Anda di halaman 1dari 4

AUDIT SEKTOR PUBLIK

Definisi belanja menurut Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 adalah sebagai
berikut : “Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara / Daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.”
Definisi lain dari belanja ini adalah seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 sebagai berikut :“Belanja adalah kewajiban pemerintah
daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.”Kedua definisi tersebut di atas
menjelaskan bahwa transaksi belanja akan menurunkanekuitas dana pemerintah daerah.
Kedua definisi tersebut di atas menjelaskan bahwa transaksi belanja akan menurunkan
ekuitas dana pemerintah daerah.
Kewenangan Satuan Kerja dalam transaksi belanjaa.
a. Belanja tidak langsung, yaitu : belanja pegawai.
b. Belanja langsung, yaitu : belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja
modal.
Pasal 11 Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
menetapkan klasifikasi jenis belanja negara terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja
Barang, Belanja Modal, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Iain-Iain dan Belanja
Daerah
Prosedur pemeriksaan siklus belanja :
1. Sifat siklus belanja
Siklus belanja daerah mencakup berbagai proses dan keputusan untuk
memperoleh barang dan jasa yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah
daerah, termasuk dinas dan instansi pemerintah daerah. Siklus ini dimulai dengan
adanya permintaan pembelian dari berbagai dinas/setingkat dinas melalui pengajuan
daftar isian anggaran dari masing - masing dinas. Transaksi belanja yang dilakukan
oleh pemerintah daerah bisa dilakukan secara tunai maupun kredit (menimbulkan
uang), baik untuk belanja aparat maupun belanja pelayanan publik. Audit siklus
belanja ini berkaitan dengan belanja pegawai; belanja operasional seperti pengadaan
barang inventaris kantor dan ATK, belanja pemeliharaan dan lain-lain. Dua kelompok
transaksi utama dalam siklus ini adalah transaksi pembelian dan pengeluaran kas.
Kedua kelompok ini mempengaruhi rekening-rekening sebagai berikut :
1) Kas
2) Persediaan barang habis pakai
3) Aktiva tetap
4) Aktiva lain-lain
5) Utang
Dokumen/catatan dalam siklus belanja adalah :
a. Kartu Sedian
b. Buku Barang
c. Buku Pengadaan Barang
d. Berita acara serah terima gudang
e. Bukti permohonan
f. Bukti memorial
g. Bukti inventaris
h. Laporan penerimaan barang
i. Surat Keterapan Otorisasi (SKO)
j. SPP, SPM dan SP2D

2. Materialitas
Transaksi-transaksi dalam siklus belanja daerah ini sangat berpengaruh
terhadap laporan keuangan pemerintah daerah. Kesalahan dalam membedakan antara
pengeluaran / belanja untuk belanja aparat dengan pengeluaran/belanja untuk
pelayanan publik akan menyebabkan laporan keuangan yang salah saji.
Berbagai pos rekening seperti belanja administrasi umum, belanja operasi dan
pemeliharaan serta belanja modal/pembangunan dapat bersifat material secara
individual. Dengan demikian, auditor berusaha untuk mencapai tingkat resiko yang
lebih rendah dengan memastikan bahwa transaksi dalam pos belanja daerah bukan
merupakan sumber salah saji material dalam laporan keuangan

3. Resiko bawaan
Resiko bawaan pada pos belanja daerah pada banyaj entitas adalah tinggi. Ada
berbagai faktor yang menyebabkan tingginya resiko bawaan siklus belanja, yaitu :
1) Volume transaksi yang selalu tinggi
2) Kemungkinan adanya pembelanjaan dan pengeluaran tanpa rotasi
3) Pembelian aktifa yang tidak perlu
4) Masalah akuntansi yang berkembang
Tingginya volume transaksi akan meningkatkan kemungkina terjadinya salah
saji. Semakin tinggi volume transaksi, maka semakin tinggi pula kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pencatatan transaksi tersebut. Dismaping itu, terdapat juga
kemungkinan bwahwa entitas melakukan pembelian aktiva yang tidak perlu. Namun,
seiring terjadi kasus dimana-mana entitas masih tetap mencatumkan aktiva yang tidak
berguna dalam neracanya sebesar nilai dari aktiva tersebut. Maslah akuntansi mengenai
penentuan apakah harga perolehan aktiva dikapitalisasi atau dibebankan
mengakibatkan tingginya kemungkinan keslahan dalam pengeluaran kas.
4. Strategi audit
Tingginya resiko bawaan dalam siklus belanja daerah menyebabkan banyak
entitas memprioritaskan atau memperluas struktur pengendalian internal terhadap
siklus belanja guna mencegah dan mendeteksi terjadinya salah saji. Hal ini dapat secara
signifikan mengurangi resiko pengendalian dalam pernyataan keberadaan dan
keterjadian: kelengkapan serta penilaian dan pengalokasian yang berkaitan dengan
transaksi dan rekening siklus belanja daerah. Dengan demikian , strategi audit yang
sering dipakai adalah pendekatan tingkat resiko kontrol yang ditetapkan lebih rendah.
Dalam strategi ini auditor lebih banyak mengandalkan pengujian pengendalian.
Logika pemikiran yang mendasari penggunaan strategi ini adalah apabila auditor yakin
bahwa struktur pengendalian internal klien sangat baik dan dapat mencegah serta
mendeteksi terjadinya salah saji, maka auditor perlu menguji kelayakan dari
keyakinannya tersebut. Auditor akan menguji efektifitas struktur pengendalian
internal. Dengan kata lain auditor akan melaksanakan pengujian pengendalian.
Sebagaimana halnya dengan siklus pengujian pengendalian umumnya tidak
mengurangi resiko pengendalian untuk pernyataan hak dan kewajiban. Jadi, auditor
dapat menggunakan kombinasi antara strategi resiko kontrol yang ditetapkan lebih
rendah dengan substantif. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
strategi audit adalah manfaat versus biaya. Pengujian pengendalian sangatd ipengaruhi
oleh pertimbangan antara manfaat versus biaya. Auditor perlu membandingkan biaya
untuk melakukan pengujian pengendalian internal dengan penghematan yang
diperoleh sebagai akibat berkurangnya pengujian tersebut.

5. Tujuan audit
Tujuan audit siklus belanja adalah memperoleh bukti mengenai masing-masing
pernyataan signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan slado siklus belanja. Saldo
belanja menekankan pada asersi hutang (kewajiabn) dan aktiva, pembelian dan
pengeluaran kas. Tujuan audit ditentukan berdasarkan lima kategori pernyataan lapran
keuangan berikut :
1) Pernyataan keberadaan dan keterjadian
Seluruh utang dan aktiva memang benar di neraca pembelian dan
pengluaran kas bendar ada
2) Pernyataan kelengkapan
Transaksi dan saldo memang tercatat
3) Pernyataan hak dan kewajiban
4) Pernyataan penilaian dan pengalokasian
Jumlah biaya, utang dan aktiva benar. Prinsip akuntansi sesuai
5) Pernyataan pelaporan dan pengungkapan
Diklasifikasikan, dijelaskan dan diungkapan dalam neraca. Pengungkapan
dengan metode depresiasi yang sesuai.

6. Pemahaman spi atas belanja


o Lingkungan pengendalian
o Sistem akuntansi
o prosedur pengendalian, meliputi :
 adanya pemisahan tugas
 dokumen dan catatan
 pengendalian atas setiap akses terhadap harta atau aktiva perusahaan
 pemriksaan independen

7. Pengujian
Langkah-langkah yang dilakukan :
1) Memahami pengendalian internal
2) Mengujinya pengendalian internal
3) Pertimbangan biaya dan manfaat
4) Uji pengendalian subtantif dan transaksi
5) Prosedur analisis dan pengujian saldo rinci
Belanja Daerah adalah kewjiban pemda diakui dengan pengurang kekayaan bersih.
 Pengakuan : memakai metode kas
 Jenis belanja : 1. Operasi
2. Modal
3. Tak terduga
4. Transfer

8. Bagan alir
Alur pemeriksaan

9. PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERNAL-TRANSAKSI PEMBELIAN


Dalam transaksi pembelian, dokumen dan catatan yang dipakai antara lain yaitu:
a. Surat penyediaan Dana (SPD)
b. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
c. SPP uang Persediaan
d. SPP Tambahan Uang Persediaan
e. SPP Langsungf. Surat Perintah Membayar
g. Surat Perintah Membayar Utang Persediaan
h. Surat perintah Membayar ganti Uang Persediaan
i. Surat Perintah Membayar tambahan Uang Persediaaan
j. Surat Perintah Membayar Langsung
k. Surat Perintah Pencairan Dana
10. BAGIAN YANG TERKAIT
Bagian yang terkait yaitu:
a) Bendaharawan khusus baran
b) Bendaharawan (pemegang kas)
c) Sub bagian keuangan setiap unit kerja
d) Kepala dinas
e) Kepala daerah, dalam hal ini kepala biro/bagian keuangan
11. PENGHIMPUNAN DAN PENDOLUMENTASIAN PEMAHAMAN
o Tinjauan pendahuluan
o Dokumentasi sistem
o Analisis alur transaksi

Anda mungkin juga menyukai