Oleh
Kelas : XI IPA2
SERANG – BANTEN
2012
KARYA ILMIAH
Karya ilmiah ini dibuat dan diajukan sebagai syarat kenaikan kelas
Oleh
Kelas : XI IPA2
SERANG – BANTEN
2012
i
PEMANFAATAN DAUN BAMBU SEBAGAI BAHAN DASAR
PEMBUATAN KERTAS
Pada akhirnya, peneliti berhasil membuktikan bahwa daun bambu bisa menjadi
bahan baku pembuatan kertas. Walaupun tingkat fleksibilitasnya masih kalah dengan
kertas yang diproduksi dengan bahan dasar kayu, namun kertas dari daun bambu ini
dapat dibuat dengan mudah dengan alat-alat yang sederhana. Pembuatan kertas dengan
bahan dasar daun bambu ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan
memproduksi kertas dengan bahan dasar kayu, sehingga daun bambu bisa lebih
bermanfaat dan kayu pun tidak dieksploitasi secara berlebihan.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya ilmiah ini telah dipertahankan di hadapan Guru Penguji Karya Ilmiah SMA Islam
Nurul Fikri Boarding School dan diterima untuk memenuhi persyaratan kenaikan kelas.
Pada Hari :
Tanggal :
Penguji 1 : ...............................
Penguji 2 : ...............................
Disahkan oleh
Kepala,
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini dan karena-Nya penulis dapat melewati kesulitan-kesulitan
karya ilmiah ini. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita menuju zaman yang terang benderang
seperti sekarang ini.
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini diantaranya untuk, membuktikan bahwa
limbah daun bambu bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kertas. Serta
membuktikan bahwa semua orang bisa membuat limbah daun bambu menjadi kertas.
Adapun kendala yang dihadapi penulis ketika mengerjakan karya ilmiah ini adalah
keterbatasan literatur, sulit mencari waktu yang tepat untuk mengerjakan karya ilmiah, serta
keterbatasan media penunjang penulisan dan penelitian karya ilmiah.
Dengan izin Allah telah diselesaikannya karya ilmiah ini yang merupakan syarat
kenaikan kelas SMAI Nurul Fikri Boarding School yang berjudul “Pemanfaatan Daun
Bambu Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kertas”
Pada kesempatan ini, dengan penuh kerendahan hati penulis ucapkan terimakasih
kepada:
1. Allah SWT, Karen atas izin-Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Ust. Win Wirawan,S.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMAI Nurul Fikri Boarding
School.
3. Usth. Elly Zulfahnur,S.Pd. Selaku guru pembimbing yang sabar dan mau
meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya, untuk membibing penulis.
“Terima kasih banyak usth.”
4. Mama dan Ayah, yang selalu memberikan motivasinya kepada penulis. “Terima
kasih atas semua yang telah mama dan ayah berikan dan ajarkan.”
5. Maghfirah Chairunnisa, yang turut membantu saat percobaan berlangsung.
vi
vii
Penulis
DAFTAR ISI
viii
ix
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehidupan masyarakat desa, bambu sangat dekat dan dibutuhkan untuk berbagai
kebutuhan masyarakat desa mulai lahir (untuk memotong pusar bayi dan sunatan) sampai
meninggal (kremasi jenazah). Aktifitas kehidupan sehari-haripun tak luput dari pemanfaatan
bambu sebagai bahan makanan (rebung), pembungkus makanan (daun), makanan ternak (pucuk
muda), sapu lidi, kerajinan untuk kebutuhan rumah tangga, cinderamata dan mebeuler, industri
(pulp dan kertas), konstruksi (jembatan, bangunan rumah, tiang, sekat, dinding, atap dan
penyanggah), bahan bakar dan untuk upacara adat.
Bambu yang sering kita lihat ternyata terbukti memiliki banyak fungsi dan banyak
sekali manfaatnya. Orang yang disekitarnya tumbuh tanaman bambu pasti memanfaatkannya.
Mulai dari perangkat dapur, sebagai dekorasi atau hiasan rumah, sebagai tiang, tombak, tandu,
sebagai alat musik seperti suling dan angklung.Manfaat lain dari bambu yaitu memiliki
keunggulan untuk memperbaiki sumber tangkapan air yang sangat baik, sehingga mampu
meningkatkan aliran air bawah tanah secara nyata. Selain itu bambu merupakan tanaman yang
mudah ditanam, tidak membutuhkan perawatan khusus, dapat tumbuh pada semua jenis tanah
(baik lahan basah/kering), tidak membutuhkan investasi besar, pertumbuhannya cepat, setelah
tanaman mantap (3 – 5 tahun) dapat di panen setiap tahun tanpa merusak rumpun dan memiliki
toleransi tinggi terhadap gangguan alam dan kebakaran. Bambu juga memiliki kemampuan
peredam suara yang baik dan menghasilkan banyak oksigen sehingga dapat ditanam di pusat
pemukiman dan pembatas jalan raya (http://indonesiaforest.net).Tapi, daun bambu selalu
berakhir sebagai limbah. Selama ini masih sangat jarang orang tahu dan mau memanfaatkan
daun bambu. Biasanya, orang akan membiarkan begitu saja daun bambu sampai berguguran dan
hanya memanfaatkan bagian batang bambu. Padahal, daun bambu juga tidak kalah sangat
1
2
bermanfaat dari batangnya. Daun bambu ternyata mengandung serat, klorofil, vitamin, dan
kandungan bermanfaat lain yang sangat beragam.
Di sisi lain, kertas sebagai media utama menulis memiliki peran yang sangat penting
dalam banyak sisi kehidupan. Kertas dibutuhkan untuk merekam suatu memori yang ingin
disimpan, karena orang bisa saja lupa. Kini kertas dibutuhkan kapanpun dan dimanapun.Contoh,
saat sekolah siswa membutuhkan kertas untuk mencatat, saat akan ada acara orang
membutuhkan kertas untuk membuat proposal, di pagi hari pun kita membaca kertas koran.
Namun, umumnya kertas terbuat dari dari batang kayu yang mengandung banyak serat.
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan kertas pun meningkat dan otomatis kebutuhan kayu juga
meningkat. Kebutuhan kertas dunia saat ini mencapai 370 juta ton, yang diperkirakan
meningkat hingga 490 juta ton per tahun pada tahun 2020. Untuk di Indonesia kebutuhan kertas
tahun 2010 telah mencapai 6,6 juta ton (http://economy.okezone.com).Penebangan pohon pun
meningkat seiring meningkatnya kebutuhan kertas. Atasdasarkebutuhan pun
pohonpohonditebangi.Penebanganpohonberlebihandimanamanatanpapeduliakibatnya.Penebang
an pohon dapat menimbulkan seringnya muncul bencana alam seperti, banjir, global warming,
kenaikan suhu bumi, efek rumah kaca.
Untuk saat ini bahan baku kertas banyak bergantung pada kayu. Walaupun kayu
adalah sumber daya alam yang tidak terbatas, namun tetap saja jika kayu dieksploitasi secara
terus menerus bumi akan kehilangan banyak akar tumbuhan sebagai penyokong tanah, dan bisa
menimbulkan bencana dimana-mana.Karena itu penulis bermaksud menemukan solusi dari
permasalahan tersebut, yaitu dengan memanfaatkan daun bambu yang diolah menjadi kertas.
Selain itu, daun bambu biasanya hanya akan menjadi limbah tanpa diolah ataupun didaur ulang
dan limbah daun bambu sangat sering ditemukan. Kami berharap penelitian ini dapat menjadi
alternatif dalam produksi kertas yang ramah lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah daun bambu dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kertas?
2. Bagaimana cara membuat kertas dengan bahan baku daun bambu?
3
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penulisan
E. Hipotesis
Daun bambu dapat dimanfaatkan menjadi kertas olahan.Cara membuat kertas olahan
dari daun bambu mudah, sehingga semua orang dapat membuat kertas olahan dari daun bambu
dan meminimalisir penggunaan kayu sebagai bahan pembuat kertas.
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Daun bambu
4
5
B. Kertas
Kertas dalam bahasa Inggris disebut paper dan dalam bahasa Belanda disebut papier.
Kertas adalah barang baru ciptaan manusia berwujud lembaran-lembaran tipis yang dapat
dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret mempunyai sifat yang berbeda dari bahan bakunya
yaitu tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam
(www.wikipedia.org).
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan
banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue)
yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.Adanya kertas merupakan revolusi
baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia.
Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang
dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu,
kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah
naskah Nusantara beberapa abad lampau(http://www.pantonanews.com).
Kertas yang sering kita gunakan saat ini, umumnya terbuat dari kayu atau lebih tepatnya
dari serat kayu dicampur dengan bahan-bahan kimia sebagai pengisi dan penguat.
Kesimpulannya kertas akan terbentuk jika bahan pembuat kertas mengandung serat.
1. Sejarah kertas
a. Papirus
Daun papirus yang digunakan sebagai media tulis harus diolah terlebih dahulu.
Biasanya, ukuran lembaran papirus tidak teralalu besar. Ada berbagai ukuran yang
digunakan, antara lain 10 cm x 20 cm, 10 cm x 30 cm, 10 cm x 50 cm.Akibat perubahan
daerah disekitar sungai Nil, penggunaan papirus sebagai media tulis tidak mengalami
perkembangan. Masyarakat Mesir saat itu cenderung menggunakan kulit binatang sebagai
media tulisnya. Jadi, populasi tanaman papirus mengalami penurunan. Ketika itu, papirus
tumbuh subur di tepi danau kecil atau sungai di Afrika. Di wilayah Timur Tengah, daun
tanaman papirus dimanfaatkan menjadi tikar dan obat-obatan alami.
Menurut catatan sejarah, jika daun papirus dibakar hingga menjadi abu, abunya
dapat menghentikan luka yang banyak mengeluarkan darah dengan cara menempelkannya
pada bagian yang terluka tersebut. Jika dicampurkan dengan cuka dapur dan ditiupkan ke
hidung yang mengalami pendarahan (mimisan), abu akan menghentikan mimisan tersebut.
b. Kertas
Menurut Eko Priharyanto (2008:07) kertas pertama kali dikenalkan oleh Tsai Lun
yang berasal dari Cina tahun 105 sesudah Masehi. Tsai Lun adalah seorang pegawai
pengadilan kerajaan pada masa pemerintahan Kaisar Ho Ti. Ia memperlihatkan contoh
kertas hasil penemuannya pada Kaisar Ho Ti. Tsai Lun berhasil menemukan cara pembuatan
kertas dari campuran perca sutra, serat tanaman pisang, dan serat tanaman murbei. Kertas
yang dihasilkannya tipis, lentur, dan kuat. Kertas tersebut dinamakan kertas Tsai Ko Shi.
Kaisar sangat senang dan bangga. Saat itu jga, Tsai Lun dinaikkan pangkatnya. Dan
diberikan gelar kebangsawanan. Setelah pengangkatan dirinya, kehidupan Tsai Lun mulai
membaik dan semakin sejahtera. Tetapi, ia terlibat dengan partai politik antiistana yang
membuatnya putus asa karena diberhentikkan dari pekerjaan dan dicabut gelarnya.
Kehidupan yang sulit membuatnya merasa tertekan. Suatu hari, ia membersihkan diri dan
memakai bajunya yang paling bagus sebelum meminum racun yang mengakibatkan dirinya
meninggal dunia.
Pemakaian kertas meluas ke seluruh wilayah Cina pada abad ke-2. Beberapa abad
kemudian, Cina telah mengekspor kertas ke seluruh negeri yang berada di sekitarnya. Tahun
751 sesudah Masehi selama perang di perbatasan Turkistan, sebagian orang Cina yang
7
tertawan di Timur Tengah menceritakan resep pembuatan kertas. Akibatnya, kertas juga di
produksi di Baghdad dan Sarmarkand. Akibatnya, teknik pembuatan kertas pun meluas ke
seluruh wilayah Baghdad dan Sarmarkand. Bebrapa ahli pembuat kertas pindah ke
Damaskus lalu ke Mesir dan Maroko.
Sekitar abad ke-12, orang Spanyol membuat kertas skala pabrik yang didirikan
pertama di Troyes. Keterampilan membuat kertas menyebar hingga ke Inggris pada akhir
abad ke-15. Awalnya, kertas yang dibuat oleh bangsa Eropa berasal dari kain linen dan
kapas yang harus direkatkan dengan selatin binatang sebelum dituliskan dengan pena tinta
dari bulu angsa. Kemudian, Johann Gutenberg menggunakan mesin pres cetak untuk
menyesuaikan permukaan kertas ukuran Eropa yang keras dan kenyal. Johann Gutenberg
dikenal sebagai orang yang menciptakan mesin cetak pertama kali.
2. Pembuatan kertas
Menurut Eko Priharyanto (2008:8) Proses pembuatan kertas dibagi menjadi beberapa
tahapan berikut.
Ada dua jenis kayu yang digunakan untuk proses pembuatan kertas.
1) Kayu Lunak
Kayu lunak memiliki serat yang lebih panjang dan kasar untuk memberikan
kekuatan pada kertas. Contoh: Tanaman pinus.
2) Kayu keras
Kayu keras memiliki serat yang lebih halus sehingga dapat menghasilkan
kertas yang halus. Contoh: Tanaman jati.
Kayu sebagai bahan baku dalam proses pembuatan kertas mengandung beberapa
komponen, antara lain selulosa, hemiselulosa, lignin, dan komponen ekstraktif, seperti
hormone tanaman, resin, dan senyawa lainnya.
8
Pada proses ini, kekuatan dan tingkat keputihan kertas tidak diutamakan. Serat
dipisahkan dengan cara mekanik. Metode ini dapat digunakan untuk membuat kertas
koran dan tisu.
Pada proses ini, pemisahan serat dilakukan dengan bahan kimia. Bahan kimia
yang digunakan dapat berupa bahan kimia yang bersifat basa dan asam. Bahan kimia
yang bersifat basa digunakan saat proses soda dan craft berlangsung. Bahan kimia yang
bersifat asam digunakan saat proses sulfit, magnetic, dan netral sulfit berlangsung.
Proses pulping dengan menggunakan bahan kimia mengutamakan kekuatan kekuatan
dan keputihan kertas, sering digunakan untuk membuat kertas tulis seperti HVS.
Pada proses ini digunakan perpaduan metode mekanik dan bahan kimia.
Pelunakan untuk memisahkan serat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia sulfit,
sulfat, atau soda. Metode ini sering dilakukan oleh pabrik pembuat kertas di Indonesia.
Metode semi bahan kimia dapat menggunakan bahan baku dari serat pendek seperti
jerami. Proses pembuatannya tidak menggunakan senyawa belerang sehingga
menurunkan tingkat pencemaran.
Bubur kertas yang sudah diputihkan diangkut ke mesin pembuat kertas. Pada tahap ini
akan dibentuk lembaran kertas pada screen. Air yang masih tersisa pada lembaran kertas
dihilangkan dengan cara dipanaskan dan diberikan tekanan yang besar saat proses penggulungan.
9
Terkadang, kertas yang sudah terbentuk diberi lapisan kaolin untuk memutihkan permukaannya
atau diberi pengikat yang mengandung formalin, amonia, dan polivinil alcohol agar lebih kuat.
Pada produksi kertas, terdapat standar mutu kertas yang digunakan sebagai
acuan .Syarat-syarat mutu kerta secara umum antara lain :
1. Gramature
Merupakan berat total antara kertas dengan kadar air Gramature dapat mempengaruhi
semua sifat fisik lembaran, terutama sifat optik dan elektrik, sedangkan gramature sendiri
dipengaruhi oleh kelembaban udara di sekitarnya. Perubahan berat dengan berubahnya
kelembaban untuk berbagai jenis kertas tidak sama tergantung pada jenis serat yang digunakan,
tingkat penggilingan, dan jumlah bahan pengisi yang terdapat pada lembaran., karena meskipun
pada penggunaannya alat yang digunakan bisa diatur, tetapi bila setiap lembarannya berbeda
jauh, maka akan menimbulkan masalah.
2. Thickeness
Disebut juga dengan ketebalan dan dapat mempengaruhi setiap sifat fisik optik dan
elektrik.Sering dijumpai ketebalan pada suatu lembaran tidak merata sehingga melebihi
ketebalan yang diperlukan. Hal ini tentu saja akan menimbulkan masalah pada waktu
penggunaanya, misalnya perubahan tekanan roll pada proses pencetakan, sehingga terhentinya
proses pencetakan. Ketebalan kertas juga mempengaruhi sifat kekakuan dan ketahana lipat
lembaran.Alat yang sering digunakan untuk mengukur ketebalan adalahmicrometeryang
mengukur jarak tegak lurus antara kedua permukaan lembaran dengan satuan mm atau mikro
meter.
mengandung cukup senyawa lignin akan turun derajat putihnya dalam beberapa hari. Perubahan
warna selulosa dan pengaruh pengeringan dengan panas dapat mempengaruhi nilai derajat putih.
4. Opasitas
5. Smoothness
6. Porocity (Porositas)
Porositas sangat penting untuk kertas cetak dan kertas tulis karena menentukan
absorbsi tinta.Porositas diketahui dengan mengukur ketahanannya terhadap desakan sejumlah
udara yang dilewatkan melalui kedua permukaan kertas pada luas tertentu.
Hampir semua jenis kertas memerlukan ketahanan tarik untuk dapat menahan
perlakuan yang dapat diterima. Hal ini tidak saja diperlukan pada saat penggunaan, akan tetapi
pada saat pembentukan lembarannya sendiri dan pada saat kertas dicetak.
11
b. Panjang serat
(http://blog.ub.ac.id/reinhardmangatur/2013/01/02/tugas-teknologi-kayu-bambu-dan-
serat-kertas-seni/)
BAB III
METODOLOGIPENELITIAN
B. Metode Penelitian
C. Sumber Data
Penelitian yang kami lakukan mempunyai sumber data sebagai referensi yang
didominasi oleh data hasil penelusuran kami di internet dan juga sebagian data lain kami ambil
dari buku buku tertentu.
D. Prosedur Penelitian
1. Alat
Adapun alat yang kami gunakan selama penelitian adalah sebagai berikut:
a. Ember
b. Blender
c. Hair Dryer
d. Setrika
e. Panci
12
13
h) Dengan hati-hati serap air yang masih tersisa berulang kali dengan spons atau busa
kering. Selanjutnya screen dapat diangkat secara hati-hati hingga tertinggal adonan
kertas di atas plastik.
i) Letakkan adonan tersebut di bawah matahari langsung, lakukan pembalikan secara
berkala untuk mendapatkan hasil yang kering merata.
j) Jemur kurang lebih selama 2 hari hingga benar-benar kering. Jika ingin proses
pengeringan yang lebih cepat dapat digunakan hairdryer.
k) Untuk memperoleh hasil kertas yang kencang dan kaku dapat dilakukan
pemanasan ulang dengan menyetrika kertas.
b. Proses Pengujian
Untuk melakukan pengujian kami melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Pengujian daya tulis
a) Siapkan alat-alat tulis bervariasai seperti pensil, spidol, pulpen dan krayon.
b) Siapkan kertas daun bambu.
c) Goreskan beberapa tulisan dengan menggunakan pulpen.
d) Ulangi kegiatan di atas dengan menggunakan pensil, krayon, dan spidol.
2) Pengujian fleksibilitas
a) Siapkan kertas daun bambu.
b) Tarik kertas daun bambu dengan kekuatan lemah dan kuat.
c) Ulangi kegiatan di atas dengan menggulung kertas, menggumpalkan kertas dan
melipat kertas.
3) Pengujian daya tahan kertas dalam proses perbaikan tulisan
a) Siapkan kertas daun bambu.
b) Goreskan beberapa tulisan dengan menggunakan pulpen.
c) Lapisi tulisan tersebut dengan cairan tipe-x.
d) Ulangi kegiatan di atas dengan menggunakan penghapus.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Penelitian dan percobaan dengan berbagai masalah telah kami lakukan. Berdasarkan
atas 3 pengujian yang bertujuan untuk mengeloladaun bambu menjadi kertas dan mencoba
alternatif lain sebagai sumber bahan produksi kertas.
Tabel 4.1.HasilPengujianDayaTulis V
=YaYa
Dari data di atas dapat dilihat bahwa semua alat tulis yang disediakan nyata terlihat di
atas kertas daun bambu. Hal ini menunjukkan bahwa kertas daun bambu mempunyai
kemampuan hampir sama dengan kertas kayu sebagai tempat menulis. Namun, kejelasan
tulisan dari alat-alat yang diujika tidak melebihi kejelasan tulisan di atas kertas kayu.
16
17
2. Pengujian fleksibilitas
Pengujian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan terhadap kertas daun
bambu.Pengujianinidigunakanuntukmengetahuiseberapabesartingkatfleksibilitaskertasdaunba
mbu.
Tabel 4.2.HasilPengujianFleksibilitas
Tabel 4.3.HasilPengujianDayaTahan
18
Dari data di
atasdapatdilihatbahwadayatahankertasbambudalampengoreksiantulisanmemilikikemampuan
yang hampirsamadengankertasbiasa. Namun,
kertasdaridaunbambuinimemilikikelemahanjikapengoreksiantulisanmenggunakkantipe-x
cairyaitutembuspadabagianbawahnya.
B. Pembahasan
Daun bambu yang mengandung serat ternyata mempunyai kemampuan yang berbeda
saat diubah menjadi kertas. Karena daun bambu mengandung serat, daun bambu memiliki
kemampuan yang mirip dengan kertas dari kayu biasa saat diolah menjadi kertas. Namun,
kualitas kertas yang dihasilkan belum mencapai standar kertas yang digunakan pada umumnya.
Proses produksi kertas dari daun bambu ini setidaknya mewakili konsep pembuatan
kertas. Hasil kertas olahan ini pun sudah layak disebut sebagai kertas, lembaran kertas daun
bambu terbentuk, adonan dapat menyatu utuh, dan kemampuan dasar kertas telah tercapai.
Namun,penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk tercapainya kertas alternatif yang
benar benar layak untuk dijadikan kertas standar yang digunakan sehari hari sebagai pengganti
kertas kayu sehingga eksploitasi kayu dapat diminimalisir.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Daun bambu yang sering berakhir sebagai limbah dapat dimanfaatkan sebagai
bahan dasar pembuatan kertas.
2. Cara membuat daun bambu dari kertas seperti membuat kertas daur ulang.
B. Saran
Hasil dari penelitian yang kami lakukan merupakan rancangan gagasan dan
model dari bentuk kertas yang kami harapkan dan tentu saja penelitian ini perlu
dikembangkan lebih lanjut. Maka dari itu, peneliti meyarankan bagi para pemuda
dan peneliti lainnya untuk terus mengembangkan segala bentuk penelitian yang ada
demi terciptanya generasi yang produktif dan berkualitas.
19
DAFTAR PUSTAKA
Intan Permatasari, Ghita. 2011. Sekarang Momentum Kebangkitan Industri plp kertas RI.
[online]. Tersedia:http://economy.okezone.com/read/2011/12/15/320/542983/sekarang-
momentum-kebangkitan-industri-pulp-kertas-ri. [3 November 2012]
Tan, Lieke. Mengenal Bambu dan Manfaatnya terhadap Konservasi Alam, Konstruksi dan
Kerajinan. [online].Tersedia: http://indonesiaforest.net/bambu.html, 2012. [31 januari 2013]
Priharyanto, Eko. 2008. Daur Ulang dan Kegunaan Kertas. Jakarta: Azka Press.
Anonim. Tugas Teknologi Kayu Bambu dan Serat Kertas Seni. [online]. Tersedia:
http://blog.ub.ac.id/reinhardmangatur/2013/01/02/tugas-teknologi-kayu-bambu-dan-serat-kertas-
seni/. [31 Januari 2013]
20
24
BIOGRAFI PENULIS
Penulis pertama lahir pada tanggal 5 Juli 1996 di Serang, Putri dari bapak Iman
Sumantri dan ibu Aan Rokhimah ini diberi nama JULIA NISRINA WULANDARI yang
biasa dipanggil Julia. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Mempunyai dua
adik yang bernama Shabrina Atrabina dan Zayyid Muhammad.
Penulis kedua lahir pada tanggal 8 Mei 1996 di Cilegon, Putri dari bapak Mulyadi
Wijaya dan ibu Sukaesih ini diberi nama PUJA DIES FARIKHAH yang biasa dipanggil
Puja. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adik pertama bernama Falah Dies
Annisa, dan adik kedua bernama Alya Dies Syahada.
Semasa Taman Kanak-kanak penulis lalui di TKIT Raudhatul Jannah, dan pada saat
SD penulis lalui di SDIT Raudhatul Jannah dan penulis melanjutkan ketingkat berikutnya
di SMPI Nurul Fikri Boarding School. Saat ini penulis sedang melanjutkan pendidikannya
ke tingkat yang lebih tinggi di SMAI Nurul Fikri Boarding School. Penulis memiliki hobi
yaitu membaca novel. Cita-cita penulis, ingin menjadi seorang dokter dengan jati diri
seorang muslimah sejati.
LAMPIRAN
A. ProsesPerendaman
Gambar 1
Proses perendaman daun bambu
Gambar 2 Gambar 3
Gambar 4 Gambar 5
21
22
Gambar 6
Gambar8
Gambar 9
Gambar 10
Balik saringan sehingga
adonan berada di bawah dan Keringkan.Jikainginlebihcepatbisamenggunakkanhair
secara langsung menyentuh dryer.
permukaan kain/plastik tebal
tadi.
23
Gambar 11 Gambar 12
Proses Pengujianfleksibilitas,
pengujiandayatulispadakertas kertasdaunbambudigulung.
daunbambu.
Gambar 13 Gambar 14
Pengujianfleksibilitas, Pengujiandayatahankertasdala
kertasdaunbambudilipat. m proses perbaikan
tulisandenganpenghapus.
Gambar 15 Gambar 16