Anda di halaman 1dari 30

Material Balance

(Neraca Material)
Dr. Ir. Dwi Rahmalina, MT
APLIKASI DAN PEMROSESAN
LOGAM FERRO
Iron Making
•  Bahan baku dibawa ke atas tanur tinggi lalu dimasukkan
kedalam tanur.
•  Campuran bahan baku akan lebur pada reaksi pada °1650 C
dengan pemanasan di udara pada sekitar 1100 °C yang
dihembuskan kedalam tanur melalui nozzles.
•  The molten metal accumulates at the bottom of the furnace
while the impurities float to the top of the metal as slag
•  Molten metal is drawn off into ladle cars (pig iron).
•  Pig iron composition: 4% C, 1.5% Si, 1%Mn, 0.04% S, 0.4% P
Contoh Kasus I
Contoh Kasus II
300

1
Contoh Kasus II (Jawab)
Contoh Kasus II (Jawab)
Contoh Kasus II (Jawab)
Contoh Kasus II (Jawab)
Contoh Kasus II (Jawab)
PERHITUNGAN MATERIAL
BAHAN BAKU PROSES PELEBURAN
Pendahuluan
•  Suatu bahan besi cor dengan kandungan unsur C=3%, Si=2%
dan Mn=0.4% akan diubah menjadi besi cor dengan
kandungan unsur C=3.2%, Si=2,2% dan Mn=0,6%. Bahan
korektur yang digunakan adalah besi kasar dengan kandungan
C=4%, Si=2,8% dan Mn=1,2%.
Berapa % masing-masing bahan harus dimasukkan?
•  Peramuan bahan baku peleburan untuk menghasilkan
komposisi cairan tertentu dapat dilakukan secara matematis
maupun tabelis. Konsep dari perhitungan peramuan adalah
mencapai sedekat mungkin komposisi yang dikehendaki
melalui pengaturan jumlah masing-masing bahan baku,
penggunaan bahan paduan hanya untuk melengkapi
kekurangannya saja.
Perhitungan Matematis
Secara matematis perhitungan dapat dilakukan sebagai berikut:
•  BT = 100 – A (dalam %).
•  Dimana:
BT = Bahan yang harus ditambahkan (korektur).
A = Bahan sebelum koreksi.
•  Kita nyatakan kandungan unsur didalam A adalah k1, kandungan
unsur didalam BT adalah k2 dan kandungan unsur yang akan
dicapai didalam bahan cair adalah k3.
Maka:

jumlah perhitungan yang harus dilakukan untuk bahan paduan dengan n unsur
adalah n-1 kali. Maka untuk bahan paduan 2 unsur cukup dilakukan 1 kali
perhitungan, sedangkan untuk paduan 3 unsur harus dilakukan 2 kali
perhitungan dan seterusnya.
Paduan Dua Unsur
Suatu bahan paduan tembaga (Cu) timah putih
(Sn) dengan komposisi Sn=10% dan Cu=90%
akan dikoreksi dengan menggunakan paduan
CuSn dengan komposisi Sn=14% dan Cu 86%
menjadi paduan dengan komposisi Sn=12% dan
Cu=88%.
Berapa % masing-masing bahan harus
dimasukkan?
Paduan Dua Unsur (Solusi)
Kandungan unsur Cu adalah:
didalam bahan awal, k1 = 90%
didalam bahan korektur, k2= 86%
didalam cairan yang akan dicapai, k3 = 88%
Maka:

Sehingga:
BT = 100 – 50%
BT = 50%
Jadi untuk mendapatkan bahan dengan komposisi Sn=12% dan
Cu=88%, digunakan campuran bahan baku antara bahan dengan
Sn=10% dan Cu=90% sebanyak 50% ditambah bahan dengan Sn=14%
dan Cu=86% sebanyak 50%.
Paduan Tiga Unsur
Diketahui:
a.  Komposisi target: C=3.2%, Si=2,2% dan
Mn=0,6%.
b.  Bahan baku 1: Besi cor dengan komposisi
C=3%, Si=2% dan Mn=0.4%
c.  Bahan baku 2: Besi kasar dengan komposisi
C=4%, Si=2,8% dan Mn=1,2%
Berapa % masing-masing bahan harus
dimasukkan?
Paduan Tiga Unsur (Solusi)
Pertama-tama kita hitung kandungan C sebagai berikut:
didalam bahan awal, k1 = 3%
didalam bahan korektur, k2= 4%
didalam cairan yang akan dicapai, k3 = 3,2%
Maka:


Dengan demikian besi kasar yang harus ditambahkan:
BT = 100 – 80 = 20%
Dalam hal kandungan Si, dimana:
didalam bahan awal, k1 = 2%
didalam bahan korektur, k2= 2,8%
Paduan Tiga Unsur (Solusi)
•  Bila ditambah dengan Si yang terkandung didalam besi kasar
sebanyak 20%, maka k3 menjadi:



•  Sampai saat ini kandungan unsur Si masih kekurangan sebanyak
0,04%, sehingga diperlukan bahan paduan ferosilikon (FeSi). Selain
itu masih harus diperhatikan bahan hilang terbakar (melting loss)
unsur Si pada setiap peleburan adalah 10%.
•  Perhitungan berikutnya adalah untuk menentukan kandungan
unsur Mn, sebagai bertikut:
didalam bahan awal, k1 = 0,4%
didalam bahan korektur, k2= 1,2%

Paduan Tiga Unsur (Solusi)
•  Bila ditambah dengan Mn yang terkandung didalam besi kasar
sebanyak 20%, maka k3 menjadi:

•  Sebagaimana Si, kandungan unsur Mn pun masih kekurangan


sebesar 0,04%. Maka bahan paduan feromangan (FeMn)
perlu ditambahkan dengan memperhatikan faktor bahan
hilang terbakar untuk unsur Mn adalah antara 15% – 20%.
Perhitungan Tabelis
•  Untuk melakukan perhitungan peramuan paduan dengan banyak
unsur, cara matematis seperti diatas dirasakan kurang praktis.
Perhitungan matematis pada akhirnya hanya digunakan pada
kasus-kasus koreksi, yaitu apabila dalam suatu pengujian terhadap
cairan pada proses peleburan diketahui adanya kekurangan pada
salah satu kandungan unsur paduannya.
•  Metode tabel, apalagi bila ditunjang dengan perangkat lunak
spreadsheet akan jauh lebih mudah dilakukan terhadap bahan
paduan dengan unsur yang berjumlah banyak.
•  Contoh diatas adalah, perhitungan peramuan untuk suatu bahan
besi cor dengan komposisi tertentu, kandungan unsur-unsur pada
setiap bahan baku yang digunakan (misalnya besi bekas, besi kasar,
besi kasar hematite dan bahan daur ulang) disusun sedemikian
rupa dalam suatu tabel. Kemudian kontribusi (%) masing masing
dihitung dan dijumlahkan, sehingga akan menghasilkan kontribusi
total yang mendekati komposisi yang diinginkan.
Langkah-langkah Perhitungan
Langkah 1: Buat kolom-kolom tabel sebagaimana contoh. Jumlah
baris disesuaikan dengan jumlah bahan baku yang akan
digunakan dan jumlah lajur disesuaikan dengan jumlah unsur
yang akan dihitung.
Langkah-langkah Perhitungan
Langkah 2: Isi kolom komposisi yang diinginkan sebagai acuan
perhitungan.
Langkah-langkah Perhitungan
Langkah 3: Isi kolom bahan baku serta lengkapi kolom-kolom
kandungan unsur didalam bahan baku. Pilih bahan baku yang
memiliki kandungan unsur-unsur mendukung perhitungan.

Langkah-langkah Perhitungan
Langkah 4: Perkirakan peresentase bahan baku yang akan
digunakan. Catatan, gunakan bahan baku terbanyak yang
termurah. Ingat, jumlah persen total harus 100%.
Langkah-langkah Perhitungan
Langkah 5: Hitung kontribusi kandungan unsur-unsur terhadap
komposisi, yaitu dengan mengalikan setiap unsur paduan dengan
persentase penggunaan bahan baku. Kemudian jumlahkan kebawah
untuk mendapatkan hasil subtotal kontribusi.
Langkah-langkah Perhitungan
Langkah 6: Hitung tambahan bahan paduan maupun bahan-bahan
terbakar dan tambahan unsur S dari kokas. Kemudian jumlahkan
hasilnya dengan subtotal kontribusi sehingga menghasilkan komposisi
hasil perthitungan.
Langkah-langkah Perhitungan
Langkah 7: Teliti komposisi hasil perhitungan. Bila tidak sesuai dengan
komposisi yang diharapkan ubah-ubah persentase penggunaan bahan baku
sedemikian rupa sehingga hasil perhitungan dapat mendekati komposisi yang
diharapkan. Ingat jumlah persen harus tetap 100%.
Hasil berat masing-masing
bahan baku.
•  Untuk selanjutnya persentase hasil
perhitungan dikalikan dengan jumlah muatan
total tanur.
Jangan lupa mengalikan
tambahan bahan paduan
FeMn, yaitu 0,2% x 200
kg = 0,4 kg. Karena
kandungan Mn didalam
bahan paduan FeMn
adalah 45%, maka bahan
paduan FeMn yang harus
diberikan menjadi:
FeMn = 0,4/45% = 0.9 kg.

Anda mungkin juga menyukai