Anda di halaman 1dari 14

Nama

Nama beliau -menurut pendapat yang shahih- adalah Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Amir bin
‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taiym bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay Al Qurasyi At Taimi.

Kun-yah
Beliau memiliki kun-yah: Abu Bakar

Laqb (Julukan)
Beliau dijuluki dengan ‘Atiq (‫ )عتيق‬dan Ash Shiddiq (‫)الصدِّيق‬.
Sebagian ulama berpendapat bahwa alasan beliau dijuluki ‘Atiq karena beliau tampan.
Sebagian mengatakan karena beliau berwajah cerah. Pendapat lain mengatakan karena beliau
selalu terdepan dalam kebaikan. Sebagian juga mengatakan bahwa ibu beliau awalnya tidak
kunjung hamil, ketika ia hamil maka ibunya berdoa,
‫ فهبه لي‬، ‫اللهم إن هذا عتيقك من الموت‬
“Ya Allah, jika anak ini engkau bebaskan dari maut, maka hadiahkanlah kepadaku”
Dan ada beberapa pendapat lain.

Sedangkan julukan Ash Shiddiq didapatkan karena beliau membenarkan kabar dari


Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dengan kepercayaan yang sangat tinggi. Sebagaimana
ketika pagi hari setelah malam Isra Mi’raj, orang-orang kafir berkata kepadanya: ‘Teman
kamu itu (Muhammad) mengaku-ngaku telah pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam’. Beliau
menjawab:
 ‫إن كان قال فقد صدق‬
“Jika ia berkata demikian, maka itu benar”
Allah Ta’ala pun menyebut beliau sebagai Ash Shiddiq:

َ‫ق بِ ِه ُأوْ لَِئكَ هُ ُم ْال ُمتَّقُون‬


َ ‫ص َّد‬ ِّ ‫َوالَّ ِذي َجاء بِال‬
ِ ‫ص ْد‬
َ ‫ق َو‬
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang membenarkannya, mereka
itulah orang-orang yang bertakwa” (QS. Az Zumar: 33)
Tafsiran para ulama tentang ayat ini, yang dimaksud ‘orang yang datang membawa
kebenaran’ (‫ق‬ ِ ‫ ْد‬bb‫الص‬
ِّ ِ‫ اء ب‬bb‫)ج‬
َ adalah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dan yang
dimaksud ‘orang yang membenarkannya’ (‫ق بِ ِه‬ َ ‫ص َّد‬
َ ) adalah Abu Bakar Radhiallahu’anhu.
Beliau juga dijuluki Ash Shiddiq karena beliau adalah lelaki pertama yang membenarkan dan
beriman kepada Nabi Muhammad  Shallallahu’alaihi Wasallam. Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam telah menamai beliau dengan Ash Shiddiq sebagaimana diriwayatkan dalam
Shahih Bukhari:
: ‫ال‬bb‫ف بهم فق‬bb‫ فرج‬، ‫ان‬bb‫ر وعثم‬bb‫ر وعم‬bb‫و بك‬bb‫داً وأب‬bb‫عن أنس بن مالك رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه وسلم صعد ُأح‬
‫ فإنما عليك نبي وصديق وشهيدان‬، ‫اثبت ُأحد‬
“Dari Anas bin Malik Radhiallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menaiki
gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan ‘Utsman. Gunung Uhud pun berguncang. Nabi
lalu bersabda: ‘Diamlah Uhud, di atasmu ada Nabi, Ash Shiddiq (yaitu Abu Bakr) dan dua
orang Syuhada’ (‘Umar dan ‘Utsman)”

Kelahiran
Beliau dilahirkan 2 tahun 6 bulan setelah tahun gajah.

Ciri Fisik
Beliau berkulit putih, bertubuh kurus, berambut lebat, tampak kurus wajahnya, dahinya
muncul, dan ia sering memakai hinaa dan katm.
Jasa-jasa
 Jasanya yang paling besar adalah masuknya ia ke dalam Islam paling pertama.
 Hijrahnya beliau bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
 Ketegaran beliau ketika hari wafatnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
 Sebelum terjadi hijrah, beliau telah membebaskan 70 orang yang disiksa orang kafir
karena alasan bertauhid kepada Allah. Di antara mereka adalah Bilal bin Rabbaah, ‘Amir
bin Fahirah, Zunairah, Al Hindiyyah dan anaknya, budaknya Bani Mu’ammal, Ummu
‘Ubais
 Salah satu jasanya yang terbesar ialah ketika menjadi khalifah beliau memerangi orang-
orang murtad
Abu Bakar adalah lelaki yang lemah lembut, namun dalam hal memerangi orang yang
murtad, beliau memiliki pendirian yang kokoh. Bahkan lebih tegas dan keras daripada Umar
bin Khattab yang terkenal akan keras dan tegasnya beliau dalam pembelaan terhadap Allah.
Begitu tegas dan kerasnya sikap beliau sampai-sampai para ulama berkata:

‫ وبأحمد يوم الفتنة‬، ‫نصر هللا اإلسالم بأبي بكر يوم الر ّدة‬
“Allah menolong Islam melalui Abu Bakar di hari ketika banyak orang murtad, dan melalui
Ahmad (bin Hambal) di hari ketika terjadi fitnah (khalqul Qur’an)”
Abu Bakar pun memerangi orang-orang yang murtad dan orang-orang yang enggan
membayar zakat ketika itu

 Musailamah Al Kadzab dibunuh di masa pemerintahan beliau


 Beliau mengerahkan pasukan untuk menaklukan Syam, sebagaimana keinginan
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Dan akhirnya Syam pun di taklukan, demikian
juga Iraq.
 Di masa pemerintahan beliau, Al Qur’an dikumpulkan. Beliau memerintahkan Zaid bin
Tsabit untuk mengumpulkannya.
 Abu Bakar adalah orang yang bijaksana. Ketika ia tidak ridha dengan dilepaskannya
Khalid bin Walid, ia berkata:
‫وهللا ال أشيم سيفا سله هللا على عدوه حتى يكون هللا هو يشيمه‬
“Demi Allah, aku tidak akan menghunus pedang yang Allah tujukan kepada musuhnya
sampai Allah yang menghunusnya” (HR. Ahmad dan lainnya)
Ketika masa pemerintahan beliau, terjadi peperangan. Beliau pun bertekad untuk pergi
sendiri memimpin perang, namun Ali bin Abi Thalib memegang tali kekangnya dan berkata:
‘Mau kemana engkau wahai khalifah? Akan kukatakan kepadamu perkataan
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika perang Uhud:
‫ فو هللا لئن فُجعنا بك ال يكون لإلسالم نظام أبدا‬، b‫ وارجع إلى المدينة‬. ‫ِشـ ْم سيفك وال تفجعنا بنفسك‬
‘Simpanlah pedangmu dan janganlah bersedih atas keadaan kami. Kembalilah ke Madinah.
Demi Allah, jika keadaan kami membuatmu sedih Islam tidak akan tegak selamanya‘. Lalu
Abu Bakar Radhiallahu’anhu pun kembali dan mengutus pasukan.

Keutamaan
Tidak ada lelaki yang memiliki keutaman sebanyak keutamaan Abu Bakar Radhiallahu’anhu

1. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah manusia terbaik setelah Nabi


Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dari golongan umat beliau
Ibnu ‘Umar Radhiallahu’anhu berkata:
‫ي‬bb‫ان رض‬bb‫ان بن عف‬bb‫ ثم عثم‬، ‫ ثم عمر بن الخطاب‬، ‫ فنخيّر أبا بكر‬، ‫كنا نخيّر بين الناس في زمن النبي صلى هللا عليه وسلم‬
‫هللا عنهم‬
“Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Kami pun
memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu ‘Utsman bin Affan
Radhiallahu’anhu” (HR. Bukhari)

Beliau juga orang yang paling pertama beriman kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi


Wasallam, menemani Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan membenarkan
perkataannya. Hal ini terus berlanjut selama Rasulullah tinggal di Mekkah, walaupun banyak
gangguan yang datang. Abu Bakar juga menemani Rasulullah ketika hijrah.

2. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang menemani Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi Wasallam di gua ketika dikejar kaum Quraisy

Allah Ta’ala berfirman,
‫احبِ ِه الَ تَحْ زَ ْن ِإ َّن هّللا َ َم َعنَا‬
ِ ‫ص‬َ ِ‫َار ِإ ْذ يَقُو ُل ل‬
ِ ‫ثَانِ َي ْاثنَ ْي ِن ِإ ْذ هُ َما فِي ْالغ‬
“Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata
kepada temannya: “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita”” (QS. At
Taubah: 40)
As Suhaili berkata: “Perhatikanlah baik-baik di sini Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam  berkata ‘janganlah kamu bersedih’ namun tidak berkata ‘janganlah kamu takut’
karena ketika itu rasa sedih Abu Bakar terhadap keselamatan Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam sangat mendalam sampai-sampai rasa takutnya terkalahkan”.
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari hadits Anas bin Malik Radhiallahu’anhu, Abu
Bakar berkata kepadanya:
‫رنا تحت‬bb‫ه أبص‬bb‫ر إلى قدمي‬bb‫دهم نظ‬bb‫و أن أح‬bb‫ول هللا ل‬bb‫ يا رس‬: ‫نظرت إلى أقدام المشركين على رؤوسنا ونحن في الغار فقلت‬
‫ يا أبا بكر ما ظنك باثنين هللا ثالثهما‬: ‫ فقال‬. ‫قدميه‬
“Ketika berada di dalam gua, aku melihat kaki orang-orang musyrik berada dekat dengan
kepala kami. Aku pun berkata kepada Rasulullah: ‘Wahai Rasulullah, kalau di antara
mereka ada yang melihat kakinya, mereka akan melihat kita di bawah kaki mereka’.
Rasulullah berkata: ‘Wahai Abu Bakar, engkau tidak tahu bahwa bersama kita berdua yang
ketiga adalah Allah’”
Ketika hendak memasuki gua pun, Abu Bakar masuk terlebih dahulu untuk memastikan tidak
ada hal yang dapat membahayakan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Juga ketika dalam
perjalanan hijrah, Abu Bakar terkadang berjalan di depan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam,
terkadang di belakangnya, terkadang di kanannya, terkadang di kirinya.
3. Ketika kaum muslimin hendak berhijrah, Abu Bakar Ash Shiddiq menyumbangkan
seluruh hartanya.  (Dalilnya disebutkan pada poin 8, pent.)

4. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama

Dan kita diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk


meneladani khulafa ar rasyidin, sebagaimana sabda beliau:
‫عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي عضوا عليها بالنواجذ‬
“Hendaknya kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah khulafa ar rasyidin
setelahku. Gigitlah dengan gigi geraham kalian” (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan lainnya.
Hadits ini shahih dengan seluruh jalannya)

5. Abu Bakar Ash Shiddiq dipilih sebagai khalifah berdasarkan nash


Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sakit keras, beliau memerintahkan Abu Bakar
untuk menjadi imam shalat berjama’ah.
Oleh karena itu Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu berkata:
‫أفال نرضى لدنيانا من رضيه رسول هللا صلى هللا عليه وسلم لديننا‬
“Apakah kalian tidak ridha kepada Abu Bakar dalam masalah dunia, padahal Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam telah ridha kepadanya dalam masalah agama?”

6. Umat Muhammad diperintahkan untuk meneladani Abu Bakar Ash Shiddiq

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
‫اقتدوا باللذين من بعدي أبي بكر وعمر‬
“Ikutilah jalan orang-orang sepeninggalku yaitu Abu Bakar dan Umar” (HR. Ahmad,
Tirmidzi, Ibnu Maajah, hadits ini shahih)

7. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah salah seorang mufti di masa Nabi Muhammad

Oleh karena itu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menugasi beliau sebagai Amirul Hajj pada
haji sebelum haji Wada’. Diriwayatkan Al Bukhari dan Muslim dari Abu
Hurairah Radhiallahu’anhu:
‫ون في‬b‫ط يؤذن‬b‫وداع في ره‬b‫ة ال‬b‫ل حج‬b‫لم قب‬b‫ه وس‬b‫بعثني أبو بكر الصديق في الحجة التي أمره عليها رسول هللا صلى هللا علي‬
‫ وال يطوف بالبيت عريان‬، ‫ ال يحج بعد العام مشرك‬: ‫الناس يوم النحر‬
“Abu Bakar Ash Shiddiq mengutusku untuk dalam sebuah ibadah haji yang terjadi sebelum
haji Wada’, dimana beliau ditugaskan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk
menjadi Amirul Hajj. Ia mengutusku untuk mengumumkan kepada sekelompok orang di hari
raya idul adha bahwa tidak boleh berhaji setelah tahunnya orang musyrik dan tidak boleh
ber-thawaf di ka’bah dengan telanjang”
Abu Bakar juga sebagai pemegang bendera Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika perang
Tabuk.
8. Abu Bakar Ash Shiddiq menginfaqkan seluruh hartanya ketika
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan sedekah

Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu yang artinya


“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan kami untuk bersedekah, maka kami
pun melaksanakannya. Umar berkata: ‘Semoga hari ini aku bisa mengalahkan Abu Bakar’.
Aku pun membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bertanya: ‘Wahai Umar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’. Kujawab:
‘Semisal dengan ini’. Lalu Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bertanya: ‘Wahai Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk
keluargamu?’. Abu Bakar menjawab: ‘Ku tinggalkan bagi mereka, Allah dan Rasul-Nya’.
Umar berkata: ‘Demi Allah, aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya’” (HR.
Tirmidzi)

9. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang paling dicintai Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam

‘Amr bin Al Ash Radhiallahu’anhu bertanya kepada Nabi Shallallahu’alahi Wasallam:


‫ أبوها‬: ‫ من الرجال ؟ قال‬: ‫ قلت‬: ‫ قال‬. ‫ عائشة‬: ‫أي الناس أحب إليك ؟ قال‬
“Siapa orang yang kau cintai?. Rasulullah menjawab: ‘Aisyah’. Aku bertanya lagi: ‘Kalau
laki-laki?’. Beliau menjawab: ‘Ayahnya Aisyah’ (yaitu Abu Bakar)” (HR. Muslim)

10. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalil bagi Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi


Wasallam

Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Sa’id Al


Khudri Radhiallahu’anhu, yang artinya :
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkhutbah kepada manusia, beliau berkata:
‘Sesungguhnya Allah Ta’ala memilih hamba di antara dunia dan apa yang ada di dalamnya.
Namun hamba tersebut hanya dapat memilih apa yang Allah tentukan’. Lalu Abu Bakar
menangis. Kami pun heran dengan tangisan beliau itu, hanya karena Rasulullah
mengabarkan tentang hamba pilihan. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lah
orangnya, dan Abu Bakar lebih paham dari kami. Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya orang yang sangat besar jasanya padaku dalam
kedekatan dan kerelaan mengeluarkan harta, ialah Abu Bakar. Andai saja aku diperbolehkan
mengangkat seorang kekasihku selain Rabbku pastilah aku akan memilih Abu Bakar, namun
cukuplah persaudaraan se-Islam dan kecintaan karenanya. Maka jangan ditinggalkan pintu
kecil di masjid selain pintu Abu Bakar saja’”

11. Allah Ta’ala mensucikan Abu Bakar Ash Shiddiq

Allah Ta’ala berfirman:
َ‫وْ ف‬b‫ ِه َربِّ ِه اَأل ْعلَى * َولَ َس‬bْ‫اء َوج‬bb‫ زَى * ِإال ا ْبتِ َغ‬bْ‫ ٍة تُج‬b‫ َدهُ ِمن نِّ ْع َم‬b‫ ٍد ِعن‬b‫ا َأل َح‬bb‫ َز َّكى * َو َم‬bَ‫هُ يَت‬bَ‫َو َسيُ َجنَّبُهَا اَأل ْتقَى * الَّ ِذي يُْؤ تِي َمال‬
‫ضى‬َ ْ‫يَر‬
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, Yang menafkahkan
hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, Padahal tidak ada seorang pun
memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, Tetapi (dia memberikan itu
semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-
benar mendapat kepuasan” (QS. Al Lail: 17-21)
Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar Ash Shiddiq. Selain itu beliau juga termasuk as
sabiquunal awwalun,
12. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memberi tazkiyah kepada Abu Bakar

Ketika Abu Bakar bertanya kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:


‫ال‬b‫ه فق‬b‫ك من‬b‫د ذل‬b‫ترخي إال أن أتعاه‬bb‫وبي يس‬b‫قي ث‬b‫د ش‬bb‫ إن أح‬: ‫ر‬b‫ قال أبو بك‬. ‫من ج ّر ثوبه خيالء لم ينظر هللا إليه يوم القيامة‬
‫ إنك لست تصنع ذلك خيالء‬: ‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
“Barangsiapa yang membiarkan kainnya terjulur karena sombong, tidak akan dilihat oleh
Allah pada hari kiamat. Abu Bakar berkata: ‘Sesungguhnya salah satu sisi sarungku melorot
kecuali jika aku ikat dengan baik. Rasulullah lalu berkata: ‘Engkau tidak melakukannya
karena sombong”” (HR. Bukhari dalam Fadhail Abu Bakar Radhiallahu’anhu)

13. Abu Bakar Ash Shiddiq didoakan oleh Nabi untuk memasuki semua pintu surga

14. Abu Bakar Ash Shiddiq melakukan banyak perbuatan agung dalam sehari

Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi


Wasallam bersabda:
: ‫ي هللا‬bb‫ فمن تبع منكم اليوم جنازة ؟ قال أبو بكر رض‬: ‫ قال‬. ‫ أنا‬: ‫من أصبح منكم اليوم صائما ؟ قال أبو بكر رضي هللا عنه‬
‫ال‬b‫ا ؟ ق‬b‫وم مريض‬bb‫اد منكم الي‬b‫ فمن ع‬: ‫ قال‬. ‫ أنا‬: ‫ فمن أطعم منكم اليوم مسكينا ؟ قال أبو بكر رضي هللا عنه‬: ‫ قال‬. ‫ أنا‬: ‫عنه‬
‫ ما اجتمعن في امرىء إال دخل الجنة‬: ‫ فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬. ‫ أنا‬: ‫أبو بكر رضي هللا عنه‬
“Siapa yang hari ini berpuasa? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”
“Siapa yang hari ini ikut mengantar jenazah? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”
“Siapa yang hari ini memberi makan orang miskin? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”
“Siapa yang hari ini menjenguk orang sakit? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bersabda: ‘Tidaklah semua ini dilakukan oleh
seseorang kecuali dia akan masuk surga’”

15. Orang musyrik mensifati Abu Bakar Ash Shiddiq sebagaimana Khadijah mensifati
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam

Mereka berkata tentang Abu Bakar:

ِّ ‫ب ْال َح‬
‫ق‬ َّ ‫َّح َم َويَحْ ِم ُل ْال َك َّل َويَ ْق ِري ال‬
ِ ‫ض ْيفَ َوي ُِعينُ َعلَى ن ََواِئ‬ ِ َ‫َأتُ ْخ ِرجُونَ َر ُجاًل يُ ْك ِسبُ ْال َم ْعدُو َم َوي‬
ِ ‫ص ُل الر‬
“Apakah kalian mengusir orang yang suka bekerja untuk mereka yang tidak berpunya,
menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu
menolong di jalan kebenaran?” (HR. Bukhari)

16. Ali Radhiallahu’anhu mengenal keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq

Muhammad bin Al Hanafiyyah berkata, aku bertanya kepada ayahku, yaitu Ali bin Abi
Thalib:

‫ وخشيت أن يقول عثمان‬، ‫ ثم عمر‬: ‫ ثم من ؟ قال‬: ‫ قلت‬. ‫ أبو بكر‬: ‫أي الناس خير بعد رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ؟ قال‬
‫ ما أنا إال رجل من المسلمين‬: ‫ ثم أنت ؟ قال‬: ‫قلت‬
“Manusia mana yang terbaik sepeninggal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam? Ali
menjawab: Abu Bakar. Aku berkata: ‘Kemudian siapa lagi?’. Ali berkata: ‘Lalu Umar’. Aku
lalu khawatir yang selanjutnya adalah Utsman, maka aku berkata: ‘Selanjutnya engkau?’.
Ali berkata: ‘Aku ini hanyalah orang muslim biasa’” (HR. Bukhari)
Sikap Zuhud
Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu meninggal tanpa meninggalkan sepeserpun
dirham atau dinar. Diriwayatkan dari Al Hasan bin Ali Radhiallahu’anhu yang artinya :
“Ketika Al Hasan sedang bersama Abu Bakar Radhiallahu’anhu, Abu Bakar berkata, wahai
‘Aisyah tolong perhatikan unta perahan yang biasa kita ambil susunya, dan mangkuk besar
yang sering kita pakai untuk tempat penerangan, dan kain beludru yang biasa kita pakai.
Sesungguhnya kita mengambil manfaat dari itu semua saat aku mengurusi urusan kaum
muslimin. Jika aku mati, kembalikanlah semuanya kepada Umar. Maka ketika Abu Bakar
wafat, ‘Aisyah mengirim semua itu kepada Umar Radhiallahu’anhu. Umar pun berkata:
‘Semoga Allah meridhaimu wahai Abu Bakar, sungguh lelah orang yang datang setelahmu’”

Sikap Wara’
Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu adalah orang yang wara’ dan zuhud terhadap
dunia sampai-sampai ketika ia menjadi khalifah, ia pun tetap pergi bekerja mencari nafkah.
Umar bin Khattab pun Radhiallahu’anhu melarangnya dan menganjurkan ia untuk
mengambil upah dari baitul maal, menimbang betapa beratnya tugas seorang khalifah.
Dikisahkan pula dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, yang artinya :
“Abu Bakar Ash Shiddiq memiliki budak laki-laki yang senantiasa mengeluarkan kharraj
(setoran untuk majikan) padanya. Abu Bakar biasa makan dari kharraj itu. Pada suatu hari
ia datang dengan sesuatu, yang akhirnya Abu Bakar makan darinya. Tiba-tiba sang budak
berkata: ‘Apakah anda tahu dari mana makanan ini?’. Abu Bakar bertanya : ‘Dari mana?’
Ia menjawab : ‘Dulu pada masa jahiliyah aku pernah menjadi dukun yang menyembuhkan
orang. Padahal bukannya aku pandai berdukun, namun aku hanya menipunya. Lalu si pasien
itu menemuiku dan memberi imbalan buatku. Nah, yang anda makan saat ini adalah hasil
dari upah itu. Akhirnya Abu Bakar memasukkan tangannya ke dalam mulutnya hingga
keluarlah semua yang ia makan” (HR. Bukhari)

Wafat beliau
Beliau wafat pada hari Senin di bulan Jumadil Awwal tahun 13 H ketika beliau berusia 63
tahun.

Semoga Allah meridhainya dan mengumpulkan kita bersamanya di surga kelak.


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kami semua,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
pelajaran PAI dengan tema Biografi Abu Bakar Ash. Shiddiq

Kami menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang tulus memberikan doa. Saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki

Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimbal pada mereka
yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Aamiin
Yaa Robbal Aalamiin.

Sungguminasa, 07 November 2022

Tertanda

Kelompok 1
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN, LATAR BELAKANG, TUJUAN
A. NAMA
B. JULUKAN
C. KELAHIRAN
D. CIRI FISIK
BAB II PEMBAHASAN
A. JASA – JASA
B. KEUTAMAAN
C. SIKAP ZUHUD
D. SIKAP WARA
E. WAFAT BELIAU
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Alhamdulillah puji syukur senantiasa kami memanjatkan kepada Allah Ta’ala, yang telah

memberikan segala macam nikmat sehingga kita senatiasa dilancarkan dan di mudahkan

untuk melaksanakan segala bentuk ketaatan kepada-Nya.

Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah sahabat yang penting sekaligus khalifah pertama. Abu Bakar

Radhiyalkhu Anhu Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

II. TUJUAN

Tujuan makalah adalah

1. Menyelesaikan tugas dari ustadzah

2. Mengetahui lebih banyak tentang kisah dari sahabat yang mulia Abu Bakar Ash-

Shiddiq

3. Mengambil teladan dan ibrah dari kisah sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq
KESIMPULAN

Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiallahu Anhu adalah seorang sahabat yang sangat mulia.
Kesetiaan beliau kepada Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam tidak diragukan lagi. Beliau
adalah salah satu sahabat yang dijanjikan Allah masuk syurga.

Saran :

Semoga kita semua dapat mencontoh keteladanan dari sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq dan
bias berjumpa dengan Rasullullah Shallahu Alaihi Wassallam di Surga Kelak. Allahumma
Aamiin
DAFTAR PUSTAKA

Artikel Muslim.or id
Tugas PAI

BIOGRAFI DAN KISAH TELADAN ABU BAKAR


ASH SHIDDIQ Radhiallahu Anhu

Di susun oleh:

Ketua : Khonsa Al Hafidzoh

Anggota : 1. Adibah Aida Ramadhani

2. Aisyah Asshobiroh Rachmat

3. Aliyah Sachi Nurdin

4. Zahiratun Nakhwah Rizal


SDIT Wahdah Islamiyah Gowa

Kls VI ³

Anda mungkin juga menyukai