Anda di halaman 1dari 14

standar Operating Procedur (SOP)

No sOP PMU-HSE/16
lnspeksi

Revisi 01
rEr
I t.2 9 rrw
Tanggal - Mei -2018
15 Halaman 'riii poLoL,
n*",'1 14

lnspeksi 1
standar operating Procedur (SOP)

lnspeksi

Ilo SOP PMU-HSV16 Revisi o1


liajtarlrrirnrrl.t
Tanssal - Mei -2018
15 Halaman aataatr.rat-aa

15 - Mei -2018 01 Edisi Kedua

Telah dilakukan review dan tidak ada


perubahan dari sebelumnya

,)

lnspeki 2*P
Standar Operating Procedur (SOPI

lnspeksi

No SOP PMU-HSE /16 Revisi 01


Tanggal L5 - Mei -2018 Halaman

1. TATARBETAKANG
1.1. Memberikan panduan yang terstruktur kepada Plc (Person ln Charge) dalam melakukan
lnspeski area kerja
i.2.lnspeksi adalah suatu proses untuk menemukan potensi bahaya yang ada ditempat kerja
untuk mencegah terjadinya kerugian maupun kecelakaan di tempat kerja dalam
penerapan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja
2. RUANG LINGKUP
2.1. Meliputi semua area kerja PT. Prima Mitralindo Utama

3. REFERENSI
3.1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rl Nomor PER-
otlMEN/ll2OO7 tentang Pedoman pemberian Penghargaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
3.2. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja {SMK3)
3.3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970tentang Keselamatan Kerja.
4. KEBUAKAN
4.1. Dengan diberlakukannya SOP ini, maka setiap kegiatan yang mencakup aspek lnspeksii
harus mengikuti ketentuan yang ada dalam SOP ini.
5. TUJUAN INSPEKSI
5.1. Mengidentifikasi sumber-sumber bahaya potensial yang ada ditempat kerja,
5.2. Mengevaluasi tingkat risiko terhadap tenaga kerja
5.3. mengendalikan sampai tingkat yang aman bagi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja. Inspeksi tidak ditujukan untuk mencari kesalahan orang, melainkan untuk
menemukan dan menentukan lokasi bahaya potensial yang dapat mengakibatkan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja

6. JENIS INSPEKSI
lnspeksi merupakan salah satu cara untuk memperkirakan suatu resiko untuk mencari
solusi permasalahan yang muncul di wea kerja
Inspeksi terbagi menjadi :
1. Inspeksi Eksternal : dilakukan oleh inspektur tambang dan atau konsultan K3
2. Inspeksi Intemal : dilakukan oleh frontline Spv, Karyawan yg mendapat
delegasi dan atau komite K3

Dalam pelaksanaannya Inspeksi terbagi menjadi 2, yait:t :


1. Inspeksi tidak terencana
Inspeksi ini dilakukan sambil la1u, dengan tujuan yang dangkal dan tidak sistematis,
sehingga :
a. Memeriksa KTA saja
b. Hampir semua TTA lepas dari pengamatan
*-*--------I** - *
I{
c. KTA yang butuh perhatian besar terlewatkan
d. Perhatian lebih pada produksi
e. Pencatatan jarang dilakukan
f Perbaikan / Pencegahan tidak sampai pada penyebab dasar

2. Inspeksi terencana
Inspeksi ini dilakukan secara berkala dengan selang waktu tetap, baik hariaq
mingguan, bulan bahkan triwulanan. Biasanya dilakukan dengan cara :
a- Melakukan observasi pada bagian - bagian peralatan I teralrpat kerja / objek
kritis
b. Meninggalkan / tidak melakukan inspeksi di daerah kerja yang sedang tidak
aktif

Pengawas yang melakukan inspeksi harus :


1. Menyediakan waktu khusus untuk melakukan inspeksi
2. Melakukan Pengamatan total
3. PenggunaanChecklist
4. Cermat, menyeluruh dan melakukan uji coba jika meragukan
5. Melakukan Pelaporan dan rekomendasi / perintah keda

7. PELAKSANA INSPEKSI
7.1. Tirn inspeksi K3 adalah mereka yang sudah familier dengan area kerja, tugas,
pekerjaan atau mereka yang telah menerima pelatihan atau sertifikasi. Kriteria
lain untuk memilih tim inspeksi K3 di antaranya:
7.1.1. Pengetahuan tentang peraturan dan prosedur K3, termasuk menguasai
undang-undang dan berbagai peraturan K3 yang dikeluarkan pemerintah
maupun sta ndar internasiona I
7.1.2. Pengetahuan tentang potensi bahaya
7.1.3. Pengalaman dengan prosedur kerja.
7.2. lnspeksi K3 biasanya dilakukan oleh supervisor, manajer, perwakilan departemen
K3, pekerja yang kompeten, dan/ atau pihak ketiga dari luar perusahaan. Tim
inspeksi K3 dibedakan menjadi dua, yaitu:
7.2.1. EksternalPerusahaan
lnspeksi K3 yang dilaksanakan oleh pengawas main contractor seperti
Adaro, Pama, BUMA, SlS, iPl, KPP .
7 .2.2. lnlernal perusahaan

lnspeksi K3 dilakukan oleh orang yang kompeten di dalam perusahaan


seperti supervisor atau manajer dan juga yang memiliki spesialisasi di
bidangnya seperti solety advisor dan teknisi atau pekerja yang kompeten
dari level terendah sampai level tertinggi (top monogement).

8. OBJEK INSPEKST

8.1. untuk membantu menentukan aspek-aspek di tempat kerja apa saja yang sebaiknya
diinspeksi, ada beberapa halyang perlu Anda pertimbangkan di antaranya:

8.1.1. Bahaya yang berpotensi menimbulkan cedera atau PAK di tempat kerja,
meliputi:
Standar Operating Procedur {SOP}

lnspeksi

No SOP PMU-HSE /15 Revisi 01


TanBgal 15 - Mei -2018 Halaman

o Bahaya biologis, yang disebabkan oleh organisme seperti virus, bakteri,


jamur, dan parasit.
o Bahaya kimiawi, disebabkan oleh uap, cairan, gas, debu, kabut atau asap.
o Bahaya ergonomis, disebabkan gerakan berulang, postur yang salah saat
bekerja, metode bekerja tidak tepat, serta desain posisi kerja dan peralatan
tidak dirancang dengan benar.
. Bahaya fisik, disebabkan kebisingan, getaran, suhu ekstrem, pencahayaan,
dll.
o Bahaya psikososial, dapat memengaruhi kesehatan mental seperti kerja
berlebihan, stres, bullying ata u kekerasan.
o Bahaya keselamatan, disebabkan kondisi dan tindakan tidak aman.

8.2.Peraturan pe runda ng-undanga n di bidang K3 dan standaryang berkaitan dengan


bahaya, tugas-tugas, proses produksi tertentu, alat pelindung diri, dll.

8.3. Permasalahan K3 yang terjadi sebelumnya meskipun risikonya keciljuga perlu


dipertimba ngkan.

9. JADWALDANFREKUENSIINSPEKSI
Lt. Penentuan frekuensi inspeksi pada setiap periode penyelenggaraan
berdasarkan:
9.1.1. Evaluasi laporan inspeksi sebelumnya
9.1.2. Potensi bahaya radiasi terhadap pekerja, masyarakat dan lingkungan.
9.1.3. Jumlah dan lokasi pemanfaatan dalam suatu daerah/ propinsi.
9.1.4. Jadwal inspeksi dalam 1(satu) periode penyelenggaraan disusun sebelum
pelaksanaan
9.1.5. inspeksi danpenentuantim lnspeksi dilakukan ada Rakor lnspektur awa I
tahun.
jadwal lnspeksi adalah setiap minggu dan terencana sekali seminggu saat pekerjaan
dan disetiap area kerja.

3i
10. LEMBAR PERIKSA INSPEKSI.

KONDISI
NO. ITEM CHECK KETERANGAN
BAIK TIDAK

A. Gedung Office

7 Apakah Kebersihan kantor sudah


terlaksana?
2 Apakah Pencahayaan ruangan sudah
cukup memadai?
3 Apakah kondisi Lantai tidak licin?
4 Lemari arsip dalam keadaan aman dan
rapi?
5 Apakah didalam kantor terdapat poster
K3?
6 Ada No. Darurat yang bisa dihubungi?
7 Karyawan mengetahui prosedur
keadaan darurat?
8 Apakah APAR mudah diakses, mudah
ditemukan, dan dalam jangkauan?
9 apakah seluruh kabel listrik dalam
kondisi yang aman?
10 Apakah panel listrik terdapat Iabel tanda
bahaya?
17 Kabel listrik tidak ada yang rusak?
72 Apakah bahan kimia disimpan dengan
benar dan aman ?
13 Apakah terdapat tanda emergency exit?
14 Apakah tempat sampah dalam keadan
tertutup?
15 Apakah sampah dipisahkan sesuai
dengan ienisnya?
16 Apakah kebersihan toilet terjaga?
B. Toilet
7 Apakah toilet dalam keadaan bersih?
2 Apakah oeneransan cukup?
3 Apakah lantai bebas dari tumpahan,
tidak Iicin, dan tidak ada ceceran cairan
didalam ruangan?
4 Adakah poster HSE
5 Apakah sirkulasi udara lancar?
6 Apakah tempat sampah dalam keadaan
tertutup?
7 Apakah tedapat serangga dilingkungan
sekitar toilet?
C. Gudanc
1 Apakah penumpukan barang sudah
sesuai dengan prosedur?
2 Apakah kondisi lantai dalam keadaan
Standar Operating Procedur (SOPI

lnspeksi

No SOP PMU-HSE /16 Revisi 0t


Tanggal 15 - Mei -2018 Halaman

aman?
3 Apakah kebersihan tempat kerja
teriaga?
4 Apakah penerangannva memadai?
5 Apakah sirkulasi udaranya lancar?
6 Apakah tersedia APAR diarea gudang?
7 Apakah terdapat kotak P3K didalam
area gudang?

8 Apakah terdapat jalur evakuasi didalam


gudang?
9 Apakah kebersihan tempat kerja
terawat?
10 Apakah dindins mengalami keretakan?
11 Apakah atap kidak mengalami
kerapuhan?
D. Lingkungan
1 Bagaimana kondisi tanah di lingkungan
sekitar perusahaan?
2 Apakah rambu-ram bu keselamatan
ielas?
3 Adakah tumpahan minyak pada tanah?
4 Apakah dihalaman gedung terdapat
hydran?
5 Apakah jalan dibedakan antara pejalan
kaki dan untuk kendaraan berat?
6 Apakah terdapat KlPS?
7 Apakah kebersihan lingkungan terjaga?
r
.=ssP sPtlsr rELaYtll{ it8sl'l ilotcfl

,.t ,ir.n

I ! 7

, r.trd. t.^0s
['sPExsr srcAfrotDrxc
-:=!#

rlril s(arroro'r\6 t !!6,r El r M{or!r^r E I ritavY E


t{t rarAratr l(-A, t oror.rG

AOrusrAaLt !at( r(Ata


(O^,Olt IIPA t*Alta
: roN9llr PrPr Pal\6Aru

{ arri snrar Irpa eRac{\rc


JRrUr PrAttoQt, oe'GrirAr
a{ r\6ut*r uiui6 ftar,orryl
i.rniur tlArtoau r ru
.Anaar/ arAttotr,r

Pal\&r(lt or r(ouauruAr6
LLrltUr P(l!rofirel xiYLil

t
Jnlut IAI.G6A OAl<n^rAl

3A^rGURIIT' 3!iUrrUA .'aAn.Al{ta


arl ir\r,1 Pl lrrix-al!,rr ionortr oAlt rulAti
Standar Operating Procedur (SOP)

lnspeksi

No SOP PMU.HSE /16 Revisi 01


Tanggal 15 - Mei -2018 Halaman

I'{SP€(SI (ELAYAXA'{ FUU SODT HARIIISS

I
.=ssP Lnt!:l :
frsP€xsr iGLAYA|GT{
5..iion
Etl Ofn

s 8 9

dgP ?aqEal I
II{SPEKSI KETAYAXAN PEMLATA'II tAS IWEI.DER}

saatioo I
Lokad Pekeaieen '.

(ondisi Perrlatan
No. Xode 2 3 4 5 5
No (eterantan
wdder Kabel
xabol Primar l(lem Masa Holder Handle
Selund€r

Oiinspek5i Oleh i

1. .......................-.........,....-..TandaTaflgan
standar Operating Procedur (SOP)

lnspeksi

No SOP PMU.HSE /16 Revisi 01


Tanggal 15 - Mei -2018 Halaman

11. PI,RALATAN ISNPEKSI


1 i. 1 . Measurer (meteran)
Meteran ini digunakan untuk mengukur sisi panjang, sisi lebar, dan diagonal
dari yang diukur. Panjang diagonal maksudnya adalah panjang seperti pada

11.2. Kalkulator
Kalkulator ini termasuk alat tulis. Kalkulator digunakan untuk menghitung

11.3. Alattulis, missal Form sheet data inspeksi, pena, nota, penggaris, dan sebagainya;
adalah diperlukan untuk kegiatan inspeksi.

12. METODE DAN TATA CARA INSPEKSI


12.1. Audit
Memeriksa kelengkapan, kebenaran/ kesesuaian dokumen dengan peraturan/
ketentuan:
- izin; dosis personil; pem.kesehatan;
- program terkait "dokumen"
- program terkait peraturan
12. 1. 1. Verifikasi/ pemeriksaan lapangan
- kesesuaiannya dengan dokumen dan peraturan:
12.2. Peninjutan ke lapangan untuk

- fasilitas
. ruangan (ukuran; pintu; dll.)Dan sistem Proteksinya (perisai ; tanda radiasi)
. peralatan sb. Radiasi (iso ; iec)dan Sistem keselamatannya (interlock dll.)
- personil
. keselamatan (ppr)
. pengoperasiar/operator (keahlian)
- peralatan
. keselamatan
. pemantauan (perorangan dan daerah Kerja)
- pengukuran paparan
. pekerja
. publik/ masyarakat
- pengelolaan limbah dan lingkungan

13. PELAKSANAAN INSPEKSI


13.1. Tim Inspeksi

- Menyiapkan dokumen pendukung


- Mengambil perlengkapan inspeksi dan mengecek kelayakannya
- Strategi inspeksi @erlengkapan, pembagian tugas, identifikasi kesulitan,
contact person Rute perjalanan)
- Kesehatan daa mental
13.2. Pelaksanaan Inspeksi
13.2.1. Pendahuluan
Yaitu menghubungi penanggung jawab bagian yang akan
dikunjurgi untuk menjelaskan bahwa akan diadakan inspeksi dimea
kerja.
13.2.2. Peta Inspeksi
Usahakan mengikuti peta inspeksi seperti yang telah direncanakan
13.2.3. Pengamatan
Mengamati semua kegiatan proses produksi untuk memastikan
ada atau tidaknya pelanggaran terhadap peraturan keselamatan kerja.
13.2.4. Observasi
Observasi tindakan-tindakan perorangan untuk mencocokan
dengan syarat-syarat keselamatan kerja.
13.2.5. Penelitian
Penelitian dilakukan untuk mengumpulkan atau juga cross-check
data.
13.2.6. Koreksi
Koreksi sementara dengan segera apabila dalam melaksanakan
inspeksi atau tindakan berbahaya atau membahayakan.
13.2.7 . Catat
B]uat catatan ringkas tentang ketidak sesuaian dan kesesuaian
peralatan, tindakan dan kondisi terhadap standart kemudian
periksa pedoman identifikasi bahaya
Standar Operating Procedur (SOP)

lnspeksi

No SOP PMU-HSE /16 Revisi 01


Tanggal 15 - Mei -2018 Halaman

13.3. Seorang inspektor harus menunjukan tempat dan penjelasan setiap bahaya
yang ditemukan dalam pemeriksaan, dan juga harus membuat catatan
yang mendetail untuk menjawab kemungkinan-kemungkinan pertaiyaat
yang akan timbul- Potensi kerugiannya supaya diperkirakan agar dapat
membuat klasifikasi dalam laporan.
14. KLASII'IKASI BAHAYA

14.1. Dalam membuat Klarifikasi Bahaya menggunakan 2kategoi:


14.2. Menentukan besar konsekuensi yang diperkirakan akan diakibatkan
oleh bahaya apabila terjadi kecelakaan.
14.3. Perkiraan probabilitas kejadian kecelakaan
14.2. Pembagian klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel I: konsekuensi relatif dan bermacam


Kategori Jenis bahaya
Konsekuensi Keterangan
bahava
I Katastropik Dapat mengakib atkan kematian
(catastropic) atau
kehilansan facilitv
II Ikitikal (critical) Dapat mengakib atkan luka
berat atau kerusakan berat pada
barane milik
m Kecil (marginal) Dapat mengakib atkan luka
ringan atau penyakit akibat
kerja ringan yang
mengakibatkan kerugian hari
kerja atau kerusakan barang
milik ringan
TV Dapat diabaikan Mungkin tidak mempengaruhi
(negligible) keselamatan atau kesehatan
karyawan jadi tidak
mengakib atkan hari kerja
hilang, tetapi merupakan
pelangguan dalam kriteria
tertentu

iri
tabel'tr : Perkiraan probabilitas kuantitatif untuk dipergunakan dalam

Kategori probabilitas Keteraqgen

Cenderung segero terjadi atau dalanr waktu pendck


A
bilamana terjadi paparan bahaya

B Mungkin akan terjadi pada wakhrnya

C Bisa akan terjadi pada waktunya

D Tidak cenderung terjadi

Anda mungkin juga menyukai