Anda di halaman 1dari 58

IR SITI ZUBAIDAH, MP

PRODI AGROTEKNOLOGI
SMT GANJIL 2018-2019
BUNGA
 merupakan modifikasi
suatu tunas (batang dan
daun) yang bentuk, warna,
dan susunannya
disesuaikan dengan
kepentingan tumbuhan
 penting bagi tumbuhan,
karena pada bunga
terdapat sifat-sifat yang
merupakan tanda
pengenal tumbuhan yang
paling utama
 Bunga berfungsi utama
untuk menghasilkan biji
SIFAT-SIFAT BUNGA
 Pada umumnya, bunga
mempunyai sifat-sifat
seperti berikut.
1) Mempunyai warna
menarik.
2) Biasanya berbau.
3) Bentuknya
bermacam-macam.
4) Biasanya
mengandung madu.
STRUKTUR BUNGA
 DAUN MAHKOTA
 KEPALA SARI
 TANGKAI SARI
 KEPALA PUTIK
 TANGKAI PUTIK
 BAKAL BUAH
 BAKAL BIJI
 DASAR BUNGA
 DAUN KELOPAK
 TANGKAI BUNGA
STRUKTUR BUNGA
 1. Kelopak bunga
Fungsi: Melindungi bagian-bagian bunga lainnya
sebelum kuncup itu mekar

 2. Mahkota bunga (Corolla)


Fungsi: Membungkus dan melindungi putik dan
benang sari selama kuncup bunga belum mekar
menjadi atraktan (daya tarik) bagi serangga
penyerbuk, saat bunga mencapai reseptif dan siap
melakukan penyerbukan
LANJUTAN...
 3. Benang Sari (Stamen)
Fungsi: Alat perkembangbiakan jantan
Terdiri dari :
 Tangkai sari (filamentum)
 Kepala sari (anthera)

 4. Putik (pistillum)
Fungsi: Alat perkembangbiakan betina
Terdiri dari :
 - Kepala putik (stigma)
 - Tangkai putik (stylus)
Perbedaan bunga sempurna dan
tidak sempurna
 bunga sempurna adalah bunga yang memiliki 2 jenis
alat kelamin, yaitu putik dan benang sari)
 Contoh : mawar, alamanda, kamboja, matahari, bunga
sepatu, anggrek
bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai seluruh
bagian bagian bunga seperti kelopak, mahkota, putik dan
benang sari
Contoh: Kembang sepatu, Tomat, Anggrek

bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki


salah satu bagian bunga.
Contoh : Bunga Kamboja, Bunga Kelapa

 jadi, bunga lengkap itu pasti bunga sempurna, tapi


bunga sempurna belum tentu bunga lengkap
Penyerbukan pada Bunga
 Penyerbukan merupakan jatuhnya serbuk sari pada
kepala putik (untuk golongan tumbuhan berbiji
tertutup) atau jatuhnya serbuk sari langsung pada
bakal biji (untuk tumbuhan berbiji terbuka)
 Serbuk sari ini dapat mencapai kepala putik biasanya
dibantu oleh perantara penyerbukan yang disebut
polinator/vektor.
Berdasarkan asal serbuk sari, ada 3
macam perantaranya yaitu:
1. Penyerbukan sendiri (autogami)  Terjadi apabila
serbuk sari jatuh di kepala putik pada bagian bunga
itu sendiri. Penyerbukan ini tidak menghasilkan
keturunan yang bervarisi.

2. Penyebukan serumah (geitonogami)  Terjadi


apabila serbuk sari jatuh di kepala putik lain tetapi
masih dalam satu individu.
Lanjutan..
 3. Penyerbukan silang (allogami)  Terjadi apabila
sebuk sari jatuh di kepala putik bunga tanaman lain
yang sejenis. Penyerbukan ini memungkinkan
timbulnya variasi pada keturunan,akibat dari dua
perpaduan sifat–sifat keturunan dari dua tumbuhan
yang memiliki sifat beda namun masih satu jenis.
Macam-macam penyerbukan
berdasarkan asal serbuk sari :
Berdasarkan macam perantara atau
polinator/vektor tersebut, ada 4 macam
penyerbukan yaitu :
11. Penyerbukan oleh angin (anemofili).
Ciri-ciri :
 Serbuk sari yang di hasilkan sangat banyak, kecil, dan
ringan.
 Kepala sari besar dan tangkai sari panjang. Tangkai sari
yang panjang mudah bergoyang jika tertiup angin
sehingga banyak serbuk sari keluar.
 Kepala putik berbulu dan terentang ke luar sehingga
mudah menangkap serbuk sari yang melayang di udara.
 Tidak mempunyai kelenjar madu.
 Umumnya tidak bermahkota dan berwarna tidak menarik.
Contohnya adalah bunga tumbuhan kelapa, padi,
tebu, jagung, rumput dan betula.
2. Penyerbukan oleh hewan (zoodiofili).
 Hewan yang umumnya membantu penyerbukan
adalah serangga, burung, kelalawar, dan siput
a. Penyerbukan dengan perantara serangga
(entomofili)
Ciri-ciri bunga:
 Serbuk sari berlendir, agar mudah melekat di tubuh
serangga.
 Memiliki mahkota bunga berwarna-warni untuk
menarik perhatian serangga, berbau harum,
 memiliki kelenjar madu.
 Putik bunga tersembunyi dan berlendir
 Serangga polinator biasanya adalah kupu-kupu
(Lepidoptera), lebah (Hymenoptera), kumbang
(Coleoptera), dan lalat (Diptera).
 Apabila serangga datang untuk menghisap madu
maka serbuk sari akan menempel di tubuhnya.
Lalu ketika serangga tersebut hinggap di bunga
lain yang sejenis, maka terjadilah penyerbukan.
Proses penyerbukan oleh serangga
:
b. Penyerbukan dengan perantara burung
(ornitofili)

Contoh burung perantara


penyerbukan adalah
kutilang, cucakrawa, dan
burung penghisap madu.
Tumbuhan yang sering kali
dikunjungi burung misalnya
pohon dadap dan pohon
randu hutan.
Penyerbukan dengan perantara kelalawar dan atau
kalong (Kiropterofili)

Kelalawar dan atau


kalong dapat pula
menjadi perantara
penyerbukan, terutama
untuk pohon yang
bunganya mekar pada
sore atau malam hari,
contohnya tanaman
durian.
Penyerbukan dengan perantara siput

Siput dapat menjadi


perantara penyerbukan
pada bunga yang memiliki
putik dan kotak sari yang
posisinya hampir atau
sama tinggi, seperti pada
bunga Rohdae japonica
(liliaceae) dan Araceae.
Siput akan merambat pada
permuakaan bunga,
membawa serta serbuk sari
yang menempeldi kakinya
yang berlendir menuju
putik
Penyerbukan
dengan bantuan air
(hidrofili)
Penyerbukan
dengan cara ini
hanya mungkin
terjadi pada
tumbuhan yang
hidup terendam
dalam air, baik air
tawar maupun air
laut.
Contohnya
tumbuhan hydrilla
verticillata yang
hidup dia air tawar.
Penyerbukan dengan bantuan manusia (anthrofili)
Penyerbukan ini
dilakukan oleh manusia
karena tidak ada
pengantar serbuk sari ke
kepala putik. Misalnya
pada tanaman salak dan
vanili. Hal ini
disebabkan alat kelamin
bunga tumbuhan
tersebut letaknya
terpisah, ada bunga
jantan saja dan ada
bunga betina saja.
Bunga jantan yang
penuh serbuk sari di
petik, kemudian di
tempelkan di dekat
BUAH
*Buah adalah organ pada
tumbuhan berbunga yang
merupakan perkembangan
lanjutan dari bakal buah
(ovarium)
*Buah biasanya
membungkus dan
melindungi biji
*fungsi utama buah,
yakni sebagai
pemencar biji
tumbuhan.
Bagian bunga yang dapat berkembang dan
ikut menyusun buah sebagai berikut :
 . Daun pelindung, misalnya klobot pada tanaman
jagung
 . Daun kelopak, misalnya pada tanaman terong
 Tangkai putik, misalnya pada buah jagung.
 Kepala putik, misalnya pada buah manggis.
 . Tangkai bunga, misalnya pada jambu monyet.
 . Perhiasan bunga, misalnya pada nangka.
Daun pelindung, misalnya klobot pada tanaman jagungb. Daun
kelopak, misalnya pada tanaman terong.
c. Tangkai putik, misalnya pada buah jagung.
. Kepala putik, misalnya pada buah manggis.
e. Tangkai bunga, misalnya pada jambu monyet.\
f. Perhiasan bunga, misalnya pada nangka.
Bagian-bagian buah

 1. Kulit buah (pericarp) terdiri 3 lapisan :


a. Exocarp, lapisan terluar dari pericarp
b. Mesocarp, lapisan di bawah exocarp
c. Endocarp, lapisan terdalam dari
pericarp
2. Daging buah
3. Biji (seed)
Berdasarkan susunan dan asal bagian-bagian yang membentuk
buah, maka buah (fructus) dapat dibedakan sebagai berikut :

 Buah sejati yaitu :Perkembangan dari bakal buah dan


dikonsumsi sebagai buah-buahan.
Contoh: apel, jeruk, mangga
 Buah Semu yaitu :Jika selain bakal buah ikut pula
bagian-bagian lain dari bunga mengambil bagian
dalam pembentukan buah. Bahkan akhirnya dapat
merupakan bagian yang utama dari buah tadi. Contoh:
Jambu Monyet, Nangka, dll
Buah Sejati terbagi menjadi 3 :
 Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang terjadi
dari satu bunga dengan satu bakal buah yang
berisi satu biji atau lebih dan dibedakan dalam :
 1) Buah sejati tunggal kering (siccus), yaitu yang
bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti
kulit yang mengering. Contoh pada buah padi.
 2) Buah sejati tunggal berdaging (carnosus), jika
dinding buahnya menjadi tebal berdaging.
Umumnya tidak pecah, meskipun telah masak.
Sebagian perkecualian. Myristica fragrans (pala).
Yang buahnya bila sudah masak lalu pecah.
Contoh lain: apel, mangga, kelapa, dll.
2. Buah sejati ganda
 Berasal dari satu bunga dengan banyak bakal buah
yang masing-masing lepas, tetapi akhirnya merupakan
kumpulan buah maupun kelihatan seperti satu.
Contoh: Sirsak, Srikaya, murbei (Morus alba )
L).
3. Buah Semu
 Jika selain bakal buah ikut pula bagian-bagian lain
dari bunga mengambil bagian dalam pembentukan
buah. Bahkan akhirnya dapat merupakan bagian yang
utama dari buah tadi. Contoh: Jambu Monyet,
Nangka, dll
Buah semu dapat dibedakan dalam 3 macam, yaitu :

1. buah semu tunggal, yang terjadi dari satu bunga


dengan satu bakal buah.
Sebagai contoh :
 a. tangkai bunga merupakan bagian utama buah,
membesar berdaging dan dapat dimakan. Misalnya
jambu monyet (Anacardium occidentale).
 b. kelopak merupakan bagian penting buah.
Misalkan pada buah ciplukan (Physalis minima).
2. Buah semu ganda
 buah semu yang berasal
dari satu bunga dengan
banyak bakal buah yang
masing-masing lepas
dan tumbuh menjadi
buah, tetapi disertai pula
oleh bagian-bagian
bunga lainnya seperti
misalnya buah arbei
(Fragaria vesca)
3. Buah semu majemuk
 buah semu yang berasal
dari bunga majemuk yang
seluruhnya hanya tampak
sebagai satu buah. Tangkai
bunga menebal, tenda
bunga berlekatan dan
menjadi kulit buah.
Misalnya buah nangka
(Artocarpus integra), buah
Keluwih. Ada pula yang
dasar bunga menebal dan
berdaging dan merupakan
dinding buah semu tadi.
BIJI
 Biji merupakan Alat
perkembangbiakan
utama karena
mengandung calon
tumbuhan baru
(lembaga).

 Dengan adanya biji,


tumbuhan dapat
mempertahankan
jenisnya dan dapat
terpencar ke lain
tempat.
STRUKTUR BIJI
 STRUKTUR biji terdiri dari :
a. Kulit biji (Spermodermis)
b. Tali pusar (Funiculus)
c. Inti biji/isi biji (Nucleus seminis)
KULIT BIJI (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum).
Oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae) terdiri aras dua lapisan, yaitu
:
1. Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang
kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau
batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian
biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat
memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-
beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang
licin rata, mempunyai permukaan keriput
2. Lapisan kulit dalam (tegmen)
 tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari.
 Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta
bagian bakal biji yang lebih dalam daripada
integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan
nuselus yang terluar.
Lanjutan...
Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan
biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji.
Jika biji masak, biasanya bijii terlepas dari tali
pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak
bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji (lihat perihal
kulit biji).
Inti biji (necleus seminis)
 Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam
kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan
isi biji.
 Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu
baru,
 Putih Lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan
makanan untuk masa permulaan kehidupan
tumbuhan baru (kecambah) sebelum dapat mencari
makanan sendiri.
Lanjutan...

Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya
akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Lembaga telah
memperlihatkan ketiga bagian utama tumbuhan, yaitu
:

1. Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang


biasanya kemudian akan tumbuh tersu merupakan
akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong
dalam Dicotyedoneae).
2. Daun Lembaga (cotyledon), merupakan daun pertama suatu
tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda-
beda.
Sebagai tempat penimbunan makanan, jumlahnya biasanya dua,
dan duduk berhadapan pada sisi yang rata tadi, Sebagai alat untuk
melakukan asimilas, sebagai alat pengisap makanan untuk
lembaga dari putih lembaga.
3. Batang Lembaga (cauliculus), dapat dibedakan
dalam dua bagian, yaitu :
Ruas batang di atas daun lembaga (interodium
epicotylum),
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium
hypocotylum).
Putih lembaga (albumen)
Putih Lembaga (Albumen)
 Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas
suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan
makanan bagi lembaga.
 Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga. Seperti
misalnya pada biji tumbuhan berbuah polong
(Leguminosae), cadangan makanan tidak tersimpan
dalam putih lembaga, melainkan dalam daun
lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya menjadi
tebal
Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat
penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat
membedakan putih lembaga dalam :
 1. Putih lembaga dalam (endospermium), jika
jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel
yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder
yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti
sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan
penimbun makanan ini. Hanya dapat ditemukan pada
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
 2. Putih lembaga luar (perispremium), jika bagian
ini berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga,
entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
Perkecambahan
Perkecambahan :
merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-
perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia.
 Tahap-tahap perkecambahan, yaitu :
1. Tahap pertama ;proses penyerapan air oleh benih,
melunaknya kulit benih dan hidrasi dari
protoplasma.
2. Tahap kedua ; dimulainya dgn kegiatan sel-sel dan
enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih
Lanjutan..
Tahap ketiga ;tahap penguraian bahan-bahan
karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-
bentuk melarut dan ditranslokasikan ketitik tumbuh
4. Tahap keempat ; asimilasi dari bahan-bahan yang
telah diuraikan tadi ke daerah meristematik
5. Tahap kelima ; pertumbuhan dari kecambah melalui
proses pembelahan dan pembagian sel-sel pada titik
tumbuh.
Lanjutan..
 Berdasarkan letak kotiledon terhadap permukaan
tanah dibedakan 2 tipe bibit yaitu :
1. Tipe Epigeal (epigeous), yaitu dimana munculnya
radicula diikuti dgn memanjangnya hipokotil secara
keseluruhan dan membawa serta kotiledon dan
plumula keatas permukaan tanah. Mis. Chery, kacang
merah, jarak, bit, kubis, kapas, selada, bawang merah,
lombok, pinus, bayam, bunga matahari dan tomat.
Lanjutan..
2. Tipe Hipogeal (Hypogeous), yaitu dimana
munculnya radikal diikuti dengan pemanjangan
plumula, hipokotil tidak memanjang keatas permukaan
tanah, sedangkan kotiledon tetap berada didalam kulit
biji dibawah permukaan tanah. Mis.peach, ercis, palm
dan semua famili greminiae (jagung).
Tipe perkecambahan
Faktor yang mempengaruhi
perkecambahan
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkecambahan
1. faktor dalam :
a. Tingkat kemasakan benih
b. Ukuran benih
c. Dormansi
d. Penghambat perkecambahan
Lanjutan..
2. Faktor luar terdiri :
a. Air
b. Temperatur
c. Oksigen
d. Cahaya
e. Medium yg baik utk perkecambahan
Penyebaran

Yang membantu dalam penyebaran biji adalah angin,


air, binatang, (burung, serangga, mamalia), dan
manusia.
Penyebaran oleh angin mis bayam, jenis rumput-
rumputan
Penyebaran oleh air mis kelapa
Penyebaran oleh binatang/serangga mis apel, alpokat,
kubis nangka, labu siam dan timun
Penyebaran oleh manusia biasanya karena melakukan
perjalanan jauh untuk berniaga
 SEKIAN
 TRIMAKASIH
 MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN

Anda mungkin juga menyukai