Chapter II
Chapter II
aluminium dengan menggunakan mesin ekstrusi yang berkapasitas 600, 1375 dan
2000 Ton. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Raya Medan - Tj. Morawa KM 11,5 No.
21, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dan memiliki luas areal 2,4 ha.
gudang, tempat parkir, tempat perawatan mesin dan bengkel serta ruang
pelayanan karyawan seperti kantin, musholla, ruang ganti pakaian, kamar mandi,
Rahmat Shah yang terpanggil hatinya untuk kembali ke Medan karena slogan
Sumatera Utara. Bapak H. Rahmat Shah memilih bidang usaha aluminium karena
aluminium memiliki prospek yang cukup baik dan sejalan dengan kebijaksanaan
kusen, pintu dan lain- lain. Keterbatasan jumlah bahan baku kayu ini diharapkan
dapat diatasi dengan menggantikan bahan baku kayu menjadi aluminium yang
nama PT. Cakra Mantaputama di tahun 1990. Pada saat itu, status perizinan yang
berlaku adalah Badan Hukum Perseroan Terbatas (PT) berupa Penanaman Modal
dan dikuatkan oleh Akta Notaris No.177 tertanggal 24 Agustus 1990. Setahun
Perusahaan mulai berproduksi pada bulan Juli 1991. Kemudian pada bulan
untuk mesin ekstrusi berkapasitas 2000 ton dan workshop untuk pabrikasi.
Workshop pabrikasi ini didirikan dengan tujuan sebagai tempat untuk merakit
di PT. Cakra Mantaputama. Karena penanaman modal asing tersebut maka PT.
(Penanaman Modal Asing). Perizinan tersebut tertuang dalam surat BKPM No.
1. Billet
unsur-unsur lain seperti Mg, Si, Mn, Cr, Cu, dan Ti. Unsur-unsur tersebut
kandungan yang ada di dalam aluminium ingot yang dicampurkan. PT. Cakra
campuran dan ukuran. Ukuran yang umumnya diproduksi adalah 3”, 4”, 4,5”,
5”, 6”, dan 8”. Billet yang diproduksi biasanya langsung dipasarkan atau
2. Aluminium Ekstrusi
pada unit yang berlainan untuk dapat memimpin seluruh sumber daya yang ada.
terarah. Struktur organisasi juga berfungsi untuk mendorong para pekerja agar
yang ada, dapat disimpulkan bahwa PT. Cakra Compact Aluminium Industries
dengan seluruh manager bidang seperti: Billet Plant Manager, Extrusion Plant
saran kepada General Manager untuk mengatasi sesuatu masalah yang timbul di
dalam perusahaan.
Hubungan fungsional merupakan hubungan yang terjadi berdasarkan
masing personil mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya.
diterima.
kerja tetap yang terdiri dari atas dua bagian yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga
kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang bekerja
pada bagian produksi atau pengolahan, sedangkan tenaga kerja tidak langsung
237 orang yang terdiri dari 203 orang pekerja bagian produksi/ tenaga kerja
langsung dan 30 orang sebagai karyawan kantor. Pembagian tenaga kerja secara
1 Officer 30
2 Billet Plant 17
3 Ekstrusi 660 16
4 Ekstrusi 1375 16
5 Ekstrusi 2000 19
6 Anodizing 24
7 Powder Coating 22
8 Packing 20
9 Corrector 9
10 Die Making 12
11 Pengolahan Limbah 9
12 Security 11
13 Maintenance 14
14 Fabrication 6
15 QC/QA 8
Jumlah 237
Sumber : PT. Cakra Compact Aluminium Industries
BOARD OF
COMMISIONER
BOARD OF
DIRECTORS
ADVISOR
GENERAL
MANAGER
ACCOUNT
INSPECTION SECURITY
EXECUTIVE
SUPERVISOR
LOCAL PURCHASING
PRODUCTION PRODUCTION LOCAL SALES
CASTING FURNACE LINE PRODUCTION ADM QTY ASSURANCE PURCHASE ADM
SUPERINTENDENT
ADM ADM OFFICER PERSONAL
SUPERVISOR 1 WORKER SUPERINTENDENT OFFICER CLERK ASS ACCOUNT
SUPERVISOR CLERK ACCOUNT REC/FOTOCOPY
CHEMIST OFFICER
EXECUTIVE EXECUTIVE TLP. OPERATOR
ANALIST INTERNAL
IMPORT
CASTING WIRE CUT/CAM HANDLING
WORKER WORKER
SUPERVISOR 2 SUPERVISOR OFFICER
ACCOUNT
PENYELIA TRANSPORTATION
FIELD EXECUTIVE
FABRIKASI
SUPERINTENDENT MATERIAL &
MATERIAL & PART
CASTING DIE MARKING FABRICATION PART CLEANING
WORKER WORKER STOCK KEEPER ASS
SUPERVISOR 3 SUPERVISOR 3 SUPERINTENDENT STOCK KEEPER CASHIER CHASER SERVICE
FABRICATION
& SS
SUPERVISOR
PROFIL DESIGN
MELTING SHIFT LINE EXT M-660 TAXATION & TAXATION &
WORKER DRAFTER
SUPERVISOR WORKER SUPERVISOR BANK BANK
OFFICER OFFICER
SALES AND
EXT M-608A IMPORT DOC
WORKER CLERK DOCUMENT
SUPERVISOR HANDLING HANDLING
EXT & DIE CORE OFFICER OFFICER
SUPERINTENDENT
EXTRUSION EXPORT
EXT M-608B
WORKER HANDLING OFFICER
SUPERVISOR
BILLET EXPORT
EXT M-350 HANDLING
WORKER
SUPERVISOR OFFICER
FINISHED GOOD
EXT M-350
WORKER STOCK KEEPER
SUPERVISOR
ANODIZING LINE
WORKER
SUPERVISOR 2
ANODIZING
SUPERINTENDENT
CHEMICAL
ANALIST
PACKING LINE
WORKER
SUPERVISOR
: Hubungan Garis/Lini
MAINTENANCE
WORKER
SUPERVISOR
ELECTRICAL
WORKER
: Hubungan Staff
SUPERVISOR
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu jam kerja karyawan bagian perkantoran
dan jam karyawan bagian produksi. Pengaturan jam kerja pada PT. Cakra
a. Shift I
b. Shift II
c. Shift III
Hari minggu dan hari-hari besar lainnya merupakan hari libur, namun pada
yaitu billet dan profil aluminium. Oleh karena itu, perusahaan memiliki 2 jenis
proses produksi yaitu proses produksi di bagian billet dan di bagian ekstrusi.
Berikut ini akan diuraikan proses produksi di PT. Cakra Compact Aluminium
1. Proses Melting
2. Proses Holding
3. Proses Degasser
4. Proses Filtering
5. Proses Casting
6. Proses Homogenezing
7. Proses Cutting
8. Packing
1. Proses Melting
serta master alloy sesuai dengan persentase standar produksi. Bahan baku dan
dimasukkan master alloy yaitu AlSi, AlMn, AlCu, AlCr, Mg sesuai dengan
Kemudian ditebarkan serbuk coverall pada cairan dan ditunggu beberapa saat
kotoran yang ada menjadi muncul ke permukaan dan kemudian kotoran tersebut
komposisi cairan tersebut sudah tepat atau belum. Hal ini dilakukan dengan cara
sehingga jika terdapat kekurangan persentase dari salah satu unsur maka operator
kembali menambahkan master alloy dari unsur yang masih kurang. Proses melting
ini berlangsung selama 4-5 jam. Jika proses selesai, cairan Aluminium kemudian
cara tilting, hidrolik furnace dapat dimiringkan sehingga cairan dapat mengalir ke
launder.
2. Proses Holding
sehingga sesuai dengan temperatur yang diinginkan untuk proses casting serta
Penahanan temperatur ini dilakukan melalui box control yang secara otomatis
1 jam. Holder akan bergerak miring jika suhu telah benar-benar stabil dan cairan
3. Proses Degasser
sehingga campuran AlTiB dari grain refainer dapat tercampur dengan rata.
Penangkapan ini bertujuan untuk menghindari cacat logam (yang tidak terlihat)
setelah billet selesai dicetak karena gas hidrogen akan membentuk rongga udara di
bagian dalam billet. Volume N2 yang umumnya digunakan pada proses filtering
4. Proses Filtering
Pada proses filtering, dilakukan pemasangan jaring pada launder. Filter yang
(pore per Inch) dengan ukuran diameter hole ± 1-2 mm. Cairan yang telah di-filter
proses casting.
5. Proses Casting
masing-masing lubang pada cast table. Aliran cairan Aluminium tersebut akan
menyebabkan turunnya platen secara otomatis sesuai dengan kecepatan yang telah
ditentukan. Dengan bantuan tekanan udara, lubricant oil dan air yang dialirkan
masuk ke dalam lubang hingga cetakan casting berisi penuh. Lubricant oil
digunakan agar diperoleh permukaan billet yang rata pada akhir proses.
6. Proses Homogenezing
homogenizer ditutup dan homogenizer di-switch pada posisi on. Billet dipanaskan
selama ± 8 jam pada suhu 560oC - 580oC dan kemudian segera didinginkan pada
cooling tunnel. Hal ini dilakukan sesegera mungkin agar billet tidak menjadi
terlalu lentur ketika diekstrusi. Proses pendinginan ini dilakukan selama ± 3,5 jam
sambil tetap diperhatikan agar suhu billet dapat turun sekitar 200oC tiap jamnya.
bagian cutting.
7. Proses Cutting
permintaan/ pesanan customer. Sedangkan billet yang akan diproses lebih lanjut
terbuat dari seng yang disangga dengan kayu pada kedua ujungnya. Satu ikatan
terdiri dari enam batang billet. Kemudian billet ditumpuk di ready stop billet area
(tempat penyimpanan) dengan menggunakan forklift dan siap untuk dikirim pada
konsumen.
Block diagram proses pembuatan billet dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Ingot, Scrap, and Master Alloy
Charging
MELTING PROCESS
Alloy processing, temp 720 – 730 OC
Skimming
Spectometer Checking
Holding
Filtering
Casting Process
Cooling Process
Cutting
Packing
a. Pemotongan billet
b. Pemanasan billet
c. Ekstruding
d. Pendinginan profil
e. Stretching
f. Pemotongan Profil
g. Aging
a. Degreasing
b. Etching
c. Desmutting
d. Anodizing
e. Colouring
f. Cool Sealing
a. Pre Treatment
b. Pengecatan
4. Penyortiran
5. Packing
Secara lebih jelas, uraian proses produksi profil Aluminium dijabarkan
sebagai berikut.
1. Ekstrusi
a. Pemotongan Billet
b. Pemanasan Billet
billet melunak dan siap di-ekstrusi. Dari pintu belakang yang dirancang
mesin ekstrusi.
c. Extruding
Extruding adalah suatu proses yang terjadi di dalam mesin ekstrusi yaitu
ditekan dan dikeluarkan melalui frame dari cetakan menuju run out table
sehingga diperoleh bentuk sesuai dengan lubang yang ada pada cetakan.
sedemikian rupa pada run out table sehingga hasil yang dikeluarkan tidak
bengkok.
d. Pendinginan Profil
e. Stretching
konsumen.
f. Pemotongan Profil
yang diinginkan.
g. Aging
akibat gaya dan temperatur pada proses ekstrusi agar profil yang
sebesar 190 - 200oC dan proses berlangsung selama 4 jam. Setelah proses
dapat juga disebut pembentukkan film pada permukaan aluminium. Proses ini
a. Degreasing
pada dua buah jig dan ditarik dengan electric carine hoist, kemudian
b. Etching
c. Desmutting
- Asam Cromic 5 %
- Asam Sulfur
Profil dicuci dengan air bersih sebanyak dua kali di bak rinsing I dan bak
d. Anodizing
1. Asam sulfat (H2SO4) diisi ke dalam bak. Hal ini berguna untuk
udara dan tahan terhadap karat serta keindahan dari profil tersebut.
perubahan udara.
2. Profil kemudian dicuci dengan air sebanyak dua kali. Jika profil yang
untuk profil Medium Bronze (MB), Dark Bronze (DB), Light Bronze
h. Colouring
Jenis warna yang diperoleh terdiri 4 jenis, yaitu: Light Bronze (LB),
Medium Bronze (MB), Dark Bronze (DB), dan Black (BL). Semakin lama
gelap. Misalnya:
i. Cool Sealing
lamanya 1 menit).
2. Profil kemudian dicuci dengan air bersih sebanyak 2 kali pada bak
3. Terakhir profil dicelupkan ke dalam bak yang suhu airnya 60oC yang
Gambar 2.3.
DEGREASING
RINSING 1 X
ETCHING
RINSING 2 X
DESMUTTING
RINSING 2 X
ANODIZING
COLOURING
COOL
SEALING
3. Powder Coating
ketebalan lapisan oksida film 50-80 micron. Tahapan yang dilakukan untuk
a. Proses Desmuthing
asam sulfat.
b. Proses Rinsing I
c. Proses Pickling
seperti afdinal 270, alfisid 18 pada suhu 600C selama ± 5-10 menit.
d. Rinsing I dan II
Kemudian profil dari proses pickling dicuci sebanyak dua kali di bak
aluminium.
e. Proses desmutting
menit.
f. Rinsing I dan II
Kemudian profil dari proses pickling dicuci sebanyak dua kali di bak
aluminium.
g. Chromating
ini dilakukan selama kurang lebih 1-3 menit pada suhu kamar.
h. Rinsing I
Kemudian profil dari proses pickling dicuci sebanyak satu kali di bak
i. Dry Oven
cat tersebut. Setelah keluar dari profil aluminium yang telah dicat tersebut
RINSING
PICKLING
RINSING 2 X
DESMUTTING
RINSING 2 X
CHROMATING
RINSING 1 X
DRY OVEN
PENGECATAN
4. Penyortiran
antara lain:
a. Profil aluminium diperiksa apakah ada yang rusak atau tidak, dan
5. Packing
b. Kedua ujungnya juga diberi kertas dan busa untuk menghindari gesekan
selama transportasi.
c. Kedua ujung diikat dengan selotip dan ditempel stiker kode dan terakhir