Anda di halaman 1dari 1

Nama : Hestina Trisnanti

Kelas/no abs: X MIPA 1/16

Hal : TEKS ANEKDOT

Toleransi Bang

Pada istirahat kedua, matahari sedang panas-panasnya. Menggelapkan kulit Purno yang
teramat gelap. Cahyo yang selalu mengolok-olok Purno terus saja mengoceh dan membuat
Purno kesal.
“Pur!, kamu pesen makan dan minumnya, aku cari mejanya.” Perintah Cahyo pada Purno “,
Hemm..” Jawab Purno singkat. “Pur! Pur! Sini!”, Cahyo terus saja perintah Purno. “ Hemm”,
singkat Purno. “Pur,inikan kopi dan sotonya masih panas. Jadi sekarang kita tebak tebakan
dulu, oke! Dan jangan banyak-banyak minum kopi disiang hari entar itemnya kebangetan”,
ajak Cahyo pada Purno yang terus saja mengabaikannya.“ Hemm”, singkat Purno. ” Item-item
berjalan apa hayoo?”, goda Cahyo pada Purno yang terus mengabaikannya.”Purno ngacangin
Cahyo...”, jawab Purno membalas Cahyo yang terus mengolok dan menggodanya. ”Hem”,
ketus Cahyo pada Purno. ” Makanya jadi orang harus punya rasa toleransi sama orang lain!”,
kritik Purno pada Cahyo agar tak mengulangi kesalahannya lagi. “Hemm”, jawab Cahyo
dengan wajah kusutnya.
Sejak saat itu Cahyo sadar bahwa perbuatannya salah dan tanpa sadar menyakiti hati orang
lain. Ia pun meminta maaf pada Purno. Begitu pula Purno, Purno juga meminta maaf pada
Cahyo. Mereka akhirnya mampu menjalani hari dengan penuh toleransi bukan toletnisasi.

Anda mungkin juga menyukai