2) Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.1. Menganalisis pencatatan transaksi 4.1. Melakukan pencatatan transaksi penjualan
penjualan barang dagangan secara kredit, barang dagang secara kredit, wesel, dan
wesel, dan penjualan angsuran penjualan angsuran
1
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1. Menganalisis pencatatan transaksi penjualan barang dagangan secara kredit, wesel, dan
penjualan angsuran
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.1.1. Menjelaskan pencatatan transaksi penjualan kredit
3.1.2. Menjelaskan pencatatan transaksi dengan wesel
3.1.3. Menjelaskan pencatatan transaksi penjualan angsuran
3.1.4. Menjelaskan pencatatan transaksi dengan kart kredit
5.
4.1. Melakukan pencatatan transaksi penjualan barang dagang secara kredit, wesel, dan
penjualan angsuran
Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.1.1. Menerapkan pencatatan transaksi penjualan kredit
4.1.2. Menerapkan pencatatan transaksi dengan wesel
4.1.3. Menerapkan pencatatan transaksi penjualan angsuran
4.1.4. Menerpakan pencattatan transaksi penjualan dengan kartu kredit
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran KD 3.1
Melalui diskusi , observasi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pencatatan transaksi penjualan kredit dengan penuh rasa ingin tahu
2. Menjelaskan pencatatan transaksi dengan wesel dengan teliti
3. Menjelaskan pencatatan transaksi penjualan angsuran dengan percaya diri
Tujuan Pembelajaran KD 4.1
Melalui Praktikum peserta didik dapat:
1. Menerapkan pencatatan transaksi penjualan kredit sesuai dengan prosedur secara teliti, disiplin dan
bertanggung jawab.
2. Menerapkan pencatatan transaksi dengan wesel sesuai dengan prosedur secara teliti, disiplin dan
bertanggung jawab.
3. Menerapkan pencatatan transaksi penjualan angsuran sesuai dengan prosedur secara teliti, disiplin
dan bertanggung jawab.
E. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran pada KD-3.1 dan KD-4.1
1. Penjualan Kredit
2. Wesel
3. Penjualan Angsuran
4. Penjualan dengan kartu kredit
5. Prosedur pencatatan piutang dagang
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Strategi/Model : Discovery Learning
Metode : diskusi, menggali informasi, tanya jawab, presentasi
H. Kegiatan Pembelajaran
2
Pertemuan ke-1
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru masuk kelas tepat waktu, memberikan salam dan meminta salah satu
siswa untuk memimpin doa sesuai denganagamanya masing-masing. (PPK
religius)
2. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkanuntuk proses
belajar-mengajar, kerapian dan kebersihan ruang kelas (PPK kepedulian
lingkungan, disiplin, tanggung jawab), presensi (kehadiran,
agenda kegiatan) media, alat dan buku yang diperlukan.
3. Membaca literasi selain materi pelajaran (selama 15 hanya pada Jam pertama 30 menit
saja). Literasi
4. Guru menyampaikan konpetensi dasar yanga akan dicapai
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
7. Guru menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
8. Guru melakukan pre-test
9. Guru meminta peserta didik untuk duduk berkelompok dalam rangka
menumbuhkan karakter demokratis.
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian 210 menit
terhadap siswa dibagikan kepada siswa
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan
sendiri ataupun dengan teman (Literasi)
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada
bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru
menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda
sebanyak mungkin (Critical Thinking)
3
Mengembangkan Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk
solusi melalui mencoba (Experimenting) dan mengaitkan (Networking) antar
identifikasi konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih
memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai
alternatif-alternatif,
semua anggota dalam kelompok mengerti
tukar pikiran dan
(PPK,Collaboration, Critical Thinking)
mengecek perbedaan
pandangan - Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang
diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai
sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu
dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru
untuk dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan
tugas diskusi kelompok (Creative and Innovative )
- Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi
dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi
Mengevaluasi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab
selama proses diskusi (Communication)
- Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk tulisan tentang transaksi
penjualan kredit dan transaksi dengan wesel
(Communication)
- Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban
permasalahan yang telah disusun kelompoknya
(Communication)
- Siswa menyimpulkan materi tentang transaksi penjualan
kredit dan transaksi dengan wesel
3. Penutup
1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang transaksi
penjualan kredit dan transaksi dengan wesel yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan konfirmasi, refleksi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru melakukan evaluasi (Post Test) atas materi transaksi penjualan kredit dan
transaksi dengan wesel
30 Menit
4. Guru memberikan tugas terstruktur untuk mencari artikel di internet tentang
keuntungan-keuntungan dari transaksi penjualan secara kredit baik dari sisi
pembeli maupun sisi penjual.
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya yaitu tentang penjualan angsuran.
6. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup. PPK Religius
Pertemuan ke 2
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru memberikan salam dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa 30 menit
sesuai denganagamanya masing-masing. (PPK religius)
2. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkanuntuk proses
belajar-mengajar, kerapian dan kebersihan ruangkelas (PPK disiplin,
tanggung jawab), presensi (kehadiran, agenda kegiatan) media, alat dan
4
buku yang diperlukan.
3. Membaca literasi selain materi pelajaran (selama 15 hanya pada Jam pertama
saja). Literasi
4. Menyampaikan konpetensi dasar yanga akan dicapai
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
8. Melakukan pre-test
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian 210 menit
terhadap siswa dibagikan kepada siswa
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan
sendiri ataupun dengan teman
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada
bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru
menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda
sebanyak mungkin
5
Mengevaluasi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab
selama proses diskusi
- Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk tulisan tentang transaksi
penjualan angsuran dan penjualan dengan
menggunakan kartu kredit
- Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban
permasalahan yang telah disusun kelompoknya
- Siswa menyimpulkan materi tentang transaksi penjualan
angsuran dan penjualan dengan menggunakan kartu
kredit
4. Penutup
1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang penjualan
angsuran dan penjualan dengan kartu kredit yang telah dipelajari.
2. Guru meberikan evalusi (post test) tentang penjulan angsuran
3. Guru memberikan konfirmasi, refleski dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
30 Menit
4. Siswa diberi tugas terstruktur untuk contoh penjualan angsuran dan prosedur yang
harus di lakukan baik oleh penjual maupun pembeli di internet
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya yaitu tentang piutang.
6. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
I. Penilaian Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
- Penilaian pengetahuan : Tes tertulis , lisan dan tugas (Terlampir )
- Penilaian keterampilan : praktek dan portoflio kegiatan mencatat transaksi penjualan kredit,
wesel dan angsuran) (Terlampir)
c. Pembelajaran Remedial danPengayaan:
Remidial dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Belajar (KKB). (Terlampir)
Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik sudah mencapai KKB,
tetapi peserta didik belum puas dengan hasil belajar yang dicapai. (Terlampir)
6
DWI FENI INDARTI, SE SOLICHATUN, S.Pd, M.Ak, CAAT, CAP
7
Lampiran 1
CATATAN
(Sebaiknya ditulis tangan)
1. GURU
Waktu yang direncakan kurang sesuai dengan materi yang disajikan, dengan alokasi waktu 2 x 6 JP
(2X pertemuan) tidak dapat menyelesaiakan materi materi dan tugas2 yang direncanakan. Untuk
evaluasi tahun yang akan datang dengan menambah plot waktu.
Soal yang diberikan untuk evaluasi dengan durasi waktu 45 menit ternyta tidak dapat diselesaikan
dengan baik untuk kelas non unggulan.
2. KEPALA SEKOLAH
Seabaiknya semua tugas terstruktur dicantumkan dilampiran jangan hanya 1 tugas terstruktur untuk
satu kali pertemuan. Mohon RPP yang sudah dibuat digunakan pada waktu mengajar, jangan hanya
untuk kelengkapan akreditasi.
3. PENGAWAS
1. RPP sudah baik untuk instrumen sikap karena guru non PKn dan PAI sebaiknya dilengkapi
dengan jurnal catataan harian siswa dengan sikap yang TER....
2. Buku refrensi yang digunakan sebaiknya jangan hanya berpedoman pada 1 buku saja
3. Untuk Refrensi menggunakan internet tuliskan alamat lengkapnya
8
Lampiran 2
BAHAN AJAR
1. Penjualan Kredit
1. Pengertian Penjualan Kredit dan Piutang
Penjualan secara kredit adalah penjualan yang mempunyai
kesejangangan waktu antara penyerahan barang atau jasa dengan penerimaan,
dimana penyerahan barang tersebut mendahului pnerimaan kas. Penjualan
kredit akan menguntungkan perusahaan karena lebih menarik bagi calon
pembeli sehingga volume penjualan meningkat yang berarti menaikkan
pendapatan perusahaan. Penjualan secara kredit adalah penjualan yang
mempunyai kesejangangan waktu antara penyerahan barang atau jasa dengan
penerimaan, dimana penyerahan barang tersebut mendahului pnerimaan kas.
Penjualan kredit akan menguntungkan perusahaan karena lebih menarik bagi
calon pembeli sehingga volume penjualan meningkat yang berarti menaikkan
pendapatan perusahaan.
Piutang merupakan tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang
timbul karena adanya suatu transaksi penyerahan barang atau jasa yang
dilakukan saat ini. Piutang mempunyai jatuh tempo, nilai jatuh tempo, dan
bila ada perjanjian mempunyai bunga. Piutang perusahaan dapat terjadi
karena berbagai macam transkaksi antara lain:
a. Penjualan barang atau penyerahan jasa
b. Pinjaman dana yang diberikan kepada pihak lain
c. Pendapatan bunga yang berasal dari investasi
d. Pesanan yang diterima atas saham dan obligasi yang akan diterbitkan
e. Tagihan kepada perusahaan asuransi atas kerugian pertanggungan
f. Kelebihan pembayaran pajak dan lain sebagainya
2. Klasifikasi Piutang
Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
1.1 Piutang usaha (account receivable)
Piutang usaha adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai
akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang ini
biasanya didasarkan atas kepercayaan dan umumnya berjangka waktu
kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan sebagai aset lancar.
9
Apabila piutang tersebut berjatuh tempo lebihh dari satu tahun, maka
dillasifikasikan sebagai piutang jangka panjang. Piutang usaha juga
sering disebut piutang dagang (trade receivable). Apabila jumlah
piutang usaha relatif banyak, maka perusahaan perlu membuat buku
pembantu piutang/kartu piutang dalam rangka pengendalian piutang
usaha.
1.2 Piutang wesel (notes receivable)
Piutang wesel adalah piutang berupa perjanjian tertulis dari
debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang
tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa
yang akan datang. Piutang ini bentuknya lebih formal dibandingkan
dengan piutang usaha. Pihak debitur (pihak yang mempunyai hutang )
akan membuat suatu surat perjanjian tertulis tentang kesanggupan
membayar sejumalah kas tertentu ceserta bunganya (kalau ada)
kepada pihak kreditur (pihak yang mempunyai piutang) pada saat
yang telah disepakati. Surat perjanjian tersebut ditulis secara formal
didalam sebuah surat wesel atau surat promes (promissory note). Bagi
pihak yang berjanji (pembuat janji/debitur) instrumen kreditnya
dinamakan wesel bayar yang akan dicatatat sebagai hutang wesel,
sedagkan pihak yang mendapatkan janji (penerima janji/kreditor)
instrumen kreditnya dinamakan wesel tagih yang akan dicatat sebagai
piutang wesel (notes receivable).
Umumnya jangka wesel berjangka tersebut lebih dari 60 hari,
apabila piutang wesel berjangka waktu kurang dari satu tahun
dilaporkan dalam neraca sebagai aset lancar, sedangkan untuk piutang
wesel waktu lebih dari satu tahun diperlukan sebagai piutang jangka
panjang.
1.3 Piutang lain-lain (other receivable), terdiri atas macam-macam tagihan
yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel.
Contoh piutang yang termasuk dalam piutang lain, diantaranya
a. Uang muka pembelian (depostie paid)
b. Piutang dividen (divident receivable)
10
c. Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang
d. Tuntutan kerugian kepada perusahaan asuransi (claim of looses or
damage)
e. Tuntutan atas pengurangan pajak (claims for rebate and tax
refunds)
Piutang yang timbul dari penjualan angsuran, pencatatannya dalam
neraca dipisahkan menjadi aset lancar dan aset tidak lancar. Piutang
yang memiliki tanggal jatuh tempo kurang dari satu tahun ditempatkan
sebagai aset lancar, sedangkan yang lebih dari satu tahun ditempatkan
sebagai aktiva lain-lain (other assets). Khusus untuk barang konsinyasi,
yang dicatat piutang hanyalah yang telah laku.
2. Wesel
a. Pengertian Wesel
adalah sebuah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada
pihak lainnya untuk membayarkan sejumlah uang tertentu pada tanggal
yang telah ditetapkan di masa yang akan datang.
Wesel yang dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan
membayar kepada orang atau badan yang memegang wesel tersebut pada
saat jatuh tempo.
Wesel yang dapat dipindahtangankan dapat didiskontokan ke bank sebelum
jatuh temponya.
“Diskonto wesel adalah kegiatan meminjam uang ke bank dengan
menggunakan wesel sebagai jaminannya “
Setiap wesel yang di diskonto-kan oleh Bank akan memberikan pinjaman
namun akan dikurangi dengan bunga yang diperhitungkan selama jangka
waktu diskonto.
Bunga yang diperhitungkan ini disebut juga diskonto.
11
b. Jenis-Jenis Piutang Wesel
1) Wesel tidak berbunga, adalah wesel yang pada saat jatuh tempo dibayar
sebesar atau sesuai dengan nilai nominalnya.
2) Wesel berbunga, adalah wesel yang pada saat jatuh tempo dibayarkan
sebesar nilai nominalnya dan ditambah dengan bunga terhitung.
c. Masalah Pendiskontoan Wesel
Berikut ini adalah beberapa masalah yang sering terjadi pada saat
pendiskontoan wesel diantaranya:
1) Menentukan nilai jatuh tempo wesel = nilai nominal + bunga
2) Bunga wesel = Nilai nominal x Tarif bunga x Jangka waktu wesel
3) Jangka waktu wesel = dihitung dari tanggal wesel ke tanggal jatuh
tempo
4) Jumlah diskon = Nilai jatuh tempo x tariff dskon x jangka waktu diskon
5) Jangka waktu diskon = dari tanggal penjualan ke tanggal jatuh tempo.
6) Hasil penjualan/pendiskontoan = Nilai jatuh dikurangi diskon
Saat Jatuh Tempo Wesel
Apabila wesel sudah jatuh tempo dapat terjadi hal-hal berikut yaitu :
1. Dilunasi
2. Tidak dilunasi
3. Diperpanjang
Bunga diskonto wesel dihitung dengan cara sebagai berikut:
“Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto”
d. Sebab-Sebab Terjadinya Wesel
Terjadinya wesel biasanya disebabkan oleh hal berikut:
1) Mengganti piutang yang sudah jatuh tempo tapi belum dibayar.
2) Ditetapkan dalam syarat jual beli.
3) Pinjaman dalam bentuk uang tunai
3. Penjualan Angsuran
Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilaksanakan dengan perjanjian
dimana pembayarannya dilakukan secara bertahap.Profit adalah salah satu
tujuan umum setiap perusahaan dan salah satu langkah untuk mewujudkannya
adalah dengan meningkatkan volume penjualan dengan penjualan yang
pembayarannya secara bertahap. Hal ini akan menarik bagi para konsumen
karena akan mendapatkan keringanan dalam pembayarannya. Namun
penjualan dengan metode ini akan didampingi oleh resiko yang besar karena
pembayarannya dilakukan beberapa periode di masa yang akandatang
sehingga menimbulkan ketidak pastian.
12
Secara garis besar masalah yang timbul dalam hal ini dapat dibagi 2, yaitu :
1. Masalah Non-akuntansi
2. Masalah Akuntansi
1. Masalah Non-akuntansi
Masalah utamanya adalah bagaimana cara untuk menekan resiko terjadinya
kerugian karena adanya pembeli yang tidak memenuhi kewajibannya dapat
menjadi seminimal mungkin. usaha untuk meminimalkan resiko ini
digolongkan dalam 3 kelompok
a. Mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan penjualan angsuran
b. Menyediakan perlindungan hukum kepada penjual
c. Menyediakan Perlindungan Ekonomi kepada Penjual
2. Masalah Akuntansi
Masalah akuntansi yang dihadapi dalam penjualan angsuran dapat
dikelompokkan menjadi 4, yaitu:
a. Masalah yang berhubungan dengan pengakuan laba kotor.
b. Masalah yang berhubungan dengan cara perhitungan bunga dan
angsuran.
c. Masalah yang berhubungan dengan tukar-tambah.
d. Masalah yang berhubungan dengan pembatalan penjualan angsuran.
13
1. Tidak perlu melakukan penyelidikan terhadap kredibilitas pembeli,
karena telah dilakukan oleh penerbit kartu kredit
2. Tidak perlu menyelenggarakan buku besar pembantu piutang/kartu
piutang untuk tiap-tiap debitur
3. Tidak perlu menagih langsung kepada pembeli, karena telah dilakukan
oleh pihak penerbit kartu kredit
4. Menerima kas lebih cepat dari penerbit kartu kredit bila dibandingkan
dengan menagih dari pembeli itu sendiri.
Penjualan dengan menggunakan kartu kredit pada dasarnya adalah
penjualan kredit, dimana timbulnya piutang dari penjualan kredit bukan
kepada pihak pembeli, melainkan kepada pihak penerbit kartu kredit. Pihak
penjual akan menerima kas kurang dari yang tercantum dalam bukti
penjualan, selisih tersebut merupakan beban jasa kartu kredit (Fee).
5. Prosedur pencatatan piutang dagang
Piutang dagang timbul akibat adanya penjualan barang atau jasa
secara kredit. Piutang dagang biasanya disertai dengan syarat-syarat yang
telah ditentukan oleh perusahaan seperti: 2/10, n/30 yang artinya akan
mendapat potongan sebesar 2% apabila pelanggan membayar piutang nya
dalam jangka waktu maksimal 10 hari dari tanggal transaksi dan jangka
waktu batas pembayaran dari pelanggan 30 hari.
Buku jurnal yang diperlukan untuk mencatat piutang :
a. Jurnal penjualan
b. Jurnal umum
c. Jurnal penerimaan kas
Prosedur pencatatan piutang dilakukan dengan cara memposting ke dalam kartu
piutang berdasarkan masing-masing jurnal, dengan ketentuan berikut:
1. Penjualan kredit dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan
disertai dengan order pengiriman barang
2. Retur penjualan dicatat dalam jurnal retur penjualan berdasarkan copy nota
kredit atau nota debet yang diterima dari pembeli yang disertai dengan
laporan penerimaan barang
3. Penghapusan piutang dicatat dalam jurnal umum dengan bukti memorial
yang dibuat oleh bagian kredit
4. Penerimaan kas sebagai pelunasan piutang dicatat dalam jurnal
penerimaan kas disertai dengan bukti kas masuk.
14
Lampiran 3
1. PROGRAM REMIDIAL
Diberikan
Bimbingan
1.
Khusus dan
tugas Individu
Diberikan Tugas
2.
khusus
3.
Keterangan :
15
Pada kolom ( 6 ), masing-masing indikator dibuatkan 1 atau 2 nomor soal
dengan tingkat kesukaran berbeda-beda
Misalnya : Indikator 2 menjadi 2 soal yaitu nomor 1, 2
Indikator 3 menjadi 2 soal yaitu nomor 3, 4
Pada kolom ( 7 ), nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan
tuntas atau tidak tuntasnya dari siswa yang telah ikut remidial, karena nilai yang
akan diolah adalah nilai batas ketuntasan.
Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang
belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu.
b. Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang
sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
a. Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk KD tertentu
b. Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan gambar, model,
skema, grafik, memberikan rangkuman yang sederhana, dll.)
c. Penyederhanaan soal/pertanyaan yang diberikan.
16
2. PROGRAM PENGAYAAN
1. Contoh:
2. Memberikan soal soal yang berkaitan
Dst …………….. dengan penjualan kredit yang lebih
kompleks seperti soal2 LKS
17
Pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas dibanding dengan
teman lainnya maka dilayani dengan program pen
18
SOAL PENGAYAAN TENTANG MATERI PENJUALAN KREDIT
19
Lampiran 4
Nilai
Nama Peserta didik/ Komunikatif Kerjasama Kreatif Kritis Akhir
No
Kelompok (Modus)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. AISAH AMINI
2. ALIMAH HASNA
LINATI
3. ANGGUN MIA
AGUSTIN
4. ASNIA DARIYATI
5 ASRI MAULINDA
6 DINA ROSIANI
7 FENI MUJIATIN
8 FITRI SUNIATUN
9 IKA NURHIDAYAH
10 NDRI ISTIANA
11 ISMI WIDIYANTI
12 LINDA TRI KURNIATI
13 MAHARANI SABRINA
PUTRI
14 NARA PUTRI
ANGGARI
15 NIA SEPTIANI
16 NITA KURNIASIH
17 NURFADILAH
18 PIPIN SETEFANI
19 PRIHATINI
20 RIANAWATI
21 RINITA MELINDA
22 RUSMINI
23 SA'ADAH NISA'UN
AFIYAH
24 SARYATI
25 SEKAR
SEPTIANINGTYAS
26 SRI ROSIDAH
27 TIA ANGGIANI
28 TRI GIATNAWATI
29 TRIANA DEWI
30 TRISKA WATI
20
NINGRUM
31 WIDI FUNGKIANA
32 YANTI PRASETIA
SARI
33 YANTI PRASETIA
SARI
34 YULIANA UMI
MARHAMAH
Keterangan:
A = jika empat indikator terlihat.
B = jika tiga indikator terlihat.
C = jika dua indikator terlihat
D = jika satu indikator terlihat
IndikatorPenilaianSikap:
Komunikatif
21
Kategori nilai sikap:
22
Lampiran 5
INSTRUMEN PENGETAHUAN
23
Kompetensi Level Bentuk No
IPK Materi Indikator Soal
Dasar Kognitif Soal Soal
2.SOAL
2. Sebutkan jenis dan fungsi buku jurnal yang digunakan untuk mencatat
penjualan secara kredit !
24
5. Jelaskan keuntungan –keuntungan yang diperoleh dari penjuala menggunakan
kartu kredit!
3. KUNCI JAWABAN
2. Jenis dan fungsi buku jurnal yang digunakan untuk mencatat penjualan secara
kredit yaitu
25
SOAL TUGAS TERSTRUKTUR
Soal halaman 57 buku Akutansi Keuangan Pustaka Mulia, Solichatun, 2017
soal No 3 - 4
4. PedomanPenskoran:
JawabanTepat skor 25
26
Lampiran 6
Kelas : XI
27
Kompetensi Level Indikator Bentuk
IPK Materi No Soal
Dasar Kognitif Soal Soal
2. SOAL KETRAMPILAN
Total 39.000.000
28
Saldo Buku Besar Cadangan Kerugian Piutang Per 1 Mei 2017
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Mei 2017 Diterima pelunasan piutang atas nama Toko Melati untuk
Faktur No RC02-6 Rp. 11.500.000,00 tertanggal 22 Maret
2017 dengan termin 2/10 n/30 denda 1%
4 Mei 2017 Dikirim Nota Kredit No FC05-1 kepada Toko Melati untuk
5 unit sepeda yang diterima karena rusak.
7 Mei 2017 Diterima pelunasan piutang atas nama Toko Delima atas
faktur No FC04-5 tertanggal 15 April 2017 senilai
11.000.000 termin 2/10 n/30
29
17 Mei 2017 Dikirim faktur No FC05-3 kepada Toko Edelweis untuk 30
Sepeda @ Rp. 1.500.000 PPN 10% biaya pengiriman
barang Rp. 200.000 syarat pengiriman FOB Shiping Point
dengan menggunakan BNI Master Card atas transaksi
tersebut perusahaan (PT FIFA CYCLE) akan dikenakan
fee sebesar 2,5%.
31 Mei 2017 Diterima pelunasan dari pihak Bank BNI untuk penjualan
tanggal 17 Mei 2017
2. Catatlah kedalam jurnal umum dengan lembar kerja yang sudah disediakan!
30
3. Kunci jawaban
PT FIFA CYCLE
GENERAL JOURNAL
Periode Mei 2017
31
15 Notes Receivable Rp 33.000.000
Sales Rp 30.000.000
VAT Out Rp 3.000.000
(penerbitan wesel atas penjualan
kredit)
32
No. Aspek Yang Dinilai Indikator Skor
dengan wesel
33
34
35