Seperti berdiri di atas duri ,seperti itulah perasaan Bayan Kelam itu .Detak
jantungnya semakin tak karuan ,dan keringat dingin pun mulai membasahi telapak tangan
yang tergenggam erat. Bagaimana tidak,karena nasibnya bergantung pada jawaban esok hari
.Jawaban yang akan diberikan kepada Siti Zainab , Istri Khojan Maimun yang ditinggal
berniaga mengarungi samudera . kegelisahan yang tak kunjung padam senantiasa mengalir
di setiap sendi Bayan .Apabila ia melarang Siti zainab berkencan ,maka nasibnya akan
seperti tiung yang diusir semena-mena.Namun,apabila ia mengizinkan Siti Zainab pergi
berkencan,itu artinya dia berkhianat kepada tuannya.
Detik demi detik ,hingga berganti menit dan jam telah berlalu .tibalah sang surya
menampakan diri.begitupun detik-detik jawaban yang akan diberikan kepada Zainab .
“Hoammm…ohh aku tertidur,wahh rapi sekali kau pagi ini “ ucap Bayan
Seketika Siti Zainab menghampiri Bayan ditemani dengan lengkung tipis diwajahnya ,
seakan sorot matanya berbinar tertuju pada Bayan
“Hari ini aku kan berkencan dengan pengusaha tampan nan kaya raya,kemarin ia mengajaku
berjalan-jalan ke taman dan kali ini kita akan pergi ke Restaurant.Bagaimana
menurutmu?Apakah kau mau mengijinkanku pergi “Tanya Zainab dipenuhi Hati yang
berbunga-berbunga.
Mulanya Bayan begitu gugup ,namun dengan tegas ia menjawab “Baiklah,pergi saja
kau bersama pengusaha itu.Aku hanya berharap yang terbaik untukmu .Jika perbuatamu
tercela sekalipun ,insyallah akulah yang menanggungnya .Apasih yang dicarinoleh manusia
selain harta,kekayaan,dan martabat .adapun akan aku ini ,kau ini seperti hikayat seekor
unggas yang dicabut bulunya oleh serang istri saudagar “
Perkataan Bayan membuat hati zainab tergetar,hingga ia mengurunkan niatnya dan tertarik
akan cerita bayan .
“apa maksudmu,Bayan?dan cerita apa itu? Ceritakan kepadaku ! “ Pinta Zainab kepada
Bayan
Bayan mencerotakan 24 kisah selama 24 malam kepada Siti Zinab apabila hendak
berpamitan menemui pengusaha tampan itu .Hingga membuatnya insyaf terhadap
pebuatannya .Dan akhinya dengan sabar ia menunggu kepulangan suaminya dari berniaga.
Bayan yang bijak tidak hanya menyelamatkan nyawanya tetapi juga menyelamatkan
rumah tangga tuannya .