Laporan PKL SMK FARMASI IKIFA Di RSUD PASAR REBO
Laporan PKL SMK FARMASI IKIFA Di RSUD PASAR REBO
Oleh :
2011
LEMBAR PENGESAHAAN
Mengetahui
Leonov Rianto.S.Si,Apt
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang telah
di limpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan
Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan yang kami laksanakan ini banyak
hal yang telah kami dapatkan untuk menambah pengetahuan dan memberikan
pengalaman tentang peranan Asisten Apoteker di Rumah Sakit dan sebagai perbandingan
antara pengetahuan secara teori yang di dapat di sekolah dengan praktek yang kami
IKIFA
4. Ibu Dra. Susilawati,Apt selaku kepala bidang Farmasi di RSUD PASAR REBO yang
telah banyak memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan PKL hingga
5. Pimpinan Rumah Sakit dan seluruh Staff di Instalasi Farmasi RSUD yang telah
laporan ini, oleh karena itu kami mohon maaf atas kekurangan kami. Namun kami tetap
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama untuk siswa-
siswi yang akan melaksanakan PKL di RSUD PASAR REBO pada masa yang akan
datang dan agar dijadikan bekal ilmu langsung terjun ke dunia kerja pada bidang Farmasi
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................... i
B. Tujuan ............................................................................................................ 2
C. Manfaat .......................................................................................................... 3
A. Kesimpulan .................................................................................................... 27
B. Saran .............................................................................................................. 28
5. Bentuk Etiket
6. Copy Resep
8. Bungkus Puyer
9. Faktur
13. Klip
Mulai
Pasien datang
jalan
kelengkapan Tidak
lengkap
Tolak
kasir
Pelayanan poli
Apotik
Alur Pasien Gakin DKI Rawat Inap
Mulai
FO
Bagian verivikatror
(pemasaran)
Pembuatan pengantar
dokumen untuk dinas
kesehatan
Jawaban
Jawaban diberikan
keruangan
Selesai
Alur Pasien JAMKESMAS Rawat Inap
Kelengkapan
Ya
Bagian verivikator
(pemasaran)
Ruangan
Selesai
Alur Pasien SKTM DKI Rawat Inap
FO
Bagian verivikatror
(pemasaran)
Tidak lengkap
kelengkapan (dilengkapi)
Pembuatan pengantar
dokumen untuk dinas
kesehatan
Jawaban
Jawaban diberikan ke
ruangan
Selesai
Bentuk Etiket
Copy Resep
Kartu Stock Obat
Bungkus Puyer
Faktur
Surat Pemesanan Untuk Pembeliaan
Surat Pemesanan Obat Narkotika
Surat Pemesanan Obat Psikotropika
Klip
Berita Acara Serah Terima Alat Medis
Bukti pengeluaran barang
Purchase Order
Laporan Narkotika
Laporan Psikotropika
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi (SMKF) adalah salah satu jenis Sekolah
menghasilkan tenaga kerja siap pakai di bidang farmasi sebagai tenaga tehnik
kefarmasian.
Salah satu syarat kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi adalah melakukan
Rumah Sakit, Apotek, Industri Farmasi, dengan mendapat pengawasan dari pihak
sekolah.
Praktek Kerja Lapangan memberikan gambaran kepada siswa tentang dunia kerja
sesungguhnya, dan siswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di sekolah.
Untuk instansi kesehatan, Praktek Kerja Lapangan ini digunakan sebagai sarana mencari
“bibit unggul” yang nantinya dapat bekerja sama dengan instansi tersebut.
B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
Mengenal instalasi Farmasi Rumah Sakit yang sebenarnya sehingga dapat memberikan
apoteker di Rumah Sakit khususnya di Instalasi Farmasi dan Apotek Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
Sakit.
C. Manfaat PKL
mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja terutama di bidang kesehatan, dan
lebih mengetahui bagaimana kegiatan yang ada di rumah sakit sebenarnya. Serta dapat
membentuk calon tenaga kesehatan siap pakai yang berwawasan luas, kreatif,
URAIAN UMUM
Umum. Rumah Sakit adalah unit organisasi di lingkungan Departemen Kesehatan yang
berada dibawah dan tanggung jawab kepada Direktur Jendral Pelayanan Medis, yang
dipimpin oleh seorang kepala Rumah Sakit dan mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta
integral dari suatu organisasi sosial kesehatan yang berfungsi menyediakan pelayanan
kesehatan yang lengkap dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit, pelayanan rawat
1. Fungsi Profesional
Fungsi profesional Rumah Sakit baik milik pemerintah atau swasta terdiri dari :
d. Sebagai tempat pendidikan dan atau pelatihan tenaga kesehatan dan paramedik.
2. Fungsi Sosial
Rumah Sakit pemerintah dan swasta harus memberikan fasilitas perawatan kepada
penderita yang kurang mampu. Rumah Sakit Umum pemerintah harus menyediakan
75 % tempat tidur bagi penderita kurang mampu. Sedangkan Rumah Sakit swasta
Rumah Sakit Pemerintah yaitu Rumah Sakit yang dimiliki dan diselenggarakan oleh
BUMN.
2. Rumah Sakit Swasta yaitu Rumah Sakit yang dimiliki dan diselenggarakan oleh
yayasan yang disahkan oleh badan hukum atau badan hukum lain yang bersifat sosial.
a. Rumah Sakit yang mencari keuntungan (profit) merupakan Rumah Sakit yang
dimiliki dan dikelola oleh yayasan atau badan yang bukan milik pemerintah
dengan tujuan mencari keuntungan, dimana Rumah Sakit ini juga diwajibkan
b. Rumah Sakit yang tidak mencari keuntungan merupakan Rumah Sakit yang
a. Rumah Sakit Umum yaitu Rumah Sakit yang melayani semua pelayanan
kesehatan untuk semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar, spesialistik,
subspesialistik.
c. Rumah Sakit Pendidikan yaitu Rumah Sakit yang digunakan sebagai tempat
a. Rumah Sakit kelas A yaitu Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas dan
tempat tidur lebih dari 1000 buah dan digunakan sebagai tempat pendidikan.
Contoh : RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo dan RSUP Dr. Soetomo, Surabaya.
b. Rumah Sakit kelas B yaitu Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas dan
terdiri dari kelas B pendidikan dan non pendidikan dan berdasarkan kapasitas
tempat tidur yang tersedia Rumah Sakit tipe B dibedakan menjadi 2, yaitu :
c. Rumah Sakit kelas C yaitu Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
d. Rumah Sakit kelas D yaitu Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medis dasar, kapasitas tempat tidur tidak kurang lebih
100 buah.
Rumah Sakit berdasarkan status akreditasi terdiri dari rumah sakit yang sudah
terakreditasi dan yang belum terakreditasi. Rumah Sakit yang telah terakreditasi
adalah Rumah Sakit yang telah diakui secara formal oleh suatu badan sertifikasi yang
diakui dan Rumah Sakit tersebut dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu departemen atau unit atau bagian
disuatu rumah sakit dibawah pimpinan seorang apoteker yang memenuhi persyaratan
tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan
a. Memberi manfaat kepada penderita, rumah sakit, sejawat profesi kesehatan dan
kepada profesi farmasi oleh apoteker rumah sakit yang kompeten dan memenuhi
syarat.
d. Meningkatkan penelitian dalam praktek farmasi rumah sakit dan dalam ilmu
antara apoteker rumah sakit, anggota profesi, dan spesialis yang serumpun.
- Melakukan dan berpartisipasi dalam penelitian klinik dan farmasi dan dalam
masyarakat.
a. Tugas utama Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah pengelolaan mulai dari
kesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit untuk penderita rawat
inap, rawat jalan maupun untuk semua unit termasuk poliklinik rumah sakit.
pelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat untuk
staf medik dan rumah sakit secara keseluruhan untuk kepentingan pelayanan
berlaku.
kefarmasian
BAB III
URAIAN KHUSUS
1. Sejarah Umum
Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo yang terletak di Jl. TB. Simatupang No.
1945, rumah sakit ini masih berupa Pos P3K di Bidara Cina, Cawang. Lalu menjadi
Tahun 1964 berubah menjadi Rumah Sakit Tuberkulosa Paru. Tahun 1987
menjadi Rumah Sakit Umum Kelas C melalui SK Menteri Kesehatan Nomor 303 tahun
1987. Tahun 1992 sampai 1996 rumah sakit ini berstatus sebagai Rumah Sakit Unit
Swadana Daerah. Tahun 1997 dibangunlah gedung baru berlantai delapan dan tahun 1998
Tahun 2004 lewat Perda Nomor 15 tahun 2004, rumah sakit berubah status hukum
menjadi PT. Mulai 2006 sampai sekarang lewat Keputusan Gubernur Nomor 249/2007
status Rumah Sakit Pasar Rebo ditetapkan menjadi UPT Dinkes yang menerapkan Pola
Menjadi Rumah Sakit yang terbaik dalam memberikan pelayanan prima kepada
Rumah Sakit Umum Daerah ini merupakan Rumah Sakit Swadana Daerah kelas B
dan terakreditas yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis. RSUD
1. Spesialis Bedah
3. Spesialis Anak
4. Spesialis Obgyn
5. Spesialis Radiologi
6. Spesialis Anesthesi
8. Spesialis Jiwa
9. Spesialis Mata
Ruang tunggu AC Central, Centralisasi Pembayaran (Tunai atau card), Billing System
3. Ruang Operasi
4. Radiologi
5. Laboratorium
7. Depo Askes
E. Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi RSUD Pasar Rebo dikepalai oleh seorang Apoteker, terdiri dari
Apotik 24jam melayani seluruh resep yang ada di RSUD Pasar Rebo, baik yang
Gakin maupun yang tidak memakai jaminan seperti resep umum. Yang
membedakan antara resep yang memakai jaminan dengan yang tidak memakai
jaminan dalam resep diberi kertas berwarna hijau bertulis bukti piutang. Bagi
pasien yang menderita TBC penyerahan obat yang disediakan oleh pemerintah.
Ketika pasien datang ke bagian loket verivikator rawat jalan kemudian di periksa
lengkap maka pasien harus melengkapinya terlebih dahulu akan tetapi, bila
SKP di askes untuk diserahkan ke kasir, dari kasir pasien mendapatkan nomor
antrian poli dan kemudian pasien mendapatkan pelayanan sesuai poli yang
untuk memberikan resep yang kemudian akan disiapkan obatnya oleh para AA
DKI dan surat pengantar untuk ruangan, setelah mendapat surat jawaban dari
Apotik yang melayani pasien-pasien yang dirawat di RSUD Pasar Rebo dimana obat-
obat yang diberikan berupa obat injeksi, oral dan sebagainya. Obat-obat yang
diberikan rutin setiap harinya menurut penyakit yang di derita, obat di ambil
pasien. Obat diberikan pada waktu siang hari untuk tiga kali minum. Bila ada
keluhan lain dari pasien maka perawat berhak menanyakan kepada dokter yang
maka keluarga pasien diminta untuk melengkapi seluruh berkas jika tidak
3) Depo Askes
Apotek yang melayani sebagian besar pasien yang ditanggung oleh perusahaan
dimana tempat mereka bekerja, obat yang diberikan di apotek ini terbatas
karena pasien mengambil obat secara rutin tiap bulannya, misalnya xanax 15
F. Gudang Farmasi
pendistribusian, dan pemeliharaan barang persediaan berupa obat, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan lainnya yang diterima dari Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang
Tahap kegiatan pengelolaan obat di gudang farmasi di RSUD Pasar Rebo meliputi
1) Perencanaan
Dalam hal ini perencanaan di RSUD Pasar Rebo dilakukan oleh bagian
2) Pengadaan
dikirim ke PBF.
3) Penerimaan
barang sesuai dengan pesanan baik jenis, jumlah, kuantitas dan kualitas yang
diminta oleh faktur. Apabila tidak ada kesalahan barang langsung diterima
barang.
4) Penyimpanan
Barang yang sudah diperiksa dan diterima dimasukkan ke gudang obat dan
disimpan sesuai jenis barang. Kartu stok barang yang sudah di update
5) Pendistribusian
Barang yang sudah di input ke komputer sudah bisa di distribusikan ke setiap unit
6) Pembayaran
Bagian keuangan RSUD Pasar Rebo melakukan pembayaran ke PBF setelah
KEGIATAN PKL
Kegiatan yang dilakukan selama PKL di Instalasi Famasi RSUD Pasar Rebo
sebagai berikut :
Membaca resep yang diterima dan mengecek kelengkapan resepnya kemudian menuliskan
etiketnya, mengambil obat atau alat kesehatan dari lemari dalam jumlah yang sesuai
dengan resep terakhir mengemas obat atau alkes tersebut. Apabila obat racikan, maka
obat yang diambil kemudian diracik berdasarkan perintah yang tertera diresep. Seperti
membuat sediaan kapsul, pulveres, dry syrup, salep atau cream kemudian dikemas.
Setelah selesai dikemas obat tersebut diserahkan kepada pasien disertakan dengan
informasi dan cara pakai obat tersebut. Ikut serta dalam stock opname obat dan alkes
dengan cara menghitung sediaan obat atau alkes yang terdapat di apotek rawat jalan.
Melaksanakan respon time yaitu menghitung lamanya waktu pembuatan obat tersebut
dari resep diterima, diracik atau diambil dari lemari, dikemas sampai obat tersebut
menuliskan etiketnya, mengambil obat dari lemari dalam jumlah yang sesuai dengan
resep. Obat yang diberikan hanya untuk satu hari pemakaian. Kemudian obat tersebut
diberikan kepada perawat yang menjaga pasien untuk diserahkan langsung kepada
pasien.
C. Depo Askes
menuliskan etiketnya, mengambil obat dari lemari dalam jumlah yang sesuai dengan
resep terakhir mengemas obat tersebut. Apabila obat racikan, maka obat yang diambil
kemudian diracik berdasarkan perintah yang tertera diresep. Seperti membuat sediaan
kapsul, pulveres, dry syrup, salep atau cream kemudian dikemas. Setelah selesai
dikemas obat tersebut diserahkan kepada pasien disertakan dengan informasi dan cara
D. Gudang Farmasi
PEMBAHASAN
kesalahan dalam membaca resep, sehingga pihak dokter maupun apotek mempunyai
Penyerahan obat di RSUD Pasar Rebo dilakukan oleh Asisten Apoteker dengan
disertai pemberikan penjelasan secara langsung kepada pasien tentang pemakaian obat
dan kegunaannya. Dalam mengentry resep jenis obat dan dosis obat untuk pasien dicek
serta cara pemakaian obat kepada pasien, agar tidak terjadi kelebihan dosis obat yang
diberikan dan tidak terjadi kekeliruan yang akan berakibat fatal. Apabila terjadi ketidak
jelasan obat atau dosis obat yang dirasa berlebihan maka petugas entry menelpon dokter
tersebut untuk menanyakan kebenaran resepnya. Khusus untuk pasien pensiunan dan
jaminan kesehatan harus mendapat obat yang sesuai dengan buku standar obat yang telah
ditentukan oleh masing-masing penjamin perusahaan tersebut serta banyaknya obat yang
akan diberikan harus sesuai dengan jaminan yang diberikan, apabila pasien menginginkan
obat dalam jumlah yang lebih maka pasien harus menebus obat yang lebih tanpa jaminan
Keluar masuknya obat dan alat kesehatan di gudang harus dengan pengawasan
petugas gudang. Obat dan alat kesehatan yang ada di RSUD Pasar Rebo dikembalikan
berdasarkan expired date, biasanya 3 atau 4 bulan sebelum tanggal expired date yang
tertera di kemasan obat. Setiap pengeluaran obat dan alat kesehatan di gudang
menggunakan metode First In Frist Out (FIFO) dan Frist Expired date First One (FEFO).
BAB VI
PENUTUP
laksanakan dalam waktu kurang lebih 1 bulan. Adapun hal – hal yang dapat kami
Kesimpulan
2. Dalam setiap pengeluaran obat, alat kesehatan dan Pembekalan Farmasi lainya
3. Sub bidang farmasi mencakup bagian yang luas dan setiap bagiannya saling berkaitan
4. Bagian Apotek melayani resep rawat inap, rawat jalan, dan depo askes
5. Bagian perencanaan, pengadaan dan distribusi merupakan Bagian utama pada sub
6. Penyimpanan obat dan alat kesehatan di gudang farmasi RSUD Pasar Rebo diletakan
sesuai dengan nama PBF yang kemudian disusun dengan alfabetis dan jenis sediaan.
7. Penerimaan dan pengeluaran obat dan alat kesehatan harus di tulis dahulu di kartu
stok.
Saran
1. Sebaiknya PKL waktunya diperpanjang tidak hanya satu bulan mungkin tiga bulan
karena satu bulan tidak cukup untuk menambah pengetahuan, terlalu singkat.
2. Saat diberi pengarahan tidak hanya saat bersama-sama dengan seluruh peserta PKL
tetapi lebih dekat pengarahan dengan pembimbing masing-masing agar lebih mudah
3. PKL dilaksanakaan dalam waktu yang khusus kalau bisa tidak pada saat liburan
sekolah.
4. Jadwal PKL tentang apa saja yang harus kami dapatkan pada saat pkl diberitahukan