Anda di halaman 1dari 2

RESENSI BUKU NOVEL

Identitas Buku
Judul Buku : Kembara Rindu
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Tahun Terbit : 2019
Tebal Halaman : 266 Halaman

Sinopsis Buku
Novel ini lebih banyak mengangkat kisah-kisah kehidupan yang bernuansa religi,
dalam novel kembara rindu ini lebih menekankan tentang pengabdian, perjuangan
hidup, dan nilai-nilai agama yang sangat kental. Novel ini menceritakan perjuangan
santri yang mengabdikan dirinya kepada kiai di pesantren, di samping itu ia memiliki
tanggung jawab yang besar terhadap keluarganya karena ia merupakan tulang
punggung keluarga.
Cerita diawali dengan adik sepupu perempuan Ridho, Syifa, yang telah ditinggalkan
kedua orang tuanya yang telah tutup usia, terpaksa berusaha menghidupi keluarganya
dirumah yang sudah sepuh semua dengan cara menjual gorengan karena Ridho, kakak
sepupu satu-satunya yang diharapkan membatu perekonomian keluarga, masih
menjalankan amanah ayahnya dahulu untuk mengabdi kepada kiai di pesantrennya
dan tidak dapat dihubungi. Kemudian yang membuat cerita ini menjadi menarik,
diceritakan pula asal usul dan fakta keluarga adik sepupu Ridho yang sebenarnya di
sela alur cerita.
Novel ini juga mengulas tentang kehidupan di pesantren dan keluarga sang kiai.
Pengabdian seorang santri kepada kiainya. Hal yang paling di ceritakan dalam novel
ini adalah perjuangan Ridho, yang harus berjuang menjadi tulang punggung
keluarganya setelah ia menggenapi masa pengabdiannya kepada sang kiai. Bagaimana
ia menghadapi cibiran warga di kampungnya yang berharap ia menghidupkan masjid
di kampungnya karena ia lulusan pesantren namun karena ia harus menghidupi
keluarganya. Bagaimana ia berusaha dan bertahan dengan kerasnya hidup. Namun
hidup terasa mudah saat ia memutuskan untuk menuruti nasehat kiai nya.

Kelebihan Buku
Novel kembara rindu ini memiliki berbagai nilai yang terkandung dalam isi novel
baik nilai moral, nilai sosial, dan nilai religiusitas. Nilai moral yang tersirat dalam
novel ini ketika tokoh utama tidak menghiraukan ejekan masyarakat setempat
mengenai lulusan pesantren namun ia buktikan dengan keberhasilan yang ia peroleh
lewat kesabarannya. Nilai moral lainnya yang juga saya temukan dalam novel ini
yakni saat dimana tokoh Syifa mengamankan handphone yang ia temukan dan
menitipkan pada penjaga masjid untuk dikembalikan pada pemiliknya jika sewaktu-
waktu orang yang kehilangan tersebut kembali ke masjid.
Nilai sosial yang kita jumpai dalam novel ini ketika tokoh utama membenahi mesin
mobil pengendara yang mogok tanpa meminta imbalan. Dari kejadian itu pembaca
disuguhkan pembelajaran tentang pentingnya saling bahu membahu tanpa pamrih
meskipun tidak saling mengenal. Nilai sosial lainnya ketika Kyai Shobron dan
keluarganya menemui Ridho untuk menjalin silaturahmi sekaligus membantu
meringankan persoalannya.
Nilai religiusitas dalam novel ini bertujuan menggugah pembaca untuk menerapkan
syari’at Islam di kehidupan sehari-hari. Mulai dari kehidupan tokoh utama selama di
Pesantren, penulis menghadirkan kegiatan dan seluk beluk kehidupan pesantren
terutama bagaimana tokoh Ridho menjalani kehidupannya berdasarkan nilai-nilai
Islam. Dilanjutkan di Way Meranti Lampung, pembaca disuguhkan kesabaran tokoh
Ridho dalam menjalani usahanya dan juga perjuangannya terhadap hak waris anak
yatim sehingga dapat dipahami bahwa penulis memiliki tujuan untuk membangkitkan
nilai-nilai luhur Islam lewat novelnya.

Kekurangan Buku
Namun, tak ada gading yang tak retak, dalam novel kembara rindu ini, ada
beberapa kelemahan yang menurutku akan semakin bernyawa jika ditambah adanya
dialog bahasa Lampung dan kesalahan ketik di beberapa halaman, dan juga cover
yang kurang menarik membuat rasa penasaran pembaca jadi berkurang.

Anda mungkin juga menyukai