Kata kunci:
Prevalensi
Menurut Leviene (1993) proses
Prevalensi Infeksi Entamoeba spp pada penularan Entamoeba spp dapat terjadi akibat
Ternak Babi yang dipelihara di Pegunungan kontaminasi melalui air, maka pada
Arfak dan Lembah Baliem, Papua. penelitian ini dilakukan pemeriksaan
terhadap sumber air yang meliputi: PAM,
Tabel 1. Prevalensi Infeksi Entamoeba spp sumur, sungai, dan air hujan. Dari keempat
pada babi berdasarkan daerah asal sumber air ini dilakukan analisis dengan
menggunakan uji isquare untuk
mengetahui pengaruh sumber air terhadap
prevalensi infeksi
entamoeba spp, adapun hasil dari uji
chisquare menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan nyata (P > 0,05) antara sumber
air yang berasal dari air PAM, sumur,
sungai dan air hujan. Hal ini bisa
disebabkan karena jumlah sampel sumber
air yang diambil berbeda.
Selain itu pula penelitian serupa
Tabel 2. Prevalensi infeksi Entamoeba spp pernah dilakukan oleh Yuliari (2011) yang
pada babi berdasarkan cara pemeliharaan meneliti tentang prevalensi infeksi
babi. Perbedaan prevalensi Entamoeba spp protozoa saluran pencernaan pada babi di
pada babi yang dipelihara dikandangkan lokasi yang sama. Adapun hasil dari
dengan babi yang dipelihara dilepas secara penelitian tersebut dari 22 sampel tinja yang
statistik tidak menunjukkan perbedaan yang diperiksa terdapat 27% ternak babi dari
signifikan (P > 0,05). kedua lokasi positif terinfeksi Entamoeba
spp dan uji chisquare yang Dilakukan
menunjukan P > 0,05 atau tidak terdapat diketahui infestasi parasit usus, apabila
perbedaan yang nyata antara sampel yang terjadi secara simultan secara langsung dapat
diambil dari Pegunungan Arfak maupun berpengaruh pada fungsi absorbsi zat-zat
Lembah Baliem. makanan yang diperlukan tubuh. Risiko yang
Bila dibandingkan dengan terjadi akan bertambah pada anak dalam
penelitian Yuliari (2011), hasil penelitian masa pertumbuhan apalagi terjadi pada anak
ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan dengan problem status gizi, maka infestasi
yang nyata antara sampel yang diambil parasit usus menjadikan kondisi status gizi
dari Pegunungan Arfak dan Lembah menjadi lebih buruk.
Baliem. Adapun yang menyebabkan
perbedaan tersebut adalah: jumlah sampel Simpulan
dan metode yang digunakan. Dalam
penelitian ini jumlah sampel yang Sumber Rujukan
digunakan sebanyak 102 sampel sedangkan
pada penelitian Yuliari (2011) sampel
yang digunakan sebanyak 22 sampel, dan AloDokter. 2016. Amebiasis. [Internet].
juga pada penelitian ini metode yang AloDokter [Cited on 4 May 2018]. Retrieved
digunakan adalah metode SAF (Sodium from
Acetic Formaldelyde) yang merupakan https://www.alodokter.com/amebiasis.
metoda yang lebih sensitif untuk
mendeteksi protozoa (Martin dan Escher, Barwell, J. and Yu, W. 2017. Amebiasis.
1990). [Internet]. HealthLine [Cited on 5 May
2018]. Retrieved from
https://www.healthline.com/health/amebi
asis
CDC. 2017.
https://www.cdc.gov/dpdx/amebiasis/inde
x.html. Diakses 4 Mei 2018
Data Kelompok
1. Brilla Widya Witri (B04170103)
2. Afifah Arini Habib (B04170104)
3. Anyla patisya (B04170105)