Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENUGASAN

STATISTIKA INDUSTRI 2
MODUL T-TEST

Nama : Rafi Khairullah Kelompok

NIM : Kelas
18522300
Mayrizal
Nama : Tgl. Praktikum
Arsylia
Setiadi

NIM : Hari Praktikum

Asisten : Dikumpulkan tgl


Kriteria
Penilaian
Yogyakarta, Asisten
Format :
Isi :
Analisa :
TOTAL :

LABORATORIUM SIOP
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
MODUL 1
UJI HIPOTESIS T-TEST (2019/2020)
1.1 Tujuan Pratikum
1. Mahasiswa mampu memahami estimasi atau pendugaan interval rata-rata sampel untuk
satu atau dua populasi.
2. Mahasiswa mampu memahami uji hipotesis rata-rata sampel untuk satu atau dua
populasi.
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan estimasi dan uji hipotesis rata-rata secara
manual maupun menggunakan software SPSS.
1.2 Tugas Pratikum
1. Membuat dan mencari dari sumber terpercaya untuk sejumlah data yang akan diolah
kemudian tampilkan dalam bentuk tabel data historis dengan jumlah data minimal
sejumlah 30 data
2. Melakukan perhitungan manual nilai Estimasi/Pendugaan selang interval kepercayaan
3. Melakukan perhitungan Uji Hipotesis Sample T-Test (One Sample T-Test, Independent
Sample T-Test, Paired Sample T-Test) dari sejumlah yang telah didapat dengan
menggunakan software SPSS dan perhitungan manual
4. Melakukan perbandingan antara perhitungan manual dan hasil software SPSS yang
didapatkan
5. Melakukan bahasan dari hasil sejumlah hasil olahan yang didapat hingga tentukan
kesimpulan keputusan yang didapat.
1.3 Latar Belakang
Pelajaran Matematika atau hal numerik sampai saat ini masih menjadi momok dan
kurang disenangi oleh siswa, yang dikarenakan hal numerik banyak mendominasi pada
penalaran dan analisi yang lebih terkait dengan otak kiri (Somakim, 2008)
Musik merupakan hal yang tidak asing lagi bagi khalayak luas, terdapat beberapa
fungsi music dalam kehidupan manusia, bisa sebagai ekspresi emossional dan hiburan.
Selain beberapa fungsi tersebut, terdapat pula fungsi music dalam respon social,
pendidikan normal social, pelestari kebudayaan, promosi produk dan pemersatu bangsa
(Sukri, 2005).
Hubungan akademis khususnya matematik dan music memiliki hubungan yang
baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan music maka kemampuan
akademis khususnya matematik akan meningkat (Murat dan Emine, 2012).
Berdasarkan hasil penilitaian yang telah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa music
mempunyai korelasi terhadap tingkat konsentrasi, dan minat belajar, naun demikian yang
didapat dari penelitian yang bertentangan dimana kondisi di ruag ujian dan ruang belajar
pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia yang
mewajibkan setiap ruang ujian dalam kondisis steril dari gangguan termasuk music.
Sehingga, pada penelitian ini dilakukan dengan menguji sebanyak 60 responden
dengan mengerjakan soal matematik atau numerik yang diiringi maupun tanpa diiringi
music, yang mana waktu yang diberikan hanya 20 menit untuk mengetahui pengaruh
penggunaan music terhadap kemampuan matematik. Commented [R1]: Sebelum paragraph ini, ditambahkan
lagi penjelasan ttg masalah nya (mahasiswa) yang sebagai
Somakim.2008. : Pmebelajaran Matematika dengan Melibatkan Manajemen Otak : objek penelitian

Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika 2008, 2-327 – 2-338


Sukri.2005. Seni Tari dan Seni Musik.Jakarta : Yudistira
T, Murat. And K, Emine. 2012. The relationship between attitudes towards mathematics
and music of prospective teachers : Procedia social and behavioural sciences, 46(2012)
384-389
1.4 Studi literature
Berikut adalah beberapa studi literature yang didapatkan dari beberapa jurnal:
Tabel. 1 Studi Literatur
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan
1. Uji statistic Berdasarkan Kadar
Pengaruh Metode
Independent t- hasil uji flavonoid
Ekstraksi Terhadap
Test statistic yang
Kadar Flavonoid Ekstrak
menggunakan menunjukkan terkadnung
Etanol Umbi Bawang
SPSS versi 2.0 bahwa metode pada ekstrak
Dayak Dengan Metode
ekstraksi etanol umbi
Spektrofotmetri
berpengaruh bawang
terhadap kadar Dayak dari
flavonoid yang perbandingan
mana metode
ditunjukkan menghasilkan
nilai sig 0,005 metode
lebih kecil dari ekstraksi
0,05 dengan maserasi
taraf lebih tinggi
kepercayaan yaitu 1,09%
95% yang dibandingkan
berarti bahwa metode
terdapat ekstraksi
perbedaan yang sokletasi
signifikan sebesar
antara kadar 0,81%, yang
flavonoid artinya
metode metode
ekstraksi ekstraksi
maserasi dan berpengaruh
sokletasi. terhadap
kadar
flavonoid.
2. Musik Klasik dan Desain one- Ho ditolak dan Pemutaran
Peningkatan Hasil group pretest Ha diterima music klasik
Belajar Matematika Pada posttest-design. karena music dalam
Siswa Kelas Tinggi klasik pembelajaran
berpengaruh matematika
terhadap mampu
peningkatan meningkatkan
hasil belajar hasil belajar
matematika matematika
pada siswa
kelas tinggi
IV,V dan VI
SD
3. The Learning of Music as Spatial- adanya Musik dapat
a Means to Improve temporal interaksi yang berpengaruh
Mathematical Skills rasoning dan menunjukkan baik pada
asumsi atau bahwa music peningkatan
diskusi dari dan pengajaran kemampuan
sebuah grup music kepada matematika
belajar. anak-anak dan seseorang
remaja
menghasilkan
optimalisasi
kinerja dan
matematika
mereka

1.5 Pengolahan Data


1.5.1 Deskrip Kasus
1. One Sample T-Test
Pada penelitian ini responden diberikan soal numerik untuk dikerjakan dengan
waktu 20 menit. Jumlah responden yang dibutuhkan adalah sebanyak 30 responden,
mereka diminta untuk menjawab soal numerik ini. Kemudian mecatat jawabn uang
benar dari responden tersebut.
2. Independent Sample T-Test
Tujuan dari pengambilan data untuk Independent Sample T-Test ini adalah untuk
membandingkan rata-rata dari dua kelompok yang berbeda dan diberikan perlakuan
yang berbeda. Dalam penelitian ini. Melakukan penelitian jumlah soal yang mampu
dijawab setelah diberi treatment yaitu menjawab dengan mendengarkan lagu ‘Via
Valen- Pikir Keri’. dengan membedakan kelompok A dan B berdasarkan beda jenis
kelamin.
3. Paired Sample T-Teat
Data Paired Sample t-Test ini digunakan untuk membandingkan jawaban yang benar
oleh responden sebelum dan sesudah diberi treatment. Pada penelitian ini Melakukan
penelitian jumlah soal yang mampu dijawab dengan benar sebelum dan sesudah diberi
treatment kepada 30 responden.
1.5.2 Tabel Data Historis
1. One Sample T-Test
Tabel 1. One Sample T-Test
no Nama Jumlah Benar no Nama Jumlah Benar
1 Meli 17 16 Adnita 18

2 Yaqub 12 17 Waskita 5

3 Dhani 15 18 Rahmat 15

4 Ririn 15 19 Lukman 8

5 Ina 14 20 Wahyu 17

6 Riska 15 21 Prata 11

7 Umar 18 22 Bintang 9

8 Kiki 11 23 Tomi 10

9 Farrel 11 24 Anam 12

10 Yudi 7 25 Nikii 14

11 Garin 17 26 Harum 11

12 Risky 15 27 Dita 13

13 Zihan 17 28 Febri 20

14 Fakir 17 29 Dwi 14

15 Shanti 20 30 Dea 13

2. Independent Simple T-Test


Tabel 2. Independent Sample T-Test
Laki-laki Perempuan
No Nama Jumlah benar No Nama Jumlah benar
diberi treatnent diberi treatnent

1 Zaky 11 1 Meli 16

2 Egi 8 2 Ririn 14
Laki-laki Perempuan
No Nama Jumlah benar No Nama Jumlah benar
diberi treatnent diberi treatnent
3 Jerry 12 3 Ina 12

4 Rafi 15 4 Riska 14

5 Azizan 12 5 Kiki 13

6 Djastian 13 6 Risky 13

7 Motha 10 7 Zihan 15

8 Ari 9 8 Shanti 17

9 Radit 9 9 Adnita 20

10 Rifky Surya 9 10 Harum 6

11 Rifky A 15 11 Dita 14

12 Amirul 11 12 Febri 13

13 Rahmat 9 13 Meli 16

14 Rizhan 11 14 Ririn 14

15 Reza 7 15 Ina 12

16 Yaqub 14 16 Dian 17

17 Dhani 13 17 Putri D 7

18 Umar 15 18 Aini 11

19 Farrel 12 19 Tasya 12

20 Yudi 12 20 Rahmah 10

21 Garin 16 21 Yustika 9

22 Fakir 20 22 Dipta 12

23 Waskita 8 23 Valentina 11

24 Rahmat 15 24 Kezia 12

25 Lukman 9 25 Ella 10
Laki-laki Perempuan
No Nama Jumlah benar No Nama Jumlah benar
diberi treatnent diberi treatnent
26 Wahyu 14 26 Afifah 15

27 Prata 15 27 Shally 8

28 Bintang 12 28 Melya 12

29 Anam 9 29 Melliana 12

30 Nikii 16 30 Ami 9

3. Paired Sample T-Test


Tabel 3. Paired Sample T-Test Commented [R2]: Bentuk nya seperti table 1

No Nama Sebelum Treatment Sesudah Treatment

1 Meli 17 16

2 Yaqub 12 14

3 Dhani 15 13

4 Ririn 15 14

5 Ina 14 12

6 Riska 15 14

7 Umar 18 15

8 Kiki 11 13

9 Farrel 11 12

10 Yudi 7 12

11 Garin 17 16

12 Risky 15 13

13 Zihan 17 15

14 Fakir 17 20

15 Shanti 20 17
No Nama Sebelum Treatment Sesudah Treatment
16 Adnita 18 20

17 Waskita 5 8

18 Rahmat 15 15

19 Lukman 8 9

20 Wahyu 17 14

21 Prata 11 15

22 Bintang 9 12

23 Tomi 10 12

24 Anam 12 9

25 Nikii 14 16

26 Harum 11 6

27 Dita 13 14

28 Febri 20 18

29 Dwi 14 13

30 Dea 13 10

1.5.3 Menetukan hasil nilai estimasi/pendugaan selang interval


1. One Sample T-Test
Hasil nilai estimasi/pendugaan
X = rata-rata
t(α/2 ; n-1) = nilai pada tabel t
Sx = standar deviasi
N = jumlah sampel
α 𝑆𝑥 α 𝑆𝑥
X − t ( ; n − 1) ( ) ≤ 𝑀𝑥 ≤ X + t ( ; n − 1) ( )
2 √𝑛 2 √𝑛
3,733816 3,733816
13,7 – t(0,05/2 ;30-1)( )≤ 𝑀𝑥 ≤ 13,7 + t(0,05/2 ;30-1)( )
√30 √30

13,7 – 2,045 (0,68)≤ 𝑀𝑥 ≤ 13,7 – 2,045 (0,68)


12,09) ≤ 𝑀𝑥 ≤ 15,09
Lower = 12, 09 – test value
= 12, 09 – 19 = -6, 91

Upper = 15, 09 – test value


= 15, 09 – 19 = -3, 91
2. Independent Sample T-Test
Hasil nilai estimasi/pendugaan
X1 = rata-rata laki-laki
X2 = rata-rata perempuan
t[α/2 ; (nx + ny)-2] = nilai pada tabel t
nx = jumlah sampel laki-laki
ny = jumlah sampel perempuan

1 1 1 1
( X 1 − X 2 ) − (𝑡 ∝⁄2𝑦)𝑆𝑝√ + ≤ 𝑀𝑥 − 𝑀𝑦 ≤ ( X 1 − X 2 − (t ∝⁄2𝑦)Sp√ +
𝑛𝑥 𝑛𝑦 𝑛𝑥 𝑛𝑦

(𝑛1 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠2^2


𝑆𝑝 = √
𝑛1 + 𝑛2 − 2

(30 − 1)9,274713 + (30 − 1)9,636782


𝑆𝑝 = √
30 + 30 − 2
=3,131055

1 1
(12,03 – 12,53)-t(∝⁄2 ;(n1+n2)-2) (3,131055)(√30 + √30)≤ 𝑀𝑥 −
1 1
𝑀𝑦 ≤(12,03 – 12,53)+t(∝⁄2 ;(n1+n2)-2) (3,131055)(√ +√ )
30 30

[-0,5]-(2,00172)( 3,131055)( 0,258199)≤ 𝑀𝑥 − 𝑀𝑦 ≤[-0,5]+(2,00172)(


3,131055)( 0,258199

-2,118216≤ 𝑀𝑥 − 𝑀𝑦 ≤1,118216
3. Paired Sample T-Test
Hasil nilai estimasi/pendugaan

d = mean (jawaban benar sebelum – jawaban benar sesudah)


SD = 1,671991494
𝑆𝑝 𝑆𝑝
d − (t ∝⁄2) ( ) ≤ 𝑀𝑝 ≤ d + (t ∝⁄2) ( )
√𝑛 √𝑛
2,528913 2,528913
(0,13) – t(0,05/2 ; 30-1) √30
≤ 𝑀𝑝 ≤(0,13) + t(0,05/2 ; 30-1) √30

(0,13) – (2,04523)(0,461714)≤ 𝑀𝑝 ≤ (0,13 + (2,04523)( 0,461714)


-0,814311≤ 𝑀𝑝 ≤1,074311
1.5.4 Menentukan H0 dan H1, tingkat probabilitas kesalahan, dan kriteria pengujian yaitu:
1. One Sample T-Test
a. H0 = 19 = Tidak terdapat perbedaan asumsi asisten terhadap nilai rata-
rata jumlah soal yang mampu dijawab dengan benar yaitu sebesar 19.
H1 = 19 = Terdapat perbedaan asumsi asisten terhadap nilai rata-rata
jumlah soal yang mampu dijawab dengan benar yaitu sebesar 19.
b. Tingkat probabilitas kesalahan (∝) = 0,05.
c. Kriteria pengujian
Kriteria pengujian jika signifikansi ˃ 0,05, Ho diterima. Dan jika
signifikansi < 0,05, Ho ditolak.
2. Independent Sample T-Test
a. H0 : M1 = M2 atau M1 – M2 = 0 = Tidak terdapat perbedaaan rata-rata
jumlah soal yang mampu dijawab dengan benar antara mahasiswa laki-
laki dan perempuan.
H1 : M1 ≠ M2 atau M1 –M 2 = 0 = Terdapat perbedaaan rata-rata jumlah
soal yang mampu dijawab dengan benar antara mahasiswa laki-laki dan
perempuan.
b. Tingkat probabilitas kesalahan (∝) = 0,05.
c. Kriteria pengujian
Jika signifikansi < 0,05 berarti H0 ditolak, maka ada perbedaan rata – rata
jumlah kata yang diketikkan selama 60 detik tanpa treatment antara
kelompok 1 dan kelompok 2.
Jika signifikansi > 0,05 berarti H0 diterima, maka tidak ada perbedaan rata
– rata jumlah kata yang diketikkan selama 60 detik tanpa treatment antara
kelompok A dan kelompok B
3. Paired Sample T-Test
a. H0 : M1=M2 atau M1-M2=0 = Tidak ada perbedaan rata – rata jumlah
soal yang soal yang mampu dijawab dengan benar sebelum dan sesudah
diberi treatment.
H0 : M1>M2 atau M1-M2=0 = Terdapat perbedaan rata – rata jumlah soal
yang soal yang mampu dijawab dengan benar sebelum dan sesudah diberi
treatment.
b. Tingkat probabilitas kesalahan (α) = 0,05
c. Kriteria Pengujian
Jika signifikansi < 0,05 berarti Ho ditolak, maka ada perbedaan rata – rata
jumlah soal yang soal yang mampu dijawab dengan benar sebelum dan
sesudah diberi treatment.
Jika signifikansi > 0,05 berarti Ho diterima, maka tidak ada perbedaan rata
– rata jumlah soal yang soal yang mampu dijawab dengan benar sebelum
dan sesudah diberi treatment.
1.5.5 Cara kerja perhitungan manual
1. One Sample T-Teat
1) Membuat bentuk uji hipotesis
H0 : M= 19 = Tidak terdapat perbedaan asums asisten pembimbing
terhadap nilai rata-rata jawaban benar yaitu sebesar 19
H1 : M≠19 = Terdapat perbedaan asumsi asisten pembimbing terhadap
nilai rata-rata jawaban benar yaitu sebesar 19
2) Menentukan Harga Statistik Penguji
Menggunakan rumus

( X −μ)
Thitung= 𝑠
√𝑛

Keterangan:
X = rata-rata
𝜇 = asumsi harga rata-rata
S = standar deviasi
n = jumlah sample
berdasarkan rumus dan data yang ada, didapatkan hasil sebagai berikut:
13,7−19
3,733816 = -0,2591
√30

3) Menentukan Besarnya Tingkat Signifikansi 𝛼


t-tabel = t(𝛼/2 ; n-1)
= t(0,05/2 ; 30-1) = t(0,025 ; 29)
= 2,045

Daerah penolakan
Daerah penolakan

-2,045 -0,2591 2,045


pembel pembel pembel
okan okanone sample t-test
Gambar 1 hasil kurva okan

4) Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa nilai thitung


berada di daerah peneriman maka hipotesis (H0) diterima. Dengan
demikian, tidak terdapat perbedaan asumsi asisten terhadap rata-rata
jumlah soal yang benar yaitu sebesar 19.
2. Independent Sample T-Test
1) Membuat bentuk uji hipotesis menggunakan one tailed satu sisi kanan
H0 : 𝜇1 = 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 = 0 = Tidak terdapat perbedaaan rata-rata
jumlah jawaban benar antara laki-laki dan perempuan
H1 : 𝜇1 > 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 > 0 = Terdapat perbedaan rata-rata jumlah
jawaban benar antara laki-laki dan perempuan. Yaitu rata-rata perempuan
lebih besar disbanding laki-laki
2) Menentukan Harga Statistik Penguji.
Menggunakan rumus berikut:

( X 1 − X 2 )−(μ1−μ2)
Thitung= 2 2
√𝑆1 +√𝑆2
𝑛1 𝑛2

berdasarkan rumus dan data yang ada, didapatkan hasil sebagai berikut:

(12,03−12,53)−(0)
=-0,629
9,274713 9,636782
√ +√
30 30

3) Menentukan besarnya tingkat signifikan 𝛼


t-tabel = t (𝛼 ; n-2) → bukan 𝛼/2 karena menggunakan uji hipotesis satu
sisi
= t (0,05 ; 60-2) = t(0,05 ; 58)
= 2,00172

Daerah penolakan

-0,629 2,0017
pembel 2
Gambar 2 hasil
okankurva independent sample T-Test
pembel
okan

4) Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa nilai thitung


berada di daerah peneriman maka hipotesis (H0) diterima. Dengan
demikian, tidak terdapat perbedaan jumlah jawaban benar antara laki-laki
dan perempuan.
3. Paired Sample T-Test
1) Membuat Bentuk Uji Hipotesis menggunakan satu sisi kiri
H0 : 𝜇1 = 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 = D = 0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata
jumlah jawaban benar
antara sebelum dan setelah diberi treatment
H1 : 𝜇1 < 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 =D < 0 = Terdapat perbedaan rata-rata jumlah
jawaban benar, yaitu jumlah jawaban benar sebelum diberi treatment lebih
rendah daripada jumlah jawaban benar setelah diberi treatment.
2) Menentukan Harga Statistik Penguji
Menggunakan rumus berikut:

d
thitung= 𝑠𝑑
√𝑛

0,13
2,5289 =0,0093
√30

3) Menentukan Besarnya Tingkat Signifikansi 𝛼


t-tabel = t(𝛼 ; n-1) bukan 𝛼/2 karena menggunakan uji hipotesis satu sisi
= t(0,05 ; 30-1) = t(0,05 ; 29)
= -2,045

Daerah penolakan

-2,045 0.0093
pembel
Gambar 3 hasil kurva Paired Samplepembel
T-Test
okan okan

4) Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa nilai thitung


berada di daerah peneriman maka hipotesis (H0) diterima. Dengan
demikian, tidak terdapat perbedaan rata-rata antara jumlah jawaban benar
sebelum dan sesudah diberi treatment.
1.5.6 Cara Kerja Perhitungan SPSS
1. One Sample T-Test
a) klik variable view pada jendela bawah aplikasi SPSS
b) kemudian isi data seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. Data View


c) kemudian mengisi data pada data view seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2. Data One Sample t-Test


d) Untuk mencari nilai t, klik analyze lalu compare means kemudian One
Sample t-Test
Gambar 3. Analyze
e) Kemudian muncul jendela One Sample t-Test, lalu pindahkan variable
jumlah nilai benar ke test variable dan ubah nilai dari test value menjadi
19

Gambar 4. Test Variable


f) Klik Option kemudian akan muncul jendela berikutnya, Isikan derajat
keyakinan sebesar 95% (α = 0.05)

Gambar 5. Options One Sample


g) Lalu Continue dan Ok, maka akan muncul data seperti gambar di bawah
ini.

Gambar 6. Hasil perhitungan SPSS One Sample


2. Independent Sample t-Test
a) Klik File lalu New dan pilih data untuk membuat lembar baru
b) Pilih Variable View. Lalu ketik Nama, Gender dan
Jumlah_Jawaban_Benar secara berurutan.

Gambar 7. Data View


c) Pada Kolom Value, isi 1 untuk gender pria da nisi 2 untuk gender wanita
kemudian ok

Gambar 8. Value Labels


d) Kemudian isi Data View sesuai hasil yang telah diteliti dan pada kolom
gender jika ia laki-laki gunakan angka 1 dan jika ia perempuan gunakan
angka 2.
Gambar 9. Data View
e) Lalu klik Menu kemudian Analyze dan klik Compare Mean lalu
Independent Sample t-Test

Gambar 10. Masuk menu independent sample t-Test


f) Pada Tampilan Independent Sample t-Test, isikan Jumlah_Jawaban_benar
pada kolom Test Variable, Gender ke dalam Grouping Variable.

Gambar 11. Independent Sample t-test

g) Pada Define Group, isi sesuai gambar dibawah ini lalu klik continue

Gambar12. Define Groups


h) Dan klik Ok untuk mendapatkan hasil.
Gambar 13. Hasil Perhitungan Independent Sample
3. Paired Sample t-Test
a) Buat data baru kemudian masukkan, klik variable view untuk
menentukan jenis jenisnya dan menambah data.
b) Pada Variable view, pengisisan data jumlah benar sebelum Treatment
dan sesudah diberi Treatment dan ubah Measurement pada kotak nama
sebagai Scale

Gambar 14. Variable View


c) Masukkan data ke Data View

Gambar 15. Data View


d) Lalu olah data dengan klik analyze kemudian compare means dan klik paired
sample t-Test
Gambar 16. Paired Sample t-Test
e) Lalu mengisi pada jendela Paired Sample t-Test, pindahkan jumlah benar
sebelum tratrment ke variable 1 lalu stelah treatment ke variable 2.

Gambar 17. Paired Sample t-Test


f) Klik Ok untuk memproses data dan hasil perhitungan akan keluar

Gambar 18. Hasil Paired Sample t-Test


1.6 Analisi Data

1.6.1 Hasil Output SPSS

1. One Sample t-Test

Dibawah ini merupakan Hasil perhitungan dari One Sample t-Test

Gambar 19. Hasil One Sample Test


2. Independent Sample T-Test
Dibawah ini merupakan hasil perhitungan independent sample t-Test

Gambar 20. Hasil Independent Sample Test


3. Paired Sample T-test
Dibawah ini merupakan hasil perhitungan independent sample t-Test :

Gambar 21. Hasil Paired Sample Test

1.6.2 Analisis Output SPSS

1. One Sample T-Test

Table 1. Perbandingan Manual dan SPSS Paired Sample


manual SPSS
Thitung -0,2591 -7,775
Ttabel 2,045 -
Sig. - 0
H0 diterima Ditolak

 Nilai thitung pada perhitungan manual memiliki perbedaan yang besar yaitu 7,516
 Hasil perhitungan manual menerima Ho dan SPSS menolak Ho

2. Independent Sample T-Test

Table 2. Perbandingan Manual dan SPSS Paired Sample


Manual SPSS
Thitung -0.629 -0.630
Ttabel 2,00172 0
Sig. 0 0.883
H0 diterima diterima

 Nilai thitung pada perhitungan manual dan output SPSS memiliki hasil yang sama
 Hasil uji hipotesis antara perhitungan manual dan proses sudah sama sama menerima H0.

3. Paired Sample T-Test

Table 3. Perbandingan Manual dan SPSS Paired Sample


Manual SPSS
thitung 0,0093 0,289
ttabel -2,045 -
Sig. - 0,775
H0 diterima diterima
 Nilai thitung pada perhitungan manual dan output SPSS sama besar(perbedaanya kecil)
yaitu sebesar 0,279
 Hasil uji hipotesis antara perhitungan manual dan proses sudah sama sama menolak H0.

1.7 Rekomendasi
Adapun rekomendasi untuk perhitungan data kali ini ialah, untuk pengambilan data
seharusnya soal untuk responden diberi soal yang dapat menjawab semuanya maksimal durasi
pengambilan datanya selama 10 menit. Agar efektif dan efisien , dan dalam perhitungan mungkin
terdapat kesalahan atau human error.
Pada One Sample didapatkan pada perhitungan manual H0 keduanya diterima. Independent
Sample pada perhitungan manual H0 diterima dan SPSS nya juga. Dan Paired Sample kedua-
duanya diterima, sehingga rekomendasinya adalah untuk perhitungan manual dan SPSS agar lebih
teliti lagi.
Dan menurut pengamat, yang bagus untuk diteliti lebih lanjut yaitu Independent Sample.
Dikarenakan pada metode ini peneliti mendapatkan hasil yang sama anatara manual dan SPSS.
1.8 Kesimpulan
1. One Simple t-Test
Berdasarkan hasil output diatas, dapat diketahui bahwa nilai thitung SPSS = -7,775.
Sedangkan pada manual mendapatkan hasil -0,2591 sehingga Ho manual diterima dan Ho SPSS
ditolak dikarenakan nilai sig < 0,05 sehingga ia ditolak.
Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, secara
signifikansi terdapat perbedaaan rata-rata jumlah jawaban benar responden sebelum dan setelah
diberikan treatment.

2. Independent Sample t-Test


Berdasarkan hasil output diatas, dapat diketahui bahwa nilai thitung SPSS = -0,630.
Sedangkan pada manual mendapatkan hasil -0,629 sehingga Ho manual diterima dan Ho SPSS
ditolak dikarenakan nilai sig > 0,05 sehingga ia diterima. Dan peneliti mendapatkan kecocokan
antaraperhitungan SPSS dan manual.
Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, secara
signifikansi tidak terdapat perbedaaan rata-rata jumlah jawaban benar responden pria dan
responden wanita setelah diberikan treatment.

3. Paired Sample t-Test


Berdasarkan hasil output diatas, dapat diketahui bahwa nilai thitung SPSS = 0,289
Sedangkan pada manual mendapatkan hasil 0,0093 sehingga Ho manual diterima dan Ho SPSS
diterima dikarenakan nilai sig > 0,05. Dan peneliti mendapatkan perbedaan antara perhitungan
SPSS dan manual sebesar 0,279.
Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, secara
signifikansi terdapat perbedaaan rata-rata jumlah jawaban benar responden sebelum dan setelah
diberikan treatment.
DAFTAR PUSTAKA

Somakim. (2008). Pembelajaran Matematika dengan Melibatkan Manajemen Otak. Semnas


Matematika dan Pendidikan Matematika, 2-327 – 2-338.
Sukri. (2005). Seni Tari dan Seni Musik. Jakarta: Yudhistira.
T, M. A. (2012). The relationship between attitudes towards mathematics and music of
prospective teachers. Procedia social and behavioural sciences, 384-389 .
Saadah, H. Nurhasnawati, H. Pertamatasari(2017) V. PENGARUH METODE
EKSTRAKSI TERHADAP KADAR FLAVONOID EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG
DAYAK (Eleutherine palmifolia(L.)Merr) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI .
Jurnal Borneo Journal of Pharmascientech, 01, 01

Anda mungkin juga menyukai