Anda di halaman 1dari 43

RASULULLAH HIDUP SANGAT ZUHUD

Nabi Muhammad SAW. hidup dengan sangat zuhud. Seperti dituturkan oleh Aisyah, Rasulullah
tidur di atas daun pelepah kurma. Perutnya selalu lapar, bahkan pernah diganjal dengan batu, dan
sangat sedikit tidur.
Rasulullah juga mengerjakan sendiri pekerjaan rumahnya. Menambal baju sendiri, dan memerah
kambingnya sendiri. Beliau selalu memenuhi kebutuhan pribadinya secara mandiri, tanpa
membebani keluarga atau orang lain. Padahal, beliau adalah seorang Rasul dan Kepala
Pemerintahan pada zamannya.
Sesibuk apapun beliau ketika Bilal sudah mengumandangkan adzan, beliau bergegas ke masjid
dan menjadi imam. Selama hidupnya belum pernah beliau meninggalkan jamaah di masjid
kecuali ketika sedang sakit.
Suatu hari Umar bin Khaththab ra. menemui Nabi SAW. di kamar beliau. Lalu Umar mendapati
Rasulullah tengah berbaring di atas sebuah tikar usang yang pinggirnya telah lapuk. Tikar
membekas di belikat beliau. Bantal yang keras membekas di bawah kepala beliau. Dan kulit
samakan membekas di kepala beliau. Di salah satu sudut kamar itu terdapat gandum sekitar satu
gantang. Di bawah dinding terdapat qarzh (semacam tumbuhan untuk menyamak kulit).
Maka, air mata Umar bin Khaththab ra. meleleh dan ia tidak kuasa menahan tangis karena iba
dengan kondisi Nabi SAW.
Lalu Nabi SAW. bertanya sambil melihat air mata Umar ra. yang berjatuhan, “Apa yang
membuatmu menangis, Ibnu Khattab?”
Umar ra. menjawab dengan kata-kata yang bercampur-aduk dengan air mata dan perasaannya
yang terbakar, “Wahai Nabi Allah, bagaimana aku tidak menangis, sedangkan tikar ini
membekas di belikat Anda, sedangkan aku tidak melihat apa-apa di lemari Anda? Kisra dan
kaisar duduk di atas tilam dari emas dan kasur dari beludru dan sutera, dan dikelilingi buah-
buahan dan sungai-sungai, sementara Anda adalah Nabi dan manusia pilihan ALLAH”
Lalu Nabi SAW. menjawab dengan senyum tersungging di bibir beliau, “Wahai Ibnu Khaththab,
kebaikan mereka dipercepat datangnya, dan kebaikan itu pasti terputus. Sementara kita adalah
kaum yang kebaikannya ditunda hingga hari akhir. Tidakkah engkau rela jika akhirat untuk kita
dan dunia untuk mereka?”
‘Umar menjawab, “Aku rela.” (HR. Hakim, Ibnu Hibban dan Ahmad)
Dalam riwayat lain disebutkan: Umar berkata, “Wahai Rasulullah, sebaiknya Anda memakai
tikar yang lebih lembut dari tikar ini”
Nabi SAW. menjawab dengan khusyuk dan merendah diri, “Apa urusanku dengan dunia?
Perumpamaan diriku dengan dunia itu tidak lain seperti orang yang berkendara di suatu hari di
musim panas, lalu ia berteduh di bawah pohon, kemudian ia pergi dan meninggalkannya.” (HR.
Tirmidzi)
Jika kehidupan Rasulullah sebagai tauladan saja sangat sederhana, mengapa para pemimpin kita
pada zaman ini yang sudah mendapat fasilitas mewah, tak pernah merasa cukup. Bahkan terus
menerus berusaha memperkaya diri dengan berbagai cara.
Orang yang sebenarnya kaya adalah orang yang sederhana namun memiliki sifat mulia. Bahkan
harta tak mampu membuatnya berpaling dari ALLAH.
Semoga kita bisa meneladani hidup Rasulullah yang sangat zuhud.

CARA MAKAN & MINUM RASULULLAH SAW


“Sesungguhnya Nabi saw menjilati jari jemarinya (sehabis makan) tiga kali.”(Diriwayatkan
oleh Muhammad bin Basyar, dari`Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan,dari Sa’id bin Ibrahim,
dari salah seorang anak Ka’ab bin Malik, yang bersumber dari bapak nya.)
• Nama Ibnul Ka’ab bin Malik (putera Ka’ab bin Malik r.a.) di sini tidak dijelaskan,sedangkan
Ka’ab mempunyai anak dua orang,yaitu`Abdullah dan`Abdurrahman. Namun demikian
keduanya punya tsiqat (dapat diterima periwayatannya),dan keduanya merupakan tabi’in besar.
“Bila Nabi saw selesai makan, beliau menjilati jari jemarinya yang tiga.”(Diriwayatkan oleh al
Hasan bin `Ali al Khilali, dari `Affan, dari Hammad bin Salamah, dari Tsabit, yang bersumber
dari Anas r.a.)
• Yang dimaksud jari yang tiga ,yakni: jari tengah, jari telunjuk dan ibu jari.
JENIS ROTI YANG DIMAKAN OLEH RASULULLAH SAW
“Keluarga Nabi saw tidak pernah makan roti sya’ir sampai kenyang dua hari berturut-turut
hingga Rasulullah saw wafat.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dan diriwayatkan
pula oleh Muhammad bin Basyar, keduanya menerima dari Muhammad bin Ja’far, dari Syu’bah,
dari Ishaq, dari Abdurrahman bin Yazid, dari al Aswad bin Yazid, yang bersumber dari `Aisyah
r.a.)
• Sya’ir,khintah dan bur, semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan “gandum”
sedangkan sya’ir merupakan gandum yang paling rendah mutunya. Kadang kala ia dijadikan
makanan ternak, namun dapat pula dihaluskan untuk makanan manusia. Roti yang terbuat dari
sya’ir kurang baik mutunya sya’ir lebih dekat kepada jelai daripada gandum.
• Abdurrahman bin Yazid dan al Aswad bin Yazid bersaudara, keduanya rawi yang
tsiqat.”Rasulullah saw. tidak pernah makan di atas meja dan tidak pernah makan roti gandum
yang halus, hingga wafatnya.”(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari’Abdullah
bin `Amr –Abu Ma’mar-,dari `Abdul Warits, dari Sa’id bin Abi `Arubah, dari Qatadah, yang
bersumber dari Anas r.a.)

LAUK PAUK YANG DIMAKAN RASULULLAH SAW


“Sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Saus yang paling enak adalah cuka.”
Abdullah bin `Abdurrahman berkata : “Saus yang paling enak adalah cuka.”(Diriwayatkan oleh
Muhammad bin Shal bin `Askar dan `Abdullah bin`Abdurrahman,keduanya menerima dari
Yahya bin Hasan,dari Sulaiman bin Hilal, Hisyam bin Urwah, dari bapaknya yang bersumber
dari `Aisyah r.a.)
“Rasulullah saw bersabda : “Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya.
Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi.”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan,
dari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan pula oleh Abu Nu’aim, keduanya menerima dari
Sufyan, dari ` Abdullah bin `Isa, dari seorang laki-laki ahli syam yang bernama Atha’, yang
bersumber dari Abi Usaid r.a.)
• Abi Usaid adalah `Abdullah bin Tsabit az Zarqi.
“Nabi saw menggemari buah labu. maka (pada suatu hari) beliau diberi makanan itu, atau
diundang untuk makan makanan itu (labu). Aku pun mengikutinya, maka makanan itu (labu)
kuletakkan dihadapannya, karena aku tahu beliau menggemarinya. (Diriwayatkan oleh
Muhammad bin Basyar, dari Muhammad bin Ja’far, dan diriwayatkan pula oleh Abdurrahman
bin Mahdi,keduanya menerima dari Syu’bah, dari Qatadahyang bersumber dari Anas bin Malik
r.a.)
“Nabi saw. menyenangi kue-kue manis (manisan) dan madu.”(Diriwayatkan oleh Ahmad bin
Ibrahim ad Daruqi, juga diriwayatkan oleh Salamah bin Syabib dan diriwayatkan pula oleh
Mahmud bin Ghailan, mereka menerimanya dari Abu Usamah, dari Hisyam bin `Urwah yang
bersumber dari `Aisyah r.a.)
“Nabi saw diberi makan daging, maka diambilakan baginya bagian dzir’an.Bagian dzir’an
kesukaannya. Maka Rasulullah saw Mencicipi sebagian daripadanya. “(Diriwayatkan oleh
Washil bin `Abdul A’la, dari Muhammad bin Fudlail, dari Abi Hayyan at Taimi, dari Abi Zar’ah,
yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)
• Dzir’an adalah bagian tubuh binatang dari dengkul sampai bagian kaki.
“Daging yang paling baik adalah punggung.”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Abu
Ahmad, dari Mis’ar, dari Syaikhan, dari Fahm,yang bersumber dari `Abdullah bin Ja’far r.a.)
• Namanya adalah Muhammad bin `Abdullah, disebut pula Muhammad bin `Abdurrahman, juga
disebut Abu Hay.
BUAH-BUAHAN YANG DIMAKAN RASULULLAH SAW
“Nabi saw memakan qitsa dengan kurma (yang baru masak).”(Diriwayatkan oleh Isma’il bin
Musa al Farazi, dari Ibrahim bin Sa’id, dari ayahnya yang bersumber dari `Abdullah bin Ja’far
r.a.)
• Qitsa adalah sejenis buah-buahan yang mirip mentimun tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis)
“Sesungguhnya Nabi saw memakan semangka dengan kurma (yang baru masak)”(Diriwayatkan
oleh Ubadah bin `Abdullah al Khaza’i al Bashri, dari Mu’awiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari
Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)

DO’A RASULULLAH SAW. SEBELUM DAN SESUDAH MAKAN


“Pada suatu hari, kami berada di rumah Rasulullah saw, maka Beliau menyuguhkan suatu
makanan. Aku tidak mengetahui makanan yang paling besar berkahnya pada saat kami mulai
makan dan tidak sedikit berkahnya di akhir kami makan.” Abu Ayub bertanya : “Wahai
Rasulullah, bagaimanakah caranya hal ini bisa terjadi?” Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya kami membaca nama Allah waktu akan makan, kemudian duduklah seseorang
yang makan tanpa menyebut nama Allah, maka makannya disertai syetan.”(Diriwayatkan oleh
Qutaibah Dari Ibnu Luhai’ah, dari Yazid bin Abi Habib, dari Rasyad bin Jandal al Yafi’I, dari
Hubeib bin Aus, yang bersumber dari Abu Ayub al Anshari r.a.)
“Rasulullah saw bersabda : “bila salah seorang dari kalian makan,tapi lupa menyebut nama Allah
atas makanan itu,maka hendaklah ia membaca :”Bismillahi awwalahu wa akhirahu.” (Dengan
nama Allah pada awal dan akhirnya).(Diriwayatkan oleh Yahya bin Musa, dari abu Daud, dari
Hisyam ad Distiwai, dari Budail al Aqili, dari `Abdullah bin `Ubaid bin `Umair, dari Ummu
Kultsum, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
• Ummu Kultsum binti `Uqbah bin Abi Mu’ith al Umawiyah, adalah salah seorang sahabat
Rasulullah saw. dan ia merupakan saudara seibu `Utsman bin Affan r.a.”Apabila Rasulullah saw.
selesai makan, maka Beliau membaca : “Alhamdulillahil ladzi ath’amana wa saqana wa ja’alana
muslimin.” (Segala puji bagi Allah Yang memberi makan kepada kami, memberi minum kepada
kami dan menjadikan kami orang-orang islam)(Diriwayatkan oleh Mahmud Ghailan, dari Abu
Ahmad az Zubairi, dari Sufyan as Tsauri,dari Abu Hasyim, dari Ibnu Isma’il bin Riyah, dari
bapaknya (Riyah bin `Ubaid), yang bersumber dari Abu Sa’id al khudri r.a.)
“Adapun Rasulullah saw, bila hidangan makan telah diangkat dari hadapannya,maka beliau
membaca :”Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi, ghaira muwadda’iw wa
la mustaghnan `anhu Rabbana.” (Segala puji bagi Allah, puji yang banyak tiada terhingga. Puji
yang baik lagi berkah padanya Puji yang tidak pernah berhenti. Dan puji tidak akan mampu lisan
menuturkannya,ya Allah Rabbal `Alamin) (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari
Yahya bin Sa’id, dari Tsaur bin Yazid, dari Khalid bin Ma’danyang bersumber dari Abu
Umamah r.a.)
CARA MINUM RASULULLAH
“Sesungguhnya Rasulullah saw minum air zamzam sambil berdiri. “(Diriwayatkan oleh Ahmad
bin Mani’, dari Husyaim, dari `Ashim al Ahwal dan sebagainya,dari Sya’bi, yang bersumber dari
Ibnu `Abbas r.a.)
“Sesungguhnya Rasulullah saw menarik nafas tiga kali pada bejana bila Beliau minum. Beliau
bersabda : “Cara seperti ini lebih menyenangkan dan menimbulkan kepuasan.”(Diriwayatkan
oleh Qutaibah bin Sa’id, dan diriwayatkan pula oleh Yusuf bin Hammad,keduanya menerima
dari `Abdul Warits bin Sa’id, dari Abi `Ashim, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
MINUMAN RASULULLAH SAW
“Minuman yang paling disukai Rasulullah saw adalah minuman manis yang
dingin.”(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma’mar, dari Zuhairi, dari
`Urwah,yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
TEMPAT MINUM RASULULLAH SAW
Anas bin Malik r.a. memperlihatkan kepada kami tempat minuman yang terbuat dari kayu.
Tempat minuman itu tebal dan dililit dengan besi”. kemudian anas r.a.menerangkan : “Wahai
Tsabit! Inilah tempat minum Rasulullah saw.”(Diriwayatkan oleh al Husain bin al Aswad al
Baghdadi, dari `Amr bin Muhammad, dari `Isa bin Thuhman, yang bersumber dari Tsabit r.a.)
“Sungguh ke dalam cangkir ini telah kutuangkan berbagai minuman untuk Rasulullah saw., baik
itu air, nabidz, madu ataupun susu.”(Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abdurrahman,dari
Hammad bin Salamah, dari Humaid dan Tsabit, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
• Nabidz adalah air kurma, yakni beberapa biji kurma dimasukkan ke dalam air kemudian
dibiarkan (semalam) sampai airnya terasa manis

KEPEDULIAN DAN CINTA


RASULULLAH ‫ﷺ‬
TERHADAP TETANGGA
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َركَاتُه‬َّ ‫ال‬
Ketika Aisyah ‫َّللاُ َع ْن َها‬ َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ َر‬menghidangkan makanan kesukaan Rasulullah ‫ﷺ‬
yaitu paha domba (kambing)
Rasulullah ‫ ﷺ‬bertanya:
”Wahai Aisyah, apakah sudah engkau berikan kepada Abu Hurairah tetangga kita ?
Aisyah ‫َّللاُ َع ْن َها‬
َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬
ِ ‫ َر‬menjawab:
“Sudah ya Rasulullah.”
Kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬bertanya lagi:
”Bagaimana dengan Ummu Ayman?”
Aisyah ‫َّللاُ َع ْن َها‬
َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬
ِ ‫ َر‬kembali menjawab:
“Sudah ya Rasulullah.”
Kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬bertanya lagi tentang tetangga-tetangganya yang lain,
adakah sudah di beri masakan tersebut, sampai Aisyah ‫َّللاُ َع ْن َها‬
َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬
ِ ‫ َر‬merasa penat
menjawab pertanyaan-pertanyaan Rasulullah ‫ ﷺ‬.
Tanda Rasulullah ‫ ﷺ‬tidak perna bosan untuk memberi dan
tidak pernah kesal dan marah saat di minta.
‘Aisyah ‫َّللاُ َع ْن َها‬
َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬
ِ ‫ َر‬kemudian menjawab:
"Sudah habis ku berikan, Ya Rasulullah, yang tinggal apa yang ada di depan kita saat ini ..."
Rasulullah ‫ ﷺ‬tersenyum dan dengan lembut menjawab:
”Engkau salah Aisyah, yang habis adalah apa yang kita makan ini dan
yang kekal adalah apa yang kita sedekahkan."
(HR. At-Tirmidzi)
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
"Kelak di hari akhirat manusia akan berkata, 'Inilah harta bendaku!
Padahal tidak ada harta benda yang di perolehnya di dunia kecuali tiga hal:
Apa yang ia makan akan keluar dari tubuhnya menjadi kotoran.
Apa yang ia pakai akan menjadi rusak.
Dan Apa yang di sedekahkan akan menjadi kebaikan yang kekal baginya."
(HR. Muslim)
Harta Simpanan Yang Kita Bawa Di Alam Akhirat
Allah ‫ ﷻ‬berfriman dalam Surat An-Nahl Ayat 96 :
َ ْ‫صبَ ُروا أَجْ َر ُه ْم ِبأَح‬
َ‫س ِن َما كَانُوا َي ْع َملُون‬ َ َ‫ق ۗ َولَنَجْ ِزيَ َّن الَّذِين‬ َّ َ‫َما ِع ْندَ ُك ْم يَ ْنفَد ُ ۖ َو َما ِع ْند‬
ٍ ‫َّللاِ بَا‬
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.
Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Semoga kisah mulia ini menjadi inspirasi, khusus buat alfaqir dan buat kita semua ...
Karena, di dalam rezeqi kita ada Hak mereka ...
‫اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد‬
Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.

CINTA DENGAN MENGENALI AKHLAK RASULULLAH ‫ﷺ‬

١ . Baginda selalu diam.

٢ . Berbicara ketika perlu.

٣. Perbicaraannya fasih, ringkas tetapi padat.

٤ . Menghadapkan seluruh tubuhnya bila berbicara dengan seseorang.

٥ . Hatinya selalu sedih (inginkan umat dalam kebaikan dan terlepas dari azab
.(tws ‫الله‬

٦. Selalu menundukkan pandangan


kerana tawaddu’.

٧. Berfikir terus-menerus.

٨. Menghargai nikmat sekecil apa pun tanpa memperlekehkannya.


٩. Tidak pernah mencela makanan.
Apabila suka, Baginda akan makan. Jika tidak, ditinggalkannya tanpa mencelanya.

١٠ . Tidak pernah marah yang ada


kaitan dengan urusan dunia.

١١ . Marah bukan kerana nafsu.

١٢ . Apabila kebenaran dipermainkan, Baginda akan bangkit untuk berusaha


mempertahankannya.

١٣ . Apabila marah Baginda akan


memalingkan muka.

١٤ . Apabila suka Baginda akan


memejamkan mata.

١٥ . Tidak pernah berkata kotor,


berbuat keji dan melampaui batas.

١٦ . Tidak pernah berteriak-teriak di


pasar.

١٧ . Tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Malah Baginda memaafkan &
berlapang dada.

١٨ . Tangan Baginda tidak pernah


memukul selain untuk berjihad dijalan
.tws ‫الله‬

١٩ . Apabila menghadapi dua perkara Baginda memilih yang paling mudah selagi ia bukan
dalam perkara ma'siat.

٢٠ . Di rumah, Baginda adalah manusia biasa yang membasuh pakaian, memerah susu &
membuat sendiri segala keperluan diri.

٢١ . Ketika duduk atau pun berdiri,


Baginda selalu berzikir.

٢٢ . Raut wajahnya selalu ceria,


perangainya dapat dicontohi dengan mudah, lemah lembut & peramah.

٢٣ . Tidak pernah bersikap keras dan bertindak kasar, berteriak-teriak, lebih-lebih lagi mencela
orang lain.
٢٤ . Tiga perkara yang dijauhi;
perselisihan, bongkak & segala yang tidak diperlukan.

٢٥ . Tidak pernah mencela & memaki hamun orang lain.

٢٦ . Tidak pernah mencungkil rahasia orang lain.

٢٧ . Tidak pernah berbicara kecuali


sesuatu yang menjanjikan pahala.

٢٨ . Perbicaraannya memukau sesiapa pun yang mendengarnya lalu terpegun seolah-olah ada
burung melintas di atas kepala mereka.

٢٩ . Sesiapa yang melihat Baginda


sepintas lalu akan merasa gerun &
hormat terhadapnya.

٣٠ . Sesiapa yang selalu bergaul &


telah dekat mengenali Baginda, akan menyayanginya sepenuh jiwa raga.

٣١ . Baginda pasti memberi tempat


kepada orang yang ingin duduk &
tidak membezakan di kalangan
mereka.

٣٢ . Sesiapa yang meminta sesuatu, pasti dipenuhinya atau jika sebaliknya ditolak dengan tutur
kata yang lemah lembut.

٣٣ . Tangan Baginda selalu terbuka kepada sesiapa sahaja tanpa pilih kasih. Baginda adalah ayah
bagi mereka semua.

٣٤ . Di mana pun Baginda berada, di situ terpancar cahaya ilmu, sikap malu & sabar serta
amanah.

٣٥ . Tidak ada yang berani meninggikan suara di hadapan


Baginda kerana kewibawaan Baginda.

٣٦ . Semua mengakui keutamaannya kerana ketaqwaannya ; menghormati


orang tua, menyayangi yang kecil,
mengutamakan orang yang ada hajat, menjaga keperluan & kebajikan orang asing.

٣٧ . Tidak terus memotong


percakapan orang lain. Jika ingin
memotong, Baginda hentikan dahulu atau pun berdiri.

٣٨ . Paling berlapang dada.


٣٩ . Paling tepat dalam berbicara.

٤٠ . Paling halus keperibadiannya.

٤١ . Paling ramah & beradab dalam


pergaulan & muamalahnya.

Dipetik daripada Biografi Lengkap


Rasulullah ‫ﷺ‬
oleh Dr. Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki.

Sumber : Halaman Facebook - Ya Tarim Wa Ahlaha_ ‫اهلهأو ميرت اي‬

💖 40 AMALAN NABI MUHAMMAD S.A.W 💖

01. Jangan tidur antara fajr dan Ishraq (saat ☀ muncul), Asr dan Maghrib, Maghrib dan Isha.
------------------------------
02. Hindarkan duduk dengan orang yg bau badan. Contoh (bawang) 💖
------------------------------
03. Jangan tidur dekat orang yg bicara buruk sebelum tidur.
------------------------------
04. jangan makan dan minum dengan tangan kiri.
------------------------------
05. Jangan makan makanan yg dikeluarkan dr gigimu.
------------------------------
06. Jangan membunyikan sendi2 jari.
------------------------------
07. periksa sepatumu sebelum memakainya.
------------------------------
08. Jangan memandang ke langit ketika shalat.
------------------------------
09. Jangan meludah dalam toilet.
------------------------------
10. jangan bersihkan gigi dengan arang.
------------------------------
11. Duduk/jongkok baru kenakan celana.
------------------------------
12. jangan patahkan benda keras dengan gigimu.
------------------------------
13. Jangan meniup makananmu ketika panas, tapi kamu boleh mengipasinya.
------------------------------
14. Jangan melihat kesalahan orang lain.
------------------------------
15. jangan berbicara antara iqamah dan adhan.
------------------------------
16. Jangan bicara dalam toilet.
------------------------------
17. jangan membicarakan keburukan temanmu.
------------------------------
18. Jangan membuat temanmu marah
------------------------------
19. Jgn sering melihat ke belakang ketika berjalan.
------------------------------
20. Jgn hentakkan kakimu saat berjalan.
------------------------------
21. Jgn curigaan pada temanmu.
------------------------------
22. Jgn pernah berdusta.
------------------------------
23. jgn membaui makanan saat memakannya.
------------------------------
24. bicara yg jelas agar org lain bisa memahami.
------------------------------
25. Hindari bepergian sendirian.
------------------------------
26. Jgn memutuskan sendiri namun berkonsultasilah dengan orang yg tahu.
------------------------------
27. Jangan bangga diri.
------------------------------
28. Jgn sedih dgn makananmu.
------------------------------
29. Jgn besar mulut.
------------------------------
30. Jgn mengusir pengemis.
------------------------------
31. Layani tamumu dengan baik dengan sepenuh hati.
------------------------------
32. Sabar ketika dalam kemiskinan.
------------------------------
33. Bantulah perkara kebaikan.
------------------------------
34. Pikirkanlah kesalahanmu dan bertaubatlah.
------------------------------
35. Berbuat baiklah kepada orang yg berlaku jahat padamu.
------------------------------
36. Qana'ah (hidup apa adanya)
------------------------------
37. Jgn tidur terlalu sering, menyebabkan pikun.
------------------------------
38. Bertaubatlah minimal 100 kali sehari (Istighfaar).
------------------------------
39. Jgn makan dalam keadaan gelap.
------------------------------
40. jgn makan sepenuh-penuh mulut.
------------------------------

Kirim ke yg lain untuk mengingatkan mereka.💖

Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang
mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan
tetap memperoleh pahala."(HR. Al-Bukhari)
-------------------------------
Semoga Allah merahmatimu...! Aamiin.💖

Kita Bisa Haji Setiap Hari "


.
.. ‫يﻘول اﻹمام مالﻚ رحمه الله‬
Imam Malik Rhm berkata :
.
‫من لم يسﺘﻄﻊ الوﻗوﻑ بعرﻓه‬
Siapa yang tidak dapat Wuquf (berdiam) di Arafah
.
‫ﻓليﻘﻒ عند حدوﺩ الله الذﻱ عرﻓه‬
Maka hendaklah dia Wuquf (berdiam) di batasan-
batasan hukum Allah (tidak melanggarnya )
.
‫ومن لم يسﺘﻄﻊ المبيﺖ بمزﺩلفة‬
Siapa yang tak dapat bermalam di Muzdalifah
.
‫ﻓليبﺖ علﯽ ﻃاعة الله ليﻘربه ويزلفه‬
Hendaklah dia bermalam dalam keadaan taat
kepada Allah agar ketaatannya dapat menjadi
perantara kedekatannya
.
‫ومن لم يﻘدر علﯽ ﺫبﺢ هدية بمنﯽ‬
Siapa yang tak dapat menyembelih kurbannya di
Mina
.
‫ﻓليذبﺢ هواﻩ ليبلﻎ به المنﯽ‬
Hendaklah ia menyembelih hawa nafsunya agar
tercapai munaa (cita-citanya )
.
‫ومن لم يسﺘﻄﻊ الوصول للبيﺖ ﻻنه منه بعيد‬
Siapa yang tak dapat mencapai al-Bait (Ka'bah)
karena rumahnya yang jauh
.
.. ‫ﻓليﻘﺼد رﺏ البيﺖ ﻓﺈنه أﻗرﺏ ﺇليه من حبل الوريد‬
hendaklah ia menuju Rabbul Bait (Pemilik Ka'bah
yaitu Allah), sebab Dia lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya sendiri
.
.
‫ياهلل بالﺘوﻓيق حﺘى نفيق ونلحق الفريق‬...
.
Mudah mudahan kita mendapat taufiq sehingga kita bisa di golongkan dengan orang orang
sholeh...
.
Aamiin..

ISRA MI'RAJ NABI MUHAMMAD Sholallahu Alayhi Wassallam

‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َركَاتُه‬


َّ ‫ال‬

Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail


dekat Ka’bah al Musyarrofah, saat itu Beliau berbaring diantara paman Beliau,
Sayyiduna Hamzah dan sepupu Beliau, Sayyiduna Jakfar bin Abi Thalib,

Tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri Beliau lalu membawa beliau
ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian mereka merebahkan
tubuh Rasulullah untuk dibelah dada Beliau oleh Jibril AS.

Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw,
kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya
sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail:
“Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar
aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya”.

Dan perlu diketahui bahwa penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor, tidak,
justru Nabi sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling suci dan mulya,
hal ini tidak lain untuk menambah kebersihan diatas kebersihan,
kesucian diatas kesucian, dan untuk lebih memantapkan dan menguatkan hati Beliau,
karena akan melakukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta
sebagai kesiapan untuk berjumpa dengan Allah SWT.

Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati Beliau yang mulya lalu menyucinya tiga kali,
kemudian didatangkan satu nampan emas dipenuhi hikmah dan keimanan,
kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati itu dengan kesabaran,
keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS.

Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan
kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal,
dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya,
jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya,
diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya.

Saat hendak menaikinya, Nabi Muhammad merasa kesulitan,


maka meletakkan tangannya pada wajah buroq sembari berkata:
“Wahai buroq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tidak ada Makhluk Allah yang
menaikimu yang lebih mulya daripada dia (Rasulullah)”,
mendengar ini buroq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya berkeringat,
setelah tenang, naiklah Rasulullah keatas punggungnya,
dan sebelum beliau banyak Anbiya’ yang menaiki buroq ini.

Dalam perjalanan,
Jibril menemani disebelah kanan beliau, sedangkan Mikail di sebelah kiri,
menurut riwayat Ibnu Sa’ad,
Jibril memegang sanggurdi pelana buroq, sedang Mikail memegang tali kendali.
(Mereka terus melaju, mengarungi alam Allah SWT yang penuh keajaiban dan
hikmah dengan Inayah dan RahmatNya), di tengah perjalanan mereka berhenti
di suatu tempat yang dipenuhi pohon kurma, lantas malaikat Jibril berkata:
“Turunlah disini dan sholatlah”, setelah Beliau sholat,
Jibril berkata: “Tahukah anda di mana Anda sholat?”, “Tidak”, jawab beliau,
Jibril berkata: “Anda telah sholat di Thoybah (Nama lain dari Madinah)
dan kesana anda akan berhijrah”.

Kemudian buroq berangkat kembali melanjutkan perjalanan,


secepat kilat dia melangkahkan kakinya sejauh pandangan matanya, tiba-tiba Jibril berseru:
“berhentilah dan turunlah anda serta sholatlah di tempat ini!”,
setelah sholat dan kembali ke atas buroq,
Jibril memberitahukan bahwa beliau sholat di Madyan, di sisi pohon dimana dahulu Musa
bernaung dibawahnya dan beristirahat saat dikejar-kejar tentara Firaun.

Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Muhammad turun di Thur Sina’,


sebuah lembah di Syam, tempat dimana Nabi Musa berbicara dengan Allah SWT,
Beliau pun sholat di tempat itu.
Kemudian beliau sampai di suatu daerah yang tampak kepada beliau istana-istana Syam,
beliau turun dan sholat disana.
Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata:
“Anda telah sholat di Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat dilahirkan Nabi Isa bin
Maryam”.

Setelah melanjutkan perjalanan,


tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api,
setiap Nabi menoleh beliau melihat Ifrit itu.
Kemudian Jibril berkata: “Tidakkah aku ajarkan kepada anda beberapa kalimat,
jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa?”
Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bertemu dengan suatu kaum
yang menanam benih pada hari itu dan langsung tumbuh besar dan dipanen hari itu juga,
setiap kali dipanen kembali seperti awalnya dan begitu seterusnya,
melihat keanehan ini Beliau SAW bertanya:
“Wahai Jibril, siapakah mereka itu?”,
Jibril menjawab:” mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang mati syahid
di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali.

Kemudian beberapa saat kemudian beliau mencium bau wangi semerbak,


beliau bertanya: “Wahai Jibril bau wangi apakah ini?”, “
Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir anak Firaun, dan anak-anaknya”,
jawab Jibril AS. Masyitoh adalah tukang sisir anak perempuan Firaun,

Kemudian di tengah perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang
menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur,
setiap kali hancur, kepala yang remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya.
Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah manusia yang merasa berat untuk
melaksanakan kewajiban sholat.

Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging
yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk,
tapi ternyata mereka lebih memilih untuk menyantap daging yang mentah lagi busuk,
ketika Rasulullah menanyakan perihal ini,
Jibril menjawab: “Mereka adalah manusia yang sudah mempunyai isteri yang halal untuknya,
tapi dia justru berzina (berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina),
dan begitupula mereka adalah para wanita yang mempunyai suami yang halal baginya
tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk berzina dengannya”.

Ketika beliau melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau


dari arah kanan: “Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku”,
tapi Rasulullah tidak memperdulikannya.
Kemudian Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau
menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi.
Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya,
yang tidak lain adalah panggilan nashrani, namun Nabi tidak menjawabnya.

Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan


segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata:
“Wahai Muhammad lihatlah kepadaku”, tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya,
Jibril berkata: “Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya anda menjawab panggilannya
maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat”.

Demikianlah perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan ditemani Jibril dan Mikail,
begitu banyak keajaiban dan hikmah yang beliau temui dalam perjalanan itu sampai
akhirnya beliau berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho).
Beliau turun dari Buraq lalu mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid,
yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat buraq di sana.
Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat.
Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia,
ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT.
Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershof-shof
menunggu siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang
tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju,
kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam.
Beliaulah Imam (Pemimpin) para Anbiya’ dan Mursalin.

Setelah itu Rasulullah SAW merasa haus,


lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu,
Rasulullah memilih wadah berisi susu lantas meminumnya,
Jibril berkata: “Sungguh anda telah memilih kefitrahan yaitu al Islam, jika anda memilih
khamar niscaya umat anda akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat anda”.

Kemudian setelah beliau menyempurnakan segalanya, maka tiba saatnya beliau


melakukan mi’raj yakni naik bersama Jibril menembus langit satu persatu
sampai akhirnya berjumpa dengan Khaliq-nya.

Setelah melakukan Isra’ dari Makkah al Mukarromah sampai ke Masjid al Aqsha,


Baitul Maqdis, kemudian beliau disertai malaikat Jibril AS siap untuk melakukan
Mi’raj yakni naik menembus berlapisnya langit ciptaan Allah yang Maha Perkasa sampai
akhirnya beliau SAW berjumpa dengan Allah dan berbicara dengan Nya,
yang intinya adalah beliau dan umat ini mendapat perintah sholat lima waktu.
Sungguh merupakan nikmat dan anugerah yang luar biasa bagi umat ini,
di mana Allah SWT memanggil Nabi-Nya secara langsung untuk memberikan dan
menentukan perintah ibadah yang sangat mulya ini.
Cukup kiranya hal ini sebagai kemulyaan ibadah sholat.
Sebab ibadah lainnya diperintah hanya dengan turunnya wahyu kepada beliau,
namun tidak dengan ibadah sholat,
Allah memanggil Hamba yang paling dicintainya yakni
Nabi Muhammad SAW ke hadirat Nya untuk menerima perintah ini.

Ketika beliau dan Jibril sampai di depan pintu langit dunia (langit pertama),
ternyata disana berdiri malaikat yang bernama Ismail, malaikat ini tidak pernah naik
ke langit atasnya dan tidak pernah pula turun ke bumi kecuali disaat meninggalnya
Rasulullah SAW, dia memimpin 70 ribu tentara dari malaikat,
yang masing-masing malaikat ini membawahi 70 ribu malaikat pula.
Jibril meminta izin agar pintu langit pertama dibuka,
maka malaikat yang menjaga bertanya:“Siapakah ini?”
Jibril menjawab: “Aku Jibril.”
Malaikat itu bertanya lagi: “Siapakah yang bersamamu?”
Jibril menjawab: “Muhammad saw.”
Malaikat bertanya lagi: “Apakah beliau telah diutus (diperintah)?”
Jibril menjawab: “Benar”.
Setelah mengetahui kedatangan Rasulullah malaikat yang bermukim disana
menyambut dan memuji beliau dengan berkata:
“Selamat datang, semoga keselamatan menyertai anda wahai saudara dan pemimpin,
andalah sebaik-baik saudara dan pemimpin serta paling utamanya makhluk yang datang”.

Maka dibukalah pintu langit dunia ini”.


Setelah memasukinya beliau bertemu Nabi Adam dengan bentuk dan
postur sebagaimana pertama kali Allah menciptakannya.
Nabi saw bersalam kepadanya, Nabi Adam menjawab salam beliau seraya berkata:
“Selamat datang wahai anakku yang sholeh dan nabi yang sholeh”.
Di kedua sisi Nabi Adam terdapat dua kelompok,
jika melihat ke arah kanannya, beliau tersenyum dan berseri-seri,
tapi jika memandang kelompok di sebelah kirinya, beliau menangis dan bersedih.
Kemudian Jibril AS menjelaskan kepada Rasulullah, bahwa kelompok disebelah
kanan Nabi Adam adalah anak cucunya yang bakal menjadi penghuni surga sedang
yang di kirinya adalah calon penghuni neraka.
Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanannya di langit pertama ini,
tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada kelompok manusia yang dihidangkan daging
panggang dan lezat di hadapannya, tapi mereka lebih memilih untuk menyantap
bangkai disekitarnya. Ternyata mereka adalah manusia yang suka berzina,
meninggalkan yang halal untuk mereka dan mendatangi yang haram.
Kemudian beliau berjalan sejenak, dan tampak di hadapan beliau suatu kaum dengan
perut membesar seperti rumah yang penuh dengan ular-ular, dan isi perut mereka ini dapat
dilihat dari luar, sehingga mereka sendiri tidak mampu membawa perutnya yang besar itu.
Mereka adalah manusia yang suka memakan riba.
Disana beliau juga menemui suatu kaum, daging mereka dipotong-potong lalu
dipaksa agar memakannya, lalu dikatakan kepada mereka:
“makanlah daging ini sebagaimana kamu memakan daging saudaramu di dunia,
yakni menggunjing atau berghibah”.

Kemudian beliau naik ke langit kedua, seperti sebelumnya malaikat penjaga bertanya
seperti pertanyaan di langit pertama.
Akhirnya disambut kedatangan beliau SAW dan Jibril AS seperti sambutan sebelumnya.
Di langit ini beliau berjumpa Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariya,
keduanya hampir serupa baju dan gaya rambutnya.
Masing-masing duduk bersama umatnya.
Nabi saw menyifati Nabi Isa bahwa dia berpostur sedang,
putih kemerah-merahan warna kulitnya, rambutnya lepas terurai seakan-akan
baru keluar dari hammam, karena kebersihan tubuhnya.
Nabi menyerupakannya dengan sahabat beliau ‘Urwah bin Mas’ud ats Tsaqafi.
Nabi bersalam kepada keduanya, dan dijawab salam beliau disertai sambutan:
“Selamat datang wahai saudaraku yang sholeh dan nabi yang sholeh”.

Kemudian tiba saatnya beliau melanjutkan ke langit ketiga,


setelah disambut baik oleh para malaikat, beliau berjumpa dengan Nabi Yusuf bin Ya’kub.
Beliau bersalam kepadanya dan dibalas dengan salam yang sama seperti salamnya Nabi Isa.
Nabi berkomentar: “Sungguh dia telah diberikan separuh ketampanan”.
Dalam riwayat lain, beliau bersabda: “Dialah paling indahnya manusia yang diciptakan Allah,
dia telah mengungguli ketampanan manusia lain ibarat cahaya bulan purnama
mengalahkan cahaya seluruh bintang”.

Ketika tiba di langit keempat, beliau berjumpa Nabi Idris AS.


Kembali beliau mendapat jawaban salam dan doa yang sama seperti Nabi-Nabi sebelumnya.

Di langit kelima, beliau berjumpa Nabi Harun bin ‘Imran AS, separuh janggutnya hitam dan
seperuhnya lagi putih (karena uban), lebat dan panjang.
Di sekitar Nabi Harun tampak umatnya sedang khusyu’ mendengarkan petuahnya.

Setelah sampai di langit keenam, beliau berjumpa beberapa nabi dengan umat
mereka masing-masing, ada seorang nabi dengan umat tidak lebih dari 10 orang,
ada lagi dengan umat di atas itu, bahkan ada lagi seorang nabi yang tidak ada pengikutnya.
Kemudian beliau melewati sekelompok umat yang sangat banyak menutupi ufuk,
ternyata mereka adalah Nabi Musa dan kaumnya. Kemudian beliau diperintah agar
mengangkat kepala beliau yang mulya, tiba-tiba beliau tertegun dan kagum karena
pandangan beliau tertuju pada sekelompok umat yang sangat banyak,
menutupi seluruh ufuk dari segala sisi, lalu ada suara:
“Itulah umatmu, dan selain mereka terdapat 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab “.

Pada tahapan langit keenam inilah beliau berjumpa dengan Nabi Musa AS,
seorang nabi dengan postur tubuh tinggi, putih kemerah-merahan kulit beliau.
Nabi saw bersalam kepadanya dan dijawab oleh beliau disertai dengan doa.
Setelah itu Nabi Musa berkata: “Manusia mengaku bahwa aku adalah paling mulyanya
manusia di sisi Allah, padahal dia (Rasulullah saw) lebih mulya di sisi Allah daripada aku”.
Setelah Rasulullah melewati Nabi Musa, beliau menangis.
Kemudian ditanya akan hal tersebut. Beliau menjawab: “Aku menangis karena seorang
pemuda yang diutus jauh setelah aku, tapi umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku”.

Kemudian Rasulullah saw memasuki langit ketujuh, di sana beliau berjumpa


Nabi Ibrahim AS sedang duduk di atas kursi dari emas di sisi pintu surga sambil menyandarkan
punggungnya pada Baitul Makmur, di sekitarnya berkumpul umatnya.
Setelah Rasulullah bersalam dan dijawab dengan salam dan doa serta sambutan yang baik,
Nabi Ibrahim berpesan: “Perintahkanlah umatmu untuk banyak menanam tanaman surga,
sungguh tanah surga sangat baik dan sangat luas”.
Rasulullah bertanya: “Apakah tanaman surga itu?”,
Nabi Ibrahim menjawab: “(Dzikir) Laa haula wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim“.
Dalam riwayat lain beliau berkata:
“Sampaikan salamku kepada umatmu, beritakanlah kepada mereka bahwa surga sungguh
sangat indah tanahnya, tawar airnya dan tanaman surgawi adalah
Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar”.

Kemudian Rasulullah diangkat sampai ke Sidratul Muntaha, sebuah pohon amat besar
sehingga seorang penunggang kuda yang cepat tidak akan mampu untuk mengelilingi
bayangan di bawahnya sekalipun memakan waktu 70 tahun.
Dari bawahnya memancar sungai air yang tidak berubah bau, rasa dan warnanya,
sungai susu yang putih bersih serta sungai madu yang jernih.
Penuh dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak seorang pun
mampu melukiskan keindahannya. Kemudian beliau saw diangkat sampai akhirnya
berada di hadapan telaga Al Kautsar, telaga khusus milik beliau saw.

Setelah itu beliau memasuki surga dan melihat disana berbagai macam kenikmatan
yang belum pernah dipandang mata, didengar telinga dan terlintas dalam hati setiap insan.
Begitu pula ditampakkan kepada beliau neraka yang dijaga oleh malaikat Malik,
malaikat yang tidak pernah tersenyum sedikitpun dan tampak kemurkaan di wajahnya.
Dalam satu riwayat, setelah beliau melihat surga dan neraka, maka untuk kedua kalinya
beliau diangkat ke Sidratul Muntaha, lalu beliau diliputi oleh awan dengan beraneka warna,
pada saat inilah Jibril mundur dan membiarkan Rasulullah berjalan seorang diri,
karena Jibril tahu hanya beliaulah yang mampu untuk melakukan hal ini,
berjumpa dengan Allah SWT.

Setelah berada di tempat yang ditentukan oleh Allah, tempat yang tidak seorang
makhlukpun diizinkan berdiri disana, tempat yang tidak seorangpun makhluk mampu
mencapainya, beliau melihatNya dengan mata beliau yang mulya.
Saat itu langsung beliau bersujud di hadapan Allah SWT.
Allah berfirman: “Wahai Muhammad.”
“Labbaik wahai Rabbku”, sabda beliau.
“Mintalah sesuka hatimu”, firman Nya.
Nabi bersabda: “Ya Allah,
Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai Khalil (kawan dekat),
Engkau mengajak bicara Musa,
Engkau berikan Dawud kerajaan dan kekuasaan yang besar,
Engkau berikan Sulaiman kerajaan agung lalu ditundukkan kepadanya jin,
manusia dan syaitan serta angin,
Engkau ajarkan Isa at Taurat dan Injil dan
Engkau jadikan dia dapat mengobati orang yang buta dan belang serta
menghidupkan orang mati”.

Kemudian Allah berfirman: “Sungguh Aku telah menjadikanmu sebagai kekasihKu”.


Dalam Shohih Imam Muslim diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik,
bahwa Rasulullah bersabda:” … kemudian Allah mewajibkan kepadaku (dan umat) 50 sholat
sehari semalam, lalu aku turun kepada Musa (di langit ke enam),
lalu dia bertanya:“Apa yang telah Allah wajibkan kepada umat anda?”

Aku menjawab: “50 sholat”,


Musa berkata: “kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan sebab
umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya”,
Maka aku kembali kepada Allah agar diringankan untuk umatku, lalu diringankan 5 sholat
(jadi 45 sholat), lalu aku turun kembali kepada Musa, tapi Musa berkata:
“Sungguh umatmu tidak akan mampu melakukannya,
maka mintalah sekali lagi keringanan kepada Allah”.
Maka aku kembali lagi kepada Allah, dan demikianlah terus aku kembali kepada Musa
dan kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman:
“Wahai Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam,
setiap satu sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50 sholat”.

Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa, namun tetap dia berkata:
“Kembalilah kepada Rabbmu agar minta keringanan”,
Maka aku katakan kepadanya:
“Aku telah berkali-kali kembali kepadaNya sampai aku malu kepadaNYa”.

Setelah beliau menerima perintah ini, maka beliau turun sampai akhirnya menaiki
buraq kembali ke kota Makkah al Mukarromah, sedang saat itu masih belum tiba fajar.
Pagi harinya beliau memberitahukan mukjizat yang agung ini kepada umatnya,
maka sebagian besar diantara mereka mendustakan bahkan mengatakan
nabi telah gila dan tukang sihir, saat itu pertama umat yang membenarkan dan
mempercayai beliau adalah Sayyiduna Abu Bakar,
maka pantaslah beliau bergelar As Shiddiq, bahkan tidak sedikit diantara mereka
yang tadinya beriman, kembali murtad keluar dari syariat.

Sungguh keimanan itu intinya adalah membenarkan dan percaya serta pasrah
terhadap semua yang dibawa dan diberitakan Nabi Muhammad SAW,
sebab beliau tidak mungkin berbohong apalagi berkhianat dalam Risalah dan Dakwah beliau.
Beliaulah Nabi yang mendapat gelar Al Amiin (dipercaya), Ash Shoodiq (selalu jujur) dan
Al Mashduuq (yang dibenarkan segala ucapannya).

‫اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد‬

Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.

Sumber :
Kitab Al Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat, keduanya
Karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky al Hasany R.A

SEJARAH SINGKAT PERISTIWA ISRO MI'ROJ RASULULLAH SAW.


________________________________
Yang dicerirakan oleh K.H.Muhammad Zaini bin Abdul Ghani ( Guru Sekumpul Martapura)

Peristiwa ini dialami Rasulullah SAW,pada tahun duka cita ('amul hazan) karena ke 2 orang
kesayangan Rasulullah SAW wafat,yaitu paman beliau Abu Thalib.
dan istri tercinta beliau sayyidah Khadijah.

Kemudian Allah ta'ala menyenangi hati Rasulullah SAW dengan meng'Isro Mi'rojkan Rasulullah
SAW.
Allah ta'ala menyuruh malaikat Jibril untuk membelah dada Rasulullah SAW untuk mensucikan
hati Rasulullah SAW.padahal hati beliau sebelumnya sangatlah suci dan bersih,akan tetapi Allah
SWT yang menyuruh supaya dibersihkan lagi dengan air zam-zam yang ada disurga.

Pembedahan dada Rasulullah saw oleh malaikat Jibril terjadi 2x. pertama pada saat beliau waktu
kecil masih dalam anak-anak saat bermain dengan teman sebaya beliau,
kedua pada saat Isro Mi'roj.
Kemudian Allah SWT menyuruh malaikat Jibril untuk memilih buroq dari surga sebagai
tunggangan Rasulullah SAW
karena di syurga itu sangat banyak buroq yang berwarna putih dan gagah.

Tapi ada 1 buroq yang sedih yang lesu tampak seperti sakit.Kemudian malaikat Jibril bertanya
kepada buroq"kenapa engkau sedih wahai buroq?

Dijawab buroq"aku sangat rindu kepada yang namanya Rasulullah" bahkan sampai aku sakit dan
lesu seperti ini hanya karena rindu dengan beliau.Semua buroq yang ada
di syurga semuanya gagah dan gembira tetapi satu buroq itu saja yang lesu betapa sangat
rindunya sama Rasulullah SAW.

Kemudian malaikat Jibril memilih buroq yang sakit dan lesu tadi sebagai tunggangan Rasulullah
SAW. Setelah malaikat Jibril menyuruh Rasulullah naik ke buroq tadi,buroq tadi akhirnya
gembira dan tidak lesu lagi bahkan menjadi gagah perkasa karena yang dirindukannya
menungganginya.Kecepatan buroq tadi sangat cepat bahkan lebih cepat dari buroq yang
lainnya.kecepatan buroq itu melebihi kilat menyambar,buroq ini lebih besar dari keledai dan
lebih kecil dari kuda.

Berbagai macam kejadian yang Rasulullah SAW lihat dalam perjalanan,akhirnya Sampai
kelangit pertama bertemu dengan nabi Adam as.ringkas kata,sampai kelangit ke-7 Rasulullah
SAW bertemu nabi Musa as dan kemudian menuju sidrotil muntaha tempat dimana Rasulullah
SAW bertemu dzat wajibul wujud Allah ta'ala yang mana semua Nabi dan malaikat tidak bisa
menuju kesana cuma Rasulullah SAW saja yang bisa.

Disitulah Allah ta'ala bertemu dzat wajibul wujudnya yang Laisa kamitslihi syai'un tidak ada
seumpamanya Allah ta'ala dengan sesuatu yang Allah ta'ala menampakkan dzat wajibul
wujudnya kepada Rasulullah SAW.

Kemudian Rasulullah SAW,mendapat perintah dari Allah ta'ala untuk ummat beliau, yaitu shalat
50 waktu dalam sehari.
Rasulullah SAW turun kelangit ke-7 bertemu nabi Musa As.

BerKata nabi Musa a.s


"wahai Rasulullah,apa yang engkau bawa?
Jawab Rasulullah saw"shalat 50 waktu dalam sehari.
Kata nabi Musa a.s
"Engkau bersama ummat engkau tidak akan sanggup untuk melaksanakannya wahai Rasulullah".
Kemudian Rasulullah SAW kembali lagi ke sidrotil muntaha menghadap Allah meminta
keringanan.
Ringkas kata,9x Rasulullah SAW. Bolak-balik disuruh nabi Musa a.s untuk minta keringanan.

Hikmahnya nabi Musa a.s menyuruh bolak- balik adalah nabi Musa a.s ingin selalu melihat
wajahnya Rasulullah SAW,sampai-sampai di riwayatkan Nabi Musa a.s rela melepaskan
kenabian dan kerasulannya demi menjadi ummatnya Rasulullah SAW.

Kejadian Rasulullah bolak-balik tadi sampai 9x jadi yang terakhir yaitu sisa 5 waktu saja.
Oleh karena itu,shalat 5 waktu dzuhur,ashar,maghrib,isya dan shubuh adalah Perintah dan oleh-
oleh Rasulullah SAW.
Dari sidrotil muntaha pada peristiwa Isro Mi'roj dimalam hari dan kejadian ini memakan
hanya 1 malam saja pada tanggal 27 Rajab.
Dan bermula orang yang pertama kali membenarkan dan percaya kepada Rasulullah SAW pada
isro mi'roj adalah sayyidina Abu Bakar AsShiddiq.
Maka dari itu awal-awal nya diberi gelar asShiddiq,sayyidina Abu Bakar membenarkan dan
percaya kepada Rasulullah SAW.
Maka dari itu shalat 5 waktu wajib bagi ummat muslim khususnya bagi ummat Nabi Muhammad
SAW yang baligh dan berakal.

Mudahan dengan berkat Rasulullah SAW.


kita semua dapat syafa'at nya Rasulullah Muhammad SAW. nanti di akherat.
Barakat Syafaat Rasulullah SAW lah yang menyelamatkan kita di padang Mashar nanti.
Mudahan kobul semua hajat dan niat kita semua.
Barakat mencintai Rasulullah
Sayyidina Muhammad bin Abdillah.
‫امين امين امين يا رﺏ العالمين‬
‫ﷺ ٍ َّدمَحُما َ ِندِّيَس ِلى آَ َلعَو ٍ َّدمَحُما َ ِندِّيَسى َلَع ِّلَص َّمُهللَا‬

KISAH RAHASIA DI BALIK SEMBAHYANG LIMA WAKTU.


Ali bin Abi Talib r.a berkata :
"Sewaktu Rasullullah S.A.W duduk bersama para
sahabat muhajirin dan ansar, maka dengan tiba-tiba
datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi lalu
berkata : ' Ya Muhammad, kami hendak tanya kepada
kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah
kepada Nabi Musa A.S. yang tidak diberikan kecuali
kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.'
Lalu Rasullullah S.A.W. bersabda:'Silakan bertanya.'
Berkata orang Yahudi: 'Sila terangkan kepada kami
tentang 5 waktu yang
diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.'
Sabda Rasullullah S.A.W.:
'Sembahyang Zuhur jika tergelincir matahari, maka
bertasbihlah segala sesuatu kepada tuhanNya,
Sembahyang Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam A.S.
memakan buah Khuldi,Sembahyang Maghrib itu adalah
saat Allah menerima taubat Nabi Adam A.S.,maka
setiap mukmin yang bersembahyang Maghrib dengan
ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah
maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya.
Sembahyang Isya' itu ialah sembahyang yang dikerjakan
oleh para Rasul-Rasul sebelumku. Sembahyang Subuh
adalah sebelum terbit matahari, ini kerana apabila
matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan
dan di situ sujudnya tiap orang kafir.'
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari
Rasullullah S.A.W. maka
mereka berkata: 'Memang benar apa yang kamu katakan
itu Muhammad, katakanlah kepada kami apakah pahala
yang akan didapati oleh orang yang sembahyang.
Rasullullah S.A.W bersabda:
'Jagalah waktu-waktu sembahyang terutama
sembahyang yang pertengahan,sembahyang Zuhur, pada
saat itu nyalanya neraka Jahanam,orang mukimin yang
mengerjakan sembahyang pada ketika itu akan
diharamkan keatasnya wap api neraka Jahanam pada
hari Kiamat.'
Sabda Rasullullah S.A.W. lagi:
'Manakala sembahyang Asar, adalah saat di mana Nabi
Adam A.S. memakan buah Khuldi. Orang mukmin yang
mengerjakan sembahyang Asar akandiampunkan dosanya
seperti bayi yang baru lahir.'
Setelah itu Rasullullah S.A.W. membaca ayat yang
bermaksud:
'Jagalah waktu-waktu sembahyang terutama sekali
sembahyang yang pertengahan, sembahyang Maghrib itu
adalah saat di mana taubat Nabi Adam A.S. diterima.
Seorang mukimin yang ikhlas mengerjakan sembahyang
Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka
Allah akan perkenankan.'
Sabda Rasullullah S.A.W.:
'Sembahyang Isya' (atamah). Katakan kubur itu adalah
sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka
seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap
untuk pergi menunaikan sembahyang Isya' berjamaah,
Allah S.W.T. haramkan dari terkena nyalanya api neraka
dan diberinya cahaya untuk menyeberangi titi sirath.'
Sabda Rasullullah S.A.W. seterusnya:
'Sembahyang Subuh pula, seorang mukmin yang
mengerjakan sembahyang subuh
selama 40 hari secara berjamaah, diberi oleh Allah
S.W.T. dua kebebasan
iaitu:
1. Dibebaskan dari api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari
Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: 'Memang
benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad
(S.A.W).
Kini katakan pula kepada kami semua
kenapakah Allah S.W.T. mewajibkan puasa 30 hari ke
atas umatmu?'.
Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Ketika Nabi Adam
memakan buah pohon yang dilarang, lalu makanan itu
tersangkut dalam perut Nabi Adam A.S.selama 30 hari.
Kemudian Allah S.W.T. mewajibkan ke atas keturunan
Adam A.S. berlapar selama 30 hari. Sementara izin
makan diwaktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah
S.W.T. kepada makhlukNya.'
Kata orang Yahudi: 'Wahai Muhammad, memang
benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan
kepada kami ganjaran pahala yang diperolehi dari puasa
itu.'
Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Seorang hamba yang
berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada
Allah S.W.T. dia akan diberi oleh Allah S.W.T. tujuh
perkara:
1. Akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari
badannya (daging yang tumbuh dengan makanan yang
haram).
2. Rahmat Allah sentiasa dekat dengannya.
3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.
4. Dijauhkan dari merasa lapar dan haus.
5. Diringan baginya siksa kubur (siksa yang sangat
mengerikan).
6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T. pada hari Kiamat
untuk menyeberang titian sirath.
7. Allah S.W.T. akan memberinya kemudian di syurga.'
Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu
Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu antara
semua para nabi-nabi.'
Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Seorang nabi mengunakan
doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi
saya tetap menyimpankan doa saya (untuk saya
gunakan memberi syafaat pada umat saya di hari
kiamat).'
Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu
Muhammad, kini kami mengakui dengan ucapan
Asyhadu Alla illaha illallah, wa annaka Rasulullah
(kami percaya bahawa tiada Tuhan kecuali Allah dan
engkauutusan Allah).'
"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cubaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah2an. Dan berilah berita
gembira kepada orang2 yang sabar." (Al-Baqarah : 155)
========================================================
=========
Disebutkan didalam satu riwayat, bahawasanya apabila
para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya
berdiri tegak di kubur masing-masing selama 44 tahun
UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan
TIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan TIDAK
BERCAKAP.
Bertanya orang kepada Rasulullah saw :
"Bagaimana kita dapat mengenali ORANG-ORANG
MUKMIN kelak di hari qiamat?"
Maka jawabnya
Rasulullah saw, "Umat dikenal kerana WAJAH mereka
putih disebabkan oleh WUDHU'." Bila qiamat datang
maka malaikat datang ke kubur orang mukmin sambil
membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada
tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. Maka
memanggillah dari zat yang memanggil. Bukanlah debu
itu dari debu kubur mereka,akan tetapi debu itu ialah
debu KEIMANAN mereka. Oleh itu tinggallah debu itu
sehingga mereka melalui titian Siratul Mustaqim dan
memasuki alam syurga,sehingga setiap orang melihat
para mukmin itu mengetahui bahawa mereka adalah
pelayan Ku dan hamba-hamba Ku. Disebutkan oleh
hadith Rasulullah saw bahawa sepuluh orang yang
mayatnyaTIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan
bangkit dalam tubuh asal diwaktu
mati :
1. Para Nabi
2. Para Ahli Jihad
3. Para Alim Ulama
4. para Syuhada
5. Para Penghafal Al Quran
6. Imam atau Pemimpin yang Adil
7. Tukang Azan
8. Wanita yang mati kelahiran/beranak
9. Orang mati dibunuh atau dianiaya
10. Orang yang mati di siang hari atau di malam
Jumaat jika mereka itu
dari kalangan orang yang beriman.
Didalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah
ra sabda Rasulullah saw: Apabila datang hari qiamat
dan orang orang yang berada di dalam kubur
dibangkitkan maka Allah swt memberi wahyu kepada
Malaikat Ridhwan:Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku
telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa (ahli
puasa) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dan
dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala
makanan yang digoreng dan buah
buahan syurga.
Maka Malaikat Ridhwan menyeru,
wahai sekelian kawan-kawan dan
semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua
datang dengan membawa dulang dari nur dan
berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang
yang penuh dengan buahan dan minuman yang lazat
dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun
kayu di bumi.
Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin
maka dia memberi makanan itu kepada mereka
sambil mengucap sebagaimana yang difirman oleh Allah
swt di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud :
"Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL
yang telah kamu
kerjakan pada HARI yang telah LALU itu."
* Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang
lain. Ilmu yang
bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi
orang yang
mengajarnya meskipun dia sudah mati. " Dan (ingatlah)
Allah sentiasa
mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu
lakukan." Surah
Al-Baqarah : 237
** MENGENAL RUKUN & HUKUM SOLAT **
Sholat itu ada Nyawanya,
ada Nafsunya,
ada Tulangnya,
ada Kepalanya,
ada Tangan dan Kakinya,
1. TAKBIRATUL IHRAM itu Nyawa Sholat.
Karena di dalam Takbiratul Ihram tersimpan 4 Rahasia yaitu :
1.1. Tuba’dil
1.2. Munajat
1.3. Mi’raj
1.4. Ihram
2. NIAT itu Nafsu Sholat.
Karena Niat adalah pernyataan dari pada kehendak untuk mewujudkan asal dari pada cita-cita
Manusia.
3. AL-FATIHAH itu Kepala Sholat.
Karena membaca Al-Fatihah itu adalah antara Tuhan dengan hambanya, maka hendaklah ketika
membaca Al-Fatihah seolah-olah jika tiada sesungguhnya, bahwa kita sedang berkata-kata
langsung dengan Tuhan.
4. TUMA’NINAH itu Tubuh Sholat.
Karena tanpa Tuma’ninah di dalam Sholat itu tiada beradab maka hendaklah perangai tubuh di
hadapan Tuhan yang Maha Mulia lagi Maha besar harus tertib.
5. RUKU dan SUJUD itu Tulang.
Tatkala Ruku itu di umpamakan engkau menilik kebawah Arsyil Azim, bahwa engkau tunduk
dibawah kebesaran Allah SWT, maka hendaknya menilik kepada hakekat diri engkau yang suci,
Tunduk dan patuhlah sambil menyatakan puji, tatkala sudah nyata yang ditilik itu baru boleh
bangkit dari Ruku,
Tatkala bangkit, di umpamakan pula menilik kepada Nubuah Rasulullah SAW, dan menilik
kepada keesaan Allah SWT.
Tatkala Sujud, engkau menyatakan atas hak kepada Tuhan, bahwasanya kita fakir, dhoif, lemah
dan bodoh.
Sujud juga diumpamakan tersungkur dibawah Arsyil Azim, yang menyatakan bahwa kita telah
kembali dari pada semula dalam keadaan suci, saat mana didalam alam Arwah sejak hari
ALASTU.
Demikian hendaknya ketika Ruku dan Sujud.
6. TAHYAT itu tangan Sholat.
Setelah bangkit dari Sujud yakni engkau duduk diantara dua sujud, di umpamakan engkau duduk
tajjali berhadapan nyata dengan Tuhan.
Saat itu engkau menerima atas pernyataan keampunan, rahmat dan petunjukNya.
Duduk itu di umpamakan engkau berada di dalam Qalbu LATIFAH, Qalbu Mu’minin, di atas
Baitullah.
Tatkala engkau membaca TASYAHUD yaitu dengan isyarat telunjuk kanan itulah hakekat
pernyataan atas janji, sumpah dan saksi semula di dalam hari ALASTU yakni membenarkan
bahwa Allah itu Tuhan yang sebenarnya,
sehingga engkau KARAM di dalam lautan Murakabah, asyik di bawah kebesaran Allah hingga
diri yang pasrah itu tersungkur suci di dalam tubuh INSANUL KAMIL.
Bahwa,
Tahyat itu asal Sholat,
6.1. Puji Nabi Muhammad SAW kepada Allah Ta’ala ketika dibawah Arsyi.
6.2. Puji Allah SWT kepada diri Nabi Muhammad SAW.
6.3. Puji Malaikat didalam Arsyi dan sekalian hamba yang Latif.

7. SALAM itu Kaki Sholat.


Maka, sebelum memberi Salam ke kanan dan ke kiri hendaklah lebih dahulu tilik nyata-nyata
bahwa diri yang suci itu tersungkur sunyi sejahtera, bahagia, segan rasanya hendak salam karena
asyik Murakabah dengan Allah SWT,
Memberi salam itulah suatu pernyataan kepada malaikat yang di kanan dan di kiri, bahwa kita
telah datang kembali dari alam Munajat kepada Allah SWT.
Demikian, sekedar fakir sampaikan “Mengenal RUKUN & HUKUM Solat”
** SOLAT DALAM ILMU HAKIKAT **
Pandangan Hakekat : Sholat bukan menyembah namun Sholat adalah berdiri menyaksikan diri
sendiri yaitu bersaksi diri kita sendiri bahwa Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah yaitu Diri
Batin ( Muhammad Mustaffa ) dan Diri Dzahir kita itu menanggung Rahasia Allah.
Pengertian SHOLAT HAKIKI ter-urai dalam kalimah ALHAMDU (alif–lam–ha–mim-dal) yang
bermaksud SEGALA PUJI MILIK ALLAH. Inilah perkataan yang mula mula dilafazkan oleh
manusia yaitu Nabi Allah Adam a.s
“ALIF” Melambangkan NIAT karena niat itu ialah mendzahirkan DIRI BATIN. Diri inilah
IMAM yang kita ikuti yaitu ULIL AMRI atau pemerintah = pemimpin.
“LAM” Bila telah nyata Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL IHRAM. Maka
berawal dari sini bukanlah manusia yang berkehendak tetapi segala-galanya adalah digerakkan
oleh Allah.
“HA” Apabila telah nyata Allah menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita
tunduk patuh akan Kebesaran Allah dan siap menerima segala PerintahNya.
“MIM” Maka diri kita mengakui bahwa Dzat Allah itulah Tuhan Sekalian Alam yang meliputi
seluruh diri kita mengwujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun sujud menandakan rasa syukur
kita.
“DAL” Satelah kita tahu Dzat telah meng-karunia-kan kepada diri kita menjadi KhalifahNya
dibumi ini, maka kita pun merendah diri atas Karuniah itu (yang tidak dikaruniahkan Allah
kepada makhluk lain selain manusia )
.
RINGKASAN ALHAMDU
.
ALIF = Niat
LAM = Berdiri Betul
HA = Ruku’
MIM = Sujud
DAL = Duduk Antara Dua Sujud
.
URAIAN TENTANG NIAT
Usalli, Fardhu, Rakaat, Lillah Hi Ta’ala
Usul Diri Rangka Nyata Allah
Usalli = Kita berniat untuk mengusul asal diri kita
Fardhu = Fardhu ialah Diri Yang Di-usul
Rakaat = Rangka kita ialah Jasad yang di dzahirkan
Lillah Hi Taala = Nyata Allah melalui jasad yang dzahir. Barulah dapat diusul akan Asal Usul
Diri. Maka setelah diusul nyatalah Allah itu Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin.
Diri Dzahir tiada mempunyai daya dan upaya melainkan melakukan Af’al Allah semata-mata.
Dengan KESADARAN itu maka Nyatalah Kebesaran Allah dan kita-pun TAKBIR untuk meng-
ESA-kan Dzat Tuhan itu meliputi sekalian diri.
.
URAIAN TAKBIRATUL IHRAM
Allah = Sifat Napsiah = 1
Hu = Sifat Salbiah = 5
Akbar = Sifat Maani & Maknuyah = 14
Maka nyatalah ke 20 Sifat-sifat Kebesaran Allah didalam ucapan “ALLAH HU AKBAR”.
.
CARA- CARA SHOLAT HAKIKI
.
HAKEKAT SHOLAT :
Artinya berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang
nyata pada diri kita.. Hanya diri batin (Allah) dan diri dzahir kita (Muhammad) yang membawa
dan menanggung rahasia Allah swt.
Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatihah yaitu :
Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)
Kalimah Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah isra’ dan mi’raj.
Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah swt yaitu Adam as.
Takkala Roh (diri batin) Adam as. sampai ketahap dada, Adam as pun bersin dan berkata
Alhamdulillah = Segala puji bagi Allah
Apa yang dipuji adalah : Dzat (Allah), Sifat (Muhammad), Asma’(Adam) dan Afa’al (Manusia)
Jadi sholat itu bukan berarti : Menyembah tapi suatu “cara” penyaksian diri sendiri dan
sesungguhnya tiada diri kita melainkan diri Allah semata.
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Dan
tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta..tiada sesuatu yang kita punya
kecuali Hak Allah semata.
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 72
“Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha wa’asfakna
minha wahamalahal insanu”
Artinya :
“Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung
tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas
hanya manusia yang sanggup menerimanya”
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
“Asyhaduanlla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”
.
“Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah
semata-mata dengan tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan
menjaganya sampai pada masa yang telah ditentukan.”
Manusia akan berguna disisi Allah jika dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha
mengenal dirinya sendiri. Bila manusia dapat mengenal dirinya maka dengan sendirinya ia dapat
mengenal Allah.
.
Hadits Qudsi….
“MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU”
“Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah Tuhannya”
.
Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
Perkataan ini diambil dari asal ketika Roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh
Adam as. Kemudian Adam berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan
berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
Dalam Sholat harus memenuhi 3 syarat :
a. Fiqli (perbuatan)
b. Qauli (bacaan)
c. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu).
.
Mengapa kita Sholat sehari-semalam 17 rakaat… ?
.
Pengertiannya sebagai berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah .
1. AH itu menandakan sholat subuh,”2”= Dzat dan Sifat
2. ALLAH itu menandakan sholat Zohor, “4” = Wujud, Alam, Nur dan Syahadah.
3. MUHAMMAD itu menandakan sholat Ashar “4” = Tanah, Air, Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sholat Magrib, “3” = Ahda, Wahda, dan Wahdiah.
5. HAWA itu menandakan sholat Isya ,“4” = Mani, Manikam, Madi, dan Di.
.
Mengapa kita mengucapkan 2 kalimah Syahadat 9X dalam 5 waktu Sholat .. ?
.
Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah.
Dua kalimah syahadat pada :
Sholat SUBUH 1X itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR USIR (Rahasia di
dalam Rahasia)
Sholat ZOHOR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH
Sholat ASHAR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIAH
Sholat MAGHRIB 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan
MUHAMMAD
Sholat ISYA 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan
MUHAMMAD
.
Mengapa kita harus berniat dalam Sholat… ?
.
Karena= Niat itu merupakan kepala sembahyang.
Hakekat niat letaknya pada martabat “Alif” dan kalbu manusia di dalam sholat itu kita lafazkan
di dalam hati :
Niat Sholat : “Aku hendak Sholat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.”
Dalilnya :
“LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI”
Artinya : Tidak Sah Sholat-Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)
“LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH”
Artinya : Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah
“WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH”
Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah
“WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ”
Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu
“IN NAMAS SHOLATU TAMAS KUNU TAWADU’U”
Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang
Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali.
“AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI”
Artinya : Dirikan Solat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)
.
Sedangkan :
Al-Fatihah ialah merupakan tubuh sembahyang
Tahayat ialah merupakan hati sembahyang
Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang.
.
HAKEKAT AL-FATIHAH DALAM SHOLAT
Membersihkan hati dari pada syirik kepada Allah swt
Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :
1. Bulu
2. Kulit
3. Daging
4. Darah
5. Tulang
6. Lemak
7. Lendir
.
7 ayat dalam Al-Fatihah merupakan tawaf 7 kali keliling Ka’abah.
.
HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHOLAT :
.
“Mengambil makna ucapan Nabi Adam as. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi
Adam as, mengucap kalimah Allahu Akbar”
Peristiwa ini merupakan tajjali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh
manusia dengan 4 perkara yaitu :
1. Wujud
2. Ilmu
3. Nur
4. Syahadah
Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat dzat sedangkan
perkataan “Akbar” pada Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat sifat.
Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah. Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji.
.
DALAM SHOLAT ITU JUGA MENGANDUNGI HAKEKAT ZAKAT.
.
Hakekat zakat dalam sholat ialah :
Mengandungi makna“Pembersih hati“ daripada syirik kepada Allah SWT.
“iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in”
Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan.
.
HAKEKAT PUASA DALAM SHOLAT :
.
a. Tidak Boleh Makan Dan Minum
b. Mata Berpuasa
c. Telinga Berpuasa
d. Kulit Berpuasa
e. Hati Berpuasa.
.
SHOLAT HAKIKI
.
Sesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu :-
1 Sholat Syariat
2 Sholat Tharikat
3 Sholat Hakikat
4 Sholat Makrifat
ke 4 jenis Sholat diatas berkaitan antara satu dengan yang lainya.
Firman Allah swt :
“Inna sholati kaanat ala mukminina kitabin mauquta”
Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang beriman.
Hadist Nabi :
“Assholatu imanuddin”
Sholat itu tiang agama.

7 hari menjelang wafat


Rasulullah SAW
Minggu, 4 Rabi'ul Awwal 11
H (Seminggu sebelum
wafat)
Rasulullah baru saja kembali
dari ziarah maqam para
sahabat (baqi '), ketika Jibril
menemui Beliau dan
mengajukan dua pilihan.
Apakah Rasulullah
meinginkan dunia dan segala
isi kandungannya, atau
bertemu Allah SWT? Dan
Rasulullah Saw memilih pilihan
kedua.
Setibanya di rumah, Aisyah ra.
menyambut Rasulullah seraya
berkata: "Wahai Rasul, kepalaku
pusing". Rasulullah-pun
tersenyum, "Demi Allah wahai
isteriku, kepalaku juga pusing
sekali". Lalu Rasulullah bertanya
kepada Aisyah sambil
bersendagurau, "Apa yang
menjadi beban fikiran, bila
engkau meninggal duluan
sebelum aku?"
Sambil bersenda mesra Aisyah
menjawab, "Demi Allah, jika
demikian wahai Rasulullah,
Engkau tinggal kembali ke
isteri-isterimu yang lain".
Rasulullah tersenyum
mendengar jawapan Aisyah,
dan Beliau tidur pada malam itu
dalam keadaan sakit. Inilah
permulaan sakit Rasulullah
yang menyebabkan wafatnya
beliau.
Rabu, 7 Rabi'ul Awwal 11 H
(Lima hari sebelum wafat)
Seperti biasa Rasulullah
mengunjungi isteri-isterinya
secara bergilir. Dan setibanya di
rumah Maimunah ra, sakit
Beliau tiba-tiba bertambah
parah. Lalu Rasulullah
memanggil isteri-isterinya
untuk berkumpul, lalu meminta
izin agar boleh dirawat di
rumah Aisyah ra. Keadaan
Rasulullah semakin parah,
beliau terpaksa dipapah oleh
Fadhil bin 'Abbas dan Ali bin
Abi Talib menuju ke rumah
Aisyah, sedang kedua kaki
Beliau sudah tidak boleh
menapak tanah.
Isnin, waktu dhuha, 12
Rabi'ul Awwal 11 H (Hari
wafatnya Rasulullah)
Fatimah ra., Puteri Rasulullah
saw mendatangi beliau, dan
duduk di sebelah kanan
Rasulullah. "Selamat datang
wahai puteriku" Sapa
Rasulullah. Lalu beliau
membisikkan sesuatu kepada
Fatimah, seketika Fatimah
menangis. Rasulullah
membisikkan untuk kedua
kalinya, dan seketika itu pula
Fatimah tertawa.
"Apa yang dikatakan Rasulullah
saw kepada kamu?" Tanya
Aisyah ra.
"Pertama, Rasulullah
membisikkan kepadaku;
'Bahawa Malaikat Jibril
biasanya menemuinya sekali
dalam setahun untuk
membacakan ayat-ayat Al-
Qur'an. Namun, tahun ini Jibril
dua kali menemuinya. Ini
mungkin petanda ajalnya
sudah dekat '. Makanya aku
menangis ". Jawab Fatimah Ra.
Lalu Fatimah melanjutkan,
"Yang kedua, Rasulullah
menanyakan, 'Apa kamu
bersedia menjadi yang pertama
dari keluargaku yang akan
melanjutkan perjuanganku?
Atau bersediakah engkau
menjadi 'Ibu bagi orang-orang
yang
beriman' (ummahatulmukminin
)? '. Dan aku tertawa haru
mendengar soalan itu ", tuntas
Fatimah ra.
Ini adalah dialog terakhir
antara Rasulullah dengan putri
tercintanya Fatimah Ra.
Isnin, saat-saat wafatnya
Rasulullah, 12 Rabi'ul
Awwal 11 H
Di saat-saat terakhir, datang
Abdurrahman bin Abu Bakar
(Abang dari Aisyah ra) dan ia
membawa siwak (kayu yang
biasa digunakan untuk
membersihkan gigi). Aisyah
melihat Rasulullah
memperhatikan siwak tersebut,
dan lewat isyarat isterinya
tahu Beliau seperti ingin
bersiwak ketika itu. Lalu
Rasulullah duduk bersandar di
pangkuan Abdul Rahman.
SAAT SAKARATUL MAUT
MENGHAMPIRI RASULULLAH SAW
Bismillahirrahmannirahiim
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang
Detik-detik Rasullah SAW menjelang sakratul maut
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang
dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya.
Pagi itu,
meski langit telah mulai menguning, burung-burung
gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah
dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai
umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan
cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-
Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Al Qur'an dan
Sunnah. Barang siapa mencintai sunnahku, berati
mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku,
akan bersama-sama masuk surga bersama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata
Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu
persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-
kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan
tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali
menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah
datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati
semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir
usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu
semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap
menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari
mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana
pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.
Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih
tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang
terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan
membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru
mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah
yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian
ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah
membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah
itu wahai anakku?"
"Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku
melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian
wajahnya seolah hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah
yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,"
kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah
menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian
dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas
langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan
penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti
dihadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara
yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka,
para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga
terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata jibril. Tapi
itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya
masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang
mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan
kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan
khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar
Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa
saja, kecuali umat Muhammad telah berada
didalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izrail
melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik
Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,
urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit
sakaratul maut ini."
Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang
di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga
kaupalingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada
Malaikat pengantar wahyu itu. " Siapakah yang tega,
melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik,
karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah,
dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut
ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah
mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,
Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis
shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat
dan santuni orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,
sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali
kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah
yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?"
kawan, sepenggal kisah diatas menggambarkan disaat
Rasul menjelang ajalnya, beliau masih memikirkan umat
ketimbang dirinya sendiri...dan ALLAH menjanjikan
kepada setiap Nabi dan Rasulnya suatu doa yang pasti
dikaBULkan...semua nabi dan rasul menggunakan doa
tersebut utk mendapatkan karomah dan berkah dari
ALLAH SWT kepada diri dan keluarganya..namun pada
saat ALLAH bertanya kepada Rasulullah SAW
mengenai apa keinginan dan doa nabi SAW
kepadanya..dengan penuh keikhlasan Nabi menjawab..jika
engaku mengizinkan ya ALLAH..maka aku simpan doa
ini utk mendoakan umatku agar engkau mengampuni
mereka ya ALLAH...
betapa cinta Rasul SAW kepada umatnya, kepada
kita...namun bisakah kita memberikan kasih sayang dan
cinta kepada ALLAH dan Rasulnya?...semoga..kita
mampu memberikan salam dan shalawat kepada Rasul
SAW...
LIKE + SHARE >>>> cinta rosul SAWAisyah r

Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul


Hira, tempat diturunkannya kalimat Tuhan Yang Maha Sakti, kalimat yang membuat iblis berputus asa
untuk menyesatkan manusia, kalimat yang dengannya alam semesta berguncang. Al-Qur'an, susunan
kalimatnya yang mengandung makna yang banyak telah membuat tercengang manusia-manusia
manapun di jagat raya, yang mengakui kebenarannya, akan mengikutinya, sedangkan yang tidak
mengakuinya harus tunduk atas kebenarannya, dan bagi mereka yang menolak, dengan cara apapun
akan sia-sia, dan celaka. Jibril (Ruh Al-Qudus) diutus Tuhan semesta Alam, Sang Pemilik Konsep, untuk
menyampaikan kalimat-Nya secara berangsur-angsur kepada Al-amin yang berada di Gunung Hira. Al-
Amin telah mempersiapkan dirinya selama empat puluh tahun untuk memikul tugas yang maha berat
ini, Jibril datang kepadanya dengan membawa beberapa kalimat dari Tuhannya. Ialah kalimat pertama
yang dikemukakan dalam Al-qur'an sebagai berikut
Bacalah dengan [ menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajari [manusia] dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinyaa.
Ayat ini dengan tegas menyatakan tentang program Nabi, dan menyatakan dalam istilah-istilah jelas
bahwa fondasi agamanya diberikan dengan pengkajian, pengetahuan, kebijaksanaan, dan penggunaan
pena.
Muhammad, pembawa berita bahagia, ancaman, dan perintah merupakan manusia teladan sepanjang
masa, ia adalah manusia dalam wujud Ilahiah, utusan Tuhan yang kepadanya ummat manusia
memohonkan syafaat. Tidak satupun mahkluq yang mencapai kesempurnaan yang dicapai Muhammad,
sejak kecil ia telah memperlihatkan ketulusan, kejujuran, manusia yang seumur hidupnya tidak pernah
berbohong, yang tidak pernah menghianati janji, dan sayang kepada yang miskin.
Malaikat Jibril menyelesaikan tugasnya menyampaikan wahyu itu, dan Muhammad pun turun dari Gua
Hira menuju rumah Khodijah. Jiwa agung Nabi disinari cahaya wahyu. Beliau merekam di hatinya apa
yang didengarnya dari malaikat Jibril. Setelah kejadian ini, Jibril menyapanya, Wahai Muhammad!
Engkau Rosul Allah dan aku Jibril. Muhammad menerima kalimat Tuhannya secara bertahap, secara
berangsur-angsur, fakta sejarah mengakui bahwa di antara wanita, Khodijah adalah wanita yang
pertama memeluk Islam, dan pria pertama yang memeluk Islam adalah Ali.
Muhammad mengadakan perjamuan makan dengan kerabatnya, selesai makan, beliau berpaling kepada
para sesepuh keluarganya dan memulai pembicaraan dengan memuji Allah dan memaklumkan keesaan-
Nya. Lalu beliau berkata,Sesungguhnya, pemandu suatu kaum tak pernah berdusta kepada kaumnya.
Saya bersumpah demi Allah yang tak ada sekutu bagi-Nya bahwa saya diutus oleh Dia sebagai Rosul-
Nya, khususnya kepada Anda sekalian dan umumnya kepada seluruh penghuni dunia. Wahai kerabat
saya! Anda sekalian akan mati. Sesudah itu, seperti Anda tidur, Anda akan dihidupkan kembali dan akan
menerima pahala menurut amal Anda. Imbalannya adalah surga Allah yang abadi (bagi orang lurus) dan
neraka-Nya yang kekal(bagi orang yang berbuat jahat). Lalu beliau menambahkan, Tak ada manusia yang
pernah membawa kebaikan untuk kaumnya ketimbang apa yang saya bawakan untuk Anda. Saya
membawakan kepada Anda rahmat dunia maupun Akhirat. Tuhan saya memerintahkan kepada saya
untuk mengajak Anda kepada-Nya. Siapakah diantara Anda sekalian yang akan menjadi pendukung saya
sehingga ia akan menjadi saudara, washi (penerima wasiat), dan khalifah (pengganti) saya?.

Ketika pidato Nabi mencapai poin ini, kebisuan total melanda pertemuan itu. Ali, remaja berusia lima
belas tahun, memecahkan kebisuan itu. Ia bangkit seraya berkata dengan mantap, Wahai Nabi Allah,
saya siap mendukung Anda. Nabi menyuruhnya duduk. Nabi mengulang tiga kali ucapannya, tapi tak ada
yang menyambut kecuali Ali yang terus melontarkan jawaban yang sama. Beliau lalu berpaling kepada
kerabatnya seraya berkata, Pemuda ini adalah saudara, washi, dan khalifah saya diantara kalian.
Dengarkanlah kata-katanya dan ikuti dia”.
Pemakluman khilafah (imamah) Ali di hari-hari awal kenabian Muhammad memperlihatkan bahwa dua
kedudukan ini berkaitan satu sama lain. Ketika Rosulullah diperkenalkan kepada masyarakat, khalifahnya
juga ditunjuk dan diperkenalkan pada hari itu juga. Ini dengan sendirinya menunjukkan bahwa kenabian
dan imamah merupakan dua hal yang tak terpisahkan.
Peristiwa diatas membuktikan heroisme spiritual dan kebenaran Ali. Karena, dalam pertemuan di mana
orang-orang tua dan berpengalaman tenggelam dalam keraguan dan keheranan, ia menyatakan
dukungan dan pengabdian dengan keberanian sempurna dan mengungkapkan permusuhannya
terhadap musuh Nabi tanpa menempuh jalan politisi yang mengangkat diri sendiri. Kendati waktu itu ia
yang termuda diantara yang hadir, pergaulannya yang lama dengan Nabi telah menyiapkan pikirannya
untuk menerima kenyataan, sementara para sesepuh bangsa ragu-ragu untuk menerimanya.
Setelah berdakwah kepada kaum kerabatnya, Nabi berdakwah terang-terangan kepada kaum Quraisy.
Muhammad, berbekal kesabaran, keyakinan, kegigihan, dan keuletan dalam berdakwah terus-menerus
dan tidak menghiraukan orang-orang musrik yang terus menghardik dan mengejeknya. Banyak yang
cara yang dilakukan kaum Quraisy untuk menghentikan Muhammad, suatu saat Abu Tholib sedang
duduk bersama keponakannya. Juru bicara rombongan yang mendatangi rumah Abu Tholib membuka
pembicaraan dengan berkata,Wahai Abu Tholib! Muhammad mencerai-beraikan barisan kita dan
menciptakan perselisihan diantara kita. Ia merendahkan kita dan mencemooh kita dan berhala kita. Jika
ia melakukan itu karena kemiskinan dan kepapaannya, kami siap menyerahkan harta berlimpah
kepadanya. Jika ia menginginkan kedudukan, kami siap menerimanya sebagai penguasa kami dan kami
akan mengikuti perintahnya. Bila ia sakit dan membutuhkan pengobatan, kami akan membawakan tabib
ahli untuk merawatnyaa.
Abu Tholib berpaling kepada Nabi seraya berkata,Para sesepuh anda datang untuk meminta Anda
berhenti mengkritik berhala supaya mereka pun tidak mengganggu Anda. Nabi menjawab,Saya tidak
menginginkan apa pun dari mereka. Bertentangan dengan empat tawaran itu, mereka harus menerima
satu kata dari saya, yang dengan itu mereka dapat memerintah bangsa Arab dan menjadikan bangsa
Ajam sebagai pengikut mereka. Abu Jahal bangkit sambil berkata, Kami siap sepuluh kali untuk
mendengarnya. Nabi menjawab, Kalian harus mengakui keesaan Tuhan. Kata-kata tak terduga dari Nabi
ini laksana air dingin ditumpahkan ke ceret panas. Mereka demikian heran, kecewa, dan putus asa
sehingga serentak mereka berkata,†Haruskah kita mengabaikan 360 Tuhan dan menyembah kepada
satu Allah saja?

Orang Quraisy meninggalkan rumah Abu Tholib dengan wajah dan mata terbakar kemarahan. Mereka
terus memikirkan cara untuk mencapai tujuan mereka. Dalam ayat berikut, kejadian itu dikatakan,
Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka; dan
orang-orang kafir berkata, Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta. Mengapa ia menjadikan
tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja ? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat
mengherankan. Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka [seraya berkata], Pergilah kamu dan tetaplah
[menyembah] tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki. Kami tidak
pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir ini; ini(mengesakan Allah) tidak lain kecuali dusta
yang diada-adakan.
Banyak sekali contoh penganiayaan dan penyiksaan kaum Quraisy, Tiap hari nabi menghadapi
penganiayaan baru. Misalnya, suatu hari Uqbah bin Abi Muath melihat Nabi bertawaf, lalu menyiksanya.
Ia menjerat leher Nabi dengan serbannya dan menyeret beliau ke luar masjid. Beberapa orang datang
membebaskan Nabi karena takut kepada Bani Hasyim. Dan masih banyak lagi. Nabi menyadari dan
prihatin terhadap kondisi kaum Muslim. Kendati beliau mendapat dukungan dan lindungan Bani Hasyim,
kebanyakan pengikutnya budak wanita dan pria serta beberapa orang tak terlindung. Para pemimpin
Quraisy menganiaya orang-orang ini terus-menerus , para pemimpin terkemuka berbagai suku menyiksa
anggota suku mereka sendiri yang memeluk Islam. Maka ketika para sahabatnya meminta nasihatnya
menyangkut hijrah, Nabi menjawab, Ke Etiopia akan lebih mantap. Penguasanya kuat dan adil, dan tak
ada orang yang ditindas di sana. Tanah negeri itu baik dan bersih, dan Anda boleh tinggal di sana sampai
Allah menolong Anda.

Pasukan Syirik Quraisy kehabisan akal untuk menghancurkan Muhammad, maka mereka melakukan
propaganda anti Muhammad, diantaranya mereka memfitnah Nabi, Bersikeras menjuluki Nabi Gila,
larangan mendengarkan Al-Qur'an, menghalangi orang masuk Islam, sehingga Allah mengabadikan
perkataan orang-orang keji ini dan menunjukkan sesatnya perkataan mereka, dalam Al-Qur'an Allah
berfirman
Demikianlah, tiada seorang rosul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka selain
mengatakan, Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila. Apakah mereka saling berpesan tentang apa
yang dikatakan itu ? Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.
Kaum Quraisy pun gagal melakukan berbagai macam cara untuk menghalangi usaha Muhammad, dan
menghalangi orang-orang untuk mengikuti agama Tuhan Yang Esa. Mereka pun melakukan Blokade
ekonomi yang membuat banyak kaum muslim, terutama kaum wanita dan anak-anak kelaparan. Nabi
dan para pengikutnya masuk ke Syi’ib Abu Tholib, yang diikuti pendamping hidupnya, Khodijah,
dengan membawa serta Fatimah AS. Orang-orang Quraisy mengepung mereka di Syi’ib itu selama
tiga tahun. Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan keluarlah sang bintang bersama
keluarga dan sahabatnya dari pengepungan. Allah telah menetapkan kemenangan bagi mereka, dan
Khodijah pun berhasil pula keluar dari pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau
telah hidup dengan kehidupan yang menjadi teladan Istimewa bagi kalangan kaum wanita. Ajal Khodijah
sudah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi Rosulullah Saww., dan dia telah berhasil
menunaikan tugas dengan baik. Khodijah akhirnya meninggal pada tahun itu juga. Yakni, pada saat kaum
Muslim keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian. Pada tahun yang
sama, paman Rosul (Abu Tholib) meninggal dunia, yang sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad.
Sungguh Nabi mengalami kesedihan yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, dan juga pamannya
yang menjadi pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan Am Al-Huzn (Tahun
Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yang belum kenyang mengenyam kasih
sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya, ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan
menindihnya di tahun penuh kesedihan itu.Fatimah kehilangan ibundanya, berpisah dari orang yang
menjadi sumber cintanya dan kasih sayangnya. Acap kali dia bertanya kepada ayahandanya, Ayah,
kemana Ibu? Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air matanya meleleh, dan kesedihan menerpa
hatinya. Rosul merasakan betapa berat kesedihan yang ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu
Tholib kaum Kafir Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke
Yastrib, peristiwa hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari lahirnya negara Islam.
Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi keselamatan Nabi. Di bulan Robiul Awwal
tahun ini, saat hijrahnya Nabi terjadi, tak ada seorang muslim pun yang tertinggal di Mekah kecuali Nabi,
Ali dan Abu Bakar, dan segelintir orang yang ditahan Quraisy atau karena sakit,dan lanjut usia.

Kaum Quraisy yang berada di Mekah akhirnya membuat kesepakatan untuk membunuh Muhammad di
malam hari, dan masing-masing suku mempunyai wakil, sehingga Bani Hasyim tidak dapat menuntut
balas atas kematian Muhammad. Orang-orang ini memang bodoh, mereka mengira Muhammad dapat
dihancurkan hanya dengan cara seperti ini, seperti urusan duniawi mereka. Jibril datang memberitahu
Nabi tentang rencana kejam kaum kafir itu. Al-Qur'an merujuk pada kejadian itu dengan kata-kata,
Dan [ingatlah] ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap
dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah
menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Ali berbaring melewati cobaan yang mengerikan demi keselamatan Islam menggantikan Nabi, sejak
sore. Ia bukan orang tua yang lanjut usia, tapi seorang anak muda yang begitu berani mengorbankan
nyawanya untuk sang Nabi, ia, yang bersama Khodijah adalah orang yang pertama-tama beriman
kepada Nabi, dialah orang yang rela berkorban untuk Nabi, Ali, sekali lagi ˜Ali. Kepadanya Nabi
berkata,Tidurlah di ranjang saya malam ini dan tutupi tubuh Anda dengan selimut hijau yang biasa saya
gunakan, karena musuh telah bersekongkol membunuh saya. Saya harus berhijrah ke Yastrib. Ali
menempati ranjang Nabi sejak sore. Ketika tiga perempat malam lewat, empat puluh orang mengepung
rumah nabi dan mengintipnya melalui celah. Mereka melihat keadaan rumah seperti biasanya, dan
menyangka bahwa orang yang sedang tidur di kamar itu adalah Nab

~::*SAAT
KHADIJAH JATUH CINTA PADA NABI
MUHAMMAD SAW
‫ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ ﻭ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ‬
oleh Muslimah Sholehah pada 22
November 2010 jam 16:01
Wanita mana yang tidak terpikat oleh
pemuda seperti ini? Ia tampan, kaya,
cerdas, keturunan orang terhormat,
dan paling mulia akhlaknya di Jazirah
Arab.
Menjelang tengah hari, sebuah
kafilah dagang dari negeri Syam tiba
di Makkah. Tak lama kemudian kafilah
dagang itu memasuki pelataran
sebuah rumah besar dan bagus.
Dari dalam terlihat seorang wanita
berusia bergegas ke luar dan
menyambut kafilah dagang yang
sangat dinantikannya. Dari mimik
mukanya tampak gurat-urat
kegembiraan. Tak lama kemudian,
terjadi percakapan antara wanita
yang bernama Siti Khadijah itu
dengan Nabi Muhammad bin
Abdullah, pemuda yang memimpin
kafilah dagang.
Didengarkannya
pemuda Nabi Muhammad berbicara
dengan bahasa yang begitu fasih
tentang perjalanan dagangnya ke
negeri Syam, serta keuntungan yang
diperoleh dari perdagangan tersebut.
Demikian juga, Khadijah mendengar
penjelasan Muhammad tentang
barang-barang dari Syam yang
berhasil ia bawa beserta kafilahnya.
Khadijah sangat gembira dan terlihat
antusias sekali mendengarkan cerita
tersebut.
Sesaat kemudian datanglah Maisarah;
orang kepercayaan Khadijah yang
menyertai Nabi Muhammad
berdagang ke Syam. Ia pun
menceritakan pengalaman-
pengalaman yang ditemuinya selama
perjalanan. Semua yang diceritakan
Maisarah makin menambah
pengetahuan Khadijah tentang Nabi
Muhammad. Sebelumnya, Khadijah
pun tahu bahwa Nabi Muhammad
adalah sosok pemuda yang sangat
mulia akhlaknya. Dalam waktu yang
singkat, rasa simpati itu berubah
menjadi rasa cinta.

Khadijah tertarik
untuk menjadikan Nabi Muhammad
bin Abdullah sebagai pendamping
hidup.
Apa yang menyebabkan Siti Khadijah
simpati lalu jatuh hati pada sosok
pemuda Nabi Muhammad? Bukankah
Khadijah adalah seorang konglomerat
wanita terkaya di Makkah saat itu,
sedangkan nabi Muhammad hanya
seorang 'pemuda biasa'? Mengapa
pula Khadijah 'berani' menjadikan
Nabi Muhammad sebagai suami,
bahkan ia yang berinisiatif
melamarnya, padahal sebelumnya
banyak pembesar Quraisy yang
mengajukan lamaran, dan semuanya
ditolak?
Ada beberapa faktor penyebab.
Pertama, faktor kesepadanan atau
kesekufuan. Adalah sesuatu yang
wajar bila seseorang jatuh cinta pada
orang yang memiliki banyak kesamaan
dengan dirinya daripada perbedaan.
Orang pun akan cenderung memilih
pendamping hidup yang sekufu
(sederajat), baik dari sisi harta,
ideologi, gaya hidup, keilmuan, dan
kepribadian.
Khadijah mencintai Rasulullah SAW,
boleh jadi, disebabkan karena Nabi
Muhammad Rasulullah SAW memiliki
banyak 'kesamaan' dengan dirinya.
Khadijah adalah wanita mulia,Nabi
Muhammad SAW pun seorang lelaki
mulia, sehingga Khadijah pun
cenderung memilih pendamping yang
akhlaknya mulia. Khadijah adalah
seorang konglomerat, sedangkan
Rasul seorang entrepreneur dan
marketer yang hebat. Rasul berasal
dari keturunan orang-orang
terpandang, begitupun Khadijah.
Kedua karakter yang memiliki banyak
kesamaan ini jelas lebih mudah
bersatu. Di luar ketentuan Allah SWT,
Khadijah tertarik pada Rasulullah
SAW karena beliau adalah seorang
profesional. Sampai usia 25 tahun,
Rasul telah melewati tahap-tahap
kehidupan sebagai seorang
profesional di bidangnya (pedagang).
Mengkaji pribadi Rasulullah SAW, kita
akan mendapatkan jiwa
entrepreneurship yang sudah
dipupuk sejak usia 12 tahun, tatkala
pamannya Abu Thalib mengajak
melakukan perjalanan bisnis ke Syam,
negeri meliputi: Suriah, Yordania,
dan Lebanon saat ini. Demikian juga
sebagai seorang yatim piatu yang
tumbuh besar bersama pamannya,
Beliau telah ditempa untuk tumbuh
sebagai seorang wirausahawan yang
mendiri. Maka ketika pamannya tidak
bisa lagi terjun langsung menangani
usaha, pada usia 17 tahun Nabi
Muhammad telah diserahi wewenang
penuh untuk mengurusi seluruh
bisnis pamannya. Kedua, dilihat dari
segi fisik Rasulullah SAW sangat sulit
dikatakan jelek.

CINTA YANG TERJAGA...


The Great Episode of Muhammad
Muhammad Saw. adalah penutup para nabi maka tidak ada nabi sepeninggalnya. Ini telah menjadi
kesepakatan umum (ijmâ‘) kaum Muslim dan prinsip agama yang harus diyakini. Nabi Saw. bersabda:
“Perumpamaan diriku dan para nabi sebelumku tak ubahnya orang yang mendirikan bangunan. Dia
memperbagus dan memperindahnya, menyisakan satu ruang untuk batu bata di sebuah sudut. Orang-
orang
pun mengelilingi bangunan itu dan mengaguminya, lalu berkata, ’Bukankah batu bata ini mesti
dipasang?’ Nah, akulah batu bata itu. Akulah penutup para nabi.”
=======================================
Rasulullah mengisi usia mudanya dengan giat mencari rezeki dan juga menggembalakan kambing. Kelak,
Rasulullah Saw. bercerita tentang masa mudanya, “Dahulu aku menggembalakan kambing dengan upah
beberapa qirath untuk penduduk Makkah. ”Allah
pun menjaga beliau dari semua jenis permainan dan kesia-siaan yang dapat menyimpangkan anak-anak
dan para pemuda. Rasulullah Saw.menuturkan:
“Aku tidak pernah tergoda melakukan apa yang dilakukan orang- orang di masa jahiliah, kecuali dua kali.
Allah menjagaku dari semua perbuatan mereka. Setelah itu, aku tidak pernah menginginkannya lagi
hingga Allah memuliakanku dengan kerasulan.
Pada suatu malam aku berkata kepada anak yang menggembala bersamaku di dataran tinggi Makkah,
’Bersediakah engkau jika untuk malam ini kau mengawasi kambing-kambingku sehingga aku bisa ke
Makkah dan begadang seperti yang dilakukan para pemuda lain?’ Temannya itu menjawab,
’Baiklah, aku akan melakukannya.’ Maka, aku pergi hingga ketika mencapai rumah pertama di Makkah,
aku mendengar nyanyian. Aku bertanya, ’Suara apa itu?’ Orang-orang menjawab, ‘Ada pengantin.’ Aku
pun duduk untuk mendengar, lantas Allah menutup kedua telingaku
sehingga aku tertidur lelap. Aku terbangun di pagi hari karena paparan sinar matahari. Aku pun bergegas
ke padang penggembalaan menemui temanku. Dia menanyakan apa yang kulakukan dan aku
menjawabnya.
Pada malam berikutnya aku mengatakan hal yang sama kepadanya dan kemudian pergi ke Makkah.
Namun, aku kembali tertidur seperti di malam sebelumnya. Setelah itu, aku tidak pernah mendambakan
suatu keburukan lagi.”

Anda mungkin juga menyukai