Menurut Arens, Elder dan Beasley (2008), mereka mendefinisikan bukti audit
sebagaí setiap informasi yang dígunakan oleh auditor untuk menentukan apakah
informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
Hal Terkait Bukti Audit
Prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti audit harus diseleksi lebih
3 lanjut, dapat dipraktikkan dan diperluas atau diubah bila situasi memungkinkan
.
Contoh catatan akuntansi:
cek dan bukti elektronik hasil transfer, Contoh: waktu perternuan; konfirmasi dari
faktur, kontrak, buku besar dan buku pihak ketiga; laporan para analisis;
pembantu, jurnal penyesuaian dan pengendalian internal; informasi yang
pernyataan lain terhadap laporan keuangan diperoleh melalui langkah audit seperti
yang tidak memengaruhi dalam formal penyelidikan, observasi, atau inspeksi
jurnal penyesuaian, data seperti worksheet catatan atau dokumen; informasi sang
dan spreadsheet yang mendukung biaya dikembangkan oleh auditor yang
alokasi, penghitungan, dan rekonsiliasi, dan mengizinkan auditor untuk mencapai
disclosure kesimpulan melalui alasan logis Yang valid
1 2
Catatan akuntansi berdasarkan laporan keuangan Infomasi lain yang menguatkan catatan akuntansi dan
mendukung alasan logika auditor mengenai
kebenaran penyajian dalam laporan keuangan
Bentuk Transaksi
Di dalam organisasi sektor publik, seperti organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, yayasan,
LSNI dan partai politik, transaksi terjadi dalam 3 jenis bentuk, yakni transaksi kas, kredit, dan barter.
Bukti Transaksi
Bukti transaksi adalah dokumen yang digunakan sebagai keterangan atau
landasan keyakinan kebenaran terhadap kegiatan yang merubah posisi
keuangan suatu entitas dan pencatatannya. Bukti-bukti ini sah secara hukum
sebagai tanda terjadinya transaksi. Bukti audit (audit evidence)
mendukunglaporan keuangan yang terdiri dari data akuntansi dan semua
informasi penguat yang tersedia bagi auditor (Sumber: Wikipedia Online).
Pelaku/Pihak Yang Terlibat Dalam Transaksi Keuangan Publik
Pada dasarnya, pihak yang terlibat dalanl transaksi adalah bendahara organisasi sektor publik baik
organisasi pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, yayasan, LSM dan partai politik dengan pihak
penyedia jasa/supplier
Sebagai contoh di dalam organisasi pemerintah daerah Indonesia, berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun
2006, beberapa pihak yang melakukan suatu transaksi sebagai berikut.
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) adalah kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
(SKPKD). Kepala SKPKD ini mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai
Bendahara Umum Daerah.
Bendahara Umum Daerah (BUD) adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum
daerah.
Pengguna Anggaran (PA) adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya.
Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah. Kuasa
Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD) adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian
tugas BUD.
Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan
pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD
Pelaku/Pihak Yang Terlibat Dalam Transaksi Keuangan Publik
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha
keuangan pada SKPD
Pejabat PelaksanaTeknis Kegiatan (PPTK) adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu
atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya
Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan
APBD pada SKPD
Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untukkeperluan belanja daerah dalam rangka
pelaksanaan APBD pada SKPD
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) adalah tim yang dibentuk dengan keputusan kepala daerah dan
dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala
daerah dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, PPKD dan
pejabat Iainnya sesuai dengan kebutuhan
Daftar Pustaka
https://kbbi.web.id/bukti