Anda di halaman 1dari 4

Nama :Alvina Durrotun Navidah

NPM :16130310215

BUKTI AUDIT DAN PENDUKUNGNYA


Bukti audit sangat besar pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh auditor
dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya. Oleh karena itu,
auditor harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang cukup dan kompeten agar
kesimpulan yang diambilnya tidak menyesatkan bagi pihak pemakai dan juga untuk
menghindar dari tuntutan pihak-pihak yang berkepentingan di kemudian hari apabila
pendapat yang diberikannya tidak pantas.
1. Informasi lain yang menguatkan catatan akuntansi dan mendukung alasan logika
auditor mengenai kebenaran penyajian dalam laporan keuangan, Jenis-jenis bukti
audit ini menurut Arens et. al. (2012) dibagi menjadi beberapa kategori, sebagai
berikut:
a) Pemeriksaan fisik, merupakan pemeriksaan atau penghitungan yang dilakukan
oleh auditor atas aset berwujud. Pemeriksaan fisik dianggap sebagai salah satu
bukti audit yang paling andal dan berguna, karena merupakan salah satu bukti
objektif dalam audit;
b) Konfirmasi, merupakan jawaban lisan atau tertulis yang diterima dari pihak
ketiga yang independen untuk melakukan verifikasi atas keakuratan informasi
yang diminta oleh auditor. Konfirmasi juga memiliki keandalan yang tinggi,
namun bukti audit termasuk yang mahal biayanya, karena auditor harus
melaksanakan sejumlah prosedur secara berhati-hati dalam rangka
mempersiapkan pengiriman konfirmasi dan penerimaan kembali serta upaya
untuk menindaklanjuti berbagai konformasi yang tidak menerima tanggapan atau
sejumlah pengecualian konfirmasi;
c) Dokumentasi, merupakan pemeriksaan auditor atas dokumen-dokumen dan
catatan klien untuk membuktikan informasi yang harus (atau sebaliknya)
dimasukkan dalam laporan keuangan. Dokumentasi adalah suatu bentuk bukti
yang dipergunakan secara luas dalam setiap penugasan audit karena pada
umumnya jenis bukti ini telah tersedia bagi auditor dengan biaya perolehan bukti
yang relatif rendah. Seringkali jenis bukti ini merupakan satu-satunya jenis bukti
audit yang layak dan siap pakai;
d) Prosedur analitis, menggunakan perbandingan dan keterkaitan untuk menilai
apakah saldo-saldo akun atau data lain yang muncul telah disajikan secara wajar
dibandingkan dengan perkiraan auditor;
e) Tanya jawab dengan klien, merupakan jawaban tertulis atau informasi yang
diperoleh dari klien sebagai jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh auditor;
f) Penghitungan ulang, mencakup pengecekan ulang atas contoh-contoh perhitungan
yang dilakukan oleh klien;
g) Pengerjaan ulang, merupakan pengujian yang dilakukan oleh seorang auditor
independen terhadap prosedur pembukuan atau pengendalian yang awalnya
dilakukan sebagai bagian dari pembukuan entitas dan sistem pengendalian
internal;
h) Pengamatan, merupakan penggunaan panca indera untuk menilai aktivitas-
aktivitas klien;
i) Bukti dari para ahli, Mulyadi (2002) menambahkan bukti dari para ahli sebagai
bukti audit. Ahli/spesialis merupakan orang atau lembaga yang memiliki
keahlian/pengetahuan khusus selain akuntansi dan auditing, seperti: geologist,
appraiser, teknik sipil dan sebagainya.

Syarat Sah Bukti Keuangan Publik


Syarat sah bukti transaksi adalah :
1. Bukti transaksi dibuat oleh penyedia layanan/penjual;
2. Pada bukti transaksi, diberi nama penerima, ditandatangani/diparaf dan dicap oleh
penerima transaksi atau pimpinan organisasi;
3. Tertuis keterangan waktu terjadinya transaksi (tanggal, bulan,tahun);
4. Tertulis barang/jasa apa saja yang ditransaksikan;
5. Tertulis jumlah uang yang ditransaksikan sesuai dengan pertukaran baran/jasa yang
dilakukan;
6. Adanya materai pada jumlah transaksi tertentu, misalnya transaksi diatas
Rp.1.000.000,-, maka pada nota/kuitansi ditempel materai Rp.6000.
Syarat sah bukti transaksi inni berlaku pada seluruh organisasi sektor publik, baik organisasi
pemerintah pusat, pemerintah daerah, yayasan, LSM maupun partai politik.
Contoh bukti transaksi organisasi sektor publik yakni pemerintah daerah sesuai dengan
ketentuan permendagri No. 13 tahun 2006 jo Permendagri No 59 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
1. Bukti Transaksi dalam Prosedur Akuntansi Keuangan Daerah pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD).
(1) Bukti Transaksi dalam Prosedur Akuntansi Penerimaan/Kas pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD).
a. Surat tanda bukti pembayaran dilengkapi dengan :
(a) Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD); dan/atau
(b) Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD); dan/atau
(c) Bukti Transaksi Penerimaan kas lainnya
b. STS.
c. Bukti Transfer
d. Nota Kredit Bank
(2) Bukti transaksi dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD.
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas
mencakupi:
a. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), yaitu dokumen yang digunakan sebagai
dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM., atau
b. Nota Debet Bank., atau
c. Bukti Transaksi Pengeluaran Kas lainnya.
Bukti transaksi dilengkapi dengan :
a. Surat Perintah Membayar (SPM) yaitu dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran untuk menerbitkan SP2D atas
beban pengeluaran DPA-SKPD., dan/atau
b. Surat Penyediaan Dana (SPD), yaitu dokumen yang menyatakan tersedianya
dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP dan/ atau
c. Kwitansi Pembayaran dan Bukti Tanda Terima Barang/Jasa.
(3) Bukti Tansaksi dalam Prosedur Akuntansi Aset pada SKPD.
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi asset berupa bukti
memorial dilampiri dengan :
a. Berita Acara Penerimaan Barang;
b. Berita Acara Serah Terima Barang;
c. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan;
(4) Bukti Transaksi dalam Prosedur Akuntansi selai Kas Pada SKPD.
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi selain kas berupa bukti
memorial yang dilampiri dengan :
a. Pengesahan Pertanggungjawaban Pengeluaran (pengesahan SPJ).,
b. Berita Acara Penerimaan Barang.,
c. Surat Keputusan Penghapusan Barang.,
d. Surat Pengiriman Barang.,
e. Surat Keputusan Mutasi Barang (antar SKPD).,
f. Berita Acara Pemusnahan Barang.,
g. BErita Acara Serah Terima Barang.,dan
h. Berita Acara Penilaian.

2. Akuntansi Keuangan Daerah pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).
1. Bukti Transaksi dalam prosedur akuntansi Penerimaan Kas pada SKPD.
Bukti Transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaan kas mencakup
:
a. Bukti Transfer;
b. Nota Kredit Bank; dan
c. Surat Perintah Pemindahbukuan
Bukti transaksi dilengkapi dengan :
a. Surat Tanda Setoran (STS)
b. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah)
c. Surat Ketetapan Retribusi (SKR)
d. Laporan Penerimaan Kas dari Bendahara Penerimaan
e. Bukti transaksi penerimaan kas lainnya.
2. Bukti transaksi dalam Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas pada SKPKD.
a. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), yaitu dokumen yang digunakan sebagai
dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM., atau
b. Nota Debet Bank., atau
Bukti transaksi dilengkapi dengan :
a. Surat Penyediaan Dana (SPD), yaitu dokumen yang menyatakan tersedianya
dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP;
b. Surat Perintah Membayar (SPM) yaitu dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran untuk menerbitkan SP2D atas
beban pengeluaran DPA-SKPD., dan/atau
c. Laporan pengeluaran kas dari bendahara pengeluaran;dan
d. Kwitansi Pembayaran dan Bukti Tanda Terima Barang/Jasa.
3. Bukti Tansaksi dalam Prosedur Akuntansi Aset pada SKPKD.
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi asset berupa bukti
memorial dilampiri dengan :
a. Berita Acara Penerimaan Barang;
b. Surat Keputusan Penghapusan Barang;
c. Surat Keputusan Mutasi Barang (antar SKPD);
d. Berita Acara Pemusnahan Barang;
e. Berita Acara Serah Terima Barang;
f. Berita Acara Penilaian;
g. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan;
4. Bukti Transaksi dalam Prosedur Akuntansi selai Kas Pada SKPKD.
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi selain kas berupa bukti
memorial yang dilampiri dengan :
a. Berita Acara Penerimaan Barang.,
b. Surat Keputusan Penghapusan Barang.,
c. Surat Keputusan Mutasi Barang (antar SKPD).,
d. Berita Acara Pemusnahan Barang.,
e. Berita Acara Serah Terima Barang.,dan
f. Berita Acara Penilaian.
g. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan;

Anda mungkin juga menyukai