Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL

REVIEWMK. KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PENDIDIKAN SENI
RUPA

Skor Nilai:

ANALISIS KARYA GAMBAR BENTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1


SIMANGUMBAN BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA

NAMA MAHASISWA :ANDREANYAH


NIM :2192451006
DOSEN PENGAMPU :Drs.BRISMAN SILABAN, M.Sn
MATA KULIAH :GAMBAR BENTUK

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
kepada setiap manusia. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review
(CJR) dengan Jurnal utama berjudul “ANALISIS KARYA GAMBAR BENTUK SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 1 SIMANGUMBAN BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP SENI
RUPA

CJR ini saya kerjakan demi memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah
GAMBAR BENTUK dengan tujuan menambah wawasan dan memperdalam ilmu tentang
menggambar bentuk.

Dalam penulisan CJR ini saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
untuk penulisan CJR ini saya mengucapkan terima kasih kepada: kedua orang tua saya dan
dosen pengampu mata kuliah kepemimpinan yaitu bapak Drs.BRISMAN SILABAN, M.Sn

Saya mengharap kritik dan saran untuk membantu memperbaiki tugas CJR saya
agar lebih baik lagi. Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga
mendapatkan wawasan tambahan dengan membaca Critical Journal Review saya.

Medan, Oktober 2018

Penyusun
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan ....................................................................................................

A. Resionalisasi pentingnya, CJR ......................................................................


B. Tujuan Penulisan CJR ...................................................................................
C. Manfaat CJR ..................................................................................................
D. Identitas Journal.............................................................................................

Bab II. Ringkasan Isi Journal ....................................................................................

Bab III. Pembahasan .................................................................................................

A. Pembahasan isi jurnal ....................................................................................


B. Kelebihan dan kekuranga jurnal .................................................................. ..

Bab IV. Penutup ........................................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Rekomendasi .................................................................................................

Daftar pustaka ............................................................................................................


BAB I. PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Menurut paham saya, Critical Book Review sangat penting menunjang keaktifan
mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan, kebanyakan mahasiswa sangat bingung dan
mengeluh untuk pemilihan buku referensi. Serta kesulitan dalam mengerjakannya karena
kurang memahami metode penyelesaiannya.

B. Tujuan Penulisan CBR

Melakukan pemahaman terhadap materi yang disajikan oleh buku. Mengkritisi dan
membandingkan satu materi dengan materi yang sama tetapi dari sumber yang berbeda.

C. Manfaat CBR
 Menambah wawasan tentang gambar bentuk.
 Mengetahui tujuan menggambar bentuk.
 Mengetahui konsep dan penerapan gambar bentuk.

D. Identitas jurnal

1. Judul Artikel : ANALISIS KARYA GAMBAR BENTUK SISWA


KELAS VII SMP NEGERI 1 SIMANGUMBAN BERDASARKAN PRINSIP-
PRINSIP SENI RUPA
2. Nama journal : Gorga Jurnal Seni Rupa
3. Edisi terbit : Gorga Jurnal Seni Rupa Volume 07 Nomor 02
4. Pengarang : Maddina Nainggolan , Brisman Silaban , Adek Cerah
Kurnia Azis
5. Tahun Terbit : 2018
6. Kota Terbit : Medan
7. ISSN : 2580-2380
BAB II. Ringkasan Isi Journal

A. Pendahuluan

Pelajaran seni rupa di sekolah umum, pada dasarnya diarahkan untuk menumbuh
kembangkan kepekaan rasa, serta memiliki daya cipta, sehinga terbentuk kesadaran
terhadap nilai-nilai seni budaya. Kemampuan ini dapat tumbuh kembang, bila dilakukan
serangkaian kegiatan pengamatan, penilaian, analisis dan penghargaan terhadap karya seni,
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Salah satu kegiatan yang disebutkan di atas
adalah analisis.
Materi yang disampaikan dalam bidang seni rupa meliputi pengetahuan, keterampilan,
dan nilai dalam menghasilkan beragam karya seni. Misalnya, lukisan, patung, ukiran dan
cetak. Materi-materi yang diberikan akan mengantarkan siswa untuk pengalaman yang
estetik dalam bentuk kegiatan mengappresiasi dan berekspresi/berkreasi karya seni rupa.
Salah satu materi dalam pelajaran seni rupa di jenjang SMP yaitu menggambar bentuk,
mengambar bentuk adalah suatu kegiatan memindahkan objek yamg dilihat langsung, ke
atas bidang gambar dengan lebih mengutamakan kemiripan terhadap model tersebut.
Dalam menggambar bentuk diperlukan prinsip-prinsip dalam seni rupa yang diantaranya
yaitu: kesatuan, proporsi, komposisi, keseimbangan, dan gelap terang.
Namun pada kenyataannya siswa kurang memahami dalam pembelajaran menggambar
bentuk, berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa, sehingga dilihat dari hasil karya siswa kelas
VII.1 SMP N. 1 Simangumban belum semua mampu memenuhi indikator pencapaian
gambar bentuk.
Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kekurang mampuan siswa dalam
menggambar bentuk berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa diperoleh dari proses analisis,
yaitu adanya kegiatan memeriksa, menyelidiki dan membahas masalah yang dianggap
penting untuk memecahkan suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan hasil observasi penulis dengan guru mata pelajaran seni seni budaya SMP
N. 1 Simangumban menyimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menggambar
bentuk berdasarkan prinsipprinsip seni rupa. Kesulitan yang terjadi antara lain: bentuk
gambar objek tidak tepat seperti gambar objek sebenarnya, kurang tepat, terkadang kesan
yang ditimbulkan tidak proporsional, terlalu pendek atau terlalu tinggi, terlalu kurus atau
terlalu gemuk.
BAB III. PEMBAHASAN

1. Pembahasan Isi Jurnal

Menggambar adalah keterampilan yang bisa dipelajari oleh setiap orang, terutama
yang mempunyai minat menggambar dengan cara memindahkan objek dengan media dua
dimensi dengan mengambil objek yang berupa (barang orang atau binatang, tumbu-
tumbuhan dan sebagainya).
Menurut (Suherman 2010 : 88) sebagai jenis gambar menjadi beberapa bagian,
diantaranya:
1. Menggambar Bentuk Menurut (Suherman 2010 : 88) menjelaskan:
“Menggambar bentuk adalah menggambar dengan meniru objek nyata (realis) yang ada di
alam atau buatan.
Sedangkan menurut (Pamandhi 2017 : 88) menjelaskan:“Istilah menggambar Alam
Benda sama artinya denga Still Lifedrawing yaitu menggambar objek yang berupa benda-
benda disekeliling dan digambar secara langsung berbentuk realis. Bentuk realis tersebut
dilihat sesuai dengan arah pandang gambar. Keberhasilan menggambar alam benda adalah
ketepatan bentuk yang terlihat dari proporsi, warna, komposisi, posisi gambar benda dan
langkah gambar benda”.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa menggambar
bentuk adalah suatu kegiatan menggambar dengan cara meniru objek gambar nyata di atas
bidang datar (dua dimensi) berdasarkan unsur-unsur seni rupa.
2. Menggambar Ekspresi Menurut (Suherman 2010 : 88) menjelaskan:“Gambar
ekspresi adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar imajinasi, persepsi dan
penafsiran penggambar pada objeknya. Gambar ini dicirikan dengan bentuk yang dilebih-
lebihkan (didramatisir) atau bahkan bentuk yang direduksi (hanya esensinya). Selain itu
penerapan warna pada gambar ekspresif cenderung bebas, bahkan jauh dengan warna
aslinya. Seseorang dapat menggambar ekspresi dengan gaya yang bebas dan kadang tidak
mengikuti kaidah perspektif dengan gaya yang bebas kadang tidak menikuti kaidah
persfektif, bayangan atau skala”.
Perkembangan Seni Rupa Anak Menurut (Masganti 2017: 3) perkembangan adalah pola
yang dimulai sejak masa konsepsi dan berlajut sepanjang kehidupan. pada perkembangan
seni rupa anak, terdapat beberapa tingkat perkembangan yang dapat digunakan dan
ditentukan pola pembinaannya secara tepat. Gambar anak sesuai dengan tingkat
pengamatan yang relatif sederhana.Pengamatan anak masih belum tampak jelas bagian-
bagiannya secara terinci. Yang tampak pada karya seni rupa anak hanya beberapa bagian
kecil yang menarik perhatian, terutama yang menyentuh perasaan dan keinginannya.
Pengertian Karya Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2014 : 50) menjelaskan bahwa :
“karya adalah ciptaan yang dapat menimbulkan rasa indah bagi orang melihat, mendengar
atau merasakan”. Sedangkan menurut kamus Oxford, (2010 : 344) menjelaskan bahwa
karya adalah : the act or process of making something that is new, or of causing something
toexist that did not exist before. “Tindakan atau proses pembuatan sesuatu yang baru, atau
menyebabkan sesuatu yang tidak ada sebelumnya”.
Contoh hasil karya:
~Karya Juan Polindo Siagian
Gambar 1.
Botol dan Gelas 1
(Sumber: Maddina Nainggolan)

Berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa, secara keseluruhan karya Juan Polindo


Siagian pada prinsip kesatuan memperoleh nilai = 71,65 dengan kategori B (Baik) dengan
deskripsi pada indikator kesatuan, yaitu karya seni rupa sudah mulai menimbulkan
kesatuan garis, bidang dan unsur-unsur rupa lainnya pada karya tersebut.
Pada prinsip proporsi memperoleh nilai = 71,67 dengan kategori B (Baik) dengan
deskripsi pada indikator proporsi, yaitu ukuran gelas dan botol terlihat sebanding, tetapi
masih ada kelemahan kerena pangkal leher botol terlihat berbeda antara bagian kiri dan
kanan. Untuk itu perlu ketelitian yang lebih lagi saat mengamati objek dalam membuat
sketchnya.
Pada prinsip komposisi memperoleh nilai = 71,67 dengan kategori B (Baik)
dengan dekskripsi pada indikator komposisi, yaitu karya tersebut kurang tepat ditengah
bidang gambar dan sudut pandang pandang siswa juga mendukung proses dalam
menggambar bentuk.
Pada prinsip keseimbangan memperoleh nilai = 73,33 dengan kategori B (Baik)
dengan deskripsi pada indikator keseimbangan, yaitu penataan unsur dengan keseimbang
antara bagian yang satu dengan yang lain sudah baik.
Pada prinsip terang gelap memperoleh nilai = 71,65 dengan kategori B (Baik)
dengan deskripsi pada indikator terang gelap, yaitu bayangan/arsiran masih kurang rapi,
sehingga objek yang terlihat masih kurang menonjol seperti objek utamanya.
Berdasarkan uraian di atas, nilai tertinggi terletak pada prinsip proporsi, komposisi
dan terang gelap dengan nilai = 71, 67 dan jumlah nilai = 359 dan nilai rata-rata = 72 maka
dapat disimpulkan bahwa dalam menerapkan prinsip-prinsip seni rupa pada karya gambar
bentuk Juan Polindo Siagian memiliki kemampuan B (Baik).
B.KELEBIHAN DAN KEKURAGAN JURNAL

a.Kelebihan jurnal

Pada jurnal ini penulisan nya rapi sehingga membuat pembaca tidak jenuh ,jurnal ini
juga dilengkapi dengan gambarr sehingga mempermudah memahami maksud maksud
tersebut Jurnal ini juga memiliki aksen atau hiasan sehingga menunjukkan kekhasan seni
rupa.
b.Kekurangan Jurnal
1. Pada kekurangan jurnal hanya pada penggunaan kata yang tidak tepat atau
pemilihan kata yang tidak sesuai sehingga dengan membaca cepat tidak dapat langsung
menemukan isi dan maksudnya.
2. kekurangan pada penulisan dan penggunaan tanda baca yang kurang diperhatikan
sehingga tidak efektif untuk penggunaan kata pada jurnal sudah bagus namun lebih pada
penulisan.
BAB IV.PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Prinsip kesatuan memperoleh jumlah nilai = 1911,54 dan rata-rata (r) = 63,71
dengan kategori C (Cukup). Deskripsi pada indikator kesatuan, yaitu karya seni rupa
sudah mulai menimbulkan kesatuan garis, bidang dan unsur-unsur rupa lainnya
2. Prinsip proporsi memperoleh jumlah nilai = 1947,74 dan rata-rata (r) = 65
dengan kategori C (Cukup). Deskripsi pada indikator proporsi yaitu ukuran gelas dan
botol terlihat tidak sebanding, karena objek yang digambar kurang tepat, terkadang
kesan yang ditimbulkan terlalu pendek atau terlalu tinggi, atau terlalu gemuk.

B. Rekomendasi
Dalam melakukan Critical Journal Review penulis seharus berkonsentrasi dalam
membuat jurnal yang akan ditulis. Dalam Critical Journal Review penulis harus
mempunyai keahlian dalam, menyimak, membaca, berbicara dan menulis, sehingga tidak
menimbulkan salah paham dan mengandung pengertian yang salah.
DAFTAR PUSTAKA

KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2014 Jakarta : Gita Media Press.

Mahmud, 2011, Metode Penelitian. Pendidikan. Bandung : CV Pustaka Setia.

Marga Edy Tri. 2017, Mastering Pencil. Surabaya : Genta Group productional.

Masganti, 2017, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Depok : Kencana.

Mesra. 2013, Gambar Bentuk 1. Medan : Unimed Press.

Oxford English. 2010, Oxford Dictionary Leaner’ s New edition. Oxford Universiy Press.

Anda mungkin juga menyukai