Anda di halaman 1dari 7

http://ujungjarimu.blogspot.com/2011/09/panduan-ringkas-eft.

html

Panduan Ringkas EFT


Panduan ringkas ini bersumber dari Manual EFT yang disusun oleh Gary Craig, penemu teknik ini.
Manual lengkap bisa anda dapatkan secara gratis dengan mengunjungi situs www.eftuniverse.com
atau pada ebook "EFT: Keajaiban di Ujung Jari Anda". Gambar di bawah ini adalah titik-titik
penotokan.

Titik-titik ketukan:

1. Awal alis sebelah dalam


2. Tulang di sisi luar mata
3. Tulang di bawah mata
4. Di bawah hidung
5. Di antara mulut dan dagu
6. Awal tulang selangka bagian dalam
7. Titik lembut kira-kira 10 cm di bawah ketiak
8. Di bawah puting
9. Ujung ibu jari
10. Ujung jari telunjuk
11. Ujung jari tengah.
12. Ujung jari
13. Titik gamut
14. Titik karate

PROSEDUR EFT

Langkah-langkah menerapkan EFT sangatlah mudah dan anda bisa mencobanya sendiri dalam
beberapa menit saja untuk menyingkirkan apa yang saat ini sedang mengganggu anda. Selanjutnya,
ketekunan anda yang akan sangat menentukan tingkat kemahiran anda dalam menerapkan teknik ini.
Saya tidak tahu apakah anda tergolong orang yang tekun dan memperhatikan diri anda sendiri.
Tetapi, EFT merupakan teknik yang menakjubkan dan ia lebih menakjubkan jika dibarengi dengan
kesungguhan dan ketekunan anda dan kesediaan anda meluangkan waktu beberapa menit sehari
untuk menggunakannya.

Prosedur Ringkas:

Langkah 1 - Sebut masalah yang Anda hadapi, lebih baik jika anda bisa spesifik.

Langkah 2 - Tentukan derajat kesulitan masalah ini menurut penilaian subjektif anda [skala 0–10, 0 =
tidak ada kesulitan, 10 = paling sulit]

Langkah 3 – Sambil mengetuk-ngetuk “titik karate” (karate chop) di tangan anda atau mengusap-
usap “titik nyeri” (sore spot) di dada bagian jantung anda, ucapkan: “Meskipun [Saya mempunyai
masalah ini], saya menerima diri saya dengan tulus dan apa adanya.” Ucapkan tiga kali dengan keras.
Sebagai contoh: “Meskipun saya merasakan nyeri sekali di kepala saya, saya menerima diri saya
dengan tulus dan apa adanya.”
Langkah 4 – Dengan menggunakan dua jari, ketuk-ketuklah setiap titik dengan cepat kira-kira 7 kali.
Mulailah dari titik 1 (pangkal alis) dan berakhir pada titik 7 (sedikit di bawah ketiak). Sambil
mengetuk-ngetuk setiap titik tersebut, ucapkan dengan keras sebuah kata atau frase kunci yang akan
membantu Anda untuk tetap fokus pada problem anda. Contoh kata kunci: “nyeri di kepala”

Langkah 5 – Tarik nafas dalam-dalam.

Langkah 6 – Periksa derajat kesulitan anda. Jika anda rasakan ada kemajuan yang berarti, meskipun
masih ada problem yang tersisa, ulangi prosedur anda dengan menambahkan kata “masih”
pernyataan: “Meskipun saya masih tersisa rasa nyeri di kepala saya, saya menerima diri saya dengan
tulus dan apa adanya.” Teruskan sampai derajat kesulitan anda menjadi 0 (nyeri anda hilang sama
sekali). Kata atau frase kunci yang bisa anda sebutkan untuk tiap titik: “masih tersisa rasa nyeri di
kepala.”

Jika tidak ada perkembangan sama sekali (derajat kesulitan tetap tinggi), atau hanya turun di angka
tertentu (misalnya 3) dan tidak bisa mencapai 0, biasanya ada emosi negatif yang mendasari masalah
tersebut. Periksalah emosi negatif yang menjadi akar masalah anda, dan singkirkan hal itu dengan
prosedur yang serupa.

Prosedur Standar

Inilah prosedur mula-mula yang diperkenalkan oleh Gary Graig. Prosedur ini melibatkan penotokan
dari ujung alis hingga ujung-ujung jari tangan dan 9 gamut procedure. Langkah-langkahnya sebagai
berikut:

Langkah 1 – Setup, yakni anda menyampaikan pernyataan sambil mengetuk-ngetuk karate chop atau
mengusap-usap sore spot. Biasanya pernyataan diulang 3 kali.

Langkah 2 – Lakukan pengetukan di seluruh titik dari ujung alis hingga ujung-ujung jari dan berakhir
di karate chop (lihat gambar). Nyatakan kata atau frase kunci di tiap titik.

Langkah 3 – Lakukan 9 Gamut Procedure.

Langkah 4 – Ulangi lagi sekuen yang sama seperti langkah 2.


9 Gamut Procedure:

Sambil terus mengetuk titik gamut (lihat gambar) di punggung tangan anda, lakukan langkah-langkah
sebagai berikut:

1. Tutup mata
2. Buka mata
3. Dengan tetap menghadap ke depan, arahkan pandangan ke kanan bawah
4. Gerakkan pandangan ke kiri bawah.
5. Putar bola mata searah jarum jam.
6. Putar bola mata ke arah sebaliknya.
7. Menggumamkan lagu (misalnya, “Happy birthday to you”)
8. Hitung 1-5.
9. Menggumamkan lagu (“happy birthday to you”)

Prosedur Standar atau Ringkas?

Jadi, mana yang lebih ampuh: prosedur ringkas atau yang standar? Pada awal menerapkan tekniknya,
Gary Craig selalu melakukan prosedur standar secara lengkap. Kini ia sendiri lebih suka menerapkan
versi ringkas EFT (hanya 7 titik dari ujung alis sampai bawah ketiak) dan ia juga lebih banyak
meninggalkan 9 gamut procedure. Hasilnya sama-sama hebat. Begitulah saya kira hukum kemahiran.
Bukankah orang yang sudah mahir boleh menerapkan teknik yang betul-betul dia kuasai secara
bebas? Bukankah setiap pendekar bisa memainkan jurusnya sekehendak hati dan mengikuti
intuisinya yang sudah benar-benar terasah? ***

Menggunakan EFT untuk Diabetes


Menangani diabetes dengan EFT adalah pengalaman pertama yang menakjubkan bagi saya,
beberapa tahun lalu. Semua hasilnya saya catat secara teliti, sebab jika teknik ini berhasil,
cepat atau lambat saya pasti akan membagikan pengalaman ini. Ketika mulai mengenal EFT,
saya betul-betul ingin mengamalkna prinsip “try it on everything”. Dengan kata lain, apa saja
dihantam. Teman saya, yang juga belajar dalam waktu yang bersamaan dengan saya, lebih
ajaib lagi dalam caranya menggunakan EFT untuk apa saja. Ia bahkan menerapkan EFT
untuk mengatasi pompa airnya yang tiba-tiba rusak. “Berhasil, Bung,” katanya.

Saya tidak berani berkomentar apa-apa. Ia sedang bergairah, dan saya betul-betul bungkam
mendengar kabar yang ia sampaikan. Sebelum ia memberi kabar tentang pompa air,
sebenarnya saya sudah pernah membaca pengalaman seorang praktisi baru di situs Gary
Craig tentang bagaimana ia menyelesaikan masalah komputernya dengan penotokan EFT.
Untuk pengalaman-pengalaman semacam itu, anda hanya bisa bilang, “Monggo mawon.
Silakan.”

Saya sendiri tidak pernah menggunakan EFT untuk menotok kursi yang reyot, atau toples
yang retak, atau ban sepeda motor yang kempes mendadak. Biar hal-hal seperti itu ditangani
oleh ahlinya saja.

Penyakit serius pertama yang saya tangani adalah diabetes, dengan pasien yang juga sangat
serius, yakni mertua saya sendiri. Kadar gula dalam darahnya sedemikian tinggi. Saya
memperkenalkan kepadanya sebuah teknik penyembuhan ampuh dengan cara hanya
menotok-notok beberapa bagian tubuh. “Banyak orang di luar negeri yang sudah
menggunakannya untuk menangani diabetes,” kata saya waktu itu. “Mungkin bisa dicoba,
Pak.”

Ia setuju mencoba. Maka, yang pertama saya lakukan adalah membeli alat pengukur kadar
gula darah. Pada pengukuran pertama siang itu, kadar gula darahnya 320 mg/dl. Itu terlalu
tinggi, karena nilai kadar gula normal adalah:

 70-110 mg/dl (puasa)


 110-140 mg/dl (2 jam sesudah makan normal)

Hal yang paling merepotkan pada penderita diabetes adalah mereka biasanya cepat putus asa
ketika tahu dirinya sudah kena diabetes. Dunia kedokteran menyimpulkan bahwa penyakit ini
tidak bisa disembuhkan jika seseorang sudah kena.

Apa yang disampaikan oleh Prof. DR. dr. Sidartawan Soegondo, spesialis endokrinologi dan
Ketua Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia) ini saya kira bisa mewakili pandangan dunia
medis. “Jika sudah diabetes, tidak dapat disembuhkan dan lebih sulit penanganannya,”
katanya.

Saya bukan dokter, dan sama sekali tidak punya kompetensi maupun pengalaman medis
untuk melampaui pernyataan dan kesimpulan dari dunia kedokteran. EFT, hipnoterapi, atau
pendekatan-pendekatan alternatif lain bagaimanapun akan tetap menjadi perangkat alternatif,
sementara dunia kedokteran selalu akan menjadi jalur utama dalam soal-soal penanganan
pelbagai penyakit.

Saya menggunakan EFT dengan prinsip yang sangat sederhana. Memang sampai sekarang
penanganan dengan prosedur ini sering memberikan hasil yang menakjubkan. Namun,
sebagaimana dikatakan Gary Craig, si penemu teknik ini, EFT tidak mungkin sempurna
seratus persen. Untungnya, kalau toh ia tidak bekerja memuaskan, ia tidak membikin
penyakit seseorang menjadi bertambah parah. Anda tidak perlu mengkonsumsi apa pun dalam
penotokan EFT. Paling-paling hanya minum segelas air putih jika kehausan. Tidak ada efek
samping apa pun dengan teknik ini.

Jadi, begitulah, setelah pengukuran kadar gula darah ayah mertua saya, saya segera
menotoknya dengan kalimat setup standar: “Meskipun kadar gula darah saya 300 lebih, saya
menerima diri saya apa adanya.”

Lalu saya jalankan EFT satu putaran, cek gula darah, turun 42 mg/dl menjadi 278 mg/dl.
Masih tinggi. Tetapi ia mendapatkan bukti bahwa penotokan dengan EFT bekerja baik untuk
menurunkan gula darahnya.

Lalu saya teruskan lagi dengan kalimat setup: “Meskipun kadar gula darah saya masih di
278, masih di atas normal, saya terima diri saya dan keadaan saya apa adanya.”

Cek lagi, turun 23 mg/dl menjadi 255 mg/dl. Saya teruskan dengan kalimat setup standar,
sampai mentok penurunannya. Hari itu sesi berakhir dengan kadar gula darahnya turun
menjadi 174 mg/dl. Masih di atas normal.

“Masih harus menurunkann 34 lagi untuk mendapatkan kadar gula normal, Pak, “ kata saya.
“Itu sangat ringan dan hari ini kita sudah bekerja untuk menurunkan 146.” Hal yang sangat
penting dalam sesi itu adalah, ia sudah menurunkan banyak sekali kadar gula darahnya yang
semula 320 mg/dl.

Memang pada malam harinya, setelah makan, ia melaporkan bahwa kadar gula darahnya naik
lagi. “Jadi 236,” katanya.

“Totok terus saja, Pak,” kata saya. “Sampai semuanya berfungsi beres seperti ketika sangat
sehat.”

Keesokan paginya, ia melaporkan bahwa ketika kencing, ada pecahan-pecahan batu ginjal,
seperti kristal kecil-kecil yang ikut keluar. “Itu efek lain dari menurunnya kadar gula darah,”
kata saya seolah-olah sangat paham. Dan hari itu pandangannya juga menjadi lebih jelas.
Semula sudah kabur karena glukoma.

Dalam sesi-sesi berikutnya, saya mencoba melakukan EFT dengan pendekatan yang berbeda
—dengan metafora. Itu lebih aman dan leluasa karena, terus terang, agak repot juga menggali
akar masalah secara langsung pada mertua sendiri. Kami mengerjakan banyak hal dalam
beberapa hari berikutnya dan menotok banyak isu, termasuk menyasar insulinnya yang sudah
tidak berdaya untuk menyusupkan kadar gula ke dalam tubuh.

Sampai sekarang kondisinya jauh lebih baik dan ia merasa yakin bahwa ia sendiri bisa
mengatasi masalahnya. Kini ia bisa mengendalikan apa yang semula sangat mencemaskan
dan nyaris tak tertangani.

Salam,
A.S. Laksana

“Mengizinkan Diri Berubah” dengan Proses EFT


Seperti dalam belajar segala hal yang lain, saya belajar sesuatu dari orang-orang yang lebih dulu
melakukannya. Itu saya kira cara belajar yang paling mudah, dan memang selamanya kita belajar dari
orang-orang lain yang menjadi pendahulu kita. Dalam mempelajari penulisan, itu saya lakukan.
Dalam mempelajari hipnosis, prosesnya seperti itu juga.

Dalam mempelajari EFT, sama saja. Saya membaca pengalaman orang lain, mengamati apa yang
dilakukan orang lain, melihat video tentang bagaimana orang lain melakukannya. Dalam benak saya,
yang selalu menempel adalah kata-kata Erickson. Ketika kita mempelajari sesuatu yang baru,
katanya, dengan sedikit ketekunan saja dan fokus dan dengan cara belajar yang benar, kita akan
mencapai tingkat kemahiran dalam bidang yang kita tekuni.

Itu kata-kata yang mengobarkan semangat, tetapi juga meracuni. Dan anda akan menjadi seorang
pembelajar seumur hidup anda jika anda menyukai eksplorasi dalam bidang-bidang baru yang bisa
setiap saat mengusik pikiran anda. Tapi keracunan untuk belajar tentu saja tak jadi masalah.

Mengingat-ingat lagi bagaimana mulanya mempelajari EFT, ingatan saya melayang pada situs
www.emofree.com. Itu situs yang dikelola oleh Gary Craig. Sekarang ia sudah menyatakan diri
pensiun dari kegiatannya dengan EFT dan situs tersebut, tetapi semua isi situs itu tetap bisa diakses
melalu www.EFTuniverse.com. Hampir setiap hari, selama waktu sekitar dua tahun, saya
mengunjungi situs tersebut, mengambil apa saja yang bisa diambil dari sana, membeli 3 set DVD
Gary Craig, menotok isu apa saja tentang diri saya, menotok kerabat, menotok teman-teman. Jari-jari
tangan saya seperti gatal ketika melihat orang yang tampaknya perlu ditotok.

Yah, saya seperti seorang pelajar yang mengambil kursus intensif dalam waktu dua tahun. Sampai
suatu hari tubuh saya ngilu-ngilu dan saya pikir ini masalah sepele. Dengan satu putaran EFT saja
pasti beres seluruh ngilu. Maka saya ketuk titik-titik meridian tubuh saya dengan prosedur EFT. Tidak
berhasil. Saya sudah mencari isu apa yang membuat tubuh saya sakit-sakit seperti itu—tidak ketemu.
Hari itu saya tidak bisa membuka komputer, tidak berhubungan dengan internet, tidak bisa
mengakses situs Gary Craig. Itu hari yang sangat meresahkan. Tidak membaca sesuatu dari situs itu
membuat hari saya terasa buruk sekali. Oh, ada apa ini?

Tiba-tiba terlintas dalam benak saya, jangan-jangan saya terobsesi dengan EFT. Saya sasar isu
terobsesi ini dengan prosedur EFT dengan kalimat setup “Meskipun saya terobsesi dengan EFT, saya
terima diri saya sepenuhnya dan apa adanya.”
Rasa ngilu-ngilu di tubuh merosot, tapi masih ada. Lalu saya sasar isu apa saja yang berkaitan dengan
terobsesi itu. Dan hari itu urusan dengan ngilu-ngilu di tubuh beres. Saya bisa menghidupkan
komputer lagi. Tapi saya pikir tidak usah saja. Saya akan beristirahat dan menikmati seharian tanpa
menghidupkan komputer.

Sekarang, ketika membicarakan proses belajar itu, saya mencoba mengingat-ingat bagaimana
mulanya. Tulisan-tulisan apa saja yang saya baca di awal-awal ketika saya mulai mengunjungi situs
Gary Craig. Dan berikut ini adalah salah satu tulisan yang saya baca di awal-awal saya mempelajari
EFT. Itu cerita ringkas oleh Gene Monterastelli, seorang praktisi EFT, yang saya temukan di situs
emofree, berjudul “Mengizinkan Diri Saya Berubah.” Silakan....

Saya menangani klien yang menanyakan, “Kenapa anda menggunakan frase ‘Saya mengizinkan diri
saya...’ dalam putaran EFT yang kita lakukan?” Mula-mula saya sulit menjawab karena saya tidak tahu
berapa banyak saya sudah menggunakan frase itu.

Alasan saya menggunakan frase itu karena kita sering tidak merasa bahwa kita berhak atas sesuatu
yang memang hak kita. Ketika ada bagian dari diri kita atau masa lalu yang perlu disembuhkan, sering
akan ada bagian hari ini yang menolak penyembuhan itu. Resistensi yang paling umum terhadap
penyembuhan ini adalah perasaan bahwa perubahan itu tidak ada gunanya. Perasaan
ketidakbergunaan itu secara umum mengambil dua bentuk.

Pertama adalah perasaan tidak berguna untuk menyembuhkan sesuatu yang memang sudah ada.
Anda mungkin meyakini bahwa anda berhak atas penyakit yang anda miliki... anda dihukum... anda
tidak seharusnya meminta lebih baik... ini semacam karma yang harus saya terima.

Perasaan kedua adalah tidak ada gunanya menjadi lebih baik di masa depan. Anda mungkin
mempunyai anggapan seperti ini: siapa anda berani ngelunjak meminta pekerjaan yang lebih baik...
kehidupan yang lebih baik.... gaji besar... mengerjakan apa yang anda sukai... berat badan turun...
menemukan pasangan yang anda dambakan? Anda sudah kelewatan. Anda seharusnya tidak
meminta berlebihan.... Ada banyak orang yang lebih kekurangan dibanding anda. Anda serakah.
Hanya orang baik yang berhak mendapatkan lebih dan anda bukan orang baik.

Ada pemikiran dan keyakinan yang sangat ampuh, yang mampu memenjarakan kita bertahun-tahun.
Ketika kita dikuasai perasaan ini, tentulah susah mendapatkan kekuatan untuk berubah. Inilah
kenapa frase “Saya mengizinkan diri saya....” menjadi sangat bertenaga. Ia ditujukan langsung kepada
bagian diri kita yang tidak mengizinkan kita berubah karena menganggap bahwa perubahan itu tidak
ada gunanya.

Ide tentang izin ini sangat berkekuatan. Saya sering mengatakan kepada klien saya, “Saya
mengizinkan anda mengubah hidup anda menjadi lebih baik dan anda juga mengizinkan diri anda
sendiri.” Ini sangat mudah dimasukkan ke dalam penotokan rutin anda. Wilayah mana pun yang ingin
anda ubah, tambahkan saja, “Saya mengizinkan diri saya....” saat anda menotok.

Sekarang, seperti apa pun situasi anda, anda hanya perlu mengizinkan diri anda berubah. Semua hal
berubah setiap hari, dan jika anda berhenti, ada tertinggal. Sering orang baru menyadari
ketertinggalannya bertahun-tahun kemudian, ketika ia merasa bahwa segala sesuatunya sudah
terlambat.

Salam,
A.S. Laksana

http://patrisiahayuningsih.blogspot.com/2011/08/menyembuhkan-penyakit-dari-jarak-jauh.html

Menyembuhkan Penyakit Dari Jarak Jauh Dengan EFT


Pada artikel terdahulu saya sudah berbagi pengalaman kepada pembaca sekalian mengenai
kedahsyatan Emotional Freedom Technique (EFT) yang telah menyembuhkan alergi dingin dan
bersin-bersinku. Kalau pada postingan sebelumnya saya lebih banyak berbagi pengalaman tentang
bagaimana EFT method dipraktekan untuk diri sendiri (tapping langsung), pada kesempatan ini saya
mau berbagi informasi mengenai Surrogate method, salah satu teknik EFT yang biasa digunakan
untuk menyembuhkan klien dari jarak jauh. Dibandingkan dengan metode tapping langsung pada diri
sendiri, tingkat keberhasilan surrogate memang berada di bawahnya, namun bukan berarti teknik ini
tidak mumpuni.

Saya sendiri sudah membuktikan bagaimana surrogate tapping ini ternyata ampuh menyembuhkan
keponakanku yang berusia tiga bulan dari flu pileknya. Ketika melihat kondisi keponakanku yang
membaik dan sembuh setelah melakukan beberapa kali therapi, saya senang dan sekaligus heran,
kok dahsyat sekali teknik ini karena baru pertama kali saya mencoba teknik surrogate ini pada orang
lain. Hal terpenting dalam melakukan teknik surrogate ini adalah rasa yakin dan rasa keterwakilan si
pasien dalam diri kita itu harus benar-benar utuh. Jangan kita lakukan dengan setengah hati -
lakukanlah dengan sungguh-sungguh dengan penuh rasa empati terhadap orang yang akan kita
therapi. Kesungguh-sungguhan, rasa empati, fokus adalah faktor penentu keberhasilan dalam
menggunakan metode ini.

Di bawah ini beberapa cara melakukan surrogate tapping yang dikutip dari buku EFT, Terapi Modern
Yang Mengubah Hidup Anda oleh Deny Vangsapalo, C.Ht:
1. Setup Pertama : Berniat mewakili orang yang akan anda sembuhkan dari jarak jauh, misalnya anak
anda. Contoh kalimat set upnya:

 Dengan sepenuh hati, saya mengijinkan diri saya untuk menjadi anak saya (sebutkan nama
anak) sehingga bisa menerima dan merasakan rasa sakit yang dialaminya.

2. Setup Kedua : Konsentrasikan pikiran anda ke anak anda yang akan disembuhkan dari jarak jauh,
sambil merasakan / berempati dengan rasa sakit yang dialaminya.
3. Tune in : Konsentrasikan pikiran anda ke anak anda, rasakan sakitnya dan anda bertekad di dalam
hati: "Semoga dengan tapping yang akan saya lakukan saat ini, akan membantu meringankan atau
menyembuhkan rasa sakit yang dialami oleh anak saya."
4. Lakukan tapping seperti biasa. (Baca: Dahsyatnya EFT Tapping pada tubuh kita )
5. Akhiri dengan doa kepada Yang Kuasa dan mohon karunia kesembuhanNya.

Setelah melakukan therapi ini, anda coba menghubungi anak anda / orang yang anda therapi tadi
untuk menanyakan perkembangan kondisinya . Saya melakukan surrogate untuk keponakan saya
yang menderita flu pilek sampai beberapa kali dalam sehari, kemudian dilanjutkan pada hari
berikutnya sampai kondisinya benar-benar sembuh.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua dan selamat mencoba.

SALAM SUKSES

Anda mungkin juga menyukai