1. Syarat transaksi dibuat oleh penyedia layanan/penjual.
2. Pada bukti transaksi, diberi nama penerima,ditandatangan/diparaf dan dicap oleh penerima transaksi atau pemimpin organisasi. 3. Tertulis keterangan waktu terjadinya transaksi( tanggal, bulan,tahun). 4. Tertulis barang/jasa apa saja yang ditransaksi. 5. Tertulis jumlah uang yang ditransaksikan sesuai dengan pertukaran barang/jasa yang dilakukan. 6. Adanya materai pada jumlah transaksi tertentu,misalnya transaksi di atas Rp 1.000.000,maka pada nota/kuitansi ditempel dimaterai rp6.000.
TEKNIK VERIFIKASI BUKTI TRANSAKSI
Tujuan verifikasi adalah:
1. Mencegah terjadinya penyimpangan yang dapat merugikan Negara.
2. Adanya kebenaran formal dan subsantif serta kelengkapan dokumen yang dikirimkan ke Kantor Pelayanan dan Kas Negara. 3. Mengetahui apakah peraturan perundang-undangan yang berluku telah ditaati oleh satuan kerja.
BUKTI TRANSAKSI REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN
BELANJA NEGARA Transaksi keuangan Negara merupakan segala kejadian-kejadian atau peristiwa yang memengaruhi suatu posisi keuangan Negara yang dapat dinilai dengan uang. Sedangkan bukti transaksi realisasi anggaran pendapatan dan belanja Negara dapat dipahami sebagai dokumen yang diterlibatkan oleh lembaga keuangan berwenang atas transaksi realisasi anggaran pendapatan dan belanja Negara berikut nomor transaksinya(contohnya,nomor transaksi penerimaan Negara,nomor transaksi bank,atau nomor transaksi pos). Contoh bukti transaksi realisasi anggaran pendapatan belanja Negara antara lain: nota kredit bank,bukti transfer,nota kredit, nota kredit bank, surat perintah pemindahbukuan, dan lainnya.