Walau aku sering dikatakan istimewa, namun perlakuanmu kepadaku tak luar biasa.
Oleh-olehku nyaris tak kau sentuh, Alqur’an hanya dibaca sekilas, kalah dengan update status
smartphone dan tontonan.
“Amal yang pertama kali ditanyai Allah pada seorang hamba di hari kiamat nanti adalah sholat.
Bila sholatnya dapat diterima, maka akan diterima seluruh amalnya, dan bila sholatnya ditolak,
akan tertolah seluruh amalnya.”
Pada kenyataannya, bagaimana amalan sholat kita pada umumnya? Seperti yang disabdakan oleh
Rasulullah SAW:
“Akan datang satu masa atas manusia, mereka melakukan sholat namun pada hakikatnya mereka
tidak sholat.”
Banyak dari kita menganggap bahwa sholat adalah suatu perintah bukan suatukebutuhan. Jadi
sholat sering dianggap suatu beban dan hanya bersifat menggugurkan kewajiban. Betapa sering kita
rasanya malas untuk sholat, sholat sambil memikirkan pekerjaan, sholat secepat kilat tanpa
tumakninah, mengakhirkan waktu sholat atau bahkan lupa berapa rakaat yang telah dilakukan.
Padahal kunci amal ibadah kita adalah sholat. Jadi, kita bisa memasang strategi dalam hidup dengan
memperbaiki sholat kita terlebih dahulu sehingga amalan yang lain akan mengikuti. Dan hal ini
butuh suatu kesungguhan untuk mencapainya. Tahap awal untuk mencapai kekhusukan sholat
adalah mengetahui kegunaan bagi diri kita apabila kita dapat melakukan sholat dengan khusuk.
Berikut adalah 13 alasan mengapa kita perlu khusuk dalam sholat:
1. Mendapatkan keberuntungan yang besar, yaitu masuk dalam surga firdaus. Hal ini tersebut
dalam QS. Al Mukminun 2 dan 11:
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’” (QS. Al Baqarah 45)
Bila ada problema hidup maka sholatlah, bila ada keiinginan sholatlah, bila akan marah sholatlah.
Maka ketika akan bertemu dua kekuatan utama pada perang Badar, Rosululloh SAW sholat dan
bermunajat kepada Allah SWT agar diberikan kemenangan dalam perang.
Karena sholat khusuk hanya bisa dilaksanakan dengan menghadirkan perasaan dekatnya Allah
SWT, maka bila akan berbuat maksiyat akan ingat akan Allah SWT.
4. Melembutkan hati. Terkadang hati kita menjadi keras karena kesibukan dalam bekerja atau
menghadapi masalah kehidupan. Dengan sholat yang khusuk, hati menjadi lebih lunak karena kita
seringnya kita berserah diri dan merendah dihadapan Allah SWT.
5. Memupuk kesabaran. Dengan sholat yang dilaksanakan dengan tumakninah, maka diperlukan
waktu beberapa saat untuk sholat; tidak dengan tergesa-gesa. Hal ini akan memupuk rasa kesabaran
kita.
6. Menghapuskan dosa. Didalam suatu hadits disebutkan bahwa dosa-dosa kecil kita akan dihapus
diantara sholat 5 waktu. Tentu saja hal ini bila kita menghayati bacaan didalam duduk diantara dua
sujud rabbighfirli dan wa’fu’anni.
7. Menyembuhkan penyakit. Prof. M. Sholeh dari Universitas Airlangga Surabaya telah meneliti
bahwa sholat malam bisa meningkatkan imunitas tubuh kita. halat bisa mencegah naik turunnya
hormon kortisol yang berperan sebagai indikator stres. Sedangkan stres merupakan salah satu faktor
utama pemicu penyakit, termasuk kanker. Yang sederhana saja, bila kita sedang pening atau sakit
gigi maka sholatlah dengan khusuk maka rasa sakit tersebut akan hilang. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah ada pendapat bahwa sholat juga merupakan sarana terbaik untuk bermeditasi.
9. Mempersiapkan sholat dengan sebaiknya. Karena kita merasa akan bertemu dengan Yang
Maha Agung, maka pakaian akan diperhatikan seperti baju koko, kopyah dan sarung digunakan
yang bersih. Tidak lupa minyak wangi juga dipakai agar harum ketika bertemu dengan Yang Maha
Pencipta.
10. Menangis dalam sholat. Kesejukan dalam sholat akan membawa hati untuk bersyukur dan
mohon ampun kepada Allah SWT. Tidak terasa air mata akan mengalir bahkan ketika sholat Dhuhur
di masjid kantor.
11. Merasa sedih ketika sholat akan selesai. Tertanam rasa ingin berlama-lama dengan Yang
Maha Pengasih. Ketika tasyahud akhir rasanya tidak ingin menyelesaikan sholat.
12. Merasakan nikmatnya sholat di masjid. Akan terasa suasana sholat di masjid lebih indah
dibandingkan sholat di rumah. Sehingga, keinginan untuk sholat berjamaah di masjid akan selalu
ada. Maka tidak heran ketika sahabat Umar ra menjual kebunnya dikarenakan terlupa sholat jamaah
di masjid karena sibuk mengurus kebunnnya.
13. Tetap khusuk dalam berzikir. Terkadang dzikir yang kita lantunkan setelah sholat fardhu
hanya mengalir sebatas di mulut saja tanpa penghayatan dalam hati kita. Setelah sholat dengan
khusuk, maka kekhusukan tersebut akan berlanjut hingga kita berdzikir.
Allahumma a’inni ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatika. Ya Allah, bantulah aku dalam
mengingatMu dan dan bersyukur kepadaMu dan perbaiki ibadahku.
gatot h. pramono