Anda di halaman 1dari 10

Nama : Sindi Kurnia Fitri

Kelas :B

NIM : R0218108

Perusahaan : PT. Coca-Cola Bottling Central Java

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini, berbagai industri pun mengalami
kemajuan teknologi dalam proses produksinya. Semakin berkembang suatu teknologi tidak berarti
bisa terhindar dari adanya kecelakaan kerja, maka diperlukan adanya suatu program keselamatan dan
kesehatan kerja untuk mencapai produktivitas perusahaan yang optimal dan kesejahteraan pekerja
serta perlu suatu indikator kinerja untuk mengetahui kinerja karyawan dan strategi memajukan
perusahaan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui kinerja karyawan berdasarkan indikator
yang telah ada serta mengetahui pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Coca
Cola. Metode penulisan karya ilmiah ini adalah dengan menganalisis penelitian yang telah dilakukan
oleh ahli dan memberikan deskripsi mengenai prosesnya. Berdasarkan Key Performance Indicator PT.
Coca-Cola, telah dicapai kinerja karyawan sesuai target yang ditetapkan dan terlaksananya program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang sesuai dengan Undang-undang dan Peraturan
Pemerintah.

Keywords : Key Performance Indicator, program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat ini perkembangan teknologi dan informasi sangat maju terlebih lagi kita telah mengenal
istilah Industri 4.0, zaman dimana teknologi sebagai pusat kegiatan. Dengan berkembangnya
teknologi, berbagai bidang pekerjaan juga mengalami kemajuan teknologi dalam
pengoperasiaanya. Bidang industri perusahaanpun tidak kalah berkembangnya dalam hal
teknologi. Hampir semua kegiatan dalam perusahaan menggunakan teknologi yang canggih,
misalnya dalam proses produksi.

PT. Coca-Cola merupakan perusahaan atau industri yang memproduksi minuman ringan yang
juga mengalami perkembangan teknologi dalam produksinya. Teknologi yang digunakan
dalam proses produksi merupakan alat yang canggih. Penggunaan teknologi yang canggih
memiliki banyak manfaat bagi perusahaan yaitu meningkatkan produktivitas perusahaan serta
mengoptimalkan waktu produksi sehingga perusahaan memperoleh hasil yang maksimal
pula. Tapi perlu diketahui, dengan semakin berkembangnya teknologi bukan berarti terbebas
dari adanya kecelakaan kerja. Teknologi yang canggih tentu memiliki sistem keamanan yang
canggih pula, namun kecelakaan kerja juga tidak bisa dihindari mengingat potensi bahaya
dapat timbul dari mana saja, bahkan teknologi yang canggih justru memiliki potensi bahaya
yang belum pernah diketahui sebelumnya. Maka dari itu diperlukan adanya antisipasi bahaya
kecelakaan kerja yang tertuang dalam Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
perusahaan. Selain itu perusahaan juga memerlukan adanya suatu indikator yang yang
digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan serta mengukur apakah kinerja perusahaan
telah mencapai target atau belum sehingga dapat digunakan sebagai strategi untuk
memajukan perusahaan serta evalusi terhadap program-program yang telah dijalankan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Key Performance Indicator (KPI) PT. Coca-Cola ?
2. Bagaimana program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ada di PT. Coca-
Cola ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Key Performance Indicator (KPI) PT. Coca-Cola sehingga dapat
diketahui kinerja PT. Coca-Cola
2. Mengetahui program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Coca-Cola
BAB II

PEMBAHASAN

A. Key Performance Indicator PT. Coca-Cola

NO SASARAN KEY PERFORMANCE TARGET REALISASI


INDICATOR
1. Proses a. % Kehadiran a. 100% a. 98 %
Produksi pekerja b. 20% b. 15 %
b. % Kesalahan/cacat
produk
2. Kecelakaan a. % Jumlah a. 70 % a. 65 %
kerja Kecelakaan kerja b. 10 % b. 8 %
ringan dalam satu
tahun
b. % Jumlah
Kecelakaan kerja
berat/fatal dalam
satu tahun
3. Program K3 a. Pelaksanaan a. Dilaksanakanny a. Telah
inspeksi harian, a inspeksi terlaksana
bulanan, tahunan harian, bulanan, kegiatan
b. % Kepatuhan tahunan secara inspeksi
pemakaian Alat rutin. secara rutin
Pelindung Diri b. 100 % baik
c. Pelaksanaan c. Dilaksanakanny inspeksi
investigasi a investigasi harian,
setiap terjadi bulanan,
kecelakaan tahunan.
kerja ringan b. 99 %
hingga berat. c. Telah
terlaksana
kegiatan
investigasi
setiap
terjadinya
kecelakaan
ringan
hingga
berat.
B. Program K3 PT. Coca-Cola

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya yang dilakukan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja serta penyakit akibat kerja. Program K3
diperlukan karena mengingat setiap pekerjaan pasti memiliki suatu risiko bahaya bagi pekerja
maupun perusahaan, selain itu Program K3 juga sudah diatur dalam Undang-undang. Berikut
undang-undang yang mengatur :

 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 pasal 86 tentang Ketenagakerjaan
 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 pasal 87 ayat 1 yang berbunyi “setiap perusahaan
wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”

Pencegahan kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja di PT. Coca-Cola dilaksanakan
melalui kegiatan inspeksi, investigasi serta analisis risiko yang dilakukan oleh perusahaan.

1. Inspeksi di PT. Coca-Cola

Inspeksi yang dilakukan PT. Coca Cola bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan
penyimpangan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ada di lapangan,
menemukan lokasi bahaya serta potensi bahaya yang dapat menyebabkan Penyakit Akibat
Kerja maupun Kecelakaan Akibat Kerja. Inspeksi di PT. Coca-Cola dilakukan oleh tim K3
atau oleh bagian Occupational Health and Safety (OHS). Sasaran dari pelaksanaan inspeksi
di PT. Coca-Cola yaitu :

a. Mencapai zero accident


b. Meminimalkan atau mengurangi kecelakaan akibat kerja
c. Meminimalkan atau mengurangi penyakit akibat kerja
d. Meminimalkan atau mengurangi tindakan tidak aman (unsafe action)
e. Meminimalkan atau mengurangi kondisi tidak aman (unsafe condition)
f. Mencegah terjadinya kecelakaan yang sama terulang kembali
g. Mengevaluasi hasil pemeriksaan yang lalu

Terdapat 3 macam inspeksi yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola berdasarkan waktu
pelaksanaan yaitu inspeksi harian, inspeksi bulanan dan inspeksi tahunan.
1. Inspeksi harian
Inspeksi harian yang dilakukan PT. Coca-Cola yaitu :
1) Pengambilan sample makanan kantin
Inspeksi ini dilakukan bertujuan untuk mencegah atau mengantisipasi
terjadinya keracunan kepada karyawan perusahaan. Inspeksi ini dilakukan
leh petugas yang bertanggungjawab dengan cara petugas mengambil
sample makanan dari kantin dan diletakkan di plastik yang sudah
disediakan dilengkapi dengan nomor sampel, nama makanan, tanggal dan
waktu pengambilan, nama perusahaan makanan (catering) dan tanda
tangan petugas yang mengambil sampel, paramedis dan petugas kantin.
Kemudian sampel diletakkan dilemari pendingin selama 1 hari kemudian
hasil inspeksi dicatat pada buku laporan dan disertai analisanya.
2) Inspeksi house keeping
Inspeksi house keeping bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja
yang tetap nyaman dan bersih sehingga bebas dari penyakit akibat kerja.
Pelaksanaan inspeksi house keeping ini dilakukan oleh pihak ke tiga
dimana PT. Coca-Cola bekerjasama dengan PT. ISS.
2. Inspeksi bulanan
Inspeksi bulanan yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola yaitu:
1) Inspeksi fasilitas pemadam kebakaran
Fasilitas pemadam kebakaran berupa Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
yang diinspeksi yaitu kondisi tabung, tanggal expired APAR,
perlengkapan APAR, dan data. Kemudian fasilitas pemadam kebakaran
lainnya ada hydrant dan emergency lamp.
2) Inspeksi emergency system
Emergency system yang dilakukan inspeksi berupa insect killer system dan
shower & eye wash emergency
3) Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja
Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja berupa inspeksi terhadap
material, inspeksi terhadap pekerja, pemeriksaan mesin dan lingkungan
kerja.
4) Inspeksi APD
Inspeksi Alat Pelindung Diri (APD) berupa pemeriksaan kepatuhan
pekerja dalam pemakaian APD di tempat kerja atau ruang kerja.
5) Inspeksi kotak P3K
Inspeksi ini dilakukan dengan mengecek kelengkapan isi kotak P3K serta
mengetahui data mengenai pemakaian dan penggunaan isinya.
3. Inspeksi tahunan
1) Inspeksi personil
Inspeksi personil yang dilakukan yaitu pemeriksaan kesehatan karyawan
PT. Coca-Cola. Pemeriksaan kesehatan karyawan dilakukan setahun sekali
yang berupa general check up yang meliputi pemeriksaan seluruh badan.
Pemeriksaan dilakukan di Rumah Sakit yang ditunjuk oleh perusahaan.
2) Inspeksi lingkungan
Inspeksi lingkungan di PT. Coca-Cola dilakukan oleh pihak ke tiga yaitu
PT. Sucofindo, hal-hal yang diinspeksi yaitu :
 Kebisingan
 Kadar gas dan debu
 ISBB
 Air limbah
3) Inspeksi mesin
Inspeksi mesin di PT. Coca-Cola juga dilakukan oleh pihak ketiga yaitu
PT. Sucofindo untuk motor diesel, bejana tekan dan ketel uap.

2. Investigasi di PT. Coca-Cola

PT. Coca-Cola menerapkan sistem investigasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi


penyebab terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja sehingga dapat dilakukan upaya
pencegahan kejadian yang serupa. Berikut langkah-langkah investigasi di PT. Coca-Cola :

 Mengamankan posisi dan situasi kejadian agar tidak berubah


Tujuan dari langkah ini yaitu mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
kejadian atau kecelakaan yang selanjutnya bisa dijadikan sebagai petunjuk awal untuk
menjelaskan kejadian yang sudah terjadi. Untuk mencapai tujuan diatas, pertama-tama
harus dilakukannya pengendalian ditempat terjadinya kecelakaan dan menjaga
seluruh bukti-bukti yang ada tidak berubah atau dimusnahkan.
 Mengumpulkan fakta
Fakta-fakta ini berguna untuk menentukan penyebab terjadinya kecelakaan kerja.
Untuk mendapatkan fakta perlu dilakukan cara yaitu wawancara dengan saksi mata
atau korban bila memungkinkan. Tetapi untuk memperoleh data yang valid,
diperlukan wawancara terhadap keduanya.
 Melakukan reka ulang untuk menggambarkan kejadian
Tahap selanjutnya yaitu reka ulang kejadian. Reka ulang ini untuk menggambarkan
kejadian yang sesungguhnya, merupakan fase yang sangat kritis untuk
memperbaiki seluruh penyebab- penyebab yang teridentifikasi.
 Menentukan seluruh penyebab kecelakaan
Setelah adanya wawancara, terkumpulnya data/fakta dan telah dilakukan reka
kejadian untuk menggambarkan kejadian yang sebenarnya maka dapat diambil
kesimpulan apakah penyebab kecelakaan yang sebenarnya.
 Tindakan pencegahan
Sesuai dengan tujuan adanya sistem investigasi, langkah yang terakhir yaitu
menentukan tindakan pencegahan terhadap kecelakaan yang terjadi agar tidak
terulang kembali.

3. Analisis Risiko PT. Coca-Cola

Dalam proses produksi PT. Coca-Cola banyak berhubungan dnegan bahan kimia seperti SO2,
HCl, NH3 dan lain-lain yang dimana tentu memiliki potensi bahaya yang besar karena pekerja
kontak dengan bahan kimia walaupun secara tidak langsung. Bahan-bahan kimia tersebut
rentan terhadap kondisi lingkungan seperti mudah meledak, menimbulkan kebakaran dan
lain-lain. potensi-potensi bahaya tersebut antara lain :

1. Faktor bahaya Fisik


a. Kebisingan

Proses produksi minuman menggunakan mesin-mesin yang menimbulkan kebisingan


yang cukup berbahaya bagi para pekerja yang bekerja terlalu lama di tempat tersebut.
Jenis kebisingan di PT. Coca-Cola adalah kebisingan continue dengan spectrum frekuensi
yang luas yang dihasilkan oleh mesin filler, mesin washer, compressor, blower dan
forklift serta kebisingan yang dihasilkan dari dentingan botol yang sedang berjalan secara
berulang. PT. Coca-Cola juga melakukan pengukuran secara rutin setiap 6 bulan sekali
dan diperoleh data terakhir hasil pengukuran menyatakan ada beberapa mesin yang
menimbulkan kebisingan melebihi Nilai Ambang Batas namun secara Keseluruhan Nilai
Ambang Batas kebisingan masih aman.

b. Tekanan panas

Suhu dan tekanan panas yang dihasilkan dari mesin-mesin produksi maupun ruang kerja
juga berbahaya bagi para pekerja.

c. Terpeleset, tergores, tertabrak selama proses produksi juga merupakan bahaya yang
bisa menimpa pekerja.
2. Faktor bahaya kimia

Faktor bahaya kimia di PT. Coca-Cola berasal dari bahan-bahan kimiayang digunakan
dalam produksi serta gas dan debu yang dihasilkan selama proses produksi. Selain itu
potensi bahaya yang lain yaitu ledakan dan kebakaran akibat bahan kimia. Setiap 6 bulan
sekali, PT. Coca-Cola melakukan pengukuran terhadap Nilai Ambang Batas Faktor Kimia
di udara lingkungan kerja dan diperoleh data terakhir hasil pengukuran menyatakan
bahwa tidak ada yang melebihi Nilai Ambang Batas.
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

PT. Coca Cola memiliki Key Performance Indicator (KPI) tahunan yang setiap sasaran telah
dicapai targetnya. Dalam menindaklanjuti indikator kinerja PT. Coca-Cola memiliki program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berupa inspeksi, investigasi dan analisis risiko.
Inspeksi yang dilakukan PT. Coca-Cola dilakukan secara rutin baik inspeksi harian, inspeksi
bulanan maupun inspeksi tahunan. Mengenai analisis risiko bahaya PT. Coca-Cola, telah
dilakukan pengukuran rutin terhadap faktor bahaya baik fisik maupun kimia. Data terakhir
telah diperoleh hasil bahwa faktor bahaya kebisingan dan bahan kimia tidak melebihi Nilai
Ambang Batas yang telah ditentukan.

Saran

Sasaran pada setiap Key Performance Indicator (KPI) PT. Coca-Cola telah tercapai namun
belum secara optimal maka dari itu diperlukan peningkatan kinerja agar setiap sasaran dapat
tercapai atau melebihi target yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA
Candra, Kartika., 2009. Pelaksanaan inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja sebagai
tindakan pencegahan kecelakaan kerja di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java.
(Doctoral dissertation, UNIVERSITAS SEBELAS MARET)

Widhiastuti, A., 2009. Investigasi dan pelaporan kecelakaan kerja sebagai upaya untuk
meminimalisir angka kecelakaan kerja di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java
Semarang (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS SEBELAS MARET)

Anda mungkin juga menyukai