KEUTAMAAN WANITA :
1. Doa seorang isteri yg taat memiliki kekuatan 70 wali
2. Isteri yg membuatkan minum suami tanpa diminta, pahalanya 3 x khatam Qur'an.
3. Masakan isteri yg dilakukan secara sunah dan dimakan suami beserta keluarga
pahalanya semua untuk isteri dan do'a suami yg memakan masakannya menjadi
do'a yg diijabah.
4. Isteri yg membangunkan suami untuk sholat atau mengingatkan sholat
berjamaah di masjid pahalanya 27+1
5. Isteri yg kelelahan bangun malam karena anaknya minta susu sama dengan
pahala 70 x haji mabrur
6. Seorang ibu yg menyusui setiap tetes susunya senilai 200 x sholat khusu dan
doanya di ijabah' (fadilah wanita)
7. Burung di udara dan malaikat dilangit akan selalu memintakan ampunan kepada
Allah selama Isteri dalam keridhoan suami.
8. Bila seorang suami pulang dengan gelisah dan isteri menghiburnya maka isteri
mendapatkan 10 pahala jihad.
9. Bila seorang wanita hamil sholatnya dua rekaat adalah lebih baik dari 80 rakaat
sholat wanita yg tidak hamil.
10. Bila seorang wanita hamil akan mendapatkan pahala 70 tahun sholat dan 70
tahun puasa.
11. Wanita yg mencuci pakaian suami dan anak-anaknya akan mendapat 1000
kebaikan dan akan diampuni kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari
matahari memintakan ampun baginya dan Allah SWT mengangkat derajatnya
1000 tingkat.
12. Wanita yg menyusui anaknya, maka setiap tetesan air susu tersebut akan
mendapatkan 1 pahala dan apabila cukup 2 tahun menyusui maka malaikat
dilangit akan mengabarkan berita bahwa SURGA wajib bagi nya".
13. Apabila sorang wanita kedatangan haid maka haidnya akan menghapus
dosa2nya.
14. Apabila ia membaca pd hr pertama keluar haid "Alhamdulilahi ala kullu halin wa
astagfirullaha min kulli zanbi" Maka Allah Swt akan membebaskannya dr
jahanam, shirat & adzab.
15. Setiap hari dari haidnya, Allah tinggikan dia dgn pahala 40 orang mati syahid
apabila ia berdzikir.
(1). Jumlah rekaat : 11 rekaat (8 rekaat shalat Tarawaih dan 3 rekaat shalat witir).*_
(2). Surat yang dibaca : surat-surat pendek dibaca dengan tartil dan irama merdu.*_
(3). Waktu : ba’da Isya’ langsung.*_
(4). Waktu penyelesaian : -+ 30 menit.*_
(5). Kalau pakai kultum : harus disiplin benar-benar 7 menit, maksimal 10 menit.*_
Komposisi shalat Tarawih seperti ini, bisa untuk diikuti oleh semua orang, mulai
dari anak kecil, dewasa, sampai orang tua._
Lebih bisa khusyu’ karena komposisinya sesuai dengan kemampuan dan
kwalitas keagamaan mereka._
Ritme pelakasanaannya bisa dilakukan dengan tenang dan santai, tidak terlalu
cepat, tapi juga tidak terlalu lambat._
Adat pelaksaan shalat Tarawih seperti ini, sudah berjalan puluhan, bahkan
mungkin ratusan tahun (di daerah kami). Sehingga, jika ada rencana untuk
mengubahnya, maka perlu untuk dipertimbangkan secara matang. Karena
mereka mau shalat Tarawih, itu sudah baik. Jangan sampai dengan perubahan
mereka justru lari._
Memang benar, asalnya shalat itu semakin banyak yang dibaca/semakin lama
berdirinya semakin utama. Memang benar, semakin banyak rekaatnya semakin
baik._
Tapi, keutamaan ini belum tentu terwujud di suatu masyarakat tertentu. Ingat !
bahwa afdhaliyah (keutamaan) suatu amal ibadah itu dipengaruhi oleh empat
hal, yaitu :_
*Zaman,*_
*Keadaan,*_
*Tempat, dan*_
*Masyarakat.*_
Apa yang afdhal di suatu tempat, belum tentu afdhal di tempat lain. Afdhal di
suatu masyarakat, belum tentu afdhal di masyarakat yang lainnya. Dan begitu
seterusnya.*_
Kita harus menyadari, bahwa masyarakat kita masih banyak yang ke masjid
hanya ketika bulan Ramadan. Ini tidak buruk, tapi kita harus tanggap dengan
kondisi ini. kita tidak perlu memaksakan program satu malam satu juz, atau salat
diubah jadi 23 rekaat, atau kultum yang panjang. Walaupun hal ini semuanya
boleh, bahkan asalnya lebih utama._
Tapi, untuk kondisi masyarakat kita secara umum, jadi kurang utama. Kalau
dipaksakan, akhirnya terjadi hal-hal yang kurang baik._
Shalat itu tidak semata memperbanyak rekaat atau memperbanyak ayat yang
dibaca, tapi perlu kekhusyu’an dan penghayatan dari ibadah itu sendiri. Karena
shalat itu media menujatnya seorang hamba kepada Rabb-nya.*_
_Imam An-Nawawi –rahimahullah- (wafat : 676 H) berkata :_
حمتي فمرغ منهماَ ويستحضمر نمماَ أننمنكننمهَه مممنن...َب هَدهَخول هَهَه مفينهاَ مبنننشاَلط نوإمنقنباَلل نعلننينهاَ نوأننن نينتندببنر اَنلمقنراَنءنة نواَنلننذنكاَنر نوهَينرتتنلهَهنما
هَينسنتنح ب
َشومع نواَنلهَخ ه
ضومع مبنظاَمهمرمه نونباَمطمنمه َاَنلهَخ ه
_Kenapa ada fenomena shalat 23 rekaat dengan ritme yang sangat cepat seperti
balapan ?_ *karena mereka ingin cepat selesai.*
_Itu menunjukkan, bahwa sebenarnya mereka merasa keberatan dengan jumlah itu,
sehingga kurang menikmati apa yang mereka lakukan. Kalaulah bisa menikmati,
tentu mereka tidak ingin cepat-cepat selesai (baca : tergesa-gesa)._
_Dalam keyakinan saya, saat para sahabat shalat Tarawih 23 rekaat kala itu, tentu
pelaksanaannya tenang (thu’maninah) dan ditempuh dalam durasi waktu berjam-
jam. Mereka bisa menikmati apa yang mereka amalkan, karena sesuai dengan
tingkat ketaqwaan dan keimanan mereka._
_Apa yang afdhal di lakukan oleh para sahabat, maka belum tentu afdhal di lakukan
di zaman ini. kenapa ? karena perbedaan empat hal yang telah kami sebutkan
sebelumnya._
Sebagian orang tatkala memperhatikan hujan, ada yang sampai gelisah. Apalagi jika
turunnya hujan dirasa mengganggu aktivitasnya, mungkin ada meeting, janji atau
yang lainnya. Sehingga yang terjadi adalah mengeluh dan mengeluh.
Padahal jika kita merenung dan memahami hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, waktu hujan turun adalah saat mustajabnya do’a, artinya do’a semakin
mudah terkabulkan.
“Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2]
Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.”[2]
Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ت اَلنمنطمر
مثنننتاَمن نماَ هَتنربداَمن اَلبدنعاَهَء معننند اَلتننداَمءنو نتنح ن
“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika
turunnya hujan.”[3]
Do’a yang amat baik dibaca kala itu adalah memohon diturunkannya hujan yang
bermanfaat. Do’a yang dipanjatkan adalah,
اَللبهَهبم ن
صتيباَ ا ناَ نمفعِاَ ا
“Allahumma shoyyiban naafi’aa [Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang
bermanfaat].”
Itulah yang Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ucapkan ketika melihat turunnya hujan.
Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
نكاَنن إمنذاَ نرنأىَ اَنلنمنطنر نقاَنل » اَللبهَهبم ن-صلى ا عليه وسلم- إمبن اَلبنمببى
صتيباَ ا نناَمفعِاَ ا
Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul, tapi kisah hidupnya
diabadikan dalam Qur'an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, karena
hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hakikat
hidup.
"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan
kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan ibadah,
dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih
manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."
"Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak
engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."
"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat
besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada
tangan yang buruk perangainya."
"Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah
kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan."
"Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku
belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung
hutang."
"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat
itu adalah:
1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.
�Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala
seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
وللديك خصيصة ليست لغيره من معِرفة اَلوقت اَلليلي فإنه يقسط أصواَته فيهاَ تقسيطاَ ل يكاَد يتفاَوت ويممواَلي صممياَحه قبممل
اَلفجر وبعِده ل يكاَد يخطئ سواَء أطاَل اَلليل أم قصر ومن ثم أفتى بعِض اَلشاَفعِية باَعتماَد اَلديك اَلمجرب في اَلوقت
Ayam jantan memiliki keistimewaan yg tidak dimiliki binatang lain, yaitu mengetahui
perubahan waktu di malam hari. Dia berkokok di waktu yg tepat dan tidak pernah
ketinggalan. Dia berkokok sebelum subuh dan sesudah subuh, hampir tidak pernah
meleset. Baik malamnya panjang atau pendek. Karena itulah, sebagian syafiiyah
mefatwakan untuk mengacu kepada ayam jantan yg sudah terbukti, dalam
menentukan waktu. (Fathul Bari, 6/353).
Sabda beliau, ‘ayam mengingatkan (orang) untuk shalat’ bukan maksudnya dia
bersuara, ‘shalat..shalat..’ atau ‘waktunya shalat…’ namun maknanya bahwa
kebiasaan ayam berkokok ketika terbit fajar dan ketika tergelincir matahari. Fitrah yg
Allah berikan kepadanya. (kitab Fathul Bari, 6/353).
Kokok ayam adalah suara yg paling disukai Allah Swt. Suara kokok ayam menandai
turunnya malaikat membawa rahmat-Nya. Ketika berkokok, konon ayam
mengucapkan, “Lâ ilâha illallâh”. Karenanya doa ini dianjurkan untuk dibaca saat
ayam berkokok.
ك
ضل م ن نل إمنلنه إمبل ا هَ ناَللبهَهبم إمتنني أننسأ نل هَ ن
ك ممنن نف ن
Artinya, “Tiada tuhan yang disembah selain Allah. Hai Tuhanku, aku meminta
kepada-Mu sebagian dari kemurahan-Mu,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, kitab
Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).
-------
Sedang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam setiap pagi hari memanjatkan doa
untuk umatnya.
“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka.” (HR. Tirmidzi).
Artinya, pagi bukan saatnya untuk berleyeh2, apalagi kembali pulas mendengkur.
Oleh sebab itu, mesti ada niat dan ikhtiyar kuat dlm diri agar kita tdk termasuk umat
Islam yg kehilangan berkah, justru di awal suatu hari bermula.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda
dan akhir harinya seperti waktu tuanya.”
------
Para Nabi dan Rasul adalah manusia mulia yg senantiasa menghidupkan waktu
sepertiga malam sampai fajar. Untuk itu mereka adalah manusia yg paling sehat
dibanding umatnya. Keteladanan ini diikuti para tabiin, tabiut tabiin dan salafush
shalih. Mereka meraih kesehatan dengan banyak mendekatkan diri kepada Allah
Ta’ala, dan Insya Allah termasuk kebiasaan mandi dikala fajar.
Syaikh Dr. Abdul Hamid Dayyat dari Universitas Kairo, Mesir menjelaskan maanfat
kesehatan yg diperoleh orang dgn bangun pagi banyak sekali. Diantaranya, gas O3
diudara sangat melimpah saat fajar, kemudian berkurang sedikit demi sedikit, hinnga
habis ketika matahari terbenam. Gas O3 mempunyai pengaruh yg positif pada urat
saraf, mengaktifkan kerja otak dan tulang. Ketika seseorang menghirup udara fajar
yg dinamakan udara pagi, dia merasakan kenikmatan dan kesegaran tiada taranya
diwaktu manapun, baik siang atau malam.
(Keistimewaan mandi fajar ini saya kutip dari kitab Al-Fawaa-id Fish-shilaati Wal-
Awaad-id, karya : Al-Allamah Asy-Syekh Syihabuddin Ahmad bin Abdul Lathif Asy-
Syarajy Al-Yamany)
--------
Jika anda memang tak memiliki waktu yg tepat untuk mandi, berikut ini adalah waktu
alternatif yg dianjurkan untuk mandi.
Waktu yg direkomendasikan ini sudah pasti mengandung manfaat untuk tubuh.
Mandi di sepertiga akhir malam sebelum memulai rangkaian qiyamullail. Jika ditinjau
dari kesehatan dan penelitian kesehatan ternyata memiliki manfaat yg sangat besar.
Mandi yang biasa kita lakukan pada pagi hari memang memiliki pengaruh besar
untuk memulai aktifitas setelah tubuh menyisakan lelah setelah berjam2 tidur di
malam hari. Rasa kantuk tentunya tak mudah hilang hanya dgn berwudlu atau cuci
muka. Tubuh akan terasa segar dan bersemangat untuk memulai aktivitas setelah
mendapat siraman air dingin menyegarkan.
اَللبهَهبم ن...
صتل نعنلى نستيمدنناَ هَمنحبملد نونعنلى آمل نستيمدنناَ هَمنحبملد
•. *“JANGAN TAKUT MENGAKUI KESALAHAN”*
_Berkata al-Allamah al-Mu'allimi rahimahullah :_
_*“Orang yang menyelisihi dzahir (yang tampak) dari dalil-dalil yang ada, terkadang
dia sadar bahwa dirinya berada di atas kebathilan.*_
_*Hanya saja, dia lebih mementingkan takwil (penyelewengan makna) dan
perbuatan salahnya, karena dia tidak ingin mengakui dirinya di atas kebathilan.”*_
_(Kitabul 'Ibadah : 323)_
َاَللهَهبم أنمرنناَ اَلنحبق نحققاَ ا نواَنرهَزنقنناَ اَلمتنباَنعنة نوأنمرنناَ اَلنباَمطنل نباَمطلا نواَنرهَزنقننا
اَنجمتنناَنبهَه،
_*“Ya Allah Tunjukilah pada kami kebenaran itu benar dan berikan pd kami jalan
untuk mengikutinya, dan tunjukanlah pada kami kebathilan itu bathil dan berikan
pada kami jalan untuk tidak mengikutinya.”*_
_Doa tersebut disebutkan oleh Ibnu Katsir as Syafii dalam Tafsirnya tepatnya ketika
membahas surat al Baqarah ayat ke 213._
وأرناَ اَلباَطل باَط ا، واَرزقناَ اَتباَعه،َ “اَللهم أرناَ اَلحق حقاا: وفي اَلدعاَء اَلمأثور:قاَل
ول تجعِلممه ملتبسمماَ ا، واَرزقنمماَ اَجتنمماَبه،ل
(444 /1) واَجعِلناَ للمتقين إماَماَ ” اَبن كثير،عليناَ فنضل،
_Ibnu Katsir mengatakan “Dalam doa yang ma’tsur disebutkan Allhumma arinal
haqqa haqqan dst_ _*[Ya Allah, nampakkanlah kepada kami kebenaran sebagai
kebenaran, dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya, dan nampakkanlah
kebathilan sebagai kebathilan, dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya, dan
janganlah Engkau jadikan kebathilan itu seakan kebenaran sehingga kami tersesat
karenanya. Jadikanlah kami teladan bagi orang-orang yang bertakwa” [Tafsir Ibnu
Katsir 1/444].*_
Semoga bermanfaat..
_*Baarakallahu ‘alaik*_
Cara Sunnah minum air adalah:
1. Minumlah air dengan tangan kanan.
2. Minum air dengan duduk.
3. Mulailah minum air dengan mengucapkan Bismillah.
4. Lihat air sebelum minum.
5. Minumlah air dalam 3 teguk.
6. Setelah selesai setiap tegukan, katakanlah Alhamdulillah
7.Setelah 3 teguk air minum, katakan akhirnya Alhamdulillahi Wasshukru lillaah.
MANFAAT SUNNAH AIR MINUM Dengan Duduk dan 3 teguk air minum:
1. Ginjal tidak pernah gagal.
2. Lutut selalu berfungsi.
3. Tulang punggung selalu kuat.
4. Katup Jantung tidak pernah berhenti.
5. Pikiran selalu aktif.
Ibu Negara dari Negeri Tirai Bambu berkata: "Bukan "Barang bermerek" yang
membuat seseorang menjadi terkenal, melainkan "7 Hal" yang diremehkan 90%
orang"
Peng Liyuan (Ibu Negara Tiongkok) mengatakan 7 (tujuh) hal tentang "Pernikahan
dan Keluarga" ini kepada putrinya:
4. Untuk menjadi orang yang berpengaruh, harus memiliki karakter yang kuat.
Orang yang memiliki karakter kuat, nada suaranya tegas, sifatnya tidak sombong,
tidak memaksakan kehendaknya, elegan, tenang, dan sederhana.
Orang yang memiliki karakter kuat, dapat berperan dengan baik dalam kelompok dan
melakukan tanggung jawabnya dengan serius.
Dia tidak akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan ketenaran dan
keuntungan.
Mereka bisa membuat dunia lebih terang walaupun suatu saat terpuruk sekalipun.
Namun dengan karakternya yang kuat, mereka akan bisa bangkit dengan mudah.
5. Nasihat hidup
Walaupun jalan panjang dan berliku, namun jika dijalani selangkah demi selangkah
dengan pantang menyerah pasti akan tiba di garis akhir.
Walaupun jalan pendek dan lurus, jika kamu tidak mulai melangkah, tetap tidak akan
tiba di garis akhir.
Orang yang mengikuti jalan orang lain adalah orang yang meremehkan
kemampuannya sendiri.
Orang-orang yang sudah mengalami kesulitan dalam hidup baru bisa memahami
betapa berharganya hidup.
Saat banyak uang jangan sampai tersesat, saat tidak punya uang bersandarlah pada
pohon.
Saat bahagia jangan lupakan jalan, saat beristirahat bernaunglah di bawah pohon.
Semoga Bermanfaat ��
Bismillahirrohmanirrohim
*DO'A PILIHAN*
*CUKUP DIBACA SEKALI SEUMUR HIDUP*
*MARI KITA BACA SEKARANG JUGA* *!*
Do'a keselamatan dari kematian mendadak.
Di riwayat kan dari Rasulallah SAW, bahwasanya Allah Subhana Wa Ta'alla
berfirman:
*Wahai (Kekasihku) Muhammad,tidak ada seorang pun dari Ummat Mu yang
membaca do'a ini walaupun sekali dalam umur nya kecuali dengan kemulyaan dan
keagungan Ku,*
*) setiap selese bacaan lgs ditiup ke telapak tangan, atau ke air putih, minuman,
makanan, atau sesuatu yg mau diruqyah
2⃣ stlh itu diusap2kan ke seluruh tubuh dr ujung kepala ke ujung kaki, semua
bahkan ke kemaluan jg, tanda terdeteksi ada syaitonnya, biasanya merasakan :
1. sakit di bag.tubuh tertentu
2. mual dan muntah
3. batuk
4. ingin BAB, ingin BAK
5. sendawa
6. Merinding
7. Kesemutan
8. Panas, dingin ato panas dingin panas dingin
3⃣ usap2 terus bagian tsb (tanda2 terdeteksi syaitonnya) dgn terus membaca ayat
kursi sampai keluhannya hilang
4⃣ cara ruqyah tempat (rmh, tmpt usaha, dll) /benda spt mobil motor ato barang
kepunyaan qta bs dgn cara poin 1⃣ ditiup smbl agak sedikit meludah ke air dlm
wadah ember ato baskom, lalu airnya di taro dlm alat semprot dan disemprot2
sekeliling objek yg mau diruqyah
(bisa pake garam dan daun bidara 7 lembar)
�Syarat ruqyah :
1. diniatkan utk meruqyah, ikhlas krn Allah (tawakal ilallah) utk
membebaskan+membentengi diri dr segala bentuk sihir dan mata jahat/panas
(Ain)
2. bebaskan dari buhul (media sihir yg ada) spt : jimat, keris, jarum,dll
3. lepas atau buang semua posko2 yg bs dihuni syetan dirumah, spt patung
makhluk bernyawa, gambar, dll
4. jauhkan diri dr perbuatan maksiat, misalnya merokok, musik, video porno, dll...,
( bahkan musik di ringtone hp saja bisa membuat syetan itu spt segar kembali
Cerdasnya orang beriman adalah dia mampu mengelola hidupnya yang sesaat dan
sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang
Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.
Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati.
Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah akhir cerita
dalam hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian
dengan penuh ketaqwaan.
Hendaknya kita selalu menjaga *tujuh sunnah* Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi
SAW itu adalah:
● *Pertama*,
*Shalatlah Tahajjud* karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada shalat
Tahajjud-nya.
● *Kedua*,
*Bacalah Al-Qur’an* sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata
melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh
pemahaman.
● *Ketiga*,
*Jangan tinggalkan masjid* terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah ke mana
pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan
karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang memanggil orang beriman
untuk memakmurkan masjid Allah.
● *Keempat*,
*Jaga Shalat Dhuha* karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha.
● *Kelima*,
*Jagalah sedekah* setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan
malaikat Allah selalu mendo'akan kepada orang yang bersedekah setiap hari.
● *Keenam*
*Jagalah wudhu* karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu.
*Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata*, _“Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia
akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat
dengan dua doa, "ampuni dosanya dan sayangi dia, ya Allah”._
● *Ketujuh*,
*Amalkan istighfar* setiap saat. Dengan beristighfar masalah yang terjadi karena
dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.
*ADA TIGA DO'A, JANGANLAH KAU LUPAKAN DALAM SUJUDMU*
*1. Mintalah diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah:*
_"Allahumma inni as'aluka husnal khotimah"_
*Artinya:* _"Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah"_
Islam adalah agama yang syamil (menyeluruh) dan mutakamil (sempurna). Agama
mulia ini diturunkan dari Allah Sang Maha Pencipta, Yang Maha Mengetahui tentang
seluk beluk ciptaan-Nya. Dia turunkan ketetapan syariat agar manusia hidup
tenteram dan teratur.
Diantara aturan yang ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi manusia adalah
aturan mengenai tata cara pergaulan antara pria dan wanita.
Berikut rambu-rambu yang harus diperhatikan oleh setiap muslim agar mereka
terhindar dari perbuatan zina yang tercela:
Awal dorongan syahwat adalah dengan melihat. Maka jagalah kedua biji mata ini
agar terhindar dari tipu daya syaithan.
“Wahai Ali, janganlah engkau iringkan satu pandangan (kepada wanita yang bukan
mahram) dengan pandangan lain, karena pandangan yang pertama itu (halal)
bagimu, tetapi tidak yang kedua!” (HR. Abu Daud).
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan juga
kepada istri-istri orang mu’min: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke
seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
sehingga tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS.
33: 59)
Dalam hal menjaga aurat, Nabi pun menegaskan sebuah tata krama yang harus
diperhatikan, beliau bersabda:
“Tidak dibolehkan laki-laki melihat aurat (kemaluan) laki-laki lain, begitu juga
perempuan tidak boleh melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidak boleh laki-laki
berkumul dengan laki-laki lain dalam satu kain, begitu juga seorang perempuan tidak
boleh berkemul dengan sesama perempuan dalam satu kain.” (HR. Muslim)
-. *Ketiga,* tidak berbuat sesuatu yang dapat mendekatkan diri pada perbuatan zina
(QS. 17: 32)
Nabi bersabda,
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berkhalwat
dengan seorang wanita (tanpa disertai mahramnya) karena sesungguhnya yang
ketiganya adalah syaithan (HR. Ahmad).
“Hai para istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti perempuan lain jika kamu
bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara hingga berkeinginan orang
yang ada penyakit dalam hatinya. Dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf.” (QS. 33:
31)
“Perempuan dilarang berbicara dengan laki-laki asing (non mahram) dengan ucapan
lunak sebagaimana dia berbicara dengan suaminya.” (Tafsir Ibnu Katsir, jilid 3)
-. *Kelima,* hindarilah bersentuhan kulit dengan lawan jenis, termasuk berjabatan
tangan sebagaimana dicontohkan Nabi saw,
“Sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan wanita.” (HR. Malik, Tirmizi dan
Nasa’i).
“Tak pernah tangan Rasulullah menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Hal ini dilakukan Nabi tentu saja untuk memberikan teladan kepada umatnya agar
melakukan tindakan preventif sebagai upaya penjagaan hati dari bisikan syaithan.
Wallahu alam
Selain dua hadits di atas ada pernyataan Nabi yang demikian tegas dalam hal ini,
bekiau bersabda:
“Seseorang dari kamu lebih baik ditikam kepalanya dengan jarum dari besi daripada
menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani).
-. *Keenam,* hendaknya tidak melakukan ikhtilat, yakni berbaur antara pria dengan
wanita dalam satu tempat.
“Mundurlah kalian (kaum wanita), bukan untuk kalian bagian tengah jalan; bagian
kalian adalah pinggir jalan (HR. Abu Dawud).
Tentu saja ini harus kita awali dari diri kita masing-masing. Semoga Allah senantiasa
membimbing kita dan menjauhkannya dari perbuatan tercela dan perbuatan yang
tidak terpuji. Aamiin.
Sumber :
Modul Paket Studi Islam Khairu Ummah, Drs. Ahmad Yani, LPPD Khairu Ummah: Jakarta Pusat
Etika Islam, Miftah Faridl, Pustaka: Bandung