Berdasarkan ada tidaknya perubahan dalam pengucapan, kalimat dibedakan atas dua
bagian, yaitu:
A. Kalimat Langsung
1. Pengertian kalimat langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh si pembicara.
Kalimat hasil kutipan pembicaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya.
Bagian ujaran/ucapan diberi tanda petik (“….”) dapat berupa kalimat perintah,
berita, atau kalimat tanya. Kalimat langsung adalah kalimat, entah berupa kalimat
deklaratif, entah kalimat interogatif, entah kalimat imperatif yang dapat berfungsi
sebagai subjek, predikat, atau objek dan secara cermat menirukan apa yang
dianjurkan orang (Kridalaksana, 1993). Supraman (1985) mengatakan bahwa
kalimat langsung adalah kalimat yang benar-benar sesuai dengan yang diucapkan
oleh si pembicara atau si pengarang. Contohnya sebagai berikut.
a. Darwin berkata, “Peristiwa itu terjadi baru saja”.
b. Siswa itu bertanya, “Kapan nilai kami dibagikan?”
2. Struktur kalimat langsung
Struktur kalimat langsung mempunyai beberapa kemungkinan.
Kemungkinan-kemungkinan struktur tersebut adalah :
a. Kalimat Pengantar + Kalimat Berita
Contohnya :
Ibu mengatakan, “Dia akan datang hari ini.”
Gadis itu berjanji, “Saya akan selalu menunggumu.”
b. Kalimat Pengantar + Kalimat Tanya
Contohnya :
Kami hanya bertanya, “Kapan uang ganti ruginya dikembalikan?”
Kaum Buruh menanyakan, “Mengapa uang pesangon kami diambil?”
c. Kalimat Pengantar + Kalimat Perintah
Contohnya :
Kami berharap, “Semoga mereka selamat sampai tujuan.”
Ketua memerintahkan, “Datanglah besok pagi!”
B. Kalimat Tak Langsung
1. Pengertian Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang sudah mengalami perubahan
pengucapan dari pembicara aslinya. Kridalaksana (1993) mengatakan bahwa
kalimat tak langsung adalah kalimat deklaratif atau kalimat interogatif yang dapat
berfungsi sebagai subjek, predikat, dan objek yang melaporkan apa yang diujarkan
orang. Contohnya sebagai berikut.
a. Mereka mengatakan bahwa persediaan beras sudah habis.
b. Kami tidak tahu mengapa kami dilarang masuk.
2. Struktur Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung hanya memiliki satu struktur saja, yaitu: Kalimat
Pengantar + Kalimat Berita. Kalimat berita yang ada pada kalimat langsung ini
mungkin berasal dari kalimat berita, kalimat tanya, ataupun kalimat perintah.
Contohnya sebagai berikut.
a. Bram pernah mengatakan bahwa dia tidak akan berbuat jahat lagi.
b. Buru itu mengatakan bahwa soal itu pernah dibahas minggu lalu.
c. Wakilnya pernah menanyakan tentang pekerjaan yang dijanjikan itu.
d. Ratih menanyakan tentang keadaan keluarganya.
e. Pewira itu memerintahkan agar anak buahnya bersiap-siap.
f. Para buruh mengharapkan agar upahnya dinaikkan bulan depan.
Perlu dicermati bahwa :
Kalimat a dan b berasal dari kalimat berita.
Kalimat c dan d berasal dari kalimat tanya.
Kalimat e dan f berasal dari kalimat perintah.
C. Perubahan Struktur Kalimat Langsung Menjadi Kalimat Tak Langsung
Perubahan kalimat langsung menjadi kalimat tak langsung dipaparkan pada uraian
berikut. Perubahan sebaliknya dilakukan tidak dipaparkan secara khusus karena mudah
dipahami. Untuk dapat memahami perubahan struktur yang terjadi, yang perlu dicermati
adalah : (1) S atau subjek kalimat pengantar, dan (2) S atau subjek kalimat yang
dibicarakan. Disini akan terjadi perubahan subjek. Contohnya sebagai berikut.
1. Kalimat Pengantar + Kalimat Berita
a. KL: Bulan yang lalu saya mengatakan, “Saya mengerjakan sendiri.”
TL: Bulan yang lalu saya mengatakan bahwa saya mengerjakan sendiri.
b. KL: Tadi kamu mengatakan,”Saya akan mengerjakan sendiri.”
TL: Tadi kamu mengatakan bahwa kamu akan mengerjakan sendiri.
c. KL: Tadi kamu mengatakan,”Kamu tak tahu diuntung.”
TL: Tadi kamu mengatakan bahwa aku takt ahu diuntung.
d. KL: Baru saja dia mengatakan,”Saya akan mengerjakan sendiri.”
TL: Baru saja dia mengatakan bahwa dia akan mengerjakan sendiri.
e. KL: Baru saja dia mengatakan,”Kamu tak tahu diuntung”
TL: Baru saja dia mengatakan bahwa saya tak tahu diuntung.
Catatan :
Kalimat nomor 4: Subjek saya pada KL menjadi kamu pada TL.
Kalimat nomor 5: Subjek kamu pada KL menjadi aku pada TL.
Kalimat nomor 7: Subjek saya pada KL menjadi dia pada TL.
Kalimat nomor 8: Subjek kamu pada KL menjadi saya pada TL.
Kalimat Tanya Total adalah kalimat tanya yang meminta informasi mengenai seluruh
isi pertanyaannya. Ciri-ciri kalimat tanya total adalah :a. menggunakan partikel –kah.b.
jawaban menggunakan “ya” atau “tidak.
Catatan :
Contoh-contoh di atas juga membuktikan bahwa ada perubahan Subjek, pada kalimat 2
dan 3 seperti pada Kalimat Berita dan Kalimat Tanya dengan Responsi Total.
Responsi parsial: jawaban yang berlaku untuk sebagian isi kalimat Tanya,
sesuai dengan bagian kalimat yang ditanyakan.
Kalimat Tanya Parsial adalah kalimat yang hanya meminta informasi sebagian dari
pertanyaan itu. Ciri-ciri kalimat Tanya parsial adalah mempergunakan kata Tanya
tertentu. Fungsi tiap kata tanya :
Contoh-contoh pada Kalimat Perintah berbeda dengan Kalimat Berita dan Kalimat
Tanya. Pada Kalimat Perintah hanya ada tiga bentuk saja, karena kita bias memberitakan
(dengan Kalimat Berita) dan menanyakan (dengan Kalimat Tanya) tentang orang I,
orang II, dan orang III. Akan tetapi, kita hanya bias memberi perintah (dengan Kalimat
Perintah) kepada orang II saja. Karena itulah, kita dapati hanya tiga struktur seperti yang
dicontohkan diatas.
Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna meminta/ memerintah
seseorang untuk melakukan sesuatu. Arti kalimat perintah adalah kalimat yang isinya
menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki.
Pada bagian sebelumnya sudah dipaparkan bahwa Kalimat Berita dan Kalimat
Tanya Langsung dijadikan Kalimat Tak Langsung akan terdapat 4(empat) perubahan
dari 9(Sembilan) kalimat yang ada. Untuk memperjelas perubahan-perubahan subjek
seperti yang diuraikan diatas, berikut dibuatkan table sebagai ikhtisar.
Subjek berubah
Subjek pada Subjek orang Contoh
menjadi orang
kalimat ke…pada KB dan KT kalimat Keterangan
ke…pada kalimat tak
pengantar Langsung nomor…
langsung
I I 1 Tetap
I II II 2 Tetap
III III 3 Tetap
I I 1 Tetap
II II II 2 Tetap
III III 3 Tetap
I I 1 Tetap
III II II 2 Tetap
III III 3 Tetap
Penjelasan :
1. Kalau subjek pada kalimat pengantar terdiri atas orang I tidak ada masalah, karena
perubahan dari Kalimat Langsung menjadi Kalimat……
Daftar Pustaka
http://prbahasa.blogspot.com/2016/01/kalimat-berdasarkan-unsur-kalimat.html?m=1
https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Langsung
https://text-id.123dok.com/document/6zkp224qx-kalimat-tanya-total-kalimat-tanya-
parsial.html
https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Perintah