Anda di halaman 1dari 35

TUGAS MAKALAH

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

“MENGENAL ALAT BERAT DALAM PROYEK PEMBANGUNAN”

Nama : EKO PRASTYO

NPM : G1B009009

Dosen : FEPY SUPRIANI, ST, MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BENGKULU

2011
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya Makalah
Mengenal Alat Berat dalam Proyek Pembangunan ini dapat penyusun selesaikan dengan baik.

Dengan hal tersebut, maka diharapkan Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
kepada mahasiswa Teknik Sipil khususnya dan masyarakat umumnya, terhadap hal yang
berhubungan dengan Pemindahan Tanah Mekanis.

Tidak lupa penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Makalah ini.

Akhirnya, semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa datang.

Bengkulu, Februari 2011

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pembangunan sebuah gedung, jalan, jembatan, DAM dan beberapa
pengerjaan proyek pembangunan lainnya, tentu sangat membutuhkan peralatan berupa
alat berat untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Bayangkan jika tidak ada alat berat,
butuh waktu berapa lama untuk mendirikan gedung-gedung yang megah, membuat jalan-
jalan yang mulus dan jembatan-jembatan penghubung yang sekarang ada di hadapan kita,
di Indonesia mapun di luar negeri. Semua itu dapat dilakukan karena bantuan alat berat.
Alat berat didalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang sangat penting
dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Tidak mungkin sekali kita manusia dapat
mengangkat batuan berton-ton, tanah berkubik-kubik, dan berbagai hal lainnya tanpa
bantuan alat berat. Bisa jadi kita tidak memerlukan alat berat ketika melakukan pekerjaan
bangunan yang berskala kecil, misalnya pembuatan saluran drainase didepan rumah,
pembangunan pos kamling, dan penggalian pondasi rumah tinggal. Karena dengan tenaga
manusia pun pekerjaan tersebut dapat dilakukan, namun ketika proyek bangunan tersebut
sudah berskala besar kita sangat membutuhkan alat berat untuk mempercepat pekerjaan
pembangunan.
Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang digunakan
untuk membatu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Alat
berat yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali (excavator)
seperti backhoe, front shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor
belt; alat pemadat tanah seperti roller dan compactor; dan lain-lain.
Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang akan
digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu
faktorpenting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat
sehingga proyek berjalan lancer. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat
mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian
proyek dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan membengkak. Produktivitas yang kecil
dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai
merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.
1.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis, selain itu juga bertujuan untuk menginformasikan
kembali kepada pembaca tentang Jenis, Fungsi, dan Aplikasi dalam Pembangunan dari Alat
Berat. Kami harap apa yang akan kami sampaikan ini dapat memberikan pengetahuan pada
masyarakat mengenai Jenis Alat Berat ini.
BAB II

ISI

Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan
kegiatan penggalian (digging, breaking, loosening), pemuatan (loading), peng-angkutan (hauling,
transporting), penimbunan (dumping, filling), perataan (spreading, leveling) dan pemadatan
(compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-alat mekanis (alat-alat berat/besar).
Yang dimaksud dengan tanah disini adalah bagian teratas dari kulit bumi yang relatif
lunak, tidak begitu kompak dan terdiri dari butiran-butiran lepas. Sedangkan yang dimaksud
dengan batuan adalah bagian kulit bumi yang lebih keras, lebih kompak dan terdiri dari
kumpulan mineral pembentuk batuan tersebut.
Oleh karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali sangat bervariasi, maka
sering dilakukan penggolongan-penggolongan berdasarkan mudah-sukarnya digali dengan
peralatan PTM. Adapun salah satu cara penggolongan material tersebut adalah :

A. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya :

1. tanah atas atau tanah pucuk (top soil).


2. pasir (sand).
3. lempung pasiran (sandy clay).
4. pasir lempungan (clayey sand).

B. Agak keras (medium hard digging), misalnya :

1. tanah liat atau lempung (clay) yang basah dan lengket.


2. batuan yang sudah lapuk (weathered rocks).

C. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya :

1. batu sabak (slate).


2. material yang kompak (compacted material).
3. batuan sedimen (sedimentary rocks).
4. konglomerat (conglomerate).
5. breksi (breccia).
D. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar (fresh rocks) yang
memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat digali, misalnya :

1. batuan beku segar (fresh igneous rocks).


2. batuan malihan segar (fresh metamorphic rocks).

Macam-macam material ini juga akan dapat berpengaruh terhadap faktor pengisian (fill factor)
dan faktor pengembangan (swell factor) dari tanah/batuan yang digali.

Dalam pembangunan sebuah gedung, jalan, jembatan, DAM dan beberapa


pengerjaan proyek pembangunan lainnya, tentu sangat membutuhkan peralatan berupa
alat berat untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Bayangkan jika tidak ada alat berat,
butuh waktu berapa lama untuk mendirikan gedung-gedung yang megah, membuat jalan-
jalan yang mulus dan jembatan-jembatan penghubung yang sekarang ada di hadapan kita,
di Indonesia mapun di luar negeri. Semua itu dapat dilakukan karena bantuan alat berat.

Alat berat didalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang sangat penting
dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Tidak mungkin sekali kita manusia dapat
mengangkat batuan berton-ton, tanah berkubik-kubik, dan berbagai hal lainnya tanpa
bantuan alat berat. Bisa jadi kita tidak memerlukan alat berat ketika melakukan pekerjaan
bangunan yang berskala kecil, misalnya pembuatan saluran drainase didepan rumah,
pembangunan pos kamling, dan penggalian pondasi rumah tinggal. Karena dengan tenaga
manusia pun pekerjaan tersebut dapat dilakukan, namun ketika proyek bangunan tersebut
sudah berskala besar kita sangat membutuhkan alat berat untuk mempercepat pekerjaan
pembangunan.

Dalam pemindahan tanah secara mekanis, alat berat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Traktor, Excavator, dan alat berat selain traktor dan excavator.

1. Traktor terdiri dari: Bulldozer, Ripper, Scrapper, Motor Grader, dan Loader.
2. Excavator terdiri dari: Back Hoe, Clam Shell, Power Shovel, Dragline, Mobile
Crane.
3. Alat berat selain traktor dan excavator, terdiri dari: Dump Truck, Trailer, Alat
pemadat,Compressor, Stone Crusher, Dredger.
Penggunaan alat-alat berat yangg kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal/target yang telah ditentukan, atau kerugian biaya repair yang tidak
semestinya.
Oleh karena itu sebelum menentukan type dan jumlah peralatan dan attachmetnya,
sebaiknya kita Pahami lebih dahulu fungsi dan aplikasinya. Ada beraneka macam alat berat
yang dewasa ini dipergunakan di proyek-proyek pembangunan dalam hal ini adalah
peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan pemindahan tanah.

Beberapa alat berat yang mungkin dapat ditemui dalam pembangunan gedung,
jalan, jembatan dan DAM seperti contoh sebagai berikut.
1. Alat berat dalam proyek pembangunan gedung, misalnya dozer, excavator,
crane dan truck.
2. Alat berat dalam proyek pembangunan jalan, misalnya excavator, buldozer,
dump truck, tumdem roller, asphalt finisher dan peneumatic roller
3. Alat berat dalam proyek pembangunan jembatan dam DAM, misalnya buldozer,
dredger, loader dan gantry.

1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat

Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan
fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi atas berikut ini.

a. Alat Pengolah Lahan


Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan
sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan
maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan
lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan
supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
Dozer

b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk
menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe,
dragline, dan clamshell.

Backhoe/Exavator

c. Alat Pengangkut Material


Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada
jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan
jarak tempuh yang relative jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-
alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
Truck

d. Alat Pemindahan Material

Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat
transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain.
Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

Loader

e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan
dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah
tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.
Tandem Roller

f. Alat Pemroses Material


Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan
aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat
mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti
concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

concrete mixer truck

g. Alat Penempatan Akhir Material


Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material
pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata
dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam
kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.
asphalt paver

2. Klasifikasi operasional Alat Berat


Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat
dibagi atas berikut ini.

a. Alat dengan Penggerak


Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin
menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet.
Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

crawler crane
b. Alat Statis

Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton
maupun untuk aspal serta crusher plant.

Tower Crane

Kegunaan Alat Berat

Penggunaan alat-alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal/target yang telah ditentukan, atau kerugian biaya repair yang tidak
semestinya.
Oleh karena itu sebelum menentukan type dan jumlah peralatan, sebaiknya kita
fahami lebih dahulu fungsi dan aplikasinya. Ada beraneka macam alat berat yang dewasa ini
kita pergunakan, tetapi yang akan kita bahas dalam hal ini adalah peralatan yang
berhubungan dengan pekerjaan pemindahan tanah (earthmoving technic ).
A. BULLDOZER

Adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe), untuk
pekerjaan serba guna yang memliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk
menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban dan menimbun (Digging,
cutting/filling, pushing, spreading, grading, skidding dll). Mampu beroperasi didaerah yang
lunak sampai yang keras. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak dan
didaerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper alat garu) atau blasting (Peledakan
dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang
miring (sudut kemiringan tertentu), berbukit apalagi di daerah yang rata. Untuk jarak dorong
yang effisiensi antara 25 – 40 meter jangan lebih dari 100 meter, jarak mundur jangan
terlalu jauh, bila perlu mendorong dilakukan dengan estafet, mendorong pada turunan lebih
produktif dari pada tanjakan.
Blade

Degelman Industries Ltd

Blade adalah pelat logam berat di bagian depan traktor, digunakan untuk
mendorong benda, dan mendorong pasir , tanah dan puing-puing . Dozer pisau
biasanya datang dalam tiga jenis:
1. A Straight Blade ("S-Blade") yang pendek dan tidak memiliki kurva lateral,
tidak ada sayap samping, dan dapat digunakan untuk grading halus.
2. A Universal Blade ("U-Blade") yang tinggi dan sangat melengkung, dan
memiliki sayap sisi besar untuk membawa lebih banyak bahan.
3. Sebuah "SU" kombinasi pisau yang lebih pendek, memiliki kurang
kelengkungan, dan sayap samping yang lebih kecil. pisau ini biasanya
digunakan untuk mendorong tumpukan batu-batu besar, seperti di
penggalian.

Ripper

Multi-shank ripper

ripper adalah perangkat cakar-seperti panjang di bagian belakang buldoser. Rippers


dapat datang sebagai tunggal (single shank / ripper raksasa) atau dalam kelompok
dua atau lebih (multi shank rippers). Biasanya, satu tangkai tunggal lebih disukai
untuk menyalin berat. The shank ripper dilengkapi dengan diganti
tungsten baja paduan ujung.

Attachment lainnya yang biasa menyertainya antara lain :


Bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, herrow, disc plough, towed
scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer dan lain-lain.
B. DOZER SHOVEL

Sebuah alat berat pemuat beroda rantai (track loader), biasa digunakan untuk
memuat material / tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atau hopper pada
belt conveyor) atau memindahkan material ke tempat lain dengan jarak angkut sangat
terbatas (load and carry). Hanya bisa beroperasi didaerah yang keras dan agak keras. Pada
landasan yang kurang rata sekalipun, daya cengkeram lebih kuat, tetapi tidak atau kurang
mampu didaerah yang lunak dan basah, mampu mengambil sendiri tanah merah asli atau
yang agak lunak. Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak lebar tetapi
perpindahan daerah operasi kurang cepat (kurang mobile). Selain bucket, attachment
lainnya adalah log clamp (penjepit kayu bulat/kepiting).

C. WHEEL LOADER

Adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik
kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu : hanya mampu beroperasi
didaerah yanq keras dan rata, kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan rendah,
tidak mampu mengambil tanah bank sendiri atau tanpa dibantu lebih dulu oleh bulldozer.
Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel loader ada 3
macam :
1. I shape/cross loading
2. V shape loading
3. Pass loading dan metode lain yang jarang digunakan adalah load and carry.

Kelebihan wheel loader adalah mobilitasnya tinggi dan manuver daerah pemuatan
loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel dan kerusakan permukaan loading
point lebih kecil karena menggunakan ban karet.

Alat pemuat tersebut di atas dalam menempatkan muatan kedalam dump truck
kurang bisa merata, sehingga kadang-kadang bisa miring, faktor ini sangat dipengaruhi oleh
skill operator.

D. EXCAVATOR

Karakteristik penting dari hydraulic


excavator adalah :
Pada umumnya menggunakan tenaga,
diesel engine dan full hydraulic system.
Operasi excavating paling efisien adalah
menggunakan metode heel dan toe (ujung
dan pangkal), mulai dari atas permukaan
sampai ke bagian bawah. Bagian atas bisa berputar (swing) 360 derajat.

Dalam konfigurasi back hoe, ukuran boom lebih panjang sehingga jangkauan lebih
jauh, tetapi bucket lebih kecil. Ini bukan berarti produksinya lebih rendah, karena putaran
swingnya bisa lebih kecil berarti cycle timenya lebih pendek / cepat.
Pada konfigurasi yang lain adalah loading shovel, biasanya boom lebih pendek, tetapi
bucket lebih besar, ketinggian permukaan galian lebih tinggi, jangkuan pendek ketinggian
muat lebih tinggi, cycle time swing lebih lama. Hal ini bukan berarti produksinya lebih
rendah, karena besar bucketnya lebih besar dari pada back hoe.
Kelebihan excavator adalah bisa mendistribusikan muatan keseluruh bagian vessel
dengan merata. Artinya lebih mudah dalam mengatur muatan sehingga dump truck bisa
seimbang.
Biasanya back hoe pada Komatsu bucketnya kecil, seperti PC 300 kebawah, sedangkan
loading shovel, bucket lebih besar seperti PC 400 keatas.

Ekskavator digunakan dalam berbagai cara:

 Penggalian parit , lubang, yayasan


 Material handling
 Sikat pemotongan dengan lampiran hidrolik
 Kehutanan bekerja
 Pembongkaran
 Umum grading / lansekap
 angkat berat, misalnya mengangkat dan menempatkan pipa
 Pertambangan , khususnya, tapi tidak hanya terbuka penambangan
 Sungai pengerukan
 Mengemudi tumpukan , dalam hubungannya dengan Pile Driver

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan excavator adalah :

Kapasitas bucketnya, Kondisi kerja, bisa menggali pada daerah yang lunak sampai keras,
tetapi. bukan tanah asli berupa batuan keras. Bila batuan keras perlu dilakukan blasting atau
ripping lebih dulu. Untuk tanah yang keras, bila operator mempunyai skill yang kurang bisa.
mengakibatkan tekanan hydraulic yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan kerusakan atau
usia alat yang pendek.

Tinggi permukaan galian untuk back hoe bisa mencapai 6 meter, untuk loading shovel bisa
mencapai 10 meter. Mobilitas cukup baik, karena menggunakan track shoe yang digerakkan
secara hydraulic, tetapi bukan berarti mampu berjalan jauh, hal ini bisa mengakibatkan
panas pada travel motornya. Oleh karenanya parjalanan yang jauh, tiap - tiap 1 km
diperlukan berhenti kira-kira 10 menit. Medan kerja mampu didaerah yang agak sempit
sekalipun (kurang dari 25 meter) tergantung jenis dumptruck yang digunakan.
Landasan kerja yang kurang baikpun (lembek) masih bisa beroperasi, bila perlu bisa
menggunakan bantuan landasan kerja dari kayu bulat yang ditata walaupun tanah yang
dibawahnya sangat lembek. Efisiensi dari alat ini sangat dipengaruhi oleh skill operator dan
kualitas mekanik.

E. SCRAPER

Scrapper merupakan sejenis traktor dengan blade berada ditengah dan memiliki
bucket atau wadah untuk menampung material yang ingin dipindahkan dengan kapasitas
tertentu, scrapper berfungsi untuk mengelupas material tanah dan material tersebut
kemudian dimasukkan dalam bucket atau wadah di dalam scrapper tersebut secara
tertutup atau bisa dikatakan sebagai alat berat beroda ban (tire) yang biasa dipakai
memuat / mengangkut dan membuang (spreading) secara individu dengan atau tanpa
dibantu pendorong (bulldozer).

Ada 2 macam Scraper yaitu :


Towed Scraper, dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin,
tenaganya diambil dari buldozer.
Motor Scraper, ada yang menggunakan mesin tunggal / Front. Ada yang menggunakan
mesin ganda / Front and Rear.
Sedang yang bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer. Jarak angkut motor
scraper antara (500 - 2000 meter) sangat effektif material/tanah yang diambil tidak terlalu
keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit yang cukup luas, sedang Towed
Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500 meter.

F. MOTOR GRADE

kelas A, juga biasa disebut sebagai kelas jalan, pisau, pemelihara, atau motor grader,
adalah mesin konstruksi dengan pisau panjang yang digunakan untuk membuat permukaan yang
rata. Khas model memiliki tiga as roda , dengan mesin dan taksi terletak di atas as roda belakang
pada salah satu ujung kendaraan dan gandar ketiga pada ujung depan kendaraan, dengan pisau di
antara keduanya. Di negara-negara tertentu, misalnya di Finlandia , hampir setiap kelas dilengkapi
dengan pisau kedua yang dipasang di depan as roda depan. Beberapa personil konstruksi mengacu
pada seluruh mesin sebagai "blade"

Grader dapat menghasilkan permukaan cenderung, untuk memberikan cant (camber) untuk
jalan. Di beberapa negara mereka digunakan untuk menghasilkan saluran drainase dengan
dangkal V-berbentuk silang-bagian di kedua sisi jalan raya.

Grader umumnya digunakan dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan-jalan tanah dan
jalan kerikil . Dalam pembangunan jalan beraspal mereka digunakan untuk menyiapkan
pondasi untuk membuat permukaan datar lebar untuk aspal untuk ditempatkan di. Grader
juga digunakan untuk mengatur asli tanah dasar bantalan untuk menyelesaikan kelas
sebelum konstruksi bangunan besar.
Digunakan untuk mengupas, memotong, meratakan suatu pekerjaan tanah, misalnya pada
pembuatan jalan. Agar diperoleh kerataan yang lebih baik, juga dapat digunakan untuk
membuat kemiringan tanah/badan jalan atau slope dan bisa membuat parit-parit kecil.

G. COMPACTOR

Alat ini berguna untuk memadatkan tanah atau material, sehingga tercapai tingkat
kepadatan yang diinginkan. Jenis roda bisa dari besi seluruhnya atau ditambahkan pemberat
berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet (berupa roda ban), ada yang berbentuk kaki
kambing (sheep foot). Ada yang ditarik dengan alat penarik seperti bulldozer, ada yang
menggunakan mesin penarik sendiri, yang ukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan
mengendalikannya kearah yang akan dipadatkan.
Untuk pemadatan peragaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau drum
roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya menggunakan sheep foot roller / drum roller.
H. TRIDUM ROLLER

Tridum Roller: Penggilas beroda tiga, depan satu dan di ikuti dua roda dibagian
belakangnya. Three Wheel Roller ini sering juga disebut Macadam Roller, karena jenis ini
sering digunakan dalam usaha-usaha pemadatan material yang berbutir kasar. Untuk
menambah bobot dari three wheel roller ini, maka roda silinder yang kosong diisi dengan
zat cair (minyak atau air) atau kadang-kadang juga diisi dengan pasir. Pada umumnya
berat compactor ini berkisar antara 6-12 ton. Penambahan bobot akibat pengisian zat
cair pada roda silinder dapat meningkatkan beratnya 15% - 35%.

Roda-roda penggilas jenis ini terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa
(pneumatic). Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling sehingga bagian
yang tidak tergilas oleh roda bagian depan akan digilas oleh roda bagian belakang.
Roda-roda ini menghasilkan "kneading action" (tekanan) terhadap tanah sehingga
membantu konsolidasi tanah. Tekanan yang diberikan oleh roda terhadap permukaan
tanah dapat diatur dengan cara mengubah tekanan ban. Makin besar tekanan ban,
makin besar pula tekanan yang terjadi pada tanah. Sumbu dari roda dapat "bergoyang"
mengikuti perubahan permukaan tanah, hal ini dapat memperbesar "kneading action"
tadi.
I. PNEUMATIC TIRED ROLLER

Pneumatic tired roller sangat cocok digunakan pada pekerjaan penggilasan bahan
granular, juga baik digunakan pada penggilasan lapisan hot mix sebagai "penggilas
antara". Sebaiknya tidak digunakan untuk menggilas lapisan yang berbatu dan tajam
karena akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya. Bobotnya dapat ditingkatkan
dengan mengisi zat cair atau pasir pada dinding-dinding mesin. Jumlah roda biasanya 9
sampai 19 buah, dengan konfigurasi 9 buah (4 roda depan dan 5 roda belakang), 11
buah (5 roda depan dan 6 roda belakang), 13 buah (6 roda depan dan 7 roda belakang),
15 buah (7 roda depan dan 8 roda belakang).

J. COMPRESSOR

Compressor merupakan alat berat yang berfungsi sebagai pemampat udara yang
digunakan dalam pembersihan area pekerjaan dari debu maupun sampah ringan
lainnya, sebelum dilakukan pengecoran atau kegiatan yang membutuhkan kebersihan
area.
K. ASPHALT FINISHER

Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal yang dihasilkan dari
alat produksi aspal. Terdapat dua jenis asphalt finisher yaitu jenis crawler yang
menggunakan roda kelabang dan jenis roda karet. Kelebihan dari asphalt finisher roda
kelabang adalah dalam hal daya ambang (flotation), traksi, dan penghamparannya lebih
halus serta lebih datar dibandingkan asphalt finisher yang menggunakan roda karet
dengan ukuran yang sama. Kelebihan dari asphalt finisher roda karet adalah dalam hal
manuver yang lebih cepat.

L. DRAGLINE

Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut. misalnya truk atau
ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian. Pada umumnya power shovel sampai
dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat diubah menjadi dragline, dengan melepas boom shovel diganti
boom dan bucket dragline.
Untuk beberapa proyek. power shovel atau dragline digunakan untuk menggali, tetapi dalam
beberapa hal, dragline mempunyai keuntungan yang umumnya disebabkan oleh keadaan medan dan
bahan yang perlu digali. Dragline biasanya tidak perlu masuk ke dalam tempat galian untuk
melaksanakan pekerjaannya, dragline dapat bekerja dengan ditempatkan pada lantai kerja yang baik,
kemudian menggali pada tempat yang penuh air atau berlumpur Jika hasil galian terus dimuat ke
dalam truk, maka truk tidak periu masuk ke dalam lubang galian yang kotor dan berlumpur yang
menyebabkan teriebaknya truk tersebut. Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit-parit,
sungai yang tebingnya curam, sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi penggalian.
Satu kerugian dalam menggunakan dragline untuk menggali ialah produksinya yang rendah, antara
70% – 80% dibandingkan dengan power shovel untuk ukuran yang sama.
Macam dragline ada tiga tipe ialah crawler mounted, wheel mounted dan truck mounted. Crawler
mounted digunakan pada tanah-tanah yang mempunyai daya dukung kecil sehingga floating-nya
besar, tetapl kecepatan geraknya rendah dan biasanya diperlukan bantuan alat angkut untuk
membawa alat sampai ke lokasi pekerjaan.

Cara Kerja Dragline


Dalam siklus khas penggalian, ember diposisikan di atas material yang akan digali. ember tersebut
kemudian diturunkan dan dragrope ini kemudian ditarik sehingga ember diseret sepanjang
permukaan material. ember tersebut kemudian diangkat dengan menggunakan tali hoist.Operasi
ayunan kemudian dilakukan untuk memindahkan ember ke tempat di mana bahan itu harus
dibuang. dragrope ini kemudian dilepaskan menyebabkan ember untuk memiringkan dan kosong. Ini
disebut operasi dump.

ember juga dapat 'dibuang' dengan menggulungnya sampai jib dan kemudian melepaskan kopling
pada kabel drag. Hal ini kemudian akan ayunan ember seperti pendulum. Begitu ember telah
melewati vertikal, kabel hoist akan dirilis sehingga melempar ember. Pada draglines kecil, operator
terampil bisa membuat tanah ember panjang sekitar satu-setengah dari jib yang lebih jauh daripada
jika baru saja terjatuh. Pada draglines lebih besar, hanya beberapa meter tambahan bisa dihubungi.

Draglines memiliki urutan pemotongan yang berbeda. Yang pertama adalah sisi cast metode
menggunakan bangku offset; ini melibatkan melemparkan tanah miring ke mengecam bahan untuk
membuat bangku. Yang kedua adalah kunci sandi. lulus ini memotong kunci pada kaki dari highwall
baru dan juga menggeser bangku lebih lanjut terhadap dinding-rendah. Ini juga mungkin memerlukan
memotong lulus jika dinding gumpal.Sebuah lulus memotong melibatkan ember yang sedang jatuh ke
ke sebuah highwall miring untuk skala permukaan. Urutan berikutnya adalah operasi paling lambat,
blok lulus. Namun, lulus ini bergerak sebagian besar material. Ini melibatkan menggunakan kunci
untuk mengakses ke bawah material untuk mengangkat itu merusak atau tingkat bangku
tinggi. Potongan terakhir jika diperlukan adalah menarik diri, menarik kembali lebih lanjut bahan ke
sisi dinding rendah.

M. DREDGER

Dredger disebut juga kapal keruk, fungsinya adalah memperdalam kolam pelabuhan,
alur pelayaran, sungai dan lain-lainnya dan juga menyediakan tanah untuk reklamasi
rawa-rawa (untuk perluasan daerah menjadi daratan).

N. DUMP TRUCK

Sebuah truk dump (atau, Inggris, truk


Dumper) adalah sebuah truk digunakan
untuk mengangkut material lepas
(seperti pasir , kerikil , atau kotoran )
untuk konstruksi . Sebuah truk dump
khas dilengkapi dengan hidrolik tidur
terbuka-kotak dioperasikan berengsel
di bagian belakang, depan yang dapat
diangkat untuk memungkinkan isi yang
akan disimpan di tanah di belakang truk
di tempat pengiriman. Di Inggris dan Australia istilah ini berlaku untuk jalan konstruksi pabrik-off
saja, dan kendaraan jalan dikenal sebagai tipper, truk tipper (Inggris) atau truk ujung (AU).
Jenis dump truck

Standar dump truck

Sebuah truk dump standar adalah chassis truk dengan tubuh dump mount ke frame . Tempat tidur
yang dibesarkan oleh ram hidrolik dipasang di bawah depan tubuh Dumper antara frame, dan bagian
belakang tempat tidur adalah engsel di bagian belakang ke truk. Tailgate dapat dikonfigurasi untuk
ayunan pada engsel atau dapat dikonfigurasi di "Angkat Tinggi Tailgate" format dimana pneumatik
domba mengangkat pintu gerbang terbuka dan di atas tubuh dump.

dump truck Artikulasi

Sebuah truk dump diartikulasikan, atau "Yuke" di dunia konstruksi, memiliki engsel antara taksi dan
kotak dump, tetapi berbeda dari truk trailer semi di taksi adalah fixture permanen, bukan kendaraan
dipisahkan. Pengarah ini dicapai melalui domba hidrolik yang poros seluruh taksi, daripada rak dan
pinion kemudi pada as roda depan. Kendaraan ini sangat beradaptasi dengan medan kasar. Sejalan
dengan penggunaan di medan kasar, jarak yang lebih jauh dan terlalu permukaan datar cenderung
menyebabkan masalah driveline, dan kegagalan.Artikulasi truk sering disebut sebagai modern scrap,
dalam arti bahwa mereka membawa jauh lebih tinggi beban pemeliharaan dari truk kebanyakan.
Lihat massa pertama diproduksi diartikulasikan dump truck (pengangkut diartikulasikan)

dump truck Transfer


Sebuah dump transfer adalah dump truk standar yang menarik trailer yang terpisah yang
juga dapat diisi dengan agregat ( kerikil , pasir , aspal , klinkers, salju, kayu chip, campuran
triple, dll). Wadah agregat kedua, ( kotak B ) pada trailer, didukung baik oleh seorang,
pneumatik motor listrik atau garis hidrolik,. Hal gulungan di atas roda kecil, naik di rel dari
bingkai trailer, ke tempat pembuangan utama kosong (A) kotak. Ini memaksimalkan
kapasitas muatan tanpa mengorbankan manuver dari dump truck standar.

dump truk Off

Off-road dump truck lebih mirip dengan konstruksi berat peralatan atau kendaraan rekayasa
daripada yang mereka lakukan dump truk jalan raya Off-road dump truck digunakan ketat
off-road untuk pekerjaan berat kotoran pertambangan dan pengangkutan. Ada dua bentuk
utama: frame kaku dan bingkai mengartikulasikan.

Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya :

 On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3.


 Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3.
O. CRANE

Crane adalah mesin mengangkat, umumnya dilengkapi dengan penggulung (juga disebut tali kawat
drum), kawat tali atau rantai dan berkas gandum , yang dapat digunakan baik untuk mengangkat dan
material yang lebih rendah dan untuk memindahkan mereka horizontal. Menggunakan satu atau
lebih mesin sederhana untuk membuat keuntungan mekanis dan dengan demikian memindahkan
beban di luar kemampuan normal manusia. Cranes biasa digunakan dalam transportasi industri untuk
bongkar muat barang, dalam pembangunan industri untuk pergerakan material dan dalam industri
manufaktur untuk perakitan alat berat .

Suatu jenis crawler modern derrick crane dengan outriggers . The berkisi-kisi boom dilengkapi dengan jib

Jenis Crane

a. Truck-crane

Umumnya, crane ini dapat melakukan perjalanan di jalan raya, menghilangkan kebutuhan
untuk peralatan khusus untuk mengangkut derek. Ketika bekerja di jobsite, outriggers diperluas
secara horizontal dari casing kemudian vertikal ke tingkat dan menstabilkan derek sementara diam
dan mengangkat . Banyak truk crane memiliki kemampuan lambat-perjalanan (beberapa mil per jam)
sementara menangguhkan beban. Besar harus diperhatikan untuk tidak memuat ayunan samping
dari arah perjalanan, seperti stabilitas anti-tipping paling kemudian terletak pada kekakuan suspensi
chassis. Kebanyakan crane jenis ini juga memiliki counterweight bergerak untuk stabilisasi di luar
yang disediakan oleh outriggers. Beban ditangguhkan langsung belakang adalah yang paling stabil,
karena sebagian dari berat crane bertindak sebagai penyeimbang. grafik Pabrik-dihitung (atau
pengamanan elektronik) yang digunakan oleh operator crane untuk menentukan beban aman
maksimum untuk stasioner (outriggered) kerja serta (on-karet) beban dan kecepatan perjalanan.

Truck crane rentang kapasitas angkat dari sekitar 14,5 ton singkat (12,9 ton panjang ; 13.2 t )
menjadi sekitar 1.300 ton singkat (1.161 ton panjang; 1.179 t).

b. Crawler crane

crawler adalah derek yang dipasang pada bagian bawah dengan satu set trek (crawler juga
disebut) yang memberikan stabilitas dan mobilitas. Crawler crane kapasitas angkat berkisar dari
sekitar 40 hingga 3.500 ton singkat (35,7 untuk 3,125.0 ton panjang; 36,3 untuk 3,175.1 t).

Crawler crane memiliki keuntungan dan kerugian tergantung pada


penggunaannya. Keuntungan utama mereka adalah bahwa mereka bisa bergerak di situs dan
melakukan setiap angkat dengan sedikit set-up, karena crane stabil pada trek dengan tanpa
bercadik. Selain itu, crawler crane mampu bepergian dengan beban. Kekurangan utama adalah
bahwa mereka sangat berat, dan tidak dapat dengan mudah dipindahkan dari satu situs pekerjaan ke
pekerjaan lain tanpa biaya signifikan. Biasanya crawler besar harus dibongkar dan digerakkan oleh
truk, mobil kereta api atau kapal ke lokasi berikutnya.
c. Tower crane

Tower crane adalah bentuk modern dari crane keseimbangan yang terdiri dari bagian-bagian
dasar yang sama. Tetap ke tanah pada slab beton (dan kadang-kadang melekat pada sisi struktur
juga), menara crane sering memberikan kombinasi terbaik dari tinggi dan kapasitas angkat dan
digunakan dalam pembangunan gedung-gedung tinggi. dasar tersebut kemudian melekat pada tiang
yang memberikan derek tingginya. Lebih lanjut tiang adalah terpasang pada unit slewing (gear dan
motor) yang memungkinkan derek untuk memutar. Di atas unit slewing ada tiga bagian utama yang
adalah: jib horisontal panjang (lengan kerja), counter-jib pendek, dan operator taksi.

The horizontal jib panjang adalah bagian dari crane yang membawa beban. The counter-jib
membawa penyeimbang, biasanya blok beton, sedangkan jib yang menunda beban ke dan dari pusat
derek. Operator crane baik duduk di taksi di puncak menara atau mengontrol crane dengan remote
control radio dari tanah.Dalam kasus pertama kabin operator paling biasanya terletak di bagian atas
menara melekat pada turntable, namun dapat dipasang pada jib, atau setengah jalan ke bawah
menara. Kait pengangkat dioperasikan oleh operator crane menggunakan motor listrik untuk
memanipulasi kabel kawat tali melalui sistem berkas gandum. hook ini terletak di lengan horizontal
lama untuk mengangkat beban yang juga berisi motor.

Dalam rangka untuk menghubungkan dan melepas kaitan beban, operator biasanya bekerja
sama dengan sinyal (dikenal sebagai, 'hela' a 'Dogger' atau 'swamper'). Mereka paling sering pada
kontak radio, dan selalu menggunakan sinyal tangan. The hela atau Dogger mengarahkan jadwal lift
untuk crane, dan bertanggung jawab atas keselamatan rigging dan beban. Sebuah tower crane
biasanya dirakit oleh jib teleskopik (mobile) crane dari jangkauan yang lebih besar (juga lihat "crane
diri mendirikan" di bawah) dan dalam hal crane menara yang telah meningkat sementara membangun
gedung pencakar langit yang sangat tinggi, sebuah derek yang lebih kecil (atau kerekan ) akan sering
diangkat ke atap menara selesai untuk membongkar tower crane setelahnya.
a. Bagian Crane
Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama,, jib dan counter jib, counterweight,
trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertical yang berdiri di atas base atau dasar. Jib
merupakan tiang horizontal yang panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang
diinginkan.

b. Kriterian pemilihan Tower Crane


Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material didasarkan pada
kondisi lapangan yang tidak luas, ketinggian yang tidak terjangkau oleh alat lain. Dan tidak
dibutuhkanya pergerakan alat. Pemilihan jenis tower crane yang akan dipakai harus
mempertimbangkan situasi proyek, bentuk struktur bangunan, kemudahan operasiaonal
baik pada saat pemasangan maupun pada saat pembongkaran.
Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane berdasarkan berat, dimensi, dan daya
jangkau pada beban terberat, ketinggian maksimum alat, perakitan alat diproyek, berat alat
yang harus ditahan oleh strukturnya, ruang yang tersedia untuk alat, luas area yang harus
dijangkau alat dan kecepatan alat untuk memindahkan material.

c. Kapasitas Tower Crane

Kapsitas tower crane tergantung beberapa factor. Yang perlu diperhatikan adalah
bahwa jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka akan terjadi
jungkir. Oleh karena itu, berat material yang diangkut sebaiknya sebagai berikut :
1). Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat
2). Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat
3). Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat

Factor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah
1). Kekuatan angina terhadapa alat
2). Ayunan beban pada saat dipindahkan
3). Kecepatan pemindahan material
4). Pengereman mesin dalam pergerakannya

Biaya rata-rata menyewa m) crane-kaki (46 150 adalah $ 60.000 untuk perakitan dan
pembongkaran dan tambahan $ 15.000 per bulan.

Pada setiap proyek ada keunikan dimana tidak semua alat berat perlu dipakai di
proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan alat berat adalah
proyek gedung, pelabuhan, jalan dam, irigasi, dan lain-lain.

1. Proyek Gedung
Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek gedung adalah alat pemancang tiang
fondasi (pile driving), alat penggali (backhoe) yang digunakan untuk penggalian basement,
crane untuk pemindahan vertical, truck untuk pengangkutan horizontal, concrete mixer, dan
lain-lain. Concrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer
truck sebagai pengangkut campuran beton. Alat pemadat juga sering digunakan untuk
memadatkan tanah di sekitar basement.

2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck, dozer, grader, alat
pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan
jalan. Buldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaan
tanah. Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan
perkerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan
bahan campuran aspal yang kemudian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan
menggunakan asphalt finisher. Sedangkan untuk perkerasa kaku beton dioleh dengan
menggunakan concrete batching plant yang kemudian dipindahkan dengan menggunakan
truck mixer.

3. Proyek Jembatan
Alat yang digunakan untuk proyek jembaan antara lain adalah alat pemancang tiang
fondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat,
dan lain-lain.

4. Proyek Dam
Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane, truck,
concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah, loader, bulldozer, grader.
Alat penggali tanah yang umumnya dipakai untuk proyek dam berupa backhoe atau front
shovel. Concrete mixer digunakan untuk mencampurkan bahan pembuaan beton yang
dipakai untuk pembuatan dinding penahan tanah.
BAB IV

Kesimpulan

Alat berat didalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang sangat penting
dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Dalam suatu kegiatan yang merupakan skala
besar tentu sangat membutuhkan peralatan berupa alat berat untuk mempermudah dalam
pengerjaannya.

Alat berat merupakan factor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek


konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk
memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan
dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relative lebih singkat. Alat berat yang
umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali (excavator) seperti
backhoe, front shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;
alat pemadat tanah seperti roller dan compactor; dan lain-lain.

Penggunaan alat-alat berat yangg kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal/target yang telah ditentukan, atau kerugian biaya repair yang tidak
semestinya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenal alat berat yang ada agar
dapat dioptimalkan fungsi utamanya.
REFERENSI

 http://www.google.com/search/alatbarat(tekniksipl)
 http://www.google.com/search/jenisdanaplikasialatberat
 http://www.wikipedia.com/bulldozer
 http://www.google.com/search/gambar/alatberatpembangunanproyek
 http://www.google.com/search/showthread.php.htm
 http://azanurfauzi.blogspot.com
 http://www.scribd.com/doc/43352279/Klasifikasi-Alat-Berat-Berdasarkan-Fungsinya
 http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bulldo
zer&ei=4VNqTaXZKsPtrQfJ2OjCCw&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CC8Q7
gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dbulldozer%26hl%3Did%26prmd%3Divns

Anda mungkin juga menyukai