Anda di halaman 1dari 6

Buk SINTA

1. Apa yang harus dimiliki/dilakukan seorang lulusan mahasiswa apoteker yang ingin menjadi
APA di sebuah apotek?
2. Apa yang dimaksud metode ABC ?
3. Pelayanan farmasi klinis apa saja yang belum dilakukan di Apotek? Dan bagaimana cara
meningkatkannya?
4. Buat SOP obat keras di Apotek

Jawaban
1. Harus memiliki SERKOM (Sertifikat Kompetensi), STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker),
NPWP Apoteker, SIPA (Surat Izin PraktiK Apoteker), dan SIA (Surat Izin Apotek)
2. Metode pareto/ABC adalah metode yang menekankan pada persediaan yang mempunyai
nilai penggunaan relatif tinggi atau mahal. Metode ini membagi item obat berdasarkan
persen penggunaan dana dg jumlah item obat yg tersedia: kelompok A, B dan C.
- Kelompok A: kelompok obat yang paling banyak jumlah penjualannya (fast moving) atau
dapat berupa obat mahal
- Kelompok B: penjualannya agak lambat, harganya cukup murah
- Kelompok C: obat slow moving atau dapat berupa obat paling murah
3. Meliputi (yang belum/jarang dilakukan merah):
a. pengkajian Resep;
b. dispensing;
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
d. konseling; : dengan sering menawarkan konseling kepada pasien
e. Pelayanan Kefarmasian di rumah (home pharmacy care); : membuka/menerima jasa home
pharmacy care
f. Pemantauan Terapi Obat (PTO); : mencatat nomer telepon pasien/pelanggan dengan
kriteria tertentu dan menghubungi via WA/Telegram
g. Monitoring Efek Samping Obat (MESO) : mencatat nomer telepon pasien/pelanggan dan
menghubungi via WA/Telegram dengan mengisi formulir meso
4. SOP/SPO obat G
Pengertian :
- Pengelolaan obat keras
- Obat keras adalah obat yang diserahkan harus menggunakan resep dokter
- Obat berlogo merah dengan dengan tulisan K ditengahnya termasuk obat keras, kecuali
yang masuk kedalam golongan obat OWA
Tujuan :
- Sebagai acuan pengelolaan obat keras
- Memberikan pelayanan resep secara rasional dan optimal
- Mencegah terjadinya kekurangan maupun kelebihan stok
SPO/SOP
- Setiap pemasukan dan pengeluaran stok obat harus dicatat/masuk komputer
- Obat ditata, disimpan sesuai pada tempatnya dan diberi label yang jelas
- Melayani obat keras hanya dengan resep dokter, kecuali yang terdaftar sebagai OWA
- Pemberian/penyerahan obat keras disertai dengan KIE
Jawaban:
1. Manajemen SDM : tidak tepat karena keponakannya bekerja di industri bagian produksi
bukan di bagian distribusi sehingga tidak bisa menjamin akan memperoleh suplai obat
murah dan tindakan tersebut bisa masuk dalam kategori gratifikasi, kolusi, atau nepotisme.
Perlu ditambahkan jumlah AA dari 2 menjadi 4 atau lebih untuk membantu proses
pelayanan obat ketika dokter praktik (resep akan banyak) untuk menghindari penumpukan
resep dan pelayanan yang lama.
2. Pengelolaan
- Stok: didasarkan pada permintaan/kebutuhan dokter dan pasien, bisa dilakukan analisis
menggunakan metode pareto/abc, VEN, EOQ, atau JIT
- Melakukan pencatatan rutin tentang pengeluaran dan pemasukan obat
- Obat bebas dan obat bebas terbatas dapat menjadi alternatif dalam mengobati penyakit
ringan dan bisa diberikan tanpa resep dokter
- Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang disebutkan dalam
OWA yang bersangkutan
- Membuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkan
- Memberikan informasi yang meliputi dosis dan aturan pakainya, kontra indikasi, efek
samping dll yang perlu diperhatikan oleh pasien
3. SOP Obat Bebas & Psikotropika
4. Prosedur jaminan mutu
Mutu pelayanan
- Audit Penyerahan Obat kepada Pasien
- Audit Waktu Pelayanan
- Review Medication Error (mendata kejadian medication error yang sering muncul,
melakukan kategorisasi, kemudian mengambil tindakan untuk mencegah terulangnya
kejadian yang sama)
- Survey Kepuasan Pelanggan (Tangible/tampilan, Reliability/keandalan,
Responsiveness/daya tanggap, Assurance/jaminan, Empathy/perhatian)
- Observasi Pelaksanaan SPO (Dimulai dari perencanaan hingga pelaporan, sesuai
prosedur yang ditetapkan atau tidak)
Mutu manajerial
- Audit Standar Prosedur Operasional
- Audit Stok Sediaan Farmasi
- Audit Keuangan
- Review Stok Slow Moving-Fast Moving
- Review Harga Obat

Jawaban:
1. Apotek tradisional
- Sistem penjualan masih secara manual
- Pencatatan dan pelaporan keuangan masih manual
- Pencatatan stok obat dilakukan secara manual
Apotek modern
- Sistem penjualan menggunakan komputer
- Pencatatan dan pelaporan keuangan menggunakan komputer
- Pencatatan stok obat dilakukan menggunakan komputer
2. Yang dilakukan
- Menyiapkan anggaran dana/modal
- Menentukan lokasi tempat berdirinya apotek
- Mengurus perizinan
- Menyiapkan sarana dan prasarana
- Menyiapkan SDM
- Menyiapkan stok obat dan alkes yang akan dijual
3. Pentingnya pengendalian
- Melindungi dari kerugian
- Membuat sistem pengadaan/manufaktur
- Meminimalkan waktu tunggu
- Meningkatkan efisiensi transportasi
- Mengantisipasi fluktuasi
4. Barang stack/penumpukan
- Mendata dengan cermat jumlah stok yang stack/mengalami penumpukan
- Tidak melakukan perencanaan pembelian/pengadaan barang terkait
- Melakukan retur kepada distributor (jika bisa retur)
- Menjual obat dengan memperhatikan tanggal kadaluwarsanya (FEFO) diharapkan obat
yang masih tanggal kadaluwarsanya dapat terjual seiring berjalannya waktu
- Menawarkan obat tersebut kepada pasien yang membeli obat sejenis/indikasi sama
5. Economic order model (EOQ)
Menerapkan jumlah order dengan mempertimbangkan biaya order dan biaya penyimpanan
sehingga dapat menentukan kuantitas order agar biaya minimum
6. Reorder point (ROP)
R= D x LD (D/demand: kebutuhan/permintaan; LD/lead time: waktu tunggu/yang dibutuhkan
produk untuk tiba)
R= D x LD
R= 250 x X
R= 250X

Anda mungkin juga menyukai