Di antara ketiga komponen tersebut, FL dianggap sebagai komponen yang paling besar
kontribusinya dalam menentukan nilai FPASH. Secara definisi, FL adalah perbandingan
iluminansi pada suatu titik dalam ruangan akibat cahaya langsung dari langit (Ei,l), terhadap
iluminansi di lapangan terbuka di luar ruang (Eo) pada saat yang bersamaan,
FL = Ei,l / Eo × 100%
Pada prinsipnya, FL adalah proporsi dari FPASH yang berasal hanya dari langit yang
terlihat dari titik pengamat (Longmore 1968; Tregenza 1989). SNI merekomendasikan
penggunaan FL, alih-alih FPASH, sebagai metrik atau indikator ketersediaancahaya alami dalam
ruang, karena FL dianggap sebagai komponen yang paling mendominasi dalam sebagian besar
kondisi pencahayaan alami, serta dapat merepresentasikan skenario minimum atau terburuk dalam
desain bangunan. Nilai FL dapat ditentukan dengan mengukur lebar dan tinggi dari lubang cahaya
efektif yang terlihat dari titik ukur, relatif terhadap jarak titik ukur ke bidang tempat lubang cahaya
berada.
2. STANDAR ILUMINASI CIE
CIE (Commission Internationale de l´Eclairage / The International Commission on
Illumination) mendeskripsikan dan mengklasifikasikan model warna CIEXYZ pada tahun 1931
berdasarkan investigasi yang dilaksanakan oleh William David Wright dan John Guild dengan 3
panjang gelombang monochromatik yaitu 700 nm (merah), 546,1nm (hijau) dan 435,8nm (biru)
yang sering kali kita definisikan sebagai stimuli merah, hijau dan biru; Kondisi investigasi
menggunakan sudut observer 2°. Model warna yang juga dikenal dengan CIERGB. Akurasi
standar sudut pemantauan 2° yang didefinisikan pada tahun 1931 masih dianggap lebih relevan
dibandingkan dengan standar pemantauan 10° yang didefinisikan oleh CIE pada tahun 1967.
Dan dibawah ini adalah rumus standar untuk konversi CIERGB ke CIEXYZ:
Ruang Warna CIERGB ini tidak identik dengan Model Warna RGB
Standard Illuminants
Pada tahun 1931 CIE juga menstandarkan 3 iluminasi dasar, yaitu masing-masing:
- CIE Standard Illuminant A: yang memiliki SPD (distribusi kuat spektral) sama
dengan sebuah radiator Planckian pada temperatur 2856K.
- CIE Standard Illuminant B: yang memiliki SPD mendekati SPD dari sinar
matahari langsung (Iluminasi ini sekarang tidak diberlakukan lagi/obsolete)
- CIE Standard Illuminant C: yang mempresentasikan kondisi terang pada siang
hari yang dikorelasikan sama dengan temperatur warna sekitar 6800K
Contoh: Definisi Standar Illuminasi dari CIE antara lain:
Memvisualisasikan 3-dimensi memang agak susah, dan oleh karena konsep warna
juga dapat dideskripsikan dalam 2 kategori, yaitu menurut kecerahan warna dan
chromaticity, dengan demikian CIE mengupayakan pemetaannya pada 2 dimensi diagram
yang diturunkan dari ruang warna CIExyY yang dikenal dengan Diagram Chromaticity x,y
merupakan dasar pengembangan ilmu Colorimetry hingga saat ini. (Chromaticity adalah
diagram 2-dimensi warna dengan mengabaikan kehadiran Luminasi, sedangkan nilai x,y
dan z yang masing-masing merepresentasikan komponen warna merah, hijau dan biru
diasumsikan jumlahnya adalah 1; dengan demikian nilai z yang otomatis dapat diturunkan
dari kehadiran x dan y tidak perlu dipetakan lagi), sehingga pemetaan tersebut dilakukan
dengan mendefinisikan rumus-rumus sebagai berikut:
Nilai x dan y memiliki domain antara 0 dan 1, sedangkan nilai Y (kecerahan warna)
mulai dari 0 untuk hitam hingga 100 untuk putih; model inilah merupakan dasar
perhitungan kedua model warna yang didefinisikan oleh CIE di tahun 1976 yaitu CIELab
dan CIELuv.
Beberapa hal yang menarik untuk diketahui pada diagram chromaticity xy tersebut:
Diagram tersebut mewakili semua chromaticity yang mampu dilihat oleh kebanyakan
orang. Warna-warna yang ditunjukan dalam diagram chromaticity ini adalah wilayah
dimana menusia mampu mendekteksi melalui indera pengelihatan mereka, wilayah ini
disebut gamut. Dan gamut yang tergambar berbentuk “lidah” atau “sepatu kuda” . Sisi
gamut dari kanan bawah menuju ke atas dan turun kembali melewati sisi sebelah kanan
membentuk warna-warna monochromatic sesuai dengan panjang gelombang λ mulai dari
380 nm sampai 700 nm, garis tepi tersebut disebut garis spektral atau spectral locus.
Sedangkan garis lurus penghubung dibawah menggambarkan pembentukan warna dari
gabungan gelombang monochromatic ungu dan merah dan mempunyai kejenuhan sedikit
kurang, garis ini disebut garis purple.
Terlihat bahwa tidak ada nilai negatif untuk x, y; demikian juga nilai X, Y dan Z.
Apabila kita tentukan 2 titik dalam diagram chromaticity ini lalu kita menghubungkannya,
maka semua warna di garis tersebut dapat dibentuk oleh warna di kedua titin ini, dan gamut
yang terbentuk sesuai dengan garis cembung sesuai dengan tepi chromaticity ini.
Chromaticity yang dibentuk dari Gamut manusia tidak berbentuk segitiga
Iluminasi Standar E (Equal Energy) terletak pada posisi (x,y) = (1/3 , 1/3)