Anda di halaman 1dari 22

STUDY RKAB

LEMBAR PENGESAHAN
Nomor : ___________________________________

Pengesahan Studi RKAB


Tambang Bahan Galian Sirtu A.n Slamet
di Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi

Surabaya,
Kepala Dinas ESDM Propinsi Jawa Timur

______________________________
NIP.

1
STUDY RKAB

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Didalam UU 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara ditetapkan
suatu keharusan bagi setiap pengusaha tambang untuk melakukan tahapan-tahapan
kegiatan tambang Penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) ini
adalah merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk memberikan gambaran kepada
Pemerintah tentang rencana kerja dan rencana pembiayaan dari kegiatan penambangan
yang akan dilakukan oleh perusahaan. Didalam uraian berikut akan digambarkan
mengenai profil perusahaan dan perencanaan kegiatan dan biaya yang akan dilakukan oleh
penambang a.n. Slamet didalam kegiatan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) – Operasi
Produksi di Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh kabupaten Banyuwangi Provinsi
Jawa Timur

1.2. DATA PENGUSAHA


1. Nama Perusahaan : A.n Slamet
2. Alamat Kegiatan : Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten
Provinsi Banyuwangi Jawa Timur
3. Jenis Kegiatan : Penambangan Sirtu
4. Penanggungjawab Kegiatan : A.n Slamet

1.3 LETAK LOKASI PENAMBANGAN

Letak lokasi penambangan sesuai dengan lampiran peta Rencana Wilayah Ijin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi yang diajukan oleh an. Slamet di Desa Singolatren
Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Adapun peta lokasi
terlampir.

1.4 AKSEBILITAS ( KESAMPAIAN PADA LOKASI )

Lokasi dapat dicapai dengan rute jalur sebagai berikut:


 Dari Malang–Banyuwangi : melalui jalan arteri Malang–Banyuwani - kecamatan
Singojuruh dengan kondisi jalan baik.
 Singojuruh – lokasi tambang (masuk ke desa singolatren), jalan dalam kondisi baik.

2
STUDY RKAB

1.5 POTENSI BAHAN GALIAN


Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian geologi secara umum (reconnaissaince)
diketahui bahwa pada lokasi di Desa Singolatren dan Singojuruh ini terdapat kandungan
bahan galian berupa sirtu. Sirtu ini sebagai produk dari endapan lahan oleh aktifitas gunung
berapi. Oleh sebab itu bahan galian yang dimaksud akan ditambang oleh a.n Slamet adalah
berupa sirtu. Luas lahan yang direncanakan untuk kegiatan penambangan ini adalah 12,32
Ha. Pada luasan tersebut terdapat potensi sirtu dengan penyebaran yang merata.

1.6 TUJUAN

Tujuan dari penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) ini
adalah untuk memberikan informasi kepada pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengenai
tahapan-tahapan kegiatan dan perkiraan/anggaran pembiayaan dari a.n Slamet untuk
kegiatan penambangan Trass tersebut.
Bagi pihak pengusaha, yaitu a.n Slamet, dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Biaya
(RKAB) ini akan menjadi acuan kerja beserta anggaran biaya yang akan menjadi dasar
bagi pelaksanaan kegiatan di lapangan, yang meliputi: kegiatan pra-penambangan,
kegiatan penambangan hingga pasca penambangan. Dengan demikian akan didapatkan
hasil kerja yang optimal sesuai dengan sasaran dan target yang telah ditentukan.

3
STUDY RKAB

BAB II
RENCANA KEGIATAN

2.1 TAHAPAN KEGIATAN


Kegiatan yang direncanakan akan dilakukan oleh A.N A.N Slamet untuk kegiatan
penambangan Trass di Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi
ini secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu
1. Tahap Eksplorasi
Yaitu penelitian potensi dan kelayakan pengusahaan penambangan Trass. Kegiatan
yang akan dilakukan didalam tahap ini adalah berupa
a. Penyelidikan umum
b. Studi Eksplorasi
c. Studi Kekayaan
d. Studi Lingkungan (UKL-UPL/AMDAL)
2. Tahap Operasi Produksi
Yaitu kegiatan penambangan bahan galian Trass.
3. Tahap Pasca Tambang
Didalam pasca tambang ini dilakukan kegiatan-kegiatan untuk menata lahan bekas
tambang, baik dengan cara reklamasi/revegetasi ataupun dimanfaatkan untuk penggunaan
lahan yang lain (misalnya :perumahan, industri, tempat rekreasi)
2.1.1 Tahap Persiapan
Pekerjaan yang dilakukan dalam Tahap Persiapan dalah sebagai berikut:
a. Pembuatan Rencana Kerja Eksplorasi
b. Perijinan Eksplorasi kepada instansi terkait
c. Pengurusan pembebasan lahan dan tanaman yang wilayahnya digunakan untuk
kegiatan eksplorasi dan akan ditingkatkan ke tahap eksplorasi produksi.
d. Persiapan peralatan survey dan bahan
e. Penyelidikan umum
Merupakan kegiatan orientasi medan/orientasi lapangan, dimaksudkan untuk
mengetahui secara garis besar kondisi lapangan dan kondisi geologi umum daerah
penelitian.
f. Pemetaan/Pengukuran Topografi detil

4
STUDY RKAB

Peta topografi ini menberikan informasi rinci mengenai kondisi eksisting dan
dipergunakan sebagai dasar bagi pemetaan/survey geologi detil, perhitungan volume
cadangan, desain tambang dan pembangunan infrastruktur pendukung tambang.
2.2.2 Tahap Penelitian
1. Studi Eksplorasi
Merupakan tahap penelitian eksplorasi, bertujuan untuk mengetahui secara rinci
kondisi daerah penelitian, meliputi kondisi geologi (sebaran litologi, struktur,
geomorfologi), geografi, kualitas bahan galian, ketebalan dan penyebaran bahan galian
Trass, pengambilan sampel/contoh Trass, dan dokumentasi kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan :
1.1. Pemetaan dan Penelitian Geologi Detil, yaitu melakukan pemetaan geologi
detildan tujuannya adalah untuk mengetahui secara pasti dan memetakan
penyebaran Trass baik secara lateral (horizontal) maupun vertical.
1.2. Survey lingkungan (komponen : sosial, ekonomi, masyarakat, kebudayaan dan
kesehatan masyarakat). Adalah kegiatan untuk mengetahui pola penggunaan lahan
pada lokasi rencana penambangan.
2. Studi Kelayakan
Analisa perhitungan cadangan terukur, kapasitas produksi tambang, umur ekonomi
tambang dan metode penambangan yang dapat digunakan.Analisa dukungan sarana-
prasarana, yaitu : modal transportasi, daya serap pasar (market), harga jual bentonit di
pasaran.
3. Studi Lingkungan
Mengidentifikasi dan menginventarisasi dampak-dampak yang akan ditimbulkan serta
komponen-komponen lingkungan yang akan terkena dampak oleh kegiatan
penambangan Trass ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengantisipasi dan
mengelola dampak-dampak negative dari kegiatan penambangan dapat diminimalisir
sendini mungkin. Kegiatan yang dilakukan pada Studi Lingkungan ini adalah :
a. Inventarisasi komponen geofisik, biologis, social ekonomi & kesehatan
masyarakat.
b. Merumuskan dampak-dampak penting yang terjadi karena kegiatan
penambangan.
c. Analisa komponen lingkungan untuk merencanakan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.

5
STUDY RKAB

2.2.3 Tahap Analisa Data


1. Jenis, Sebaran dan Kualitas Trass
2. Perhitungan Jumlah Cadangan Trass
3. Analisa Metode penambangan yang seesuai
4. Analisa ligkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan
Pengembangan Masyarakat
5. Analisa Kelayakan Ekonomi
2.2.4 Tahap Penyusunan Dokumen Eksplorasi
Dokumen Eksplorasi yang dihasilkan adalah berupa :
1. Dokumen Penyelidikan Umum dan Eksplorasi
2. Dokumen Studi Kelayakan
3. Dokumen Lingkungan (UKL-UPL atau AMDAL)

2.3 TAHAPAN OPERASI PRODUKSI


Kegiatan penambangan (Operasi Produksi) Trass di Desa Singolatren
Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi ini dapat dikelompokkan menjadi 2
(dua) proses utama, yaitu:
1. Pengambilan bahan baku utama (raw materials)/penambangan Trass
2. Pengankutan dan distribusi Trass
Hal lain yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang kelancaran
kegiatan penambangan, antara lain adalah
1. Kegiatan Administrasi, Pengurusan Ijin Operasi Produksi
2. Klarifikasi/kejelasan status lahan (sewa, pinjam pakai, beli)
3. Pengadaan Fasilitas Kesehatan dan Keselamatan Penambangan (K3), dan
4. Kontribusi terhadap masyarakat (Pengembangan Masyarakat/Community
Development).
2.4 PERALATAN TAMBANG
- Excavator 320D, sebagai breaker, penggali dan alat pembagi muatan.
- Bulldozer, merek Cat dengan type D 85 – E. Fungsi utamanya adalah untuk operasi
pengupasan lapisan tanah tertutup (striping overburden), perataan kembali dan untuk
membantu perintisan pembukaan jalan tambang.
- Dump Truck, merek Mitsubishi. Peralatan tersebut berfungsi sebagai pengangkut

6
STUDY RKAB

Dua buah backhoe, yang merupakan alat penggali dengan sistem penggali tarik (pull
shovel)

Jenis / Tipe Jumlah Unit

Excavator 320D 2

Bulldozer 1

Dump Truck 5

Backhoe 2

2.5 SARANA PENUNJANG


Sarana penunjang merupakan modal tetap berwujud, diperlukan untuk menunjang
berbagai kegiatan di lapangan pada operasi penambangan. Sarana penunjang yang
dimaksud adalah :
a. Base Camp, berupa perumahan semi permanent, untuk staf karyawan di lapangan
serta perlengkapannya.
b. Perkantoran di sekitar areal penambangan yang berfungsi sebagai tempat
melakukan kegiatan- kegiatan administrasi, penyusunan laporan atau data-data,
tempat pertemuan staf dan menerima tamu-tamu di lapangan.
c. Bengkel dan gudang, berfungsi untuk tempat perawatan atau perbaikan alat-alat
berat serta kendaraan-kendaraan dan alat perlengkapan lainnya, juga berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan/alat-alat yang diperlukan di lapangan.
d. Kendaraan lapangan berupa, 1 unit mobil
e. Generator mesin listrik dengan daya 500 kVA yang akan digunakan untuk
penerangan perumahan (base camp) dan perkantoran, juga untuk menunjang
perbengkelan seperti pengelasan dan penambangan serta pengolahan.
f. Jalan tambang, digunakan untuk menghubungkan front penambangan ke tempat
penampungan (stock pile)
g. Akses pelabuhan dan jalan, digunakan untuk jalur transport pengangkutan
h. Alat komunikasi, digunakan untuk memperlancar hubungan komunikasi di
lapangan antara lokasi yang satu dengan lokasi lainnya yang letaknya cukup
berjauhan dengan kantor pusat.

7
STUDY RKAB

i. Alat keselamatan kerja dan alat gali sederhana, termasuk di dalam hal ini seperti
pemadam kebakaran, helm, sepatu boots, peralatan PPPK, cangkul, sekop dan
linggis.
j. Pompa air, digunakan untuk pencucian kebutuhan air untuk base camp dan
perkantoran.
k. Area parkir, area ini digunakan untuk parkir beberapa alat berat dan truck apabila
dalam kondisi istirahat.
l. Pos keamanan yang diletakkan di gerbang masuk area pertambangan
2.6 PENGANGKUTAN TRASS MENUJU LOKASI PROYEK / PEMBELI
Pengangkutan Trass menuju lokasi proyek/pembeli dilakukan dengan menggunakan
sarana pengangkut berupa dumptruck dengan kapasitas besar (+ 10 m3 s.d. 20 m3).
Adapun bentuk kegiatan terkait dengan penunjang kegiatan penambangan bentonit
antara laindijelaskan pada bagan berikut:
Bahan Galian

Penyelidikan Geologi
Diketahui: jenis mineral/bantuan, pelamparan horizontal, struktur geologi,
stratigrafi, lingkungan pengendapan (genesa dan proses pembentukan bahan
galian)

Potensi Bahan Galian WIUP Eksplorasi

Penyelidikan Umum
Diketahui: variasi jenis mineral/bantuan, batas pelmparan horizontal struktur
geologi, stratigafi, rona awal dan kondisi lingkungan
Sumberdaya

Studi Eksplorasi
Diketahui penyebaran horizontal dan vertical, dimensi bahan galian kualitas
bahan galian

8
STUDY RKAB

Studi Kelayakan

Diketahui luasan yang layak tambang dan wilayah pecandangan.Volume terukur,


analisa umum tambang, analisa ekonomi tambang. Rekomendasi luas WIUP, lama
ijin tambang, metode penambangan
Studi Kelayakan

WIUP Operasi Produksi


Perpanjangan

Evaluasi teknis, ekonomis dan lingkungan: diketahui dimensi yang layak dan ekonomis untuk
ditambang

Studi UKL-UPL Cadangan

2.7.PEREKRUTAN TENAGA KERJA


Terkait dengan administrasi dan perijinan tambang, maka pihak perusahaan, yaitu a.n
Slamet sudah harus mempersiapkan dan merekrut tenaga kerja (baik tenaga kerja
perusahaan maupun tenaga kerja lokal).
Setelah tahapan Eksplorasi dilakukan dan dari hasil eksplorasi tersebut dinyatakan
layak untuk penambangan Trass, maka perusahaan harus segera mengurus peningkatan
ijin menjadi Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi.
Berikut adalah spesifikasi jabatan dan tugas yang diperlukan dalam kegiatan
operasional penambangan :
Pendidikan/
No Jabatan Jumlah
Keahlian
I Manajemen
 Direksi Perusahaan Manajemen 1
 Manajer Perusahaan Manajemen 1
 Direksi Tambang Manajemen 1
 Manajer Proyek S1 1

9
STUDY RKAB

 Supervisor S1 1
 Kepala Teknik Sarjana 1
Tambang pertambangan
II Eksplorasi/ Produksi
 Tenaga Ahli Geologi Sarjana Geologi 1
 Foremen Tambang STM 1
pembangunan
III Community development (Humas)
 Humas 1
IV Operator dan Maintenance
 Operator loading Capten 4
(excavator)
 Helper SMA 4
V Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) / HSE
 HSE Superintendent S1 1
VI Administrasi dan Keuangan
 Admin dan keuangan D3 1
 Security 3
 Bagian Umum dan SMA 1
Drivers
Jumlah 23 orang

2.8 KEGIATAN PEMBEBASAN LAHAN


Pembebasan sudah harus dimulai selama Tahap Eksplorasi dilakukan, sehingga pada
saat permohonan peningkatan ijin menjadi Operasi Produksi dikabulkan maka kegiatan
penambangan sudah dapat dilakukan tanpa harus terkendala oleh masalah lahan.
2.9 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Selama kegiatan penambangan dilakukan maka perusahaan harus memperhatikan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, baik itu dalam lingkungan tambang ataupun didalam
luar tambang (misal: K3 saat pengangkutan dan distribusi Trass).
Pada lingkungan tambang perlu diadakan perlengkapan-perlengkapan keselamatan
kerja (rambu-rambu lalulintas dan earplug, peralatan P3K, pemadam kebakaran,
dll).Selain itu juga diberikan pengetahuan safety kepada pekerja.

10
STUDY RKAB

BAB III
RENCANA KERJA

3.1 RENCANA KEGIATAN


Terkait dengan penambangan dan pemanfaatan bahan galian berupa Trass yang ada di
Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi maka a.n Slamet
merencanakan tahapan-tahapan kegiatan, yaitu berupa Kegiatan Eksplorasi untuk
mengetahui jumlah cadangan bentonit yang ada pada wilayah tersebut dan tahap
selanjutnya adalah mempersiapkan untuk Kegiatan Operasi Produksi.
Kegiatan-kegiatan tersebut adalah meliputi :
1. Kegiatan Eksplorasi
1.1. Penyelidikan Umum
1.2. Studi Eksplorasi
Kegiatan : pembuatan peta topografi detil, pemetaan geologi.
Analisa : jumlah cadangan Trass, metode penambangan, daerah prospek
penambangan Trass, arahan front penambangan.
1.3. Studi Kelayakan
1.4. Kelayakan cadangan, kapasitas produksi, umur tambang, kelayakan harga jual pasar,
dukungan infrastruktur (modal dan sarana transportasi, fasilitas pengangkutan, dll).
1.5. Studi Lingkungan (IKL-UPL)
(uraian mengenai pekerjaan yang dilakukan pada masing-masing tahapan kegiatan
eksplorasi sudah secara cukup jelas diuraikan pada Bab-2)
2. Kegiatan Operasi Produksi
2.1. Persiapan
2.2. Operasional Tambang
2.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2.4. Pengangkutan dan distribusi Trass
3. Kegiatan Pasca Tambang

3.2 RENCANA KEGIATAN OPERASI PRODUKSI


1. Persiapan
a. Pembebasan Lahan
Pembebasan lahan hanya dilakukan pada lahan yang akan terkena kegiatan, yaitu
meliputi daerah bukaan tamabang (front tambang), tempat penimbunan tanah

11
STUDY RKAB

penutup, dan lokasi untuk pembangunan sarana penunjang (jalan tambang, kantor,
bengkel.
b. Penerimaan Tenaga Kerja
Penerimaan tenaga kerja disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan kualifikasinya,
diupayakan untuk memaksimalkan penyerapan tenaga local yang ada.
c. Membuat rencana/desain tambang
 menentukan lokasi penambangan.
 menentukan lokasi penimbunan tanah penutup.
 melakukan evaluasi dampak lingkungan yang akan terjadi.
 menyusun jadwal produksi penambangan bentonit.
 merencanakan pembangunan infrastruktur
 membuat analisa biaya dan evaluasi ekonomi tambang
 merencanakan penutupan/reklamasi tambang
d. Mobilisasi peralatan
Mobilisasi peralatan dapat dilakukan melalui jalan darat dan akan dikoordinasikan
dengan pihak dan dinas terkait mengenai tata cara pelaksanaannya.
e. Pembangunan sarana dan prasarana
Pembangunan sarana jalan angkutan utama, jalan tambang, jalan penghubung, kantor
dan mess karyawan, bengkel, gudang, dll.
2. Operasional Tambang
a. Pembersihan lahan
Pembersihan lahan (land clearing) dilakukan dengan menebang pohon-pohonan dan
semak belukar yang berada diatas cadangan Trass atau pada lokasi yang akan
dibangun sarana prasarana. Pembersihan lahan dilakukan dengan memakai bulldozer,
chainshaw dan akan disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Pengupasan dan penimbunan tanah penutup
i. Pengupasan dan penimbunan tanah pucuk (soil)
Tanah pucuk (hamus/soil) dikupas menggunakan bulldozer kemudin
dikumpulkan dan diangkut ketempat penimbunan yang aman dan tidak jauh dari
lokasi penambangan. Timbunan tanah pucuk ini akan dipakai kembali pada
tahapan pasca penambangan.
ii. Pengupasan dan penimbunan tanah penutup (overburden).

12
STUDY RKAB

Pengupasan tanah penutup (ovenburden) dilakukan memakai bulldoer dan


excavator, kemudian diangkut menggunakan dumptruck ketempat khusus
penimbunan (disposal/dumping area) di lokasi yang tertentu.Pada tahap
selanjutnya tanah penutup ditimbunkan kembali ketempat bekas tambang (back
filling) sesuai dengan kemajuan/pogress penambangan.Bentuk timbunan dibuat
teras berjenjang dengan mempertimbangkan aspek kestabilan lereng serta
disesuaikan dengn kondisi topografi sekitarnya.
c. Penambangan dan pengangkutan Trass.
Penambangan Trass dilakukan dengan metode tambang terbuka (open pit minning)
yaitu dengan menggali Trass sesuai dengan desain tambang dan batas-batas
penambangan (pit limit).
Penambangan dibuat dengan sistem berjenjang dimana tinggi jenjang, kemiringan
jenjang (slope) dan lebar jenjang disesuaikan dengan aspek kemantapan dan
kestabilan lereng. Trass yang telah terbuka digali menggunakan excavator dan
selanjutnya diangkut memakai dumptruck dan didistribusikan disekitar wilayah,
Kabupaten Banyuwangi, Kota Surabaya dan lain lain..
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam pelaksanna K3 a.n Slamet akan menerapkan beberapa program latihan dasar
Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) serta menyiapkan peralatan penunjang untuk hal
tersebut.
Adapun materi pelatihan dasar K3 meliputi:
a. Pengetahuan tentang P3K dan sanitasi.
b. Pengetahuan survival dan komunikasi radio
c. Manajemen rescue dan evakuasi
d. Pengetahuan bahaya kebakaran hutan dan penanggulangannya
Sedangkan peralatan penunjang program K3 tersebut meliputi:
a. Peralatan Personal Lapangan
 First Aid Kit (Kotak P3K)
 Sarung tangan
 Masker (penutup muka dan hidung)
 Kacamata pengaman
 Helm pengaman
 Sepatu lapangan
 Peralatan komunikasi

13
STUDY RKAB

b. Peralatan Keselamatan Team Lapangan


 First Aid Kit
 SRT (Single Rope Technique)
 Peralatan komunikasi
c. Peralatan Keselamatan Kendaraan Operasional
 First Aid Kit
 Pemadam kebakaran
 Peralatan komunikasi
d. Peralatan Keselamatan Basecamp
 Obat-obatan (kotak P3K)
 Thermometer (Pengukur tekanan darah)
 Alat pemadam kebakaran
 Peralatan komunikasi

4. Lingkungan dan Kelestarian Alam


Wilayah eksplorasi a.n Slamet ini penggunaan lahan eksistensinya adalah untuk lahan
kering yaitu tegalan (ladang). Selama kegiatan penambangan berlangsung, maka
pelaksanaan pemulihan daya dukung lahan berupa reklamasi akan terus menerus
dilakukan, yaitu dengan melakukan penanaman tanaman seperti mangga, jambu mente dan
sengon pada lahan-lahan yang sudah mencapai level akhir tambang yang direncanakan.

5. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penambangan Trassakan dimulai setelah hasil dari kegiatan
eksplorasi menyatakan bahwa pada lokasi yang dimaksud tersebut memang terdapat
cadangan bahan galian Trass dalam

6. Jumlah dan volume yang layak tambang

Desain tambang, pengkajian dampak lingkungan dalam pelaksanaan RKL/RPL


dilakukan sebelum dilaksanakannya operasional tambang, dengan pertimbangan setelah
dilakukannya kegiatan eksplorasi dapat diperoleh gambaran mengenai kondisi geologi
serta jumlah cadangan Trass, biaya produksi Trass, sistem penanganan K3 dan
lingkungan dan aspek-aspek lainnya yang terkait dengan pekerjaan penambangan.

14
STUDY RKAB

Berdasarkan kajian-kajian tersebut diatas dapat disusun analisis investasi dan


kelayakan tambang, program kerja konstruksi dan penambangan pada tahapan
selanjutnya.Seluruh program kegiatan diharapkan dapat diselesaikan secara bertahap
sesuai dengan rencana.

15
STUDY RKAB

BAB IV
ANGGARAN BIAYA
4.1 ANALISA BIAYA PRODUKSI

Analisa biaya ini menggunakan asumsi sebagai berikut


1. Luas lahan = 12,32 ha jumlah cadangan terukur = 2.053.333,34 m3 setara dengan
5.133.333,35 ton
2. Prosentase keterambilan quarry (sudah dengan perkiraan penyusutan volume) : 80
%
3. Volume rill quarry yang dapat ditambang = 1.642.666,67 m3 atau setara dengan
4.106.666,68. ton
4. penjualan sirtu Rp. 174.000,00 per ton
5. Total harga jual sirtu = Rp 131.002.630.000
Deskripsi Perhitungan Hasil Keterangan
Sumberdaya 1/3 x Luas 12,32 ha 1/3 x 123.200 m2 x Sesuai dengan hasil
hipotetik x beda elevasi 15,4 m = 632.426,667 survei
(hypothetical m3 atau 1.581.066,67
resource) ton
Sumberdaya tereka Hasil Survey 1/3 x 123.200 m2 x 5m Dilihat dari
(inferred resource) lapangan, diperoleh = 205.333,334 m3 atau stratigrafi dan
kedalaman 5m 513.333,335 ton pengukuran
ketinggian tanah
(lihat foto)
Sumberdaya terunjuk Detail isi tanah Tanah liat 10 %
(indicated resource) Sirtu 80 %
Lain lain 10 %
Sumberdaya Terukur 90% Hasil 205.333,334 x 90% =
(measured resorce) Sumberdaya tereka 184.800,001 m3 atau
462.000,002 ton
Cadangan terkira 1/3 x luas 1/3 x 205.333,334 m2 x
(probable reseve) 205.333,334 m2 x 30 m = 2.053.333,34
rencana galian m3 atau 5.133.333,35
ton
Cadangan terbukti 80 % x cadangan 80% x 2.053.333,34 m3
(proven reserve) terkira =
1.642.666,67 m3 atau
4.106.666,68 ton
Kandungan Kimia SiO2 : 40,76 - 56,20
Al2O3 : 17,48 - 27,95
Fe2O3 : 7,35 - 13,15
H2O : 3,35 - 10,70
CaO : 0,82 - 10,27
MgO : 1,96 - 8,05

16
STUDY RKAB

 Volume trass ± 1.190.933,33 m3


 Berat trass = volume trass x berat jenis (BJ)
= 1.190.933,33 m3 x 1,5 ton/ m3
= 1.786.400 ton

17
STUDY RKAB
Tahun T. PASCA
IUP EKSPLORASI TAHAP OPERASI PRODUKSI
2016 TAMBANG

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 5


TAHUN 2016
Bulan 5-6
2017 2018 2019 2020 2021 2021
Bulan 1-2 Bulan 3-4
PERAMETER ANALISIS EKONOMI
1. Biaya Investasi
1.1 Biaya Investasi Eksplorasi (Tahap Pendahuluan)
1.1.1 Penggandaan Dokumen, Pengukuran Pensil dan Perijinan (Ijin Prinsip, Wiup,
20.000.000
Dll)
1.1.2 Study Ekplorasi
1.1.3 Study Kelayakan 270.000.000
1.1.4 Study Lingkungan
1.2 Biaya Investasi Pengembangan (Development)
1.2.1 Ganti Rugi Lahan (1 m2 Rp 200.000,00) 300.000.000
1.2.2 Pembuatan Jembatan Tambang
1.2.3 Pembebasan lahan tembang untuk mess, kantor, stockpile 50.000.000
1.3 Biaya Investasi infrastruktur tambang
1.3.1 Pembuatan kantor 5.000.000
1.3.2 Pembuatan fasilitas tambang (mess, dll) 15.000.000
1.4 Biaya investasi peralatan pendukung
1.4.1 Peralatan utama operasional tambang
1.4.2 Peralatan pendukung operasional tambang
1.4.3 Kendaraan operasional dan untility
1.5 Biaya modal kerja
1.5.1 Modal sendiri (ekuisitas) 1.500.000.000
1.5.2 Hutang (pinjaman bank) 500.000.000
1.6 Pengembangan masyarakat (community development) 500.000.000
-Distribusi per-tahun produksi 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000
1.7 Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) 100.000.000
-Distribusi per-tahun produksi 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000
1.8 Jaminan Reklamasi 87.500.000
-Distribusi per-tahun produksi 26.854.134 26.854.134 26.854.134 26.854.134 26.854.134
1.9 Biaya Reklamasi 87.500.000
-Distribusi per-tahun produksi 26.854.134 26.854.134 26.854.134 26.854.134 26.854.134
2.0 Jaminan Kesungguhan 10.000.000
2.1 Jaminan Pasca Tambang 50.000.000
SUB TOTAL BIAYA INVESTASI 2.930.000.000 270.000.000 120.000.000 113.710.285 113.708.268 113.708.268 113.708.268 113.708.268 175.000.000
TOTAL BIAYA INVESTASI 4.063.543.357

18
STUDY RKAB

19
STUDY RKAB
CASH FLOW (Investasi 5 Tahun)

CASH INFLOW CASH OUTFLOW


2. ANALISIS FINANSIAL
A. PARAMETER UNTUK ANALISIS
2.1 Biaya Investasi
2.1.1. Total Biaya Investasi 4.063.543.357,00
2.1.2 Modal Kerja
2.1.2.1. Modal sendiri 1.500.000.000,00
2.1.2.2. Hutang (pinjaman Bank) 500.000.000,00
Sub-Total Biaya Investasi 2.000.000.000,00 4.063.543.357,00

2.2 Biaya Produksi


2.2.1 Biaya langsung
2.2.1.1. Mobilitas personil dan peralatan 150.000.000,00
2.2.1.2. Pembersihan dan pemindahan tanah 3.000.000,00
2.2.1.3. Pemindahan overburden (lapisan penutup) 3.000.000,00
2.2.1.4. Penambangan dan pengangkutan sirtu (sewa peralatan loader dan houling, operasional penambangan)
2.2.2. Biaya tidak langsung
2.2.2.1.Iuran eksplorasi dan operasi-produksi (Jaminan Reklamasi) 11.000.000,00
2.2.2.2. Community Development 500.000.000
2.2.2.3. Portal/ retribusi desa (2 portal @ Rp. 2.000) = Rp 4.000 per-rit
(20 dumptruck : 2x ritase = 40 rit per hari ) : ditanggung pembeli
2.2.2.4. Gaji karyawan, bonus dan reward 500.000.000,00
2.2.2.5. Operasional kantor (kendaraan (sewa) dan administrasi) 200.000.000,00
2.2.2.6. Program K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) 200.000.000,00
Sub-Total Biaya Produksi - 1.567.000.000,00

2.3 Pendapatan
2.3.1. Pemasaran (dari omzet/penjualan sitru) volume bersih 90 % ekskarasi 43.667.543.333,00
2.3.2. Komponen pendapatan : 1 % per-Tahun 436.675.433,33
2.3.3. Pendapatan bersih
2.3.4. Pendapatan Bersih Setelah kena pajak penghasilan
Sub Total Pendapatan 44.104.218.766,33 -

20
STUDY RKAB

2.4 Pajak dan Bea Cukai


2.4.1 Pajak penghasilan perusahaan : 40 % dari penghasilan bersih
2.4.2 Pajak Bumi dan Bangunan 120.000.000,00
2.4.3 Bea Masuk barang import
2.4.4. Pajak Daerah : 5% dari Nilai tonase penjualan sirtu 2.205.210.938,32
Sub Total Pajak dan Bea Cukai - 2.325.210.938,32

2.5 Angsuran pinjaman Bank


Angsuran pinjaman Bank untuk masa pengembalian 5 Tahun
Nilai factor Bunga = (1+0,12)5 = 1,36234 6.811.700,00
Sub-Total Angsuran - 6.811.700,00

2.6 Ekskalasi
2.6.1 Komponen biaya produksi : 2% per-Tahun 31.340.000,00
Sub-Total Ekskalasi - 31.340.000,00

2.7 Discounted rate : 18% -


2.8 Depresiasi dan amortisasi (tidak ada bentuk investasi peralatan tambang)

Sub Total Kom, Pajak, Bunga Ekskalasi, Depresiasi dan Amortisasi 2.363.362.638,32

Total penerimaan 5 tahun 46.104.218.766,33


Total pengeluaran 5 tahun 7.993.905.995,32
B. LABA 5 TAHUN 38.110.312.771,01
C. LABA 1 TAHUN 7.622.062.554,20
D. PROFIT PERBULAN 635.171.879,52
E. ANALISIS PRESENT VALUE (PV) = NILAI SEKARANG (THN KE-3) 22.866.187.662,61
F. ANALISIS NET PRESENT VALUE (NPV) = NILAI SEKARANG BERSIH (THN KE-5) 38.110.312.771,01
G. ANALISIS INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) = LAJU PENGEMBALIAN INTERNAL (DALAM
75%
PERSEN)
H. RETURN OF INVESMENT 255.350.770,61

21
STUDY RKAB

BAB V
PENUTUP

Demikian pemaparan dari A.N SLAMET mengenai Rencana Kerja dan Anggaran
Biaya untuk kegiatan Eksplorasi dan Operasi Produksi penambangan Trass di Desa Singolatren
Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi.
Dokumen RKAB ini adalah merupakan panduan kegiatan dan tahapan pekerjaan
dodalam perencanaan dan pelaksanaan penambangan Trass dan estimasi/perkiraan anggaran
dana yang dibutuhkan. Diharapkan dengan adanya Dokumen RKAB ini maka perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan penambangan Trass di Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh
Kabupaten Banyuwangi ini dapat dilaksanakan secara baik.
Permasalahan yang dapat timbul dilapangan yang akan menghambat kegiatan
penambangan Trass di Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi ini
adalah :
 Permintaan kenaikan upah tenaga kerja, sehingga dapat menyebabkan bertambahnya
biaya upah dari yang direncanakan
 Permasalahan cuaca yang diluar perkiraan dan kerusakan jalan tambang dan jalan
penghubung baik oleh karena adanya aktifitas pengangkutan Trass oleh kendaraan dari
perusahaan ataupun oleh cuaca (hujan deras, banjir, longsor) adalah merupakan faktor–
faktor yang dapat menghambat kegiatan penambangan Trass
 Menurunnya permintaan dan daya serap pasar terhadap bahan galian Trass.

22

Anda mungkin juga menyukai