BUKTI AUDIT & PENDUKUNGNYA Bukti Audit Menurut Mulyadi (2002), bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka- angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari data akuntansi dan semua informasi penguat yang tersedia bagi auditor. Dalam konteks audit, auditor harus mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan mendokumentasikan informasi bukti untuk mendukung hasil audit. Hal ini berarti bahwa: 1. Auditor harus mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan sasaran dan ruang lingkup pekerjaan audit. 2. Bukti audit harus cukup, kompeten, relevan, dan bermanfaat untuk memberikan dasar bagi temuan-temuan audit, dan penyusunan rekomendasi. 3. Prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti audit harus diseleksi lebih lanjut dapat dipraktikkan dan diperluas atau diubah situasi memungkinkan. 4. Guna memelihara objektivitasnya dan untuk mencapai sasaran audit, pengumpulan, penganalisisan, interpretasi dan pendokumentasian bukti audit harus diawasi. 5. Kertas kerja audit harus disiapkan dan di-review guna mendokumentasikan buki audit yang didapatkan. Bukti audit meliputi: - Catatan akuntansi berdasarkan laporan keuangan, contohnya cek & bukti elektronik hasil transfer, faktur, kontrak, buku besar & buku pembantu, jurnal penyesuaian, perhitungan, data worksheet dan spreadsheet,dll. - Informasi lain yang menguatkan catatan akuntansi dan mendukung alasan logika auditor mengenai kebenaran penyajian dalam laporan keuangan, contohnya waktu pertemuan, konfirmasi dari pihak ketiga, laporan para analisis, manual pengendalian internal, informasi yang diperoleh melalui langkah audit, dll. Transaksi dan Bukti Transaksi Transaksi adalah kegiatan yang merubah posisi keuangan suatu entitas dan pencatatannya, dimana data/bukti/dokumen pendukung disediakan dalam kegiatan operasi suatu organisasi sector public, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, yayasan, LSM maupun partai politik. Bentuk Transaksi a. Kas ; transaksi kas adalah suatu transaksi dimana pertukaran dilakukan dengan segera b. Kedit ; transaksi dalam bentuk kredit berarti suatu transaksi dimana pembayaran dilakukan tidak secara langsung c. Barter ; istilah ini berarti pertukaran barang-barang atau jasa-jasa tanpa adanya pengeluaran uang (in natura) Dasar hukum transaksi ; UU, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri Dalam Negeri, Peraturan Menteri Dalam Negeri, Peraturan Menteri Keuangan, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, dan peraturan terkait. Pelaku/Pihak yang Terlibat dalam Transaksi Keuangan Publik Bendahara organisasi sektor public baik organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, yayasan, LSM, dan partai politik dengan pihak penyedia jasa/supplier. Syarat Sah Bukti Keuangan Publik 1) Bukti transaksi dibuat oleh penyedia layanan/penjual. 2) Pada bukti transaksi, diberi nama penerima, ditandatangani/diparaf dan dicap oleh penerima transaksi atau pimpinan organisasi. 3) Tertulis keterangan waktu terjadinya transaksi (tanggal, bulan, tahun). 4) Tertulis barang/jasa apa saja yang ditransaksikan. 5) Tertulis jumlah uang yang ditransaksikan sesuai dengan pertukaran barang/jasa yang dilakukan. 6) Adanya materai pada jumlah transaksi tertentu, misalnya transaksi di atas Rp1.000.000, maka pada nota/kuitansi ditempel materai Rp6.000 (sekarang Rp10.000) Teknik Verifikasi Bukti Transaksi Verifikasi adalah satu bentuk pengawasan melalui pengujian terhadap dokumen keuangan secara administratif dengan pedoman dan kriteria yang berlaku. Tujuan verifikasi adalah: a. Mencegah terjadinya penyimpangan yang dapat merugikan negara. b. Adanya kebenaran formal dan substantif serta kelengkapan dokumen yang dikirimkan ke Kantor Pelayanan dan Kas Negara. c. Mengetahui apakah peraturan perundang-undangan yang berlaku telah ditaati oleh satuan kerja. Ruang lingkup verifikasi mencakup aspek-aspek berikut. a. Aspek ketersediaan dana b. Aspek ketepatan tujuan pengeluaran c. Aspek kebenaran pembebanan anggaran. d. Aspek kebenaran tagihan. e. Aspek kelengkapan bukti pengeluaran dan dokumen pendukungnya Bukti Transaksi Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara Contoh bukti transaksi realisasi anggaran pendapatan belanja negara sotara lain: nota kredit bank, bukti transfer, nota kredit bank, surat perintah pemindahbukuan, dan lainnya. Data Survei Survei merupakan studi yan bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilak individu. Survel adalah susau desain yang digunakan untuk penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi. Contohh bukti dari data survei, antara lain: a. Data Badan Pusat Statistik (BPS) b. Data SUSENAS c. Data PODES (Potensi Desa) d. Hasil survei masyarakat/lembaga survei yang relevan. Data Dari Laporan Keuangan Lembaga Lain a) Data dari Perusahaan Negara b) Data dari Perusahaan Swasta c) Data dari Bank Sentral d) Data dari Bank Umum lainnya e) Data dari Bank Swasta Contoh Verifikasi Bukti Transaksi Bukti Transaksi Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara A. Pelaksanaan Verifikasi 1) Verifikasi ketersediaan dana Dengan mengecek pengeluaran dengan dana tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). 2) Verifikasi ketepatan tujuan. Dengan mengecek kesesuaian tujuan pengeluaran dalam dokumen dengan yang tercantum dalam DIPA. 3) Verifikasi kebenaran pembebanan anggaran. Dengan mengecek pembebanan anggaran dalam dokumen pengeluaran apakah sesuai dengan DIPA. 4) Verifikasi kebenaran tagihan. Melalui pengecekan atas kebenaran pengisian, perhitungan dan prosedur pengadaan barang/jasa dari dokuinen pengeluaran. 5) Verifikasi kelengkapan bukti pengeluaran. B. Hasil Verifikasi a) Nota Pengembalian Tanda Bukti. b) Nota Hasil Verifikasi. c) Laporan Hasil Verifikasi Laporan hasil verifikasi bulanan, dibuat oleh Biro Keuangan dan disampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum. Laporan hasil verifikasi menurut: - Jumlah SPM/SP2D yang telah diverifikasi. - Jumlah temuan hasil verifikasi. - Jumlah uang harus disetor ke kas negara.