertas seni mulai populer pada dekade tahun 1980-an. Dengan
menerapkan teknik pembuatannya yang sama seperti teknik membuat kertas
pabrikasi, sebagian masyarakat mulai mencoba membuat kertas daur ulang
secara manual atau buatan tangan. Kemudian timbul beragam nama untuk
penyebutan kertas hasil buatan tangan, seperti kertas daur ulang (recycle
paper), kertas buatan tangan (handmade paper), maupun kertas seni (art
paper) karena fungsinya sebagai sampul atau pelapis produk seni, seperti
aksesoris atau cinderamata. Commented [A5]: Sumber???

Masyarakat melihat adanya peluang bisnis yang cukup prospektif


dari pembuatan kertas daur ulang tersebut. Pada dekade tahun 1990-an,
kertas daur ulang mulai diproduksi secara komersial. Di Yogyakarta,
beberapa kelompok seniman memproduksi kertas daur ulang
untuk kepentingan proses kreatifnya, seperti dalam pembuatan lukisan
ataupun experimental art lainnya (U-Mild, 2013)

2.3 Sapi Brahman Cross


Sapi Brahman Cross merupakan hasil persilangan sapi Brahman dengan
sapi Eropa. Sapi Brahman di Australia secara komersial jarang dikembangkan
secara murni dan banyak disilangkan dengan sapi Hereford-Shorthorn (HS). Hasil
persilangan sapi Brahman dengan Hereford dikenal dengan nama Brahman Cross
(BX) (Minish and Fox dalam S, Cherish, 2011)
Sapi Brahman Cross mempunyai punuk besar dan gelambir yang
memanjang berlipat-lipat dari kepala ke dada, memiliki kemampuan adaptasi yang
tinggi, dan daya tahan terhadap panas yang lebih baik dari sapi Eropa karena lebih

9
banyak memiliki kelenjar keringat dan kulit berminyak di seluruh tubuh yang
membantu resistensi terhadap parasit. Commented [A6]: Sumbernya dari mana? Ditulis ya…

Sapi Brahman Cross memiliki warna yang bervariasi, mulai dari abu-abu
muda, merah, sampai hitam. Sapi jantan berwarna lebih tua dari sapi betina dan
memiliki warna gelap di daerah leher, bahu, dan paha bagian bawah. Commented [A7]: Ini sumbernya ditulis juga ya…

(Sumber: www.el-hayathappyfarmer.blogspot.co.id

Gambar 2.3 Sapi Brahmann Cross

2.4 Tepung tapioka


Tepung tapioka adalah salah satu hasil olahan dari ubi kayu. Tepung tapioka
umumnya berbentuk butiran pati yang banyak terdapat dalam sel umbi singkong
(Razif, 2006; Astawan, 2009).singkong dapat tumbuh pada berbagai jenis lahan.
Umumnya singkong ditanam di kebun, pekarangan atau dipematang sawah, baik
secara monokultur maupun tumpang sari dengan kacang tanah, kacang hijau, atau
tanaman hortikultura seperti cabai. Singkong dimanfaatkan sebagai bahan pangan,
bahan baku industri, dan makanan ternak. Singkong yang telah dipanen mudah
menjadi rusak, yaitu berubah menjadi coklat kebiruan. Oleh karena itu singkong
perlu segera diolah setelah dipanen. Salah satu cara pengolahan singkong adalah
diolah menjadi tepung tapioka (Anonim dalam Sinaga, 2015).
Perekat tepung tapioka umum digunakan sebagai bahan perekat pada briket
karena banyak terdapat di pasaran, harga relatif murah, dan cara pembuatannya
mudah, yaitu cukup mencampurkan tepung tapioka dengan air, lalu dididihkan.

10
Pemilihan perekat berdasarkan pada beberapa kriteria, yaitu memiliki daya rekat
yang baik, perekat harus mudah didapat dalam jumlah banyak dan harganya murah,
serta perekat tidak boleh beracun dan berbahaya (Subroto dalam Lubis, 2011).
Menurut Lubis (2011), penggunaan perekat tepung tapioka memiliki keuntungan
antara lain menghasilkan kekuatan rekat kering yang tinggi. Commented [A8]: Iya kah? Sumbernya????

(Sumber: www.orenjieculinary.com)
Gambar 2.4 Tepung Tapioka

11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12-19 Maret 2015 di Victoria
Riverpark A2/2, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.

Tabel 3.1 Tabel Waktu Penelitian


Bulan

September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei


Kegiatan
Pekan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Pengajuan Judul √ √ √ √
Pembuatan
√ √ √ √ √
Proposal
Pengambilan
√ √ √ √ √ √ √ √
Data
Pengolahan Data √ √ √
Pembuatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Laporan
Pengujian KIR

3.2 Prosedur Penelitian


3.2.1 Alat dan Bahan

Alat: Mangkok 2 buah


Blender 1 buah Sendok 2 buah
Baskom 2 buah Ember 1 buah
Kompor 1 buah
Panci 1 buah Bahan:
Timbangan 1 buah Kotoran sapi 60 gr
Saringan 1 buah Tepung tapioka3 30gr
Gelas ukur 1 buah Koran bekas 30 gr
Karung 1 buah Tanah Diatom 30 gr
Kain

12
3.2.2 Langkah Kerja
1. Mengambil kotoran sapi kering seberat 2kg kemudian letakkan dalam
baskom yang telah disediakan
2. Sebelum mencuci kotoran sapi, kotoran sapi yang sudah kering direndam
terlebih dahulu
3. Mencuci kotoran sapi dengan cara meletakkann didalam saringan lalu dicuci
dengan air yang mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel
4. Setelah dicuci bersih lalu kotoran diperas untuk mengurangi kadar air dalam
kotoran dan diletakkan diatas karung bekas(dari hasil pencucian tersebut
didapat 600gram kotoran sapi)
5. Kotoran sapi yang telah diperas kemudian dijemur selama 3 hari dibawah
sinar matahari yang mulai dari jam (11.00-14.00)
6. Kemudian diambil kotoran sapi sebanyak 400gram lalu dimasukkan
kedalam panci dan masukkan air sebanyak 1400cc air mentah kedalam panci
7. Kotoran sapi direbus sampai warnanya berubah menjadi coklat gelap selama
30 menit menggunakan api sedang untuk menghilangkan bau dan
membunuh kuman dan bakteri
8. Mencuci kotoran yang telah direbus sebanyak 1 kali, pencucian tersebut
bermaksud untuk menghilangkan sisa kotoran yang masih menempel
9. Setelah melalui proses perebusan kemudian kotoran sapi dijemur selama 2
hari dibawah panas matahari yang
10. kotoran sapi seberat 60gr dimasukkan kedalam blender lalu masukkan 30gr
larutan diatomic dan masukkan 30gr larutan sagu tani
11. Potongan koran bekas seberat 30gr dimasukkan kedalam blender lalu tuang
air sebanyak 400cc air kemudian blender hingga menjadi bubur kertas
12. Untuk alas penjemuran kertas, kita menggunakan kain hitam ukuran dengan
cara dibentangkan lalu dibasahi dengan menggunakan air
13. Kemudian ambil 8 sendok bubur kertas kemudian pipihkan bubur kertas
dengan menggunakan tangan dan rapikanlah dengan menggunakan
penggaris

1
14. Setelah selesai kemudia kertas dijemur salam 1 hari dibawah sinar matahari

3.3 Metode Penelitian


Penelitian ini diawali dengan studi pustaka dan dilanjutkan dengan eksperimen.
Eksperimen dibagi dalam dua (2) kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan (pemberian tanah diatom). Percobaan setiap kelompok diulang tiga (3) kali.
Data percobaan yang diambil berupa data kualitatif, meliputi tekstur, aroma, warna,
dan kelenturan kertas daur ulang yang dihasilkan.

2
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pengaruh tanah diatom dalam pembuatan kertas dari kotoran sapi
Brahman Cross
Kertas daur ulang dengan menggunakan
Variabel Terikat
Tanah Diatom Tanpa Tanah Diatom
Pemurkaan kertas sedikit
Tekstur Permukaan kertas halus
kasar
Aroma Tidak berbau Agak berbau
Warna Putih Buram
Kelenturan Lentur, tidak kaku Kurang lentur , kaku

4.2 Pembahasan
Berdasarkan data pada tabel 4.1 menunjukan hasil bahwa perbedaan antara
kertas organik berbahan dasar kotoran sapi Brahman Cross yang ditambahkan dengan
tanah diatom dan yang tidak ditambahkan tanah diatom

Dapat disimpulkan bahwa tanah diatom berpengaruh dalam pembuatan kertas


organik daripada yang tidak ditambahkan tanah diatom. Berdasarkan hasil yang
didapat, kertas organik dengan penambahan tanah diatom memiliki kelenturan yang
baik dan tidak kaku. Selain itu warna yang dihasilkan cenderung lebih putih karena
tanah diatom memiliki sifat sebagai bahan penyaring atau bahan pemutih (Manurung,
2009). Sedangkan kertas organik yang tidak ditambahkan tanah diatom berwarna lebih
buram dan aroma yang dihasilkan dari proses pembuatan kertas sudak tidak tercium

3
bau yang menyengat. Tekstur yang dihasilkan dari kertas organik memiliki permukaan
kertas yang halus dan tidak mudah rapuh. Menurut Manurung (2009) Tanah diatom
memiliki sifat sebagai pengisi (filler). Sehingga tanah diatom dapat digunakan untuk
mengisi permukaan kertas organik yang kurang rapat akibat dari kotoran yang tidak
banyak mengandung serat tersebut.

4
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah:
1. kotoran sapi Brahman Cross dapat dijadikan bahan dasar pembuatan kertas
organik Commented [A9]: Sudah sesuai dengan rumusan masalah
kah?
2. Tanah diatom dapat mengisi ruang kosong pada kertas organik berbahan dasar
ruang yang kotoran sapi Brahman Cross

5.2 Saran

1. Menggunakan screen kertas agar menghasilkan kertas yang lebih tipis


2. Mengahluskan kotoran sapi Brahman Cross yang sudah kering dengan cara
ditumbuk
3. Mengunakan kotoran sapi yang berasal dari sapi penghasil susu agar
mendapatkan serat yang lebih banyak Commented [A10]: Saran2 adalah masukan atas kendala
yg kamu hadapi selama penelitian. gampangnya gini, yg
biasanya dibahas di pembahasan itulah yg dijadikan saran

5
Daftar Pustaka Commented [A11]: Cek apakah setiap sumber di dapus
memang kamu kutip. Cek siapa aja yg kamu kutip apakah
sudah ditulis di lembar dapus

Agustina, Fransiska.2011. Evaluasi Parameter Produksi Biogas dari Limbah Cair


Industri Tapioka Dalam Bioreaktor Anaerobik 2 Tahap.Semarang:
Universitas Diponegoro. Hal: 1 (Chapter 2)

Alviyani, Reza. 2014. Produksi Kertas Berbahan Baku Batang Pisang dengan
Menggunakan Jamur Pelapuk Putih sebagai Penurun Kadar lignin.
www.kompasiana.com. Diakses pada tanggal 16 April 2016.

Anonim 1. 2012. “Gambar Sapi Brahman Cross”. www.el-


hayathappyfarmer.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 16 April 2016

Anonim 2. 2016. “Gambar Tepung Tapioka”. www.orenjieculinary.com. Diakses


pada tanggal 10 April 2016

Anonim 3. “Gambar tanah diatom”. www.amazine.co. Diakses pada tanggal 10 April


2016
Anonim 4. 2011. “Kotoran Kuda untuk Kertas”. www.nasional.kompas.com. Diakses
pada tanggal 16 April 2016

Firman, Pardosi Andi. 2011. Studi Perbandingan Aktivitasi Asam dan Basa Terhadap
Tanah Diatom Sebagai Bahan Pemucat CPO (Crude Palm Oil). Medan:
Universitas Sumatera Utara. Hal:4-5

Lubis, Hasrril Amri. 2011. Uji Variasi Komposisi Bahan Pembuat Briket Kotoran Sapi
Dan Limbah Pertanian. Medan: Universitas Sumatera Utara. Hal: 4-5 (Chapter
II)

Lumbanbatu,Kasdim. 2008. Pembuatan dan Karakterisasi Kertas Eceng Gondok


Medan: Universitas Sumatera Utara. Hal: 20

Nugroho, Fajar Eko.2015. “Kreatif, Dua Siswi Tegal Ini Menyulap Eceng Gondok
Jadi Kertas. www.jateng.tribunnews.com. Diakses pada tanggal 16 April 2016

6
S, Cherish H. 2011. Pemanfaatan Pelepah Daun Kelapa Sawit yang Diamoniasi
terhadap Performans Sapi Brahman Cross. Medan: Universitas Sumatera
Utara. Hal: 18

Samosir, Alexon. 2009. Pengaruh Tawas dan Diatom (Diatomaceous Earth) Dalam
Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Metode Elektrokoagulasi. Medan:
Universitas Sumatera Utara. Hal: 24-29

Samosir P, M Haryono.2015.Pendugaan Bobot Badan Sapi Brahman Cross, Sapi Aceh


Dan Sapi Bali Berdasarkan Panjang Badan Dan Lingkar Dada. Medan:
Universitas Sumatera Utara. Hal: 1-2 (Chapter II)
Simangunsong, Morlan. 2009. Studi Pemanfaatan Tanah Diatom Aktif Sebagai
Adsorben Terhadap Senyawa Nitrogen Yang Terdapat Dalam Air Danau Toba.
Medan: Universitas Sumatera Utara. Hal: 38

Sinaga, Mega Delima. 2015. Analisis Kadar Timbal (Pb) Pada Tepung Tapioka
Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom. Medan: Universitas Sumatera
Utara. Hal: 3 (Chapter II)

Sinuhaji, Perdinand.2010. Interaksi Serat Limbah Industri Pulp Dengan Serat Nanas,
Pisang Dan Rami Pada Pembuatan Karton.Medan: Universitas Sumatera
Utara. Hal: 24

Suriana, Nova.2015. Karakteristik Kertas Berbahan Baku Batang Pisang(Musa


Paradisiaca) dan Sampah Kertas. Medan: Universitas Sumatera Utara

Supriatna, Jatna. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta:Yayasan Obor


Indonesia. Hal: 330

U-Mild, Sampurno.2013.Makalah Daur Ulang Kertas.www.scribd.com. Diakses 10


April 2016

7
Lampiran 1

Kunjungan dan pengambilan limbah kotoran sapi di PT Rumpinary Agro Industri

(HijauanMakanTernak) (Konsentrat)

(Pembersihan kandang dan penggantian alas serbuk gergaji dengan yang baru)

8
(serbuk gergaji yang sudah bercampur dengan kotoran sapi)

(sapi Brahman cross yang siap jual)

9
(Anakan sapi Brahman cross yang baru datang dari australia)

(peneliti mengambil sampel kotoran sapi Brahman Cross)

10
Lampiran 2

Proses pembuatan kertas

(Alat dan bahan untuk proses pencucian) (Menimbang kotoran)

(proses pencucian kotoran sapi) (Menjemur kotoran sapi)

11
(Proses perebusan) (Proses penjemuran setelah proses perebusan)

(Kotoran sapi yang disaring) (Alat dan bahan untuk pembuatan bubur kertas)

12
(Proses Pemblenderan) (Proses pencetakan)

(Hasil kertas yang sudah dicetak)

13

Anda mungkin juga menyukai