Anda di halaman 1dari 1

SITI HAWA MENGIDAM BUAH-BUAHAN SURGA

Di Negeri Kusniya Malebari, Nabi Adam bersama para putra sedang membicarakan sang
istri, yaitu Siti Hawa, yang kali ini sedang mengandung untuk ketiga belas kalinya. Yang
membuat heran adalah Siti Hawa mengidam ingin memakan buah-buahan dari Taman
Surga.

Dalam pembicaraan itu Sayidina Kabil sang putra sulung juga menyampaikan keluhan yang
selama ini dipendam dalam hati, yaitu tentang peraturan Nabi Adam dalam menikahkan
putra-putrinya. Sayidina Kabil lahir bersama Siti Aklimah, sedangkan Sayidina Habil lahir
bersama Siti Damimah. Namun, Sayidina Kabil yang berwajah tampan ternyata dinikahkan
dengan Siti Damimah yang berwajah jelek, sedangkan Sayidina Habil yang berwajah jelek
ternyata dinikahkan dengan Siti Aklimah yang berwajah cantik. Selama ini Sayidina Kabil
selalu memendam kekecewaaan dalam hati, namun sekarang ia tidak tahan lagi dan
menyampaikan rasa kesalnya itu kepada sang ayah.

Nabi Adam menjelaskan bahwa peraturan tersebut ditetapkan dengan pertimbangan bahwa
Sayidina Kabil dan Siti Aklimah lahir bersama, maka mereka berasal dari satu benih yang
sama, sehingga tidak baik jika dinikahkan. Sayidina Kabil kecewa dengan jawaban sang
ayah. Ia lalu pamit undur diri meninggalkan pertemuan.

Nabi Adam kembali membicarakan kehamilan Siti Hawa. Dulu mereka berdua telah
melanggar larangan Tuhan Yang Mahakuasa, sehingga harus dikeluarkan dari Taman
Surga. Kini Siti Hawa sedang mengandung dan merindukan kelezatan buah-buahan dari
tempat yang serba indah itu. Putra keenam bernama Sayidina Sis mengajukan diri untuk
mewujudkan idaman sang ibu. Nabi Adam sangat yakin pada kemampuan Sayidina Sis dan
memberikan restu kepadanya untuk berangkat.

Anda mungkin juga menyukai