Anda di halaman 1dari 4

Morfologi Bunga (Flower)

PENGERTIAN BUNGA

• Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi.


• Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon
tertentu.
• Pembentukan bunga dengan ketat di kendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan
lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (Harsidi 2011).

FUNGSI BUNGA

• Bunga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan
alat alat perkembangbiakan.
• Sebagai organ reproduksi generative.organ reproduksi jantan di sebut benang sari dan reproduksi betina di
sebut putik.
• Pada umumnya, bunga mempunyai sifat sifat seperti mempunyai warna yang menarik, umumnya mempunyai
bau yang harum, memiliki bentuk yang bermacam macam dan biasanya mengandung madu.

BAGIAN – BAGIAN BUNGA

• Bagian bunga beserta nama ilmiahnya :


1. Putik (pistil) 4. Daun kelopak (sepal, calyx)
2. Benang sari (stamen) 5. Dasar bunga (receptacle)
3. Daun mahkota (petal, corolla) 6. Tangkai bunga (peduncle)
 Bagian bunga dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Bagian bunga yang steril (alat reproduksi bunga) : Petala (Corolla) dan Sepala (Calyx)
2. Bagian bunga yang fertil (bagian selain reproduksi) :
o Androecium  Anthera, Filamen.
o Gynoecium  Pistillum (Carpel) : Stigma, Stilus, dan Ovarium.
• Alat perkembangbiakan pada tumbuhan (angiosperma)
• Bunga lengkap terdiri dari :
o Bagian steril yaitu periantium (sepala dan petala)
o Bagian fertil yaitu : androecium dan gynoecium

TATA BUNGA

1. Axillary : muncul di ketiak daun.


Contoh : Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
2. Terminal : muncul di ujung ranting atau di ujung batang.
Contoh : Kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), Sagu (Metroxylon sagu)  bersifat monocarpic
3. Cauliflora : muncul di batang.
Contoh : Nangka (A. heterophyllus), Beringin (Ficus sp.), Burahol (Stelechocarpus burahol)
4. Ramiflorus : pada cabang.
Contoh : Durian (Durio zibenthinus)

KOMPOSISI BUNGA

• Bunga Tunggal : dalam satu tangkai hanya ada satu bunga (Kembang Sepatu).
• Bunga Majemuk (infloroscensi) : dalam satu tangkai terdapat lebih dari satu bunga.
o Bunga majemuk terbatas (Determinate infloroscensi).
Contoh : Bulir (padi), malai (mangga), tandan (pisang), payung (soka), bongkol (kelapa).
o Bunga majemuk tak terbatas (Indeterminate Infloroscensi).

JENIS KELAMIN BUNGA

1. Bunga berkelamin dua (bisexual)


2. Bunga berkelamin tunggal (unisexual) / imperfectus
a. Bunga jantan (flos masculus)
b. Bunga betina (flos femineus)
3. Bunga mandul : Bunga Pita dari Bunga Matahari

HUBUNGAN JENIS KELAMIN

1. Tumbuhan berumah satu (monoecious) : dalam 1 pohon ada jantan dan betina.
2. Tumbuhan berumah dua (dioecious) : dalam 1 pohon hanya ada jantan saja atau betina saja.
3. Tumbuhan poligami (polygamus) : dalam 1 pohon terdapat seluruh kelamin

BENTUK SIMETRI BUNGA

1. Aktinomorf (simetri bintang) : dipotong dari manapun tetap menjadi 2 bagian yang sama.
2. Zigomorf (simetri cermin) : hanya bisa dipotong dari atas kebawah (panah menuju ke atas)

BENTUK BUNGA

Berdasarkan bentuk tajuknya :

• Bentuk bertaji • Bentuk pita


• Bentuk berbibir • Bentuk topeng
• Bentuk kupu – kupu
MACAM – MACAM PENYERBUKAN DAN PEMBUAHAN

1. Berdasarkan asal serbuk sarinya


• Penyerbukan sendiri (autogami)
Penyerbukan autogami adalah penyerbukan pada suatu bunga yang serbuk sarinya berasal dari bunga itu
sendiri. Penyerbukan autogami umumnya tidak menghasilkan keturunan bervariasi. Selain itu, ciri
penyerbukan jenis ini adalah bunganya termasuk bunga sempurna (hermaprodit) yang memiliki kelamin
jantan dan betina dalam satu bunga saja. Contoh : bunga turi, bunga sepatu, bunga telang, dan lain
sebagainya.

• Penyerbukan tetangga (geitonogami)


Penyerbukan geitonogami adalah penyerbukan pada suatu bunga yang serbuk sarinya berasal dari bunga
lain pada tumbuhan tersebut. Penyerbukan tetangga terjadi karena bunga jantan dan bunga betina pada
tumbuhan tersebut tidak berada dalam satu bunga. Contoh : tumbuhan jagung, kelapa, kelapa sawit, dan
lain sebagainya.

• Penyerbukan bastar (hybridogami)


Penyerbukan hybridogami adalah penyerbukan pada suatu bunga yang serbuk sarinya berasal dari bunga
lain pada tumbuhan lainnya yang berbeda jenis atau sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat beda.
Contoh : serbuk sari jambu batu berdaging merah menyerbuki putik dari jambu batu berdaging putih.

2. Berdasarkan perantaranya :
• Penyerbukan dengan bantuan angin (anemogami)
Penyerbukan anemogami adalah penyerbukan pada bunga tumbuhan yang terjadi karena adanya bantuan
angin. Angin meniup serbuk sari sehingga terlepas dari tangkainya sehingga ia dapat masuk ke dalam kepala
putik. Ciri – ciri khusus pada bunganya yaitu :
o Mahkota bunga berukuran kecil
o Warna bunga tidak mencolok
o Memiliki tangkai sari yang panjang
o Tidak memiliki kelenjar madu (nektar)
o Serbuk sarinya ringan, banyak, dan berbulu
o Kepala putiknya besar dan kadang berbulu

Contoh : padi, jagung, kelapa sawit, kepala, dan lain sebagainya.

• Penyerbukan dengan bantuan hewan (zoidiogami)


Penyerbukan zoidiogami adalah penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan karena bantuan hewan sebagai
perantaranya. Hewan yang sering membantu penyerbukan di antaranya adalah serangga, kupu-kupu, lebah,
kelelawar, bekicot, dan burung. Ciri-ciri penyerbukan oleh hewan yaitu :
o Warna mahkota mencolok
o Mahkota bunganya besar
o Memiliki bau yang khas (harum)
o Memiliki kelenjar madu (nektar)

Contoh : bunga mawar, melati, bunga kenanga, bunga sepatu, dan lain sebagainya.

• Penyerbukan dengan bantuan air (hidrogami)


Pada beberapa tumbuhan tertentu, penyerbukan dapat terjadi hanya dengan bantuan air sebagai
perantaranya. Air yang membantu penyerbukan berupa air hujan yang kemudian merontokan serbuk sari
dengan tumpahan dan membawanya mendekati kepala putik. Bunga yang menyerbuk dengan bantuan air
tidak memiliki ciri khusus. Contoh : ganggang dan hydrilia.
• Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami)
Tumbuhan tertentu memiliki letak dan kedudukan organela bunga yang tidak memungkinkan tejadinya
proses penyerbukan dengan bantuan angin, hewan, atau air. Penyerbukan pada tumbuhan-tumbuhan ini
dapat dioptimalkan dengan bantuan manusia. Ciri-ciri tumbuhannya yaitu :
o Memiliki serbuk sari dan kepala putik yang tidak dalam satu duduk bunga (bunga tunggal)
o Kepala putiknya dalam kondisi tertutup sehingga tidak memungkinkan masuknya kepala putik tanpa
dibuka terlebih dahulu
o Serbuk sari sulit rontok.

TAMBAHAN

• Letak benang sari dan putik sangat menentukan cara penyerbukan, misalnya jika posisi benang sari lebih tinggi
dari putik, maka bisa terjadi penyerbukan secara alami tetapi jika putik lebih tinggi atau sejajar dengan benang
sari maka penyerbukannya harus dibantu oleh angin, serangga atau manusia.

• Pada anggrek, penyerbukan secara alami seperti tipe bunga Laelia sp. sangat jarang berhasil, biasanya dibantu
oleh manusia (hibridiser).

RUMUS BUNGA

• Rumus bunga hanya dapat ditunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga sebagai berikut :
1. Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix (calyx), yang merupakan istilah ilmiah untuk
kelpoak.
2. Tajuk atau mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C, singkatan dari corolla (istillah ilmiah untuk mahkota
bunga).
3. Benang-benang sari, yang dinyatakan dengan huruf A singkatan kata androcium (istilah ilmiah untuk alat-alat
jantan pada bunga).
4. Putik, yang dinyatakan huruf G, singkatan kata gynaecium (istilah ilmiah untuk alat betina pada bunga).
• Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya, kita lalu mempergunakan huruf lain untuk
menyatakan bagian tersebut, yaitu huruf P, singkatan dari kata Perigonium (tenda bunga).

Anda mungkin juga menyukai