Anda di halaman 1dari 2

Erita Retorini

Asisten Apoteker

APOTEK

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Sumber daya manusia
Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan. Jenis Tenaga Kesehatan
sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri atas dokter atau dokter layanan primer, dokter
gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli
teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian. Tenaga non kesehatan
sebagaimana dimaksud harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi
keuangan, sistem informasi dan kegiatan operasional lain di Puskesmas.
Pelayanan kefarmasian di puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang
terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat
dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Sijuk sebelumnya terkendala akan Sumber Daya
Manusia (SDM) dimana Puskesmas Sijuk hanya memiliki 1 (satu) orang tenaga kefarmasian
yaitu Apoteker. Dalam hal ini, apabila ada kegiatan yang melibatkan bagian kefarmasian dan
atau apabila tenaga kefarmasian tersebut berhalangan hadir, maka tidak ada tenaga yang
sesuai pada bidangnya untuk melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek. Namun tehitung
April 2019, Puskesmas Sijuk telah mendapatkan tenaga kefarmasian baru yaitu Asisten
Apoteker.
Selain pelayanan kefarmasian di Puskesmas, tenaga kefarmasian juga terlibat dalam
kegiatan pemeriksaan makanan/minuman yang dijual di sekolah, pedagang kaki lima serta
pemeriksaan makanan untuk mendapatkan izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT). PIRT
merupakan izin yang dibutuhkan oleh pengusaha UKM untuk dapat menjual produknya
secara legal.
Kegiatan pemeriksaan makanan baru saja dilakukan pada bulan Maret 2019 dimana
sampel makanan diambil dari 10 (sepuluh) kantin sekolah dan 10 (sepuluh) pedgang kaki
lima. Kegiatan pemeriksaan sampel makanan melibatkan bagian Analis Laboratorium,
Kesehatan Lingkungan dan Apoteker. Hasil dari kegiatan pengambilan sampel tersebut masih
dalam proses pengerjaan hingga saat ini, dimana untuk sampel dari kantin sekolah baru
terselesaikan 30% dari total sampel yang ada, dan sampel dari pedagang kaki lima baru
terselesaikan 60% dari total sampel yang ada. Semua pemeriksaan yang sudah selesai
dilakukan, menghasilkan nilai “negatif” pada hasil pemeriksaannya sehingga sampai saat ini
masih dikatakan aman. Belum ditemukannya kendala pada saat kegiatan dilaksanakan, baik
itu kendala pada saat proses administrasi maupun kendala pada proses pendataan di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai